metode daur ulang sampah

Metode Daur Ulang Sampah untuk Atasi Permasalahan Sampah

Daur ulang sampah merupakan metode pengelolaan sampah yang paling sering direkomendasikan dalam upaya penanganan sampah berkelanjutan. Kegiatan daur ulang sampah merujuk pada upaya mengolah kembali produk sisa pakai manusia yang masih layak, menjadi barang baru yang berharga dan siap guna. Material yang bisa didaur ulang mencakup di antaranya sampah plastik, kertas, kaca, logam, hingga barang elektronik. Berdasarkan material yang disebutkan di atas, sampah yang bisa didaur ulang umumnya merupakan sampah anorganik. Lalu, bagaimana dengan sampah organik utamanya makanan dan sisa dapur? Kemudian, apakah mendaur ulang sampah dapat menjadi solusi efektif menangani penumpukan sampah yang banyak terjadi di Indonesia saat ini? Keuntungan dari Daur Ulang Sampah Daur ulang sampah pada dasarnya memiliki banyak manfaat, terutama bagi alam sekitar dan lingkungan tempat tinggal kita. Melalui kegiatan mendaur ulang sampah, kita dapat mengurangi jumlah limbah yang berpotensi mencemari lingkungan. Sampah-sampah plastik biasanya menjadi jenis yang paling banyak ditemukan mengisi ruang-ruang ekosistem. Daur ulang sampah juga membantu menghindari penumpukan sampah di TPA. Berdasarkan data dari berbagai sumber, tempat penampungan akhir atau TPA sampah di Indonesia berada dalam status yang mengkhawatirkan. Banyak sekali TPA di berbagai wilayah mengalami overload akibat menerima ribuan ton sampah setiap harinya. Tumpukan sampah tersebut lama kelamaan akan menggunung dan semakin sulit dikelola sehingga daur ulang sampah dapat membantu membebaskan lahan dan ruang di TPA melalui pengelolaan yang bertanggung jawab Dengan melaksanakan aktivitas daur ulang sampah, kita membantu menghemat sekaligus mengoptimalkan sumber daya alam yang ada. Sekaligus juga mengurangi emisi dari pembuangan sampah terbuka. Selain itu, daur ulang sampah juga menjadi kegiatan yang dapat memberikan pemahaman yang baik dalam mengelola sampah, membuka peluang lapangan pekerjaan bagi banyak orang, hingga sumber pendapatan yang menguntungkan. Baca juga artikel lainnya : Daur Ulang Sampah: Pengertian, Cara, hingga Manfaatnya Potensi Tantangan Daur Ulang Sampah Meskipun manfaatnya beragam, daur ulang sampah juga memiliki tantangan yang perlu dihadapi.  Tidak hanya sekedar mengolah kembali sampah, daur ulang sampah juga perlu didukung oleh infrastruktur, teknologi, dan biaya operasional yang memadai. Belum semua daerah dapat memenuhi kebutuhan tersebut sehingga menjadi kendala mewujudkan daur ulang sampah yang merata. Kemudian, material yang mengalami daur ulang cenderung akan mengalami penurunan kualitas. Beberapa bahan biasanya hanya bisa didaur ulang beberapa kali sebelum akhirnya harus dibuang. Plastik contohnya, hanya dapat didaur ulang maksimal 7 kali sampai tidak layak lagi digunakan. Sementara kertas, memiliki ketahanan yang lebih rendah dibandingkan plastik. Belum lagi dengan kontaminasi material dalam aliran daur ulang yang dapat merusak dan mencemari material satu sama lain. Seperti sampah plastik yang tercampur dengan bahan non-daur ulang atau bahan berbahaya, bisa merusak kualitas produk akhir. Bahan kertas yang juga dikenal mudah rusak jika terkena air atau lem, membuatnya lebih sulit untuk diolah dan kurang diminati oleh para pelaku daur ulang. Bahan yang kurang bernilai mungkin harus dibuang ke TPA. Selain itu, produk daur ulang kadang lebih mahal dari produk baru yang dibuat dari bahan mentah. Kondisi ini memungkinkan konsumen atau industri enggan menggunakannya jika tidak ada insentif atau regulasi yang mendorong. Efektivitas Daur Ulang Sampah Lalu, apakah daur ulang adalah kegiatan yang efektif dalam mengatasi masalah sampah? Dalam hal mengatasi keterbatasan lahan, daur ulang sampah merupakan kegiatan yang efektif mewujudkan hal ini. Sampah yang diolah dengan cara tepat dapat menghindarkan lingkungan dari pencemaran. Dilansir dari Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA). daur ulang juga membantu menghemat lebih dari 193 juta metrik ton emisi gas rumah kaca yang dapat memperparah perubahan iklim. Mendaur ulang 10 botol plastik saja disebut juga dapat turut menghemat energi yang setara menyalakan laptop selama lebih dari 25 jam. Meski begitu, menurut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), daur ulang sampah masih perlu didukung dengan upaya mengurangi sampah dari sumber untuk memaksimalkan tujuan pengelolaan sampah bertanggung jawab. Bagaimana Turut Serta Mengatasi Permasalahan Sampah? Pengelolaan sampah bertanggung jawab pada dasarnya merupakan tugas bersama, industri dan masyarakat perlu mematuhi aturan yang ada. Selain daur ulang sampah, hal yang bisa kita lakukan adalah dengan mengurangi sampah sejak awal dengan menggunakan barang-barang yang dapat digunakan ulang dan menghindari produk sekali pakai. Mengimplementasikan prinsip ekonomi sirkular juga membantu untuk mengatasi masalah ini. Ekonomi sirkular berfokus pada penggunaan material berulang kali, memperpanjang umur produk, dan menghindari limbah.  Dengan sistem ini, perusahaan didorong untuk membuat produk yang dapat didaur ulang dan memiliki umur yang lebih panjang. —- Referensi: – Recycling Basics and Benefits – How Effective Is Plastic Recycling? – Daur Ulang Sampah dan Upaya Atasi Penumpukan Sampah Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi …

pemutihan karang

Upaya Konservasi dan Restorasi Terhadap Pemutihan Karang

Pemutihan terumbu karang merupakan suatu fenomena terjadinya perubahan warna pada karang laut menjadi putih pucat, akibat lepasnya alga di dalam dirinya yang disebabkan oleh perubahan lingkungan. Suhu air laut yang tinggi, paparan sinar matahari yang ekstrem, serta pemanasan global yang kian parah akibat perubahan iklim menjadi faktor utama penyebab pemutihan karang.  Pemutihan karang atau coral bleaching dapat menyebabkan karang sakit dan kelaparan. Zooxanthellae atau alga yang hidup di dalam jaringan karang memiliki peran penting bagi karang untuk bertahan hidup. Jika kondisi tersebut terus berlanjut, karang akan mati pada akhirnya. Pemutihan karang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus. Karang-karang laut sebagai bagian dari ekosistem lautan merupakan rumah yang penting bagi organisme laut juga sumber daya yang diandalkan manusia. Oleh karena itu, pelestarian terumbu karang perlu dilakukan. Pentingnya Menjaga dan Melestarikan Terumbu Karang Terumbu karang sangatlah berharga dan banyak sekali makhluk hidup yang bergantung pada keberadaannya. Terumbu karang menyediakan habitat bagi ikan dan spesies laut, merupakan tempat tinggal yang dibutuhkan bagi mereka untuk berkembang biak dan mencari perlindungan. Karang lautan juga menjadi sumber daya yang berharga bagi masyarakat pesisir. Keindahannya pun mampu menjadi daya tarik dalam kegiatan pariwisata, meningkatkan perekonomian masyarakat dan negara. Menurut Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA), terumbu karang tercatat menyumbang perekonomian sekitar $10 triliun per tahun secara global. Maka dari itu, ekosistem terumbu karang sangatlah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan lainnya. Upaya Konservasi Terumbu Karang Konservasi terumbu karang merupakan langkah yang dilakukan bertujuan melindungi dan menjaga ekosistem terumbu karang laut dari ancaman kerusakan dan kehancuran. Baca juga artikel lainnya : erubahan Iklim dan Terumbu Karang: Apa yang Bisa Terjadi? Upaya konservasi terumbu karang mencakup banyak aktivitas untuk memastikan keberlanjutan dan kelestarian terumbu karang serta keanekaragaman hayati di dalamnya. Perlindungan kawasan ialah salah satu cara untuk menjaga terumbu karang dari potensi kegiatan yang merusak. Caranya yakni dengan menetapkan Kawasan Konservasi Laut (Marine Protected Areas) untuk membatasi aktivitas seperti penangkapan ikan yang berlebihan, polusi, dan pembangunan pesisir. Pengawasan terhadap praktik penangkapan ikan dan kegiatan wisata serta pengetatan kebijakan juga turut dilakukan untuk menghindarkan terumbu karang dari kepunahan. Kita dapat bersama-sama meningkatkan kesadaran dan menyediakan edukasi yang berguna bagi masyarakat tentang pentingnya pelestarian terumbu karang. Melaksanakan Restorasi Terumbu Karang Restorasi terumbu karang merupakan bagian dari konservasi terumbu karang yang bertujuan memperbaiki atau memulihkan ekosistem terumbu karang yang rusak atau terdegradasi.  Upaya ini umumnya melibatkan metode untuk mempercepat pertumbuhan karang dan memulihkan fungsi ekosistemnya. Salah satunya melalui kegiatan transplantasi. Metode restorasi terumbu karang seperti transplantasi karang yakni dilakukan dengan mengambil karang yang sehat dari daerah lain, memotongnya menjadi fragmen, untuk kemudian ditransplantasikan ke terumbu karang yang rusak.  Kegiatan pencangkokan atau transplantasi ini bertujuan untuk membantu regenerasi terumbu karang yang rusak dan memulihkannya melalui pembentukan terumbu karang alami.  Di Indonesia, kegiatan transplantasi terumbu karang rutin dilakukan salah satunya oleh Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC). Dilansir dari survei Reef Health Monitoring, kegiatan transplantasi oleh BBTNTC berhasil meningkatkan tutupan karang dari sekitar 33,65 persen menjadi 34,63 persen. Kemudian, terdapat metode restorasi terumbu karang melalui floating nursery. Karang-karang akan dibiakkan di pusat pembudidayaan (nursery) sebelum akhirnya dipindahkan kembali ke laut. Pemutihan terumbu karang akan mempengaruhi kemampuannya menyerap karbon, mengurangi dampak perubahan iklim, meningkatkan kualitas sumber daya, hingga membuka peluang ekonomi yang luas di bidang wisata bahari. —- Referensi: – Konservasi Terumbu Karang – Restoring Coral Reefs – Menjaga Terumbu Karang Sebagai Upaya Konservasi Sumber Daya Laut Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global. Kegiatan industri diketahui menyumbang paling banyak emisi karbon ke atmosfer. Di Indonesia saja, sekitar 70 persen penyumbang emisi karbon adalah industri, sehingga sektor ini diharapkan mampu terlibat untuk mengurangi emisi karbon dan membantu mencapai Net Zero Emission yang direncanakan. Oleh karena itu, untuk dapat berkontribusi dalam upaya netralitas iklim dan… Memahami Istilah Global Stocktake dalam Aksi Iklim Internasional …

