Melihat Upaya Singapura Jadi Salah Satu Kota Terhijau di Dunia

Tahukah kamu bahwa Singapura telah dikenal sebagai salah satu kota terhijau di dunia? 

Ini fakta. Sebab, salah satu negara tetangga yang terdekat dengan Indonesia ini berhasil dinobatkan menjadi kota terhijau atau yang paling ramah lingkungan di dunia. Hal ini berdasarkan penilaian oleh Smart City Index oleh Institute for Management Development bekerja sama dengan Singapore University for Technology and Design (SUTD) yang menyatakan bahwa Singapura layak menduduki peringkat pertama dari 109 kota yang dianggap sebagai kota-kota paling ramah lingkungan.

Baca Juga: 5 Ruang Terbuka Hijau di Jakarta

Pencapaian ini dapat diraih berkat komitmen dan kebijakan pemerintah Singapura yang progresif dalam menjaga dan meningkatkan ruang hijau serta keberlanjutan lingkungan. Sejak lama, Singapura terus berupaya memprioritaskan keberlanjutan dalam perencanaan terpadu, pembangunan dengan kepadatan tinggi, serta konservasi kawasan hijau.

Dikutip dari CNN, Yvonne Soh, general manager dari Singapore Green Buildings Council menyampaikan, “di Singapura, kami memiliki banyak inisiatif untuk mempromosikan keberlanjutan. Kami mengambil berbagai langkah-langkah yang diperlukan, termasuk hal-hal berkaitan kesuburan lingkungan, energi terbarukan, dan keberlanjutan masa depan.”

Lalu apa saja upaya yang dilakukan pemerintah Singapura untuk menjadikan kotanya berstatus hijau dan ramah lingkungan?

1. Kota Terhijau Melalui Ruang Terbuka Hijau dan Taman Kota

Vegetasi di Singapura tumbuh sangat subur, luas, juga beragam. Pemerintah Singapura seperti menggabungkan alam sebagai sebuah kerangka utama dalam membangun perkotaan. 

Singapura adalah salah satu kota terhijau di dunia, dengan pohon-pohon yang berjajar teratur di tengah dan pinggir jalanan, taman-taman kota di berbagai sudut kota, hingga hutan kota yang bisa dijangkau dengan mudah dari pusat kota. 

Diketahui bahwa Singapura membangun hampir 50% ruang hijau dari total wilayah kota untuk mendampingi sejumlah besar bangunan hijau. Lebih dari 350 taman dan kebun tersebar di seluruh kota, termasuk Singapore Botanic Gardens yang masuk ke dalam Situs Warisan Dunia UNESCO serta Gardens by the Bay, sebuah ikon taman seluas 101 hektar yang terdiri dari Supertree Grove, Flower Dome, dan Cloud Forest, yang menjadi contoh integrasi arsitektur dan botani. 

Upaya ini berhasil memberikan dampak yang baik. Berkat ruang hijau yang melimpah, tercipta lingkungan hidup yang asri dan menyenangkan, Meskipun iklim asli daerah ini adalah tropis. Singapura juga mengalami penurunan polusi udara dan air secara dramatis, dan merupakan salah satu yang terendah di dunia. 

 2. Kota Terhijau dengan Arsitektur Hijau dan Bangunan Ramah Lingkungan

Singapura terkenal dengan beberapa bangunannya yang ikonik. Dibalik arsitekturnya yang menarik, bangunan-bangunan di Singapura diketahui telah dirancang dengan sistem sertifikasi bangunan ramah lingkungan.

Green Mark Scheme (GMS) merupakan inisiatif sertifikasi bangunan hijau yang diperkenalkan oleh Building and Construction Authority (BCA) di Singapura pada tahun 2005. 

Tujuan dari skema ini adalah untuk mendorong keberlanjutan dalam pembangunan dan operasi bangunan, mengurangi dampak lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup penghuninya.

“Pada setiap pembangunan gedung baru yang Anda lakukan, Anda harus mengganti tanaman hijau yang sama dengan yang Anda gantikan. Hal ini untuk memastikan bangunan tetap ramah lingkungan,” Yvonne Soh menjelaskan. 

