2

5 Cara Jadikan Kafe dan Restoran Ramah Lingkungan

Kafe dan restoran dengan konsep ramah lingkungan tidak lagi sekadar tren di zaman sekarang. Lebih dari itu, konsep ini semakin diminati karena berkaitan dengan prinsip hidup individu atau kelompok tertentu. Baca juga artikel lainnya : 5 Kafe di Jakarta dengan Konsep Ramah Lingkungan Sebab, kini ada lebih banyak orang dengan kesadaran untuk melestarikan lingkungan dan berupaya menjalankan komitmen itu melalui pilihan bijak di sekitarnya. Salah satunya ketika memilih tempat makan yang diharapkan dapat mendukung upaya mereka untuk menjaga lingkungan. Menciptakan kafe atau restoran dengan konsep eco-friendly bisa dibilang merupakan sebuah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bisnis dan lingkungan. Konsep ini pun secara jelas dapat meningkatkan citra bisnis dan menarik pelanggan yang sadar akan isu lingkungan, lho! Lalu bagaimana menjadikan kafe atau restoran lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan sesuai harapan pelanggan? Berikut adalah lima tipsnya! 1. Kelola Sampah dengan Cara yang Bertanggung Jawab Mengelola sampah dengan cara yang tepat merupakan salah satu langkah mudah yang bisa dilakukan pelaku usaha kafe atau restoran mewujudkan bisnis yang berkelanjutan. Jika biasanya orang-orang tidak terlalu peduli dengan pemilahan dan pengolahan sampah yang mendetail, kamu bisa ambil bagian dengan proaktif melakukan hal yang seharusnya. Menerapkan zero waste di dalam restoran pun bisa menjadi pilihan. Dimulai dengan menyediakan tempat sampah terpilah untuk membantu pelanggan menempatkan sampah sesuai jenisnya. Kemudian bekerjasamalah dengan industri pengelolaan sampah bertanggung jawab untuk memaksimalkan upayamu. Sampah organik sisa makanan bisa diolah menjadi kompos, sampah anorganik juga bisa dikirimkan ke fasilitas daur ulang untuk diolah menjadi barang baru yang berguna.  2. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai Sejak dulu permasalahan sampah plastik sudah menjadi isu yang cukup mengkhawatirkan karena keberadaannya seringkali mencemari lingkungan dan membahayakan makhluk hidup. Ini adalah waktunya untuk meninggalkan barang-barang berbahan plastik dan dan mulai menggunakan benda dengan material lainnya seperti sedotan bambu, stainless, atau kertas. Inisiatif ini menunjukkan betapa pedulinya restoran atau kafe terhadap dampak yang mungkin terjadi. Pelaku usaha juga bisa menawarkan kepada pelanggan diskon jika membawa tumbler atau wadah sendiri. Langkah ini mendorong pemakaian tumbler yang lebih luas. 3. Efisiensi Energi & Air Mengurangi konsumsi air dan energi adalah cara lainnya yang bisa membuat restoran atau kafe lebih berkelanjutan.  Restoran atau kafe biasanya menggunakan jumlah air yang tidak sedikit, kadang kala beberapa melakukan pemborosan karena tidak tau cara menghematnya. Menghemat air dan energi selain dapat berdampak baik bagi lingkungan juga membantu mengurangi tagihan listrik Anda. Berinvestasilah pada perangkat dan perkakas hemat air, gunakan lampu LED dan peralatan hemat energi, manfaatkan air hujan atau filter daur ulang untuk kebutuhan sanitasi, serta gunakan energi terbarukan seperti panel surya sebagai sumber alternatif tambahan untuk memasok kebutuhan listrik. 4. Gunakan Bahan Lokal Menggunakan bahan baku lokal berarti Anda membantu mengurangi emisi karbon dari transportasi. Hal ini juga berarti bahan makanan menjadi lebih segar, emisi karbon yang lebih rendah, dan jejak karbon yang lebih kecil secara keseluruhan. Jejak karbon restoran Anda akan berkurang karena perjalanan yang harus ditempuh untuk membawa bahan-bahan ke dapur akan berkurang. 5. Desain dan Interior Berkelanjutan Keunikan dari kafe atau restoran biasanya menjadi salah satu yang hal utama ketika pelanggan hendak memilih tempat makan. Selain desain yang unik dan eye-catching, Anda mungkin bisa mempertimbangkan menggunakan mebel dari kayu daur ulang atau bahan ramah lingkungan sebagai daya tarik. Manfaatkan juga tanaman hijau untuk menciptakan suasana alami dan meningkatkan kualitas udara. Restoran/kafe dengan konsep eco-friendly bukan hanya tren, tapi investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bisnis dan lingkungan. Sudahkah Anda menerapkannya dalam bisnis? Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article 5 Cara Jadikan Kafe dan Restoran Ramah Lingkungan Kafe dan restoran dengan konsep ramah lingkungan tidak lagi sekadar tren di zaman sekarang. Lebih dari itu, konsep ini semakin diminati karena berkaitan dengan prinsip hidup individu atau kelompok tertentu. Sebab, kini ada lebih banyak orang dengan kesadaran untuk melestarikan lingkungan dan berupaya menjalankan komitmen itu melalui pilihan bijak di sekitarnya. Salah satunya ketika memilih tempat makan yang diharapkan dapat mendukung upaya mereka untuk menjaga lingkungan. Menciptakan kafe atau restoran dengan konsep eco-friendly bisa dibilang merupakan sebuah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bisnis dan lingkungan. Konsep ini pun secara jelas dapat meningkatkan citra bisnis dan menarik pelanggan yang sadar akan… Cara Sederhana Melindungi Lingkungan dari Rumah Jika bukan manusia sebagai penghuni bumi yang melindungi kelestarian lingkungan, siapa lagi yang bisa melakukan. Melindungi lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi besar, tetapi juga kewajiban kita sebagai individu. Manusia pada dasarnya diberikan keleluasaan untuk memanfaatkan bumi dan apa yang dihasilkannya. Namun, keuntungan ini dibarengi dengan tanggung jawab untuk mengelolanya dengan tepat sehingga bumi masih bisa terus bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang. Perlu diketahui bahwa setiap tindakan kecil yang kita lakukan dapat berdampak pada kesehatan bumi dan kehidupan di masa depan. Jika setiap individu berkontribusi dengan langkah kecil seperti mengurangi sampah plastik, menanam pohon, atau hemat energi,… 5 Kafe di Jakarta dengan Konsep Ramah Lingkungan Restoran atau kafe dengan konsep ramah lingkungan nampaknya menjadi salah satu pilihan yang semakin diminati seiring dengan meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap sustainability atau keberlanjutan. Tidak hanya berfokus pada kafe dengan keunikan tertentu, banyak orang kini turut mempertimbangkan pilihan mereka kepada tempat makan yang turut menunjukkan dukungan terhadap praktik berkelanjutan. Cara dan metodenya pun bisa sangat beragam. Di Jakarta sendiri, hadir berbagai pilihan kafe ramah lingkungan yang berupaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Berikut ini adalah lima pilihan kafe berkonsep ramah lingkungan di Jakarta. 1. ECAPS Cafe – Kemang ECAPS Cafe hadir dengan nuansa alam yang khas dan telah sejak awal… Pengelolaan Sampah Organik Sisa Makanan di Restoran Sampah organik sisa makanan atau food waste dapat bersumber dari berbagai tempat, seperti rumah tangga, bisnis yang mencakup hotel, restoran, kafe (horeka), pasar, dan industri pengolahan makanan. …

