deforestasi

Mengapa Bisnis Perlu Peduli pada Masalah Deforestasi

Deforestasi adalah hilangnya hutan secara permanen akibat aktivitas manusia, seperti pembukaan lahan dan eksploitasi sumber daya alam. Saat ini, dunia kehilangan sekitar 10 juta hektare hutan setiap tahun, dan Indonesia termasuk negara dengan tingkat kehilangan hutan tertinggi.  Penggundulan hutan ini turut berpengaruh pada pasokan oksigen dan perubahan iklim dan berdampak pada dunia bisnis. Hilangnya hutan ini juga membuat suplai sumber alami terganggu yang mendisrupsi rantai pasok, mempengaruhi reputasi merek, hingga mengancam akses investasi.  Baca Juga: Ini Dia 5 Jenis Pohon Terbaik untuk Kurangi Emisi Karbon! Apa itu Deforestasi dan Dampaknya  Hilangnya hutan terjadi ketika hutan dibuka secara masif untuk keperluan pertanian, perkebunan, penebangan kayu, dan pembangunan infrastruktur dan kebutuhan aktivitas manusia lainnya.  Menurut Global Forest Watch, semenjak tahun 2002 hingga tahun 2024, area total hutan primer basah Indonesia yang hilang telah mencapai 11% . Di Indonesia, penyebab utama hilangnya jutaan hektare hutan tropis adalah perluasan kebun kelapa sawit sebagai bagian dari perkembangan produksi minyak kelapa (palm oil), logging industry, dan industri pertambangan (seperti batu bara, emas, dan nickel). Kondisi ini juga diperburuk dengan kebakaran hutan dan pembalakan liar di berbagai area terlindungi. Dampak ekologis penggundulan sangat luas karena kondisi ini secara langsung menghilangkan habitat bagi ribuan spesies makhluk hidup dan keanekaragaman hayati. Banyak di antaranya merupakan endemik dan terancam punah yang penting untuk kelangsungan ekosistem alami.  Penggundulan hutan juga mengganggu fungsi utama hutan sebagai penyerap karbon sehingga mempercepat emisi GRK (Gas Rumah Kaca), dan akhirnya turut memperburuk krisis iklim global. Kerusakan tersebut mengakibatkan efek domino pada sektor sosial dan ekonomi. Secara sosial, komunitas adat yang kehidupannya bergantung pada hutan kehilangan sumber kehidupan (kebutuhan makanan, pengobatan, dan penghasilan) dan tanah adat mereka.  Sedangkan di sektor ekonomi, perubahan iklim akibat penggundulan hutan juga berisiko mengganggu ketahanan pangan dan air lokal yang menjadi sumber dasar kebutuhan sehari-hari.  Mengapa Deforestasi Menjadi Isu yang Krusial untuk Bisnis Secara alami, hutan berfungsi menyerap karbon yang dapat memitigasi perubahan iklim serta menyediakan bahan baku penting bagi banyak sektor industri. Gundulnya hutan membawa ancaman pada ketahanan iklim. Kondisi tersebut akhirnya mengganggu ketahanan rantai pasok,  yang berakibat pada kelangkaan bahan baku untuk berbagai industri (seperti kayu, kertas, karet, kopi, coklat), kenaikan harga, dan gangguan produksi. Dari sisi finansial, penggundulan hutan dalam rantai pasok dinilai sebagai risiko material yang dapat mempengaruhi stabilitas operasional dan reputasi perusahaan. Perusahaan yang bergantung pada pasokan hasil praktik penggundulan hutan menghadapi paparan risiko regulasi, ketidakstabilan pasokan, serta tekanan dari pemangku kepentingan. Seluruh aspek tersebut secara tidak langsung berdampak pada posisi keuangan dan akses terhadap pendanaan berkelanjutan. Tak hanya itu, konsumen kini lebih sadar dan kritis terhadap praktik bisnis yang merusak lingkungan. Perusahaan yang terlibat dalam rantai pasok berbasis atau berkontribusi pada deforestasi berisiko kehilangan kepercayaan publik dan reputasi merek. Termasuk paparan kebijakan sustainability, ketertinggalan sertifikasi, dan kurangnya transparansi rantai pasok. Sebagai contoh, PT Asia Pulp and Paper (APP) menyadari potensi penyakit dan hama pada tanaman akibat perubahan iklim dan berdampak negatif pada operasional perusahaan. Oleh sebab itu, mereka berkomitmen mengurangi emisi karbon, melindungi hutan, dan mengatasi penggundulan hutan sebagai bagian dari strategi sustainability perusahaan.  Bagaimana Bisnis Dapat Peduli dan Bertindak Atasi Deforestasi  Untuk mengatasi risiko dan memperkuat ketahanan bisnis, perusahaan dapat menerapkan strategi anti-deforestasi yang meliputi pengelolaan rantai pasok hingga kolaborasi lintas fungsi sosial berikut.   Mengelola rantai pasok secara berkelanjutan dengan memilih pemasok yang bebas praktik penggundulan hutan dan melakukan audit secara berkala. Perusahaan dapat mendukung konservasi dan restorasi hutan, baik melalui inisiatif koalisi maupun kemitraan dengan komunitas masyarakat adat, pemimpin perusahaan lain, dan pemerintah daerah kehutanan.  Meningkatkan transparansi dengan melaporkan indikator keberlanjutan dalam laporan ESG dan mengikuti standar pelaporan seperti TCFD atau GRI. Langkah-langkah ini tidak hanya membantu mencegah kerusakan lingkungan, tetapi juga memperkuat posisi bisnis di mata investor, regulator, dan konsumen yang peduli lingkungan. Dampak penggundulan hutan menjadi tantangan strategis jangka panjang bagi kelangsungan bisnis di berbagai sektor industri. Kerusakan ekosistem akibat deforestasi meningkatkan emisi karbon dan mengganggu stabilitas iklim, peningkatan tantangan dan biaya operasional, hingga hilangnya peluang ekonomi dan meningkatnya angka kemiskinan.  Secara spesifik, perusahaan sangat mungkin berhadapan dengan konflik penggunaan lahan dan risiko izin sosial untuk operasional yang berdampak negatif pada keseluruhan citra perusahaan dan potensi perkembangan jangka panjang.  Investasi dalam proyek mengatasi hilangnya hutan adalah kebutuhan bagi perusahaan untuk meningkatkan ketangguhan bisnis dan mendorong diferensiasi pasar untuk pertumbuhan nilai dan reputasi di mata publik.  Tentang Satuplatfom Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting.  Fitur-fitur Satuplatform memungkinkan perusahaan untuk: mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara efisien, menghitung dan mengelola emisi karbon, menyusun laporan sesuai standar nasional dan internasional. Pelajari bagaimana perusahaan Anda dapat mengatasi dampak deforestasi melalui FREE DEMO layanan kami. Similar Article Mengapa Bisnis Perlu Peduli pada Masalah Deforestasi Deforestasi adalah hilangnya hutan secara permanen akibat aktivitas manusia, seperti pembukaan lahan dan eksploitasi sumber daya alam. Saat ini, dunia kehilangan sekitar 10 juta hektare hutan setiap tahun, dan Indonesia termasuk negara dengan tingkat kehilangan hutan tertinggi.  Penggundulan hutan ini turut berpengaruh pada pasokan oksigen dan perubahan iklim dan berdampak pada dunia bisnis. Hilangnya hutan ini juga membuat suplai sumber alami terganggu yang mendisrupsi rantai pasok, mempengaruhi reputasi merek, hingga mengancam akses investasi.  Baca Juga: Ini Dia 5 Jenis Pohon Terbaik untuk Kurangi Emisi Karbon! Apa itu Deforestasi dan Dampaknya  Hilangnya hutan terjadi ketika hutan dibuka secara masif untuk keperluan… Industri Hijau dan Ekonomi Karbon: Menemukan Nilai Tambah Baru lewat Verifikasi Emisi dan Kredit Karbon Gaung tentang pentingnya pengembangan dan adopsi konsep industri hijau (green industry) tidak pernah lepas dalam pembahasan terkait isu perubahan iklim di kancah global, maupun dalam negeri. Industri menjadi pemain kunci dalam transisi menuju ekonomi hijau.  Komitmen global terhadap dekarbonisasi mendorong perusahaan untuk mengurangi dampak lingkungan dan menciptakan nilai ekonomi melalui upaya dekarbonisasi yang lebih terakselerasi dan sistematis.  Dalam konteks ini, ekonomi karbon menjadi peluang strategis baru yaitu mengubah emisi karbon menjadi aset bernilai finansial melalui mekanisme seperti kredit karbon dan verifikasi emisi. Baca Juga: Kredit Karbon, Solusi Perusahaan Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Keterkaitan Antara Industri Hijau dan Strategi Emisi Karbon  Konsep… Perkembangan Laporan Keberlanjutan di Indonesia: Pilar Strategis Menuju Industri Hijau Isu perubahan iklim mendorong perubahan paradigma …

