Laporan IQAir Sebut Hanya 5% Negara yang Punya Kualitas Udara Berstandar WHO, Bagaimana dengan Indonesia?
Belum lama ini, IQAir baru saja mengungkapkan temuan penting tentang negara dan wilayah yang memiliki kualitas udara bersih berstandar WHO per 2023, begitu juga sebaliknya. Temuan tersebut diungkapkan dalam The 6th Annual World Air Quality Report atau Laporan Kualitas Udara Dunia ke-6 yang diluncurkan Maret lalu. Baca Juga: Ancaman Polusi Udara dari Asap Industri Berdasarkan laporan tersebut, terungkap bahwa hanya lima persen atau setara dengan tujuh negara saja, di antara 134 negara yang dipantau, yang kualitas udaranya memenuhi pedoman PM2.5 tahunan WHO (rata-rata tahunan sebesar 5 µg/m3 atau kurang). Negara tersebut yakni Australia, Estonia, Finlandia, Grenada, Islandia, Mauritius, dan Selandia Baru. Apa Itu Pedoman PM2.5 WHO? Pedoman tahunan WHO untuk PM2.5 merupakan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membantu negara-negara mengelola dan mengurangi polusi udara di wilayah mereka. Tujuan dari pedoman ini utamanya adalah untuk melindungi kesehatan masyarakat. Sebab, PM2.5 yang memiliki wujud partikel halus dengan diameter kurang dari 2.5 mikrometer, apabila secara kontinuitas terhirup ke dalam paru-paru dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius. Di antara penyakit yang dapat timbul ialah penyakit pernapasan, kardiovaskular, dan peningkatan risiko kematian prematur. Oleh karena itu, WHO merekomendasikan agar konsentrasi tahunan rata-rata PM2.5 di suatu negara tidak melebihi 5 µg/m3 (mikrogram per meter kubik udara). Pemantauan terus menerus terhadap kualitas udara perlu dilakukan untuk mengidentifikasi sumber polusi dan tren perubahan. Apa Temuan IQAir Selanjutnya? Selain pembahasan di atas, Laporan Kualitas Udara Dunia tahun 2023 juga menemukan bahwa Bangladesh, Pakistan, India, Tajikistan, dan Burkina Faso sebagai negara dengan kualitas udara terburuk di dunia. Konsentrasi PM2.5 di negara-negara tersebut 9-15 kali lebih tinggi dari standar pedoman WHO. Kemudian, dijumpai juga sekitar 92,5 persen atau setara dengan 124 negara dan wilayah yang kualitas udaranya melampaui nilai pedoman PM2.5 tahunan WHO. Meskipun tidak sebesar lima negara sebelumnya. Temuan lainnya ialah sebagai berikut: Informasi selengkapnya terkait isi dari Laporan Kualitas Udara Dunia 2023 oleh IQAir dapat dibaca dengan mengunjungi https://www.iqair.com/us/world-air-quality-report-press-kit. Bagaimana dengan Kualitas Udara di Indonesia? Berdasarkan laporan yang sama, Indonesia masih menempati posisi pertama sebagai negara paling berpolusi di Asia Tenggara. Wilayah Tangerang Selatan menjadi kota dengan udara terburuk di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara dengan konsentrasi tahunan PM2.5 mencapai 71,7 µg/m3. Sementara itu, Kota Jakarta yang sejak beberapa waktu ke belakang banyak dibicarakan karena polusi udaranya tidak terkendali, menempati peringkat ketujuh untuk kota paling berpolusi di dunia. Berdasarkan analisa IQAir, angka PM2.5 di Jakarta adalah sebesar 43,8 µg/m3, 8 kali lebih tinggi dari standar WHO. Data dalam Laporan Kualitas Udara Dunia IQAir tahun 2023 diperoleh dari 30.000 lebih stasiun pemantauan kualitas udara di 7.812 lokasi di 134 negara dan wilayah. Baca Juga: Ilmuwan Sebut Manusia Berkontribusi dalam Pemanasan Global Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Mampukah Kegiatan Menanam Pohon Membantu Melawan Pemanasan