2

Cara Sederhana Melindungi Lingkungan dari Rumah

Jika bukan manusia sebagai penghuni bumi yang melindungi kelestarian lingkungan, siapa lagi yang bisa melakukan. Melindungi lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi besar, tetapi juga kewajiban kita sebagai individu. Manusia pada dasarnya diberikan keleluasaan untuk memanfaatkan bumi dan apa yang dihasilkannya. Namun, keuntungan ini dibarengi dengan tanggung jawab untuk mengelolanya dengan tepat sehingga bumi masih bisa terus bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang. Perlu diketahui bahwa setiap tindakan kecil yang kita lakukan dapat berdampak pada kesehatan bumi dan kehidupan di masa depan. Jika setiap individu berkontribusi dengan langkah kecil seperti mengurangi sampah plastik, menanam pohon, atau hemat energi, dampaknya akan sangat besar.  Baca juga artikel lainnya : Mobil Listrik vs Mobil Bensin, Siapa Lebih Ramah Lingkungan? Kita tidak hanya akan dapat melindungi planet ini, tetapi juga menjaga kualitas hidup kita sendiri dan generasi mendatang. Lalu apa cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk melindungi lingkungan meski dari rumah sekalipun? 1. Menerapkan Konsumsi yang Bertanggung Jawab Tidak dapat dipungkiri bahwa keleluasaan untuk memanfaatkan bumi beserta apa yang dihasilkannya, dapat memberikan kita rasa ingin berlebihan dan menjadikannya tidak bijak lagi. Padahal eksploitasi alam besar-besaran sangatlah tidak baik. Perlu dipahami bahwa bumi juga memiliki batas kemampuannya dan ketika titik itu tercapai tidak terbayangkan apa yang bisa terjadi. Oleh karena itu, mulailah menghemat penggunaan listrik dan air untuk membantu mengurangi beban fosil yang dibutuhkan. Matikan lampu & perangkat elektronik saat tidak digunakan. Kurangi konsumsi air dengan menggunakan shower hemat air dan perbaiki kebocoran pipa. 2. Mengurangi Sampah dan Menerapkan Gaya Hidup Zero Waste Menerapkan gaya hidup zero waste berarti mendorong kita untuk mengurangi produksi sampah dalam keseharian yang dapat berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) atau mungkin mencemari lingkungan. Saat ini, masalah tumpukan sampah tengah menimbulkan kekhawatiran sebab jumlahnya yang semakin meningkat. Pengelolaan sampah yang kurang memadai menjadikan sampah tidak terkelola dan menumpuk terbuka di lingkungan, menambah beban bagi pemanasan global. Kita bisa mulai dengan mengurangi penggunaan kemasan plastik, memilih produk dengan kemasan minimal atau biodegradable. Gunakan juga barang yang bisa dipakai ulang seperti membawa tas belanja sendiri, menggunakan tumbler, dan menghindari sedotan plastik. Terapkan juga pemilahan dan daur ulang sampah dengan membuang sampah sesuai kategori lalu kirimkan ke fasilitas daur ulang di sekitar Anda. 3. Menanam Pohon dan Menjaga Lingkungan Tetap Hijau Pohon merupakan agen penyerap karbon dan polutan yang penting untuk memperbaiki kualitas udara. Sayangnya, ruang terbuka hijau belum tentu tersedia di suatu wilayah dan membuat lingkungan semakin gersang ditambah udara menjadi tercemar dan tentu tidak sehat. Lakukan inisiatif menanam pohon atau tanaman di rumah untuk memberikan titik hijau yang menyegarkan, jangan menebang pohon sembarangan ataupun merusak pohon dengan cara lainnya. Kita juga bisa mendukung gerakan reboisasi atau adopsi pohon yang dilakukan organisasi tertentu di manapun tempatnya. 4. Menghindari Membakar Sampah Menghindari pembakaran sampah berperan penting untuk menjaga kesehatan lingkungan dan manusia. Asap dari sampah yang dibakar dapat mencemari udara, memperburuk kualitas lingkungan, dan berkontribusi pada pemanasan global. Pembakaran sampah, terutama di area terbuka juga dapat melepaskan polutan berbahaya ke udara seperti karbon monoksida, dioksin, dan partikel halus yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan penyakit serius lainnya. Oleh karena itu, mulailah untuk mengelola sampah dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos untuk menyuburkan tanah, sementara sampah anorganik, contohnya seperti plastik dan kertas, bisa didaur ulang untuk mengurangi limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Menurutmu, cara sederhana apalagi yang bisa kita lakukan untuk menjaga dan melindungi lingkungan meski dilakukan dari rumah? Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article 5 Cara Jadikan Kafe dan Restoran Ramah Lingkungan Kafe dan restoran dengan konsep ramah lingkungan tidak lagi sekadar tren di zaman sekarang. Lebih dari itu, konsep ini semakin diminati karena berkaitan dengan prinsip hidup individu atau kelompok tertentu. Baca juga artikel lainnya : 5 Kafe di Jakarta dengan Konsep Ramah Lingkungan Sebab, kini ada lebih banyak orang dengan kesadaran untuk melestarikan lingkungan dan berupaya menjalankan komitmen itu melalui pilihan bijak di sekitarnya. Salah satunya ketika memilih tempat makan yang diharapkan dapat mendukung upaya mereka untuk menjaga lingkungan. Menciptakan kafe atau restoran dengan konsep eco-friendly bisa dibilang merupakan sebuah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bisnis dan lingkungan. Konsep ini… Cara Sederhana Melindungi Lingkungan dari Rumah Jika bukan manusia sebagai penghuni bumi yang melindungi kelestarian lingkungan, siapa lagi yang bisa melakukan. Melindungi lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi besar, tetapi juga kewajiban kita sebagai individu. Manusia pada dasarnya diberikan keleluasaan untuk memanfaatkan bumi dan apa yang dihasilkannya. Namun, keuntungan ini dibarengi dengan tanggung jawab untuk mengelolanya dengan tepat sehingga bumi masih bisa terus bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang. Perlu diketahui bahwa setiap tindakan kecil yang kita lakukan dapat berdampak pada kesehatan bumi dan kehidupan di masa depan. Jika setiap individu berkontribusi dengan langkah kecil seperti mengurangi sampah plastik, menanam pohon, atau hemat energi,… 5 Kafe di Jakarta dengan Konsep Ramah Lingkungan Restoran atau kafe dengan konsep ramah lingkungan nampaknya menjadi salah satu pilihan yang semakin diminati seiring dengan meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap sustainability atau keberlanjutan. Tidak hanya berfokus pada kafe dengan keunikan tertentu, banyak orang kini turut mempertimbangkan pilihan mereka kepada tempat makan yang turut menunjukkan dukungan terhadap praktik berkelanjutan. Cara dan metodenya pun bisa sangat beragam. Di Jakarta sendiri, hadir berbagai pilihan kafe ramah lingkungan yang berupaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Berikut ini adalah lima pilihan kafe berkonsep ramah lingkungan di Jakarta. 1. ECAPS Cafe – Kemang ECAPS Cafe hadir dengan nuansa alam yang khas dan telah sejak awal… Pengelolaan Sampah Organik Sisa Makanan di Restoran Sampah organik sisa makanan atau food waste dapat bersumber dari berbagai tempat, seperti rumah tangga, bisnis yang mencakup hotel, restoran, kafe …