waste to energy

Waste to Energy: Solusi Inovatif untuk Mengatasi Krisis Sampah di Indonesia

Masalah sampah di Indonesia semakin tidak terkendali. Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia menghasilkan sekitar 68 juta ton sampah per tahun, dengan 37% di antaranya tidak terkelola dengan baik (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2024). Sampah yang tidak dikelola ini menyebabkan berbagai permasalahan lingkungan, mulai dari pencemaran air dan tanah hingga peningkatan emisi gas rumah kaca. Salah satu solusi yang kini mulai diimplementasikan adalah Waste to Energy (WTE), sebuah pendekatan yang mengubah sampah menjadi sumber energi. Namun, seberapa efektif solusi ini dalam konteks Indonesia? Baca Juga: Waste to Energy : Kelebihan dan Kekurangan Konsep Waste to Energy dan Implementasinya Waste to Energy adalah teknologi yang mengkonversi sampah menjadi energi listrik atau bahan bakar dengan berbagai metode, seperti pembakaran (incineration), gasifikasi, dan pirolisis.  Teknologi ini tidak hanya mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) tetapi juga membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Beberapa negara telah sukses menerapkan teknologi WTE. Misalnya, Swedia telah mengolah hampir 99% sampah domestiknya menjadi energi atau daur ulang, sementara Jepang memiliki lebih dari 380 fasilitas pembakaran sampah yang menghasilkan listrik bagi jutaan rumah tangga. Dampak Waste to Energy bagi Indonesia Mengurangi Timbunan Sampah di TPA Menurut data KLHK, sekitar 60% sampah Indonesia berakhir di TPA, yang sebagian besar menggunakan sistem open dumping atau controlled landfill yang berkontribusi terhadap pencemaran dan gas metana. Implementasi WTE dapat mengurangi ketergantungan pada TPA dan memperpanjang umur pakainya. Menghasilkan Energi Terbarukan WTE dapat menjadi bagian dari transisi energi Indonesia ke sumber yang lebih ramah lingkungan. Teknologi ini berpotensi menghasilkan listrik dari sampah, mendukung target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Teori Circular Economy menyatakan bahwa pendekatan berbasis sirkular seperti WTE dapat membantu mengurangi jejak karbon dengan menggantikan bahan bakar fosil. Sampah yang dibiarkan membusuk di TPA menghasilkan gas metana, yang 25 kali lebih berbahaya daripada karbon dioksida dalam memicu pemanasan global (IPCC, 2023). Dengan membakar sampah untuk energi, emisi gas metana dapat dikurangi secara signifikan. Tantangan dan Risiko Implementasi Meskipun menjanjikan, WTE memiliki beberapa tantangan, yaitu: Biaya Investasi yang Tinggi: Pembangunan fasilitas WTE membutuhkan dana besar, dengan estimasi biaya pembangunan sekitar USD 150-200 juta per pabrik. Emisi dan Polusi Udara: Teknologi pembakaran harus memiliki penyaringan emisi yang ketat untuk mengurangi polusi udara akibat dioxin dan furan, yang berbahaya bagi kesehatan. Kebutuhan Infrastruktur dan Regulasi yang Kuat: Indonesia perlu memperkuat regulasi dan infrastruktur pengelolaan sampah agar skema WTE dapat berjalan efektif. Waste to Energy dapat menjadi solusi inovatif bagi permasalahan sampah di Indonesia sekaligus mendukung transisi energi hijau. Namun, keberhasilannya bergantung pada penerapan teknologi yang tepat, pengelolaan regulasi yang ketat, serta edukasi masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah. Pemerintah, industri, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa teknologi ini dapat diterapkan dengan aman dan berkelanjutan, sehingga Indonesia dapat mengatasi krisis sampah dan berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca secara global. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Menghitung & mengelola  emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article Waste to Energy: Solusi Inovatif untuk Mengatasi Krisis Sampah di Indonesia Masalah sampah di Indonesia semakin tidak terkendali. Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia menghasilkan sekitar 68 juta ton sampah per tahun, dengan 37% di antaranya tidak terkelola dengan baik (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2024). Sampah yang tidak dikelola ini menyebabkan berbagai permasalahan lingkungan, mulai dari pencemaran air dan tanah hingga peningkatan emisi gas rumah kaca. Salah satu solusi yang kini mulai diimplementasikan adalah Waste to Energy (WTE), sebuah pendekatan yang mengubah sampah menjadi sumber energi. Namun, seberapa efektif solusi ini dalam konteks Indonesia? Baca Juga: Waste to Energy : Kelebihan dan Kekurangan Konsep Waste to Energy dan… Teknologi Mikroalga Dikembangkan untuk Tangkap Karbon di Indonesia Perubahan iklim akibat emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO₂), telah menjadi tantangan global yang serius. Indonesia sebagai salah satu negara dengan emisi karbon tinggi dari sektor industri, transportasi, dan deforestasi, berupaya mencari solusi inovatif untuk mengurangi dampak tersebut. Salah satu teknologi yang tengah dikembangkan adalah pemanfaatan mikroalga sebagai agen biologis untuk menangkap karbon secara efisien. Mikroalga dikenal memiliki kemampuan fotosintesis yang lebih efisien dibandingkan tanaman darat dalam menyerap karbon dioksida dan menghasilkan biomassa. Teknologi ini tidak hanya berfungsi sebagai penyerap karbon, tetapi juga menawarkan manfaat tambahan seperti produksi biofuel, pangan, serta bahan baku industri farmasi dan kosmetik. Baca… Es Laut Menyusut Drastis: Sinyal Kritis Perubahan Iklim yang Tak Bisa Diabaikan Lautan Arktik dan Antartika menghadapi perubahan besar yang semakin mengkhawatirkan. Data terbaru dari Copernicus Climate Change Service (C3S) pada Februari 2025 menunjukkan bahwa luas tutupan es di laut mencapai rekor terendah, menandai ancaman serius terhadap ekosistem global.  Tren penurunan es laut ini bukan hanya angka statistik, tetapi juga indikasi nyata dari percepatan perubahan iklim yang dapat berdampak luas pada suhu global, pola cuaca ekstrem, dan keseimbangan ekosistem laut. Baca Juga: Permafrost Mencair: Bom Waktu bagi Perubahan Iklim Rekor Baru: Es Laut Kian Menipis Laporan dari Copernicus mencatat bahwa luas es laut di Arktik dan Antartika pada Januari 2025 berada di… Pemanfaatan AI dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi kecerdasan buatan atau Artficial Intelligence (AI) telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan menjadi bagian yang krusial dari berbagai aspek kehidupan.  Saat ini, pengaplikasian AI tidak lagi terbatas dan sudah sangat luas. AI diimplementasikan dalam berbagai hal yang sekiranya dapat mendukung kemudahan hidup bagi manusia, seperti menjadi asisten virtual, mesin pencari data, pengisi suara, dan lain sebagainya. Perkembangan AI juga telah membuka peluang …

