Untuk meningkatkan kesadaran untuk menjaga alam, saat ini ada banyak cara yang dapat ditempuh. Mulai dari menonton film, membaca novel, sampai dengan berkunjung ke museum yang bertema lingkungan. Museum Kehutanan Ir. Djamaludin Suryohadikusumo adalah salah satu contoh destinasi yang menginspirasi kesadaran lingkungan yang dapat Anda kunjungi. Museum yang terletak di Jakarta ini menjadi pusat edukasi dan refleksi tentang peran manusia dalam melestarikan hutan sebagai paru-paru dunia.
Artikel ini akan membahas bagaimana museum Ir. Djamaludin Suryohadikusumo menjadi tempat belajar yang menarik, serta bagaimana nilai-nilai yang diajarkan di dalamnya dapat diterapkan dalam kehidupan dan bisnis.
Table of Contents
ToggleSejarah dan Peran Museum Kehutanan
Baca juga artikel lainnya : Mengenal Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Sekolah Adiwiyata
Museum Kehutanan Ir. Djamaludin Suryohadikusumo adalah satu-satunya museum di Provinsi DKI Jakarta dengan tema kehutanan. Museum ini awalnya diberi nama Museum Kehutanan Manggala Wanabakti saat diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 24 Agustus 1983. Namun, sejak 5 Juni 2015, pengelolaannya beralih ke Kementerian Lingkungan Hidup, dan namanya secara resmi diubah menjadi Museum Kehutanan Ir. Djamaludin Suryohadikusumo.
Didirikan untuk menghormati jasa salah satu tokoh penting dalam dunia kehutanan Indonesia yaitu Ir. Djamaludin Suryohadikusumo. Beliau dikenal sebagai pelopor pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan memiliki visi jauh ke depan mengenai pentingnya melindungi hutan dari kerusakan. Saat ini, Museum Kehutanan Ir. Djamaludin Suryohadikusumo berfungsi sebagai pusat dokumentasi dan edukasi yang memamerkan sejarah kehutanan Indonesia.
Edukasi Lingkungan di Museum Kehutanan
Para pengunjung Museum Kehutanan Ir. Djamaludin Suryohadikusumo tidak akan merasa bosan karena museum ini menawarkan berbagai program edukasi lingkungan yang menarik. Dengan dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya hutan dan konservasi, beberapa program edukasi yang dapat pengunjung ikuti tersedua mulai dari film edukasi, tur edukatif, arboretum, sampai dengan perpustakaan.
Untuk pemutaran film edukasi, pengunjung dapat menonton film bertema kehutanan di Teater Jati 1 sebelum menjelajahi koleksi museum. Kemudian, pengunjung dapat mengikuti tur yang dipandu untuk menjelaskan berbagai koleksi dan informasi terkait kehutanan Indonesia. Selain mengunjungi museum, pengunjung juga diajak ke Arboretum untuk mempelajari berbagai jenis tanaman dan pentingnya konservasi tumbuhan. Setelah itu, pengunjung dapat pula mengunjungi perpustakaan kehutanan yang menyediakan berbagai referensi dan literatur tentang kehutanan yang dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan.
Koleksi Museum
Berbicara mengenai koleksi yang dimiliki oleh Museum Kehutanan “Ir. Djamaludin Suryohadikusumo”, sudah terbilang lengkap. Sebab museum ini memiliki berbagai koleksi yang berkaitan dengan kehutanan Indonesia. Beberapa koleksi yang dipamerkan antara lain:
- Peta: Peta Areal Hutan Jati dan Non Hutan Jati di Jawa Timur, Peta Pulau Jawa dan Madura, serta Peta Kelas Perusahaan Eboni.
- Peralatan: Mistar Hitung Merk “HEMMI” (Type 26645), Rambu Ukur (BAK), Rantai Ukur, Boussolle (BTM) Kern Arau 39987, Kompas Recta, Foto udara (Stereoscope cermin), dan Planimeter.
- Dokumen Tradisional: Awig-awig dan Kotak Penyimpanan Awig-awig.
Selain itu, museum ini juga menampilkan diorama “Pohon Jati Berbicara” yang memberikan informasi edukatif mengenai pohon jati dan peranannya dalam kehutanan Indonesia.
Jadwal Kunjungan Museum
Untuk pengunjung yang ingin merasakan pengalaman edukasi alam dan kehutanan di Museum Kehutanan “Ir. Djamaludin Suryohadikusumo”, dapat memilih waktu kehadiran yang jadwalnya berbeda-beda di weekday dan weekend. Selama hari Senin sampai dengan Jumat, museum dibuka mulai pukul 9 pagi sampai dengan 15 sore. Sementara untuk hari Sabtu dan Minggu, museum dibuka mulai pukul 7 pagi dan tutup di pukul 7 malam.
Manfaat bagi Bisnis yang Melestarikan Hutan
Selain dampak positif terhadap lingkungan, pelestarian hutan juga memiliki manfaat bisnis yang signifikan. Bagi para perusahaan yang berkomitmen untuk menjaga kelestarian hutan, maka bisnis akan memperoleh reputasi yang baik. Konsumen cenderung memilih merek yang peduli terhadap lingkungan, di tengah kekacauan lingkungan dan aksi deforestasi hutan yang banyak terjadi saat ini.
Di samping itu, bisnis yang ramah lingkungan juga akan lebih mudah memenuhi persyaratan hukum. Sehingga ketika bisnis akan memperluas daerah operasionalnya akan lebih minim hambatan dari komunitas lokal atau masyarakat sekitar. Memetik pelajaran akan kelestarian hutan dan alam di Museum Kehutanan Ir. Djamaludin Suryohadikusumo, maka bisnis dapat lebih ‘aware’ untuk segera mengambil langkah konkret agar dapat berkontribusi bagi lingkungan yang lebih berkelanjutan.
Terutama saat ini, telah hadir Satuplatform yang dapat membantu inisiatif lingkungan perusahaan. Sebagai all-in-one solution, Satuplatform.com menyediakan berbagai layanan dan konsultasi bagi perusahaan dari berbagai sektor industri. Mari coba FREE DEMO nya sekarang!
Similar Articles
Food Loss dan Dampaknya terhadap Iklim dan Lingkungan
Food loss atau kehilangan pangan adalah salah satu masalah besar yang sering luput dari perhatian. Food loss mengacu pada makanan…
YONO: Tren Gaya Hidup Ala Gen Z Tahun 2025
Di tahun 2025, tren gaya hidup terus berkembang, terutama di kalangan Gen Z yang dikenal adaptif terhadap perubahan sosial dan…
Penyerap Karbon Luar Biasa: Pohon Mangrove, Petai, dan Durian
Dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatnya kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer, peran pohon sebagai penyerap karbon alami menjadi semakin…
Waste to Energy (WTE) : Negara Swedia Lakukan Impor Sampah
Di tengah kondisi bumi yang semakin ‘overwhelmed’ dengan limbah di lingkungan, impor sampah menjadi suatu mekanisme yang kini mulai semakin…
Bagaimana Kerjasama Sister-City untuk Dukung Fasilitas Kota yang Ramah Lingkungan?
Dalam menghadapi tantangan lingkungan perkotaan, banyak kota di dunia menjalin hubungan sister-city guna bertukar pengalaman dan teknologi dalam membangun fasilitas…
Gen Z’s Initiatives Towards A Better Environment
As environmental concerns continue to escalate, Generation Z (Gen Z) has emerged as a driving force in the movement toward…