Ancaman krisis energi merupakan salah satu isu yang dapat menimbulkan kekhawatiran bagi banyak pihak. Pada saat krisis energi terjadi, pasokan energi tidak dapat cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan industri. Baca Juga: Untung Rugi Teknologi Energi Bersih
Sejak tahun 2021, International Energy Agency (IEA) melihat bahwa pasar energi mulai mengetat karena berbagai faktor. Pemulihan ekonomi akibat pandemi menjadi salah satu penyebabnya. Baca Juga: Konservasi Energi: Pengertian, Tujuan, dan Langkah untuk Mewujudkannya
Selain itu, IEA juga menyebut bahwa terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina pada Februari 2022 berperan meningkatkan kondisi krisis energi secara global. Harga gas alam mencapai rekor tertinggi sejak 2020, harga minyak pun turut menyentuh level tertinggi sejak 2008.
Table of Contents
ToggleBagaimana Krisis Energi Terjadi?
Krisis energi adalah suatu kondisi ketika terjadinya kelangkaan sumber daya alam sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan industri yang berakibat pada meningkatnya harga jual sumber daya.
Istilah ini sering kali merujuk pada salah satu sumber energi, khususnya energi yang menyuplai jaringan listrik nasional atau yang energi digunakan sebagai bahan bakar dalam kegiatan industri.
Terjadinya krisis energi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya adalah:
-
- Krisis ekonomi atau kebangkrutan perusahaan energi sebagai pemasok energi
-
- Konsumsi berlebihan terhadap sumber energi tertentu
-
- Krisis lingkungan seperti bencana alam, dampak perubahan iklim yang ekstrem yang menyebabkan terganggunya infrastruktur energi
-
- Konflik politik, kekerasan, blokade perdagangan, embargo, hingga perang/invasi antar negara
-
- Kurangnya investasi dalam infrastruktur energi
-
- Penurunan produksi sumber energi utama seperti minyak bumi atau gas alam
Dari sini, krisis energi dapat menimbulkan dampak yang signifikan dan berpengaruh terhadap kondisi kehidupan juga ekonomi. Mulai dari terjadinya gangguan pasokan dan distribusi energi, kenaikan harga, ketidakstabilan ekonomi, penghentian operasi bisnis, hingga kecemasan dapat timbul akibat dari kondisi yang tidak pasti.
Oleh karena itu, krisis energi membutuhkan tanggapan yang cepat dan terkoordinasi dari pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mengurangi dampak negatifnya dan mengembangkan solusi yang berkelanjutan untuk masalah energi.
Indonesia Menghadapi Krisis Energi
Dikutip dari CNN Indonesia, menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengungkapkan, Indonesia rawan terancam terhadap krisis energi. Penyebabnya, ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil saat ini yang cukup besar.
Disampaikan bahwa saat ini 42,4 persen energi tanah air dipasok oleh batu bara dan 31,4 persen dari minyak bumi. Tapi, di tengah tingginya porsi itu, produksi minyak justru kurang. Jika kebutuhan nasional tidak terpenuhi, ketahanan energi di Indonesia akan semakin kritis.
Untuk mengantisipasi isu ini, Indonesia mulai melakukan upaya transisi energi sebagai langkah menjaga ketahanan energi dan mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia. Pemerintah juga melakukan peningkatan terhadap bauran sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% di tahun 2025, hingga 31% di tahun 2030.
Your All-in-One Sustainability Platform
Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting.
Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:
-
- Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
-
- Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
-
- Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional
Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.
Similar Article
Food Loss dan Dampaknya terhadap Iklim dan Lingkungan
Food loss atau kehilangan pangan adalah salah satu masalah besar yang sering luput dari perhatian. Food loss mengacu pada makanan…
YONO: Tren Gaya Hidup Ala Gen Z Tahun 2025
Di tahun 2025, tren gaya hidup terus berkembang, terutama di kalangan Gen Z yang dikenal adaptif terhadap perubahan sosial dan…
Penyerap Karbon Luar Biasa: Pohon Mangrove, Petai, dan Durian
Dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatnya kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer, peran pohon sebagai penyerap karbon alami menjadi semakin…
Waste to Energy (WTE) : Negara Swedia Lakukan Impor Sampah
Di tengah kondisi bumi yang semakin ‘overwhelmed’ dengan limbah di lingkungan, impor sampah menjadi suatu mekanisme yang kini mulai semakin…
Bagaimana Kerjasama Sister-City untuk Dukung Fasilitas Kota yang Ramah Lingkungan?
Dalam menghadapi tantangan lingkungan perkotaan, banyak kota di dunia menjalin hubungan sister-city guna bertukar pengalaman dan teknologi dalam membangun fasilitas…
Gen Z’s Initiatives Towards A Better Environment
As environmental concerns continue to escalate, Generation Z (Gen Z) has emerged as a driving force in the movement toward…