mikroalga

Teknologi Mikroalga Dikembangkan untuk Tangkap Karbon di Indonesia

Perubahan iklim akibat emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO₂), telah menjadi tantangan global yang serius. Indonesia sebagai salah satu negara dengan emisi karbon tinggi dari sektor industri, transportasi, dan deforestasi, berupaya mencari solusi inovatif untuk mengurangi dampak tersebut. Salah satu teknologi yang tengah dikembangkan adalah pemanfaatan mikroalga sebagai agen biologis untuk menangkap karbon secara efisien. Mikroalga dikenal memiliki kemampuan fotosintesis yang lebih efisien dibandingkan tanaman darat dalam menyerap karbon dioksida dan menghasilkan biomassa. Teknologi ini tidak hanya berfungsi sebagai penyerap karbon, tetapi juga menawarkan manfaat tambahan seperti produksi biofuel, pangan, serta bahan baku industri farmasi dan kosmetik. Baca Juga: 5 Tanda Terjadinya Eutrofikasi di Perairan Mikroalga dan Kemampuannya dalam Menyerap Karbon Mikroalga adalah mikroorganisme fotosintetik yang dapat tumbuh di berbagai lingkungan perairan, termasuk air tawar dan air laut. Mikroalga menyerap karbon dioksida dari atmosfer atau dari limbah industri dan mengubahnya menjadi biomassa melalui proses fotosintesis. Beberapa jenis mikroalga yang memiliki efisiensi tinggi dalam menangkap karbon di antaranya: Chlorella sp. – Mampu menyerap karbon dengan efisiensi tinggi dan sering digunakan dalam sistem bioreaktor. Spirulina sp. – Selain efektif dalam menyerap karbon, juga memiliki nilai ekonomi tinggi karena kandungan proteinnya yang tinggi. Nannochloropsis sp. – Sering digunakan dalam industri biofuel karena kandungan lipidnya yang tinggi. Scenedesmus sp. – Memiliki pertumbuhan cepat dan efisiensi konversi CO₂ yang tinggi. Mikroalga ini mampu menyerap karbon dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mikroalga dapat menyerap hingga 1,8 ton CO₂ untuk setiap ton biomassa yang dihasilkan, menjadikannya lebih efektif dibandingkan hutan konvensional dalam menangkap karbon. Teknologi Fotobioreaktor Mikroalga untuk Penangkapan Karbon Salah satu metode yang paling banyak digunakan dalam budidaya mikroalga untuk penangkapan karbon adalah fotobioreaktor. Fotobioreaktor adalah sistem tertutup yang dirancang untuk memaksimalkan pertumbuhan mikroalga dengan mengontrol faktor-faktor seperti cahaya, suhu, pH, dan nutrisi. Di Indonesia, beberapa penelitian dan pengembangan teknologi fotobioreaktor telah dilakukan: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah mengembangkan fotobioreaktor mikroalga untuk menangkap karbon dari emisi industri. Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan teknologi Algaetree dan Microforest 100, yang mampu menyerap karbon dengan efisiensi tinggi dan telah diimplementasikan di beberapa lokasi. PT Algaepark Indonesia Mandiri menciptakan teknologi TreeAlgae, yang memungkinkan penyerapan karbon di daerah perkotaan dengan keterbatasan lahan. Keunggulan sistem fotobioreaktor dibandingkan metode konvensional seperti kolam terbuka adalah efisiensinya yang lebih tinggi, penggunaan lahan yang lebih sedikit, dan kemampuan mengontrol faktor lingkungan sehingga pertumbuhan mikroalga lebih optimal. Penerapan Teknologi Mikroalga di Indonesia Sejumlah proyek dan inisiatif telah dilakukan di Indonesia untuk memanfaatkan mikroalga dalam menangkap karbon: Penggunaan Mikroalga di Kawasan Industri Beberapa pabrik di Indonesia mulai menerapkan teknologi mikroalga untuk menangkap karbon dari cerobong asap mereka. Dengan memasukkan emisi gas buang ke dalam sistem fotobioreaktor, karbon dioksida dapat diserap oleh mikroalga dan diubah menjadi biomassa. Pemanfaatan Mikroalga dalam Restorasi Lingkungan Mikroalga juga digunakan dalam proyek restorasi lingkungan, terutama di daerah pesisir dan perairan tercemar. Selain menangkap karbon, mikroalga membantu mengurangi polutan seperti nitrogen dan fosfor yang dapat menyebabkan eutrofikasi. Integrasi dengan Program Penghijauan Perkotaan Beberapa kota di Indonesia mulai mengadopsi teknologi mikroalga dalam program penghijauan perkotaan. TreeAlgae dan Microforest 100 telah diuji coba di beberapa lokasi sebagai solusi tambahan terhadap keterbatasan lahan hijau di kota-kota besar. Tantangan dan Hambatan dalam Implementasi Meskipun teknologi mikroalga memiliki banyak potensi, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk penerapan yang lebih luas di Indonesia: Biaya Investasi yang Tinggi – Pengembangan fotobioreaktor membutuhkan biaya awal yang besar, termasuk infrastruktur dan teknologi pendukungnya. Keterbatasan Pengetahuan dan SDM – Diperlukan lebih banyak tenaga ahli dan penelitian lanjutan untuk mengoptimalkan teknologi ini. Kondisi Iklim dan Lingkungan – Faktor eksternal seperti intensitas cahaya matahari dan suhu dapat mempengaruhi efisiensi pertumbuhan mikroalga. Kesiapan Industri – Industri di Indonesia masih perlu lebih banyak insentif agar tertarik berinvestasi dalam teknologi ini. Peluang dan Masa Depan Teknologi Mikroalga di Indonesia Meskipun ada tantangan, teknologi mikroalga menawarkan peluang besar untuk dikembangkan di Indonesia, mengingat negara ini memiliki sumber daya perairan yang luas dan kondisi iklim yang mendukung pertumbuhan mikroalga. Dukungan Pemerintah dan Kebijakan Pemerintah Indonesia mulai memberikan perhatian lebih terhadap teknologi berbasis mikroalga sebagai bagian dari strategi mitigasi perubahan iklim. Insentif pajak dan kebijakan karbon dapat mendorong investasi lebih lanjut dalam teknologi ini. Peluang dalam Industri Biofuel Selain menangkap karbon, mikroalga juga dapat dimanfaatkan untuk produksi biofuel sebagai sumber energi terbarukan. Ini sejalan dengan kebijakan energi hijau di Indonesia. Potensi Ekspor Teknologi Dengan semakin berkembangnya teknologi mikroalga di Indonesia, ada peluang besar untuk mengekspor teknologi ini ke negara-negara lain yang menghadapi masalah serupa dalam mitigasi perubahan iklim. Penggunaan mikroalga sebagai teknologi penangkapan karbon merupakan inovasi yang menjanjikan bagi Indonesia dalam mengatasi permasalahan emisi gas rumah kaca. Dengan penerapan yang tepat, teknologi ini dapat menjadi solusi yang efektif dan berkelanjutan. Pengembangan fotobioreaktor, proyek penghijauan berbasis mikroalga, serta dukungan dari pemerintah dan industri sangat diperlukan agar teknologi ini dapat berkembang secara optimal. Dengan terus melakukan riset dan inovasi, Indonesia berpotensi menjadi pemimpin dalam teknologi mikroalga untuk mitigasi perubahan iklim. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Menghitung & mengelola  emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article Teknologi Mikroalga Dikembangkan untuk Tangkap Karbon di Indonesia Perubahan iklim akibat emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO₂), telah menjadi tantangan global yang serius. Indonesia sebagai salah satu negara dengan emisi karbon tinggi dari sektor industri, transportasi, dan deforestasi, berupaya mencari solusi inovatif untuk mengurangi dampak tersebut. Salah satu teknologi yang tengah dikembangkan adalah pemanfaatan mikroalga sebagai agen biologis untuk menangkap karbon secara efisien. Mikroalga dikenal memiliki kemampuan fotosintesis yang lebih efisien dibandingkan tanaman darat dalam menyerap karbon dioksida dan menghasilkan biomassa. Teknologi ini …

es laut

Es Laut Menyusut Drastis: Sinyal Kritis Perubahan Iklim yang Tak Bisa Diabaikan

Lautan Arktik dan Antartika menghadapi perubahan besar yang semakin mengkhawatirkan. Data terbaru dari Copernicus Climate Change Service (C3S) pada Februari 2025 menunjukkan bahwa luas tutupan es di laut mencapai rekor terendah, menandai ancaman serius terhadap ekosistem global.  Tren penurunan es laut ini bukan hanya angka statistik, tetapi juga indikasi nyata dari percepatan perubahan iklim yang dapat berdampak luas pada suhu global, pola cuaca ekstrem, dan keseimbangan ekosistem laut. Baca Juga: Permafrost Mencair: Bom Waktu bagi Perubahan Iklim Rekor Baru: Es Laut Kian Menipis Laporan dari Copernicus mencatat bahwa luas es laut di Arktik dan Antartika pada Januari 2025 berada di titik terendah yang pernah tercatat sejak pemantauan satelit dimulai pada 1979. Penurunan drastis ini disebabkan oleh kenaikan suhu global yang semakin tidak terkendali, terutama akibat peningkatan emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia. Menurut para ilmuwan, penurunan es laut memiliki dampak yang lebih besar daripada sekadar hilangnya daratan es. Es laut memainkan peran penting dalam merefleksikan sinar matahari kembali ke atmosfer (albedo effect). Dengan semakin berkurangnya es, lautan menyerap lebih banyak panas, mempercepat pemanasan global, dan memicu lingkaran setan yang memperparah pelelehan es. Dampak Global dari Penurunan Es Laut 1. Perubahan Pola Cuaca Ekstrem Es laut yang menyusut memengaruhi sirkulasi atmosfer dan arus laut, yang pada akhirnya mengubah pola cuaca di seluruh dunia. Contohnya, pelemahan polar vortex di Arktik dapat menyebabkan musim dingin ekstrem di beberapa belahan dunia, sementara di tempat lain terjadi gelombang panas yang lebih intens. 2. Kenaikan Permukaan Air Laut Walaupun es laut yang mencair tidak langsung menyebabkan kenaikan permukaan laut (karena sudah mengapung), hilangnya es dapat mempercepat pelelehan gletser di daratan seperti di Greenland dan Antartika. Hal ini berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut yang berisiko menenggelamkan pulau-pulau kecil dan kawasan pesisir padat penduduk. 3. Ancaman terhadap Kehidupan Laut Banyak spesies di lautan, seperti beruang kutub, anjing laut, dan plankton laut, bergantung pada es laut untuk bertahan hidup. Hilangnya habitat ini mengancam keberlanjutan ekosistem Arktik dan Antartika, serta berdampak pada rantai makanan global yang lebih luas. Mengapa Kita Harus Peduli? Perubahan di daerah kutub bukan sekadar masalah regional, tetapi berdampak langsung pada seluruh dunia. Efek dari pemanasan global yang semakin terasa menandakan perlunya langkah konkret dalam mengurangi emisi karbon dan melindungi ekosistem laut. Beberapa solusi yang dapat dilakukan secara global antara lain: Mengurangi emisi gas rumah kaca dengan transisi ke energi terbarukan. Melindungi dan merestorasi ekosistem laut seperti bakau dan terumbu karang yang berfungsi sebagai penyerap karbon alami. Meningkatkan kesadaran dan kebijakan global untuk mempercepat mitigasi perubahan iklim. Rekor terendah tutupan es laut yang tercatat oleh Copernicus Climate Change Service pada Februari 2025 adalah peringatan serius bagi kita semua. Dengan dampak yang meluas pada iklim, permukaan laut, dan ekosistem, tidak ada lagi waktu untuk menunda aksi nyata dalam mengatasi perubahan iklim. Mengurangi emisi, beralih ke energi hijau, serta melindungi alam adalah langkah yang harus diambil sekarang sebelum efeknya semakin tak terkendali. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Menghitung & mengelola  emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article Es Laut Menyusut Drastis: Sinyal Kritis Perubahan Iklim yang Tak Bisa Diabaikan Lautan Arktik dan Antartika menghadapi perubahan besar yang semakin mengkhawatirkan. Data terbaru dari Copernicus Climate Change Service (C3S) pada Februari 2025 menunjukkan bahwa luas tutupan es di laut mencapai rekor terendah, menandai ancaman serius terhadap ekosistem global.  Tren penurunan es laut ini bukan hanya angka statistik, tetapi juga indikasi nyata dari percepatan perubahan iklim yang dapat berdampak luas pada suhu global, pola cuaca ekstrem, dan keseimbangan ekosistem laut. Baca Juga: Permafrost Mencair: Bom Waktu bagi Perubahan Iklim Rekor Baru: Es Laut Kian Menipis Laporan dari Copernicus mencatat bahwa luas es laut di Arktik dan Antartika pada Januari 2025 berada di… Pemanfaatan AI dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi kecerdasan buatan atau Artficial Intelligence (AI) telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan menjadi bagian yang krusial dari berbagai aspek kehidupan.  Saat ini, pengaplikasian AI tidak lagi terbatas dan sudah sangat luas. AI diimplementasikan dalam berbagai hal yang sekiranya dapat mendukung kemudahan hidup bagi manusia, seperti menjadi asisten virtual, mesin pencari data, pengisi suara, dan lain sebagainya. Perkembangan AI juga telah membuka peluang baru di berbagai industri, seperti transportasi, pendidikan, dan hiburan. Bahkan AI juga diprediksi dapat mendukung manusia dalam upaya dekarbonisasi, mengurangi emisi karbon sebagaimana yang dunia harapkan. Artificial Intelligence dapat berperan besar dalam… Mengenal Agbogbloshie ‘Tempat Penampungan’ Sampah Elektronik Dunia Pernahkah kamu mendengar tentang tempat pembuangan sampah Agbogbloshie? Tempat ini pernah menjadi salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di dunia yang menampung jutaan sampah limbah elektronik dan otomotif yang sumbernya disebut-sebut berasal dari banyak negara di berbagai belahan dunia. Tempat penampungan sampah Agbogbloshie terletak di dekat pusat kota Accra, Ghana, dan berada di dekat wilayah kumuh yang sering disebut “Old Fadama”.  Kota Accra diketahui merupakan ibu kota sekaligus kota terbesar dan terpadat di Ghana yang menjadi rumah bagi sekitar 1,97 juta jiwa penduduk.  Kota Accra dikenal memiliki panorama alam yang indah, pantai-pantai yang berkilauan, serta bangunan-bangunan monumental yang menambah nilai… Air Minum Kemasan Plastik Dilarang di Bali, Apa yang Terjadi? Pemerintah Provinsi Bali baru saja melakukan langkah yang besar dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, yakni dengan melakukan pelarangan penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) plastik di Bali. Baca juga artikel lainnya : Mengenal Eutrofikasi, Ancaman terhadap Kesehatan Ekosistem Air Melansir laman Tempo, Gubernur I Wayan Koster melalui Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 yang diterbitkan pada awal April lalu, secara resmi melarang produsen dan distributor untuk mengedarkan air minum dalam kemasan plastik dengan volume di bawah satu liter. Larangan …

