1

Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) Companies Initiatives to Adopt Green Energy

Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) companies are among the largest contributors to global emissions. It impacts global greenhouse gas (GHG) emissions approximately by 2.9 billion metric tons annually, with food production accounting for about 26% of global GHG emissions. Due to their extensive supply chains, high energy consumption, and mass production facilities, FMCG companies need to be more aware about the sustainable environment. Read other article : Green Finance and How It Supports the SDGs However, as consumers become more environmentally conscious, several FMCG companies are adopting green energy initiatives to reduce their carbon footprint. Green energy adoption in the FMCG sector includes investments in renewable energy sources such as solar, wind, and hydro power, as well as energy-efficient manufacturing processes. This article explores some leading FMCG companies that have embraced green energy and their efforts to create a more sustainable future. FMCG Unilever and Its Renewable Energy One of the largest FMCG companies in the world, Unilever, has been a frontrunner in adopting sustainable energy practices. As its climate transition action plan, Unilever has committed to achieving net-zero emissions by 2039 and has made significant investments in renewable energy. One of Unilever’s key initiatives is the use of biomass boilers in factories, which reduce reliance on fossil fuels. Additionally, the company has installed solar panels at various manufacturing plants to generate clean energy. Unilever’s commitment to sustainability is further demonstrated through its Sustainable Living Plan, which emphasizes reducing greenhouse gas emissions and transitioning to a circular economy. FMCG Nestlé Investment for Greener Future Another FMCG company that has made significant progress in incorporating renewable energy into its operations is Nestlé. The company aims to achieve net-zero emissions by 2050 and has been actively investing in wind, solar, and hydropower projects. One of Nestlé’s major milestones in green energy adoption is its reliance on 100% renewable electricity in its factories across the U.S. and Europe. Nestlé has also developed partnerships with renewable energy providers to ensure that its supply chain remains environmentally friendly. The company has introduced low-carbon logistics solutions, such as electric vehicles for product distribution, and continues to explore innovative ways to reduce energy consumption in production facilities. FMCG Procter & Gamble (P&G) Reduces Carbon Footprint Not only Unilever and Nestle, Procter & Gamble (P&G) also has taken significant steps toward sustainability by adopting renewable energy sources and improving energy efficiency in its manufacturing operations. The company has set ambitious targets to achieve net-zero greenhouse gas emissions by 2040. To achieve its target, P&G has invested heavily in wind energy, including a wind farm in Texas that supplies renewable electricity to its North American manufacturing sites. The company has also integrated solar power and biomass energy solutions in various plants worldwide. In addition to using renewable energy, P&G focuses on reducing energy consumption by implementing smart manufacturing techniques and optimizing supply chain operations. FMCG Coca-Cola’s Beverage Production with Renewable Energy Coca-Cola, one of the most recognizable brands in the world, has been actively working towards sustainability by adopting green energy solutions. Initiatives done by Coca Cola include commitment to reducing its carbon footprint by transitioning to 100% renewable electricity across its global operations. In this case, Coca-Cola has invested in solar and wind energy projects to power its production facilities. In some regions, the company has also introduced hydroelectric power to support its manufacturing plants. The Coca-Cola system, which includes its bottling partners, has implemented energy-efficient refrigeration and distribution strategies to further minimize environmental impact. Through these initiatives, Coca-Cola aims to play a leading role in promoting renewable energy within the beverage industry. FMCG PepsiCo’s Renewable Energy Investments The next FMCG company that also adopts green energy is PepsiCo. This company has taken bold steps in adopting green energy as part of its sustainability strategy. The company has committed to using 100% renewable electricity across its global operations by 2030 and aims to achieve net-zero emissions by 2040. Besides, PepsiCo has made significant investments in solar and wind energy projects to power its facilities. For example, the company has installed on-site solar panels at multiple manufacturing plants and signed renewable energy purchase agreements to source electricity from clean energy providers. Additionally, PepsiCo has focused on energy efficiency improvements, such as upgrading production equipment to reduce overall energy consumption. The adoption of green energy by FMCG companies is a crucial step in addressing climate change and reducing the environmental impact of large-scale manufacturing. Leading companies like Unilever, Nestlé, Procter & Gamble, Coca-Cola, and PepsiCo have demonstrated their commitment to sustainability by investing in renewable energy sources and improving energy efficiency. As consumer demand for eco-friendly products continues to grow, FMCG companies must accelerate their green energy initiatives and set even more ambitious sustainability goals. The future of FMCG lies in sustainable practices that protect the planet while meeting the needs of consumers worldwide. To adopt green energy into companies operations, it is not something impossible, especially now we have Satuplatform, which can help companies to consult its environment and carbon reduction initiative. Try the FREE DEMO now! Similar Article Urbanisasi dan Dampaknya terhadap Keseimbangan Alam Urbanisasi hadir sebagai sebuah solusi dalam mendukung pemerataan pembangunan yang menyeluruh dan tidak terbatas di suatu daerah. Melalui perencanaan yang matang serta kebijakan yang adil, urbanisasi seharusnya dapat mendorong banyak keuntungan bagi kemajuan daerah maupun masyarakat yang melakukannya, salah satunya membuka peluang ekonomi yang signifikan. Di banyak negara, urbanisasi berhasil menciptakan kota-kota maju yang menjadikannya pusat industri dan perekonomian dunia. Akan tetapi, urbanisasi juga menyimpan kerugian dengan lingkungan dan alam menjadi salah satu yang terdampak.  Bagaimana urbanisasi memberikan dampaknya terhadap keseimbangan alam? Baca juga artikel lainnya : Manfaat Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Perkotaan Faktor Terjadinya Urbanisasi Urbanisasi pada dasarnya bisa… Perubahan Iklim Di Balik Kebakaran Besar di Los Angeles Ingatkah kamu pada kebakaran hebat yang melanda hutan di Kota Los Angeles, California, Amerika Serikat pada awal tahun 2025 lalu? Dikenal sebagai Eaton Fire, tragedi kebakaran hutan yang sangat merusak Los Angeles County itu dimulai pada hari Selasa, 7 Januari 2025 malam hari. Kebakaran ini …