Virtual Background LinkedIn 2

5 Kafe di Jakarta dengan Konsep Ramah Lingkungan

Restoran atau kafe dengan konsep ramah lingkungan nampaknya menjadi salah satu pilihan yang semakin diminati seiring dengan meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap sustainability atau keberlanjutan. Baca juga artikel lainnya : Cara Menghitung Jejak Karbon dari Proses Produksi Industri Tidak hanya berfokus pada kafe dengan keunikan tertentu, banyak orang kini turut mempertimbangkan pilihan mereka kepada tempat makan yang turut menunjukkan dukungan terhadap praktik berkelanjutan. Cara dan metodenya pun bisa sangat beragam. Di Jakarta sendiri, hadir berbagai pilihan kafe ramah lingkungan yang berupaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Berikut ini adalah lima pilihan kafe berkonsep ramah lingkungan di Jakarta. 1. ECAPS Cafe – Kemang ECAPS Cafe hadir dengan nuansa alam yang khas dan telah sejak awal memperkenalkan konsep ramah lingkungan sebagai ciri khas utama mereka. Melalui penerapan konsep zero waste, ECAPS Cafe melakukan berbagai upaya untuk mencegah sampah operasional berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Sampah organik diolah menjadi kompos dan menggunakan metode BSF, sampah anorganik didistribusikan ke industri daur ulang, dan sampah residu ditangani dengan metode RDF (Refused-derived Fuel). Tidak hanya itu, ECAPS Cafe juga melakukan pemanfaatan barang-barang bekas menjadi furnitur dan material dekorasi. Berasal dari barang hasil daur ulang dan upcycling.  2. Stuja Coffee – Cipete Beberapa dari kita pasti tidak asing dengan Stuja Coffee milik pasangan #temantapimenikah Ayudia dan Ditto Percussion. Implementasi konsep ramah lingkungan di Stuja Coffee dilakukan ke dalam berbagai cara. Contohnya seperti menyediakan tempat sampah terpilah untuk mendorong pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab.  Dikutip dari laman Cipete Creative District, Stuja mendorong penggunaan botol kaca sebagai wadah kemasan minuman ramah lingkungan Dibandingkan plastik, botol kaca lebih ramah untuk didaur ulang. Pengolahannya yang terus menerus tidak akan menurunkan kualitasnya secara signifikan. Pelanggan pun bisa membawa kembali wadah tersebut sebagai refill, untuk didaur ulang, atau ditangani secara mandiri. Melalui kampanye eco-friendly yang dilakukan, Stuja Coffee berharap dapat membantu meningkatkan kesadaran peduli lingkungan pada masyarakat sekitar. 3. Burgreens – Dharmawangsa Burgreens dikenal sebagai salah satu restoran burger yang sangat giat mempromosikan konsep ramah lingkungan sebagai bagian dari identitas mereka. Burgreens hadir dengan visi untuk menciptakan dunia yang lebih sehat dan berkelanjutan melalui makanan. Melansir laman Good Shot, Burgreens diketahui menggunakan beragam pendekatan inovatif seperti memaksimalkan penggunaan bahan baku, meminimalisir timbulan sampah makanan sisa dapur, menghindari penggunaan plastik dalam kemasan dengan memanfaatkan material alternatif lainnya. Selain itu, Burgreens juga konsisten menyediakan makanan bergizi yang mendukung gaya hidup sehat dan berkualitas. Sudahkah kamu mencobanya? 4. Cliq Coffee – Senopati Patuh terhadap aturan pemerintah untuk meminimalkan timbulan sampah plastik, Cliq Coffee manut dengan berinisiatif mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dalam operasional bisnis mereka. Contohnya dengan tidak menyediakan sedotan plastik, menggantikan penggunaan gelas plastik dengan gelas kaca yang tidak hanya membuat tampilan lebih estetik tetapi juga baik untuk lingkungan. 5. Copper Club – Kelapa Gading Salah satu kafe di daerah Kelapa Gading ini punya konsep ramah lingkungan serta nuansa alam yang sejuk dan adem. Dukungan Copper Club terhadap gerakan ramah lingkungan ditunjukkan melalui penggunaan alat makan yang bukan berbahan plastik, menggantikannya dengan peralatan serba copper atau tembaga. Nuansa di tempat ini sangat asri dan hijau dengan banyaknya tanaman yang mengelilingi kafe. Cocok untuk nongkrong dalam waktu lama. Restoran/kafe dengan konsep eco-friendly bukan hanya tren, tapi investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bisnis dan lingkungan. Apakah kamu sudah mencoba salah satunya? Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article 5 Cara Jadikan Kafe dan Restoran Ramah Lingkungan Kafe dan restoran dengan konsep ramah lingkungan tidak lagi sekadar tren di zaman sekarang. Lebih dari itu, konsep ini semakin diminati karena berkaitan dengan prinsip hidup individu atau kelompok tertentu. Baca juga artikel lainnya : 5 Kafe di Jakarta dengan Konsep Ramah Lingkungan Sebab, kini ada lebih banyak orang dengan kesadaran untuk melestarikan lingkungan dan berupaya menjalankan komitmen itu melalui pilihan bijak di sekitarnya. Salah satunya ketika memilih tempat makan yang diharapkan dapat mendukung upaya mereka untuk menjaga lingkungan. Menciptakan kafe atau restoran dengan konsep eco-friendly bisa dibilang merupakan sebuah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bisnis dan lingkungan. Konsep ini… Cara Sederhana Melindungi Lingkungan dari Rumah Jika bukan manusia sebagai penghuni bumi yang melindungi kelestarian lingkungan, siapa lagi yang bisa melakukan. Melindungi lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi besar, tetapi juga kewajiban kita sebagai individu. Manusia pada dasarnya diberikan keleluasaan untuk memanfaatkan bumi dan apa yang dihasilkannya. Namun, keuntungan ini dibarengi dengan tanggung jawab untuk mengelolanya dengan tepat sehingga bumi masih bisa terus bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang. Perlu diketahui bahwa setiap tindakan kecil yang kita lakukan dapat berdampak pada kesehatan bumi dan kehidupan di masa depan. Jika setiap individu berkontribusi dengan langkah kecil seperti mengurangi sampah plastik, menanam pohon, atau hemat energi,… 5 Kafe di Jakarta dengan Konsep Ramah Lingkungan Restoran atau kafe dengan konsep ramah lingkungan nampaknya menjadi salah satu pilihan yang semakin diminati seiring dengan meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap sustainability atau keberlanjutan. Tidak hanya berfokus pada kafe dengan keunikan tertentu, banyak orang kini turut mempertimbangkan pilihan mereka kepada tempat makan yang turut menunjukkan dukungan terhadap praktik berkelanjutan. Cara dan metodenya pun bisa sangat beragam. Di Jakarta sendiri, hadir berbagai pilihan kafe ramah lingkungan yang berupaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Berikut ini adalah lima pilihan kafe berkonsep ramah lingkungan di Jakarta. 1. ECAPS Cafe – Kemang ECAPS Cafe hadir dengan nuansa alam yang khas dan telah sejak awal… Pengelolaan Sampah Organik Sisa Makanan di Restoran Sampah organik sisa makanan atau food waste dapat bersumber dari berbagai tempat, seperti rumah tangga, bisnis yang mencakup hotel, restoran, kafe (horeka), pasar, dan industri pengolahan makanan. Sampai saat ini, sampah organik sisa makanan masih menjadi salah satu jenis timbulan sampah yang banyak dihasilkan masyarakat, terutama warga Indonesia. Jumlah food waste di …

sampah organik

Pengelolaan Sampah Organik Sisa Makanan di Restoran

Sampah organik sisa makanan atau food waste dapat bersumber dari berbagai tempat, seperti rumah tangga, bisnis yang mencakup hotel, restoran, kafe (horeka), pasar, dan industri pengolahan makanan. Sampai saat ini, sampah organik sisa makanan masih menjadi salah satu jenis timbulan sampah yang banyak dihasilkan masyarakat, terutama warga Indonesia. Jumlah food waste di Indonesia pun cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI, pada tahun 2023 saja, sampah sisa makanan menyumbang jumlah yang sangat besar, mencapai 41,4 persen dari total sampah nasional.  Baca juga artikel lainnya : MENGAPA SUPPLIER SUSTAINABILITY REPORT MANAGEMENT PENTING BAGI KEBERLANJUTAN BISNIS? Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah sampah plastik yang menyumbang sekitar 18,6 persen bagian dari total sampah tahunan secara keseluruhan. Food waste di Indonesia bahkan disebut menjadi yang paling besar di Asia Tenggara, menurut laporan Think Eat Save yang dirilis badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Bisnis restoran sebagai salah satu penyumbang sampah makanan, seringkali menghasilkan jumlah timbulan sampah yang tidak sedikit. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah makanan ini bisa mencemari lingkungan juga meningkatkan biaya operasional. Oleh karena itu, dibutuhkan praktik pengelolaan sampah organik sisa makanan atau food waste yang lebih bertanggung jawab untuk membantu restoran beroperasi lebih ramah lingkungan. Ketahui beberapa cara efektifnya melalui pembahasan di bawah. 1. Mencegah Produksi Sampah Makanan Sejak Awal Kamu tentu masih ingat dengan prinsip 3R dalam aktivitas pengelolaan sampah kan. Atau lebih jelasnya ialah prinsip Reduce-Reuse-Recycle yang membuat penanganan sampah tidak hanya berfokus pada aktivitas ‘buang’ saja. Sesuai prinsip 3R, restoran dapat melakukan upaya pencegahan dengan meminimalisir produksi sampah makanan sejak awal. Mengurangi timbulan sampah akan membantu restoran mengelola sampah dengan lebih mudah karena jumlahnya lebih sedikit. Restoran bisa membuat perencanaan menu dan porsi yang tepat untuk membantu menentukan penggunaan bahan baku yang efektif. Ide ini dapat menghindarkan restoran dari pemborosan makanan karena porsi yang terlalu besar. Selain itu, restoran juga bisa menerapkan manajemen stok yang cerdas di mana bahan baku yang sudah lebih lama disimpan akan digunakan terlebih dahulu. Disebut juga sistem First In, First Out (FIFO). Jangan lupa untuk menyimpan bahan dengan benar untuk memperpanjang masa pakainya dan menghindari potensi bahan baku kadaluwarsa sebelum dipakai. 2. Menggunakan Kembali Bahan Makanan Layak Pakai Prinsip 3R juga memuat inisiatif berkelanjutan lainnya, yakni Reuse atau mendorong penggunaan kembali bahan-bahan layak pakai. Pihak restoran mungkin dapat memaksimalkan bahan baku yang ada untuk diolah menjadi kreasi resep lainnya. Contohnya seperti menggunakan tulang ayam atau sapi untuk membuat kaldu yang menggugah selera. Selain itu, makanan berlebih juga menjadi salah satu isu yang dihadapi bisnis restoran. Namun, saat ini terdapat inovasi penjualan makanan berlebih yang memungkinkan restoran dan bisnis F&B menjual makanan yang masih layak sehingga terhindar dari mubazir. 3. Mengolah Sampah Organik Sisa Makanan dengan Tepat Alih-alih membuangnya begitu saja ke tempat sampah, restoran dapat mengolah sampah sisa makanan dengan cara yang lebih ramah bagi lingkungan. Salah satu metode yang umum dilakukan di masyarakat yakni mengubah sisa sayur dan buah menjadi kompos untuk tanaman. Sampah sisa makanan lainnya juga bisa dikubur di dalam tanah untuk membantu menyuburkan lahan yang ada. Terdapat juga teknik pengelolaan sampah sisa makanan lainnya menggunakan inovasi lalat Black Soldier Fly (BSF) yang saat ini telah banyak dibudidayakan. Lalat BSF dapat berperan sebagai pengurai sampah organik yang efektif, mengurai hingga 50 persen sampah organik dalam waktu dua minggu. Keduanya merupakan metode pengelolaan sampah yang berkelanjutan untuk membantu mengurangi sampah organik berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dengan sia-sia. Dengan mengelola sampah makanan secara bijak, restoran bisa mengurangi dampak lingkungan, menghemat biaya operasional, dan meningkatkan citra bisnis yang ramah lingkungan. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article Waspada Produksi Jejak Karbon dari Limbah Rumah Tangga Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi limbah telah menjadi dampak dari kegiatan sehari-hari manusia yang tak terhindarkan, dapat bersumber dari aktivitas industri juga rumah tangga. Limbah rumah tangga didefinisikan sebagai bahan sisa, sampah, atau buangan yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari di rumah, seperti sisa makanan, barang padat, cairan bekas pakai, dan lain sebagainya. Sama seperti pada umumnya, limbah rumah tangga dapat dikategorikan ke dalam limbah organik, anorganik, dan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Dalam penanganannya, dibutuhkan metode yang tepat sebab pengolahan limbah yang salah dapat berkontribusi terhadap peningkatan jejak karbon harian rumah tangga. Pengolahan limbah tidak bertanggung jawab tidak hanya… Peran Lahan Basah dalam Mitigasi Perubahan Iklim Lahan basah merupakan salah satu ekosistem bumi yang punya peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, salah satunya mendukung upaya mitigasi perubahan iklim. Lahan basah adalah sebuah ekosistem yang tergenang air secara permanen atau musiman, mencakup rawa, paya, dan daerah pesisir yang berair. Lahan ini dapat berupa air tawar, payau, atau asin, dan sering ditemukan di tepi sungai, danau, atau laut.  Contoh dari lahan basah antara lain berupa hutan bakau, gambut, dan delta sungai. Berdasarkan fungsinya, lahan basah punya manfaat yang penting untuk menjaga keseimbangan alam. Ekosistem lahan basah juga dikenal akan kemampuannya menyimpan karbon dalam jumlah banyak, suatu hal yang… 5 Cara Jadikan Kafe dan Restoran Ramah Lingkungan Kafe dan restoran dengan konsep ramah lingkungan tidak lagi sekadar tren di zaman sekarang. Lebih dari itu, konsep ini semakin diminati karena berkaitan dengan prinsip hidup individu atau kelompok tertentu. Baca juga artikel lainnya : 5 Kafe di Jakarta dengan Konsep Ramah Lingkungan Sebab, kini ada lebih banyak orang dengan kesadaran untuk melestarikan lingkungan dan berupaya menjalankan komitmen itu melalui pilihan bijak di sekitarnya. Salah satunya ketika memilih tempat makan yang diharapkan dapat mendukung upaya mereka untuk menjaga lingkungan. Menciptakan kafe atau restoran dengan konsep eco-friendly bisa dibilang merupakan sebuah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bisnis dan lingkungan. Konsep ini… Cara Sederhana Melindungi Lingkungan dari Rumah Jika bukan manusia sebagai penghuni …