coral bleaching

Pengertian Coral Bleaching, Penyebab, hingga Dampaknya Bagi Kehidupan

Saat terumbu karang yang indah di seluruh dunia mulai berubah warna menjadi putih pucat, saat itulah perlu diwaspadai terjadinya pemutihan karang atau coral bleaching. Terumbu karang merupakan makhluk yang penting bagi bumi. Dengan strukturnya yang luas dan beragam, ia menampung sekitar 25 persen spesies lautan dan menjadi rumah yang aman bagi mereka. Karang yang memutih dan kehilangan warnanya menjadi salah satu petunjuk dunia tidak dalam kondisi baik-baik saja. Memberi sinyal bahwa dampak perubahan iklim semakin meningkat dan membahayakan. Namun, apa itu pemutihan karang? Apa Itu Pemutihan Terumbu Karang atau Coral Bleaching? Pemutihan karang merupakan fenomena yang menyebabkan terumbu karang lautan kehilangan warnanya dan berubah menjadi putih. Kondisi ini terjadi ketika karang mengalami stres atau terbebani oleh perubahan lingkungan, sehingga mengusir keluar zooxanthellae, alga yang memberikan warna pada karang, dan menyebabkan hilangnya warna pada karang. Dua organisme tersebut hadir untuk saling memberikan keuntungan yang dapat membantu keduanya bertahan hidup. Zooxanthellae hidup di dalam jaringan karang, bertugas menyediakan makanan dan energi bagi karang. Baca juga artikel lainnya : Upaya Konservasi dan Restorasi Terhadap Pemutihan Karang Apabila alga keluar dan meninggalkan karang, karang akan tampak transparan dan menampakkan kerangka putihnya. Tanpa alga, karang pun berpotensi kelaparan dan mudah terserang penyakit hingga mati pada akhirnya. Dalam kondisi memutih, terumbu karang yang sehat punya kesempatan untuk dapat pulih dalam waktu dan kondisi tertentu. Namun, dibutuhkan setidaknya satu dekade dalam kondisi lingkungan normal untuk karang dapat pulih sepenuhnya. Apa yang Menyebabkan Terjadinya Pemutihan Karang? Pemutihan karang terjadi ketika karang mengalami stres. Faktor utamanya disebabkan oleh perubahan lingkungan akibat perubahan iklim. Terumbu karang akan sedikit demi sedikit mengalami keputihan jika lingkungan lautan tidak mendukung keberlangsungan hidupnya. Kondisi ini mencakup peningkatan suhu lautan, pemanasan global, radiasi UV yang tinggi, polusi udara, sampai emisi gas rumah kaca. Setiap kenaikan suhu 1 derajat Celcius dapat sangat mempengaruhi terjadinya pemutihan karang. Suhu di atas 2 derajat Celcius dapat membuat karang mati hanya dalam waktu 1 bulan setelah melepaskan alga. Kejadian tersebut pernah berlangsung antara tahun 2014 hingga 2016, melanda terumbu karang di Great Barrier Reef. Menurut Program Lingkungan PBB (UNEP), pemutihan karang secara global tersebut menghilangkan sekitar 29 sampai dengan 50 persen terumbu karang di sana. Kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya ini disebabkan oleh temperatur tinggi di laut.  Bagaimana Dampak yang Timbul dari Pemutihan Karang? Terdapat beragam dampak yang timbul dari terjadinya pemutihan karang, terutama mengingat perannya yang begitu penting bagi ekosistem laut. Terumbu karang menyediakan habitat bagi banyak spesies laut. Ketika karang memutih dan mati, ekosistem akan runtuh, menyebabkan berkurangnya populasi ikan dan organisme laut lainnya yang bergantung pada terumbu karang untuk perlindungan dan makanan. Kehancuran terumbu karang akibat pemutihan juga dapat mengurangi hasil tangkapan ikan dan mengurangi daya tarik wisata, yang berdampak pada pendapatan lokal. Banyak komunitas pesisir bergantung pada terumbu karang untuk perikanan dan pariwisata. Terumbu karang juga berfungsi sebagai pelindung alami garis pantai. Mereka dapat membantu menyerap energi gelombang dan mengurangi dampak erosi pantai, sehingga hilangnya terumbu karang membuat pantai menjadi lebih rentan terhadap badai dan naiknya permukaan laut. Kegiatan manusia lainnya, seperti polusi dan kegiatan perikanan yang merusak, juga berkontribusi pada degradasi terumbu karang. Oleh karena itu, mari kita lebih memahami bahwa tindakan kita dapat mempengaruhi setiap kondisi organisme dan ekosistem di bumi. —- Referensi: – Coral Bleaching – Everything You Need to Know about Coral Bleaching—And How We Can Stop It – Climate Change Is The Biggest Threat To Coral Reefs Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global. Kegiatan industri diketahui menyumbang paling banyak emisi karbon ke atmosfer. Di Indonesia saja, sekitar 70 persen penyumbang emisi karbon adalah industri, sehingga sektor ini diharapkan mampu terlibat untuk mengurangi emisi karbon dan membantu mencapai Net Zero Emission yang direncanakan. Oleh karena itu, untuk dapat berkontribusi dalam upaya netralitas iklim dan… Memahami Istilah Global Stocktake dalam …

pencemaran udara

Bagaimana Upaya Singapura Mengatasi Pencemaran Udara?

Singapura dikenal sebagai negara yang sangat memperhatikan kebersihan lingkungan, menjadikannya salah satu kota juga negara paling bersih dan hijau di dunia. Terdapat banyak sekali aturan atau kebijakan terkait kebersihan dan pelestarian lingkungan hidup dibuat untuk dapat mewujudkan kawasan Singapura bebas dari pencemaran. Kebijakan tersebut bahkan mencakup aturan merokok dan permen karet sampai vandalisme. Selain itu, Singapura juga menaruh fokusnya untuk memantau dan meminimalkan polusi udara. Pemerintah Singapura berupaya memastikan kualitas udara di seluruh wilayah dalam kondisi baik, demi mendukung kualitas hidup yang layak bagi masyarakat. Menurut data stasiun pemantau kualitas udara setempat, Indeks Standar Polutan (PSI) Singapura dalam 10 tahun terakhir konsisten menunjukkan status ‘Baik’ dan Sedang’. Data serupa juga muncul pada data pantauan kualitas udara tahun 2022. Meskipun kualitas udara di sana relatif baik, kekhawatiran akan jumlah polutan seperti partikulat, PM2.5, dan PM10 yang tinggi juga masih terus menjadi perhatian. Untuk mengatasi masalah ini, berbagai strategi lintas sektor diciptakan untuk membantu memastikan bahwa kualitas udara tetap baik meskipun lanskap perkotaan Singapura padat dan basis industrinya besar. Lalu, bagaimana langkah Pemerintah Singapura menangani isu pencemaran udara dan menghadirkan udara bersih yang aman bagi warganya? 1. Undang-Undang Udara Bersih (Clean Air Act) The Clean Air Act merupakan salah satu peraturan yang dibuat Pemerintah Singapura untuk mengendalikan polusi udara. Baca juga artikel lainnya : Melihat Upaya Singapura Jadi Salah Satu Kota Terhijau di Dunia Pembuatan peraturan tersebut dilatarbelakangi oleh industrialisasi yang semakin pesat di Singapura dan disahkan pada tahun 1971. Pemerintah menyoroti kemungkinan peningkatan polusi udara yang bisa terjadi dan berupaya mencegah situasi lebih buruk berkembang. Singapura menetapkan target untuk mencapai standar kualitas udara yang baik dan sesuai dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ini termasuk pengendalian emisi dari sektor transportasi, industri, dan pembangkit listrik. 2. Kebijakan Energi dan Emisi Singapura juga berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari berbagai sektor, utamanya dari industri dan energi.  Salah satunya adalah dengan memperkenalkan pajak karbon (pajak karbon) pada tahun 2019, yang dikenakan kepada perusahaan dengan emisi besar. Ini menandai langkah ambisius menuju pengendalian emisi secara sistematis dan terukur. Pajak karbon yang berlaku di Singapura berada di angka S$5/tCO2e hingga tahun 2023 dan diperkirakan akan naik menjadi S$10-15/tCO2e pada tahun 2030.  Selain itu, pendekatan tentang pertimbangan lingkungan pada industri juga dilakukan dengan menetapkan syarat pembangunan dan fasilitas yang mendukung pengendalian polusi dan standar emisi udara National Environment Agency (NEA). Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu industri di Indonesia mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  3. Proyek Transportasi Berkelanjutan Singapura terus berinvestasi dalam transportasi umum untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi yang berkontribusi besar terhadap emisi karbon.  Program Electric Vehicle Vision dibentuk untuk mendorong penerapan kendaraan listrik melalui insentif dan penyediaan infrastruktur pengisian daya. Mendukung tujuan nol emisi bersih yang diharapkan. Proyek ini juga menjadi bagian dari Singapore Green Plan 2030 yang merupakan rencana untuk mewujudkan Singapura yang lebih hijau melalui pengurangan emisi dari sektor transportasi.  Rencananya, akan hadir sekitar 60 ribu EV charging point untuk mendukung elektrifikasi transportasi di Singapura, mengurangi kebutuhan akan energi fosil, dan mengalihkan masyarakat ke kendaraan listrik.   4. Sistem Pengelolaan Asap Polusi asap lintas batas atau transfrontier pollution adalah salah satu isu yang menyulitkan Pemerintah Singapura dalam mengatasi permasalahan udara. Melihat letak geografisnya, Singapura menjadi negara yang sering terkena dampak polusi kabut asap akibat kebakaran lahan, salah satunya dari Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, Singapura memberlakukan Undang-Undang Polusi Asap, yang memungkinkan pemerintah mengambil tindakan terhadap perusahaan yang menyebabkan polusi asap di dalam atau luar negeri. Kebijakan ini dibentuk untuk menangani polusi asap lintas batas yang sering terjadi akibat kebakaran hutan di negara-negara tetangga. Diberlakukan sejak tahun 2014, peraturan ini telah beberapa kali menjerat beberapa perusahaan yang terbukti bersalah atas pelanggaran pencemaran. —- Referensi: – Clean Air Act of 1971 – Air Quality – Our Clean Air Policy in a Nutshell – Singapore in Efforts to Increase the Air Pollution Index – Our EV Vision   Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? …