1

Tren Digital Banking dan Pengaruhnya Bagi Bisnis dan Lingkungan

Di era digital seperti saat ini, banyak sekali aspek kehidupan yang semakin memanfaatkan kehadiran teknologi. Salah satunya adalah perbankan dan keuangan. Sudah bukan hal yang asing lagi untuk masyarakat menggunakan bank digital. Perusahaan-perusahaan bank saat ini memiliki aplikasi tersendiri yang dapat memudahkan nasabahnya untuk bertransaksi. Fenomena digital banking tidak hanya mengubah cara nasabah dan bisnis bertransaksi, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap lingkungan. Artikel ini akan membahas tren digital banking serta pengaruhnya bagi bisnis dan lingkungan, mari simak! Mengenal Digital Banking Digital banking atau perbankan digital merupakan suatu layanan keuangan yang tersedia secara daring, seperti mobile banking, internet banking, e-wallet, dan teknologi pembayaran digital lainnya. Di Indonesia, digital banking diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), dengan OJK berfokus pada regulasi dan pengawasan, sedangkan BI berfokus pada kebijakan moneter dan perbankan.  Teknologi yang diadopsi oleh digital banking sangat mengikuti perkembangan zaman. Salah satu teknologi yang paling populer untuk diterapkan di digital banking adalah teknologi AI dan Chatbot. Kecerdasan buatan (AI) digunakan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan melalui layanan chatbot, sehingga keluhan dan pengaduan dari nasabah dapat diatasi dengan cepat.  Baca juga artikel lainnya : Maksimalkan Bisnis Berkelanjutan dengan Layanan Platform Digital Pengaruh Digital Banking Terhadap Bisnis Kehadiran digital banking telah memberikan dampak signifikan terhadap dunia bisnis dalam berbagai aspek. Seperti contohnya dari segi operasional, bisnis dapat menghemat biaya operasional dengan menggunakan layanan digital banking, seperti pembayaran otomatis dan manajemen keuangan daring. Di samping itu, dengan adanya fitur transaksi real-time dan layanan berbasis AI, bisnis dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Terutama dukungan layanan digital yang mendukung transaksi global, menjadikan bisnis semakin mudah terkoneksi. Dalam hal ini digital banking memungkinkan transaksi lintas negara lebih cepat dan efisien, mendukung ekspansi bisnis ke pasar global. Pengaruh Digital Banking Terhadap Lingkungan Selain dampaknya terhadap dunia bisnis, digital banking juga berkontribusi terhadap lingkungan. Mungkin belum terlalu banyak disadari, bahwa kehadiran digital banking ternyata juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Hal yang paling jelas terlihat adalah dalam penggunaan kertas. Digital banking mengurangi kebutuhan pencetakan dokumen fisik, seperti rekening koran dan cek. Karena nasabah dapat mengecek history dan mutasi rekening dengan mudah di dalam genggaman aplikasi. Pada akhirnya, hal ini juga berkontribusi pada pengurangan deforestasi. Pengaruh lainnya dari digital banking adalah pada aktivitas penggunaan kendaraan bermotor. Sebab, nasabah  tidak perlu lagi bepergian ke bank untuk melakukan transaksi, sehingga mengurangi emisi kendaraan. Aktivitas mentransfer uang, membayar tagihan, atau top up saldo game/e-money/aplikasi bisa dilakukan di rumah melalui digital banking. Bahkan, aktivitas pembukaan rekening baru pun sudah dapat dilakukan secara online di beberapa bank digital. Sementara bagi perusahaan bank sendiri, mengadopsi teknologi untuk membuat aplikasi bank digital dapat menjadi salah satu inisiatif berkelanjutan. Beberapa perusahaan bank telah berhasil mengurangi kantor cabang fisik dan beralih ke bank digital, hal ini dapat mendorong efisiensi energi perusahaan, karena konsumsi energi dan emisi karbon total dari operasional bank menjadi lebih rendah. Tantangan Digital Banking Di samping memiliki pengaruh positif bagi bisnis dan lingkungan, digital banking menghadapi tantangan yang nyata sebagai produk digital. Keamanan siber menjadi tantangan utama dalam digital banking. Meningkatnya transaksi online membuat perbankan rentan terhadap peretasan, pencurian data, dan serangan siber lainnya. Bank harus terus berinvestasi dalam teknologi keamanan seperti enkripsi data, autentikasi ganda, serta sistem deteksi penipuan untuk melindungi nasabah dari ancaman digital. Tantangan lainnya adalah terkait dengan tingkat literasi digital masyarakat yang masih bervariasi. Tidak semua nasabah familiar dengan layanan perbankan digital, terutama di daerah terpencil. Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman, penipuan, atau bahkan ketidakpercayaan terhadap sistem perbankan digital. Bank perlu mengedukasi nasabah dengan menyediakan tutorial, layanan pelanggan yang responsif, serta fitur antarmuka yang sederhana dan mudah digunakan. Tantangan berikutnya adalah terkait ketersediaan sistem dan kapasitas infrastruktur. Hal ini menjadi tantangan teknis lainnya dalam digital banking. Dengan jutaan transaksi yang terjadi setiap hari, sistem perbankan harus mampu menangani lonjakan trafik tanpa mengalami gangguan. Infrastruktur yang tidak memadai dapat menyebabkan lambatnya transaksi atau bahkan downtime yang berdampak pada kepercayaan nasabah. Oleh karena itu, bank harus terus mengembangkan arsitektur teknologi yang fleksibel, menggunakan cloud computing, serta menerapkan sistem redundansi untuk memastikan layanan tetap stabil dan responsif. Optimalisasi Digital Banking untuk Keberlanjutan Mengingat kehadiran digital banking yang semakin masif, perusahaan dapat lebih mengoptimalkan penggunaan digital banking agar mendukung keberlanjutan lingkungan. Hal ini salah satunya dapat dilakukan dengan meningkatkan efisiensi energi dalam infrastruktur teknologi. Bank dapat beralih ke teknologi cloud computing yang lebih hemat daya dibandingkan server fisik tradisional dapat mengurangi konsumsi energi secara signifikan. Optimalisasi sistem juga dapat dilakukan dengan mengembangkan algoritma pemrosesan transaksi yang lebih efisien agar penggunaan sumber daya komputasi lebih rendah tanpa mengorbankan kecepatan dan keamanan layanan. Selain efisiensi energi, bank dapat memperluas layanan tanpa kertas dengan mendorong e-statements, tanda tangan digital, dan pembayaran nirsentuh yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, integrasi fitur pelacakan jejak karbon dalam aplikasi perbankan juga mungkin dapat diterapkan untuk membantu nasabah lebih memahami dampak lingkungan. Dengan langkah-langkah ini, digital banking tidak hanya menjadi lebih efisien, tetapi juga berkontribusi dalam upaya global mengurangi jejak karbon di lingkungan. Terutama untuk industri perbankan di Indonesia yang ingin lebih berkontribusi terhadap pengurangan jejak karbon, saat ini, telah hadir Satuplatform yang dapat membantu perhitungan emisi karbon dan membantu menerapkan inisiatif keberlanjutan lingkungan perusahaan. Sebagai all-in-one climate management solutions, Satuplatform menyediakan berbagai layanan pengelolaan karbon, penyusunan sustainability report dan konsultasi bagi perusahaan dari berbagai sektor industri. Mari coba FREE DEMO nya sekarang! Similar Article Urbanisasi dan Dampaknya terhadap Keseimbangan Alam Urbanisasi hadir sebagai sebuah solusi dalam mendukung pemerataan pembangunan yang menyeluruh dan tidak terbatas di suatu daerah. Melalui perencanaan yang matang serta kebijakan yang adil, urbanisasi seharusnya dapat mendorong banyak keuntungan bagi kemajuan daerah maupun masyarakat yang melakukannya, salah satunya membuka peluang ekonomi yang signifikan. Di banyak negara, urbanisasi berhasil menciptakan kota-kota maju yang menjadikannya pusat industri dan perekonomian dunia. Akan tetapi, urbanisasi juga menyimpan kerugian dengan lingkungan dan alam menjadi salah satu yang terdampak.  Bagaimana urbanisasi memberikan dampaknya terhadap keseimbangan alam? Baca juga artikel lainnya : Manfaat Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Perkotaan Faktor Terjadinya Urbanisasi Urbanisasi pada dasarnya bisa… Perubahan Iklim Di Balik Kebakaran Besar di Los Angeles Ingatkah kamu pada kebakaran hebat yang melanda hutan di Kota Los Angeles, …

1

Green Finance and How It Supports the SDGs

Nowadays, many companies are concerned about sustainability. Some industry sectors, like renewable energy, fashion, and manufacturing, are actively seeking greener solutions to reduce their environmental footprint. Including the finance industry, which now plays a crucial role in driving sustainable initiatives.  Read other article : Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) Companies Initiatives to Adopt Green Energy Banks and investment firms are increasingly integrating environmental, social, and governance (ESG) criteria into their decision-making processes, also known as green finance initiative. As countries and corporations work toward achieving the United Nations’ Sustainable Development Goals (SDGs), green finance plays a pivotal role in fostering economic growth while ensuring ecological sustainability. This article explores how green finance supports the SDGs, supported by real-world examples and strategic insights. Understanding Green Finance Green finance encompasses a range of financial instruments, including green bonds, green loans, sustainable investment funds, and carbon pricing mechanisms. The goal of green finance is to mobilize public and private capital to finance projects that promote sustainability, such as renewable energy, energy efficiency, climate adaptation, and sustainable infrastructure. According to The United Nations Environment Programme, the main areas for current work on green financing are; supporting the public sector on creating an enabling environment, promoting public-private partnerships on financing mechanisms such as green bonds, and capacity building for community enterprises on micro-credit. The Role of Green Finance in Achieving the SDGs The SDGs, adopted by all United Nations Member States in 2015, comprise 17 goals aimed at ending poverty, protecting the planet, and ensuring prosperity for all by 2030. Green finance is particularly crucial for achieving several SDGs, especially in the globalized world that today businesses and investment are connected worldwide. Green finance promotes investment in renewable energy sources such as solar, wind, and hydropower. Governments and financial institutions are increasingly providing subsidies, low-interest loans, and investment incentives to accelerate the transition toward clean energy. In this case, the existence of green finance will undoubtedly contribute to the ambition of achieving the SDGs by 2030. Besides, in the era where sustainable infrastructure is critical for economic development. Green finance enables the construction of eco-friendly transportation systems, smart grids, and sustainable urban infrastructure. Many governments have introduced tax benefits and special financing schemes to encourage businesses to adopt greener industrial processes and improve energy efficiency. Strategic Approaches in Green Finance To make the sustainable development goals (SDGs) become more feasible to achieve, green finance is being driven by various strategic approaches. Firstly, through the Public-Private Partnerships (PPPs), financial companies are conducting collaborations between governments and private investors are key to financing large-scale sustainability projects. Secondly, green finance uses the regulatory incentives approach, which means governments are offering tax breaks and subsidies to encourage businesses to invest in sustainable initiatives. Besides, a technology-driven solution is also a strong approach to drive the efforts of green finance. Fintech innovations, such as blockchain-based green bonds and AI-driven sustainability analysis, are making green finance more transparent and efficient. Challenges and Future Prospects Despite its growth, green finance faces challenges such as regulatory inconsistencies, greenwashing concerns, and the need for standardized reporting frameworks. However, the increasing adoption of Environmental, Social, and Governance (ESG) criteria and the expansion of sustainability-linked financial instruments indicate a promising future.  As financial systems evolve, more structured frameworks and international cooperation will be essential to enhance the effectiveness of green finance. Greater transparency, improved data reliability, and stronger accountability measures will help build trust among investors and stakeholders. Moreover, as climate risks become more pressing, governments, financial institutions, and businesses must work together to create policies that encourage long-term, sustainable investments rather than short-term gains. The future of green finance depends on innovation, collaboration, and a shared commitment to sustainability. With continued progress, it has the potential to reshape the global economy, making financial growth and environmental responsibility go hand in hand. Example Case: HSBC’s Commitment to Green Finance HSBC (Hongkong and Shanghai Banking Corporation) is a leading global financial institution actively supporting green finance initiatives. The bank has committed to providing $1 trillion in sustainable financing and investment by 2030 to help businesses transition to net-zero emissions.  For its green financing instrument, HSBC has issued multiple green bonds and has funded renewable energy projects, carbon reduction programs, and sustainable supply chain initiatives. Additionally, the bank has developed climate risk assessment tools to integrate sustainability considerations into its lending policies. By aligning its financial services with SDG targets, HSBC exemplifies how major financial institutions can drive the green transition and support global sustainability efforts. After all, green finance has shown us that sustainability isn’t just a buzzword—it’s a necessity. Companies, banks, and investors are beginning to realize that integrating environmental, social, and governance (ESG) principles isn’t just about ethics; it’s about smart business. A world with depleted resources, extreme climate events, and unstable markets is not one that fosters long-term growth. Investing in renewable energy, clean technologies, and sustainable infrastructure is not just good for the planet—it’s essential for economic stability. For companies and industries who aim to integrate green finance, it has now become easier with the presence of Satuplatform that provides all-in-one solutions for businesses’ initiatives related with SDGs. Try the FREE DEMO, now! Similar Article Urbanisasi dan Dampaknya terhadap Keseimbangan Alam Urbanisasi hadir sebagai sebuah solusi dalam mendukung pemerataan pembangunan yang menyeluruh dan tidak terbatas di suatu daerah. Melalui perencanaan yang matang serta kebijakan yang adil, urbanisasi seharusnya dapat mendorong banyak keuntungan bagi kemajuan daerah maupun masyarakat yang melakukannya, salah satunya membuka peluang ekonomi yang signifikan. Di banyak negara, urbanisasi berhasil menciptakan kota-kota maju yang menjadikannya pusat industri dan perekonomian dunia. Akan tetapi, urbanisasi juga menyimpan kerugian dengan lingkungan dan alam menjadi salah satu yang terdampak.  Bagaimana urbanisasi memberikan dampaknya terhadap keseimbangan alam? Baca juga artikel lainnya : Manfaat Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Perkotaan Faktor Terjadinya Urbanisasi Urbanisasi pada dasarnya bisa… Perubahan Iklim Di Balik Kebakaran Besar di Los Angeles Ingatkah kamu pada kebakaran hebat yang melanda hutan di Kota Los Angeles, California, Amerika Serikat pada awal tahun 2025 lalu? Dikenal sebagai Eaton …