1

Pemanfaatan AI dalam Upaya Pelestarian Lingkungan

Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi kecerdasan buatan atau Artficial Intelligence (AI) telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan menjadi bagian yang krusial dari berbagai aspek kehidupan.  Saat ini, pengaplikasian AI tidak lagi terbatas dan sudah sangat luas. AI diimplementasikan dalam berbagai hal yang sekiranya dapat mendukung kemudahan hidup bagi manusia, seperti menjadi asisten virtual, mesin pencari data, pengisi suara, dan lain sebagainya. Perkembangan AI juga telah membuka peluang baru di berbagai industri, seperti transportasi, pendidikan, dan hiburan. Bahkan AI juga diprediksi dapat mendukung manusia dalam upaya dekarbonisasi, mengurangi emisi karbon sebagaimana yang dunia harapkan. Artificial Intelligence dapat berperan besar dalam membantu manusia melestarikan lingkungan juga meminimalisir emisi karbon, baik di tingkat industri, pemerintahan, maupun individu. Namun, bagaimana cara dan metode yang dimaksud? Berikut adalah beberapa potensinya: 1. Mendukung Pemantauan Lingkungan Kegiatan pemantauan lingkungan termasuk ke dalam aktivitas yang sangat kompleks, membutuhkan waktu yang cukup panjang, dan lingkupnya sangat luas.  Pemantauan lingkungan juga umumnya dilakukan secara manual, akan tetapi rentan terhadap kesalahan yang mungkin terjadi karena kurangnya fokus dan detail. Baca juga artikel lainnya : Optimalkan Pengelolaan Karbon: Solusi Cerdas untuk Mengurangi Emisi Scope 1, 2, dan 3 Dengan melibatkan AI ke dalam kegiatan pemantauan lingkungan, AI bisa bekerja seperti mata super yang tak pernah tidur. Melalui citra satelit, drone, dan sensor, AI menganalisis perubahan di permukaan bumi, seperti warna vegetasi yang memudar, pola asap yang mencurigakan, atau pergeseran suhu yang tak biasa.  Sistem ini bisa secara otomatis memberitahu jika ada potensi kebakaran hutan, tumpahan minyak, atau banjir. AI membuat kita bisa melihat lebih awal, berpikir lebih cepat, dan bertindak lebih tepat. 2. Menyediakan Simulasi dan Prediksi Iklim Di tengah aktivitas dunia yang padat, masyarakat tentu sangat membutuhkan sebuah teknologi yang dapat menyediakan prakiraan cuaca secara real-time dan tepat. Dengan bantuan AI, kita tidak hanya bisa memahami cuaca hari ini, tapi juga merancang rencana hari-hari ke depan dengan lebih aman. Kecerdasan buatan berperan besar dalam simulasi dan prediksi iklim, terutama karena kegiatan ini sangatlah kompleks yang melibatkan data dalam jumlah sangat besar dan saling berkaitan. Menciptakan kolaborasi antara manusia dan AI bisa jadi sebuah solusi yang membantu menyediakan prediksi iklim yang akurat. Manusia bisa membuat model simulasi iklim, tapi dengan bantuan AI, prosesnya bisa berjalan lebih cepat dan mengenali pola tersembunyi. 3. Menyusun Laporan Keberlanjutan Saat ini, AI juga sangat dibutuhkan dalam dalam membantu perusahaan menyusun laporan keberlanjutan (sustainability report) secara lebih efisien, akurat, dan transparan. Laporan keberlanjutan menjadi suatu laporan yang penting yang memerlukan banyak data dari berbagai bagian perusahaan, mencakup energi yang digunakan, emisi karbon, limbah, penggunaan air, hingga hak tenaga kerja. Apabila sebelumnya semua data ini dikumpulkan secara manual, lambat, dan rentan kesalahan, dengan AI, sistem dapat secara otomatis menarik data dari sensor, laporan internal, atau perangkat IoT, lalu mengolahnya secara real-time. Dengan bantuan AI, perusahaan juga dapat memantau perubahan data setiap bulan/tahun dengan cepat, memberi peringatan dini jika ada penyimpangan dari target keberlanjutan, dan menyediakan dasbor visual agar manajemen bisa memantau performa ESG secara real-time. Dengan kata lain, AI bukan cuma alat bantu administratif, tapi mitra strategis untuk bisnis yang serius ingin bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article Pemanfaatan AI dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi kecerdasan buatan atau Artficial Intelligence (AI) telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan menjadi bagian yang krusial dari berbagai aspek kehidupan.  Saat ini, pengaplikasian AI tidak lagi terbatas dan sudah sangat luas. AI diimplementasikan dalam berbagai hal yang sekiranya dapat mendukung kemudahan hidup bagi manusia, seperti menjadi asisten virtual, mesin pencari data, pengisi suara, dan lain sebagainya. Perkembangan AI juga telah membuka peluang baru di berbagai industri, seperti transportasi, pendidikan, dan hiburan. Bahkan AI juga diprediksi dapat mendukung manusia dalam upaya dekarbonisasi, mengurangi emisi karbon sebagaimana yang dunia harapkan. Artificial Intelligence dapat berperan besar dalam… Mengenal Agbogbloshie ‘Tempat Penampungan’ Sampah Elektronik Dunia Pernahkah kamu mendengar tentang tempat pembuangan sampah Agbogbloshie? Tempat ini pernah menjadi salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di dunia yang menampung jutaan sampah limbah elektronik dan otomotif yang sumbernya disebut-sebut berasal dari banyak negara di berbagai belahan dunia. Tempat penampungan sampah Agbogbloshie terletak di dekat pusat kota Accra, Ghana, dan berada di dekat wilayah kumuh yang sering disebut “Old Fadama”.  Kota Accra diketahui merupakan ibu kota sekaligus kota terbesar dan terpadat di Ghana yang menjadi rumah bagi sekitar 1,97 juta jiwa penduduk.  Kota Accra dikenal memiliki panorama alam yang indah, pantai-pantai yang berkilauan, serta bangunan-bangunan monumental yang menambah nilai… Air Minum Kemasan Plastik Dilarang di Bali, Apa yang Terjadi? Pemerintah Provinsi Bali baru saja melakukan langkah yang besar dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, yakni dengan melakukan pelarangan penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) plastik di Bali. Baca juga artikel lainnya : Mengenal Eutrofikasi, Ancaman terhadap Kesehatan Ekosistem Air Melansir laman Tempo, Gubernur I Wayan Koster melalui Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 yang diterbitkan pada awal April lalu, secara resmi melarang produsen dan distributor untuk mengedarkan air minum dalam kemasan plastik dengan volume di bawah satu liter. Larangan ini tidak hanya diperuntukkan bagi produsen besar, berlaku juga untuk para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang menjual… Masa Depan Bisnis Adalah Bertanggung Jawab, Benarkah? Sustainability atau Keberlanjutan bukan hanya sekadar tren musiman di era sekarang ini, melainkan telah menjadi suatu kewajiban yang dapat mendorong kemajuan dan perkembangan bisnis secara signifikan. Tren global menunjukkan bahwa masa depan bisnis adalah dengan menjadi lebih bertanggung jawab, baik secara sosial dan lingkungan. Sementara bisnis yang tidak melibatkan sustainability ke dalam aktivitas bisnis mereka berpotensi semakin ditinggalkan oleh konsumen juga investor. Tren Konsumen yang Peduli Keberlanjutan Pernyataan di atas bukanlah omong kosong belaka. Hal …