Sejauh ini, terdapat lebih dari 1.180 bangunan yang bersertifikasi GMS. Nilai ini diberikan dalam empat tingkatan – Bersertifikat, Emas, GoldPLUS, dan Platinum. Dengan begitu, pembangunan dan pengelolaan bangunan akan terus berjalan secara tepat dan baik bagi lingkungan.

Baca Juga: Green Building: Pengertian, Konsep, Kriteria, dan Manfaat

3. Pengelolaan Lingkungan yang Efisien Sehingga Menjadi Kota Terhijau

Dahulu, Singapura masih bergelut dengan kondisi daerah yang kumuh, sungai berlumpur, lingkungan yang tercemar, dan pengelolaan air limbah yang tidak terkendali.

Seiring berjalannya waktu, Singapura kemudian tumbuh menjadi perkotaan yang lebih baik. Mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew adalah aktor penting yang merumuskan rencana pengembangan Singapura menjadi kota taman tropis dengan mendukung penghijauan secara luas.

Saat ini, Singapura telah dikenal memiliki program daur ulang yang efektif dan fasilitas pengelolaan limbah yang canggih. Tuas South Incineration Plant dan Semakau Landfill merupakan beberapa contoh inovasi pengelolaan lingkungan masa kini. Keduanya menggabungkan teknik pengelolaan sampah modern dengan konservasi alam.

4. Transportasi Berkelanjutan

Singapura juga diketahui sangat memikirkan sistem transportasi publik mereka dan bertekad mengurangi emisi CO2 dari kendaraan yang saat ini menyumbang sekitar 15% emisi karbon di Singapura.

Oleh karena itu, Singapura mengeluarkan investasi besar dalam sistem transportasi umum yang efisien dan ramah lingkungan. Upaya penghijauan terhadap transportasi umum di Singapura di antaranya dilakukan dengan memperluas jaringan MRT dan mengoperasikan bus yang menggunakan energi ramah lingkungan, seperti bus listrik atau hibrida. 

Selain itu, untuk mendukung Singapura menjadi kota terhijau di dunia, pemerintah juga berupaya untuk mencapai pengurangan emisi dari sektor transportasi dengan menerapkan car-lite, mendorong penggunaan moda transportasi Walk-Cycle-Ride.

Hal tersebut didukung juga dengan menyediakan jalur sepeda yang aman dan nyaman. Rencananya, Singapura akan memperluas jalur sepeda hingga 1.300 km  serta jalur pejalan kaki, agar lebih mendukung aktivitas mobilitas aktif pada masyarakat.

5. Kebijakan Penghijauan Menjadi Kota Terhijau

Untuk dapat memaksimalkan program dan mencapai target yang diharapkan, pemerintah Singapura turut menciptakan berbagai kebijakan dan aturan.

Salah satu di antaranya yaitu inisiatif untuk mengintegrasikan lebih banyak ruang hijau ke dalam infrastruktur kota, termasuk menanam pohon di sepanjang jalan dan menciptakan taman vertikal pada gedung-gedung.

Lembaga pemerintah yang bertanggung jawab juga dilibatkan untuk membantu mengelola dan merencanakan ruang hijau di Singapura, termasuk program penghijauan yang agresif.

5. Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan

Tentu semua rencana tersebut tidak akan bisa berjalan jika tidak dibarengi dengan kesadaran dan kemauan masyarakat untuk berkontribusi.

The Singapore Green Plan 2030 merupakan salah satu panduan yang mengajak masyarakatnya untuk mengubah cara mereka beraktivitas agar lebih ramah lingkungan. Tujuannya adalah untuk menyatukan seluruh bangsa dalam upaya transisi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan

Selain itu, di berbagai kesempatan, pemerintah turut berinisiatif untuk melibatkan masyarakat dalam kegiatan penghijauan dan pelestarian lingkungan, seperti gerakan komunitas menanam pohon dan program pengomposan. 

Komitmen Singapura untuk menciptakan lingkungan yang bersih, hijau, dan berkelanjutan tidak hanya meningkatkan kualitas hidup warganya, tetapi juga menjadikan kota ini sebagai model yang menginspirasi bagi kota-kota lain di seluruh dunia dalam upaya menuju keberlanjutan urban.

Similar Article

5 Brand Kosmetik yang Dukung ESG

Berbagai jenis dan varian dari produk kosmetik yang tersebar luas, menimbulkan potensi sampah kemasan yang menumpuk di landfill. Tidak hanya…