The Future of Fashion Earth Day, Fash Rev, True Cost

The Future of Eco-Conscious Consumerism and What It Means for Your Business

The rise of eco-conscious consumerism is one of the most significant shifts in the marketplace today. Consumers are increasingly aware of the environmental and social impacts of their purchases, and they want to make choices that align with their values. From sustainable products to ethical business practices, consumers are looking for brands that not only offer quality but also contribute positively to the planet and society. For businesses, this shift presents both challenges and opportunities. Embracing eco-conscious consumerism is no longer optional, it’s a necessity! But how can businesses adapt to this growing demand for sustainability, and what steps can they take to ensure they meet the expectations of today’s conscious consumers? Read other articles : Blue Economy in Indonesia: Business Innovations for SDG 14 (Life Below Water) Why Are Consumers Becoming More Eco-Conscious? Several factors are driving the rise of eco-conscious consumerism. Some key drivers include: As eco-consciousness becomes more mainstream, businesses must take notice and adapt their strategies to stay competitive. What Does Eco-Conscious Consumerism Mean for Your Business? For businesses, this trend is a call to action. It’s not enough to simply offer “green” products or make empty sustainability claims. Eco-conscious consumers are looking for authenticity, transparency, and real change. Here’s what your business needs to know: How Can Your Business Adapt to the Eco-Conscious Consumer Movement? There are several ways businesses can meet the demands of today’s eco-conscious consumer. Here are some actionable steps: The Bottom Line: Eco-Conscious Consumerism is the Future Eco-conscious consumerism is more than just a passing trend, it’s shaping the future of business. Consumers are holding brands to higher standards, and companies that fail to adapt may find themselves left behind. But for those that embrace sustainability, there are immense opportunities to build stronger relationships with consumers, enhance brand loyalty, and drive growth. By taking actionable steps to integrate sustainability into your business, you not only meet the demands of today’s consumers but also position yourself for long-term success in a rapidly evolving market. Similar Article The Future of Eco-Conscious Consumerism and What It Means for Your Business The rise of eco-conscious consumerism is one of the most significant shifts in the marketplace today. Consumers are increasingly aware of the environmental and social impacts of their purchases, and they want to make choices that align with their values. From sustainable products to ethical business practices, consumers are looking for brands that not only offer quality but also contribute positively to the planet and society. For businesses, this shift presents both challenges and opportunities. Embracing eco-conscious consumerism is no longer optional, it’s a necessity! But how can businesses adapt to this growing demand for sustainability, and what steps can… Sustainability as a Competitive Advantage: An Investment in Your Business’s Future What Is Sustainability in Business? Sustainability in business refers to operating in a way that meets current needs without compromising the ability of future generations to meet theirs. It means being conscious not just about profit, but also about people and the planet — and making sure all three are part of long-term decision-making. This includes everything from how a company sources materials, to how it treats employees, to how it measures and reduces its environmental impact. In short: it’s about building a business that thrives responsibly. Read other articles : Digital Transformation to Support Environmental Sustainability Why Is Sustainability… 5 Negara yang Terancam Tenggelam akibat Pemanasan Global Pemanasan global nampaknya tidak lagi bisa dianggap sepele sebab pengaruhnya saat ini sudah semakin mengancam keberlangsungan hidup masyarakat dan makhluk hidup lainnya. Meningkatnya frekuensi suhu rata-rata global menyebabkan udara semakin panas dan kering yang berdampak pada luruhnya es di antartika. Kondisi ini bisa membuat permukaan air laut naik semakin tinggi, mengancam keberadaan beberapa negara. Pada dasarnya, pemanasan global dapat memberikan ancaman terhadap seluruh makhluk hidup di muka bumi. Namun, dampaknya bisa jadi berbeda-beda, terutama bagi negara-negara kepulauan dengan ketinggian daratan rendah. Baca juga artikel lainnya : 5 Cara Dukung Penerapan Green Energy Melansir berbagai sumber, terdapat beberapa negara yang disebut… Budaya Bersepeda di Belanda yang Sukses Kurangi Emisi Karbon Belanda dikenal sebagai negara dengan budaya bersepeda yang sangat kuat. Budaya bersepeda di negeri ini sepertinya telah menjadi sebuah keunikan sekaligus kebanggan bagi pemerintah dan warga setempat untuk memukau dunia. Pasalnya, Sepeda bukan lagi sekadar alat transportasi di sana, tetapi juga bagian dari gaya hidup masyarakat. Tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, budaya sepeda di sini juga membantu negara menciptakan lingkungan yang sehat dengan emisi karbon yang rendah. Mengenal Budaya Bersepeda di Belanda Belanda bisa dibilang juga sebagai surganya para pesepeda. Sebab, dibandingkan jumlah kendaraan bermotor, ada lebih banyak lalu lalang sepeda di beberapa kota di Belanda. Diperkirakan terdapat lebih dari… Waspada Produksi Jejak Karbon dari Limbah Rumah Tangga Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi limbah telah menjadi dampak dari kegiatan sehari-hari manusia yang tak terhindarkan, dapat bersumber dari aktivitas industri juga rumah tangga. Baca juga artikel lainnya : CARA MENGHITUNG JEJAK KARBON DARI PROSES PRODUKSI INDUSTRI Limbah rumah tangga didefinisikan sebagai bahan sisa, sampah, atau buangan yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari di rumah, seperti sisa makanan, barang padat, cairan bekas pakai, dan lain sebagainya. Sama seperti pada umumnya, limbah rumah tangga dapat dikategorikan ke dalam limbah organik, anorganik, dan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Dalam penanganannya, dibutuhkan metode yang tepat sebab pengolahan limbah yang salah dapat berkontribusi terhadap… Peran Lahan Basah dalam Mitigasi Perubahan Iklim Lahan basah merupakan salah satu ekosistem bumi yang punya peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, salah satunya mendukung upaya mitigasi perubahan iklim. Lahan basah adalah sebuah ekosistem yang tergenang air secara permanen atau musiman, mencakup rawa, paya, dan daerah pesisir yang berair. Lahan ini dapat berupa air tawar, payau, atau asin, dan sering ditemukan di tepi sungai, danau, atau laut.  Baca juga artikel lainnya : Lahan Gambut sebagai Penyerap Karbon: Solusi Atasi Perubahan Iklim Contoh dari lahan basah antara lain berupa hutan bakau, gambut, dan delta sungai. Berdasarkan fungsinya, lahan basah punya manfaat yang penting untuk menjaga keseimbangan alam. Ekosistem…