images

Mengenal Agbogbloshie ‘Tempat Penampungan’ Sampah Elektronik Dunia

Pernahkah kamu mendengar tentang tempat pembuangan sampah Agbogbloshie? Tempat ini pernah menjadi salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di dunia yang menampung jutaan sampah limbah elektronik dan otomotif yang sumbernya disebut-sebut berasal dari banyak negara di berbagai belahan dunia. Tempat penampungan sampah Agbogbloshie terletak di dekat pusat kota Accra, Ghana, dan berada di dekat wilayah kumuh yang sering disebut “Old Fadama”.  Kota Accra diketahui merupakan ibu kota sekaligus kota terbesar dan terpadat di Ghana yang menjadi rumah bagi sekitar 1,97 juta jiwa penduduk.  Kota Accra dikenal memiliki panorama alam yang indah, pantai-pantai yang berkilauan, serta bangunan-bangunan monumental yang menambah nilai historikal. Sangat mencerminkan ciri khas yang unik. Agbogbloshie sebagai Tempat Mencari Nafkah Sayangnya, Kota Accra di sisi lain menyimpan timbunan bahaya dari sampah yang dapat merugikan lingkungan dan masyarakat sekitar. Peneliti menyebut, Agbogbloshie sangatlah tercemar dan berbahaya untuk dikunjungi. Melansir laman African Country, ada sekitar 6 ribu orang yang mengandalkan tempat ini sebagai sumber mata pencaharian. Sebagian besar orang yang bekerja di sini merupakan para pemuda dan anak laki-laki. Akan tetapi, para peneliti menyebut bahwa Agbogbloshie merupakan tempat yang sangat tercemar dan orang-orang yang bekerja di dalamnya berpotensi menghadapi risiko kesehatan dan keselamatan yang amat serius. Baca juga artikel lainnya : 5 Bahaya dari Pengelolaan Sampah Organik Tidak Bertanggung Jawab Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2022 memperkirakan bahwa sekitar 15 ribu ton sampah limbah elektronik dibawa ke tempat ini per tahunnya, sebagaimana dikutip dari laman NPR. Bahaya yang Tersimpan di Dalam Agbogbloshie Sebagai tempat pembuangan limbah, Agbogbloshie sangat beracun dengan berbagai bahaya kesehatan, termasuk penyakit pernapasan, penyakit kulit, dan gangguan kesehatan lainnya.  Tidak hanya itu, polusi udara, tanah, dan air yang tinggi juga merupakan masalah utama di sana. Kondisi ini berasal dari kontaminasi limbah elektronik, pembakaran plastik dan kabel elektronik yang kemudian menghasilkan asap hitam yang kaya akan bahan kimia beracun seperti timbal, kadmium, dioksin, dan furan.  Asap yang jika dihirup pekerja dapat menyebabkan masalah pernapasan, gangguan pada kulit, sakit kepala, dan kesehatan lainnya. Melihat kondisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Agbogbloshie menjadi contoh buruk dari bagaimana limbah elektronik yang tidak teratur dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan. Pembongkaran dan Penghentian Aktivitas di Agbogbloshie Saat ini, tempat pembuangan sampah Agbogbloshie telah “disapu bersih” atau dibongkar pada Juli 2021 dalam operasi yang dilakukan oleh Majelis Metropolitan Accra (AMA) dengan dukungan polisi dan militer.  Pembongkaran ini terkait dengan visi “Let’s Make Accra Work” untuk membangun kembali lanskap perkotaan dan membuat Accra lebih baik. Dengan fokus pada pengurangan kemacetan dan perbaikan infrastruktur perkotaan, dipimpin oleh walikota Accra, Henry Quartey. Pembongkaran Agbogbloshie juga bertujuan untuk mengatasi masalah polusi lingkungan dan risiko kesehatan yang disebabkan oleh pembuangan dan daur ulang limbah elektronik secara informal. Pembongkaran yang dilakukan oleh pemerintah ini pun menyebabkan ribuan pekerja kehilangan sumber penghasilan utama mereka.  Meskipun berbahaya, pembongkaran Agbogbloshie dianggap berdampak negatif terhadap ribuan pekerja yang bergantung pada tempat tersebut untuk mata pencaharian mereka. Kurangnya perencanaan dan dukungan dari pemerintah memperburuk situasi, meninggalkan banyak pekerja dalam kondisi ekonomi dan kesehatan yang rentan. Banyak aktivis dan pekerja mengecam pembongkaran sebagai tindakan yang mengorbankan kelompok rentan demi “keindahan kota”. Bagaimana menurutmu? Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.    Similar Article Pemanfaatan AI dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi kecerdasan buatan atau Artficial Intelligence (AI) telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan menjadi bagian yang krusial dari berbagai aspek kehidupan.  Saat ini, pengaplikasian AI tidak lagi terbatas dan sudah sangat luas. AI diimplementasikan dalam berbagai hal yang sekiranya dapat mendukung kemudahan hidup bagi manusia, seperti menjadi asisten virtual, mesin pencari data, pengisi suara, dan lain sebagainya. Perkembangan AI juga telah membuka peluang baru di berbagai industri, seperti transportasi, pendidikan, dan hiburan. Bahkan AI juga diprediksi dapat mendukung manusia dalam upaya dekarbonisasi, mengurangi emisi karbon sebagaimana yang dunia harapkan. Artificial Intelligence dapat berperan besar dalam… Mengenal Agbogbloshie ‘Tempat Penampungan’ Sampah Elektronik Dunia Pernahkah kamu mendengar tentang tempat pembuangan sampah Agbogbloshie? Tempat ini pernah menjadi salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di dunia yang menampung jutaan sampah limbah elektronik dan otomotif yang sumbernya disebut-sebut berasal dari banyak negara di berbagai belahan dunia. Tempat penampungan sampah Agbogbloshie terletak di dekat pusat kota Accra, Ghana, dan berada di dekat wilayah kumuh yang sering disebut “Old Fadama”.  Kota Accra diketahui merupakan ibu kota sekaligus kota terbesar dan terpadat di Ghana yang menjadi rumah bagi sekitar 1,97 juta jiwa penduduk.  Kota Accra dikenal memiliki panorama alam yang indah, pantai-pantai yang berkilauan, serta bangunan-bangunan monumental yang menambah nilai… Air Minum Kemasan Plastik Dilarang di Bali, Apa yang Terjadi? Pemerintah Provinsi Bali baru saja melakukan langkah yang besar dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, yakni dengan melakukan pelarangan penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) plastik di Bali. Baca juga artikel lainnya : Mengenal Eutrofikasi, Ancaman terhadap Kesehatan Ekosistem Air Melansir laman Tempo, Gubernur I Wayan Koster melalui Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 yang diterbitkan pada awal April lalu, secara resmi melarang produsen dan distributor untuk mengedarkan air minum dalam kemasan plastik dengan volume di bawah satu liter. Larangan ini tidak hanya diperuntukkan bagi produsen besar, berlaku juga untuk para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang menjual… Masa Depan Bisnis Adalah Bertanggung Jawab, Benarkah? Sustainability atau Keberlanjutan bukan hanya sekadar tren musiman di era sekarang ini, melainkan telah menjadi suatu kewajiban yang dapat mendorong kemajuan dan perkembangan bisnis secara signifikan. Tren global menunjukkan bahwa masa depan bisnis adalah dengan menjadi lebih bertanggung jawab, baik secara sosial dan lingkungan. Sementara bisnis yang tidak melibatkan sustainability ke dalam aktivitas bisnis mereka berpotensi semakin ditinggalkan oleh konsumen juga investor. Tren Konsumen yang Peduli Keberlanjutan Pernyataan di atas bukanlah omong kosong belaka. Hal …

1

Air Minum Kemasan Plastik Dilarang di Bali, Apa yang Terjadi?

