2

Bagaimana Cara Mengurangi Jejak Karbon Digital?

Jejak Karbon Digital – Penggunaan internet menjadi salah satu aktivitas yang hampir setiap hari banyak orang lakukan, baik untuk berkomunikasi, belanja, mencari informasi, atau kegiatan lainnya. Aktivitas harian yang kita lakukan menggunakan internet, selain dapat meninggalkan jejak digital atau riwayat, juga dapat meninggalkan jejak karbon digital yang jumlahnya bahkan melebihi kegiatan industri penerbangan global. Jejak karbon digital merupakan jumlah total gas rumah kaca (GRK) yang dapat dihasilkan dari konsumsi energi aktivitas digital, mencakup juga proses pembangunan dan pemeliharaan jaringan, layanan, dan penggunaan perangkat digital. Menurut UNICEF, rata-rata seseorang menerima email dalam setahun dapat menambah 136 kg emisi pada jejak karbon tahunannya. Selain itu, tingginya penggunaan internet oleh masyarakat dunia turut menyumbang sekitar empat persen emisi GRK dan diperkirakan akan terus tumbuh mengikuti perkembangan cara hidup yang semakin digital. Jejak karbon digital juga dapat berasal dari perkembangan teknologi pada perangkat elektronik. Pada tahun 2021, UNICEF mencatat sekitar 15 miliar smartphone terjual secara global yang dapat memberikan dampak ke lingkungan dengan cara yang beragam. Smartphone yang laku keras ini berdampak terhadap penggunaan air dan material yang tinggi dalam proses produksi, serta menghasilkan polusi dan emisi dari sampah elektronik yang tidak terkelola dengan baik. Maka dari itu, mengurangi jejak karbon digital merupakan langkah penting yang dapat dilakukan dalam berkontribusi mengurangi emisi karbon bagi lingkungan. Berikut adalah tiga langkah strategis untuk mengurangi jejak karbon digital dilansir dari berbagai sumber: 1. Mengoptimalkan Penggunaan Internet dan Perangkat Penyimpanan data di server cloud membutuhkan energi yang signifikan.  Semakin banyak email yang diterima dan disimpan, maka akan semakin banyak pula energi yang diperlukan yang berdampak pada jumlah jejak karbon digital. Kita bisa mulai dengan menghapus email yang tidak diperlukan secara berkala dan berhenti langganan buletin yang tidak diinginkan.  Baca juga artikel lainnya : 3 Teknologi Atasi Perubahan Iklim Selain itu, gunakan perangkat elektronik dengan awet dan hindari membeli perangkat baru hanya untuk mengikuti tren. Membeli perangkat elektronik dengan bijak dapat membantu mengurangi potensi sampah elektronik baru. 2. Menghemat Konsumsi Energi Perangkat Nonaktifkan perangkat saat tidak digunakan. Perangkat seperti router, komputer, atau televisi pintar terus mengonsumsi daya jika sengaja dibiarkan menyala.  Pilih perangkat elektronik bersertifikasi hemat energi seperti Energy Star. Tutup aplikasi dan tab serta nonaktifkan layanan lokasi saat tidak menggunakannya. Cabut juga pengisi daya saat tidak lagi digunakan 3. Bersihkan File dan Aplikasi Aktivitas atau kunjungan kita di suatu situs biasanya meninggalkan jejak, riwayat, hingga cookies yang bersarang dan menetap di perangkat. Namun, jejak tersebut umumnya tidak akan digunakan lagi dan hanya akan menambah kapasitas ruang di server sehingga memerlukan energi untuk mengaktifkannya kembali. Oleh karena itu, tinjau dan bersihkan file di aplikasi atau peranti pencarian secara berkala. Kurangi ukuran file dokumen, gambar, video, dan aset multimedia lainnya. Berhenti menyimpan dan menimbun data yang kemungkinan besar tidak akan pernah digunakan lagi. Turut Serta dalam Keberlanjutan Selain mengurangi jejak karbon digital, kita juga dapat turut berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dengan memerhatikan jejak karbon kita di dunia nyata. Pelaku usaha, bisnis, dan perusahaan dapat turut serta dengan melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik. Aktivitas ini juga dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Digital Footprint dan Jejak Karbon: Mengurangi Emisi dari Penggunaan Internet dan Gadget Mengenal Digital Footprint Tidak hanya sampah organik, anorganik, atau pun B3, tetapi sampah digital juga perlu untuk dibersihkan. Aktivitas digital saat ini tidak lepas dari keseharian masyarakat, terlebih juga untuk mereka yang berkecimpung di dunia digital atau individu yang menggunakan gawai. Baca juga artikel lainnya : Jejak Karbon Digital: Pengertian, Sumber, dan Dampaknya terhadap Lingkungan Saat ini ada sekitar 4.1 miliar orang yang menggunakan internet. Sementara di Indonesia, pengguna internet mencapai 83,7 juta pada 2014. Tanpa disadari, aktivitas digital yang kita lakukan dapat memproduksi jejak karbon yang menyumbang penyebab perubahan iklim dikarenakan menghasilkan karbon digital yang setara dengan 3,7% emisi… Uzone Choice Award 2024: Uzone Gandeng Satuplatform untuk ESG Award Pada 11 Desember 2024, dunia industri digital dan keberlanjutan akan dipertemukan dalam sebuah acara bergengsi, Uzone Choice Award 2024, yang akan diselenggarakan di Fyne Jakarta. Salah satu kategori yang menjadi sorotan utama pada tahun ini adalah ESG (Environmental, Social, and Governance) Award, yang diinisiasi untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan dan organisasi yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam memajukan prinsip-prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Untuk memastikan keberhasilan dan objektivitas dalam penilaian, Uzone telah menjalin kolaborasi strategis dengan Satuplatform, sebuah platform data dan analisis terkemuka yang berfokus pada pengukuran dan pemantauan kinerja ESG. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan referensi data… A Commitment to Leading the Carbon Market Transition at Carbon Digital Conference 2024 Satuplatform is proud to announce its participation in the Carbon Digital Conference 2024, underscoring its commitment to sustainability and leadership in the evolving carbon market. As companies and governments worldwide push to meet ambitious carbon reduction goals, Satuplatform is taking a proactive stance in the fight against climate change by actively engaging in digital innovation and carbon market solutions. Satuplatform’s Commitment to a Sustainable Future As a leading player in digital solutions, Satuplatform has consistently demonstrated its dedication to advancing environmental sustainability. The company’s participation in the Carbon Digital Conference is a testament to its ongoing efforts to integrate carbon… Dapur Ramah Lingkungan: Mengurangi Jejak Karbon dengan Mengelola Limbah Makanan Jumlah Sampah Rumah Tangga di Indonesia Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yakni, selama 2023 terdapat 19,56 juta ton sampah yang dihasilkan di Indonesia. Angka tersebut merupakan himpunan data dari 96 kabupaten/kota, …

1

5 Masyarakat Adat Ini Punya Tradisi Cintai Lingkungan

Di tengah kondisi lingkungan yang dihadapi dengan berbagai permasalahan, keseimbangan lingkungan tetap perlu dijaga untuk mendukung masa depan kehidupan di bumi yang lebih baik. Sedikit disadari, bahwa masyarakat yang bermukim di bumi bukan hanya datang dari masyarakat urban saja. Namun, di beberapa belahan dunia masih terdapat masyarakat adat yang  telah lama hidup selaras dengan alam.  Tradisi masyarakat adat banyak mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan, bukan hanya untuk generasi saat ini, tetapi juga demi kelangsungan hidup generasi mendatang. Simak, berikut adalah beberapa masyarakat adat yang memiliki tradisi kuat dalam mencintai dan melindungi lingkungan. 1. Masyarakat Adat Baduy (Indonesia) Di Indonesia, terdapat masyarakat adat baduy yang bermukim di kawasan Pegunungan Kendeng, Banten. Masyarakat ini terkenal dengan filosofi pikukuh karuhun (memegang teguh aturan leluhur). Dengan menjunjung filosofi tersebut, masyarakat baduy melarang penebangan hutan sembarangan, penggunaan teknologi modern yang merusak, dan mempraktikkan pola hidup sederhana. Wilayah hutan adat mereka dijaga dengan ketat sebagai sumber air bersih dan keseimbangan ekosistem. Tradisi yang dipegang teguh oleh masyarakat Baduy telah menjadikan mereka salah satu contoh nyata pelestarian lingkungan yang efektif. 2. Suku Maori (Selandia Baru) Di Selandia Baru, hidup Suku Maori sebagai masyarakat adat yang memiliki konsep kaitiakitanga. Konsep ini berarti penjagaan alam sebagai tanggung jawab spiritual. Suku Maori memandang alam sebagai bagian dari keluarga besar (whānau), sehingga sungai, gunung, dan hutan dianggap sebagai entitas yang hidup.  Dalam praktiknya, masyarakat adat suku Maori melindungi wilayah-wilayah tertentu dengan cara tradisional, seperti membatasi penangkapan ikan atau kegiatan eksploitasi lain demi menjaga keseimbangan ekosistem. 3. Suku Yanomami (Amazon) Masyarakat adat berikutnya yang juga menjalani kehidupan selaras dengan alam adalah Suku Yanomami di Hutan Amazon. Kehidupan Suku Yanomami sangat bergantung pada alam. Mereka menggunakan hasil hutan tanpa merusaknya, karena Suku Yanomami memiliki pengetahuan yang baik mengenai botani dan mempraktikkan pertanian ladang berpindah yang ramah lingkungan. Hutan bagi Suku Yanomami bukan sekadar sumber pangan, melainkan rumah yang suci. Mereka juga menjadi garda terdepan dalam melawan perusakan hutan oleh penebangan liar dan pertambangan ilegal. 4. Suku Kogi (Kolombia) Masyarakat adat Suku Kogi merupakan sekumpulan masyarakat yang tinggal di Kolombia, khususnya di kawasan pegunungan Sierra Nevada de Santa Marta, yang dianggap sebagai “jantung dunia” oleh mereka. Sebagai “penjaga bumi,”  Sebagai masyarakat adat, Suku Kogi memiliki hubungan spiritual yang sangat mendalam dengan alam. Suku ini percaya bahwa bumi adalah makhluk hidup yang harus dilindungi, dan setiap tindakan manusia memiliki dampak terhadap keseimbangan alam semesta.  Sistem kepercayaan Suku Kogi berpusat pada ajaran Mamos, pemimpin spiritual yang bertindak sebagai penjaga kebijaksanaan tradisional. Dalam pertanian, Suku Kogi mempraktikan keberlanjutan lingkungan melalui metode tradisional yang tidak merusak tanah, seperti rotasi tanaman, tidak menggunakan bahan kimia, dan memanfaatkan keanekaragaman hayati untuk mencegah degradasi tanah.  5. Masyarakat Adat Ainu (Jepang) Masyarakat adat berikutnya yang juga memiliki kepedulian terhadap kelestarian alam adalah masyarakat adat Ainu di Hokkaido, Jepang. Mereka memiliki tradisi spiritual yang menghormati alam sebagai entitas yang hidup. Suku Ainu memandang hewan, tumbuhan, dan bahkan fenomena alam sebagai kamuy (roh dewa) yang harus dihormati. Dalam kehidupan sehari-hari, Suku Ainu mengatur pemanfaatan sumber daya secara hati-hati agar tidak merusak keseimbangan ekosistem. Baca juga artikel lainnya : Kebakaran TPA: Dampak Lingkungan dan Kesehatan yang Tak Terhindarkan Dengan menyadari eksistensi dari masyarakat adat yang dengan keterbatasan hidup yang tradisional namun mampu mendukung kelestarian alam, maka seharusnya masyarakat modern dapat juga lebih berperan dalam menjaga lingkungan. Masyarakat modern dapat memanfaatkan teknologi untuk membangun masa depan lingkungan yang lebih baik. Terutama bagi pelaku industri, saat ini telah hadir Satuplatform.com yang dapat membantu inisiatif lingkungan perusahaan. Sebagai all-in-one solution, Satuplatform.com menyediakan berbagai layanan dan konsultasi bagi perusahaan dari berbagai sektor industri. Mari coba FREE DEMO nya sekarang! Similar Article Digital Footprint dan Jejak Karbon: Mengurangi Emisi dari Penggunaan Internet dan Gadget Mengenal Digital Footprint Tidak hanya sampah organik, anorganik, atau pun B3, tetapi sampah digital juga perlu untuk dibersihkan. Aktivitas digital saat ini tidak lepas dari keseharian masyarakat, terlebih juga untuk mereka yang berkecimpung di dunia digital atau individu yang menggunakan gawai. Baca juga artikel lainnya : Jejak Karbon Digital: Pengertian, Sumber, dan Dampaknya terhadap Lingkungan Saat ini ada sekitar 4.1 miliar orang yang menggunakan internet. Sementara di Indonesia, pengguna internet mencapai 83,7 juta pada 2014. Tanpa disadari, aktivitas digital yang kita lakukan dapat memproduksi jejak karbon yang menyumbang penyebab perubahan iklim dikarenakan menghasilkan karbon digital yang setara dengan 3,7% emisi… Uzone Choice Award 2024: Uzone Gandeng Satuplatform untuk ESG Award Pada 11 Desember 2024, dunia industri digital dan keberlanjutan akan dipertemukan dalam sebuah acara bergengsi, Uzone Choice Award 2024, yang akan diselenggarakan di Fyne Jakarta. Salah satu kategori yang menjadi sorotan utama pada tahun ini adalah ESG (Environmental, Social, and Governance) Award, yang diinisiasi untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan dan organisasi yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam memajukan prinsip-prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Untuk memastikan keberhasilan dan objektivitas dalam penilaian, Uzone telah menjalin kolaborasi strategis dengan Satuplatform, sebuah platform data dan analisis terkemuka yang berfokus pada pengukuran dan pemantauan kinerja ESG. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan referensi data… A Commitment to Leading the Carbon Market Transition at Carbon Digital Conference 2024 Satuplatform is proud to announce its participation in the Carbon Digital Conference 2024, underscoring its commitment to sustainability and leadership in the evolving carbon market. As companies and governments worldwide push to meet ambitious carbon reduction goals, Satuplatform is taking a proactive stance in the fight against climate change by actively engaging in digital innovation and carbon market solutions. Satuplatform’s Commitment to a Sustainable Future As a leading player in digital solutions, Satuplatform has consistently demonstrated its dedication to advancing environmental sustainability. The company’s participation in the Carbon Digital Conference is a testament to its ongoing efforts to integrate carbon… Dapur Ramah Lingkungan: Mengurangi Jejak Karbon dengan Mengelola Limbah Makanan Jumlah Sampah Rumah Tangga di Indonesia Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yakni, selama 2023 terdapat 19,56 juta ton sampah yang dihasilkan di Indonesia. Angka tersebut merupakan himpunan data dari 96 kabupaten/kota, sehingga belum mencerminkan volume total sampah nasional. Meskipun begitu, jumlah sampah yang dihasilkan tidak bisa dianggap remeh dan tetap perlu perhatian khusus untuk penanganannya. Dari …

1

Fenomena Degradasi Tanah Akibat Aktivitas Industri

Kondisi lingkungan saat ini sangat memerlukan perhatian khusus dikarenakan permasalahan lingkungan semakin hari menjadi semakin kompleks. Salah satu permasalahan lingkungan adalah degradasi tanah. Terutama di wilayah industri, fenomena degradasi tanah kerap terjadi namun kurang mendapatkan perhatian. Degradasi tanah sendiri merupakan kondisi dimana terjadi penurunan kualitas fisik, kimia, maupun biologis tanah. Sehingga, fungsi tanah tidak lagi optimal dalam mendukung ekosistem. Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai penyebab degradasi tanah dan apa upaya yang dapat dilakukan oleh para pelaku industri untuk mengatasi permasalahan lingkungan ini.  Degradasi Tanah Akibat Limbah Industri Salah satu penyebab utama dari fenomena degradasi tanah adalah karena kebiasaan membuang limbah industri secara sembarangan. Masih banyak ditemui di kawasan industri sekumpulan sampah yang dibuang langsung ke tanah tanpa ada pengolahan yang memadai. Limbah-limbah industri tersebut seringkali mengandung bahan kimia berbahaya dan beracun seperti logam berat, senyawa organik sintetis, serta zat-zat beracun lainnya yang mencemari kualitas alamiah tanah.  Contoh lainnya adalah dari industri minyak dan gas yang seringkali menyebabkan tumpahan hidrokarbon. Minyak yang meresap ke tanah menciptakan lapisan kedap air sehingga mengganggu kemampuan tanah dalam hal menyerap air dan udara. Degradasi Tanah Akibat Eksploitasi Alam Penyebab lainnya dari degradasi tanah adalah akibat dari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Seperti contohnya aktivitas penambangan batu bara, logam, maupun sumber daya mineral lainnya. Dari aktivitas tersebut, tidak jarang menimbulkan bekas lahan kritis. Tanah di lokasi bekas penambangan tersebut menjadi kehilangan struktur dan kandungan organiknya. Sehingga tanah menjadi tidak subur dan rentan terhadap erosi.  Dampak Degradasi Tanah pada Lingkungan Ketika suatu lahan mengalami degradasi tanah, setidaknya ada 2 dampak besar utama yang dihasilkan pada lingkungan. Sebagai berikut: Tanah kehilangan kesuburan Pada lahan yang terkontaminasi limbah industri secara terus menerus, tanah akan kehilangan nutrisi alaminya sehingga tanah menjadi kurang mampu dalam mendukung pertumbuhan tanaman dan tumbuhan lainnya.  Ketidakseimbangan ekosistem Tanah merupakan salah satu komponen yang penting di ekosistem lingkungan. Adanya gangguan kualitas tanah pada fenomena degradasi tanah menyebabkan organisme tanah seperti seperti cacing dan mikroba mati akibat kontaminasi, sehingga rantai makanan di ekosistem terganggu. Baca juga artikel lainnya : Potensi Jejak Karbon dari Degradasi Lahan Gambut  Dampak Degradasi Tanah pada Manusia Selain dampak langsung terhadap lingkungan, degradasi tanah secara tidak langsung juga mempengaruhi manusia sebagai makhluk hidup di bumi, setidaknya ada 2 dampak besar utama yang dihasilkan degradasi tanah terhadap manusia. Sebagai berikut: Risiko Kesehatan Fenomena degradasi tanah dapat memicu potensi risiko kesehatan. Manusia yang terpapar tanah yang terkontaminasi akan dapat menderita berbagai penyakit, terutama jika tanah tersebut terkontaminasi logam berat atau senyawa beracun. Risiko Bencana Alam Degradasi tanah juga dapat meningkatkan risiko bencana alam yang perlu diwaspadai oleh manusia. Erosi tanah akibat degradasi meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor. Tanah yang tidak stabil kehilangan kemampuan menyerap air, sehingga aliran air permukaan meningkat dan membawa material yang dapat merusak infrastruktur. Apa yang Dapat Dilakukan? Dari fenomena degradasi tanah, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan agar kondisi tersebut tidak terus menerus terjadi dan menjadi ancaman dalam lingkungan. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan: Bagi warga sekitar, secara bersama-sama dapat menggalakkan reklamasi dan rehabilitasi lahan yang tercemar. Hal ini dapat mendukung tanah untuk memperbaiki struktur yang rusak, setelah itu tanah dapat ditanami vegetasi baru agar mengembalikan keseimbangan ekosistem.  Bagi industri, penting untuk lebih sadar dalam melakukan pengelolaan limbah yang lebih baik. Penggunaan teknologi mungkin dapat menjadi alternatif solusi untuk mendukung manajemen limbah yang lebih modern sehingga dapat mengurangi kontaminasi limbah industri pada tanah. Dalam hal ini, bagi perusahaan maupun industri yang ingin lebih konsisten dalam mendukung lingkungan hijau, saat ini telah hadir Satuplatform.com yang dapat membantu inisiatif lingkungan perusahaan. Sebagai all-in-one solution, Satuplatform.com menyediakan berbagai layanan dan konsultasi bagi perusahaan dari berbagai sektor industri. Mari coba FREE DEMO nya sekarang! Similar Article Satuplatform di Electricity Connect 2024 untuk Mendukung Inovasi dan Keberlanjutan Energi Jakarta, 20 November 2024 – Satuplatform, sebagai salah satu platform terkemuka dalam mendukung keberlanjutan dan transformasi digital, dengan bangga mengumumkan kehadirannya di acara Electricity Connect 2024, yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 20-22 November 2024. Sebagai bagian dari komitmen untuk mendorong inovasi dan solusi keberlanjutan energi, Satuplatform akan berpartisipasi dalam pameran ini, memperkenalkan berbagai inisiatif dan teknologi yang dapat berkontribusi pada transisi energi bersih di Indonesia. Electricity Connect 2024 adalah acara tahunan yang mempertemukan para pemangku kepentingan utama dalam industri kelistrikan, termasuk pengembang teknologi, penyedia solusi energi terbarukan, serta pemimpin sektor publik dan swasta. Acara ini bertujuan… Fenomena Degradasi Tanah Akibat Aktivitas Industri Kondisi lingkungan saat ini sangat memerlukan perhatian khusus dikarenakan permasalahan lingkungan semakin hari menjadi semakin kompleks. Salah satu permasalahan lingkungan adalah degradasi tanah. Terutama di wilayah industri, fenomena degradasi tanah kerap terjadi namun kurang mendapatkan perhatian. Degradasi tanah sendiri merupakan kondisi dimana terjadi penurunan kualitas fisik, kimia, maupun biologis tanah. Sehingga, fungsi tanah tidak lagi optimal dalam mendukung ekosistem. Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai penyebab degradasi tanah dan apa upaya yang dapat dilakukan oleh para pelaku industri untuk mengatasi permasalahan lingkungan ini.  Degradasi Tanah Akibat Limbah Industri Salah satu penyebab utama dari fenomena degradasi tanah adalah karena… Sustainable Efforts to Maintain Water Resources One of the most valuable resources on Earth is water. All living things depend on the utilization of water. Water quality and availability are essential for industry, agriculture, biodiversity, and human survival. However, misuse, pollution, and climate change are putting more and more strain on it. It is crucial to make sustainable efforts to preserve water resources because of the expanding global population and the stress that climate change is placing on water systems. This article will be explaining what are the key sustainable practices and strategies to ensure the long-term water resources. Water-Efficient Appliance Water conservation is one of… 5 Tantangan dalam Menerapkan Dekarbonisasi Sektor Industri Dekarbonisasi industri merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk mengurangi produksi emisi karbon atau gas rumah kaca secara bertahap di sektor industri. Kegiatan ini menjadi satu dari beragam solusi yang paling dibutuhkan untuk membatasi peningkatan suhu global. Dilansir dari ESMAP, sektor industri diketahui bertanggung jawab atas 70 persen emisi CO2 global saat ini. Tiga jenis industri, yakni besi dan baja, mineral non-logam (semen, kaca, kapur), …

sTOCK PHOTO

Sustainable Efforts to Maintain Water Resources

One of the most valuable resources on Earth is water. All living things depend on the utilization of water. Water quality and availability are essential for industry, agriculture, biodiversity, and human survival. However, misuse, pollution, and climate change are putting more and more strain on it. It is crucial to make sustainable efforts to preserve water resources because of the expanding global population and the stress that climate change is placing on water systems. This article will be explaining what are the key sustainable practices and strategies to ensure the long-term water resources. Water-Efficient Appliance Water conservation is one of the most straightforward yet effective strategies to preserve water supplies. Overall water availability may be significantly impacted by lowering water waste and promoting responsible use at all scales, from large-scale businesses to individual homes. Water consumption in households can be considerably decreased at the consumer level by utilizing water-efficient equipment such as dual-flush toilets, water-efficient dishwashers, and low-flow showerheads. By offering incentives for the installation of such devices, governments and municipalities can further promote conservation. Recycling and Reusing Water Water reclamation, sometimes referred to as recycling water, is becoming a more important practice, particularly in places where water is scarce. Greywater systems, which clean and repurpose water from showers, sinks, and washing machines for irrigation and other non-potable uses, are becoming more and more common. Larger-scale applications for treated wastewater include industrial operations, groundwater replenishment, and agriculture. Although it is still expensive and energy-intensive, desalination of saltwater is becoming more popular in some areas as a sustainable way to increase the amount of water available. Agriculture Water Use Approximately 70% of freshwater withdrawals worldwide occur in agriculture, making it one of the most crucial industries for water conservation initiatives. Water use can be cut by up to 50% with methods like drip irrigation, which puts water straight into plant roots. Crop rotation and the promotion of drought-resistant crop varieties can also assist reduce the amount of water needed for farming. Addressing Water Pollution from Plastics Read related articles : Technology in Sustainable Business Freshwater and marine ecosystems are increasingly under risk from plastic waste, especially microplastics. This issue can be lessened by implementing laws that restrict the manufacturing and use of plastics, such as those that encourage recycling and outlaw single-use plastics. Reducing the quantity of plastic that enters larger bodies of water is another benefit of community-driven initiatives to clean up contaminated waterways. Behavior Change Understanding that promoting a culture of water conservation is equally vital, tt is also crucial to run educational efforts that motivate people to repair leaks, use less water in gardens, and take shorter showers. Millions of gallons of water can be saved annually by making little behavioral changes like only running washing machines with full loads or shutting off the faucets when brushing your teeth. What Can Be Done? Preserving water resources requires a multifaceted approach that combines technological innovation, policy measures, and individual behavioral changes. Implementing water-efficient appliances, recycling and reusing water, optimizing agricultural practices, and addressing water pollution are all crucial strategies for ensuring sustainable water availability. Especially for industries which involve massive water use, it is important to conduct sustainable efforts towards water conservation. In this case, companies can utilize Satuplatform service as an all-in-one solution for industry’s sustainable efforts. Find out the FREE DEMO here! Similar Article Sustainable Efforts to Maintain Water Resources One of the most valuable resources on Earth is water. All living things depend on the utilization of water. Water quality and availability are essential for industry, agriculture, biodiversity, and human survival. However, misuse, pollution, and climate change are putting more and more strain on it. It is crucial to make sustainable efforts to preserve water resources because of the expanding global population and the stress that climate change is placing on water systems. This article will be explaining what are the key sustainable practices and strategies to ensure the long-term water resources. Water-Efficient Appliance Water conservation is one of… 5 Tantangan dalam Menerapkan Dekarbonisasi Sektor Industri Dekarbonisasi industri merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk mengurangi produksi emisi karbon atau gas rumah kaca secara bertahap di sektor industri. Kegiatan ini menjadi satu dari beragam solusi yang paling dibutuhkan untuk membatasi peningkatan suhu global. Dilansir dari ESMAP, sektor industri diketahui bertanggung jawab atas 70 persen emisi CO2 global saat ini. Tiga jenis industri, yakni besi dan baja, mineral non-logam (semen, kaca, kapur), dan industri kimia, menjadi yang tertinggi di antara yang lainnya. Angka yang tinggi menunjukkan betapa sektor industri punya andil yang besar dalam mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca. Tanpanya, segala usaha yang diupayakan dapat berjalan… Hindari 5 Kesalahan Ini dalam Upaya Mengurangi Emisi Karbon Mengurangi emisi karbon merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam mencapai target Net Zero Emission Indonesia.  Pengurangan karbon didefinisikan sebagai proses mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dengan menekan jumlah gas karbon dioksida (CO2) dan gas GRK lainnya yang dilepaskan ke atmosfer dari berbagai aktivitas manusia.   Nah, kegiatan ini utamanya perlu dilakukan oleh organisasi, perusahaan, dan entitas lain yang aktivitasnya memiliki keterkaitan dengan pembakaran bahan bakar fosil dan proses industri. Tujuannya guna mengurangi dampak perubahan iklim serta menjaga suhu global di bawah 1,5 derajat Celcius. Kamu perlu tahu bahwa, terdapat berbagai metode mengurangi emisi karbon yang dapat diterapkan. Mulai… CollaborAction Satuplatform dalam Langkah Membumi Festival Satuplatform, platform yang mendukung inisiatif keberlanjutan khususnya pada Carbon & ESG Management, dengan bangga mengumumkan keterlibatannya sebagai Ecopreneur Partner dalam acara Langkah Membumi Festival, yang diselenggarakan oleh Ecoxyztem dan Blibli Tiket Action pada 2-3 November 2024 di Senayan Park, Jakarta. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan dan menginspirasi tindakan positif untuk bumi melalui berbagai kegiatan, diskusi, dan aksi nyata. Dalam festival yang penuh semangat ini, untuk itu Satuplatform berkomitmen dalam memperkenalkan dan mendukung berbagai produk serta inisiatif ramah lingkungan yang berfokus pada perhitungan reduksi emisi karbon dan arah keberlanjutan. Tak hanya itu, Satuplatform juga mengkampanyekan aksi… 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan …

1

5 Tantangan dalam Menerapkan Dekarbonisasi Sektor Industri

Dekarbonisasi industri merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk mengurangi produksi emisi karbon atau gas rumah kaca secara bertahap di sektor industri. Kegiatan ini menjadi satu dari beragam solusi yang paling dibutuhkan untuk membatasi peningkatan suhu global. Dilansir dari ESMAP, sektor industri diketahui bertanggung jawab atas 70 persen emisi CO2 global saat ini. Tiga jenis industri, yakni besi dan baja, mineral non-logam (semen, kaca, kapur), dan industri kimia, menjadi yang tertinggi di antara yang lainnya. Angka yang tinggi menunjukkan betapa sektor industri punya andil yang besar dalam mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca. Tanpanya, segala usaha yang diupayakan dapat berjalan sangat lambat. Belum lagi dengan kemungkinan meningkatnya potensi industrialisasi di berbagai wilayah dan negara. Oleh karena itu, diperlukan adanya peluang untuk membentuk inovasi berkelanjutan, salah satunya di sektor industri, demi mencapai target emisi bersih di masa depan. World Research Institute (WRI) Indonesia juga menyebut bahwa keterlibatan dan partisipasi industri dalam pengurangan emisi adalah hal yang sangat penting.. Mengurangi emisi di sektor industri akan mengubah pola produksi dan mendorong konsumsi berkelanjutan yang baik bagi bumi dan kehidupan di dalamnya. Saat ini, inisiatif dekarbonisasi industri sudah mulai banyak diterapkan pelaku industri di seluruh dunia. Dibalik peluang dan keuntungannya yang besar, dekarbonisasi industri juga masih mungkin dihadapkan pada berbagai tantangan dalam pengoperasiannya. Berikut ini adalah beberapa tantangan utama yang mungkin terjadi dalam dekarbonisasi industri dan dapat dijadikan informasi yang penting untuk membantu memaksimalkan prosesnya. 1. Biaya Dekarbonisasi Cukup Mahal Baca juga artikel lainnya : Dekarbonisasi Industri Untuk Kejar Target Net Zero Emission Indonesia Tidak dapat dihindari bahwa biaya penerapan dekarbonisasi industri bisa sangat tinggi sehingga dibutuhkan investasi yang besar untuk mendukung operasionalnya. Berdasarkan laporan McKinsey terhadap potensi dekarbonisasi empat sektor industri, semen, baja, amonia, dan etilena, diperkirakan dibutuhkan sekitar $21 triliun hingga 2050 untuk mendukung langkah dekarbonisasi seluruhnya. Biaya tersebut mencakup penggantian bahan bakar fosil ke energi biomassa, penyediaan material atau bahan produksi ke material ramah lingkungan, peningkatan teknologi penangkap karbon, dan masih banyak lainnya. Segala rencana jangka pendek dan jangka panjang juga memerlukan dukungan biaya yang tidak murah. Oleh karena itu, investasi yang besar dibutuhkan untuk mengembangkan teknologi baru yang hemat energi dan rendah karbon, yang bisa menjadi hambatan bagi perusahaan dengan anggaran terbatas. 2. Teknologi Pendukung Masih Terbatas Teknologi rendah karbon adalah instrumen yang penting dalam melancarkan dekarbonisasi industri. Sayangnya, teknologi tersebut belum banyak tersedia dan membutuhkan biaya yang cukup kompetitif. Seperti teknologi penangkapan karbon yang berfungsi menangkap CO2 dari udara secara langsung, memisahkannya, untuk kemudian disimpan secara permanen di tempat yang aman seperti di bawah tanah. Teknologi ini dan macam lainnya masih sangat terbatas jumlahnya. Beberapa industri bahkan perlu mengeluarkan upaya yang lebih besar untuk dapat menghadirkannya di perusahaan. 3. Rantai Pasok yang Kompleks Langkah dekarbonisasi memerlukan perubahan yang signifikan, salah satunya dalam rantai pasok. Hal ini mencakup dari sisi bahan baku, produksi, hingga pengelolaan limbah yang menjadi proses akhir.  Untuk industri yang memiliki rantai pasok panjang dan kompleks, mencapai netralitas karbon pada semua tahapan produksi dapat menjadi tantangan yang besar. Contohnya, pada kegiatan di sektor manufaktur otomotif. 4. Kurangnya Keahlian dan Sumber Daya Dekarbonisasi bisa dibilang merupakan inisiatif yang masih cukup awam dan perlu proses try and error bagi sebagian kalangan. Banyak perusahaan yang kekurangan keahlian khusus dan sumber daya yang mumpuni untuk mewujudkan inisiatif dekarbonisasi.   Pengetahuan teknis untuk merancang, menerapkan, dan memelihara teknologi rendah karbon tentu diperlukan. Ini bisa menjadi tantangan besar terutama untuk perusahaan kecil. 5. Ketergantungan pada Energi Fosil Tidak dapat dipungkiri bahwa ketergantungan global akan energi fosil sangatlah tinggi sehingga butuh waktu untuk beralih secara bertahap. Banyak industri yang masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil. Terlebih karena sumber energi terbarukan belum cukup memadai dalam hal ketersediaan dan stabilitas untuk mendukung operasi besar-besaran.  Pengalihan ke energi terbarukan memerlukan infrastruktur dan investasi baru. Kondisi ini akan memerlukan waktu dan komitmen yang besar untuk dapat terlaksana dengan optimal.. Dibalik berbagai tantangan yang ada, dekarbonisasi industri menghantarkan beragam manfaat ekonomi positif berupa penghematan energi, peningkatan reputasi merek, serta kepatuhan investor dan peraturan yang menyertai mitigasi risiko. Kebijakan yang tepat, subsidi, dan insentif untuk inovasi energi bersih dapat membantu industri beralih ke jalur yang lebih hijau. —- Referensi: – Decarbonizing industry will take time and money—but here’s how to get a head start – The challenges of decarbonization Similar Article Sustainable Efforts to Maintain Water Resources One of the most valuable resources on Earth is water. All living things depend on the utilization of water. Water quality and availability are essential for industry, agriculture, biodiversity, and human survival. However, misuse, pollution, and climate change are putting more and more strain on it. It is crucial to make sustainable efforts to preserve water resources because of the expanding global population and the stress that climate change is placing on water systems. This article will be explaining what are the key sustainable practices and strategies to ensure the long-term water resources. Water-Efficient Appliance Water conservation is one of… 5 Tantangan dalam Menerapkan Dekarbonisasi Sektor Industri Dekarbonisasi industri merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk mengurangi produksi emisi karbon atau gas rumah kaca secara bertahap di sektor industri. Kegiatan ini menjadi satu dari beragam solusi yang paling dibutuhkan untuk membatasi peningkatan suhu global. Dilansir dari ESMAP, sektor industri diketahui bertanggung jawab atas 70 persen emisi CO2 global saat ini. Tiga jenis industri, yakni besi dan baja, mineral non-logam (semen, kaca, kapur), dan industri kimia, menjadi yang tertinggi di antara yang lainnya. Angka yang tinggi menunjukkan betapa sektor industri punya andil yang besar dalam mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca. Tanpanya, segala usaha yang diupayakan dapat berjalan… Hindari 5 Kesalahan Ini dalam Upaya Mengurangi Emisi Karbon Mengurangi emisi karbon merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam mencapai target Net Zero Emission Indonesia.  Pengurangan karbon didefinisikan sebagai proses mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dengan menekan jumlah gas karbon dioksida (CO2) dan gas GRK lainnya yang dilepaskan ke atmosfer dari berbagai aktivitas manusia.   Nah, kegiatan ini utamanya perlu dilakukan oleh organisasi, perusahaan, dan entitas lain yang aktivitasnya memiliki keterkaitan dengan pembakaran bahan bakar fosil dan proses industri. Tujuannya guna mengurangi dampak perubahan …

3

Hindari 5 Kesalahan Ini dalam Upaya Mengurangi Emisi Karbon

Mengurangi emisi karbon merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam mencapai target Net Zero Emission Indonesia.  Pengurangan karbon didefinisikan sebagai proses mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dengan menekan jumlah gas karbon dioksida (CO2) dan gas GRK lainnya yang dilepaskan ke atmosfer dari berbagai aktivitas manusia.   Nah, kegiatan ini utamanya perlu dilakukan oleh organisasi, perusahaan, dan entitas lain yang aktivitasnya memiliki keterkaitan dengan pembakaran bahan bakar fosil dan proses industri. Tujuannya guna mengurangi dampak perubahan iklim serta menjaga suhu global di bawah 1,5 derajat Celcius. Kamu perlu tahu bahwa, terdapat berbagai metode mengurangi emisi karbon yang dapat diterapkan. Mulai dari efisiensi energi dalam transportasi dan bangunan, melakukan transisi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan, menggunakan transportasi ramah lingkungan, menerapkan metode pertanian regeneratif, dan masih banyak lagi. Selain itu, bisa juga dengan menggunakan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) untuk menangkap emisi langsung dari proses industri dan pembangkit listrik.  Bisnis dan perusahaan juga mulai bisa turut serta dalam upaya pengurangan emisi karbon industri dengan mulai melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik. Baca juga artikel lainnya : Perhitungan Emisi Karbon untuk UMKM: Tujuan, Tantangan, dan Solusi Aktivitas ini juga dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Ketika melangkah lebih jauh ke dalam upaya pengurangan emisi karbon yang konsisten dan berkelanjutan, tidak dapat dipungkiri bahwa industri juga mungkin akan menemukan isu dan kesalahan. Kesalahan dalam pengurangan emisi karbon industri dapat menghambat upaya mitigasi perubahan iklim dan berpotensi menyebabkan inefisiensi.  Mari kita ketahui beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dilansir dari berbagai sumber: 1. Fokus Pengurangan Karbon Tidak Holistik Mencapai target pengurangan emisi karbon umumnya mencakup langkah yang sangat kompleks dan luas. Namun, perusahaan sering kali tidak menaruh fokus pada keseluruhan hal yang menjadikannya kurang optimal. Seperti halnya ketika fokus pengurangan emisi hanya berupaya untuk mengurangi emisi langsung (Scope 1) atau sebaliknya. Faktanya, Protokol GHG mengharuskan industri mengukur cakupan emisi pada Scope 1 dan 2, termasuk juga Scope 3, terutama jika itu merupakan sumber emisi yang besar. Alhasil, timbul upaya yang tidak holistik, sehingga pengurangan emisi secara keseluruhan menjadi tidak signifikan. Untuk itu, fokus pada seluruh rantai nilai dan lakukan inventarisasi karbon guna memastikan bisnis telah memperhitungkan semua sumber emisi. 2. Data dan Proses Perhitungan Karbon Kurang Jelas Data yang valid serta proses perhitungan yang tepat merupakan dua elemen yang penting dalam menjalankan upaya pengurangan karbon. Akan tetapi, mengumpulkan data jejak karbon yang akurat bisa sangat memakan waktu jika tidak dilakukan dengan benar. Proses ini bisa membebani perusahaan dan menghambat proses perhitungan. Dengan rumitnya proses ini, perusahaan perlu cermat dalam menentukan metode perhitungan karbon yang akurat dan sesuai standar. Sediakan juga sistem pengarsipan data yang mendukung aktivitas real-time yang dapat memudahkan pihak berkepentingan mengakses data tersebut. 3. Kesalahan Metodologi Kesalahan metodologi dalam upaya pengurangan emisi karbon industri bisa sering terjadi. Bisa karena pendekatan yang tidak komprehensif atau ketidakcocokan antara metode yang digunakan dengan tujuan pengurangan emisi. Gunakan hanya metode penghitungan emisi karbon yang sesuai dengan standar internasional, misalnya seperti Protokol GHG. Dengan metodologi yang tepat dan terstandarisasi, perusahaan dapat mengoptimalkan strategi pengurangan karbon.  4. Mengabaikan Keterlibatan Ahli atau Konsultan Proses pengurangan emisi karbon industri merupakan kegiatan yang sangat kompleks sehingga dibutuhkan ahli di bidang ini untuk menghindari kesalahan di masa depan. Melakukan analisis internal tanpa melibatkan pihak yang berpengalaman dalam carbon accounting berpotensi meningkatkan risiko kesalahan teknis dan ketidakakuratan data. Untuk itu, undang keterlibatan konsultan terpercaya untuk mengoptimalkan kegiatan ini dan mendukung dekarbonisasi secara efektif.  5. Target Tanpa Tindakan Menetapkan target emisi ambisius tanpa strategi yang jelas untuk mencapainya adalah masalah yang tanpa disadari dapat merusak reputasi. Di tengah meningkatnya inisiatif keberlanjutan oleh banyak pihak, perusahaan mungkin terus berlomba menunjukkan kepada publik bahwa mereka adalah bagian dari inisiatif tersebut. Ini bisa menimbulkan tekanan. Namun, jika target keberlanjutan tidak dibarengi dengan bukti tindakan, kondisi ini bisa mengarah pada tindakan greenwashing yang merugikan. Membuat klaim palsu atau berlebihan tentang langkah keberlanjutan, tanpa tindakan nyata di lapangan, bisa mengurangi kepercayaan publik dan risiko sanksi regulasi. —- Referensi: – 10 Carbon Reduction Plan mistakes to avoid – Reduce carbon footprint: 5 mistakes businesses make when going ‘carbon neutral’ Similar Article Sustainable Efforts to Maintain Water Resources One of the most valuable resources on Earth is water. All living things depend on the utilization of water. Water quality and availability are essential for industry, agriculture, biodiversity, and human survival. However, misuse, pollution, and climate change are putting more and more strain on it. It is crucial to make sustainable efforts to preserve water resources because of the expanding global population and the stress that climate change is placing on water systems. This article will be explaining what are the key sustainable practices and strategies to ensure the long-term water resources. Water-Efficient Appliance Water conservation is one of… 5 Tantangan dalam Menerapkan Dekarbonisasi Sektor Industri Dekarbonisasi industri merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk mengurangi produksi emisi karbon atau gas rumah kaca secara bertahap di sektor industri. Kegiatan ini menjadi satu dari beragam solusi yang paling dibutuhkan untuk membatasi peningkatan suhu global. Dilansir dari ESMAP, sektor industri diketahui bertanggung jawab atas 70 persen emisi CO2 global saat ini. Tiga jenis industri, yakni besi dan baja, mineral non-logam (semen, kaca, kapur), dan industri kimia, menjadi yang tertinggi di antara yang lainnya. Angka yang tinggi menunjukkan betapa sektor industri punya andil yang besar dalam mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca. Tanpanya, segala usaha yang diupayakan dapat berjalan… …

perubahan iklim

5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim

Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih luas kepada seluruh masyarakat agar mereka dapat memahaminya sehingga dapat turut bertindak mengatasinya. Maka dari itu, berikut ini adalah 10 istilah penting yang berkaitan dengan perubahan iklim, untuk membantu Anda juga kita semua memahami kondisi lingkungan lebih baik dari sebelumnya. 1. Apa Itu Perubahan Iklim? Sebenarnya apa pengertian dari istilah perubahan iklim? Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perubahan iklim mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Perubahan iklim mencakup perubahan besar dan signifikan yang terjadi pada suhu bumi, curah hujan, atau pola angin, yang terjadi selama beberapa dekade atau lebih lama. Perubahan iklim sebenarnya dapat terjadi secara alami, biasanya karena perubahan aktivitas matahari atau letusan gunung berapi, dan masa berlangsungnya sangat perlahan. Akan tetapi, dimulainya aktivitas manusia di bidang industri dan kegiatan lainnya, menjadi pendorong utama perubahan iklim. Utamanya karena pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak, dan gas, yang menghasilkan emisi gas rumah kaca dan meningkatkan suhu menjadi lebih hangat. 2. Apa Arti dari Gas Rumah Kaca? Baca juga artikel lainnya : 3 Perusahaan Capai Ambisi Kurangi Gas Rumah Kaca Perubahan iklim tentu erat kaitannya dengan emisi gas rumah kaca. Namun, apa itu gas rumah kaca? Dilansir dari Climate Reality Project, gas rumah kaca pada dasarnya merupakan gabungan senyawa kimia yang ditemukan di atmosfer, bersifat menghangatkan, dan dapat menyerap dan memancarkan radiasi inframerah.  Gas rumah kaca terdiri dari uap air, karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen dioksida (NO2), klorofluorokarbon (CFC), hidroklorofluorokarbon (HCFC), perfluorokarbon (PFC), dan sulfur heksafluorida (SF6). Gas rumah kaca secara alami diperlukan untuk menjaga suhu bumi dalam kondisi yang mendukung kehidupan. Namun, semakin banyak molekul gas rumah kaca di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap, dan akan semakin hangat. 3. Apa Bedanya dengan Efek Rumah Kaca? Gas rumah kaca dan efek rumah kaca saling berkaitan. Efek rumah kaca mengacu pada kondisi ketika gas-gas rumah kaca di atmosfer memerangkap panas dari matahari.  Dalam proses ini, sebagian besar energi matahari masuk ke atmosfer dan diterima oleh permukaan bumi, yang kemudian memancarkan energi inframerah kembali ke atmosfer.  Gas rumah kaca menyerap sebagian energi ini, lalu memantulkannya kembali ke permukaan bumi, menciptakan efek pemanasan. Gas rumah kaca yang berlebih dapat memperkuat efek rumah kaca dan berkontribusi pada pemanasan global. Menyebabkan berbagai dampak lingkungan, termasuk kenaikan suhu global, pencairan es di kutub, naiknya permukaan laut, dan perubahan pola cuaca yang ekstrem. 4. Bagaimana dengan Pemanasan Global? Definisi dari pemanasan global ialah terjadinya peningkatan suhu permukaan rata-rata bumi akibat peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Akibat dari gas rumah kaca yang berlebih dan meningkatkan efek panas, planet ini pun menjadi lebih hangat dan akan terus meningkat mengikuti jumlah gas rumah kaca yang ada. Menurut laporan PBB, suhu permukaan rata-rata bumi secara global saat ini berada di angka sekitar 14 derajat Celcius. Ilmuwan dan peneliti memperingatkan bahwa suhu global tidak boleh meningkat lebih dari 1,5 derajat Celcius untuk menghindari bahaya yang dapat mengancam keberlangsungan makhluk hidup. 5. Lalu Apa Itu Mitigasi Iklim? Mitigasi iklim merupakan istilah yang mengacu pada upaya yang dilakukan untuk mengurangi atau menghambat dampak perubahan iklim. Sasaran utamanya adalah dengan menurunkan emisi gas rumah kaca dan meningkatkan penyerapan karbon, bertujuan menekan laju pemanasan global agar tidak mencapai titik di mana dampaknya tak terkendali. Terdapat berbagai langkah dalam mitigasi iklim yang meliputi pelestarian dan restorasi hutan, reboisasi, transisi energi bersih dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, menerapkan praktik pertanian dan peternakan berkelanjutan, dan masih banyak lagi. Itu dia beberapa istilah penting yang seringkali muncul dalam pembahasan perubahan iklim. Memahami perubahan iklim dapat mendorong kita untuk siap bertindak dan berkontribusi menuju masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Mulai Perhitungan Karbon Bisnis Anda! Setelah memahami terkait perubahan iklim, Anda selaku pelaku usaha, bisnis, dan perusahaan juga dapat turut serta dalam keberlanjutan dengan melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik. Aktivitas ini juga dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. —– Referensi: – The world’s largest survey on climate change is out – here’s what the results show – Key Terms You Need to Know to Understand Climate Change – Glossary of Climate Change Terms Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon …

jejak karbon

Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini

Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan tetapi angkanya kembali naik dan melampaui tingkat sebelumnya seiring dengan stimulus ekonomi dan peluncuran vaksin.  Akibatnya, pemanasan global dan dampak perubahan iklim lainnya pun turut meningkat. Sektor industri pun diharapkan dapat lebih banyak berkontribusi dalam upaya mitigasi iklim, salah satunya melalui pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai pengurangan karbon dan dekarbonisasi yang sukses, perusahaan memerlukan pendekatan strategis yang komprehensif. Didukung oleh data akurat serta tenaga profesional untuk membantu melacak emisi karbon secara efektif, mengembangkan strategi pengurangan, dan mencapai sasaran nol emisi. Memanfaatkan jasa perhitungan karbon yang terpercaya adalah solusinya! Mari ketahui berbagai keuntungan yang bisa diperoleh dari berlangganan jasa perhitungan karbon bagi perusahaan di masa sekarang.  1. Perhitungan yang Akurat, Spesifik, dan Transparan Jasa dan layanan akuntasi karbon menyediakan perhitungan yang tepat, terutama untuk sumber emisi yang kompleks. Perusahaan tentu dapat menentukan sendiri jenis data emisi yang perlu dilacak, termasuk carbon scope 1 (emisi langsung), carbon scope 2 (emisi tidak langsung dari energi), dan carbon scope 3 (emisi di luar aktivitas dan kendali perusahaan). Melalui kesempatan berlangganan jasa perhitungan karbon, perusahaan dapat meningkatkan akurasi data yang penting untuk menyediakan laporan yang transparan kepada pemangku pentingan. 2. Efisiensi Biaya  Memanfaatkan layanan carbon accounting dapat membantu perusahaan menghemat biaya untuk kegiatan operasional lain yang sekiranya dibutuhkan. Pengukuran karbon dapat mengungkap inefisiensi dalam penggunaan energi, logistik, dan pengelolaan sumber daya. Hal ini membantu perusahaan menentukan area untuk konservasi energi, pengurangan limbah, dan pengoptimalan proses, yang dapat mengurangi biaya keseluruhan. 3. Kepatuhan Sesuai Standar Global  Baca juga artikel lainnya : Standar Sertifikasi Bangunan Hijau Laporan keberlanjutan yang terstandarisasi adalah kunci aksi iklim yang efektif. Standar memungkinkan perusahaan mengidentifikasi sumber emisi yang dapat dioptimalkan atau dihilangkan. Perusahaan dapat lebih mematuhi peraturan dan standar lingkungan yang penting untuk memenuhi peraturan lokal dan internasional, seperti GHG Protocol, TCFD (Task Force on Climate-related Financial Disclosures), atau CDP (Carbon Disclosure Project). Penghitungan karbon yang akurat meminimalkan risiko sanksi atas ketidakpatuhan dan memungkinkan adaptasi yang lebih baik terhadap kebijakan iklim yang semakin ketat. Memanfaatkan layanan akuntansi karbon tidak hanya meningkatkan dampak lingkungan perusahaan tetapi juga alat yang berharga bagi bisnis modern dan bertanggung jawab. Solusi Carbon Accounting Andal Perusahaan Terkemuka Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. — Referensi: – CO2 Emissions in 2022 Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Carbon Accounting – Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global. Kegiatan industri diketahui menyumbang paling banyak emisi karbon ke atmosfer. Di Indonesia saja, sekitar 70 persen penyumbang emisi karbon adalah industri, sehingga sektor ini diharapkan mampu terlibat untuk mengurangi emisi karbon dan membantu mencapai Net Zero Emission yang direncanakan. Oleh karena itu, untuk dapat berkontribusi dalam upaya… Memahami Istilah Global Stocktake dalam Aksi Iklim Internasional Di berbagai belahan dunia, negara-negara terus berlomba mencapai ambisi iklim sebagai respons terhadap …