Colombia crean platos biodegradables que germinan al desecharlos » Intriper

Sustainability as a Competitive Advantage: An Investment in Your Business’s Future

What Is Sustainability in Business? Sustainability in business refers to operating in a way that meets current needs without compromising the ability of future generations to meet theirs. It means being conscious not just about profit, but also about people and the planet — and making sure all three are part of long-term decision-making. This includes everything from how a company sources materials, to how it treats employees, to how it measures and reduces its environmental impact. In short: it’s about building a business that thrives responsibly. Read other articles : Digital Transformation to Support Environmental Sustainability Why Is Sustainability Important? Today’s business landscape is shifting. Climate change, social inequality, and resource scarcity are no longer distant concerns, they’re realities affecting industries across the globe. Meanwhile, public expectations are rising. Consumers want to support ethical brands. Employees are looking for meaningful workplaces. Investors are paying attention to ESG (Environmental, Social, and Governance) metrics more than ever before. Choosing sustainability isn’t just the right thing to do, it’s becoming a business necessity. Companies that embrace sustainable practices are more resilient, better prepared for future regulations, and more trusted by their stakeholders. Benefits of Sustainability in Business Sustainability offers a wide range of benefits that go beyond environmental impact: Operational efficiency: Using resources wisely often reduces waste and cuts costs. Risk management: Sustainable companies are better prepared for supply chain disruptions and policy changes. Brand reputation: A clear sustainability commitment helps build customer loyalty and trust. Access to capital: More investors are backing companies with strong ESG performance. Talent attraction: People want to work for organizations that align with their values. Sustainable business isn’t a trade-off — it’s a long-term investment. So Where Do You Start Its Sustainability? Starting your sustainability journey doesn’t have to be overwhelming. Focus on what’s within reach. For some companies, that means switching to more eco-friendly materials. For others, it’s about improving internal processes or tracking emissions. Two areas often overlooked, but highly impactful — are: Custom merchandise: Branded items are everywhere, but not all are made responsibly. Choosing sustainable materials for your merchandise can reflect your values in a visible, tangible way. That’s something we at TRI Cycle help businesses do, by producing custom kits and products using environmentally-conscious materials and ethical processes. Measurement and reporting: Good intentions aren’t enough — you need data to back it up. That’s where Satuplatform comes in. They support businesses by simplifying their ESG, carbon tracking, and sustainability reporting, helping them understand their progress and communicate it clearly. Sustainability isn’t just a trend. It’s a sign of a business that’s thinking long-term — for its customers, its people, and the planet. You don’t need to be perfect. You just need to begin — and keep going. Similar Article Urbanisasi dan Dampaknya terhadap Keseimbangan Alam Urbanisasi hadir sebagai sebuah solusi dalam mendukung pemerataan pembangunan yang menyeluruh dan tidak terbatas di suatu daerah. Melalui perencanaan yang matang serta kebijakan yang adil, urbanisasi seharusnya dapat mendorong banyak keuntungan bagi kemajuan daerah maupun masyarakat yang melakukannya, salah satunya membuka peluang ekonomi yang signifikan. Di banyak negara, urbanisasi berhasil menciptakan kota-kota maju yang menjadikannya pusat industri dan perekonomian dunia. Akan tetapi, urbanisasi juga menyimpan kerugian dengan lingkungan dan alam menjadi salah satu yang terdampak.  Bagaimana urbanisasi memberikan dampaknya terhadap keseimbangan alam? Baca juga artikel lainnya : Manfaat Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Perkotaan Faktor Terjadinya Urbanisasi Urbanisasi pada dasarnya bisa… Perubahan Iklim Di Balik Kebakaran Besar di Los Angeles Ingatkah kamu pada kebakaran hebat yang melanda hutan di Kota Los Angeles, California, Amerika Serikat pada awal tahun 2025 lalu? Dikenal sebagai Eaton Fire, tragedi kebakaran hutan yang sangat merusak Los Angeles County itu dimulai pada hari Selasa, 7 Januari 2025 malam hari. Kebakaran ini berlangsung selama 24 hari lamanya dan baru berhasil dipadamkan secara total pada Jumat, 31 Januari 2025. Tragedi kebakaran tersebut terjadi begitu parah, memberikan dampak yang signifikan pada kondisi infrastruktur dan masyarakat, serta mempengaruhi aktivitas di sana. Sebuah sumber bahkan menyebut bahwa Eaton Fire atau Kebakaran Eaton menjadi salah satu kebakaran hutan paling mematikan dalam sejarah California. … Manfaat Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Perkotaan Dalam era urbanisasi yang semakin masif, ruang terbuka hijau (RTH) menjadi komponen vital yang sering kali terpinggirkan di tengah pesatnya pembangunan infrastruktur dan kawasan bisnis di perkotaan. Padahal, keberadaan RTH di wilayah perkotaan tidak hanya memiliki manfaat ekologis, tetapi juga nilai strategis dalam konteks bisnis dan keberlanjutan lingkungan.  Ruang Terbuka Hijau (RTH) didefinisikan sebagai area memanjang atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka dan ditumbuhi tanaman, baik yang tumbuh secara alami maupun yang sengaja ditanam. Menurut undang undang (UU) nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang, RTH di wilayah kota paling sedikit adalah 30 persen dari luas wilayah kota. Di… Indonesia’s Company Partnership to Tackle Climate Change Issues As the world grapples with the accelerating impacts of climate change, the role of the private sector in building climate resilience is becoming more vital than ever. Since Indonesia is a country blessed with rich natural resources but highly vulnerable to environmental risks, corporate partnerships are emerging as a strategic front line in the fight against climate change.  Read other article : Climate Change: An Unseen-Real Challenge Today, businesses realize that climate inaction brings significant risks, including operational disruptions, increased costs from resource scarcity, and reputational damage. In Indonesia, these realizations are shaping how companies design their corporate strategies—by aligning… Menggunakan Parfum Semprot Berlebihan Ternyata Membahayakan Lingkungan! Parfum merupakan salah satu produk yang penting dan digunakan sehari-hari oleh sebagian banyak orang. Baik untuk menunjang penampilan profesional maupun meningkatkan rasa percaya diri. Aroma yang ditimbulkan dari semprotan parfum sedikit disadari ternyata dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Terutama jika penggunaan parfum semprot tersebut digunakan secara berlebihan.  Di balik aroma yang menyegarkan, terdapat kandungan kimia dan proses produksi yang menyimpan potensi bahaya bagi udara, tanah, bahkan pada pemanasan global. Artikel ini mengulas lebih lanjut mengenai dampak lingkungan dari penggunaan parfum semprot berlebihan, serta solusi dan pendekatan bisnis berkelanjutan untuk mengatasinya. Kandungan Kimia Parfum Untuk dapat menyadari dampak bahaya parfum… Inisiatif Brand Minyak Goreng …