4

5 Masalah Lingkungan dari Bisnis Restoran

Tidak dapat dipungkiri bahwa sektor industri mungkin dapat menyumbang polutan dan menghasilkan pencemaran terhadap lingkungan beserta dampaknya yang bersifat merugikan. Hal ini bisa terjadi apabila aktivitas produksi dan operasional bisnis berjalan dengan cara yang tidak ramah bagi alam. Salah satunya berasal dari aktivitas bisnis horeka (hotel-restoran-kafe). Baca juga artikel lainnya : 5 Kafe di Jakarta dengan Konsep Ramah Lingkungan Pada artikel kali ini, akan dipaparkan apa saja masalah lingkungan yang mungkin disumbang dari sebuah bisnis restoran. Berikut beberapa isu lingkungan yang sering dihasilkan dari sektor ini. 1. Limbah Makanan Salah satu masalah utama yang seringkali dihasilkan dari sebuah bisnis restoran adalah limbah atau sampah sisa makanan. Limbah makanan ini umumnya berasal dari pembuangan makanan berlebih akibat bahan baku tidak terpakai, porsi yang berlebih, juga makanan yang tidak habis dimakan oleh pelanggan. Apakah jumlahnya besar? Sayangnya, sangat besar. Melansir laman Kompas, berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK pada tahun 2023, di Jakarta saja ada sekitar 1,5 juta ton limbah makanan yang dihasilkan bisnis horeka, dari total timbulan 3,1 juta ton sampah per tahun.  Dominasi sampah makanan yang besar ini menimbulkan kerugian tidak hanya bersifat finansial tetapi juga lingkungan. Pemborosan bahan baku dapat membuat biaya produksi terbuang sia-sia. Belum lagi dengan emisi metana (CH4) dari sampah organik yang membusuk di tempat pembuangan akhir (TPA). Dapat memperparah perubahan iklim dan meningkatkan pemanasan global. 2. Penggunaan Plastik Sekali Pakai Masalah lingkungan akibat sampah plastik sekali pakai sudah sejak lama menjadi fokus banyak pihak untuk dapat diatasi.  Sebagaimana kita ketahui, timbulan sampah plastik telah banyak mencemari lingkungan, termasuk daratan dan lautan, sebuah polutan yang sangat sulit terurai, membawa dampak yang amat membahayakan makhluk hidup. Saat ini, penggunaan plastik sekali pakai nampaknya masih sangat diandalkan di beberapa daerah. Restoran, minimarket, hingga pedagang kecil biasanya masih menggunakan benda ini untuk berbagai kebutuhan, seperti kantong plastik, sedotan, atau alat makan sekali pakai. Untuk mencegah timbulan masalah yang lebih besar, dibutuhkan inisiatif dan kesadaran bagi para pelaku usaha untuk menghindari penggunaan plastik sekali pakai dan mulai beralih ke material yang lebih ramah lingkungan.  Seperti yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta yang melarang penggunaan plastik sekali pakai untuk mengurangi timbulan sampah plastik baru, yang saat ini tengah ditargetkan kepada pusat perbelanjaan, pasar swalayan, dan pasar tradisional. 3. Konsumsi Air Berlebihan Penggunaan air pada bisnis restoran biasanya cukup tinggi. Air digunakan dalam jumlah besar untuk persiapan bahan baku, memasak, mencuci peralatan, sampai dengan membersihkan (sanitasi) restoran. Konsumsi air berlebih menyebabkan pemborosan air dan dapat membebani sumber daya lokal. Utamanya di daerah yang rentan terhadap kekeringan dan punya masalah dengan krisis air bersih. Selain itu, pengolahan dan pemanasan air dapat menghabiskan energi, yang berdampak pada peningkatan jejak karbon restoran secara keseluruhan serta merugikan finansial. Oleh karena itu, bisnis restoran dapat mulai untuk menerapkan penghematan air melalui penggunaan peralatan hemar air atau sistem pencucian yang lebih efisien. Mengurangi pemborosan air akan menurunkan tagihan listrik, yang mengarah pada aktivitas restoran yang lebih ekonomis. 4. Konsumsi Energi Listrik yang Tinggi Peralatan dapur seperti oven, kulkas, dan lampu mungkin dapat menyumbang pemakaian listrik yang cukup tinggi. Sayangnya, penggunaan energi dari sumber tidak terbarukan berpotensi meningkatkan dampak lingkungan. Berinvestasi pada peralatan hemat energi merupakan langkah yang penting untuk menjadikan restoran lebih berkelanjutan. Mengurangi konsumsi energi dapat mengurangi dampak lingkungan dan memangkas biaya utilitas secara signifikan. Selain itu, restoran juga bisa memanfaatkan sumber energi terbarukan jika memungkinkan, seperti memanfaatkan panel surya sebagai sumber alternatif listrik atau sistem ventilasi dan pencahayaan alami. Hal tersebut dapat membuat bisnis restoran berjalan lebih hemat biaya dalam jangka panjang.  5. Jejak Karbon dari Transportasi dan Pemasok Bagaimana dengan sumber bahan baku restoran di tempat Anda? Sudahkan mengandalkan pemasok lokal untuk mengurangi emisi karbon akibat transportasi? Rasanya memang sulit dihindari, bahan baku restoran seringkali dikirim dari daerah yang jauh, meningkatkan emisi karbon bagi alam. Padahal, menggunakan pemasok lokal bisa menjadi cara untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan. Memanfaatkan petani atau pemasok bahan baku di wilayah setempat memungkinkan restoran meminimalkan emisi gas rumah kaca. Mungkin juga Anda bisa memperoleh harga yang lebih baik dan kompetitif.  Bagaimana menurutmu? Restoran bisa lebih ramah lingkungan dengan berbagai cara! Kamu juga bisa mulai menerapkan konsep ramah lingkungan dalam kegiatan operasional perusahaan atau organisasi dengan caramu sendiri.  Jalankan rencana tersebut dengan lebih mudah bersama Satuplatform! Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article 5 Cara Jadikan Kafe dan Restoran Ramah Lingkungan Kafe dan restoran dengan konsep ramah lingkungan tidak lagi sekadar tren di zaman sekarang. Lebih dari itu, konsep ini semakin diminati karena berkaitan dengan prinsip hidup individu atau kelompok tertentu. Baca juga artikel lainnya : 5 Kafe di Jakarta dengan Konsep Ramah Lingkungan Sebab, kini ada lebih banyak orang dengan kesadaran untuk melestarikan lingkungan dan berupaya menjalankan komitmen itu melalui pilihan bijak di sekitarnya. Salah satunya ketika memilih tempat makan yang diharapkan dapat mendukung upaya mereka untuk menjaga lingkungan. Menciptakan kafe atau restoran dengan konsep eco-friendly bisa dibilang merupakan sebuah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bisnis dan lingkungan. Konsep ini… Cara Sederhana Melindungi Lingkungan dari Rumah Jika bukan manusia sebagai penghuni bumi yang melindungi kelestarian lingkungan, siapa lagi yang bisa melakukan. Melindungi lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi besar, tetapi juga kewajiban kita sebagai individu. Manusia pada dasarnya diberikan keleluasaan untuk memanfaatkan bumi dan apa yang dihasilkannya. Namun, keuntungan ini dibarengi dengan tanggung jawab untuk mengelolanya dengan tepat sehingga bumi masih bisa terus bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang. Perlu diketahui bahwa setiap tindakan kecil yang kita lakukan dapat berdampak pada kesehatan bumi dan kehidupan di masa depan. Jika setiap individu berkontribusi dengan langkah kecil seperti mengurangi sampah plastik, menanam pohon, atau hemat energi,… 5 Kafe di Jakarta dengan Konsep …

