5 Buku Climate Change Tingkatkan Pemahaman Lingkungan

5 Buku Climate Change Tingkatkan Pemahaman Lingkungan

Untuk dapat memahami suatu kondisi, kita perlu banyak belajar dan punya minat mengetahui yang baik. Sama halnya dengan perlunya kita membaca buku tentang climate change atau perubahan iklim untuk dapat memahami soal kondisi iklim yang tengah terjadi. Baca Juga: Daftar Sistem atau Software yang Mendukung Keberlanjutan Lingkungan Semakin hari kondisi iklim dapat dikatakan semakin ekstrem. Ilmuwan menyatakan bahwa tahun 2023 menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat. Ancaman nyata yang ditimbulkan oleh perubahan iklim atau climate change dan kerusakan ekologis pun juga semakin nampak. Lalu bagaimana kita bisa berkontribusi mengatasi masalah ini? Buku adalah salah satu alat terbaik untuk mengungkap informasi sulit ini dan membuat ilmu pengetahuan iklim dapat diakses oleh semua orang. Berikut adalah daftar buku tentang climate change atau perubahan iklim yang bisa menjadi referensi kamu dalam hal meningkatkan pemahaman terkait iklim dan lingkungan. 1. Climate Change – The New Climate War oleh Michael Mann Michael E. Mann merupakan seorang ahli iklim terkemuka sekaligus Profesor Kepresidenan di Departemen Ilmu Bumi dan Lingkungan di Penn State University. Ia telah lama dikenal sebagai salah satu sosok pahlawan iklim, sebab berkat minatnya yang tinggi dalam meneliti kondisi iklim menjadikan pengetahuan di bidang ilmu iklim semakin berkembang dan diakui. Diketahui Mann telah terlibat dalam banyak penelitian terkait iklim dan ilmu pengetahuan. Ia juga menulis berbagai buku terkenal, salah satunya ialah buku berjudul The New Climate War: The Fight to Take Back Our Planet.  Buku yang diterbitkan pada Januari 2021 lalu ini, menawarkan pandangan mendalam tentang tantangan dan strategi dalam perang melawan perubahan iklim, serta mengungkap taktik yang digunakan oleh para penentang aksi iklim. Mann menjelaskan tentang bagaimana industri bahan bakar fosil terus menunjukkan upaya dalam menghindari tanggung jawab mereka terhadap lingkungan. Mulai dari menolak fakta yang terjadi pada iklim hingga memunculkan hambatan dan pengalihan beban tanggung jawab kepada individu atau masyarakat. Pada akhirnya, hal ini pun berdampak pada tertundanya upaya keberlanjutan yang seharusnya bisa dilakukan. Melalui buku ini, Mann mengungkap taktik yang digunakan oleh para penentang aksi iklim juga memberikan panduan tentang bagaimana kita semua dapat berkontribusi untuk mengatasi krisis iklim secara kolektif. Mann berpendapat bahwa salah satu tantangan utama dalam menghadapi tantangan iklim ialah kurangnya keinginan dari para petinggi dan pemangku kepentingan untuk melakukan hal tersebut. 2. Climate Change – Solving the Climate Crisis: Frontline Reports from the Race to Save the Earth oleh John. J. Berger John J. Berger adalah pakar ilmu pengetahuan dan kebijakan lingkungan yang sekaligus merupakan seorang penulis, jurnalis, dan konsultan lingkungan asal Amerika Serikat. Ia telah lama berkecimpung di bidang energi dan isu-isu lingkungan dan menjadi pendukung solusi energi alternatif terhadap permasalahan lingkungan global. Buku yang diterbitkan pada tahun 2020 lalu ini memberikan laporan mendalam dari garis depan perjuangan melawan krisis iklim serta menyoroti berbagai upaya yang sedang dilakukan untuk mengatasi tantangan lingkungan yang kita hadapi. Melalui pendekatan jurnalistik yang tajam dan naratif yang kuat, Berger berusaha untuk membawa pembaca langsung ke garis depan krisis iklim dengan tulisannya. Buku ini menggambarkan bahwa kekuatan individu yang berkomitmen dan aksi iklim kolaboratif antara pemerintah dan sektor swasta merupakan suatu hal yang penting untuk dapat menciptakan perubahan yang nyata. Buku ini berisi kisah-kisah nyata dari berbagai belahan dunia yang menunjukkan upaya-upaya konkret yang sedang dilakukan untuk mengurangi emisi karbon dan memerangi perubahan iklim. Berger menyajikan analisis berbasis penelitian terbaru tentang perubahan iklim serta mengkaji kebijakan-kebijakan yang telah banyak diterapkan dan mengevaluasi efektivitasnya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan melindungi lingkungan. Buku ini adalah sumber daya yang kaya informasi dan inspirasi bagi siapa saja yang tertarik pada perubahan iklim dan ingin memahami upaya-upaya nyata yang sedang dilakukan untuk mengatasinya.  3. Climate Change – Under A White Sky oleh Elizabeth Kolbert Elizabeth Kolbert adalah seorang pengamat dan komentator lingkungan, jurnalis, serta penulis pemenang penghargaan Pulitzer pada 2015 melalui bukunya berjudul The Sixth Extinction: An Unnatural History. Ia telah banyak dikenal di berbagai kalangan dengan karyanya tentang perubahan lingkungan dan iklim. Buku karya Kolbert berjudul Under A White Sky ini diterbitkan pada 2021 lalu dan mengekplorasi tentang  bagaimana manusia mencoba mengubah alam untuk menyelamatkan planet ini dari kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia itu sendiri. Ia menyajikan fakta terkait bagaimana intervensi manusia yang dimaksudkan untuk memperbaiki satu masalah lingkungan sering kali menciptakan masalah baru.  Kolbert membawa pembaca ke berbagai lokasi di seluruh dunia, dari rawa-rawa di Louisiana hingga laboratorium di Islandia, di mana ilmuwan dan insinyur bekerja pada proyek-proyek restorasi dan konservasi yang ambisius. Dia mempertanyakan apakah solusi teknologi tinggi ini adalah bentuk baru dari kesombongan manusia yang sama yang menyebabkan krisis lingkungan di tempat pertama. Melalui gaya penulisan naratif yang hidup dan mudah diakses, buku ini membuat topik-topik kompleks menjadi dapat dimengerti oleh pembaca umum. Buku ini tidak hanya mengungkap berbagai proyek ambisius serta dampak jangka panjang dari upaya tersebut, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan kita dengan alam dan bagaimana kita harus menghadapi tantangan lingkungan di masa depan dengan bijaksana. 4. Climate Change – Half Earth oleh Edward O. Wilson Edward Osborne Wilson merupakan seorang biolog, peneliti, dan pengarang asal Amerika Serikat pemenang penghargaan Pulitzer. Spesialisasinya sebenarnya adalah dalam bidang mirmekologi, atau ilmu yang mempelajari semut, namun ia dikenal juga sebagai “bapak sosiobiologi” dan gencar mendukung pelestarian lingkungan hidup serta berkontribusi dalam bidang biodiversitas dan konservasi. Half-Earth: Our Planet’s Fight for Life adalah buku karya Wilson yang terbit pada 2016, mengusulkan gagasan radikal untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati planet kita: menyisihkan setengah dari permukaan bumi sebagai cagar alam untuk melindungi spesies dari kepunahan. Gagasan ini didasarkan pada prinsip-prinsip ekologi dan biogeografi yang menunjukkan bahwa spesies memerlukan ruang yang cukup untuk populasi mereka agar dapat bertahan dan berkembang. Ia menunjukkan bahwa keadaan kritis keanekaragaman hayati tengah terjadi saat ini, dengan banyak spesies yang menghadapi ancaman kepunahan akibat deforestasi, perubahan iklim, polusi, dan perusakan habitat. Dia menyoroti pentingnya keanekaragaman hayati bagi keseimbangan ekosistem dan kesehatan planet. Melalui buku ini, Wilson menyatakan seruan mendesak untuk tindakan konservasi global yang ambisius dan inovatif. Buku ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang kondisi keanekaragaman hayati saat ini tetapi juga menginspirasi pembaca untuk berpartisipasi dalam upaya penyelamatan planet kita.  Baca Juga: Daftar Bahan Perusak Ozon …