2

5 Negara yang Terancam Tenggelam akibat Pemanasan Global

Pemanasan global nampaknya tidak lagi bisa dianggap sepele sebab pengaruhnya saat ini sudah semakin mengancam keberlangsungan hidup masyarakat dan makhluk hidup lainnya. Meningkatnya frekuensi suhu rata-rata global menyebabkan udara semakin panas dan kering yang berdampak pada luruhnya es di antartika. Kondisi ini bisa membuat permukaan air laut naik semakin tinggi, mengancam keberadaan beberapa negara. Pada dasarnya, pemanasan global dapat memberikan ancaman terhadap seluruh makhluk hidup di muka bumi. Namun, dampaknya bisa jadi berbeda-beda, terutama bagi negara-negara kepulauan dengan ketinggian daratan rendah. Baca juga artikel lainnya : 5 Cara Dukung Penerapan Green Energy Melansir berbagai sumber, terdapat beberapa negara yang disebut akan menghadapi ancaman serius dari naiknya permukaan air laut akibat pemanasan global. Berikut adalah beberapa di antaranya. 1. Kiribati di Oceania Terletak di timur laut Australia, negara Kiribati memiliki ketinggian daratan sekitar 3 meter saja dengan ketinggian air meningkat sampai dengan 1,2 cm per tahunnya. Negara yang populasinya berjumlah 132.530 jiwa per tahun 2023 ini menjadi salah satu negara yang berpotensi tenggelam dan hilang akibat naiknya permukaan laut.  Dikutip dari Okezone, Kiribati akan menjadi negara pertama di dunia yang seluruh warganya akan direlokasi jika suatu saat negaranya hilang. 2. Vanuatu di Oceania  Sama-sama terletak di timur laut Australia, Vanuatu menjadi negara selanjutnya yang turut menghadapi ancaman kenaikan permukaan air laut dan berpotensi tenggelam jika kondisi pemanasan global semakin parah. Negara kepulauan di Pasifik Selatan ini juga menghadapi ancaman peningkatan frekuensi bencana alam akibat perubahan iklim. PBB menyebut bahwa Vanuatu merupakan negara yang paling rentan akan bencana alam. 3. Nauru   Sebuah negara kepulauan yang kecil dan terletak di Samudra Pasifik Tengah ini disebut akan tenggelam dan menghilang dari peta apabila kenaikan muka air laut semakin parah. Melansir CNN Indonesia, rata-rata ketinggian daratan di negara ini cukup rendah, yakni 65 meter, dengan kenaikan permukaan air lautnya terjadi 2-3 kali lebih cepat dibandingkan rata-rata global. 4. Negara-Negara Kepulauan Pasifik Lainnya   Tidak hanya tiga negara di atas yang terancam tenggelam akibat kenaikan permukaan air laut, negara-negara seperti Fiji, Kepulauan Solomon, Tonga, dan Kepulauan Marshall juga menghadapi ancaman serupa. Pemanasan global memaksa mereka untuk beradaptasi dan senantiasa waspada akan kemungkinan yang bisa terjadi, di samping melakukan upaya pencegahan untuk mengatasi peningkatan suhu dan perubahan iklim. 5. Indonesia   Sebagai negara kepulauan, Indonesia juga menghadapi risiko tenggelamnya pulau-pulau kecil akibat kenaikan permukaan laut. Beberapa wilayah pesisir telah mengalami abrasi dan banjir rob yang semakin sering terjadi. Berdasarkan laman Kompas, Indonesia menjadi salah satu dari delapan negara di Asia yang terancam tenggelam pada 20250 nanti. Temuan ini diungkap di dalam penelitian berjudul New elevation data triple estimates of global vulnerability to sea-level rise and coastal flooding yang diterbitkan di Nature Communications.  Disebutkan bahwa Asia akan menjadi wilayah yang paling merasakan dampak dari pemanasan global dan naiknya rata-rata muka air laut, dengan negara-negara yang terdampak umumnya negara kepulauan. Kenaikan permukaan air laut yang disebabkan oleh pemanasan global akan mencairkan es di kutub dan memperluas volume air laut. Tragedi ini berpotensi menyebabkan hilangnya habitat secara keseluruhan, merusak ekosistem yang ada, dan menciptakan fenomena migrasi penduduk secara besar-besaran ke daerah yang lebih aman. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article Benarkah Produksi Minyak Goreng Berdampak Buruk bagi Keberlanjutan Lingkungan? Minyak goreng merupakan salah satu produk kebutuhan pokok yang penting. Dalam kegiatan memasak sehari-hari, minyak goreng (disebut juga cooking oil) sangat dibutuhkan terutama oleh para pengusaha makanan yang memakai minyak goreng dalam jumlah banyak. Namun, di balik penggunaannya yang tampak sederhana, ternyata terdapat rangkaian proses produksi yang kompleks dan berdampak signifikan terhadap lingkungan.  Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai dampak dari produksi minyak goreng terhadap keberlanjutan lingkungan.  Ancaman Deforestasi dari Produksi Minyak Sebagian besar minyak goreng yang beredar di pasaran berasal dari kelapa sawit. Indonesia dan Malaysia adalah dua negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Untuk memenuhi permintaan… Manajemen Sampah Perusahaan sebagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Salah satu isu lingkungan yang masih banyak ditemukan adalah terkait sampah. Kumpulan sampah yang berakhir di lingkungan berasal dari sumber yang beragam, seperti sampah rumah tangga, sampah komersial, sampah dari aktivitas pertanian dan konstruksi, serta sampah industri.  Sebagai salah satu penyumbang sampah, perusahaan perlu untuk melakukan manajemen sampah yang terkelola secara baik. Hal ini penting karena sampah industri yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari lingkungan, meningkatkan emisi karbon, dan membahayakan ekosistem. Di samping itu, manajemen sampah perusahaan merupakan aspek penting dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai manajemen sampah perusahaan sebagai… Simak, Bagaimana Implementasi SDGs Dapat Tingkatkan Daya Saing Perusahaan! Di tengah isu lingkungan dan perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan, kepedulian untuk menjaga bumi sebagai satu-satunya tempat hidup menjadi concern bagi berbagai pihak termasuk perusahaan. Saat ini, perusahaan yang mampu melakukan inisiatif lingkungan secara kontinyu dan berdampak nyata, akan dianggap sebagai perusahaan yang bereputasi baik. Seiring dengan hal tersebut, perusahaan-perusahaan pada umumnya akan mengintegrasikan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs) ke dalam operasional bisnisnya. Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ini adalah serangkaian tujuan global yang dirancang untuk mengatasi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Implementasi SDGs dalam strategi bisnis tidak hanya berkontribusi terhadap keberlanjutan global, tetapi juga meningkatkan daya… Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) Companies Initiatives to Adopt Green Energy Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) companies are among the largest contributors to global emissions. It impacts global greenhouse gas (GHG) emissions approximately by 2.9 billion metric tons annually, with food production accounting for about 26% of global GHG emissions. Due to their extensive supply chains, high energy consumption, and mass production facilities, FMCG companies need to be more aware about the sustainable environment. However, as consumers become more environmentally conscious, several FMCG companies are adopting green energy initiatives to reduce …