6

Mengenal Penggurunan atau Desertifikasi, Ancaman Bagi Populasi Dunia

Sadarkah kamu bahwa daratan di bumi ini kondisinya semakin kering, tandus, dan memprihatinkan? Wilayah daratan terus mengalami proses penggurunan atau desertifikasi seiring berjalannya waktu, menjadikannya semakin tidak layak untuk ditinggali. Kita tentu mengenal gurun sebagai salah satu ekosistem atau bioma luas dan kering dengan sumber air yang terbatas. Namun, apa jadinya jika daratan yang awalnya hijau dan subur secara perlahan mengalami kekeringan dan kehilangan produktivitasnya layaknya gurun? Baca juga artikel lainnya : CARA MENGHITUNG JEJAK KARBON DARI PROSES PRODUKSI INDUSTRI Fenomena penggurunan ini tentu dapat menimbulkan kekhawatiran dan ancaman bagi masyarakat dunia. Mengapa begitu? Mari kita mengenal lebih fenomena penggurunan atau desertifikasi. Apa Itu Penggurunan atau Desertifikasi? Penggurunan atau desertifikasi merupakan proses terjadinya degradasi lahan di daerah kering, semi-kering, dan sub-humid yang menyebabkan tanah menjadi tandus dan kehilangan kesuburannya. Fenomena penggurunan mengubah suatu daerah yang mulanya adalah lahan sehat dan tinggi produktivitas, menjadi sebuah lahan kering dengan sumber air terbatas yang pada akhirnya akan sulit mendukung kehidupan manusia.  Melansir laman IDNTimes, menurut laporan United Nations Convention to Combat Desertification (UNCCD), lebih dari 24 miliar ton tanah subur mulai hilang setiap tahunnya. Kondisi yang bisa mengancam kehidupan lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia. UNCCD juga mengungkap bahwa selama 30 tahun terakhir, sekitar 77,6 persen daratan di bumi mengalami kondisi yang sangat kering, melebihi kondisi terakhir yang pernah tercatat pada periode 3 dekade sebelumnya. Kemudian, luas tanah yang mengering juga meningkat pesat selama periode tersebut. Melanda 4,3 juta kilometer persegi lahan atau sekitar 40,6 persen bagian dari seluruh daratan yang ada di bumi, luasnya ternyata lebih besar daripada luas India (tidak termasuk Antartika). Penyebab Terjadinya Penggurunan atau Desertifikasi Fenomena penggurunan atau desertifikasi sering kali disebabkan oleh aktivitas manusia dan diperparah oleh terjadinya perubahan iklim. Penggurunan yang dipicu oleh faktor aktivitas manusia biasanya terjadi akibat kegiatan deforestasi atau penebangan hutan liar dan tidak bertanggung jawab yang peruntukkannya untuk pertanian, peternakan, atau permukiman. Aktivitas ini membuat tutupan vegetasi berkurang yang seharusnya menjaga kelembapan tanah. Belum lagi dengan eksploitasi air tanah atau penggunaan air tanah secara berlebihan yang menyebabkan tanah semakin kering dan mengurangi persediaan cadangan air di bawah tanah.  Praktik pertanian yang tidak berkelanjutan juga menambah beban melalui penggunaan bahan kimia berlebih dan sistem irigasi yang buruk. Penggembalaan hewan ternak berlebih juga membuat tanah rusak dan kehilangan daya serap airnya. Sementara itu, di sisi lainnya penggurunan juga bisa dipicu oleh faktor alam melalui fenomena perubahan iklim yang meningkatkan suhu global dan menyebabkan curah hujan tahunan berkurang. Jika kondisi ini terjadi, penguapan pun akan meningkat dan membuat suatu daerah semakin kering. Kekeringan berkepanjangan akan membuat tanah kehilangan kelembapannya, menyebabkan retakan pada tanah dan memicu kematian vegetasi. Salah satunya terjadi di wilayah Afrika di mana suhu meningkat 1,5 derajat Celcius sejak pertengahan abad ke-20 sehingga mempercepat proses penggurunan. Dampak Terjadinya Desertifikasi Desertifikasi tidak lagi hanya dialami oleh wilayah dengan lanskap geografis alami kering, tetapi juga mulai dirasakan di negara-negara tropis salah satunya Indonesia.  Dampak dari penggurunan terhadap suatu wilayah dapat mencakup kerugian dalam hal sosial, ekonomi, serta lingkungan. Dampak tersebut di antaranya: Penggurunan adalah masalah global yang membutuhkan solusi berkelanjutan. Peran manusia sangat besar dalam memperlambat atau mempercepat proses ini. Terdapat berbagai solusi yang bisa membantu mencegah dan mengatasi penggurunan, salah satunya adalah senantiasa menjaga ekosistem hijau dan menerapkan praktik berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.  Dengan mengelola sumber daya secara bijak, kita bisa mencegah lahan produktif berubah menjadi gurun tandus. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article 5 Cara Jadikan Kafe dan Restoran Ramah Lingkungan Kafe dan restoran dengan konsep ramah lingkungan tidak lagi sekadar tren di zaman sekarang. Lebih dari itu, konsep ini semakin diminati karena berkaitan dengan prinsip hidup individu atau kelompok tertentu. Baca juga artikel lainnya : 5 Kafe di Jakarta dengan Konsep Ramah Lingkungan Sebab, kini ada lebih banyak orang dengan kesadaran untuk melestarikan lingkungan dan berupaya menjalankan komitmen itu melalui pilihan bijak di sekitarnya. Salah satunya ketika memilih tempat makan yang diharapkan dapat mendukung upaya mereka untuk menjaga lingkungan. Menciptakan kafe atau restoran dengan konsep eco-friendly bisa dibilang merupakan sebuah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan bisnis dan lingkungan. Konsep ini… Cara Sederhana Melindungi Lingkungan dari Rumah Jika bukan manusia sebagai penghuni bumi yang melindungi kelestarian lingkungan, siapa lagi yang bisa melakukan. Melindungi lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi besar, tetapi juga kewajiban kita sebagai individu. Manusia pada dasarnya diberikan keleluasaan untuk memanfaatkan bumi dan apa yang dihasilkannya. Namun, keuntungan ini dibarengi dengan tanggung jawab untuk mengelolanya dengan tepat sehingga bumi masih bisa terus bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang. Perlu diketahui bahwa setiap tindakan kecil yang kita lakukan dapat berdampak pada kesehatan bumi dan kehidupan di masa depan. Jika setiap individu berkontribusi dengan langkah kecil seperti mengurangi sampah plastik, menanam pohon, atau hemat energi,… 5 Kafe di Jakarta dengan Konsep Ramah Lingkungan Restoran atau kafe dengan konsep ramah lingkungan nampaknya menjadi salah satu pilihan yang semakin diminati seiring dengan meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap sustainability atau keberlanjutan. Baca juga artikel lainnya : Cara Menghitung Jejak Karbon dari Proses Produksi Industri Tidak hanya berfokus pada kafe dengan keunikan tertentu, banyak orang kini turut mempertimbangkan pilihan mereka kepada tempat makan yang turut menunjukkan dukungan terhadap praktik berkelanjutan. Cara dan metodenya pun bisa sangat beragam. Di Jakarta sendiri, hadir berbagai pilihan kafe ramah lingkungan yang berupaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Berikut ini adalah lima pilihan kafe berkonsep ramah lingkungan di Jakarta. 1. ECAPS Cafe –… Pengelolaan Sampah Organik Sisa Makanan di Restoran Sampah organik sisa makanan atau food waste dapat bersumber dari berbagai tempat, seperti rumah tangga, bisnis yang mencakup hotel, restoran, kafe (horeka), pasar, dan industri pengolahan makanan. Sampai saat ini, sampah organik …

sebastian herrmann O2o1hzDA7iE unsplash 2

Implementasi Ekonomi Sirkular pada Bisnis, Apa Saja Contohnya?