Pemerintah Provinsi Bali baru saja melakukan langkah yang besar dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, yakni dengan melakukan pelarangan penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) plastik di Bali. Baca juga artikel lainnya : Mengenal Eutrofikasi, Ancaman terhadap Kesehatan Ekosistem Air Melansir laman Tempo, Gubernur I Wayan Koster melalui Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 yang diterbitkan pada awal April lalu, secara resmi melarang produsen dan distributor untuk mengedarkan air minum dalam kemasan plastik dengan volume di bawah satu liter. Larangan ini tidak hanya diperuntukkan bagi produsen besar, berlaku juga untuk para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang menjual air minum kemasan plastik sekali pakai berukuran kecil.  Apa latar belakang dari kebijakan pelarangan air minum dalam kemasan plastik di Bali ini? Alasan Pelarangan Penjualan Air Minum Kemasan di Bali Keputusan Pemerintah Bali untuk melarang penjualan air minum kemasan plastik kecil, disebut menjadi salah satu upaya dalam menyelesaikan persoalan sampah di Pulau Dewata. Pelarangan ini masuk ke dalam poin Gerakan Bali Bersih Sampah, sebuah inisiatif untuk mendorong penyelesaian masalah sampah di Bali sebagai prioritas, melibatkan seluruh elemen masyarakat di Bali termasuk wisatawan. Wayan Koster menegaskan bahwa kebijakan ini dibuat untuk membatasi penggunaan bahan yang merusak lingkungan, seperti halnya plastik, yang saat ini jumlah sampahnya sudah berada di titik mengkhawatirkan. Sebelum menjalankan kebijakan ini kedepannya, akan digelar pertemuan dengan para pengusaha AMDK dengan Gubernur Bali, termasuk para pelaku usaha besar, menengah, dan kecil (UMKM), untuk membahas segala hal yang termasuk dalam larangan peredaran air minum kemasan plastik.  Larangan ini dipastikan hanya berfokus pada air minum kemasan plastik sekali pakai dengan volume kurang dari satu liter. Produsen dibebaskan untuk memproduksi air minum kemasan plastik dengan volume di atas satu liter atau jika tidak, menggantinya dengan material selain plastik. Contohnya kemasan berbahan kaca. Masalah Sampah Plastik di Bali Sebagai tambahan informasi, masalah sampah plastik di Bali sudah sangat mengkhawatirkan.  Berdasarkan data pengelolaan sampah, Provinsi Bali menghasilkan sekitar 303.000 ton sampah plastik dari total 1,6 juta ton sampah setiap tahunnya. Belum lagi dengan sampah laut yang terdampar di pesisir Bali yang juga menjadi masalah. Sebagian besar sampah kiriman berasal dari daerah lain, seperti Jawa. Sampah jenis plastik tersebut tentu tidak hanya terdiri dari botol plastik saja, termasuk di dalamnya sedotan plastik, wadah makanan, kantong belanja, dan lain sebagainya. Botol plastik menjadi salah satu yang paling mendominasi dan hampir di setiap tempat sampah jenis ini bisa ditemukan. Masalah ini menyebabkan pencemaran lingkungan, terutama di perairan, dan mengancam pariwisata Bali. Peningkatan produksi sampah, kurangnya kesadaran pengelolaan, dan keterbatasan infrastruktur menjadi pemicu utama. Penggunaan Botol Minum Guna Ulang Terlepas dari masalah di atas, penggunaan botol minum guna ulang atau tumbler minum merupakan salah satu langkah mudah untuk membantu mengurangi sampah limbah plastik. Tumbler membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi, dan dapat menjadi pilihan yang lebih hemat dibandingkan membeli minuman kemasan. Saat ini, tumbler minum juga bisa menjaga kualitas minuman, baik hangat maupun dingin, dan bisa menjadi bagian dari gaya hidup berkelanjutan.  Dengan membawa tumbler kita membantu mengurangi konsumsi botol plastik sekali pakai, yang merupakan sumber polusi utama. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article Air Minum Kemasan Plastik Dilarang di Bali, Apa yang Terjadi? Pemerintah Provinsi Bali baru saja melakukan langkah yang besar dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, yakni dengan melakukan pelarangan penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) plastik di Bali. Melansir laman Tempo, Gubernur I Wayan Koster melalui Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 yang diterbitkan pada awal April lalu, secara resmi melarang produsen dan distributor untuk mengedarkan air minum dalam kemasan plastik dengan volume di bawah satu liter. Larangan ini tidak hanya diperuntukkan bagi produsen besar, berlaku juga untuk para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang menjual air minum kemasan plastik sekali pakai berukuran kecil.  Apa latar belakang dari… Masa Depan Bisnis Adalah Bertanggung Jawab, Benarkah? Sustainability atau Keberlanjutan bukan hanya sekadar tren musiman di era sekarang ini, melainkan telah menjadi suatu kewajiban yang dapat mendorong kemajuan dan perkembangan bisnis secara signifikan. Tren global menunjukkan bahwa masa depan bisnis adalah dengan menjadi lebih bertanggung jawab, baik secara sosial dan lingkungan. Sementara bisnis yang tidak melibatkan sustainability ke dalam aktivitas bisnis mereka berpotensi semakin ditinggalkan oleh konsumen juga investor. Tren Konsumen yang Peduli Keberlanjutan Pernyataan di atas bukanlah omong kosong belaka. Hal ini selaras dan sesuai dengan hasil Survei Suara Konsumen 2024 yang diterbitkan PwC pada 15 Mei 2024 lalu. Berdasarkan survei tersebut, sekitar 80 persen konsumen,… Berbagai Inovasi dalam Pengelolaan Sampah yang Bisa Dimanfaatkan Indonesia bisa dibilang masih sangat memerlukan berbagai inovasi dan kemajuan dalam kegiatan pengelolaan sampah untuk membantu sampah ditangani dengan cara yang lebih efektif. Sampai saat ini, metode pengelolaan sampah yang paling populer di Indonesia ialah metode konvensional di mana sistem kumpul-angkut-buang menjadi yang paling umum digunakan. Masyarakat sudah sangat terbiasa untuk hanya membuang sampah tanpa dipilah, kemudian sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan sistem tersebut, sayangnya penumpukan sampah tidak dapat terhindarkan. TPA seringkali mengalami overload atau kelebihan kapasitas karena sampah masuk setiap hari dengan kuantitas yang sangat besar. Melihat hal tersebut, dibutuhkan inovasi dalam pengelolaan… Indonesia Siap Pensiunkan Dini PLTU Batu Bara Pemerintah Indonesia bersiap untuk melakukan langkah besar dalam upaya mencapai netralitas karbon atau Carbon Neutral pada 2060 dengan menerapkan pensiun dini terhadap beberapa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara. Rencana untuk mengakhiri operasional pembangkit listrik tersebut tertuang dalam hasil kajian yang dilaksanakan Institute for Essential Services Reform (IESR) dengan University of Maryland, sebagaimana dilansir dari laman Kontan. Setidaknya ada 12 PLTU batu bara yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia yang memungkinkan untuk diakhiri dan akan segera ditutup dalam waktu dekat. Tujuan Melaksanakan Pensiun …

1

Masa Depan Bisnis Adalah Bertanggung Jawab, Benarkah?

