Bagaimana kegiatan sehari-hari kamu berjalan? Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana caramu menjalankan aktivitasmu setiap hari? Apakah kebiasaan yang kamu lakukan sudah ramah lingkungan atau justru berpotensi menambah masalah bagi alam sekitar? Baca Juga: Upaya Mengurangi Emisi Karbon di Wilayah Perkotaan
Sebab setiap tindakan manusia dapat memberikan dampak yang signifikan bagi bumi. Misalnya tentang cara kita menangani sampah atau material sisa kegiatan sehari-hari. Apabila dikelola secara tepat, material tersebut masih bisa didaur ulang dan dimanfaatkan kembali. Mencegah terjadinya penumpukan sampah di TPA.
Akan tetapi, apabila sampah dibuang begitu saja tanpa ada penanganan setelahnya, sampah berpotensi menumpuk tidak terkelola. Bisa jadi sampah bocor ke lingkungan dan mencemari alam sekitar. Kemungkinan akan muncul berbagai dampak lainnya dari sebuah sampah yang tidak ditangani dengan baik.
Dengan menyadari dampak dari aktivitas kita, kita bisa mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan jejak ekologis dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Setiap tindakan kecil, jika dilakukan oleh banyak orang, dapat menghasilkan perubahan besar. Baca Juga: 4 Cara Tepat Kurangi Jejak Karbon Pribadi

Lalu, bagaimana ya caranya menerapkan kebiasaan ramah lingkungan dalam keseharian? Mari simak penjelasan di bawah ini!
Table of Contents
Toggle#1 Penggunaan Energi
Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan dasar yang penting dan sangat diperlukan dalam mendukung aktivitas manusia di seluruh dunia.
Berdasarkan data dari Statista, konsumsi listrik global pada tahun 2022 telah mencapai sekitar 25.500 terawatt. Meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak tahun 1980. Pertumbuhan industrialisasi dan akses listrik di seluruh dunia pun akan semakin meningkatkan permintaan listrik.
Sayangnya, konsumsi listrik yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca karena banyak listrik dihasilkan dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Berperan meningkatkan suhu rata-rata dunia dan menyebabkan pemanasan global.
Solusi: Oleh karena itu, mulailah untuk hemat dan bijak dalam menggunakan listrik. Matikan perangkat elektronik yang tidak digunakan, gunakan perangkat hemat energi, dan beralih ke sumber energi terbarukan jika memungkinkan.
#2 Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Ada banyak sekali informasi yang beredar tentang sampah plastik dan dampaknya bagi lingkungan.
Dampak sampah plastik terhadap lingkungan dan kesehatan kita bersifat global dan bisa sangat drastis. Produk plastik sekali pakai lebih mungkin berakhir di laut dibandingkan produk yang dapat digunakan kembali.
Sampah plastik yang tidak terkelola di lingkungan butuh waktu yang sangat lama untuk dapat hancur sepenuhnya. Sementara itu, partikelnya dapat mencemari tidak hanya lingkungan tapi juga rantai makanan bagi makhluk hidup.
Solusi: Oleh karena itu, mari mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, gunakan tas kain atau barang guna ulang yang bisa dipakai jangka panjang, dan jangan lupa untuk pisahkan sampah dan daur ulang plastik dan jenis sampah lainnya untuk dapat memaksimalkan materialnya.
#3 Penggunaan Transportasi
Selain pembangkit listrik dan industri, emisi kendaraan bermotor menjadi yang paling banyak dihasilkan dan berkontribusi dalam peningkatan gas rumah kaca.
KLHK menjelaskan bahwa emisi kendaraan bermotor berkontribusi sebesar 70% terhadap pencemaran lingkungan. Penggunaan kendaraan bermotor berbahan bakar fosil yang menghasilkan emisi CO2 yang tinggi, berperan pada perubahan iklim dan polusi udara.
Tidak hanya itu, hal ini berdampak juga bagi kesehatan manusia. UNEP menyatakan, ada sebanyak 6,5 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat paparan kualitas udara yang buruk.
Solusi: Oleh karena itu, bersepeda, berjalan kaki, atau menggunakan transportasi umum dapat dilakukan untuk membantu mengurangi emisi dari sektor transportasi. Jika memungkinkan, gunakan kendaraan listrik atau hybrid sebagai pendukung transportasi sehari-hari.
Mengadopsi kebiasaan ramah lingkungan memerlukan perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari, namun dapat memberikan dampak besar dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan komitmen dan konsistensi, setiap orang dapat berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih hijau.
Apabila industri Anda ingin juga berkontribusi dalam upaya mitigasi ancaman lingkungan dan perubahan iklim, Anda dapat melakukan pengukuran emisi yang dihasilkan dan menciptakan solusi dari data-data tersebut. Miliki pencatatan dan pelacakan yang layak dan komprehensif dengan memanfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform. Dapatkan DEMO GRATIS nya di sini!
Similar Article
Food Loss dan Dampaknya terhadap Iklim dan Lingkungan
Food loss atau kehilangan pangan adalah salah satu masalah besar yang sering luput dari perhatian. Food loss mengacu pada makanan…
YONO: Tren Gaya Hidup Ala Gen Z Tahun 2025
Di tahun 2025, tren gaya hidup terus berkembang, terutama di kalangan Gen Z yang dikenal adaptif terhadap perubahan sosial dan…
Penyerap Karbon Luar Biasa: Pohon Mangrove, Petai, dan Durian
Dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatnya kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer, peran pohon sebagai penyerap karbon alami menjadi semakin…
Waste to Energy (WTE) : Negara Swedia Lakukan Impor Sampah
Di tengah kondisi bumi yang semakin ‘overwhelmed’ dengan limbah di lingkungan, impor sampah menjadi suatu mekanisme yang kini mulai semakin…
Bagaimana Kerjasama Sister-City untuk Dukung Fasilitas Kota yang Ramah Lingkungan?
Dalam menghadapi tantangan lingkungan perkotaan, banyak kota di dunia menjalin hubungan sister-city guna bertukar pengalaman dan teknologi dalam membangun fasilitas…
Gen Z’s Initiatives Towards A Better Environment
As environmental concerns continue to escalate, Generation Z (Gen Z) has emerged as a driving force in the movement toward…