2

Budaya Bersepeda di Belanda yang Sukses Kurangi Emisi Karbon

Belanda dikenal sebagai negara dengan budaya bersepeda yang sangat kuat. Budaya bersepeda di negeri ini sepertinya telah menjadi sebuah keunikan sekaligus kebanggan bagi pemerintah dan warga setempat untuk memukau dunia. Pasalnya, Sepeda bukan lagi sekadar alat transportasi di sana, tetapi juga bagian dari gaya hidup masyarakat. Tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, budaya sepeda di sini juga membantu negara menciptakan lingkungan yang sehat dengan emisi karbon yang rendah. Mengenal Budaya Bersepeda di Belanda Belanda bisa dibilang juga sebagai surganya para pesepeda. Sebab, dibandingkan jumlah kendaraan bermotor, ada lebih banyak lalu lalang sepeda di beberapa kota di Belanda. Diperkirakan terdapat lebih dari 22 juta sepeda dengan populasi sekitar 17 juta jiwa di sini. Tercatat kota-kota seperti Amsterdam, Zwolle, dan Groningen menjadi beberapa kota yang penggunaan sepeda sebagai alat transportasi utamanya sangat besar. Ada yang bahkan mencapai 46 persen. Diketahui banyak penduduk menggunakan sepeda untuk berangkat kerja, sekolah, atau sekadar berbelanja. Bahkan, sekitar 36% perjalanan harian di Belanda dilakukan dengan sepeda. Hal ini bisa terjadi, salah satunya karena infrastruktur yang memadai. Pemerintah Belanda menyiapkan lebih dari 35.000 km jalur sepeda yang dirancang khusus agar aman dan nyaman. Kota-kota besar seperti Amsterdam dan Utrecht memiliki fasilitas khusus bagi pengguna sepeda seperti jalur sepeda terpisah, parkiran khusus, serta lampu lalu lintas khusus untuk pesepeda. Sejarah Budaya Bersepeda di Belanda Budaya bersepeda di Belanda dimulai tepatnya pada tahun 1890an, di mana pemerintah setempat mulai membangun jalur khusus untuk pesepeda.  Baca juga artikel lainnya : YONO: Tren Gaya Hidup Ala Gen Z Tahun 2025 Beberapa tahun kemudian, di tahun 1911 sepeda pun mulai populer di kalangan masyarakat. Pada saat itu, diperkirakan bahwa Belanda memiliki lebih banyak sepeda di bandingkan negara lain di Eropa. Meskipun sempat dianggap sebagai barang mewah yang hanya digunakan oleh orang kaya, seiring berjalannya waktu, produksi sepeda mulai dan terus meningkat. Menjadikan harganya lebih terjangkau, sehingga masyarakat kelas pekerja mulai menggunakannya. Sepeda pun menjadi alat transportasi yang sangat diandalkan di Belanda pada saat itu karena murah dan praktis. Namun, kondisi ini tidak berlangsung lama ketika mobil menjadi lebih populer dan banyak kota mulai membangun jalan raya untuk kendaraan bermotor. Sayangnya, meningkatnya penggunaan mobil turut meningkatkan jumlah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak-anak pesepeda pada tahun 1960an. Tragedi ini memunculkan gerakan sosial berupa “Stop de Kindermoord” yang artinya Hentikan Pembunuhan Anak (mengacu pada banyaknya anak yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas). Titik tersebut membuka sejarah besar berikutnya bagi budaya bersepeda di Belanda yang terus berjalan sampai saat ini. Pemerintah Belanda terus memperbaiki infrastrukturnya untuk mendukung pesepeda. Kota Amsterdam dan Utrecht pun sering disebut sebagai kota paling ramah sepeda di dunia. Manfaat dari Hadirnya Budaya Bersepeda di Belanda Hadirnya budaya bersepeda di Belanda tentu menghasilkan dampak berupa manfaat yang sangat berguna bagi negara dan masyarakat. Karena banyak orang memilih sepeda daripada mobil, emisi karbon di kota-kota besar pun menjadi lebih rendah. Hal ini turut menyebabkan penurunan polutan udara yang membuat udara lebih bersih dan berkualitas. Bersepeda juga menurunkan kebutuhan negara akan bahan bakar fosil. Meskipun Belanda masih membutuhkan bahan bakar fosil untuk mendukung infrastruktur negara, jumlahnya tidak terlalu besar dan dapat berjalan berdampingan dengan energi terbarukan. Bersepeda juga mengurangi kemacetan lalu lintas, karena jarak perjalanan semakin pendek dan mobil juga hanya sedikit. Rutin bersepeda juga membuat masyarakat menjadi lebih sehat karena mendorong aktivitas fisik dan gaya hidup yang lebih sehat. Berkontribusi menurunkan risiko masalah kesehatan jantung. Budaya bersepeda di Belanda bukan hanya terjadi secara alami, tetapi merupakan hasil dari perjuangan masyarakat dan kebijakan pemerintah yang mendukung transportasi ramah lingkungan. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article 5 Negara yang Terancam Tenggelam akibat Pemanasan Global Pemanasan global nampaknya tidak lagi bisa dianggap sepele sebab pengaruhnya saat ini sudah semakin mengancam keberlangsungan hidup masyarakat dan makhluk hidup lainnya. Meningkatnya frekuensi suhu rata-rata global menyebabkan udara semakin panas dan kering yang berdampak pada luruhnya es di antartika. Kondisi ini bisa membuat permukaan air laut naik semakin tinggi, mengancam keberadaan beberapa negara. Pada dasarnya, pemanasan global dapat memberikan ancaman terhadap seluruh makhluk hidup di muka bumi. Namun, dampaknya bisa jadi berbeda-beda, terutama bagi negara-negara kepulauan dengan ketinggian daratan rendah. Baca juga artikel lainnya : 5 Cara Dukung Penerapan Green Energy Melansir berbagai sumber, terdapat beberapa negara yang disebut… Budaya Bersepeda di Belanda yang Sukses Kurangi Emisi Karbon Belanda dikenal sebagai negara dengan budaya bersepeda yang sangat kuat. Budaya bersepeda di negeri ini sepertinya telah menjadi sebuah keunikan sekaligus kebanggan bagi pemerintah dan warga setempat untuk memukau dunia. Pasalnya, Sepeda bukan lagi sekadar alat transportasi di sana, tetapi juga bagian dari gaya hidup masyarakat. Tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, budaya sepeda di sini juga membantu negara menciptakan lingkungan yang sehat dengan emisi karbon yang rendah. Mengenal Budaya Bersepeda di Belanda Belanda bisa dibilang juga sebagai surganya para pesepeda. Sebab, dibandingkan jumlah kendaraan bermotor, ada lebih banyak lalu lalang sepeda di beberapa kota di Belanda. Diperkirakan terdapat lebih dari… Waspada Produksi Jejak Karbon dari Limbah Rumah Tangga Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi limbah telah menjadi dampak dari kegiatan sehari-hari manusia yang tak terhindarkan, dapat bersumber dari aktivitas industri juga rumah tangga. Limbah rumah tangga didefinisikan sebagai bahan sisa, sampah, atau buangan yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari di rumah, seperti sisa makanan, barang padat, cairan bekas pakai, dan lain sebagainya. Sama seperti pada umumnya, limbah rumah tangga dapat dikategorikan ke dalam limbah organik, anorganik, dan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Dalam penanganannya, dibutuhkan metode yang tepat sebab pengolahan limbah yang salah dapat berkontribusi terhadap peningkatan jejak karbon harian rumah tangga. Pengolahan limbah tidak bertanggung jawab tidak hanya… Peran Lahan Basah dalam Mitigasi Perubahan Iklim Lahan basah merupakan salah satu ekosistem bumi yang punya peran penting …

6

Waspada Produksi Jejak Karbon dari Limbah Rumah Tangga

Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi limbah telah menjadi dampak dari kegiatan sehari-hari manusia yang tak terhindarkan, dapat bersumber dari aktivitas industri juga rumah tangga. Baca juga artikel lainnya : CARA MENGHITUNG JEJAK KARBON DARI PROSES PRODUKSI INDUSTRI Limbah rumah tangga didefinisikan sebagai bahan sisa, sampah, atau buangan yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari di rumah, seperti sisa makanan, barang padat, cairan bekas pakai, dan lain sebagainya. Sama seperti pada umumnya, limbah rumah tangga dapat dikategorikan ke dalam limbah organik, anorganik, dan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Dalam penanganannya, dibutuhkan metode yang tepat sebab pengolahan limbah yang salah dapat berkontribusi terhadap peningkatan jejak karbon harian rumah tangga. Pengolahan limbah tidak bertanggung jawab tidak hanya berpotensi mencemari lingkungan, tetapi juga menyumbang emisi karbon yang mempercepat perubahan iklim. Sumber Emisi Karbon dari Limbah Rumah Tangga Setiap barang yang kita gunakan, konsumsi, dan buang pada akhirnya, akan selalu memiliki jejak karbon yang dampaknya tidaklah baik. Beberapa sumber utama emisi karbon dari limbah rumah tangga mencakup di antaranya: Semua hal yang termasuk ke dalam limbah organik adalah seperti sisa makanan, bahan-bahan sayur dan buah, dan sisa dapur. Sektor rumah tangga masih banyak yang membuat sampah jenis di atas langsung ke tempat pembuangan. Akibatnya, bahan organik yang membusuk dapat menghasilkan gas metana (CH4), sebuah gas rumah kaca yang sangat kuat melebihi karbon dioksida (CO2).   Limbah anorganik rumah tangga biasanya mencakup sampah plastik, kertas, logam, kain atau pakaian bekas, yang umumnya dibuang langsung ke TPA. Membuang sampah plastik langsung ke TPA dapat mencemari lingkungan melalui partikel mikroplastik yang mengkontaminasi tanah dan air. Limbah tekstil juga umumnya tidak lagi diolah ketika sudah masuk ke TPA. Mnyumbang limbah besar dengan jejak karbon tinggi dari produksi, transportasi, dan pembuangan pakaian.  Dalam kategori limbah B3, sektor rumah tangga dapat menghasilkan buangan berupa alat elektronik bekas, baterai, bohlam, bahan kimia yang terkandung dalam air sisa cucian, hingga obat-obat kedaluwarsa. Produksi dan pembuangan perangkat elektronik menghasilkan limbah beracun dan emisi karbon besar akibat proses ekstraksi bahan baku serta manufaktur. Dampak Limbah terhadap Perubahan Iklim Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN KLHK), sampah rumah tangga menyumbang sekitar 44,37 persen jumlah sampah dari total 69,9 juta ton sampah nasional di tahun 2023. Angka yang sangat besar, bisa dibayangkan juga bagaimana dampaknya terhadap kelestarian lingkungan. Terlebih jika sampah tersebut tidak dikelola dengan baik yang berkontribusi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Seperti kita ketahui, gas metana yang berasal dari limbah organik dan karbon dioksida dari pembakaran sampah dapat memperburuk pemanasan global. Jangan lupa dengan potensi pencemaran tanah dan air akibat sampah yang bocor ke ekosistem dan mencemari sumber daya. Strategi Mengurangi Jejak Karbon dari Limbah Rumah Tangga Oleh karena itu, nampaknya dibutuhkan strategi yang tepat bagi sektor rumah tangga untuk memiliki kesadaran pengelolaan sampah bertanggung jawab untuk membantu meminimalisir produksi jejak karbon. Alih-alih membuang sampah sisa makanan ke tempat sampah, masyarakat di sektor rumah tangga bisa mulai mengurangi sisa makanan dan mengolah sisa makanan yang ada menjadi kompos. Limbah anorganik juga bisa dikelola melalui metode daur ulang dan upcycling, serta mengirim limbah B3 ke pihak yang berwenang menghancurkan untuk menghindarkannya membahayakan lingkungan. Dengan perubahan kebiasaan individu dan kebijakan yang lebih baik, kita bisa mengurangi emisi karbon dari limbah dan membantu mengatasi krisis iklim. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article 5 Negara yang Terancam Tenggelam akibat Pemanasan Global Pemanasan global nampaknya tidak lagi bisa dianggap sepele sebab pengaruhnya saat ini sudah semakin mengancam keberlangsungan hidup masyarakat dan makhluk hidup lainnya. Meningkatnya frekuensi suhu rata-rata global menyebabkan udara semakin panas dan kering yang berdampak pada luruhnya es di antartika. Kondisi ini bisa membuat permukaan air laut naik semakin tinggi, mengancam keberadaan beberapa negara. Pada dasarnya, pemanasan global dapat memberikan ancaman terhadap seluruh makhluk hidup di muka bumi. Namun, dampaknya bisa jadi berbeda-beda, terutama bagi negara-negara kepulauan dengan ketinggian daratan rendah. Baca juga artikel lainnya : 5 Cara Dukung Penerapan Green Energy Melansir berbagai sumber, terdapat beberapa negara yang disebut… Budaya Bersepeda di Belanda yang Sukses Kurangi Emisi Karbon Belanda dikenal sebagai negara dengan budaya bersepeda yang sangat kuat. Budaya bersepeda di negeri ini sepertinya telah menjadi sebuah keunikan sekaligus kebanggan bagi pemerintah dan warga setempat untuk memukau dunia. Pasalnya, Sepeda bukan lagi sekadar alat transportasi di sana, tetapi juga bagian dari gaya hidup masyarakat. Tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, budaya sepeda di sini juga membantu negara menciptakan lingkungan yang sehat dengan emisi karbon yang rendah. Mengenal Budaya Bersepeda di Belanda Belanda bisa dibilang juga sebagai surganya para pesepeda. Sebab, dibandingkan jumlah kendaraan bermotor, ada lebih banyak lalu lalang sepeda di beberapa kota di Belanda. Diperkirakan terdapat lebih dari… Waspada Produksi Jejak Karbon dari Limbah Rumah Tangga Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi limbah telah menjadi dampak dari kegiatan sehari-hari manusia yang tak terhindarkan, dapat bersumber dari aktivitas industri juga rumah tangga. Limbah rumah tangga didefinisikan sebagai bahan sisa, sampah, atau buangan yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari di rumah, seperti sisa makanan, barang padat, cairan bekas pakai, dan lain sebagainya. Sama seperti pada umumnya, limbah rumah tangga dapat dikategorikan ke dalam limbah organik, anorganik, dan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Dalam penanganannya, dibutuhkan metode yang tepat sebab pengolahan limbah yang salah dapat berkontribusi terhadap peningkatan jejak karbon harian rumah tangga. Pengolahan limbah tidak bertanggung jawab tidak hanya… Peran Lahan Basah dalam Mitigasi Perubahan Iklim Lahan basah merupakan salah satu ekosistem bumi yang punya peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, salah satunya mendukung upaya mitigasi perubahan iklim. Lahan basah adalah sebuah ekosistem yang tergenang air secara permanen atau musiman, mencakup rawa, paya, dan daerah pesisir yang berair. Lahan ini dapat berupa air tawar, payau, atau asin, dan sering …