Listrik Hijau, Energi Terbarukan yang Gencar Diperbanyak di Indonesia

Listrik Hijau, Energi Terbarukan yang Gencar Diperbanyak di Indonesia

Latar Belakang Listrik Hijau Sejak beberapa tahun lalu, pemerintah tengah menggencarkan pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik hijau untuk menambah pasokan listrik serta sebagai upaya transformasi menuju energi terbarukan. Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN menyampaikan, “saat ini semua industri bergerak pada energi berbasis ramah lingkungan. Melalui Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) hijau yang dicanangkan pada tahun 2021, PLN siap mendukung industri di Kawasan Industri Hijau melalui pembangkit EBT,” Saat ini, telah terpasang pembangkit listrik berbasis energi terbarukan (EBT) dengan kapasitas mencapai 9 gigawatt (GW). Kapasitas ini akan terus ditambah hingga 29 GW pada 2030. Namun, apa itu listrik hijau? Apa perbedaan dengan listrik yang digunakan selama ini? Mari simak penjelasannya. Apa Itu Listrik Hijau? Listrik hijau disebut juga listrik ramah lingkungan adalah bagian dari inovasi energi terbarukan atau energi bersih. Menurut European Environment Agency (EEA), listrik hijau merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan listrik yang dihasilkan dari sumber daya seperti tenaga surya, angin, panas bumi, biomassa, dan fasilitas pembangkit listrik tenaga air berdampak rendah. Berbeda dengan listrik yang bersumber dari energi fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, listrik hijau disebut memiliki dampak lingkungan yang jauh lebih rendah atau hampir tidak ada. Selain itu, sumbernya juga tidak terbatas sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal. Baca Juga: Energi Baru Terbarukan yang Diterapkan di Indonesia Sumber-Sumber Listrik Hijau Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, listrik hijau bersumber dari energi bersih dan terbarukan yang ada di alam. Sumber listrik hijau di antaranya adalah: 1. Energi Matahari (Solar Energy) Teknologi ini menggunakan panel surya untuk mengubah sinar matahari langsung menjadi listrik. Biasanya, pemanfaatan matahari sebagai energi listrik sangat cocok untuk lokasi dengan paparan sinar matahari yang tinggi. 2. Energi Angin (Wind Energy) Teknologi ini memanfaatkan turbin angin untuk mengubah energi kinetik dari angin menjadi listrik. Operasinya akan efektif untuk dilakukan di daerah yang memiliki kecepatan angin yang konsisten. 3. Energi Air (Hydropower) Teknologi ini menggunakan aliran air, seperti sungai atau bendungan dengan debit air tinggi, untuk menggerakkan turbin yang menghasilkan listrik. Sumber energi ini telah digunakan secara luas di banyak negara. 4. Energi Biomassa (Biomass Energy) Teknologi ini menghasilkan listrik dari bahan organik, seperti kayu, limbah pertanian, atau sampah organik. Melalui pengelolaan energi biomassa, dapat membantu mengurangi limbah sambil menghasilkan energi yang ramah lingkungan. 5. Energi Panas Bumi (Geothermal Energy) Teknologi ini menggunakan panas yang berasal dari dalam bumi untuk menghasilkan listrik. Inovasi yang satu ini cocok untuk daerah yang memiliki aktivitas geotermal tinggi, seperti daerah vulkanik. Manfaat Hadirnya Listrik Hijau Di tengah meningkatnya kondisi krisis iklim dan lingkungan, banyak ilmuwan dan peneliti yang berupaya mencari solusi berkelanjutan yang dapat dimanfaatkan sebagai pilihan energi alternatif di kehidupan sehari-hari.  Hadirnya listrik hijau merupakan salah satu upaya manusia dalam berkontribusi untuk pencegahan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Sebuah langkah penting menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ketahui lebih lanjut manfaat dari listrik hijau. 1. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Berdasarkan sumbernya, listrik hijau berasal dari sumber energi yang menghasilkan sedikit bahkan tidak sama sekali emisi gas rumah kaca selama proses produksi. Oleh karena itu, listrik hijau dapat membantu mengurangi emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya yang berkontribusi pada pemanasan global.  2. Upaya Konservasi Ekosistem Dengan mengurangi ekstraksi dan pembakaran bahan bakar fosil, pemanfaatan listrik hijau turut membantu melindungi ekosistem alami dari kerusakan. Hal ini juga membantu melestarikan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan berkelanjutan, serta mengurangi tekanan pada sumber daya alam yang terbatas. 3. Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Dengan mengurangi potensi pencemaran udara dan lingkungan yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, pemanfaatan energi bersih untuk listrik hijau juga membantu mengurangi penyakit pernapasan dan kondisi kesehatan lain. Lingkungan bersih dapat meningkatkan kesehatan masyarakat. 4. Meningkatkan Keamanan Energi Listrik hijau umumnya dapat dihasilkan secara lokal di setiap negara, mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil. Hal ini berperan meningkatkan keamanan energi nasional sebab energi terbarukan dapat mengurangi volatilitas harga energi yang sering terjadi terhadap bahan bakar fosil karena fluktuasi pasar global. 5. Mendorong Kesadaran Tindakan Lingkungan Secara tidak langsung, kondisi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan energi bersih dan dampaknya terhadap lingkungan. Mendorong perubahan perilaku individu dan bisnis untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Melalui listrik hijau, kita tidak hanya dapat berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan pelestarian lingkungan, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan yang dapat memenuhi kebutuhan energi saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Mampukah Kegiatan Menanam Pohon Membantu Melawan Pemanasan Global? Kegiatan menanam pohon secara massal atau disebut juga penghijauan telah banyak dilakukan sebab diyakini dapat berdampak baik bagi alam. Menanam pohon juga disebut merupakan salah satu upaya yang efektif dalam melawan pemanasan global. Benarkah demikian? Berbagai Manfaat Pohon Sejak lama, kita memahami bahwa pohon memainkan peran penting bagi kelestarian lingkungan.  Pohon memberikan banyak manfaat, seperti memberikan keteduhan, kesejukkan, mencegah erosi dan degradasi tanah, meningkatkan kualitas tanah, memperbaiki siklus air, menyediakan habitat bagi satwa dan keanekaragaman hayati, menyediakan sumber daya yang melimpah, memberikan ruang hijau yang bermanfaat bagi manusia, serta menciptakan lapangan kerja dalam sektor kehutanan dan pertanian. Pohon juga dapat… 5 Buku tentang Climate Change Untuk Tingkatkan Pemahaman Soal Lingkungan Untuk dapat memahami suatu kondisi, kita perlu banyak belajar dan punya minat mengetahui yang baik. Sama halnya dengan perlunya kita membaca buku tentang climate change atau perubahan iklim untuk dapat memahami soal kondisi iklim yang tengah terjadi. Semakin hari kondisi iklim dapat dikatakan semakin ekstrem. Ilmuwan menyatakan bahwa tahun 2023 menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat. Ancaman nyata yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan kerusakan ekologis pun juga semakin nampak. Lalu bagaimana kita bisa berkontribusi mengatasi masalah ini? Buku adalah salah satu alat terbaik untuk mengungkap informasi sulit ini dan membuat ilmu pengetahuan iklim dapat diakses oleh semua orang. Berikut… Listrik Hijau, Energi Terbarukan yang Gencar Diperbanyak di Indonesia Sejak beberapa tahun lalu, pemerintah tengah menggencarkan pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik hijau untuk menambah pasokan listrik serta sebagai upaya transformasi menuju energi terbarukan. Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN menyampaikan, “saat ini semua industri bergerak pada …

