Industri pangan tanpa disadari merupakan salah satu penyumbang emisi karbon, dengan nilai yang tinggi. Proses yang panjang dalam upaya menyediakan pasokan makanan dan air bagi masyarakat, menjadikan jejak karbon di industri pangan kian menumpuk. Baca Juga: Memahami Carbon Accounting dan Manfaatnya
Industri pangan memiliki jejak karbon yang signifikan karena melibatkan berbagai proses produksi dan distribusi yang memerlukan energi, bahan baku, dan sumber daya lainnya. Belum lagi emisi tidak langsung yang diproduksi dari proses perubahan fungsi lahan, seperti mengubahnya menjadi lahan pertanian atau peternakan.
Berdasarkan studi oleh Nature Food tahun 2022, jejak karbon di industri pangan global setara dengan 3 Gigaton CO2. Data tambahan dari Our World in Data menyebutkan bahwa Industri ini bertanggung jawab atas sekitar 26% emisi gas rumah kaca global.
Untuk itu, mulai memperhitungkan jejak karbon yang dihasilkan dari industri ini diyakini dapat membantu perusahaan memperkirakan dampak lingkungan yang mungkin akan dihasilkan.
Jejak Karbon
Table of Contents
ToggleFaktor yang Berkontribusi Menyumbang Emisi
Ada banyak proses yang dilakukan dalam kegiatan ini. Dilihat secara spesifik, beberapa faktor yang berkontribusi pada jejak karbon di industri pangan meliputi:
- Produksi Pertanian
Emisi makanan dapat berasal dari produksi tanaman untuk konsumsi langsung manusia, juga dapat berasal dari produksi pakan ternak. Gas rumah kaca yang dihasilkan dalam proses ini diantaranya seperti dinitrogen oksida dari penggunaan pupuk dan pupuk kandang, emisi metana dari produksi beras, dan karbon dioksida dari pengoperasian mesin pertanian.
Emisi tidak langsung yang juga turut dihasilkan dari proses ini adalah kegiatan perubahan penggunaan lahan, pembakaran sabana, dan pengolahan tanah organik.
- Transportasi dan Distribusi
Pengiriman bahan baku, produk setengah jadi, dan produk akhir dari tempat produksi ke lokasi distribusi dan konsumen dapat melibatkan penggunaan transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil.
Transportasi jarak jauh atau menggunakan moda transportasi yang kurang efisien dapat meningkatkan jejak karbon.
- Pengolahan, Produksi, dan Pengemasan, Makanan
Proses pengolahan makanan, termasuk pemanasan, pendinginan, dan pemrosesan, seringkali memerlukan konsumsi energi dan sumber daya. Bahan kemasan, terutama jika tidak ramah lingkungan, dapat menyumbang pada jejak karbon.
Selain itu, proses pembuatan dan transportasi kemasan juga memerlukan energi dan dapat menyebabkan emisi karbon. Masing-masing proses memiliki dampak yang perlu diperhitungkan.
- Penanganan Limbah
Salah satu yang penting adalah menangangi limbah makanan, di mana seperempat emisi dari produksi pangan berakhir sebagai limbah. Baik yang berasal dari kerugian rantai pasokan maupun dari konsumen.
Maka dari itu, pengelolaan limbah makanan, terutama jika melibatkan dekomposisi organik dalam kondisi anaerobik (tanpa udara) dapat menghasilkan metana. Metana merupakan gas rumah kaca yang lebih poten.
Upaya Perusahaan Mengurangi Jejak Karbon
Mengurangi emisi dari produksi pangan menjadi salah satu tantangan terbesar yang perlu dilakukan pelaku usaha di industri ini. Tentunya dibutuhkan upaya bersama melibatkan petani, produsen, perusahaan transportasi, hingga ke konsumen. Baca Juga: Alasan Perusahaan Perlu Menghitung Jejak Karbon
Beberapa langkah yang dapat diambil oleh industri pangan dalam mengurangi jejak karbon mereka diantaranya melibatkan:
- Menerapkan efisiensi energi
- Beralih ke sumber energi terbarukan
- Memanfaatkan bahan bakar hijau
- Mengoptimalkan rantai pasokan
- Mengadopsi pengemasan yang berkelanjutan
- Mengelola limbah secara bertanggung jawab
Your All-in-One Sustainability Platform
Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting.
Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:
- Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
- Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
- Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional
Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.
Similar Article
Pemanfaatan AI dalam Upaya Pelestarian Lingkungan
Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi kecerdasan buatan atau Artficial Intelligence (AI) telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan menjadi bagian…
Mengenal Agbogbloshie ‘Tempat Penampungan’ Sampah Elektronik Dunia
Pernahkah kamu mendengar tentang tempat pembuangan sampah Agbogbloshie? Tempat ini pernah menjadi salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di dunia…
Air Minum Kemasan Plastik Dilarang di Bali, Apa yang Terjadi?
Pemerintah Provinsi Bali baru saja melakukan langkah yang besar dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, yakni dengan melakukan pelarangan penjualan air…
Masa Depan Bisnis Adalah Bertanggung Jawab, Benarkah?
Sustainability atau Keberlanjutan bukan hanya sekadar tren musiman di era sekarang ini, melainkan telah menjadi suatu kewajiban yang dapat mendorong…
Berbagai Inovasi dalam Pengelolaan Sampah yang Bisa Dimanfaatkan
Indonesia bisa dibilang masih sangat memerlukan berbagai inovasi dan kemajuan dalam kegiatan pengelolaan sampah untuk membantu sampah ditangani dengan cara…
Indonesia Siap Pensiunkan Dini PLTU Batu Bara
Pemerintah Indonesia bersiap untuk melakukan langkah besar dalam upaya mencapai netralitas karbon atau Carbon Neutral pada 2060 dengan menerapkan pensiun…