Ekonomi sirkular atau ekonomi melingkar yang juga dikenal sebagai circular economy nampaknya telah menjadi suatu inisiatif hijau dalam upaya mendukung kelestarian lingkungan. Di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim yang dirasakan manusia, dibutuhkan sebuah sistem berkelanjutan yang memungkinkan manusia mengolah sumber daya dengan cara yang aman bagi alam. Sistem yang berbeda dari prinsip ekonomi linear yang identik dengan tindakan “ambil-pakai-buang”. Ekonomi sirkular didefinisikan sebagai sistem ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi limbah dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya, dilakukan dengan cara mendaur ulang, menggunakan kembali, dan memperpanjang umur produk serta material. Prinsip utama dari ekonomi sirkular ialah untuk menghindari pemborosan sumber daya dari pengolahan yang tidak efektif. Ekonomi sirkular mendorong produk dirancang agar lebih tahan lama, mudah diperbaiki, serta dapat didaur ulang dengan mudah. Aktivitas ini menciptakan umur atau masa pakai produk yang lebih panjang melalui penggunaan kembali, perbaikan, atau perawatan produk agar tidak cepat berakhir sebagai limbah. Saat ini, telah banyak industri di berbagai sektor yang mengadopsi dan mengimplementasikan konsep circular economy ke dalam operasional bisnis mereka.   Apa saja contohnya? Mari kita lihat bersama! Baca juga artikel lainnya : Pengertian Ekonomi Sirkular, Manfaat dan Contohnya 1. Industri Fashion Ekonomi sirkular dalam industri fashion menerapkan model bisnis yang bertujuan untuk memperpanjang umur pakai produk dan mengurangi limbah. Disebut juga dengan circular fashion, pakaian yang dibuat menggunakan model ini umumnya akan lebih memperhatikan fungsi, mengutamakan kualitas, hingga memiliki desain yang timeless yang memungkinkan pakaian bersifat universal dan abadi, sebagaimana dilansir dari laman Low Carbon Development Indonesia (LCDI). Menerapkan circular fashion berarti meninggalkan fast fashion, salah satu isu dalam dunia fesyen yang saat ini berdampak pada penumpukan sampah limbah akibat overproduction tidak terkendali. Beberapa brand ternama diketahui telah menerapkan circular fashion dalam bisnis mereka. Seperti merek Patagonia melalui program Worn Wear yang menyediakan layanan reparasi pakaian dan penjualan kembali pakaian bekas yang masih layak pakai. Program Worn Wear dalam Patagonia memiliki tujuan untuk mengurangi pemborosan, bertanggung jawab atas sumber daya yang telah diekstraksi, dan memaksimalkan siklus pakaian yang dimiliki. Hadir juga brand H&M melalui program Garment Collecting Program yang memungkinkan pelanggan bisa mengembalikan pakaian bekas untuk didaur ulang atau digunakan kembali, serta program Buy Better, Wear Longer dari Levi’s yang menggunakan kapas daur ulang pada salah satu produk mereka dan menawarkan program tukar tambah celana jeans bekas untuk meminimalisir sampah jeans di TPA. 2. Industri Elektronik Peningkatan timbulan limbah elektronik atau e-waste menjadi salah satu kekhawatiran akibat dari semakin canggihnya dunia digital saat ini. Alih-alih diolah, sampah elektronik masih banyak yang menumpuk begitu saja di TPA. Menimbulkan ketakutan akan kontaminasi bahan-bahan berbahaya ke lingkungan. Oleh karena itu, menerapkan ekonomi sirkular dalam sektor elektronik diharapkan dapat menjadi salah satu solusi yang tepat guna. Ekonomi sirkular industri elektronik adalah pendekatan produksi dan konsumsi yang berfokus pada penggunaan kembali, perbaikan, pembaruan, dan daur ulang produk elektronik. Prinsip utama dari pendekatan ini di antaranya termasuk melakukan daur ulang komponen dan perangkat bekas, memperbaiki perangkat elektronik untuk digunakan kembali, dan merancang produk elektronik yang ramah daur ulang. Beberapa brand ternama seperti Apple melalui Trade-In Program menyediakan kesempatan bagi pelanggan untuk bisa menukar perangkat lama untuk mendapat diskon atau didaur ulang menjadi produk baru. Hadir juga brand Dell yang menggunakan bahan daur ulang dalam produk mereka, termasuk plastik dari lautan untuk casing laptop. 3. Industri Makanan & Minuman Salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia adalah pangan dan kegiatan konsumsi makanan minuman tentu tidak dapat lepas dalam keseharian. Sayangnya, industri makanan dan minuman merupakan sektor yang menghasilkan limbah cukup banyak di seluruh dunia. Berpotensi terus meningkat jika tidak ada inovasi yang dilakukan untuk meminimalisir timbulan sampahnya melalui pengolahan yang tepat. Ekonomi sirkular dalam industri makanan dan minuman memungkinkan perusahaan menerapkan model ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi limbah, menekan emisi, dan mendorong praktik ramah lingkungan. Hal-hal yang dilakukan biasanya mencakup optimalisasi penggunaan bahan baku, memanfaatkan bahan baku yang dapat didaur ulang, penggunaan material ramah lingkungan, serta mengembalikan sisa proses produksi dan konsumsi ke dalam siklus produksi. Manfaatnya, limbah dan emisi bisa berkurang, mendukung efisiensi penggunaan sumber daya alam, sampai dengan membantu mengatasi perubahan iklim akibat produksi emisi karbon yang terkendali. Too Good To Go merupakan salah satu industri yang mengimplementasikan ekonomi sirkular dalam model bisnis mereka. Melalui penyediaan aplikasi yang membantu restoran dan toko menjual makanan berlebih dengan harga diskon, mereka membantu produsen meminimalisir pemborosan stok dan mengurangi limbah makanan. Ekonomi sirkular dalam bisnis tidak hanya membantu lingkungan tetapi juga membuka peluang inovasi dan efisiensi biaya. Bisnis yang menerapkan prinsip ini bisa lebih berkelanjutan dan memiliki daya saing tinggi di masa depan. Kamu juga bisa mulai menerapkan langkah keberlanjutan dalam kegiatan operasional perusahaan atau organisasi dengan caramu sendiri.  Jalankan rencana tersebut dengan lebih mudah bersama Satuplatform! Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article Implementasi Ekonomi Sirkular pada Bisnis, Apa Saja Contohnya? Ekonomi sirkular atau ekonomi melingkar yang juga dikenal sebagai circular economy nampaknya telah menjadi suatu inisiatif hijau dalam upaya mendukung kelestarian lingkungan. Di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim yang dirasakan manusia, dibutuhkan sebuah sistem berkelanjutan yang memungkinkan manusia mengolah sumber daya dengan cara yang aman bagi alam. Sistem yang berbeda dari prinsip ekonomi linear yang identik dengan tindakan “ambil-pakai-buang”. Ekonomi sirkular didefinisikan sebagai sistem ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi limbah dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya, dilakukan dengan cara mendaur ulang, menggunakan kembali, dan memperpanjang umur produk serta material. Prinsip utama dari ekonomi sirkular ialah untuk menghindari pemborosan sumber daya dari… Pengertian Ekonomi Sirkular, Manfaat dan Contohnya Prinsip Ekonomi Sirkular merupakan salah satu contoh inisiatif keberlanjutan untuk mendukung manusia menciptakan lingkungan yang sehat dan layak huni.  Dengan kondisi lingkungan saat ini, penting bagi kita untuk menerapkan konsep sistem ekonomi yang tidak sekadar mengeksploitasi sumber daya, …