Melihat Upaya Singapura Jadi Salah Satu Kota Terhijau di Dunia

Melihat Upaya Singapura Jadi Salah Satu Kota Terhijau di Dunia

Tahukah kamu bahwa Singapura telah dikenal sebagai salah satu kota terhijau di dunia?  Ini fakta. Sebab, salah satu negara tetangga yang terdekat dengan Indonesia ini berhasil dinobatkan menjadi kota terhijau atau yang paling ramah lingkungan di dunia. Hal ini berdasarkan penilaian oleh Smart City Index oleh Institute for Management Development bekerja sama dengan Singapore University for Technology and Design (SUTD) yang menyatakan bahwa Singapura layak menduduki peringkat pertama dari 109 kota yang dianggap sebagai kota-kota paling ramah lingkungan. Baca Juga: 5 Ruang Terbuka Hijau di Jakarta Pencapaian ini dapat diraih berkat komitmen dan kebijakan pemerintah Singapura yang progresif dalam menjaga dan meningkatkan ruang hijau serta keberlanjutan lingkungan. Sejak lama, Singapura terus berupaya memprioritaskan keberlanjutan dalam perencanaan terpadu, pembangunan dengan kepadatan tinggi, serta konservasi kawasan hijau. Dikutip dari CNN, Yvonne Soh, general manager dari Singapore Green Buildings Council menyampaikan, “di Singapura, kami memiliki banyak inisiatif untuk mempromosikan keberlanjutan. Kami mengambil berbagai langkah-langkah yang diperlukan, termasuk hal-hal berkaitan kesuburan lingkungan, energi terbarukan, dan keberlanjutan masa depan.” Lalu apa saja upaya yang dilakukan pemerintah Singapura untuk menjadikan kotanya berstatus hijau dan ramah lingkungan? 1. Kota Terhijau Melalui Ruang Terbuka Hijau dan Taman Kota Vegetasi di Singapura tumbuh sangat subur, luas, juga beragam. Pemerintah Singapura seperti menggabungkan alam sebagai sebuah kerangka utama dalam membangun perkotaan.  Singapura adalah salah satu kota terhijau di dunia, dengan pohon-pohon yang berjajar teratur di tengah dan pinggir jalanan, taman-taman kota di berbagai sudut kota, hingga hutan kota yang bisa dijangkau dengan mudah dari pusat kota.  Diketahui bahwa Singapura membangun hampir 50% ruang hijau dari total wilayah kota untuk mendampingi sejumlah besar bangunan hijau. Lebih dari 350 taman dan kebun tersebar di seluruh kota, termasuk Singapore Botanic Gardens yang masuk ke dalam Situs Warisan Dunia UNESCO serta Gardens by the Bay, sebuah ikon taman seluas 101 hektar yang terdiri dari Supertree Grove, Flower Dome, dan Cloud Forest, yang menjadi contoh integrasi arsitektur dan botani.  Upaya ini berhasil memberikan dampak yang baik. Berkat ruang hijau yang melimpah, tercipta lingkungan hidup yang asri dan menyenangkan, Meskipun iklim asli daerah ini adalah tropis. Singapura juga mengalami penurunan polusi udara dan air secara dramatis, dan merupakan salah satu yang terendah di dunia.   2. Kota Terhijau dengan Arsitektur Hijau dan Bangunan Ramah Lingkungan Singapura terkenal dengan beberapa bangunannya yang ikonik. Dibalik arsitekturnya yang menarik, bangunan-bangunan di Singapura diketahui telah dirancang dengan sistem sertifikasi bangunan ramah lingkungan. Green Mark Scheme (GMS) merupakan inisiatif sertifikasi bangunan hijau yang diperkenalkan oleh Building and Construction Authority (BCA) di Singapura pada tahun 2005.  Tujuan dari skema ini adalah untuk mendorong keberlanjutan dalam pembangunan dan operasi bangunan, mengurangi dampak lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup penghuninya. “Pada setiap pembangunan gedung baru yang Anda lakukan, Anda harus mengganti tanaman hijau yang sama dengan yang Anda gantikan. Hal ini untuk memastikan bangunan tetap ramah lingkungan,” Yvonne Soh menjelaskan.  Sejauh ini, terdapat lebih dari 1.180 bangunan yang bersertifikasi GMS. Nilai ini diberikan dalam empat tingkatan – Bersertifikat, Emas, GoldPLUS, dan Platinum. Dengan begitu, pembangunan dan pengelolaan bangunan akan terus berjalan secara tepat dan baik bagi lingkungan. Baca Juga: Green Building: Pengertian, Konsep, Kriteria, dan Manfaat 3. Pengelolaan Lingkungan yang Efisien Sehingga Menjadi Kota Terhijau Dahulu, Singapura masih bergelut dengan kondisi daerah yang kumuh, sungai berlumpur, lingkungan yang tercemar, dan pengelolaan air limbah yang tidak terkendali. Seiring berjalannya waktu, Singapura kemudian tumbuh menjadi perkotaan yang lebih baik. Mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew adalah aktor penting yang merumuskan rencana pengembangan Singapura menjadi kota taman tropis dengan mendukung penghijauan secara luas. Saat ini, Singapura telah dikenal memiliki program daur ulang yang efektif dan fasilitas pengelolaan limbah yang canggih. Tuas South Incineration Plant dan Semakau Landfill merupakan beberapa contoh inovasi pengelolaan lingkungan masa kini. Keduanya menggabungkan teknik pengelolaan sampah modern dengan konservasi alam. 4. Transportasi Berkelanjutan Singapura juga diketahui sangat memikirkan sistem transportasi publik mereka dan bertekad mengurangi emisi CO2 dari kendaraan yang saat ini menyumbang sekitar 15% emisi karbon di Singapura. Oleh karena itu, Singapura mengeluarkan investasi besar dalam sistem transportasi umum yang efisien dan ramah lingkungan. Upaya penghijauan terhadap transportasi umum di Singapura di antaranya dilakukan dengan memperluas jaringan MRT dan mengoperasikan bus yang menggunakan energi ramah lingkungan, seperti bus listrik atau hibrida.  Selain itu, untuk mendukung Singapura menjadi kota terhijau di dunia, pemerintah juga berupaya untuk mencapai pengurangan emisi dari sektor transportasi dengan menerapkan car-lite, mendorong penggunaan moda transportasi Walk-Cycle-Ride. Hal tersebut didukung juga dengan menyediakan jalur sepeda yang aman dan nyaman. Rencananya, Singapura akan memperluas jalur sepeda hingga 1.300 km  serta jalur pejalan kaki, agar lebih mendukung aktivitas mobilitas aktif pada masyarakat. 5. Kebijakan Penghijauan Menjadi Kota Terhijau Untuk dapat memaksimalkan program dan mencapai target yang diharapkan, pemerintah Singapura turut menciptakan berbagai kebijakan dan aturan. Salah satu di antaranya yaitu inisiatif untuk mengintegrasikan lebih banyak ruang hijau ke dalam infrastruktur kota, termasuk menanam pohon di sepanjang jalan dan menciptakan taman vertikal pada gedung-gedung. Lembaga pemerintah yang bertanggung jawab juga dilibatkan untuk membantu mengelola dan merencanakan ruang hijau di Singapura, termasuk program penghijauan yang agresif. 5. Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan Tentu semua rencana tersebut tidak akan bisa berjalan jika tidak dibarengi dengan kesadaran dan kemauan masyarakat untuk berkontribusi. The Singapore Green Plan 2030 merupakan salah satu panduan yang mengajak masyarakatnya untuk mengubah cara mereka beraktivitas agar lebih ramah lingkungan. Tujuannya adalah untuk menyatukan seluruh bangsa dalam upaya transisi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan Selain itu, di berbagai kesempatan, pemerintah turut berinisiatif untuk melibatkan masyarakat dalam kegiatan penghijauan dan pelestarian lingkungan, seperti gerakan komunitas menanam pohon dan program pengomposan.  Komitmen Singapura untuk menciptakan lingkungan yang bersih, hijau, dan berkelanjutan tidak hanya meningkatkan kualitas hidup warganya, tetapi juga menjadikan kota ini sebagai model yang menginspirasi bagi kota-kota lain di seluruh dunia dalam upaya menuju keberlanjutan urban. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Mampukah Kegiatan Menanam Pohon Membantu Melawan Pemanasan Global? Kegiatan menanam pohon secara massal atau disebut juga penghijauan telah banyak dilakukan sebab diyakini dapat berdampak baik bagi alam. Menanam pohon juga disebut merupakan salah satu upaya yang efektif dalam melawan pemanasan global. Benarkah …