Global? Kegiatan menanam pohon secara massal atau disebut juga penghijauan telah banyak dilakukan sebab diyakini dapat berdampak baik bagi alam. Menanam pohon juga disebut merupakan salah satu upaya yang efektif dalam melawan pemanasan global. Benarkah demikian? Baca Juga: Melihat Upaya Singapura Jadi Salah Satu Kota Terhijau di Dunia Berbagai Manfaat Pohon Sejak lama, kita memahami bahwa pohon memainkan peran penting bagi kelestarian lingkungan. Pohon memberikan banyak manfaat, seperti memberikan keteduhan, kesejukan, mencegah erosi dan degradasi tanah, meningkatkan kualitas tanah, memperbaiki siklus air, menyediakan habitat bagi satwa dan keanekaragaman hayati, menyediakan sumber daya yang melimpah, memberikan ruang hijau yang bermanfaat bagi manusia,… Pembukaan Lahan: Pengertian, Syarat, Metode, Hingga Dampaknya bagi Lingkungan Seiring dengan meningkatnya populasi penduduk dunia juga sebagai upaya memenuhi kebutuhan ekonomi dan pembangunan, aktivitas pembukaan lahan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Dalam proyek konstruksi, pepohonan, tumbuhan, bebatuan, dan berbagai vegetasi yang ada di suatu lahan, perlu ditebangi dan lahan mutlak untuk disterilkan sebelum pembangunan dapat dimulai. Tanpa pembangunan lahan, tidak mungkin seseorang dapat membangun struktur yang stabil dan sesuai dengan desain aslinya. Namun, apakah pembukaan lahan dapat mengancam kelestarian lingkungan? Apakah dampak dari kegiatan ini bagi lingkungan? Pengertian Pembukaan Lahan Sesuai penjelasan di atas, pembukaan lahan atau land clearing adalah sebuah proses pembersihan hingga penyiapan suatu lahan… Laporan IQAir Sebut Hanya 5% Negara yang Punya Kualitas Udara Berstandar WHO, Bagaimana dengan Indonesia? Belum lama ini, IQAir baru saja mengungkapkan temuan penting tentang negara dan wilayah yang memiliki kualitas udara bersih berstandar WHO per 2023, begitu juga sebaliknya. Temuan tersebut diungkapkan dalam The 6th Annual World Air Quality Report atau Laporan Kualitas Udara Dunia ke-6 yang diluncurkan Maret lalu. Berdasarkan laporan tersebut, terungkap bahwa hanya lima persen atau setara dengan tujuh negara saja, di antara 134 negara yang dipantau, yang kualitas udaranya memenuhi pedoman PM2.5 tahunan WHO (rata-rata tahunan sebesar 5 µg/m3 atau kurang). Negara tersebut yakni Australia, Estonia, Finlandia, Grenada, Islandia, Mauritius, dan Selandia Baru. Apa Itu Pedoman PM2.5 WHO? Pedoman tahunan… Daftar Profesi dan Pekerja yang Terdampak Krisis Iklim Isu perubahan iklim belakangan ini sudah semakin mengkhawatirkan. Tidak hanya dapat mengganggu lingkungan, sejumlah profesi serta pekerja di berbagai sektor berpotensi terdampak krisis iklim. Memberikan tantangan yang signifikan terhadap pembangunan juga kondisi ekonomi global. Baca Juga: Sejauh Mana Upaya Indonesia Melawan Krisis Perubahan Iklim? Menurut laporan International Labour Organization (ILO), sebanyak 3,8 persen dari total jam kerja di seluruh dunia dapat hilang akibat suhu tinggi yang disebabkan krisis iklim. Diperkirakan akan terjadi dalam tujuh tahun mendatang dan mendatangkan kerugian ekonomi yang cukup besar. Perubahan iklim mempengaruhi berbagai profesi di banyak sektor, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,… Peran Konsultan Karbon dalam Mendukung Keberlanjutan dan Manajemen ESG Tidak semua orang kenal dengan istilah konsultan karbon (carbon consultant), hanya segelintir orang saja yang pernah mendengar …