Economia circolare 2024 Italia al 14% del potenziale

Pengertian Ekonomi Sirkular, Manfaat dan Contohnya

Prinsip Ekonomi Sirkular merupakan salah satu contoh inisiatif keberlanjutan untuk mendukung manusia menciptakan lingkungan yang sehat dan layak huni.  Dengan kondisi lingkungan saat ini, penting bagi kita untuk menerapkan konsep sistem ekonomi yang tidak sekadar mengeksploitasi sumber daya, namun juga menjadikannya efektif dan berkelanjutan. Berbeda dari prinsip ekonomi linear yang identik dengan tindakan “ambil-pakai-buang”, ekonomi sirkular mendorong individu untuk memaksimalkan sumber daya dengan cara yang paling aman bagi lingkungan. Lalu, apa itu prinsip atau konsep ekonomi sirkular dan apa manfaatnya bagi kehidupan di bumi? Mari kita bahas pada penjelasan di bawah! Apa Itu Ekonomi Sirkular? Ekonomi sirkular dikenal juga dengan istilah ekonomi melingkar atau circular economy dalam Bahasa Inggris. Dilansir dari europarl.europa.eu, ekonomi sirkular didefinisikan sebagai sistem ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi limbah dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya dengan cara mendaur ulang, menggunakan kembali, dan memperpanjang umur produk serta material. Konsep ekonomi berkelanjutan ini umumnya dipraktikan ke dalam proses produksi dan konsumsi, dengan upaya meminimalisir produksi limbah yang mungkin terjadi. Ketika suatu material atau produk mencapai masa akhir pakainya, bahan tersebut akan dikelola dan diolah kembali melalui proses daur ulang, untuk setelahnya dapat digunakan secara produktif berulang kali, sehingga menciptakan nilai lebih. Apa Prinsip Utama Ekonomi Sirkular? Baca juga artikel lainnya : Implementasi Ekonomi Sirkular pada Bisnis, Apa Saja Contohnya? Prinsip utama dari ekonomi sirkular ialah untuk menghindari pemborosan sumber daya dari pengolahan yang tidak efektif. Ekonomi sirkular mendorong produk dirancang agar lebih tahan lama, mudah diperbaiki, serta dapat didaur ulang dengan mudah. Aktivitas ini menciptakan umur atau masa pakai produk yang lebih panjang melalui penggunaan kembali, perbaikan, atau perawatan produk agar tidak cepat berakhir sebagai limbah. Seperti yang kita tau bahwa timbulan sampah atau limbah sisa pakai manusia semakin meningkat setiap tahunnya. Pengelolaan sampah yang tidak tepat dapat menimbulkan risiko berbahaya bagi lingkungan, belum lagi dengan keterbatasan sumber daya untuk produksi material. Kemudian, ekonomi sirkular juga dapat mendorong pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Melalui pemanfaatan sumber energi terbarukan, kita dapat membantu mengurangi beban bumi yang selama ini tereksploitasi. Apa Manfaat dari Penerapan Ekonomi Sirkular? Sebagaimana prinsipinya, ekonomi sirkular memberikan manfaat yang begitu luas, baik dari segi lingkungan, ekonomi, maupun sosial. Ini merupakan solusi untuk mengatasi masalah lingkungan. Mengurangi Limbah, Polusi, dan Emisi Karbon Salah satu implementasi ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah adalah melalui prinsip reduce, reuse, recycle. Prinsip ini membantu kita mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) atau mencemari lingkungan. Selain itu, produksi berbasis daur ulang dan penggunaan energi terbarukan mengurangi jejak karbon industri, membantu mengatasi perubahan iklim. Menghemat Sumber Daya Alam Melalui upaya mendaur ulang dan menggunakan kembali material, ekonomi sirkular mengurangi eksploitasi bahan baku seperti kayu, logam, dan minyak bumi yang jumlahnya semakin terbatas. Menciptakan Peluang Ekonomi Baru Ekonomi sirkular juga dapat menciptakan peluang ekonomi dan lapangan kerja baru, seperti penyewaan, perbaikan, dan daur ulang. Inovasi produk ramah lingkungan menciptakan lebih banyak lapangan kerja dibandingkan ekonomi linear. Meningkatkan Efisiensi dan Menghemat Biaya Menggunakan kembali material berarti dapat menghemat biaya produksi dengan menggunakan bahan baku daur ulang daripada bahan baru. Dengan mendaur ulang material yang sudah ada, ketergantungan pada bahan baku impor pun berkurang. Meningkatkan Kesehatan dan Kualitas Hidup Berkurangnya polusi dan limbah membantu menciptakan kualitas udara dan air yang lebih baik. Mengurangi risiko penyakit akibat lingkungan tercemar. Untuk mewujudkannya, diperlukan kesadaran lebih akan pentingnya mengelola sampah dan memilih produk yang lebih ramah lingkungan.  Ekonomi sirkular bukan hanya solusi lingkungan tetapi juga strategi bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan. Dengan menerapkan konsep ini, kita bisa membangun ekonomi yang lebih tangguh dan ramah lingkungan. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article 5 Negara yang Terancam Tenggelam akibat Pemanasan Global Pemanasan global nampaknya tidak lagi bisa dianggap sepele sebab pengaruhnya saat ini sudah semakin mengancam keberlangsungan hidup masyarakat dan makhluk hidup lainnya. Meningkatnya frekuensi suhu rata-rata global menyebabkan udara semakin panas dan kering yang berdampak pada luruhnya es di antartika. Kondisi ini bisa membuat permukaan air laut naik semakin tinggi, mengancam keberadaan beberapa negara. Pada dasarnya, pemanasan global dapat memberikan ancaman terhadap seluruh makhluk hidup di muka bumi. Namun, dampaknya bisa jadi berbeda-beda, terutama bagi negara-negara kepulauan dengan ketinggian daratan rendah. Melansir berbagai sumber, terdapat beberapa negara yang disebut akan menghadapi ancaman serius dari naiknya permukaan air laut akibat pemanasan… Budaya Bersepeda di Belanda yang Sukses Kurangi Emisi Karbon Belanda dikenal sebagai negara dengan budaya bersepeda yang sangat kuat. Budaya bersepeda di negeri ini sepertinya telah menjadi sebuah keunikan sekaligus kebanggan bagi pemerintah dan warga setempat untuk memukau dunia. Pasalnya, Sepeda bukan lagi sekadar alat transportasi di sana, tetapi juga bagian dari gaya hidup masyarakat. Tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, budaya sepeda di sini juga membantu negara menciptakan lingkungan yang sehat dengan emisi karbon yang rendah. Mengenal Budaya Bersepeda di Belanda Belanda bisa dibilang juga sebagai surganya para pesepeda. Sebab, dibandingkan jumlah kendaraan bermotor, ada lebih banyak lalu lalang sepeda di beberapa kota di Belanda. Diperkirakan terdapat lebih dari… Waspada Produksi Jejak Karbon dari Limbah Rumah Tangga Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi limbah telah menjadi dampak dari kegiatan sehari-hari manusia yang tak terhindarkan, dapat bersumber dari aktivitas industri juga rumah tangga. Limbah rumah tangga didefinisikan sebagai bahan sisa, sampah, atau buangan yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari di rumah, seperti sisa makanan, barang padat, cairan bekas pakai, dan lain sebagainya. Sama seperti pada umumnya, limbah rumah tangga dapat dikategorikan ke dalam limbah organik, anorganik, dan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Dalam penanganannya, dibutuhkan metode yang tepat sebab pengolahan limbah yang salah dapat berkontribusi terhadap peningkatan jejak karbon harian rumah tangga. Pengolahan limbah tidak bertanggung jawab tidak hanya… Peran Lahan Basah dalam Mitigasi Perubahan Iklim Lahan basah merupakan salah satu …

World Day to Combat Desertification Quick Guide to Land Degradation That Continues to Haunt Billions of People Weather com

Lebih dari Separuh Daratan di Bumi Terancam Kering Permanen, Ketahui Bahayanya!

Lebih dari setengah wilayah daratan di bumi disebut terancam dilanda kekeringan permanen dalam jangka waktu puluhan tahun mendatang, menurut laporan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penelitian tersebut dikemukakan dalam sebuah laporan berjudul The Global Threat of Drying Lands: Regional and global aridity trends and future projections, yang dirilis oleh United Nations Convention to Combat Desertification (UNCCD) dalam Konferensi Para Pihak ke-16 (COP16) di Riyadh, Arab Saudi, 9 Desember 2024 lalu. Apa yang terjadi sebenarnya? Tiga per Empat Daratan Bumi Alami Kekeringan   Dilansir dari laman kompas.com, selama 30 tahun terakhir sekitar 77,6 persen daratan di bumi mengalami kondisi yang sangat kering, melebihi kondisi terakhir yang pernah tercatat pada periode 3 dekade sebelumnya. Kemudian, luas tanah yang mengering juga meningkat pesat selama periode tersebut. Melanda 4,3 juta kilometer persegi lahan atau sekitar 40,6 persen bagian dari seluruh daratan yang ada di bumi, luasnya ternyata lebih besar daripada luas India (tidak termasuk Antartika). Jumlah orang yang tinggal di daerah kering juga meningkat jumlahnya, dari 1,2 miliar dalam tiga dekade lalu menjadi 2,3 miliar pada tahun 2020. Angka tersebut setara dengan 30,9 persen dari total seluruh penduduk bumi. Ilmuwan memprediksi, apabila kondisi ini tidak kunjung membaik, maka akan ada sekitar 5 miliar orang yang hidup atau berusaha hidup di dataran kering pada akhir abad ini. Penyebab Dibalik Terjadinya Kekeringan Tanah Laporan dari United Nations Convention to Combat Desertification (UNCCD) mengenai kekeringan daratan mengungkapkan berbagai penyebab utama yang berkontribusi terhadap masalah ini. Para peneliti yang bergabung dalam UNCCD menyebut bahwa peningkatan dampak kekeringan ini, utamanya dapat dikaitkan dengan perubahan iklim yang saat ini terjadi.  Baca juga artikel lainnya : Pemanasan Global dan Suhu Dingin Ekstrem: Memahami Keterkaitannya Peningkatan suhu global mengubah siklus air di banyak wilayah, meningkatkan risiko kekeringan, menyebabkan evaporasi yang lebih tinggi, mengurangi ketersediaan air di tanah. Perubahan pola curah hujan juga membuat beberapa wilayah mengalami musim kering yang lebih panjang dan hujan yang tidak menentu.  Deforestasi dan hilangnya vegetasi akibat penebangan hutan turut mengurangi kemampuan tanah menyerap dan menyimpan air. Membuat tanah lebih cepat kering yang seharusnya menjaga kelembapan tanah. Praktik pertanian yang tidak berkelanjutan juga membuat kondisi ini menjadi lebih ekstrem. Ditambah dengan pembangunan infrastruktur besar-besaran dan polusi tanah dan air yang membuat lahan semakin sulit mempertahankan kelembapan. Dampak Daratan yang Alami Kekeringan Ekstrem   Kekeringan yang melanda daratan bumi tentu meninggalkan dampak yang signifikan bagi banyak hal. Dilansir dari earth.org, kelangkaan air akibat kekeringan, degradasi lahan, dan penggurunan, mengakibatkan tanah menjadi kurang subur, hilangnya produktivitas tanaman, menurunkan keanekaragaman hayati, dan menimbulkan degradasi ekosistem.  Penelitian UNCCD memperingatkan kekeringan lahan subur di bumi mendorong degradasi sistem pertanian terbesar di dunia. Selain itu, lahan yang kering dan tandu juga rentan terhadap badai pasir dan debu serta meningkatkan potensi bencana kebakaran hutan. Kondisi ini dapat memberikan ancaman terhadap kesehatan dan sangat tidak ramah bagi manusia, hewan, juga tumbuhan. Hal ini bisa mendorong migrasi penduduk ke wilayah lain karena kondisi lahan yang tidak layak huni. Diketahui bahwa daerah yang paling terdampak di antaranya mencakup hampir seluruh Eropa, Amerika Serikat bagian barat, Brasil, Asia Timur, dan Afrika Tengah. Laporan UNCCD menekankan bahwa solusi berbasis alam, seperti restorasi lahan, penggunaan air yang lebih efisien, dan pengurangan emisi karbon, harus diterapkan segera untuk mencegah kekeringan lebih lanjut. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article Implementasi Ekonomi Sirkular pada Bisnis, Apa Saja Contohnya? Ekonomi sirkular atau ekonomi melingkar yang juga dikenal sebagai circular economy nampaknya telah menjadi suatu inisiatif hijau dalam upaya mendukung kelestarian lingkungan. Di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim yang dirasakan manusia, dibutuhkan sebuah sistem berkelanjutan yang memungkinkan manusia mengolah sumber daya dengan cara yang aman bagi alam. Sistem yang berbeda dari prinsip ekonomi linear yang identik dengan tindakan “ambil-pakai-buang”. Ekonomi sirkular didefinisikan sebagai sistem ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi limbah dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya, dilakukan dengan cara mendaur ulang, menggunakan kembali, dan memperpanjang umur produk serta material. Prinsip utama dari ekonomi sirkular ialah untuk menghindari pemborosan sumber daya dari… Pengertian Ekonomi Sirkular, Manfaat dan Contohnya Prinsip Ekonomi Sirkular merupakan salah satu contoh inisiatif keberlanjutan untuk mendukung manusia menciptakan lingkungan yang sehat dan layak huni.  Dengan kondisi lingkungan saat ini, penting bagi kita untuk menerapkan konsep sistem ekonomi yang tidak sekadar mengeksploitasi sumber daya, namun juga menjadikannya efektif dan berkelanjutan. Berbeda dari prinsip ekonomi linear yang identik dengan tindakan “ambil-pakai-buang”, ekonomi sirkular mendorong individu untuk memaksimalkan sumber daya dengan cara yang paling aman bagi lingkungan. Lalu, apa itu prinsip atau konsep ekonomi sirkular dan apa manfaatnya bagi kehidupan di bumi? Mari kita bahas pada penjelasan di bawah! Apa Itu Ekonomi Sirkular? Ekonomi sirkular dikenal juga dengan… Lebih dari Separuh Daratan di Bumi Terancam Kering Permanen, Ketahui Bahayanya! Lebih dari setengah wilayah daratan di bumi disebut terancam dilanda kekeringan permanen dalam jangka waktu puluhan tahun mendatang, menurut laporan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penelitian tersebut dikemukakan dalam sebuah laporan berjudul The Global Threat of Drying Lands: Regional and global aridity trends and future projections, yang dirilis oleh United Nations Convention to Combat Desertification (UNCCD) dalam Konferensi Para Pihak ke-16 (COP16) di Riyadh, Arab Saudi, 9 Desember 2024 lalu. Apa yang terjadi sebenarnya? Tiga per Empat Daratan Bumi Alami Kekeringan   Dilansir dari laman kompas.com, selama 30 tahun terakhir sekitar 77,6 persen daratan di bumi mengalami kondisi yang sangat kering, melebihi… How Indonesian Businesses Are Aligning with SDGs for a Sustainable Future Maintaining sustainable economic growth while minimizing the environmental impact has become a critical challenge for Indonesia. As one of the world’s fastest-growing economies and a nation rich in natural resources, the balance of economy and environmental stability is a big concern. Looking towards global movement, Indonesia is following the Sustainable Development Goals (SDGs) …