Sustainability atau Keberlanjutan bukan hanya sekadar tren musiman di era sekarang ini, melainkan telah menjadi suatu kewajiban yang dapat mendorong kemajuan dan perkembangan bisnis secara signifikan. Tren global menunjukkan bahwa masa depan bisnis adalah dengan menjadi lebih bertanggung jawab, baik secara sosial dan lingkungan. Sementara bisnis yang tidak melibatkan sustainability ke dalam aktivitas bisnis mereka berpotensi semakin ditinggalkan oleh konsumen juga investor. Tren Konsumen yang Peduli Keberlanjutan Pernyataan di atas bukanlah omong kosong belaka. Hal ini selaras dan sesuai dengan hasil Survei Suara Konsumen 2024 yang diterbitkan PwC pada 15 Mei 2024 lalu. Berdasarkan survei tersebut, sekitar 80 persen konsumen, atau lebih dari 4/5 responden pengisi survei, bersedia membayar lebih untuk barang-barang yang diproduksi atau bersumber dari material yang berkelanjutan. Sebagian besar konsumen umumnya bersedia mengeluarkan biaya rata-rata 9,7 persen lebih banyak untuk barang yang memenuhi kriteria lingkungan tertentu, di antaranya bersumber secara lokal, terbuat dari bahan daur ulang atau ramah lingkungan, diproduksi dalam rantai pasokan dengan jejak karbon yang lebih rendah, dan kriteria lainnya. Bahkan mereka tidak khawatir jika biaya hidup dan inflasi akan membebani keuangan dan komitmen mereka untuk peduli terhadap lingkungan. Pengamatan lainnya dilakukan oleh Morgan Stanley terhadap minat investor terhadap penerapan keberlanjutan dalam suatu perusahaan, yang dimuat dalam laporan berjudul “Sustainable Signals”. Laporan tersebut menunjukkan bahwa ada sekitar 77 persen investor individu di seluruh dunia yang tertarik untuk berinvestasi di perusahaan yang mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan ke dalam bisnis mereka. Lebih dari setengah investor bahkan berencana untuk meningkatkan investasi berkelanjutan mereka dalam 12 bulan ke depan sebagai komitmen mereka dalam membantu menyelesaikan masalah lingkungan dan sosial yang ada. Hal tersebut menunjukkan bahwa ide keberlanjutan sudah menjadi pembahasan yang menarik secara global. Alasan Mengapa Bisnis Harus Menjadi Bertanggung Jawab Ada banyak alasan penting yang menjadikan bisnis perlu untuk melibatkan prinsip keberlanjutan ke dalam model bisnis mereka.  Salah satunya ialah karena tuntutan konsumen modern yang kini berubah, terutama Gen Z dan milenial, di mana mereka semakin peduli pada asal-usul produk, keadilan sosial, dan praktik lingkungan. Brand atau merek yang bertanggung jawab, kini lebih banyak dipilih, diminati, dan dipercaya oleh konsumen untuk digunakan. Seperti penjelasan pada bab sebelumnya, investor juga kini menggunakan pendekatan ESG (Environmental, Social, and Governance) untuk menilai risiko dan potensi bisnis yang hendak didukung. Perusahaan yang ramah lingkungan, adil terhadap pekerja, dan transparan dalam tata kelola umumnya akan lebih menarik untuk investasi jangka panjang. Belum lagi dengan regulasi yang semakin ketat dan luas sekarang di mana banyak negara semakin peduli tentang aturan pengurangan emisi, pelarangan plastik sekali pakai, bahkan sampai dengan kewajiban laporan keberlanjutan. Perusahaan yang tidak patuh bisa berpotensi terkena sanksi, denda, atau kehilangan izin usaha mereka. Dan hal ini justru meningkatkan daya saing antar perusahaan untuk mulai memilih bahan baku yang lebih berkelanjutan, efisiensi energi, dan pengelolaan limbah  yang dapat memberi keuntungan ekonomi jangka panjang. Skandal atau kelalaian sosial-lingkungan yang terjadi bisa merusak reputasi perusahaan dalam hitungan jam. Sebaliknya, bisnis yang bertanggung jawab punya loyalitas pelanggan yang kuat. Implementasi Nyata Bisnis Bertanggung Jawab Implementasi bisnis bertanggung jawab sudah mulai banyak diterapkan oleh perusahaan di seluruh dunia, salah satunya oleh brand bernama Patagonia. Baca juga artikel lainnya : MEMBANGUN BISNIS BERKELANJUTAN MENUJU KEBERHASILAN JANGKA PANJANG Patagonia dikenal sebagai merek yang bertanggung jawab karena komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dan tanggung jawab sosial. Mereka tidak hanya membuat produk yang berkualitas, tetapi juga berusaha mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mendukung berbagai inisiatif sosial.  Patagonia diketahui menyumbangkan sebagian labanya, menerapkan praktik keberlanjutan dalam internal perusahaan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu lingkungan. Di Indonesia, perusahaan The Body Shop Indonesia juga turut memberikan komitmen mereka terhadap keberlanjutan lingkungan, dibuktikan melalui kegiatan pengelolaan sampah.  The Body Shop Indonesia membuat program “Bring Back Our Bottles” (BBOB) yang mengajak pelanggan untuk mengembalikan kemasan kosong produk ke toko terdekat agar dapat didaur ulang.  The Body Shop Indonesia juga mendorong penggunaan kemasan refill dan menjalankan kampanye #KerenTanpaNyampah untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article Air Minum Kemasan Plastik Dilarang di Bali, Apa yang Terjadi? Pemerintah Provinsi Bali baru saja melakukan langkah yang besar dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, yakni dengan melakukan pelarangan penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) plastik di Bali. Baca juga artikel lainnya : Mengenal Eutrofikasi, Ancaman terhadap Kesehatan Ekosistem Air Melansir laman Tempo, Gubernur I Wayan Koster melalui Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 yang diterbitkan pada awal April lalu, secara resmi melarang produsen dan distributor untuk mengedarkan air minum dalam kemasan plastik dengan volume di bawah satu liter. Larangan ini tidak hanya diperuntukkan bagi produsen besar, berlaku juga untuk para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang menjual… Masa Depan Bisnis Adalah Bertanggung Jawab, Benarkah? Sustainability atau Keberlanjutan bukan hanya sekadar tren musiman di era sekarang ini, melainkan telah menjadi suatu kewajiban yang dapat mendorong kemajuan dan perkembangan bisnis secara signifikan. Tren global menunjukkan bahwa masa depan bisnis adalah dengan menjadi lebih bertanggung jawab, baik secara sosial dan lingkungan. Sementara bisnis yang tidak melibatkan sustainability ke dalam aktivitas bisnis mereka berpotensi semakin ditinggalkan oleh konsumen juga investor. Tren Konsumen yang Peduli Keberlanjutan Pernyataan di atas bukanlah omong kosong belaka. Hal ini selaras dan sesuai dengan hasil Survei Suara Konsumen 2024 yang diterbitkan PwC pada 15 Mei 2024 lalu. Berdasarkan survei tersebut, sekitar 80 persen konsumen,… Berbagai Inovasi dalam Pengelolaan Sampah yang Bisa Dimanfaatkan Indonesia bisa dibilang masih sangat memerlukan berbagai inovasi dan kemajuan dalam kegiatan pengelolaan sampah untuk membantu sampah ditangani dengan cara yang lebih efektif. Sampai saat ini, metode pengelolaan sampah yang paling populer di Indonesia ialah metode konvensional di mana sistem kumpul-angkut-buang menjadi yang paling umum digunakan. Masyarakat sudah sangat terbiasa untuk …

2

Berbagai Inovasi dalam Pengelolaan Sampah yang Bisa Dimanfaatkan

Indonesia bisa dibilang masih sangat memerlukan berbagai inovasi dan kemajuan dalam kegiatan pengelolaan sampah untuk membantu sampah ditangani dengan cara yang lebih efektif. Sampai saat ini, metode pengelolaan sampah yang paling populer di Indonesia ialah metode konvensional di mana sistem kumpul-angkut-buang menjadi yang paling umum digunakan. Masyarakat sudah sangat terbiasa untuk hanya membuang sampah tanpa dipilah, kemudian sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan sistem tersebut, sayangnya penumpukan sampah tidak dapat terhindarkan. TPA seringkali mengalami overload atau kelebihan kapasitas karena sampah masuk setiap hari dengan kuantitas yang sangat besar. Melihat hal tersebut, dibutuhkan inovasi dalam pengelolaan sampah yang dapat membuat sampah diolah dengan cara yang berkelanjutan dan tentunya aman bagi alam. Di Indonesia sendiri, telah muncul beberapa inovasi pengelolaan sampah yang dapat menjadi solusi pengelolaan sampah bertanggung jawab. Jika dimanfaatkan secara konsisten, bukan tidak mungkin inovasi ini dapat menciptakan perubahan yang luar biasa bagi sistem persampahan di Indonesia. Apa saja inovasi pengelolaan sampah yang dapat dimanfaatkan? Berikut adalah penjelasannya! Bank Sampah Ide tentang Bank Sampah merupakan salah satu ide cemerlang yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong masyarakat mengelola sampah secara bertanggung jawab. Ide Bank Sampah pertama kali dicetuskan oleh Bambang Suwerda, pria asal Bantul, Yogyakarta, pada tahun 2008, yang pada awalnya merasa perlu untuk mendorong warga sekitar menerapkan cara kreatif yang lebih efisien dalam mengolah sampah. Bank Sampah menyediakan solusi berupa pemilahan dan pengolahan sampah yang lebih baik, di mana sampah organik bisa diolah menjadi kompos dan sampah anorganik dapat dikumpulkan untuk kemudian didaur ulang dan disetorkan ke pengepul sampah atau diubah menjadi produk terbaru. Konsep bank sampah memberikan tawaran yang menarik bagi warga, yakni mereka yang tergabung dalam bank sampah di daerah masing-masing, bisa menabung dengan sampah yang disetorkan. Baca juga artikel lainnya : PERAN KONSULTAN PENGELOLAAN KARBON DALAM MENGURANGI JEJAK EMISI PERUSAHAAN Melalui bank sampah, masyarakat membantu sampah tidak berakhir di TPA begitu saja. Meminimalisir penumpukan sampah dan mencegahnya mencemari lingkungan. Sampai dengan saat ini, bank sampah telah menjadi inovasi pengelolaan sampah yang terus tersebar di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Terdapat setidaknya 8.036 bank sampah yang berdiri dan beroperasi saat ini. Black Soldier Flies (BSF) Lalat Tentara Hitam atau Black Soldier Flies (BSF) menjadi salah satu inovasi dalam pengelolaan sampah yang dapat membantu sampah organik rumah tangga diolah dengan cara yang bertanggung jawab. Magot atau larva BSF berperan mengurai sampah organik dengan cara memakannya. Sebuah larva BSF mampu mengkonsumsi pakan sampai dengan dua kali berat tubuhnya dalam sehari. Untuk satu kilogram magot BSF, dibutuhkan sekitar empat kilogram sampah organik sebagai pakan. Dengan kemampuan makan yang luar biasa, BSF dapat menjadi solusi ramah lingkungan yang bisa dimanfaatkan dalam mengolah sampah organik dan mencegahnya menumpuk tidak terkelola di TPA. BSF juga punya segudang manfaat lain yang jika dibudidayakan dapat menghasilkan manfaat dan keuntungan yang menarik. Mesin Pirolisis Mesin pirolisis mampu mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar diesel atau solar, sebuah solusi yang menarik untuk mengatasi timbulan sampah plastik yang sangat tinggi. Mesin pirolisis menggunakan proses pirolisis, yaitu pemanasan bahan organik tanpa adanya oksigen, untuk mengubah limbah seperti plastik, ban, atau lumpur minyak menjadi bahan bakar atau produk bermanfaat lainnya seperti minyak, karbon hitam, dan gas. Inovasi ini dikembangkan oleh Astra Group. Pada tahun 2022 lalu, Astra Group melakukan pembinaan penggunaan mesin ini kepada tiga kampung, Kampung Binaan Astra (KBA) di Pulau Pramuka, Pulau Harapan, dan satu kampung di Labuan Bajo. Proses pirolisis dapat mengurangi volume limbah secara signifikan, menjadikannya lebih mudah untuk diangkut dan disimpan. Proses pirolisis juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dibandingkan dengan metode pengelolaan limbah lainnya. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article Air Minum Kemasan Plastik Dilarang di Bali, Apa yang Terjadi? Pemerintah Provinsi Bali baru saja melakukan langkah yang besar dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, yakni dengan melakukan pelarangan penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) plastik di Bali. Baca juga artikel lainnya : Mengenal Eutrofikasi, Ancaman terhadap Kesehatan Ekosistem Air Melansir laman Tempo, Gubernur I Wayan Koster melalui Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 yang diterbitkan pada awal April lalu, secara resmi melarang produsen dan distributor untuk mengedarkan air minum dalam kemasan plastik dengan volume di bawah satu liter. Larangan ini tidak hanya diperuntukkan bagi produsen besar, berlaku juga untuk para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang menjual… Masa Depan Bisnis Adalah Bertanggung Jawab, Benarkah? Sustainability atau Keberlanjutan bukan hanya sekadar tren musiman di era sekarang ini, melainkan telah menjadi suatu kewajiban yang dapat mendorong kemajuan dan perkembangan bisnis secara signifikan. Tren global menunjukkan bahwa masa depan bisnis adalah dengan menjadi lebih bertanggung jawab, baik secara sosial dan lingkungan. Sementara bisnis yang tidak melibatkan sustainability ke dalam aktivitas bisnis mereka berpotensi semakin ditinggalkan oleh konsumen juga investor. Tren Konsumen yang Peduli Keberlanjutan Pernyataan di atas bukanlah omong kosong belaka. Hal ini selaras dan sesuai dengan hasil Survei Suara Konsumen 2024 yang diterbitkan PwC pada 15 Mei 2024 lalu. Berdasarkan survei tersebut, sekitar 80 persen konsumen,… Berbagai Inovasi dalam Pengelolaan Sampah yang Bisa Dimanfaatkan Indonesia bisa dibilang masih sangat memerlukan berbagai inovasi dan kemajuan dalam kegiatan pengelolaan sampah untuk membantu sampah ditangani dengan cara yang lebih efektif. Sampai saat ini, metode pengelolaan sampah yang paling populer di Indonesia ialah metode konvensional di mana sistem kumpul-angkut-buang menjadi yang paling umum digunakan. Masyarakat sudah sangat terbiasa untuk hanya membuang sampah tanpa dipilah, kemudian sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan sistem tersebut, sayangnya penumpukan sampah tidak dapat terhindarkan. TPA seringkali mengalami overload atau kelebihan kapasitas karena sampah masuk setiap hari dengan kuantitas yang sangat besar. Melihat hal tersebut, dibutuhkan inovasi dalam pengelolaan… Indonesia Siap Pensiunkan Dini PLTU Batu Bara …