Efek Domino Penggunaan Plastik Sekali Pakai Tidak Bertanggung Jawab

Efek Domino Penggunaan Plastik Sekali Pakai Tidak Bertanggung Jawab

Plastik telah menjadi material khusus yang mendukung kehidupan sehari-hari kebanyakan orang. Implementasinya di banyak produk menimbulkan kecenderungan manusia terhadap penggunaan plastik, namun hal ini turut memberikan masalah yang mengkhawatirkan.  Mulai dari kantong belanja, alat makan, bungkus makanan, atau produk lainnya, didominasi oleh plastik sebagai bahan pembuatnya. Mereka biasanya hanya akan digunakan satu kali saja, sebelum akhirnya dibuang.  Akan tetapi, jumlah penggunaan plastik dari tahun ke tahun terus meningkat dan sangatlah tinggi. Berdasarkan data Making Oceans Plastic Free, rata-rata penggunaan kantong plastik sekali pakai di Indonesia mencapai 182,7 miliar lembar setiap tahunnya. Angka tersebut belum mewakili konsumsi plastik dalam bentuk kemasan, multi-layer plastic, dan jenis lainnya. Di antara milyaran lembar plastik yang terpakai tersebut, kebanyakan tidak akan diolah kembali atau didaur ulang. Menyebabkan timbulan sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan, bocor ke lautan, sampai dengan membahayakan hewan dan manusia. Pengelolaan sampah plastik bertanggung jawab, meliputi pemilahan sampah sampai dengan daur ulang sampah, juga belum dapat secara maksimal dilakukan. Di Indonesia sendiri, tingkat daur ulang sampah plastik masih terhitung sangat rendah. Dilansir dari data Sustainable Waste Indonesia (SWI), sampah plastik yang mampu terdaur ulang hanya mencapai kurang dari 10 persen. Sebagian besarnya lagi berakhir di tempat pembuangan akhir dan bocor ke siungai, danau, dan laut. Melihat kondisi ini, kita perlu menyadari adanya konsekuensi dari penggunaan plastik sekali pakai. Memahami dampak dari pengelolaan plastik yang tidak bertanggung jawab mungkin dapat membantu kita mulai mengurangi dan menghindari pemakaiannya untuk beralih ke produk yang lebih berkelanjutan. 1. Masalah akibat Plastik Sekali Pakai Sesuai sebutannya, plastik sekali pakai sering kali hanya akan digunakan satu kali sepanjang siklus hidupnya untuk kemudian dibuang dan menjadi sampah. Sampah plastik yang tidak dikelola inilah yang saat ini menimbulkan masalah, sebab jumlahnya semakin banyak dan sulit dikendalikan. Sampah plastik disebut jarang dapat didaur ulang. Terlebih jika kondisinya kotor dan tidak layak olah, sehingga kebanyakan berakhir di tempat pembuangan sampah atau lingkungan. Baca juga artikel lainnya : Melawan Polusi Sampah Plastik Karena sifatnya yang tidak dapat terurai secara alami, sampah plastik akan bertahan di lingkungan selama ratusan tahun. Menyebabkan masalah besar terasa seperti efek domino bagi banyak hal.  2. Gangguan Sampah Plastik terhadap Ekosistem Lingkungan Bocornya sampah plastik ke ekosistem alam adalah salah satu hal yang patut dikhawatirkan. Menurut data Our World in Data, sampah plastik yang bocor ke lingkungan mencapai 19 juta ton setiap tahunnya. Sekitar 6 juta ton sampah plastik juga terbawa hingga ke perairan, sebagian besarnya justru ditangani dengan tidak berkelanjutan. Sampah plastik tersebut sudah pasti dapat mencemari lingkungan melalui materialnya yang luruh bercampur dengan sekitarnya. Plastik yang tidak terurai dengan cepat mengendap di tanah dan perairan. Di lautan, plastik sering kali dimakan oleh hewan laut seperti ikan, burung, dan mamalia, yang keliru menganggapnya sebagai makanan. Hal ini bisa menyebabkan luka internal, keracunan, atau kematian bagi hewan tersebut. 3. Mikroplastik Ancam Kesehatan Makhluk Hidup Sampah plastik yang terurai menjadi mikroplastik masuk ke dalam rantai makanan, membahayakan kesehatan manusia dan satwa.  Mikroplastik yang ditemukan dalam air dan makanan juga dapat membawa bahan kimia beracun yang berdampak negatif pada kesehatan manusia. Ada banyak bahan kimia dalam plastik yang dapat mengganggu fungsi organ. Menimbulkan beragam efek, salah satunya kemungkinan karsinogen bagi manusia, menurut US EPA. Konsekuensi dari menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan bersedia turut serta mengelolanya secara bertanggung jawab. Kita dapat mulai dengan melakukan pemilahan sampah, memisahkan antara sampah organik dan anorganik untuk menjadikan sampah plastik bebas kotor dan lebih bernilai.  Kemudian, sampah plastik yang sudah dipilah bisa diserahkan ke fasilitas daur ulang yang tersedia di sekitar kita. Pilihan lainnya yakni dengan mengolahnya menjadi barang-barang seperti ecobrick dan sebagainya.  Namun, ketika opsi daur ulang terasa sulit dilakukan, hal utama yang bisa kita lakukan ialah dengan mengurangi penggunaan plastik. Beralih ke produk dengan material yang lebih ramah lingkungan adalah salah satu inisiatif bijak yang bisa diterapkan. Mendukung gaya hidup yang berkelanjutan. —- Referensi: – Single-Use Plastics 101 – Plastik Sekali Pakai, Tidak Ramah Lingkungan dan Berbahaya Bagi Kesehatan – Wow 182,7 Miliar Kantong Plastik Dipakai di Indonesia Setiap Tahun Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Seiring dengan meningkatnya sustainability …