4

Peran Lahan Basah dalam Mitigasi Perubahan Iklim

Lahan basah merupakan salah satu ekosistem bumi yang punya peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, salah satunya mendukung upaya mitigasi perubahan iklim. Lahan basah adalah sebuah ekosistem yang tergenang air secara permanen atau musiman, mencakup rawa, paya, dan daerah pesisir yang berair. Lahan ini dapat berupa air tawar, payau, atau asin, dan sering ditemukan di tepi sungai, danau, atau laut.  Baca juga artikel lainnya : Lahan Gambut sebagai Penyerap Karbon: Solusi Atasi Perubahan Iklim Contoh dari lahan basah antara lain berupa hutan bakau, gambut, dan delta sungai. Berdasarkan fungsinya, lahan basah punya manfaat yang penting untuk menjaga keseimbangan alam. Ekosistem lahan basah juga dikenal akan kemampuannya menyimpan karbon dalam jumlah banyak, suatu hal yang sangat dibutuhkan untuk mengurangi dampak pemanasan global. Sebagai agen penyerap karbon alami, Ekosistem lahan basah seperti rawa gambut dan hutan bakau, akan membantu menyimpan karbon di tanah dan vegetasi mereka. Bantu mencegah pelepasan gas rumah kaca ke atmosfer, melebihi yang bisa dilakukan hutan hujan. Bagaimana peran lahan basah dalam upaya mitigasi perubahan iklim? 1. Penyerap Karbon Alami Salah satu fungsi utama lahan basah ialah dapat berperan sebagai penyerap karbon alami. Diketahui bahwa lahan basah berkontribusi dalam penyimpanan karbon yang membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Lahan basah menyerap karbon melalui proses fotosintesis dan akumulasi biomassa yang terkubur di tanah. Tanaman air seperti contohnya rawa, biasanya perlu menyerap karbon dioksida (CO2) untuk membantunya menjalankan proses fotosintesis. Sebagai gantinya, tanaman akan mengeluarkan oksigen (O2) yang dibutuhkan manusia dan hewan dalam proses respirasi. Sementara itu, akumulasi biomassa biasanya terjadi saat pohon dan tanaman lain tumbuh dan mati, sehingga biomassa yang tidak terurai tersebut akan terkumpul dan diserap ke dalam tanah. Biomassa yang terakumulasi akan secara bertahap menjadi gambut selama berabad-abad. Gambut tersebut akan menyimpan jumlah karbon yang diserap, bahkan mampu menyimpan sampai dengan 20 kali lipat karbon lebih banyak dari hutan hujan. 2. Menjaga Keseimbangan Hidrologi dan Kualitas Air Lahan basah juga berperan membantu menjaga keseimbangan hidrologi dan kualitas air.  Caranya yaitu dengan menyaring polutan dan menyerap kelebihan nutrisi dari air untuk memastikan air tetap bersih dan ekosistem perairan tetap sehat. Hal yang penting untuk mendukung kehidupan berbagai spesies, termasuk manusia yang bergantung pada sumber air bersih. Melansir laman Science Direct, lahan basah dapat memodulasi aliran puncak dengan menyimpan limpasan dan melepaskannya secara perlahan seiring waktu. Dampak positifnya, dapat mencegah terjadinya banjir, membantu menjaga kelembapan tanah, serta menghindarkan potensi kekeringan selama musim kemarau. 3. Mengurangi Dampak Bencana Akibat Perubahan Iklim Hal lainnya dari lahan basah, yakni kemampuannya untuk berperan dalam mengurangi dampak bencana akibat perubahan iklim. Contohnya seperti banjir dan badai. Sebagaimana dijelaskan di atas, kawasan dengan lahan basah dapat bertindak sebagai spons alami yang menyerap air hujan berlebih, membantu mencegah banjir di wilayah sekitarnya.  Ekosistem hutan bakau di pesisir juga berfungsi sebagai pelindung alami dari gelombang tinggi dan badai. Melalui kehadirannya, hutan bakau dapat mengurangi potensi terjadinya erosi pantai dan kerusakan akibat cuaca ekstrem. Sekaligus menjadi penyelamat bagi masyarakat pesisir. Akan tetapi, kondisi lahan basah di berbagai lokasi saat ini mulai mengalami degradasi akibat alih fungsi lahan dan polusi. Menurut data Pantau Gambut, sekitar 64 persen lahan basah dunia telah hilang sejak awal abad ke-20 yang mengancam keberlanjutan ekosistemnya. Oleh karena itu, perlindungan dan restorasi lahan basah menjadi langkah krusial dalam strategi mitigasi perubahan iklim. Dengan menjaga ekosistem ini, kita dapat membantu mengurangi emisi karbon, mengurangi risiko bencana, dan memastikan lingkungan yang lebih sehat untuk generasi mendatang. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article 5 Negara yang Terancam Tenggelam akibat Pemanasan Global Pemanasan global nampaknya tidak lagi bisa dianggap sepele sebab pengaruhnya saat ini sudah semakin mengancam keberlangsungan hidup masyarakat dan makhluk hidup lainnya. Meningkatnya frekuensi suhu rata-rata global menyebabkan udara semakin panas dan kering yang berdampak pada luruhnya es di antartika. Kondisi ini bisa membuat permukaan air laut naik semakin tinggi, mengancam keberadaan beberapa negara. Pada dasarnya, pemanasan global dapat memberikan ancaman terhadap seluruh makhluk hidup di muka bumi. Namun, dampaknya bisa jadi berbeda-beda, terutama bagi negara-negara kepulauan dengan ketinggian daratan rendah. Baca juga artikel lainnya : 5 Cara Dukung Penerapan Green Energy Melansir berbagai sumber, terdapat beberapa negara yang disebut… Budaya Bersepeda di Belanda yang Sukses Kurangi Emisi Karbon Belanda dikenal sebagai negara dengan budaya bersepeda yang sangat kuat. Budaya bersepeda di negeri ini sepertinya telah menjadi sebuah keunikan sekaligus kebanggan bagi pemerintah dan warga setempat untuk memukau dunia. Pasalnya, Sepeda bukan lagi sekadar alat transportasi di sana, tetapi juga bagian dari gaya hidup masyarakat. Tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, budaya sepeda di sini juga membantu negara menciptakan lingkungan yang sehat dengan emisi karbon yang rendah. Mengenal Budaya Bersepeda di Belanda Belanda bisa dibilang juga sebagai surganya para pesepeda. Sebab, dibandingkan jumlah kendaraan bermotor, ada lebih banyak lalu lalang sepeda di beberapa kota di Belanda. Diperkirakan terdapat lebih dari… Waspada Produksi Jejak Karbon dari Limbah Rumah Tangga Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi limbah telah menjadi dampak dari kegiatan sehari-hari manusia yang tak terhindarkan, dapat bersumber dari aktivitas industri juga rumah tangga. Limbah rumah tangga didefinisikan sebagai bahan sisa, sampah, atau buangan yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari di rumah, seperti sisa makanan, barang padat, cairan bekas pakai, dan lain sebagainya. Sama seperti pada umumnya, limbah rumah tangga dapat dikategorikan ke dalam limbah organik, anorganik, dan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Dalam penanganannya, dibutuhkan metode yang tepat sebab pengolahan limbah yang salah dapat berkontribusi terhadap peningkatan jejak karbon harian rumah tangga. Pengolahan limbah tidak bertanggung jawab tidak hanya… Peran Lahan Basah dalam Mitigasi Perubahan Iklim Lahan basah merupakan salah satu ekosistem bumi yang punya peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, salah satunya mendukung upaya mitigasi perubahan iklim. Lahan basah adalah sebuah …