industri hijau

Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya

Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Sektor-sektor industri yang menerapkan konsep ini biasanya mengadopsi praktik yang lebih ramah lingkungan, termasuk mengurangi konsumsi energi dan air, meningkatkan efisiensi sumber daya, serta mengurangi emisi karbon dan limbah industri. Jika dibandingkan dengan bisnis berkelanjutan, industri hijau lebih berfokus pada aspek operasional dan teknis untuk menciptakan dampak lingkungan yang lebih rendah.  Bisnis berkelanjutan umumnya mengintegrasikan konsep keberlanjutan ke dalam ruang lingkup yang lebih luas yang mencakup aspek sosial dan ekonomi. Apa Tujuan dari Implementasi Industri Hijau? Tujuan utama dari penyelenggaraan industri hijau adalah mendorong aktivitas operasional berjalan secara efisien dan ramah lingkungan. Melalui upaya efisiensi sumber daya, industri diharapkan dapat menggunakan bahan baku, air, dan sumber daya lainnya secara efisien untuk mengurangi pemborosan dan dampak lingkungan. Ini berarti juga mendorong perusahaan untuk mendukung konsep ekonomi sirkular dengan mengutamakan daur ulang dan penggunaan kembali bahan sehingga limbah yang dihasilkan lebih sedikit. Apa Manfaat dari Industri Hijau? Industri hijau bukan hanya mendukung keberlanjutan. Konsep ini juga dapat meningkatkan efisiensi dan nilai ekonomi serta diharapkan menciptakan situasi yang menguntungkan bagi banyak pihak, salah satunya lingkungan. Manfaat dari penerapan industri hijau mencakup di antaranya: Melalui penerapan industri hijau, perusahaan juga mendukung tersedianya lingkungan yang sehat dan berkualitas bagi masyarakat sekitar, membantu meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas hidup.  Contoh Penerapan Industri Hijau di Indonesia Baca juga artikel lainnya : 5 Sertifikasi Keberlanjutan atau Label Hijau bagi Bisnis Anda Contoh penerapan industri hijau ialah seperti industri yang mulai beralih ke energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dalam menjalankan operasionalnya. Di Indonesia sendiri, sejumlah perusahaan dan bisnis telah didorong untuk mengadopsi praktik industri hijau melalui berbagai sektor ekonomi. Pembuktian ini ditandai dengan pemberian penghargaan dan sertifikasi melalui program apresiasi Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau oleh Kementerian Perindustrian dan diberikan kepada industri yang konsisten berkomitmen menjalankan prinsip hijau dalam operasionalnya. Sampai dengan tahun 2021, setidaknya terdapat lebih dari 170 perusahaan yang telah dianugerahi penghargaan dan sertifikat industri hijau atas dukungannya dalam konsep green economy, green technology dan green product. “Saatnya kita semua bersama-sama menjadi bagian dari transformasi menuju pembangunan industri berkelanjutan dengan mendukung penciptaan industri yang ramah lingkungan. Melalui upaya tersebut diharapkan daya saing industri nasional di kancah global terus meningkat,” ujar Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian RI. Turut Serta dalam Keberlanjutan Upaya lainnya yang dapat pelaku usaha, bisnis, dan perusahaan turut lakukan dalam hal keberlanjutan adalah dengan melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik. Aktivitas ini juga dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. —- Referensi: – Terapkan Industri Hijau, Sektor Manufaktur Hemat Energi Hingga Rp3,2 Triliun   Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Carbon Accounting – Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan …

Global Stocktake

Memahami Istilah Global Stocktake dalam Aksi Iklim Internasional

Di berbagai belahan dunia, negara-negara terus berlomba mencapai ambisi iklim sebagai respons terhadap peningkatan dampak perubahan iklim sekaligus komitmen sesuai kesepakatan Paris. Perjanjian Paris menjadi poin penting dalam kebijakan iklim internasional yang mendorong banyak pemerintahan berkontribusi memitigasi kondisi iklim melalui masing-masing rencana aksi iklim. Untuk dapat memastikan setiap rencana dan target terpenuhi sesuai yang disepakati, perlu adanya evaluasi dan pencatatan yang disebut juga sebagai Global Stocktake dalam Perjanjian Paris. Menurut Grantham Research Institute on Climate Change, istilah Global Stocktake (GST) dalam Perjanjian Paris mengacu pada kegiatan memantau dan mengevaluasi secara komprehensif kemajuan dunia dalam upaya mengatasi perubahan iklim. Melalui GST, para pihak penandatangan akan bersama-sama menilai sejauh mana upaya mereka dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, membangun ketahanan iklim, dan mendukung negara berkembang cukup untuk mencapai target tersebut. Peran dan Tujuan Global Stocktake Proses Global Stocktake akan rutin diadakan setiap lima tahun di bawah Paris Agreement. Baca juga artikel lainnya : 5 Langkah untuk Mulai Memahami Perubahan Iklim Agenda ini pertama kali dilaksanakan pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP28) yang berlangsung November-Desember 2023 lalu di Dubai, Uni Emirat Arab. Tujuan utama dari proses evaluasi global ini ialah untuk memastikan bahwa dunia berada di jalur yang benar dalam menjaga kenaikan suhu global tetap di bawah 1,5 hingga 2 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri. Selain itu, tujuan jangka panjang lainnya yang diukur sesuai Pasal 2 Perjanjian Paris yakni: Hasil dari Global Stocktake nantinya akan memandu pembaruan Nationally Determined Contributions (NDC) setiap negara sehingga memperkuat tindakan iklim di masa depan dengan informasi yang lebih terarah dan berdasarkan evaluasi kemajuan terkini. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Pelaksanaan Global Stocktake Proses Global Stocktake melibatkan banyak pihak penting yang berperan mewujudkan Perjanjian Paris. Sebagai penanggung jawab, UNFCCC berperan mengkoordinasikan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dari negara-negara penandatangan. Pihak anggota yang merupakan setiap negara peserta Perjanjian Paris akan diminta memberikan data terkait komitmen dan langkah untuk menurunkan emisi, adaptasi terhadap perubahan iklim, serta dukungan keuangan dan teknologi. Evaluasi ini juga turut melibatkan ilmuwan dan lembaga peneliti yang berperan menyediakan analisis teknis dan laporan berbasis data untuk mengevaluasi kemajuan dan tren terkait mitigasi, adaptasi, dan dukungan yang dibutuhkan. Turut dilibatkan juga penyelenggara organisasi non-pemerintahan (NGO) yang dapat memberikan evaluasi independen serta memantau komitmen negara. Mereka turut memfasilitasi suara dari masyarakat terdampak perubahan iklim, khususnya kelompok rentan. Proses Tahapan Pelaksanaan Global Stocktake Terdapat tiga tahap penting dalam melaksanakan inventarisasi global (GST) yang meliputi pengumpulan data, fase penilaian teknis, dan politik. Pada tahap pertama, negara-negara perlu mengumpulkan dan meringkas setiap informasi sebagai bagian dari persiapan komponen teknis dengan berdasar pada beberapa dokumen yang ditentukan. Laporan yang perlu disiapkan meliputi status terkait emisi gas rumah kaca, upaya adaptasi, dampak keseluruhan kontribusi yang ditentukan secara nasional (NDC), dan arus keuangan.  Pada tahap penilaian, penyelenggara negara beserta ahli, NGO, pelaku industri, juga masyarakat sipil akan memberikan informasi tambahan untuk dipertimbangkan dalam GST. Kegiatan ini berlangsung secara tatap muka dan menjadi bagian dari laporan sintetis akhir. Tahapan akhir dalam pelaksanaan Global Stocktake ini bertujuan mendukung para ihak dalam Perjanjian Paris dan menentukan tanggapan politik negara-negara pihak terhadap kesenjangan dan peluang yang diidentifikasi. Global Stocktake selanjutnya akan berlangsung pada tahun 2028 yang berarti negara-negara perlu melakukan peningkatan dan penyempurnaan mulai tahun 2026 untuk menghadapi evaluasi lanjutan yang direncanakan. —– Referensi: – What is the Global Stocktake? – Why the Global Stocktake is Important for Climate Action this Decade Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global. Kegiatan industri diketahui menyumbang paling banyak emisi karbon ke atmosfer. Di Indonesia saja, sekitar 70 persen penyumbang emisi karbon adalah industri, sehingga sektor ini diharapkan mampu terlibat untuk mengurangi emisi karbon dan membantu mencapai Net Zero Emission yang direncanakan. Oleh karena itu, untuk dapat berkontribusi dalam upaya netralitas iklim dan… Memahami Istilah Global Stocktake dalam Aksi Iklim Internasional Di …