Fakta terkait Cuaca Ekstrem dan Banjir Parah yang Melanda Dubai

Fakta terkait Cuaca Ekstrem dan Banjir Parah yang Melanda Dubai

Uni Emirat Arab (UEA) dilanda kondisi cuaca ekstrem yang memprihatinkan pada pertengahan 2024 lalu. Banjir parah sampai dengan suhu panas tinggi, sempat menciptakan keadaan yang sulit bagi masyarakat setempat. Tepatnya pada bulan April, beberapa daerah di Kota Dubai mengalami lebih dari 250 mm hujan dalam waktu kurang dari 24 jam. Kondisi ini melampaui semua rekor curah hujan harian yang pernah terjadi dalam 75 tahun terakhir.  Beberapa bulan setelahnya, fenomena gelombang panas tinggi juga menghampiri kota tersebut dan sejumlah daerah lain. Laporan cuaca menyebut, suhu yang tercatat melonjak hingga 62 derajat Celcius. Kombinasi mematikan antara kelembaban tinggi dan suhu udara intens mendorong indeks panas ke tingkat yang berbahaya. Dua kejadian tersebut menimbulkan dampak yang cukup membebani aktivitas masyarakat. Hujan badai dan panas ekstrem menimbulkan gangguan terhadap mobilitas darat, ratusan jadwal penerbangan udara, aktivitas di kantor, sekolah, dan pertokoan, hingga menyebabkan kematian. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Baca juga artikel lainnya : Cuaca Panas Landa Sumatera, Apa Penyebabnya? Apa Kata Para Ilmuwan tentang Cuaca Ekstrem yang Melanda Dubai? Sebagai negara dengan iklim gurun kering yang sangat dominan, UEA tentu tidak asing dengan suhu cuaca yang sangat tinggi. Kondisi ini umumnya berlangsung sepanjang waktu, dapat meningkat terutama selama musim panas.  Negara di tengah Jazirah Arab ini seringnya didominasi oleh panas matahari. Temperatur kotanya berkisar di angka 26 hingga 33,5 derajat Celcius, bisa juga menyentuh 50 derajat Celcius di waktu dan wilayah tertentu. Sementara itu, UEA biasanya menerima sangat sedikit hujan, antara 100 mm dan 120 mm per tahun. Curah hujan bersifat sporadis dan rata-rata terkonsentrasi selama bulan-bulan musim dingin saja. Namun, terjadinya cuaca ekstrem dan suhu tinggi di UEA kemarin disebut-sebut sangat tidak biasa. Menimbulkan pernyataan tentang latar belakang dan penyebabnya. Dilansir dari Reuters, menurut para ahli, curah hujan yang tinggi kemungkinan besar disebabkan oleh sistem cuaca normal. Namun, kondisi ini diperburuk dengan adanya perubahan iklim.  Sistem tekanan rendah di atmosfer atas dan di permukaan menekan udara diperkuat oleh kontras antara suhu yang lebih hangat di permukaan tanah dan suhu yang lebih dingin di tempat yang lebih tinggi.  Kondisi ini meningkatkan potensi hujan badai. Perubahan iklim juga berkontribusi memperparah cuaca ekstrem, termasuk curah hujan yang tinggi. Sementara itu, intensitas gelombang panas yang juga meningkat, dengan tingkat kelembapan yang tinggi terjadi karena kedekatannya dengan Teluk Persia dan tren perubahan iklim global yang turut menjadi faktor penyebabnya.  Peran Perubahan Iklim terhadap Cuaca Ekstrem Perubahan iklim secara signifikan mempengaruhi peningkatan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem di seluruh dunia, termasuk Dubai dan sekitarnya. Peningkatan suhu global akibat akumulasi gas rumah kaca menyebabkan frekuensi dan intensitas gelombang panas meningkat. Menyebabkan masalah seperti heatstroke dan kekeringan. Pemanasan atmosfer juga meningkatkan kemampuan udara untuk menahan lebih banyak uap udara yang menyebabkan intensitas hujan lebat yang lebih tinggi. Perubahan iklim mendukung pola cuaca yang biasa terjadi dan meningkatkan kesehatan di banyak wilayah, mempengaruhi ketahanan pangan, kebersihan udara, dan kesejahteraan manusia secara keseluruhan. Mewaspadai Kondisi Cuaca di Masa Mendatang Meningkatnya dampak perubahan iklim tentu berpengaruh pada kondisi cuaca di masa mendatang. Seiring dengan kenaikan suhu global, gelombang panas mungkin akan terjadi lebih sering dan intens dibanding sebelumnya. Hal ini diikuti oleh fenomena lainnya, termasuk curah hujan tinggi, kekeringan, badai ekstrem, hingga kebakaran hutan. Melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi kunci untuk menghadapi kondisi ini. Penting bagi masyarakat untuk menyiapkan rencana tanggap darurat, memperkuat pengelolaan lingkungan dan strategi lainnya, juga membangun kesadaran dalam masyarakat. —- Referensi: – What caused Dubai floods? Experts cite climate change, not cloud seeding – Deadly Dubai floods made worse by climate change – Dubai heatwave: Temperature feels like 62°C as scientists explain extreme conditions  Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global. Kegiatan industri diketahui menyumbang paling banyak emisi karbon ke atmosfer. Di Indonesia saja, sekitar 70 persen penyumbang emisi karbon adalah industri, sehingga sektor ini diharapkan mampu …