Daftar Bahan Perusak Ozon dan Penggunaannya

Daftar Bahan Perusak Ozon dan Penggunaannya

Beberapa dari kita mungkin sering mendengar bahwa Klorofluorokarbon (CFC) atau freon adalah sebuah zat yang dianggap sebagai Bahan Perusak Ozon (BPO). Akan tetapi, bahan perusak ozon tidak hanya CFC saja. Bahan perusak ozon adalah senyawa kimia yang menyebabkan penipisan lapisan ozon di stratosfer. Lapisan ozon berfungsi melindungi kehidupan di Bumi dengan menyerap 97% hingga 99% radiasi ultraviolet (UV) berbahaya yang berasal dari matahari. Awal Mula Terjadinya Penipisan Ozon Penipisan lapisan ozon terjadi apabila konsentrasi ozon di stratosfer berkurang secara signifikan. Sayangnya, para ilmuwan menemukan bahwa lapisan ozon terus menerus menipis dan rusak sejak akhir tahun 1970an. Senyawa kimia dari aktivitas manusia disebut sebagai penyebab utama terjadinya hal ini. Pengamatan yang dilakukan menjumpai adanya fenomena baru berupa lubang ozon di Antartika yang belum pernah terjadi sebelumnya. Penelitian ilmiah, termasuk pengukuran langsung dari stratosfer, telah mengkonfirmasi keberadaan konsentrasi tinggi klorin dan bromin di daerah yang mengalami penipisan ozon. Dikutip dari US EPA, ketika atom klor dan brom bersentuhan dengan ozon di stratosfer, mereka menghancurkan molekul ozon. Satu atom klor dapat menghancurkan lebih dari 100.000 molekul ozon sebelum hilang dari stratosfer. Ozon pun dapat rusak lebih cepat dibandingkan dengan produksi alaminya. Penemuan bahwa klorin dan bromin dari ODS bertanggung jawab atas penipisan ozon telah mendorong tindakan internasional untuk mengurangi dan menghapus penggunaan bahan kimia ini. Protokol Montreal (1987) adalah kesepakatan internasional yang bertujuan untuk mengurangi produksi dan konsumsi ODS secara bertahap. Protokol Montreal Temuan ini mendorong tindakan global untuk mengurangi penggunaan bahan perusak ozon melalui Protokol Montreal.  Protokol Montreal (1987) adalah kesepakatan internasional yang bertujuan untuk mengurangi produksi dan konsumsi bahan perusak ozon secara bertahap. Untuk dapat mengurangi potensi penipisan ozon di wilayah lainnya, dilakukan mekanisme pemantauan dan penegakan yang kuat untuk memastikan kepatuhan terhadap protokol.  Negara-negara yang tergabung dalam perjanjian internasional ini kemudian sepakat untuk mengurangi dan akhirnya menghapus penggunaan bahan perusak ozon. Kemudian, dilakukan penggantian bahan perusak ozon dengan alternatif yang lebih aman seperti hidrofluorokarbon (HFCs) yang tidak merusak ozon. Daftar Bahan Perusak Ozon Protokol Montreal yang merupakan sebuah perjanjian global untuk melindungi lapisan ozon stratosfer, telah mengatur tentang zat kimia apa saja yang dianggap sebagai bahan perusak ozon.  Setidaknya ada hampir 100 bahan kimia buatan yang diteliti dan disebut-sebut dapat merusak ozon. Namun, Protokol Montreal telah memasukkan beberapa senyawa ke dalam Ozone Depleting Substances (ODS) atau Bahan Perusak Ozon (BPO) yang perlu dihindari penggunaannya. 1. Bahan Perusak Ozon: Klorofluorokarbon (CFCs) Deskripsi: CFCs adalah senyawa yang mengandung karbon, klorin, dan fluor. Mereka sangat stabil di atmosfer bawah tetapi melepaskan klorin di stratosfer yang merusak ozon. Penggunaan: Sebagai refrigeran dalam pendingin udara dan lemari es, propelan dalam aerosol, dan bahan peniup busa plastik. Contoh: CFC-11, CFC-12. 2. Bahan Perusak Ozon: Hidroklorofluorokarbon (HCFCs) Deskripsi: HCFCs adalah senyawa yang mengandung hidrogen, karbon, klorin, dan fluor. Mereka kurang merusak ozon dibandingkan CFCs tetapi masih berkontribusi pada penipisan ozon. Penggunaan: Sebagai refrigeran dan bahan peniup busa plastik sebagai pengganti sementara untuk CFCs. Contoh: HCFC-22, HCFC-141b. 3. Bahan Perusak Ozon: Halons Deskripsi: Halons adalah senyawa yang mengandung bromin, fluorin, dan karbon. Bromin lebih efektif dalam merusak ozon dibandingkan klorin. Penggunaan: Sebagai agen pemadam kebakaran karena kemampuannya memadamkan api tanpa menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik. Contoh: Halon-1211, Halon-1301. 4. Bahan Perusak Ozon: Karbon Tetraklorida (CCl4) Deskripsi: Karbon tetraklorida adalah senyawa yang mengandung karbon dan klorin. Ini merupakan bahan kimia industri yang stabil dan larut dalam lemak. Penggunaan: Sebagai pelarut industri, dalam produksi bahan kimia lain, dan sebelumnya sebagai cairan pembersih dan pemadam api. Dampak: Melepaskan klorin ketika terurai di stratosfer, merusak lapisan ozon. 5. Metil Klorofom (CH3CCl3) Deskripsi: Metil kloroform adalah senyawa organik yang mengandung karbon, klorin, dan hidrogen. Ini adalah pelarut industri yang kuat. Penggunaan: Sebagai pelarut dalam pembersihan logam, pelarut perekat, dan dalam beberapa proses kimia. Dampak: Berkontribusi pada penipisan ozon ketika terurai di stratosfer. 6. Metil Bromida (CH3Br) Deskripsi: Metil bromida adalah senyawa yang mengandung karbon, hidrogen, dan bromin. Bromin yang dilepaskan lebih merusak ozon dibandingkan klorin. Penggunaan: Sebagai fumigan dalam pertanian untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman. Dampak: Sangat merusak ozon ketika dilepaskan ke atmosfer. Penipisan lapisan ozon merupakan salah satu fenomena dan isu lingkungan hidup yang juga tidak kalah mengkhawatirkan. Upaya yang masif dapat membantu mengurangi potensi kerusakan yang lebih besar. Akan tetapi, pemantauan dan pengembangan alternatif yang berkelanjutan tetap penting untuk memastikan perlindungan lapisan ozon dan keselamatan lingkungan. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Mampukah Kegiatan Menanam Pohon Membantu Melawan Pemanasan Global? Kegiatan menanam pohon secara massal atau disebut juga penghijauan telah banyak dilakukan sebab diyakini dapat berdampak baik bagi alam. Menanam pohon juga disebut merupakan salah satu upaya yang efektif dalam melawan pemanasan global. Benarkah demikian? Berbagai Manfaat Pohon Sejak lama, kita memahami bahwa pohon memainkan peran penting bagi kelestarian lingkungan.  Pohon memberikan banyak manfaat, seperti memberikan keteduhan, kesejukkan, mencegah erosi dan degradasi tanah, meningkatkan kualitas tanah, memperbaiki siklus air, menyediakan habitat bagi satwa dan keanekaragaman hayati, menyediakan sumber daya yang melimpah, memberikan ruang hijau yang bermanfaat bagi manusia, serta menciptakan lapangan kerja dalam sektor kehutanan dan pertanian. Pohon juga dapat… 5 Buku tentang Climate Change Untuk Tingkatkan Pemahaman Soal Lingkungan Untuk dapat memahami suatu kondisi, kita perlu banyak belajar dan punya minat mengetahui yang baik. Sama halnya dengan perlunya kita membaca buku tentang climate change atau perubahan iklim untuk dapat memahami soal kondisi iklim yang tengah terjadi. Semakin hari kondisi iklim dapat dikatakan semakin ekstrem. Ilmuwan menyatakan bahwa tahun 2023 menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat. Ancaman nyata yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan kerusakan ekologis pun juga semakin nampak. Lalu bagaimana kita bisa berkontribusi mengatasi masalah ini? Buku adalah salah satu alat terbaik untuk mengungkap informasi sulit ini dan membuat ilmu pengetahuan iklim dapat diakses oleh semua orang. Berikut… Mengenal Listrik Hijau, Energi Terbarukan yang Gencar Diperbanyak di Indonesia Sejak beberapa tahun lalu, pemerintah tengah menggencarkan pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik hijau untuk menambah pasokan listrik serta sebagai upaya transformasi menuju energi terbarukan. Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN menyampaikan, “saat ini semua industri bergerak pada energi berbasis ramah lingkungan. Melalui Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) hijau yang dicanangkan pada tahun 2021, PLN …

5 Ruang Terbuka Hijau di Jakarta

5 Ruang Terbuka Hijau di Jakarta

Pernahkah kamu berkunjung ke ruang terbuka hijau yang ada di daerah tempat tinggalmu? Sebuah fasilitas yang asri, cocok untuk melepas penat dari padatnya aktivitas sehari-hari.  Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah area terbuka di wilayah perkotaan yang diisi dengan vegetasi seperti taman, kebun, hutan kota, dan jalur hijau.  Keberadaan RTH memainkan peran vital dalam menciptakan kota yang sehat, seimbang, dan berkelanjutan. Dari aspek lingkungan, vegetasi ruang terbuka hijau dapat membantu dalam mengendalikan polusi udara, meningkatkan kualitas udara, menurunkan suhu udara sehingga lingkungan lebih nyaman, mengelola air hujan, serta melestarikan keanekaragaman hayati yang ada di perkotaan. Lebih dari itu, ruang terbuka hijau tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan saja. Kehadirannya dapat menjadi ruang sosial sekaligus edukasi dan rekreasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental masyarakat. Baca Juga: Green Building: Pengertian, Konsep, Kriteria, dan Manfaat Untuk kamu yang berada di Jakarta dan sekitarnya, berikut adalah 7 rekomendasi ruang terbuka hijau yang bisa kamu kunjungi sebagai tempat berwisata atau bersantai ria! Ruang Terbuka Hijau: Taman Margasatwa Ragunan Sudah tidak asing kan dengan tempat yang satu ini! Taman Margasatwa Ragunan (TMR) atau dikenal juga dengan Kebun Binatang Ragunan merupakan salah satu ruang terbuka hijau di Jakarta yang memiliki luas 147 hektar. TMR terletak di daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Didirikan sejak tahun 1864 lalu. Tempat ini dihuni oleh lebih dari 2.009 ekor satwa serta ditumbuhi lebih dari 20.000 tanaman.  TMR dirancang dan dibentuk sebagai sebuah hutan tropis mini. Begitu masuk, kamu akan dapat melihat berbagai keanekaragaman hayati dengan nilai konservasi yang tinggi. Kamu dapat berwisata alam, jalan-jalan, serta belajar dan melihat berbagai hewan yang ada sambil menikmati rindangnya pepohonan yang meneduhkan kawasan ini.  Hadirnya TMR, tidak hanya dapat menjadi fasilitas rekreasi yang menarik bagi masyarakat. Berdasarkan Jurnal berjudul Nilai Jasa Lingkungan Pada Hutan Kota di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, TMR punya peran besar dalam menyerap emisi karbon di kawasan DKI Jakarta. Keren ya! Ruang Terbuka Hijau: Tebet Eco Park Tebet Eco Park telah menjadi salah satu tempat populer saat ini untuk hiburan, sosialisasi dan rekreasi bagi masyarakat sekitar. Taman ini memiliki luas tanah 7 hektare, ditanami lebih dari seribu pohon, dan dilengkapi dengan tempat jalan santai, tempat bermain anak-anak, lapangan sepak bola kecil, fasilitas parkir, serta sebuah jembatan penyebrangan yang estetik dan instagramable. Tidak hanya berfungsi sebagai tempat bersantai, Tebet Eco Park berfungsi sebagai area resapan alami dengan memperhatikan aspek ekologis, sehingga menjadi kawasan pengendali banjir.  Tebet Eco Park mempunyai fasilitas yang cukup lengkap lho. Ada musala, toilet, amfiteater, serta area serbaguna yang dapat digunakan untuk beragam aktivitas sosial. Taman ini terletak di Tebet, Jakarta Selatan, dapat dikunjungi dengan mudah menggunakan transportasi umum. Ruang Terbuka Hijau: Taman Lapangan Banteng Terletak di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Taman Lapangan Banteng menjadi salah satu tempat menarik bagi warga untuk berekreasi, bersantai, atau bahkan berwisata sambil belajar. Untuk menjadikan tempat ini sejuk dan asri, ditanami berbagai jenis tanaman seperti pohon mahoni, angsana, salam, asem, dan kupu-kupu. Selain itu, dihadirkan juga beragam fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk berolahraga, bermain, serta pameran luar ruangan. Unik dari yang lainnya, taman ini turut menghadirkan pertunjukkan air mancur yang indah yang dapat dinikmati pada malam hari. Kamu dapat berkunjung kesini dengan mudah menggunakan transportasi umum. Ruang Terbuka Hijau: Taman Literasi Martha Christina Tiahahu Sesuai namanya, Taman Literasi Martha Christina Tiahahu tidak hanya hadir sebagai tempat bersantai bagi masyarakat saja.  Taman ini juga menambahkan beberapa fasilitas menarik seperti perpustakaan, plaza kalibrasi, plaza bungan, dan paviliun literasi. Sebuah tempat yang seru untuk menghabiskan akhir pekanmu dengan membaca berbagai buku sambil menikmati alam yang asri. Terletak di Melawai, Jakarta Selatan, kamu dapat berkunjung kesini dengan mudah menggunakan transportasi umum. Ruang Terbuka Hijau: Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno Tempat yang satu ini dikenal memiliki beragam fasilitas publik yang tidak hanya menyediakan berbagai arena olahraga tetapi juga dilengkapi dengan area ruang terbuka hijau yang luas. RTH di GBK mencakup taman, jalur jogging, dan area pepohonan yang tersebar di sekitar stadion dan fasilitas lainnya. Di sini, kamu dapat melakukan aktivitas fisik seperti jogging, bersepeda, berjalan kaki, atau juga berpiknik menikmati waktu bersama keluarga dan teman.  Kompleks GBK memiliki 84% Kawasan Terbuka Hijau yang merupakan daerah resapan air. Terdapat lingkungan hijau seluas 67,5% yang masih identik dengan kelestarian aneka pepohonan langka yang besar dan rindang. Sebuah hutan kota yang juga sebagai tempat bermukimnya 22 jenis burung liar.  Similar Article Mampukah Kegiatan Menanam Pohon Membantu Melawan Pemanasan Global? Kegiatan menanam pohon secara massal atau disebut juga penghijauan telah banyak dilakukan sebab diyakini dapat berdampak baik bagi alam. Menanam pohon juga disebut merupakan salah satu upaya yang efektif dalam melawan pemanasan global. Benarkah demikian? Berbagai Manfaat Pohon Sejak lama, kita memahami bahwa pohon memainkan peran penting bagi kelestarian lingkungan.  Pohon memberikan banyak manfaat, seperti memberikan keteduhan, kesejukkan, mencegah erosi dan degradasi tanah, meningkatkan kualitas tanah, memperbaiki siklus air, menyediakan habitat bagi satwa dan keanekaragaman hayati, menyediakan sumber daya yang melimpah, memberikan ruang hijau yang bermanfaat bagi manusia, serta menciptakan lapangan kerja dalam sektor kehutanan dan pertanian. Pohon juga dapat… 5 Buku tentang Climate Change Untuk Tingkatkan Pemahaman Soal Lingkungan Untuk dapat memahami suatu kondisi, kita perlu banyak belajar dan punya minat mengetahui yang baik. Sama halnya dengan perlunya kita membaca buku tentang climate change atau perubahan iklim untuk dapat memahami soal kondisi iklim yang tengah terjadi. Semakin hari kondisi iklim dapat dikatakan semakin ekstrem. Ilmuwan menyatakan bahwa tahun 2023 menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat. Ancaman nyata yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan kerusakan ekologis pun juga semakin nampak. Lalu bagaimana kita bisa berkontribusi mengatasi masalah ini? Buku adalah salah satu alat terbaik untuk mengungkap informasi sulit ini dan membuat ilmu pengetahuan iklim dapat diakses oleh semua orang. Berikut… Mengenal Listrik Hijau, Energi Terbarukan yang Gencar Diperbanyak di Indonesia Sejak beberapa tahun lalu, pemerintah tengah menggencarkan pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik hijau untuk menambah pasokan listrik serta sebagai upaya transformasi menuju energi terbarukan. Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN menyampaikan, “saat ini semua industri bergerak pada energi berbasis ramah lingkungan. Melalui Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) hijau yang dicanangkan pada tahun 2021, …

Pengertian Ruang Terbuka Hijau, Fungsi hingga Manfaatnya

Pengertian Ruang Terbuka Hijau, Fungsi hingga Manfaatnya

Keseimbangan suatu wilayah perkotaan umumnya ditentukan oleh tersedianya fasilitas dari berbagai aspek seperti lingkungan, sosial, ekonomi, dan infrastruktur. Selain bangunan, fasilitas lain yang perlu ada ialah ruang terbuka hijau (RTH). Ruang terbuka hijau sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang layak huni, sehat, dan berkelanjutan. Ada banyak manfaat dan fungsi dari hadirnya RTH di tengah kepadatan suatu wilayah. Simak lebih lanjut pembahasan terkait pengertian RTH sampai dengan manfaatnya di bawah ini. Pengertian Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka hijau merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan area terbuka di dalam kota yang diisi dengan vegetasi seperti taman, kebun, hutan kota, dan jalur hijau. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional RI Nomor 14 Tahun 2022 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau mendefinisikan ruang terbuka hijau sebagai area memanjang/jalur dan/atau mengelompok yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam, dengan mempertimbangkan aspek fungsi ekologis, resapan air, ekonomi, sosial budaya, dan estetika. Kehadiran ruang terbuka hijau menjadi sebuah hal yang penting sebab dapat berperan meningkatkan kualitas hidup di lingkungan tersebut. Komponen yang sangat penting, salah satunya di wilayah perkotaan, untuk dapat mendukung terjaganya keseimbangan kota yang sehat, lestari, dan menyenangkan untuk ditinggali. Baca Juga: Green Building: Pengertian, Konsep, Kriteria, dan Manfaat Tujuan dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau Tujuan dari RTH adalah utamanya untuk dapat membantu menciptakan lingkungan yang harmonis dan berkelanjutan. RTH memiliki beberapa manfaat yang sangat penting dan berperan mendukung urbanisasi dan pembangunan kota yang sehat. Beberapa manfaatnya ialah: 1. Manfaat Lingkungan 2. Manfaat Sosial 3. Manfaat Ekonomi 4. Manfaat Estetika dan Kualitas Hidup 5. Pengaturan Tata Ruang Kota Klasifikasi dan Contoh Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan peraturan kementerian, ruang terbuka hijau diklasifikasikan ke dalam dua jenis yakni RTH Publik dan RTH Privat. RTH Publik dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Daerah melalu kerja sama dengan pemerintah dan/atau masyarakat serta dapat digunakan untuk kepentingan umum. Sementara RTH Privat dimiliki oleh institusi tertentu atau orang perseorangan yang pemanfaatannya bersifat terbatas untuk pihak tertentu saja.  Pembagian RTH pada wilayah perkotaan juga telah diatur oleh di dalam peraturan kementerian. Proporsi RTH di sebuah kota harus terselenggara setidaknya minimal sebesar 30% dari luas wilayah kota atau kawasan perkotaan. Terdiri dari 20% untuk publik dan 10% untuk privat. RTH dapat hadir dalam berbagai vegetasi, mulai dari hutan kota, taman-taman, kebun raya, kawasan pemakaman, jalur hijau, dll. Beberapa ruang terbuka hijau yang terkenal misalnya ialah taman kota di Jakarta, Kebun Raya Bogor di Kota Bogor, dan Hyde Park di London. Anda juga dapat berkontribusi dalam upaya mitigasi ancaman lingkungan dan perubahan iklim! Anda dapat melakukan pengukuran emisi yang dihasilkan dan menciptakan solusi dari data-data tersebut dengan memiliki pencatatan dan pelacakan yang layak dan komprehensif dengan memanfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform. Dapatkan DEMO GRATIS nya di sini!  Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Carbon Accounting – Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global. Kegiatan industri diketahui menyumbang paling banyak emisi karbon ke atmosfer. Di Indonesia saja, sekitar 70 persen penyumbang emisi karbon adalah industri, sehingga sektor ini diharapkan mampu terlibat untuk mengurangi emisi karbon dan membantu mencapai Net Zero Emission yang direncanakan. Oleh karena itu, untuk dapat berkontribusi dalam upaya… Memahami Istilah Global Stocktake dalam Aksi Iklim Internasional Di berbagai belahan dunia, negara-negara terus berlomba mencapai ambisi iklim sebagai respons terhadap peningkatan dampak perubahan iklim sekaligus komitmen sesuai kesepakatan Paris. Perjanjian Paris menjadi poin penting dalam kebijakan iklim internasional yang mendorong banyak pemerintahan berkontribusi memitigasi kondisi iklim melalui masing-masing rencana aksi iklim. Untuk dapat memastikan setiap rencana dan target terpenuhi sesuai yang disepakati, perlu adanya evaluasi dan pencatatan yang disebut juga sebagai Global Stocktake dalam Perjanjian Paris. Menurut Grantham Research Institute on Climate Change, istilah Global Stocktake (GST) dalam Perjanjian Paris mengacu pada kegiatan memantau dan mengevaluasi secara komprehensif kemajuan dunia dalam upaya mengatasi perubahan iklim. …

Ilmuwan Sebut Manusia Berkontribusi dalam Pemanasan Global

Ilmuwan Sebut Manusia Berkontribusi dalam Pemanasan Global

Pemanasan Global Ada banyak narasi yang mengatakan bahwa aktivitas manusia berkontribusi signifikan pada peningkatan panas bumi atau pemanasan global (global warming). Bagaimana kondisi sebenarnya saat ini? Berdasarkan IPCC’s Sixth Assessment report atau laporan Penilaian Keenam IPCC yang terbit pada 2021 lalu, ditemukan bahwa emisi gas yang memerangkap panas telah memanaskan iklim di bumi hampir 2 derajat Fahrenheit (1,1 derajat Celcius). Terjadi sejak tahun 1800-an atau masa dimulainya revolusi industri. Saat ini, suhu rata-rata global diperkirakan akan mencapai atau melampaui 1,5 derajat Celcius dalam beberapa dekade mendatang, batas yang seharusnya tidak dilewati untuk menjamin keseimbangan kondisi alam dan kehidupan. Sebab, perubahan tersebut akan mempengaruhi seluruh wilayah di bumi dan meningkatkan potensi bencana yang lebih ekstrem.  Bukti Manusia Berkontribusi pada Pemanasan Global Menurut laporan Union of Concerned Scientis USA, para ilmuwan sepakat bahwa pemanasan global utamanya disebabkan oleh aktivitas manusia. Secara khusus, banyak bukti menunjukkan bahwa gas-gas tertentu yang memerangkap panas, seperti karbon dioksida, menyebabkan panas bagi bumi.  [sumber gambar] atau https://www.ucsusa.org/resources/are-humans-major-cause-global-warming  Data menemukan bahwa konsentrasi CO2 di atmosfer bumi telah meningkat secara dramatis selama 150 tahun terakhir. Konsentrasi CO2 sekitar 280 parts per millions (ppm) di era pra-industri telah meningkat menjadi lebih dari 410 ppm saat ini. Ilmuwan menyebut konsentrasi CO2 kemungkinan tidak akan turun di bawah rata-rata tahunan dalam ratusan tahun ke depan. Selain itu, Dr Gavin Schmidt dari NASA menjelaskan, berdasarkan laporan IPCC, manusia bertanggung jawab atas sekitar 110% pemanasan yang diamati (berkisar antara 72% hingga 146%). Lebih besar dibandingkan pemanasan dari kebakaran hutan, gunung berapi, atau pelepasan gas dari laut. Meskipun CO2 juga dapat secara alami dihasilkan dari sumber lain, CO2 yang dihasilkan dari dari aktivitas manusia memiliki ciri khas yang membedakannya. Para ilmuwan menyebutnya δ 13 C (diucapkan “delta C tiga belas”) dan hanya dapat berasal dari emisi bahan bakar fosil. Berbagai analisis yang dilakukan menunjukkan dengan jelas bahwa tanpa emisi dari pembakaran batu bara dan minyak, sangat kecil kemungkinan bumi mengalami pemanasan yang signifikan. Bagaimana Manusia Berkontribusi pada Pemanasan Global? Aktivitas manusia mulai dari melakukan pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak dan gas alam, kegiatan pertanian, peternakan, pembuangan sampah di TPA, mobilisasi transportasi, kegiatan industri, hingga deforestasi, dan perubahan penggunaan lahan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang kebanyakan akan terperangkap di atmosfer.  Menurut NOOA Climate, saat ini, manusia diperkirakan melepaskan 9,5 miliar metrik ton karbon ke atmosfer setiap tahunnya melalui pembakaran bahan bakar fosil. Juga 1,5 miliar metrik ton lainnya melalui penggundulan hutan dan perubahan tutupan lahan lainnya. Dari karbon yang dihasilkan manusia, hutan dan vegetasi lainnya hanya mampu menyerap sekitar 3,2 miliar metrik ton per tahun, sementara lautan menyerap sekitar 2,5 miliar metrik ton per tahun. Sementara 5 miliar metrik ton karbon sisanya tetap berada di atmosfer setiap tahunnya. Meningkatkan konsentrasi karbon dioksida rata-rata global sekitar 2,3 bagian per juta per tahun. Baca Juga: Bagaimana Cara CFC Merusak Lapisan Ozon? Upaya Mitigasi Pemanasan Global Peningkatan panas bumi atau pemanasan global adalah tantangan besar yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan di bumi. Tindakan kolektif dari pemerintah, industri, dan individu sangat penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi dampak perubahan iklim. Kita dapat melakukan pengurangan emisi gas rumah kaca dengan mulai beralih dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air. Juga melaksanakan efisiensi energi dengan mengadopsi teknologi dan praktik yang lebih efisien dalam penggunaan energi. Selain itu, dengan melakukan reboisasi dan meningkatkan area hijau, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemanasan global dan jejak karbon, serta mengembangkan dan menerapkan teknologi baru yang dapat membantu mengurangi emisi dan memitigasi dampak pemanasan global.  Diharapkan, dengan upaya bersama, kita dapat membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan aman bagi generasi mendatang. Sekarang waktunya bagi industri Anda untuk turut berkontribusi dalam upaya mitigasi ancaman lingkungan dan perubahan iklim. Anda dapat melakukan pengukuran emisi yang dihasilkan dan menciptakan solusi dari data-data tersebut melalui tindakan yang tepat.  Miliki pencatatan dan pelacakan emisi karbon atau ESG yang layak dan komprehensif dengan memanfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform. Dapatkan DEMO GRATIS nya di sini! Similar Article Ketahui Daftar Bahan Perusak Ozon dan Penggunaannya dalam Keseharian Beberapa dari kita mungkin sering mendengar bahwa Klorofluorokarbon (CFC) atau freon adalah sebuah zat yang dianggap sebagai Bahan Perusak Ozon (BPO). Akan tetapi, bahan perusak ozon tidak hanya CFC saja. Bahan perusak ozon adalah senyawa kimia yang menyebabkan penipisan lapisan ozon di stratosfer. Lapisan ozon berfungsi melindungi kehidupan di Bumi dengan menyerap 97% hingga 99% radiasi ultraviolet (UV) berbahaya yang berasal dari matahari. Awal Mula Terjadinya Penipisan Ozon Penipisan lapisan ozon terjadi apabila konsentrasi ozon di stratosfer berkurang secara signifikan. Sayangnya, para ilmuwan menemukan bahwa lapisan ozon terus menerus menipis dan rusak sejak akhir tahun 1970an. Senyawa kimia dari aktivitas… Mengenal Listrik Hijau, Energi Terbarukan yang Gencar Diperbanyak di Indonesia Sejak beberapa tahun lalu, pemerintah tengah menggencarkan pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik hijau untuk menambah pasokan listrik serta sebagai upaya transformasi menuju energi terbarukan. Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN menyampaikan, “saat ini semua industri bergerak pada energi berbasis ramah lingkungan. Melalui Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) hijau yang dicanangkan pada tahun 2021, PLN siap mendukung industri di Kawasan Industri Hijau melalui pembangkit EBT,” Saat ini, telah terpasang pembangkit listrik berbasis energi terbarukan (EBT) dengan kapasitas mencapai 9 gigawatt (GW). Kapasitas ini akan terus ditambah hingga 29 GW pada 2030. Namun, apa itu listri hijau? Apa perbedaan dengan listrik yang… Melihat Upaya Singapura Jadi Salah Satu Kota Terhijau di Dunia Tahukah kamu bahwa Singapura telah dikenal sebagai salah satu kota terhijau di dunia?  Ini fakta. Sebab, salah satu negara tetangga yang terdekat dengan Indonesia ini berhasil dinobatkan menjadi kota terhijau atau yang paling ramah lingkungan di dunia. Hal ini berdasarkan penilaian oleh Smart City Index oleh Institute for Management Development bekerja sama dengan Singapore University for Technology and Design (SUTD) yang menyatakan bahwa Singapura layak menduduki peringkat pertama dari 109 kota yang dianggap sebagai kota-kota paling ramah lingkungan. Pencapaian ini dapat diraih berkat komitmen dan kebijakan pemerintah Singapura yang progresif dalam menjaga dan meningkatkan ruang hijau serta keberlanjutan lingkungan. Sejak… Ketahui Daftar Bahan Perusak Ozon dan Penggunaannya dalam Keseharian Beberapa dari kita mungkin sering …

banjir

Banjir Parah di Berbagai Daerah di Indonesia, Dampak Perubahan Iklim?

Sejak awal tahun 2024 hingga pertengahan tahun sekarang, beberapa wilayah di Indonesia mengalami bencana banjir bandang dan longsor yang cukup parah. Hal ini terjadi akibat curah hujan yang ekstrem dan dikatakan sebagai akibat dari dampak perubahan iklim. Mulai dari wilayah Demak, Semarang, Kendari, Mahakam Hulu, Palangka Raya, OKU, sampai dengan kota-kota di Sumatera Barat dilanda banjir yang tingginya bahkan mencapai dua meter. Akibatnya, ada banyak warga terkena penyakit bahkan meninggal dunia, rumah-rumah dan fasilitas lainnya hancur, sawah rusak, dan lebih banyak lagi kerugian terjadi akibat hal ini. Dampak Perubahan Iklim terhadap Bencana Alam Tidak hanya di Indonesia, negara lain juga turut merasakan terjadinya bencana alam yang sangat parah. Salah satunya di Dubai, Uni Emirat Arab. Dikutip dari World Wild Life (WWF), krisis iklim yang parah diyakini berperan dalam meningkatkan intensitas dan frekuensi cuaca ekstrem—yang sering kali turut meningkatkan potensi bencana. Laporan terbaru IPCC mengenai adaptasi iklim juga menjelaskan, bencana alam yang dipicu oleh krisis iklim saat ini sudah lebih buruk terjadi dari perkiraan para ilmuwan. Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, perubahan iklim yang terjadi di dunia secara nyata telah meningkatkan potensi kejadian bencana. Berdasarkan data BNPB, setidaknya terjadi 1.675 kejadian yang didominasi oleh bencana hidrometeorologi sebesar 99,1% di Indonesia sepanjang Januari hingga Mei 2023 lalu. Melihat apa yang terjadi terhadap wilayah-wilayah yang terdampak banjir di Indonesia, banjir parah sering kali merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim. Perubahan iklim yang diakibatkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia menyebabkan berbagai perubahan dalam pola cuaca global.  Dengan meningkatnya suhu permukaan global, kemungkinan akan terjadi lebih banyak kekeringan dan peningkatan intensitas badai. Semakin banyak uap air yang menguap ke atmosfer, hal ini menjadi bahan bakar terjadinya badai yang lebih dahsyat. Kondisi inilah yang menyebabkan perubahan iklim dapat mempengaruhi bencana alam. Bagaimana Perubahan Iklim Berkontribusi pada Banjir? Banjir dapat terjadi disebabkan oleh berbagai faktor. Akan tetapi, peningkatan risiko banjir didukung oleh beberapa faktor penting, mencakup perubahan curah hujan, badai, dan suhu yang didorong oleh krisis iklim. Juga faktor sosial seperti alih fungsi lahan dan pembukaan lahan. Terjadinya perubahan iklim menyebabkan atmosfer menjadi lebih hangat, sehingga dapat menampung lebih banyak uap air. Ini dapat mengakibatkan peningkatan curah hujan ekstrem. Perubahan iklim juga dapat mengganggu pola curah hujan global. Akibatnya, beberapa wilayah mengalami peningkatan curah hujan sementara wilayah lain mengalami kekeringan. Selain itu, terjadinya degradasi ekosistem alami penahan banjir seperti hutan, lahan basah, dan daerah rawa-rawa juga menjadi faktor penting meningkatnya risiko banjir. Rusaknya ekosistem alami tersebut turut mengurangi kemampuannya dalam menyerap dan menyimpan air. Baca Juga: Bagaimana Pelaku Industri Melawan Perubahan Iklim? Memitigasi dan Beradaptasi dengan Ancaman Dampak Perubahan Iklim  Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi untuk dapat menghadapi kondisi ini. Dikutip dari WWF, pembuatan bendungan, tembok, hingga tanggul, sering kali masih menjadi metode utama yang digunakan banyak orang dalam menangani banjir. Sayangnya, langkah ini tidak sesuai dengan perubahan kondisi yang terjadi.  Metode pengelolaan banjir berbasis alam diyakini dapat memaksimalkan manfaat air banjir sekaligus mengelola dan meminimalkan dampak negatifnya. Mengembalikan fungsi ekosistem alami seperti hutan dan lahan basah meningkatkan kapasitas penyerapan air dan mengurangi risiko banjir. Metode-metode tersebut dapat digunakan secara mandiri atau dikombinasikan dengan pembangunan infrastruktur tahan banjir seperti bendungan, tanggul, dan sistem drainase yang baik. Didukung juga dengan kesadaran dan kontribusi masyarakat untuk mencegah risiko banjir. Apabila industri Anda ingin juga berkontribusi dalam upaya mitigasi ancaman lingkungan dan perubahan iklim, Anda dapat melakukan pengukuran emisi yang dihasilkan dan menciptakan solusi dari data-data tersebut. Miliki pencatatan dan pelacakan yang layak dan komprehensif dengan memanfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform. Dapatkan DEMO GRATIS nya di sini! Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Carbon Accounting – Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global. Kegiatan industri diketahui menyumbang paling banyak emisi karbon ke atmosfer. Di Indonesia saja, sekitar 70 persen penyumbang emisi karbon …

Pentingnya Pelaporan ESG kepada Investor

Pentingnya Pelaporan ESG kepada Investor

Aktivitas perusahaan saat ini tidak cukup hanya berorientasi pada keuntungan secara finansial semata. Namun, perusahaan juga perlu untuk lebih sadar akan berbagai risiko ESG yang ada. Sebab, apabila tidak diperhatikan maka risiko tersebut bisa jadi akan mengancam finansial perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Baca Juga: Kendala Penerapan ESG oleh Perusahaan Dalam hal ini, investor memiliki pertimbangan khusus pada perusahaan-perusahaan apa saja yang akan dapat berkembang dalam jangka panjang. Sehingga, bagi perusahaan menjadi penting untuk dapat mengelola risiko dan melakukan pelaporan ESG dengan informasi yang komprehensif. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai pelaporan ESG dan pentingnya bagi para investor. Pelaporan ESG Pelaporan ESG adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan informasi mengenai operasi dan risiko organisasi yang mencakup tiga bidang, yaitu lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola perusahaan. Baca Juga: Jenis-Jenis Risiko ESG yang Dapat Mempengaruhi Perusahaan Pelaporan ESG penting karena menjadi dasar dokumen yang digunakan oleh investor untuk mengetahui apakah dana yang mereka gelontorkan adalah mendukung perusahaan yang nilai-nilainya selaras dengan nilai-nilai mereka atau justru sebaliknya. Di samping itu, secara strategis, investor juga mencari informasi baik kualitatif maupun kuantitatif dari perusahaan melalui pelaporan ini. Sehingga pada akhirnya dapat membantu proses decision making investor dalam menyaring peluang investasi berdasarkan faktor-faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik. Pentingnya Aspek Lingkungan bagi Investor Aspek lingkungan seiring dengan isu perubahan iklim yang semakin mencuat kini menjadi aspek yang diperhitungkan oleh para investor. Pada saat investor memperhatikan aspek lingkungan, perusahaan setidaknya akan dinilai dari bagaimana cara operasional bisnisnya, apakah banyak menghabiskan energi dan sumber daya, apakah membahayakan satwa dan ekosistem, serta bagaimana tanggung jawab pengelolaan limbah yang dilakukan. Investor juga akan mempertimbangkan mengenai KPI lingkungan yang disusun oleh perusahaan. Misalnya, dalam capaian emisi gas rumah kaca, penggunaan air bersih, deforestasi, penggunaan bahan kimia beracun, serta produksi polutan udara maupun air. Hal ini penting bagi para investor yang memikirkan dampak jangka panjang.  Pentingnya Aspek Sosial bagi Investor Aspek sosial juga menjadi perhatian penting di samping aspek lingkungan. Dalam hal ini, investor memperhatikan bagaimana keterlibatan aktif perusahaan terhadap komunitas, kepedulian dengan isu-isu sosial seperti hak asasi manusia, keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI).  Hal tersebut penting bagi investor agar menjamin bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tidak menjadi ancaman bagi komunitas. Sehingga ke depannya tidak terdapat gugatan atau gangguan yang menimbulkan hilangnya profitabilitas perusahaan tempat berinvestasi.  Pentingnya Aspek Tata Kelola bagi Investor Tata kelola perusahaan juga menjadi aspek yang penting bagi para investor. Aspek tata kelola sendiri berkaitan dengan bagaimana perusahaan mengarahkan dan mengendalikan bisnis secara bertanggung jawab dan adil. Hal ini akan tercermin dari beberapa contoh seperti kompensasi eksekutif, pengambilan keputusan, treatment terhadap karyawan, pemenuhan hak dan kewajiban, serta kesadaran akan isu kekerasan seksual maupun perundungan di tempat kerja. Investor akan memperhatikan aspek tata kelola sebab risiko jika perusahaan menghadapi permasalahan citra maupun tata kelola adalah ancaman fatal bagi kelangsungan bisnis perusahaan. Investor harus memastikan perusahaan tempatnya berinvestasi adalah perusahaan yang dapat diandalkan. Mempersiapkan Pelaporan ESG kepada Investor Dengan menyadari bahwa pelaporan ESG adalah penting bagi investor, maka perusahaan perlu untuk mampu mempersiapkan pelaporannya dengan baik. Di Indonesia sendiri, saat ini instrumen ESG telah terintegrasi ke dalam indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak peluncuran resminya di tahun 2009 melalui indeks Sri-Kehati. Hal ini dapat dipelajari perusahaan, bahwa pelaporan ESG dapat mengacu pada prinsip-prinsip dalam POJK 51, Sustainable Development Goals (SDGs), serta standar pelaporan internasional, seperti GRI dan TCFD. Dari pelaporan ESG harus dapat terlihat bahwa perusahaan berkomitmen pada prinsip-prinsip penciptaan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan, karyawan, konsumen, maupun komunitas, sebagai bentuk pencapaian tujuan berkelanjutan. Saat ini, telah hadir layanan yang dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan berkelanjutan. Seperti layanan dari Satuplatform yang hadir sebagai all-in-one solution bagi perusahaan.  Coba FREE DEMOnya sekarang. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Banjir Parah di Berbagai Daerah di Indonesia, Dampak Perubahan Iklim? Sejak awal tahun 2024 hingga pertengahan tahun sekarang, beberapa wilayah di Indonesia mengalami bencana banjir bandang dan longsor yang cukup parah. Hal ini terjadi akibat curah hujan yang ekstrem dan dikatakan sebagai akibat dari dampak perubahan iklim. Baca Juga: Sejauh Mana Upaya Indonesia Melawan Krisis Perubahan Iklim? Mulai dari wilayah Demak, Semarang, Kendari, Mahakam Hulu, Palangka Raya, OKU, sampai dengan kota-kota di Sumatera Barat dilanda banjir yang tingginya bahkan mencapai dua meter. Akibatnya, ada banyak warga terkena penyakit bahkan meninggal dunia, rumah-rumah dan fasilitas lainnya hancur, sawah rusak, dan lebih banyak lagi kerugian terjadi akibat hal ini. Dampak Perubahan Iklim… 5 Perusahaan yang Sukses Terapkan Komitmen ESG Kesadaran akan isu lingkungan dari para perusahaan saat ini diiringi dengan tren untuk menjaga tanggungjawab sosial, serta menciptakan tata kelola perusahaan yang baik. Dalam hal ini, perusahaan berusaha untuk melakukan implementasi kerangka  environmental, social, and governance (ESG).  Pertimbangan mengenai ESG di antara perusahaan juga diiringi dengan peluang bisnis dan investasi yang dapat dihasilkan.Sehingga, perusahaan-perusahaan tidak ingin kehilangan peluang bisnis dari komitmen ESG tersebut.  Simak, bagaimana penerapan komitmen ESG dari 5 perusahaan berikut ini. Pertamina adalah salah satu perusahaan yang memiliki komitmen kuat terhadap ESG. Salah satu misi Pertamina dengan penerapan komitmen ESG dari segi lingkungan  adalah untuk mendukung target Net… Pentingnya Pelaporan ESG kepada Investor Aktivitas perusahaan saat ini tidak cukup hanya berorientasi pada keuntungan secara finansial semata. Namun, perusahaan juga perlu untuk lebih sadar akan berbagai risiko ESG yang ada. Sebab, apabila tidak diperhatikan maka risiko ESG tersebut bisa jadi akan mengancam finansial perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini, investor memiliki pertimbangan khusus pada perusahaan-perusahaan apa saja yang akan dapat berkembang dalam jangka panjang. Sehingga, bagi perusahaan menjadi penting untuk dapat mengelola risiko ESG dan melakukan pelaporan ESG dengan informasi yang komprehensif. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai pelaporan ESG dan pentingnya bagi para investor. Pelaporan ESG Pelaporan ESG adalah… Jenis-Jenis Risiko ESG yang Dapat Mempengaruhi Perusahaan Risiko ESG – Aspek lingkungan saat ini dinilai oleh perusahaan sebagai pertimbangan penting yang sangat diperhatikan. Terlebih lagi saat pandemi usai, berbagai pihak kini semakin menaruh fokus yang besar pada isu lingkungan serta meluas ke isu sosial, dan tata kelola. Baca Juga: …

4 Pilar untuk Kesuksesan Strategi Bisnis Berkelanjutan

Jenis-Jenis Risiko ESG yang Dapat Mempengaruhi Perusahaan

Risiko ESG – Aspek lingkungan saat ini dinilai oleh perusahaan sebagai pertimbangan penting yang sangat diperhatikan. Terlebih lagi saat pandemi usai, berbagai pihak kini semakin menaruh fokus yang besar pada isu lingkungan serta meluas ke isu sosial, dan tata kelola. Baca Juga: Pengertian ESG Analis dan Strategi Bisnis Berkelanjutan Pada dasarnya, kesatuan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola tergabung dalam kerangka ESG. Selanjutnya, perusahaan perlu untuk menyadari akan risiko ESG. Sebab terdapat beberapa jenis-jenis risiko ESG yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi keberlangsungan bisnis di perusahaan.  Environmental, Social, and Governance (ESG) Sebelum membahas mengenai satu per satu risiko ESG, terlebih dahulu setiap perusahaan perlu memiliki persepsi yang sama mengenai apa yang dimaksud dengan ESG dan bagaimana kerangka ini bekerja.  ESG atau Environmental, Social, and Governance merupakan suatu pedoman bagi perusahaan agar dapat menjalankan bisnis yang tidak menciderai lingkungan, masyarakat sosial, maupun pegawai yang bekerja di perusahaan tersebut. Sehingga tercipta keselarasan dan keberlanjutan yang berkesinambungan dengan bisnis yang dijalankan. Kerangka ESG dapat bekerja secara optimal dan menghasilkan manfaat yang baik apabila kerangka tersebut dijalankan dengan komitmen dari berbagai pihak dalam perusahaan. Menjalankan kerangka ESG berarti juga perlu diiringi dengan kesadaran akan risiko ESG.  Jika perusahaan gagal untuk menyadari risiko-risiko ESG mereka, hal ini dapat mengakibatkan kurangnya minat dari investor di masa depan, kehilangan pelanggan dan berpotensi mengakibatkan denda yang besar dan berdampak lebih lanjut pada perusahaan secara finansial. Baca Juga: 5 Perusahaan yang Sukses Terapkan Komitmen ESG Risiko ESG: Lingkungan Risiko ESG, terbagi ke dalam tiga pilar yaitu: lingkungan, sosial, dan tata kelola. Risiko lingkungan adalah tentang bagaimana perusahaan berinteraksi dengan lingkungan. Risiko lingkungan dapat bersifat langsung, seperti contohnya berupa emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari proses operasional produksi. Ataupun bersifat tidak langsung, seperti risiko yang terkait dengan rantai pasokan produk yang tidak memperhatikan kaidah lingkungan. Pengelolaan risiko lingkungan secara efektif melibatkan minimalisasi dampak lingkungan dan peralihan ke energi bersih. Serta, tidak lupa untuk manajemen pengelolaan limbah yang lebih baik. Risiko ESG: Sosial Risiko berikutnya adalah risiko sosial yang berhubungan dengan bagaimana perusahaan berhubungan dengan masyarakat. Manajemen dari risiko sosial adalah meliputi pertimbangan terhadap dampak perusahaan kepada komunitas sekitar dan masyarakat secara luas. Risiko sosial sangat sarat dengan reputasi dan pembangunan citra baik kepada masyarakat. Sehingga operasional bisnis tidak menjadi suatu ancaman di masyarakat.  Risiko ESG: Tata Kelola Risiko ESG berikutnya adalah risiko tata kelola yang mengacu pada bagaimana perusahaan dijalankan dan dioperasikan. Dalam manajemen risiko tata kelola, perusahaan perlu untuk memastikan komunikasi yang transparan dan efektif dengan para pemangku kepentingan agar keselarasan tata kelola dapat terjaga. Di samping itu, komitmen terhadap kebijakan anti-penipuan dan anti-korupsi yang jelas dan kuat juga menjadi indikator penting dalam mengelola risiko tata kelola.  Mengelola Risiko ESG Secara lebih lanjut, dalam mengelola risiko ESG dikenal pura ESG Risk Rating sebagai suatu peringkat yang memberikan wawasan jelas mengenai tingkat risiko yang dikelola oleh perusahaan. Salah satu ESG Risk Rating yang secara luas dikenal adalah dari Sustainalytics yang membagi risiko EG ke dalam lima tingkat kategori; yaitu: negligible, low, medium, high, dan severe.Selaras dengan hal tersebut, perusahaan juga perlu melakukan strategi pengelolaan risiko ESG seperti dengan cara: (1) memetakan indeks ESG, (2) Berkomunikasi dengan investor, dan(3) Mengonsultasikan Risiko. Terutama saat ini telah banyak layanan yang dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan berkelanjutan. Seperti layanan dari Satuplatform yang hadir sebagai all-in-one solution bagi perusahaan.  Coba FREE DEMOnya sekarang. Similar Article Banjir Parah di Berbagai Daerah di Indonesia, Dampak Perubahan Iklim? Sejak awal tahun 2024 hingga pertengahan tahun sekarang, beberapa wilayah di Indonesia mengalami bencana banjir bandang dan longsor yang cukup parah. Hal ini terjadi akibat curah hujan yang ekstrem dan dikatakan sebagai akibat dari dampak perubahan iklim. Baca Juga: Sejauh Mana Upaya Indonesia Melawan Krisis Perubahan Iklim? Mulai dari wilayah Demak, Semarang, Kendari, Mahakam Hulu, Palangka Raya, OKU, sampai dengan kota-kota di Sumatera Barat dilanda banjir yang tingginya bahkan mencapai dua meter. Akibatnya, ada banyak warga terkena penyakit bahkan meninggal dunia, rumah-rumah dan fasilitas lainnya hancur, sawah rusak, dan lebih banyak lagi kerugian terjadi akibat hal ini. Dampak Perubahan Iklim… 5 Perusahaan yang Sukses Terapkan Komitmen ESG Kesadaran akan isu lingkungan dari para perusahaan saat ini diiringi dengan tren untuk menjaga tanggungjawab sosial, serta menciptakan tata kelola perusahaan yang baik. Dalam hal ini, perusahaan berusaha untuk melakukan implementasi kerangka  environmental, social, and governance (ESG).  Pertimbangan mengenai ESG di antara perusahaan juga diiringi dengan peluang bisnis dan investasi yang dapat dihasilkan.Sehingga, perusahaan-perusahaan tidak ingin kehilangan peluang bisnis dari komitmen ESG tersebut.  Simak, bagaimana penerapan komitmen ESG dari 5 perusahaan berikut ini. Pertamina adalah salah satu perusahaan yang memiliki komitmen kuat terhadap ESG. Salah satu misi Pertamina dengan penerapan komitmen ESG dari segi lingkungan  adalah untuk mendukung target Net… Pentingnya Pelaporan ESG kepada Investor Aktivitas perusahaan saat ini tidak cukup hanya berorientasi pada keuntungan secara finansial semata. Namun, perusahaan juga perlu untuk lebih sadar akan berbagai risiko ESG yang ada. Sebab, apabila tidak diperhatikan maka risiko ESG tersebut bisa jadi akan mengancam finansial perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini, investor memiliki pertimbangan khusus pada perusahaan-perusahaan apa saja yang akan dapat berkembang dalam jangka panjang. Sehingga, bagi perusahaan menjadi penting untuk dapat mengelola risiko ESG dan melakukan pelaporan ESG dengan informasi yang komprehensif. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai pelaporan ESG dan pentingnya bagi para investor. Pelaporan ESG Pelaporan ESG adalah… Jenis-Jenis Risiko ESG yang Dapat Mempengaruhi Perusahaan Aspek lingkungan saat ini dinilai oleh perusahaan sebagai pertimbangan penting yang sangat diperhatikan. Terlebih lagi saat pandemi usai, berbagai pihak kini semakin menaruh fokus yang besar pada isu lingkungan serta meluas ke isu sosial, dan tata kelola. Baca Juga: Pengertian ESG Analis dan Strategi Bisnis Berkelanjutan Pada dasarnya, kesatuan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola tergabung dalam kerangka ESG. Selanjutnya, perusahaan perlu untuk menyadari akan risiko ESG. Sebab terdapat beberapa jenis-jenis risiko ESG yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi keberlangsungan bisnis di perusahaan.  Environmental, Social, and Governance (ESG) Sebelum membahas mengenai satu per satu risiko ESG, terlebih… Memahami ESG Bagi Bisnis: Definisi, Unsur, Manfaat, Dampak, Standar Pertimbangan mengenai aspek lingkungan telah menjadi …