2

5 Cara Jadikan Kafe dan Restoran Ramah Lingkungan

Kafe dan restoran dengan konsep ramah lingkungan tidak lagi sekadar tren di zaman sekarang. Lebih dari itu, konsep ini semakin diminati karena berkaitan dengan prinsip hidup individu atau kelompok tertentu. Baca juga artikel lainnya : 5 Kafe di Jakarta dengan Konsep Ramah Lingkungan Sebab, kini ada lebih banyak orang dengan kesadaran untuk melestarikan lingkungan dan berupaya menjalankan komitmen itu melalui pilihan bijak di sekitarnya. Salah satunya ketika memilih tempat makan yang diharapkan dapat mendukung upaya mereka untuk menjaga lingkungan. Menciptakan kafe atau restoran dengan konsep eco-friendly bisa dibilang merupakan sebuah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bisnis dan lingkungan. Konsep ini pun secara jelas dapat meningkatkan citra bisnis dan menarik pelanggan yang sadar akan isu lingkungan, lho! Lalu bagaimana menjadikan kafe atau restoran lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan sesuai harapan pelanggan? Berikut adalah lima tipsnya! 1. Kelola Sampah dengan Cara yang Bertanggung Jawab Mengelola sampah dengan cara yang tepat merupakan salah satu langkah mudah yang bisa dilakukan pelaku usaha kafe atau restoran mewujudkan bisnis yang berkelanjutan. Jika biasanya orang-orang tidak terlalu peduli dengan pemilahan dan pengolahan sampah yang mendetail, kamu bisa ambil bagian dengan proaktif melakukan hal yang seharusnya. Menerapkan zero waste di dalam restoran pun bisa menjadi pilihan. Dimulai dengan menyediakan tempat sampah terpilah untuk membantu pelanggan menempatkan sampah sesuai jenisnya. Kemudian bekerjasamalah dengan industri pengelolaan sampah bertanggung jawab untuk memaksimalkan upayamu. Sampah organik sisa makanan bisa diolah menjadi kompos, sampah anorganik juga bisa dikirimkan ke fasilitas daur ulang untuk diolah menjadi barang baru yang berguna.  2. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai Sejak dulu permasalahan sampah plastik sudah menjadi isu yang cukup mengkhawatirkan karena keberadaannya seringkali mencemari lingkungan dan membahayakan makhluk hidup. Ini adalah waktunya untuk meninggalkan barang-barang berbahan plastik dan dan mulai menggunakan benda dengan material lainnya seperti sedotan bambu, stainless, atau kertas. Inisiatif ini menunjukkan betapa pedulinya restoran atau kafe terhadap dampak yang mungkin terjadi. Pelaku usaha juga bisa menawarkan kepada pelanggan diskon jika membawa tumbler atau wadah sendiri. Langkah ini mendorong pemakaian tumbler yang lebih luas. 3. Efisiensi Energi & Air Mengurangi konsumsi air dan energi adalah cara lainnya yang bisa membuat restoran atau kafe lebih berkelanjutan.  Restoran atau kafe biasanya menggunakan jumlah air yang tidak sedikit, kadang kala beberapa melakukan pemborosan karena tidak tau cara menghematnya. Menghemat air dan energi selain dapat berdampak baik bagi lingkungan juga membantu mengurangi tagihan listrik Anda. Berinvestasilah pada perangkat dan perkakas hemat air, gunakan lampu LED dan peralatan hemat energi, manfaatkan air hujan atau filter daur ulang untuk kebutuhan sanitasi, serta gunakan energi terbarukan seperti panel surya sebagai sumber alternatif tambahan untuk memasok kebutuhan listrik. 4. Gunakan Bahan Lokal Menggunakan bahan baku lokal berarti Anda membantu mengurangi emisi karbon dari transportasi. Hal ini juga berarti bahan makanan menjadi lebih segar, emisi karbon yang lebih rendah, dan jejak karbon yang lebih kecil secara keseluruhan. Jejak karbon restoran Anda akan berkurang karena perjalanan yang harus ditempuh untuk membawa bahan-bahan ke dapur akan berkurang. 5. Desain dan Interior Berkelanjutan Keunikan dari kafe atau restoran biasanya menjadi salah satu yang hal utama ketika pelanggan hendak memilih tempat makan. Selain desain yang unik dan eye-catching, Anda mungkin bisa mempertimbangkan menggunakan mebel dari kayu daur ulang atau bahan ramah lingkungan sebagai daya tarik. Manfaatkan juga tanaman hijau untuk menciptakan suasana alami dan meningkatkan kualitas udara. Restoran/kafe dengan konsep eco-friendly bukan hanya tren, tapi investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bisnis dan lingkungan. Sudahkah Anda menerapkannya dalam bisnis? Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article 5 Cara Jadikan Kafe dan Restoran Ramah Lingkungan Kafe dan restoran dengan konsep ramah lingkungan tidak lagi sekadar tren di zaman sekarang. Lebih dari itu, konsep ini semakin diminati karena berkaitan dengan prinsip hidup individu atau kelompok tertentu. Sebab, kini ada lebih banyak orang dengan kesadaran untuk melestarikan lingkungan dan berupaya menjalankan komitmen itu melalui pilihan bijak di sekitarnya. Salah satunya ketika memilih tempat makan yang diharapkan dapat mendukung upaya mereka untuk menjaga lingkungan. Menciptakan kafe atau restoran dengan konsep eco-friendly bisa dibilang merupakan sebuah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bisnis dan lingkungan. Konsep ini pun secara jelas dapat meningkatkan citra bisnis dan menarik pelanggan yang sadar akan… Cara Sederhana Melindungi Lingkungan dari Rumah Jika bukan manusia sebagai penghuni bumi yang melindungi kelestarian lingkungan, siapa lagi yang bisa melakukan. Melindungi lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi besar, tetapi juga kewajiban kita sebagai individu. Manusia pada dasarnya diberikan keleluasaan untuk memanfaatkan bumi dan apa yang dihasilkannya. Namun, keuntungan ini dibarengi dengan tanggung jawab untuk mengelolanya dengan tepat sehingga bumi masih bisa terus bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang. Perlu diketahui bahwa setiap tindakan kecil yang kita lakukan dapat berdampak pada kesehatan bumi dan kehidupan di masa depan. Jika setiap individu berkontribusi dengan langkah kecil seperti mengurangi sampah plastik, menanam pohon, atau hemat energi,… 5 Kafe di Jakarta dengan Konsep Ramah Lingkungan Restoran atau kafe dengan konsep ramah lingkungan nampaknya menjadi salah satu pilihan yang semakin diminati seiring dengan meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap sustainability atau keberlanjutan. Tidak hanya berfokus pada kafe dengan keunikan tertentu, banyak orang kini turut mempertimbangkan pilihan mereka kepada tempat makan yang turut menunjukkan dukungan terhadap praktik berkelanjutan. Cara dan metodenya pun bisa sangat beragam. Di Jakarta sendiri, hadir berbagai pilihan kafe ramah lingkungan yang berupaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Berikut ini adalah lima pilihan kafe berkonsep ramah lingkungan di Jakarta. 1. ECAPS Cafe – Kemang ECAPS Cafe hadir dengan nuansa alam yang khas dan telah sejak awal… Pengelolaan Sampah Organik Sisa Makanan di Restoran Sampah organik sisa makanan atau food waste dapat bersumber dari berbagai tempat, seperti rumah tangga, bisnis yang mencakup hotel, restoran, kafe (horeka), pasar, dan industri pengolahan makanan. …