1

Daftar 5 Negara Paling Berkelanjutan di Asia

Berbagai negara di seluruh dunia saling berlomba-lomba menunjukkan komitmen mereka sebagai negara dengan kesadaran akan sustainability yang baik. Baca juga artikel lainnya : PERAN KONSULTAN PENGELOLAAN KARBON DALAM MENGURANGI JEJAK EMISI PERUSAHAAN Hal ini ditunjukkan melalui penerapan praktik ramah lingkungan yang tujuannya sudah tentu untuk meminimalisir dampak perubahan iklim, mencegah kerusakan ekosistem, sampai dengan mewujudkan pelestarian lingkungan. Sejauh ini, negara-negara di kawasan Eropa adalah pihak yang secara signifikan paling menunjukkan komitmennya dalam mencapai target-target keberlanjutan. Tidak mau kalah, negara di Asia juga turut berupaya mewujudkan capaian yang sama. Hal ini terbukti dari pengamatan yang dilakukan Yale University. Berdasarkan data perangkingan Environmental Performance Index (EPI) tahun 2022 yang disusun oleh Yale University dan Columbia University, serta bekerja sama dengan World Economic Forum (WEF), berikut adalah daftarnya. 1. Jepang (Rank 25) Jepang telah dikenal akan kedisiplinannya dalam menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah Jepang mendorong pengelolaan sampah yang bertanggung jawab sebagai bagian dari pendidikan bagi warga serta kewajiban yang perlu dipatuhi turis. Tidak hanya itu, beberapa inisiatif yang menjadikan Jepang negara paling berkelanjutan mencakup perhatian besar terhadap pendidikan pembangunan berkelanjutan, peningkatan penggunaan energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil, kualitas udara yang bersih dengan partikel PM2.5 yang minim, serta keanekaragaman hayati yang baik. 2. Singapura (Rank 44) Singapura telah mencapai tingkat keberlanjutan yang signifikan, seperti menjadi kota terhijau di Asia dan kota paling berkelanjutan keempat di dunia. Pencapaiannya bahkan lebih daripada itu. Hal lainnya yakni peningkatan konstruksi bangunan yang ramah lingkungan, perluasan pemasangan energi surya dalam upaya membatasi penggunaan energi fosil, daur ulang air dengan program NEWater, serta kontribusi meningkatkan kualitas hidup penduduknya, dengan udara, air, dan sanitasi yang bersih dan ruang publik yang aman dan hijau. 3. Korea Selatan (Rank 63) Korea Selatan bisa dibilang merupakan ‘surganya’ inovasi teknologi berkelanjutan. seperti kendaraan listrik, baterai lithium-ion, dan pengelolaan limbah. Sejauh ini, Korea Selatan telah berhasil meningkatkan daya saing global di berbagai industri, mengatasi krisis keuangan, dan mengembangkan teknologi hijau. Negara ini juga aktif dalam mitigasi perubahan iklim melalui komitmen pada Perjanjian Paris dan berbagai inisiatif ramah lingkungan, seperti peningkatan efisiensi energi dan pengembangan energi terbarukan. 4. Brunei Darussalam (Rank 71) Salah satu negara produsen gas alam cair keempat di dunia tidak lupa untuk menunjukkan komitmen untuk menjaga sumber daya alam, meningkatkan kualitas hidup, dan mengembangkan perekonomian yang berkelanjutan. Salah satu yang terkenal dari Brunei yaitu memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa dan aktif dalam program konservasi, termasuk penanaman pohon untuk menjaga kelestarian hutan. 5. Taiwan (Rank 74) Taiwan telah melakukan berbagai pencapaian dalam bidang keberlanjutan, termasuk dalam hal ekonomi, sosial, dan lingkungan.  Beberapa pencapaian tersebut meliputi pengembangan industri hijau, peningkatan tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan, serta komitmen untuk mencapai nol emisi pada tahun 2050. Taiwan meluncurkan kampanye global “Go Green with Taiwan” untuk mempromosikan keberlanjutan lingkungan dan mengembangkan industri hijau berteknologi canggih. Pemerintah Taiwan menyebut bahwa negara ini Taiwan mampu menghasilkan bahan hijau yang stabil dan bernilai tambah tinggi serta produk terkait, menjadikannya mitra yang tak tergantikan untuk pengembangan energi hijau dan ekonomi berkelanjutan internasional, EPI adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai sejauh mana suatu negara melindungi lingkungan hidupnya. Indeks ini memberikan peringkat pada hampir semua negara di dunia berdasarkan kinerja mereka dalam bidang lingkungan. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article Air Minum Kemasan Plastik Dilarang di Bali, Apa yang Terjadi? Pemerintah Provinsi Bali baru saja melakukan langkah yang besar dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, yakni dengan melakukan pelarangan penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) plastik di Bali. Baca juga artikel lainnya : Mengenal Eutrofikasi, Ancaman terhadap Kesehatan Ekosistem Air Melansir laman Tempo, Gubernur I Wayan Koster melalui Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 yang diterbitkan pada awal April lalu, secara resmi melarang produsen dan distributor untuk mengedarkan air minum dalam kemasan plastik dengan volume di bawah satu liter. Larangan ini tidak hanya diperuntukkan bagi produsen besar, berlaku juga untuk para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang menjual… Masa Depan Bisnis Adalah Bertanggung Jawab, Benarkah? Sustainability atau Keberlanjutan bukan hanya sekadar tren musiman di era sekarang ini, melainkan telah menjadi suatu kewajiban yang dapat mendorong kemajuan dan perkembangan bisnis secara signifikan. Tren global menunjukkan bahwa masa depan bisnis adalah dengan menjadi lebih bertanggung jawab, baik secara sosial dan lingkungan. Sementara bisnis yang tidak melibatkan sustainability ke dalam aktivitas bisnis mereka berpotensi semakin ditinggalkan oleh konsumen juga investor. Tren Konsumen yang Peduli Keberlanjutan Pernyataan di atas bukanlah omong kosong belaka. Hal ini selaras dan sesuai dengan hasil Survei Suara Konsumen 2024 yang diterbitkan PwC pada 15 Mei 2024 lalu. Berdasarkan survei tersebut, sekitar 80 persen konsumen,… Berbagai Inovasi dalam Pengelolaan Sampah yang Bisa Dimanfaatkan Indonesia bisa dibilang masih sangat memerlukan berbagai inovasi dan kemajuan dalam kegiatan pengelolaan sampah untuk membantu sampah ditangani dengan cara yang lebih efektif. Sampai saat ini, metode pengelolaan sampah yang paling populer di Indonesia ialah metode konvensional di mana sistem kumpul-angkut-buang menjadi yang paling umum digunakan. Masyarakat sudah sangat terbiasa untuk hanya membuang sampah tanpa dipilah, kemudian sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan sistem tersebut, sayangnya penumpukan sampah tidak dapat terhindarkan. TPA seringkali mengalami overload atau kelebihan kapasitas karena sampah masuk setiap hari dengan kuantitas yang sangat besar. Melihat hal tersebut, dibutuhkan inovasi dalam pengelolaan… Indonesia Siap Pensiunkan Dini PLTU Batu Bara Pemerintah Indonesia bersiap untuk melakukan langkah besar dalam upaya mencapai netralitas karbon atau Carbon Neutral pada 2060 dengan menerapkan pensiun dini terhadap beberapa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara. Rencana untuk mengakhiri operasional pembangkit listrik tersebut tertuang dalam hasil kajian yang dilaksanakan Institute for Essential Services Reform (IESR) dengan University of Maryland, sebagaimana dilansir dari laman Kontan. Setidaknya ada …