Eco Friendly Waste Solutions for Restaurant Kitchens

How Indonesian Businesses Are Aligning with SDGs for a Sustainable Future

Maintaining sustainable economic growth while minimizing the environmental impact has become a critical challenge for Indonesia. As one of the world’s fastest-growing economies and a nation rich in natural resources, the balance of economy and environmental stability is a big concern. Looking towards global movement, Indonesia is following the Sustainable Development Goals (SDGs) by the United Nation as the roadmap for  balancing economic progress with environmental stewardship.  Nowadays, businesses in Indonesia are increasingly aligning their strategies with SDGs to foster long-term sustainability, with a focus on green growth as an economic model that promotes environmental responsibility while ensuring profitability.  Businesses and SDGs in Indonesia Businesses in Indonesia play a pivotal role in achieving the SDGs, particularly those related to the environment. SDG 12 (Responsible Consumption and Production), SDG 13 (Climate Action), SDG 7 (Affordable and Clean Energy), and SDG 15 (Life on Land) are key focus areas for companies aiming to minimize environmental footprints. Read another articles : Blue Economy in Indonesia: Business Innovations for SDG 14 (Life Below Water) Several major Indonesian corporations have integrated sustainability into their business models. For instance, Unilever Indonesia has committed to reducing plastic waste by ensuring all its packaging is recyclable in 2025. Besides, Danone-AQUA is championing circular economy initiatives by adopting sustainable water resource management and plastic recycling programs. Considering The Economic and Environmental Impact Sustainable business practices are not only crucial for environmental conservation but also drive long-term economic benefits. Companies investing in sustainable supply chains, energy efficiency, and waste reduction report improved profitability and enhanced brand reputation. According to a 2022 report by Indonesia’s Ministry of National Development Planning (Bappenas), businesses that integrate sustainability strategies contribute to an estimated 2% increase in Indonesia’s GDP growth annually. Additionally, adopting sustainable practices helps companies mitigate risks associated with resource scarcity and regulatory changes, ensuring long-term stability. Consumers are increasingly favoring brands that demonstrate a commitment to environmental responsibility, leading to higher customer loyalty and market competitiveness.  Companies Success Story in Aligning with SDGs By this far, some Indonesian companies has successively progressed towards the implementation of SDGs within their business. Here are some of the example: Perusahaan Listrik Negara (PLN), Indonesia’s state-owned electricity provider, has committed to increasing renewable energy capacity to 23% by 2025. Through collaborations with private investors, PLN has developed solar, wind, and hydropower projects, reducing reliance on coal-based energy. Indofood, one of Indonesia’s largest food companies, has integrated sustainable farming techniques to minimize deforestation and improve soil health. By implementing precision agriculture and reforestation programs, the company has significantly reduced its environmental impact. Tokopedia, one of Indonesia’s leading e-commerce platforms, has introduced eco-friendly product categories, encouraging businesses to adopt sustainable packaging and ethical sourcing practices. Challenges to Sustainable Business Practices Despite progress, Indonesian businesses face several challenges in fully aligning with SDGs. especially for the SMEs (Small and Medium Enterprises), they often struggle to secure funding for sustainability initiatives due to high upfront costs. Besides, Indonesia still faces a challenge in infrastructure gaps. For instance, the goal in renewable energy adoption is constrained by inadequate infrastructure, particularly in rural areas. The Indonesian government, alongside international organizations, is working to address these barriers through policies such as the carbon tax (introduced in 2022) as the carbon pricing mechanism, and Green Sukuk bonds to finance eco-friendly projects. What’s Next for Indonesian Business? The alignment of Indonesian businesses with SDGs marks a significant step toward a sustainable and resilient economy. While challenges remain, the growing commitment from corporations, supported by government policies and international partnerships, is driving a transformation toward green growth.  By prioritizing sustainability, businesses in Indonesia are not only securing their future but also contributing to global environmental well-being. As Indonesian business continues to embrace SDGs, it will shape a future that is both economically prosperous and environmentally responsible. Especially now we have Satuplatform.com as all-in-one solution who provides business with carbon consultancy and environment initiative assistance. Try our FREE DEMO now! Similar Article How Indonesian Businesses Are Aligning with SDGs for a Sustainable Future Maintaining sustainable economic growth while minimizing the environmental impact has become a critical challenge for Indonesia. As one of the world’s fastest-growing economies and a nation rich in natural resources, the balance of economy and environmental stability is a big concern. Looking towards global movement, Indonesia is following the Sustainable Development Goals (SDGs) by the United Nation as the roadmap for  balancing economic progress with environmental stewardship.  Nowadays, businesses in Indonesia are increasingly aligning their strategies with SDGs to foster long-term sustainability, with a focus on green growth as an economic model that promotes environmental responsibility while ensuring profitability.  Businesses… Blue Economy in Indonesia: Business Innovations for SDG 14 (Life Below Water) As the world’s largest archipelagic nation, Indonesia is home to more than 17,000 islands and an exclusive economic zone (EEZ) spanning 6.4 million square kilometers. The ocean plays a crucial role in the country’s economy, supporting fisheries, tourism, and maritime trade. However, currently the health of Indonesia’s marine ecosystems is under threat due to overfishing, plastic pollution, and climate change. In this situation, the Blue Economy emerges. The term “Blue Economy” refers to an economic approach that promotes the sustainable use of ocean resources. It has gained momentum in Indonesia as businesses align with Sustainable Development Goal 14 (Life Below… E-commerce Initiative Towards Sustainable Environment In today’s business, e-commerce plays a significant role in driving sales, expanding market reach, and enhancing customer convenience by providing seamless online shopping experiences across various digital platforms. However, the rapid expansion of e-commerce has also raised significant environmental concerns. It includes carbon emissions from logistics, excessive packaging waste, and high energy consumption from data centers.  Read another articles : The Sustainable Development Goal (SDG) Point 7: How Is It Getting More Important? Recognizing these challenges, many e-commerce businesses are adopting sustainable initiatives to mitigate environmental impacts while maintaining profitability. This article explores initiatives by e-commerce towards a sustainable environment. … The Sustainable Development Goal (SDG) Point 7: How Is It Getting More Important? Sustainable Development Goal …