Mengenal Eutrofikasi, Ancaman terhadap Kesehatan Ekosistem Air
Ekosistem air tidak terlepas dari ancaman pencemaran polutan berbahaya yang salah satunya dapat menyebabkan terjadinya eutrofikasi di wilayah perairan. Pengertian eutrofikasi merupakan proses meningkatnya kadar nutrisi di badan air seperti danau, sungai, rawa, waduk, hingga laut, sehingga membuat pertumbuhan alga (blooming) di ekosistem terdampak tidak terkendali. Peningkatan nutrisi yang di antaranya terdiri dari nitrogen dan fosfor serta berbagai unsur hara juga dapat menyebabkan perairan memiliki kadar oksigen yang rendah. Peristiwa ini disebut juga dengan hipoksia. Baca Juga: Peran Lahan Basah dalam Mitigasi Perubahan Iklim Apa Penyebab Terjadinya Eutrofikasi? Terdapat banyak alasan yang dapat menyebabkan separuh atau seluruh badan air mengalami peristiwa eutrofikasi. Unsur atau zat kimia penyebab eutrofikasi salah satunya dapat berasal dari limbah domestik seperti produk-produk sisa limbah rumah tangga yang bocor dan masuk ke lingkungan. Deterjen sebagai produk yang umum digunakan dalam kegiatan mencuci serta limbah kotoran manusia, mengandung unsur yang berperan mempercepat terjadinya eutrofikasi. Kemudian, aktivitas pertanian yang menggunakan pupuk pestisida, sisa-sisa pakan ternak, serta senyawa dalam praktik industrial, dapat turut meningkatkan eutrofikasi apabila terbawa aliran air, bocor, dan masuk mengkontaminasi sumber perairan sekitar. Seberapa Besar Eutrofikasi Mempengaruhi Ekosistem Air Dunia? Faktanya, hampir sebagian besar ekosistem perairan di berbagai belahan bumi telah mengalami pencemaran eutrofik dengan intensitas tinggi. Melansir laman Global Institute for Water Security, data satelit menunjukkan bahwa eutrofikasi mempengaruhi banyak danau dan waduk di dunia dengan presentase yakni, 54 persen di Asia, 53 persen di Eropa, 48 persen di Amerika Utara, 41 persen di Amerika Selatan, dan 28 persen di Afrika. Salah satu tampilan satelit memperlihatkan adanya perburukan kondisi danau yang terjadi di Tiongkok di mana sekitar 62 persen wilayah perairan di 67 danau utama negara tersebut telah menjadi sangat eutrofik, di mulai sejak akhir 1980-an. Di Indonesia sendiri, kasus eutrofikasi telah banyak ditemukan dan mengakibatkan habitat di area tersebut terganggu. Dikutip dari laman RRI, persoalan ini salah satunya mengancam tiga danau di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu Danau Jempang, Danau Semayang, dan Danau Melintang. Hasil pengukuran dari peneliti menjumpai bahwa danau tersebut ditumbuhi alga, gulma, serta eceng gondok yang ekstrim. Seluruhnya hampir memenuhi dan menutupi permukaan danau. Apa Dampak dari Terjadinya Eutrofikasi? Eutrofikasi bisa dibilang membuat air menjadi “terlalu subur” karena polusi nutrisi yang berlebihan, yang pada akhirnya malah merusak kehidupan di dalam air. Selain dapat menimbulkan ledakan alga dan membuat air berubah hijau pekat atau coklat, eutrofikasi juga menjadi penyebab dari terjadinya kematian massal organisme air. Kandungan oksigen di badan air yang rendah merupakan ancaman yang bisa menyebabkan ikan mati dan menghabiskan habitat di dalamnya. Kondisi tersebut juga dapat membunuh makhluk hidup lain di dalamnya sehingga menggang ekosistem. Sayangnya, eutrofikasi, pertumbuhan alga yang ekstrim, serta kematian massal ikan masih menjadi salah satu isu yang merugikan Indonesia setiap tahunnya. Untuk itu dibutuhkan inisiatif dan upaya penanggulangan untuk dapat mencegah peristiwa ini terjadi kembali dan merusak lingkungan. Salah satu yang penting ialah dengan memperbaiki pengolahan air limbah, memastikan air limbah domestik dan industri difiltrasi sebelum berakhi ke aliran pembuangan. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Air Minum Kemasan Plastik Dilarang di Bali, Apa yang Terjadi? Pemerintah Provinsi Bali baru saja melakukan langkah yang besar dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, yakni dengan melakukan pelarangan penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) plastik di Bali. Baca juga artikel lainnya : Mengenal Eutrofikasi, Ancaman terhadap Kesehatan Ekosistem Air Melansir laman Tempo, Gubernur I Wayan Koster melalui Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 yang diterbitkan pada awal April lalu, secara resmi melarang produsen dan distributor untuk mengedarkan air minum dalam kemasan plastik dengan volume di bawah satu liter. Larangan ini tidak hanya diperuntukkan bagi produsen besar, berlaku juga untuk para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang menjual… Masa Depan Bisnis Adalah Bertanggung Jawab, Benarkah? Sustainability atau Keberlanjutan bukan hanya sekadar tren musiman di era sekarang ini, melainkan telah menjadi suatu kewajiban yang dapat mendorong kemajuan dan perkembangan bisnis secara signifikan. Tren global menunjukkan bahwa masa depan bisnis adalah dengan menjadi lebih bertanggung jawab, baik secara sosial dan lingkungan. Sementara bisnis yang tidak melibatkan sustainability ke dalam aktivitas bisnis mereka berpotensi semakin ditinggalkan oleh konsumen juga investor. Tren Konsumen yang Peduli Keberlanjutan Pernyataan di atas bukanlah omong kosong belaka. Hal ini selaras dan sesuai dengan hasil Survei Suara Konsumen 2024 yang diterbitkan PwC pada 15 Mei 2024 lalu. Berdasarkan survei tersebut, sekitar 80 persen konsumen,… Berbagai Inovasi dalam Pengelolaan Sampah yang Bisa Dimanfaatkan Indonesia bisa dibilang masih sangat memerlukan berbagai inovasi dan kemajuan dalam kegiatan pengelolaan sampah untuk membantu sampah ditangani dengan cara yang lebih efektif. Sampai saat ini, metode pengelolaan sampah yang paling populer di Indonesia ialah metode konvensional di mana sistem kumpul-angkut-buang menjadi yang paling umum digunakan. Masyarakat sudah sangat terbiasa untuk hanya membuang sampah tanpa dipilah, kemudian sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan sistem tersebut, sayangnya penumpukan sampah tidak dapat terhindarkan. TPA seringkali mengalami overload atau kelebihan kapasitas karena sampah masuk setiap hari dengan kuantitas yang sangat besar. Melihat hal tersebut, dibutuhkan inovasi dalam pengelolaan… Indonesia Siap Pensiunkan Dini PLTU Batu Bara Pemerintah Indonesia bersiap untuk melakukan langkah besar dalam upaya mencapai netralitas karbon atau Carbon Neutral pada 2060 dengan menerapkan pensiun dini terhadap beberapa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara. Rencana untuk mengakhiri operasional pembangkit listrik tersebut tertuang dalam hasil kajian yang dilaksanakan Institute for Essential Services Reform (IESR) dengan University of Maryland, sebagaimana dilansir dari laman Kontan. Setidaknya ada 12 PLTU batu bara yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia yang memungkinkan untuk diakhiri dan akan segera ditutup dalam waktu dekat. Tujuan Melaksanakan Pensiun Dini PLTU Batu Bara Bisa dibilang bahwa rencana menerapkan pensiun terhadap PLTU batu bara di… Daftar …
Read more “Mengenal Eutrofikasi, Ancaman terhadap Kesehatan Ekosistem Air”