Potensi Jejak Karbon dari Degradasi Lahan Gambut 

Potensi Jejak Karbon dari Degradasi Lahan Gambut 

Potensi Lahan Gambut Lahan gambut merupakan salah satu vegetasi daratan yang punya peran penting menyimpan karbon dalam jumlah besar. Kemampuannya diyakini lebih andal dari yang dapat dilakukan hutan. Sebagai reservoir alami, gambut beserta lahan berhutan lain, lautan, juga tanaman bakau atau mangrove, membantu menyerap dan menyimpan emisi karbon melalui mekanisme fisik dan biologis untuk mengurangi jumlah karbon di atmosfer.  Lahan ini mampu menyimpan sampai dengan 30 persen karbon tanah dunia meskipun keberadaannya hanya mencakup 3-5 persen dari total wilayah permukaan bumi. Nilainya dua kali lipat lebih banyak dibandingkan seluruh hutan di belahan dunia manapun. Melihat fungsinya yang begitu penting, pelestarian lahan gambut tentu perlu dilakukan untuk dapat memaksimalkan perannya sebagai pengendali iklim global. Akan tetapi, lahan basah dengan kemampuannya yang luar biasa ini rentan terhadap pembangunan manusia dan perubahan iklim. Gambut disebut terus terancam dan menghilang dalam beberapa tahun terakhir. Apa yang terjadi? Persebaran Lahan Gambut di Seluruh Dunia Baca juga artikel lainnya : Lahan Gambut sebagai Penyerap Karbon: Solusi Atasi Perubahan Iklim Persebaran lahan gambut tidak merata di seluruh dunia dengan total keseluruhannya adalah sekitar 4,23 juta kilometer persegi. Dominasi lahan gambut berada di benua Asia sebanyak 38,4 persen, lalu diikuti Amerika Utara yang sebagian besar Kanada dan Alaska yakni 31,6 persen, Eropa 12,5 persen, Amerika Selatan 11,5 persen, Afrika 4,4 persen, dan sebagian kecil di wilayah Australia dan Oseania. Lahan ini umumnya tumbuh di daerah tropis yang lembab. Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan gambut terbesar di dunia setelah Brazil. Simpanan karbon dalam gambut tropis Indonesia mencapai 46 gigaton. Sayangnya, dari sekitar 60 persen dominasi gambut di seluruh lahan basah dunia, 7 persen diantaranya telah dibuka dan dimanfaatkan untuk kepentingan pertanian dan kehutanan. Pemanfaatan tanpa perhitungan ini menimbulkan ancaman yang membahayakan dari lahan gambut terhadap bumi. Ancaman Kerusakan dan Hilangnya Lahan Gambut Meskipun hadir dengan manfaat yang sangat besar, bahkan di luar konteks iklim, gambut seringkali disalahgunakan dan dieksploitasi berlebihan. Program Lingkungan PBB (UNEP) menyebut bahwa sekitar 15 persen lahan gambut dunia telah dikeringkan. Lahan ini menghadapi berbagai ancaman yang serius, yang tidak hanya mengancam lingkungan tetapi juga berpotensi memperburuk perubahan iklim. Pemanfaatan gambut secara tidak berkelanjutan seringkali dilakukan untuk dapat mendukung aktivitas manusia. Konversi gambut menjadi lahan pertanian biasanya membuat gambut perlu dikeringkan. Belum lagi dengan pembangunan infrastruktur serta penggundulan hutan di wilayah gambut yang mengurangi kemampuannya dalam menyimpan air. Karena lahan gambut yang kering sangat rentan terhadap kebakaran, akibatnya karbon yang tersimpan di dalam tanah gambut terlepas ke atmosfer. Meningkatkan emisi gas rumah kaca. Dampak Degradasi dan Pembukaan Lahan Gambut Besar-Besaran Dampak pembukaan, degradasi, hingga hilangnya gambut merupakan suatu hal yang sangat serius. Aktivitas pengeringan dan pembangunan manusia terhadap lahan tersebut dapat membuatnya berubah dari semula tempat penampungan karbon menjadi sumber karbon. Hal tersebut, membuat gambut melepaskan sejumlah besar karbon dari tanah ke atmosfer.  Dilansir dari UNEP, emisi karbon dioksida dari lahan gambut yang dikeringkan dan dibakar setara dengan 10 persen dari seluruh emisi bahan bakar fosil tahunan. Kondisi ini akan memperburuk krisis iklim, menimbulkan pencemaran, serta mengancam keberlangsungan hidup setiap organisme di bumi, manusia salah satunya. Sebagai masyarakat bertanggung jawab, kita bisa turut berkontribusi mendorong pelestarian gambut dengan menghindari produk yang berasal dari praktik pertanian yang merusak lahan gambut.  Hal utama lainnya adalah dengan mengurangi konsumsi energi, beralih ke energi terbarukan, dan mempraktikkan gaya hidup rendah karbon. Kegiatan ini dapat berlaku juga bagi pelaku usaha, bisnis, dan perusahaan. Caranya dengan melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik. Aktivitas yang dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk Carbon Management, ESG Management, Carbon Accounting, Supplier Sustainability Management, hingga Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. —- Referensi: – Carbon savior or carbon bomb? The complicated story of Earth’s peat bogs – The essential carbon service provided by northern peatlands – Mengenal Lahan Gambut dan Manfaatnya bagi Lingkungan – Where can peatlands be found? Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari …

Restorasi Lahan Gambut untuk Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Restorasi Lahan Gambut untuk Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Restorasi lahan gambut merupakan upaya yang dilakukan bertujuan memulihkan fungsi ekosistem gambut yang rusak. Hal ini penting sebab gambut dikenal sebagai vegetasi yang kaya akan manfaat. Lahan gambut diketahui berfungsi sebagai penyerap dan sumber air, melindungi tanah dari erosi, menyediakan habitat alami bagi flora dan fauna, serta sumber penghidupan yang penting bagi masyarakat. Gambut juga berperan penting salah satunya sebagai penyerap dan penyimpan karbon. Mereka dapat menyimpan sekitar 30 persen karbon tanah dunia meskipun jumlahnya hanya mencakup 3 persen dari daratan.  Kemampuannya tersebut bahkan lebih tinggi dua kali lipat dari yang bisa dilakukan seluruh hutan di dunia. Gambut menjadi vegetasi yang sangat diperlukan untuk membantu menjaga keseimbangan ekosistem global dan lokal serta untuk mencegah krisis iklim yang lebih parah. Ekosistem gambut terbentuk dari akumulasi bahan organik, terutama tumbuhan yang terdekomposisi sebagian, dalam kondisi yang sangat lembab dan berair. Proses pembentukannya memerlukan waktu ribuan tahun, namun keberadaannya kini semakin terancam oleh pembangunan dan perubahan iklim. Mengapa Restorasi Lahan Gambut Penting? Baca juga artikel lainnya : Potensi Jejak Karbon dari Degradasi Lahan Gambut  Pemulihan atau restorasi lahan gambut merupakan hal yang penting dilakukan sebab keberadaannya kini semakin terancam.  Berdasarkan data Program Lingkungan PBB (UNEP), sekitar 15 persen lahan gambut dunia telah dikeringkan. Berakibat pada berkurangnya kemampuan menyerap karbon, bahkan membuatnya melepaskan sejumlah besar karbon ke atmosfer. Hal ini menyedihkan sebab pengeringan atau pembakaran lahan gambut mengubahnya dari semula tempat penampungan karbon menjadi sumber karbon bagi bumi. Jika terus rusak, karbon yang tersimpan selama ribuan tahun dapat dilepaskan, memperburuk perubahan iklim. Metode Restorasi Lahan Gambut Oleh karena itu, restorasi lahan gambut menjadi suatu cara untuk memulihkan fungsi gambut ke kondisi yang hampir mendekati kondisi alaminya. Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah empat ragam metode atau cara dalam merestorasi lahan gambut. 1. Rewetting (Pembasahan Kembali) Restorasi lahan gambut melalui rewetting merupakan metode utama dalam memulihkan kondisi gambut.  Pengeringan lahan gambut merupakan salah satu penyebab utama kerusakan, sehingga pembasahan kembali dilakukan dengan menutup kanal-kanal drainase yang menyebabkan pengeringan atau menggali sumur dalam.  Metode ini dilakukan dengan menjaga kelembaban tanah dan mengurangi laju drainase. Air dikembalikan ke lahan untuk menjaga gambut tetap basah, sehingga mencegah kebakaran dan mengurangi emisi karbon dioksida dari dekomposisi bahan organik. 2. Revegetasi (Penanaman Kembali Vegetasi Alami) Restorasi ekosistem gambut juga melibatkan penanaman vegetasi asli seperti pohon-pohon khas lahan gambut (misalnya pohon ramin atau jelutung) untuk membantu memulihkan fungsi ekologis. Vegetasi gambut yang tumbuh kembali diharapkan dapat membantu meningkatkan penyerapan air, mengurangi risiko erosi, memperkaya spesies dan tutupan lahan, dan mempercepat proses pemulihan.  3. Restorasi Hidrologi Selain pembasahan, pengelolaan hidrologi yang tepat, seperti menjaga aliran air dan mengurangi gangguan hidrologi akibat aktivitas manusia menjadi sangat penting untuk dilakukan.  Caranya yaitu dengan membangun bendungan, kanal yang diperbaiki, atau membentuk kembali topografi tanah agar air bisa tertahan lebih lama. Bendungan gambut dapat dibuat dari beragam media, membantu menciptakan akumulasi gambut baru. 4. Paludikultur Metode pembasahan kembali lahan gambut yang mengering ini melibatkan kegiatan pertanian dalam kegiatannya.  Selain untuk dapat meregenerasi lahan gambut basah dan meningkatkan muka air tanah, metode ini juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan pertanian, mendukung pengembalian fungsi gambut.  Apa yang Bisa Kita Lakukan Tidak hanya memulihkan yang sudah rusak, melestarikan ekosistem lahan gambut juga dapat dilakukan sejak awal dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya gambut bagi iklim serta menyebarkan edukasinya kepada orang lain. Sebagai masyarakat bertanggung jawab, kita juga bisa turut berkontribusi mendorong pelestarian gambut dengan menghindari produk yang berasal dari praktik pertanian yang merusak lahan gambut.  Hal utama lainnya adalah dengan mengurangi konsumsi energi, beralih ke energi terbarukan, dan mempraktikkan gaya hidup rendah karbon. Kegiatan ini dapat berlaku juga bagi pelaku usaha, bisnis, dan perusahaan. Caranya dengan melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik. Aktivitas yang dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk Carbon Management, ESG Management, Carbon Accounting, Supplier Sustainability Management, hingga Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. —- Referensi: – Apa itu restorasi gambut– Peatlands store twice as much carbon as all the world’s forests Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi …

Lahan Gambut sebagai Penyerap Karbon: Solusi Atasi Perubahan Iklim

Lahan Gambut sebagai Penyerap Karbon: Solusi Atasi Perubahan Iklim

Lahan gambut telah lama dikenal akan kemampuannya menyerap dan menyimpan karbon dalam jumlah signifikan, di samping hutan dan lautan. Baca Juga: Pembukaan Lahan: Pengertian, Syarat, Metode, Hingga Dampaknya bagi Lingkungan Gambut merupakan jenis lahan basah yang terdapat di wilayah pedalaman, meliputi rawa, kolam, danau, sungai, dan dataran banjir, yang wilayahnya masuk kategori daratan, namun dapat tergenang air secara permanen maupun musiman. Dilansir dari UN Environmental Program (UNEP), lahan gambut dapat menjadi media penyimpanan karbon yang sangat besar. Mencakup hingga dua kali lipat karbon yang tersimpan di seluruh hutan di dunia. Melalui pelestarian dan perlindungan areal gambut yang berkelanjutan, upaya pengurangan emisi karbon diyakini dapat berjalan dengan optimal. Membantu bumi melawan dampak iklim yang saat ini kian mengkhawatirkan. Potensi Lahan Gambut dalam Menyimpan Karbon Kemampuan lahan gambut dalam mendukung tercapainya pengurangan karbon dan memerangi perubahan iklim sangat kuat dan patut diperhitungkan. Sebab, berdasarkan penelitian, potensi lahan gambut dalam menyimpan karbon sangatlah besar. Di seluruh dunia, lahan gambut alami yang kini tersisa sekitar lebih dari 3 juta kilometer persegi, dapat menyerap 0,37 gigaton CO2 per tahun.  Tanah gambut juga diperkirakan mengandung lebih dari 600 gigaton karbon. Jumlah tersebut mewakili 44 persen bagian dari seluruh karbon tanah serta melebih karbon yang tersimpan di semua jenis vegetasi lain beserta gabunganya, termasuk hutan di seluruh dunia. Manfaat Beragam Lahan Gambut Basah Melihat potensinya yang begitu besar, tentu lahan gambut memiliki fungsi yang amat berjasa bagi keberlanjutan bumi serta keberlangsungan hidup seluruh organisme. Salah satu ragam lahan basah ini memiliki banyak manfaat penting, baik dari segi lingkungan, ekonomi, maupun sosial. Di antaranya seperti: Lahan gambut berperan sebagai penyimpan karbon terbesar di darat. Mereka menyimpan sekitar 30% karbon tanah dunia meskipun hanya mencakup 3% dari daratan, sehingga membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim. Lahan gambut berfungsi sebagai penyerap air, sehingga dapat membantu mencegah banjir saat musim hujan dan melepaskan air saat musim kering. Lahan gambut adalah habitat bagi berbagai spesies unik, termasuk beberapa yang terancam punah, seperti orangutan di Indonesia dan spesies burung langka. Mendukung upaya konservasi keanekaragaman hayati. Lahan gambut membantu menjaga keseimbangan ekosistem dengan berperan sebagai penyangga alam, melindungi tanah dari erosi, dan menyediakan habitat bagi berbagai flora dan fauna. Banyak masyarakat adat yang tinggal di sekitar lahan gambut bergantung pada sumber daya alamnya untuk penghidupan, seperti memanen ikan, kayu, dan hasil hutan lainnya. Dalam konteksi iklim, lahan gambut basah turut membantu menurunkan suhu di daerah sekitarnya, menyediakan perlindungan dari panas ekstrem, hingga mencegah intrusi air laut.  Manfaatnya yang beragam menunjukkan pentingnya pelestarian lahan gambut untuk keseimbangan ekosistem global dan lokal serta untuk mencegah krisis iklim yang lebih parah. Melestarikan Lahan Gambut dan Apa yang Bisa Dilakukan Membantu pelestarian lahan gambut dan mencegahnya dari kerusakan adalah salah satu hal yang bisa kita lakukan dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Kita dapat turut mendukung atau berpartisipasi dalam program yang mendukung reboisasi dan restorasi lahan gambut. Beberapa organisasi lingkungan memiliki program donasi atau partisipasi dalam proyek restorasi. Sebagai konsumen, kita juga bisa menghindari produk yang berasal dari praktik pertanian yang merusak lahan gambut. Mendorong pemerintah untuk mengadopsi kebijakan yang melindungi lahan gambut dan lingkungan adalah langkah yang penting. Hal utama lainnya adalah dengan mengurangi konsumsi energi, beralih ke energi terbarukan, dan mempraktikkan gaya hidup rendah karbon. Kegiatan ini dapat berlaku juga bagi pelaku usaha, bisnis, dan perusahaan. Caranya dengan melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik. Aktivitas yang dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. — Referensi: – IUCN – Peatlands and climate change – UNEP – Peatlands store twice as much carbon as all the world’s forests Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri …

3 Contoh Program Corporate Social Responsibility untuk Dukung Kelestarian Lingkungan

Solusi Berkelanjutan Emisi Metana dalam Pertanian

Emisi metana diketahui semakin menjadi salah pendorong utama krisis iklim di bumi dan pengurangan produksi gas metana merupakan kunci penting melawan perubahan iklim. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), yang menyebut bahwa emisi metana dari aktivitas antropogenik berkontribusi masif terhadap pemanasan global, sekitar 0,5 derajat. Kegiatan pertanian merupakan salah satu sumber terbesarnya. Baca Juga: 5 Fakta Gas Metana Sebagai Kontributor Pemanasan Global Dari Mana Sumber Metana Pertanian Berasal? Emisi gas metana pertanian dapat berasal dari berbagai hal, seperti halnya dari peternakan yang menyumbang sekitar 32 persen emisi metana serta 14,5 persen emisi GRK global yang disebabkan oleh manusia.  Limbah gastroenterik pada ruminansia akan sulit terhindarkan mengingat hewan ternak merupakan salah satu kebutuhan primer. Berdasarkan data yang dihimpun FAO, populasi hewan ruminansia telah meningkat hampir dua kali lipat dari tahun 1960 hingga 2017. Diproyeksikan akan tumbuh lebih jauh hingga 70 persen pada tahun 2050, yang berdampak pada memburuknya emisi metana dan gas rumah kaca. Selain itu, pertanian juga menyumbang emisi metana dari pengelolaan pupuk kandang dan sawah melalui aktivitas penanaman padi. Kondisi ini dapat terus menyumbang jumlah gas metana yang lebih banyak jika tidak ditangani secara berkelanjutan. Apa Dampak Berbahaya dari Emisi Metana? Metana merupakan gas yang terdiri dari senyawa karbon dan hidrogen (CH4), memiliki sifat mudah terbakar.  Dalam konteks iklim, metana menjadi sebuah gas rumah kaca yang sangat kuat. Metana memiliki peran besar dalam meningkatkan pemanasan dan memengaruhi perubahan iklim. Selain pertanian, sumber utama metana berasal dari tempat pembuangan sampah terbuka yang sayangnya masih banyak terdapat di wilayah Indonesia. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan banyak ilmuwan, metana telah berkontribusi 80 kali lebih kuat menghangatkan atmosfer selama periode 20 tahun. Lebih kuat dibandingkan karbon dioksida dan terus meningkat sejak masa pra-industri berlangsung.  Selain berkontribusi terhadap pemanasan lingkungan, emisi metana juga dapat memengaruhi pembentukan ozon, menurunkan kualitas udara, menyumbang berbagai masalah kesehatan pada makhluk hidup, sampai dengan mengurangi produktivitas hasil panen pertanian. Bagaimana Solusi Mengatasi Emisi Metana Pertanian? Pengurangan emisi metana adalah hal yang penting untuk mencegah berbagai bahaya yang bisa timbul. Pertanian tentu dapat turut berkontribusi dalam hal ini. Dilansir dari Honey Well, menurut the Global Methane Assessment, pengurangan 45 persen emisi metana yang disebabkan oleh aktivitas manusia dapat mengurangi terjadinya 255 ribu kematian dini, 775 ribu potensi ancaman kesehatan, sampai dengan hilangnya 26 juta ton hasil panen. Salah satu solusi dalam masalah ini ialah dengan mengurangi metanogenesis enterik oleh hewan ruminansia melalui modifikasi pakan ternak. Mengubah komposisi pakan ternak menjadi lebih efisien dalam proses pencernaan dapat mengurangi produksi metana. Pakan dengan gizi tertentu, seperti berbasis rumput laut, biji minyak, atau pakan dengan suplemen khusus, dapat memberikan lebih banyak energi dan kesehatan bagi hewan ternak, sembari menghasilkan metana yang lebih rendah.  Pengelolaan kotoran ternak yang lebih efisien juga dapat membantu mencegah emisi metana dilepaskan langsung ke atmosfer. Bisa dilakukan dengan mengolahnya menjadi kompos, melalui metode anaerobic digestion untuk biogas, dan atau cara lainnya selain membiarkannya terbuka di alam. Kemudian, para petani juga dapat mengubah teknik irigasi sawah dengan metode seperti Alternate Wetting and Drying (AWD) yang dapat mengurangi pembentukan metana pada sawah yang terendam air secara berkelanjutan. Praktik pengelolaan air yang tepat membantu mengurangi emisi dari lahan basah. Turut Serta dalam Keberlanjutan Tidak hanya sektor pertanian, pekerja di bidang bisnis dan industri juga dapat turut serta dalam keberlanjutan dengan memberikan perhatian terhadap produksi emisi karbon perusahaan. Lakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik. Aktivitas ini dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin …