Ketahanan Pangan: Pengertian dan Tantangannya
Ketahanan pangan merupakan salah satu elemen penting yang wajib diperhatikan sebab berhubungan langsung dengan kesehatan, kesejahteraan, dan stabilitas sosial-ekonomi suatu negara. Baca Juga: Perubahan Iklim Dan Ketahanan Pangan Di Indonesia sendiri, pemenuhan akan pangan merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin UUD 1945. Negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang. Kondisi pangan yang kritis dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas nasional. Akan tetapi, mengutip dari Earth.org, dengan terjadinya berbagai kondisi saat ini, salah satunya adalah perubahan iklim, dunia disebut berada di ambang krisis pangan global. Berbagai negara terancam menghadapi kelaparan dan kerawanan pangan. Menyebabkan kekhawatiran bagi banyak pihak. Baca Juga: 3 Ancaman Terbesar terhadap Ketahanan Pangan Global Di Masa Sekarang Kira-kira, apa saja ancaman terhadap ketahanan pangan global yang terjadi di masa sekarang? Apa Itu Ketahanan Pangan? Berdasarkan KTT Pangan Dunia tahun 1996, ketahanan pangan dimaksudkan sebagai kondisi di mana ketika semua orang, setiap saat, memiliki akses fisik dan ekonomi terhadap pangan yang cukup aman dan bergizi yang memenuhi kebutuhan pangan dan preferensi pangan untuk hidup aktif dan sehat. Ketahanan pangan melibatkan empat dimensi utama. Dimensi tersebut di antaranya. Ketersediaan pangan secara fisik bertujuan memenuhi kebutuhan penduduk. Hal ini mencakup kemampuan untuk memproduksi pangan, penyimpanan stok, sistem logistik dan distribusi yang efektif, hingga perdagangan sampai akhirnya makanan tersalurkan ke seluruh wilayah, sampai yang terpencil sekalipun. Akses ekonomi dan fisik terhadap pangan merupakan dua hal yang sangat penting untuk diperhatikan. World Bank menyebut bahwa kecukupan pasokan pangan pada tingkat nasional dan internasional tidak serta merta menjamin ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga. Oleh karena itu, negara diwajibkan untuk menyiapkan kebijakan yang menjamin kemampuan individu atau rumah tangga untuk membeli makanan yang mencakup di antaranya pendapatan, harga makanan, ketersediaan pasar, transportasi, hingga infrastruktur bagi semua orang. Dalam hal ini, pemanfaatan pangan dimaksudkan untuk menjamin gizi, keamanan makanan, serta pengetahuan dan praktik dalam mengelola makanan tersebut. World Bank menjelaskan bahwa asupan energi dan nutrisi yang cukup oleh individu apabila dikombinasikan dengan pemanfaatan biologi yang baik dari makanan yang dikonsumsi, dapat menentukan status gizi individu. Stabilitas pangan ialah kemampuan untuk mempertahankan ketersediaan dan akses pangan sepanjang waktu. Tidak terpengaruh gangguan yang signifikan akibat perubahan iklim, konflik, atau faktor ekonomi. Untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan yang baik, keempat dimensi tersebut perlu dipenuhi secara bersamaan. Berfokus pada peningkatan produksi pangan, akses yang adil dan berkelanjutan, pemanfaatan yang sehat dan bergizi, serta stabilitas pasokan yang kokoh. Tantangan Ketahanan Pangan Global Ketahanan pangan adalah fondasi bagi pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan manusia. Namun, ketahanan pangan juga dapat menghadapi sejumlah tantangan pada tahap produksi maupun konsumsi. Lima tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan di antaranya: Dikutip dari Global Food Security, merujuk pada Laporan Global Nutrition 2016: From Promise to Impact – Ending Malnutrition by 2030 (IFPRI, 2016), sekitar 795 juta orang menghadapi kelaparan setiap hari dan lebih dari dua miliar orang kekurangan zat gizi mikro (contohnya zat besi, seng, vitamin A). Oleh karena itu, Global Food Security menyebutkan bahwa tantangan terbesar dalam ketahanan pangan sebenarnya ialah memahami bagaimana kita dapat mendesain ulang sistem pangan agar menjadi sehat, berkelanjutan, dan lebih tahan terhadap perubahan iklim. Salah satunya juga untuk membantu memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Perjanjian Paris. Turut Serta dalam Keberlanjutan Pelaku usaha, bisnis, perusahaan juga dapat turut serta dalam melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik untuk dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article 5 Organisasi Atasi Masalah Sampah di Indonesia Organisasi Sampah – Masalah sampah di Indonesia semakin mendesak untuk diatasi. Data yang dilansir dari Kata Data, volume timbulan sampah nasional 2022 naik drastis sebesar 21,7% dibandingkan 2021. Volume sampah terbesar disumbangkan dari Jawa Tengah sebanyak 15,39% dari total timbulan sampah nasional. Dari total timbulan sampah nasional pada 2022, sebanyak 62,63% di antaranya sudah terkelola dan sisanya masih belum terkelola. Dari semakin daruratnya masalah sampah di Indonesia, kini mulai banyak organisasi-organisasi dengan visi bantu pulihkan kondisi lingkungan melalui pengelolaan sampah bertanggung jawab yang mulai bermunculan. Baca Juga: 5 Cara Sederhana Mengurangi Jejak Karbon Berbagai organisasi telah berdiri dan berperan aktif… Ketahanan Pangan: Pengertian dan Tantangannya Ketahanan pangan merupakan salah satu elemen penting yang wajib diperhatikan sebab berhubungan langsung dengan kesehatan, kesejahteraan, dan stabilitas sosial-ekonomi suatu negara. Di Indonesia sendiri, pemenuhan akan pangan merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin UUD 1945. Negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang. Kondisi pangan yang kritis dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas nasional. Akan tetapi, mengutip dari Earth.org, dengan terjadinya berbagai kondisi saat ini, salah satunya adalah perubahan iklim, dunia disebut berada di ambang krisis pangan global. Berbagai negara terancam menghadapi kelaparan dan kerawanan pangan. Menyebabkan kekhawatiran bagi banyak… Perubahan Iklim Dan Ketahanan Pangan Sejak beberapa tahun ke belakang, peningkatan dampak perubahan iklim telah banyak terlihat di berbagai wilayah di seluruh dunia. Perubahan iklim memberi dampak yang signifikan bagi banyak hal, termasuk dalam hal ini adalah ketahanan pangan. Dikutip dari Laporan Climate Change And Food Security: Risks And Responses oleh FAO UN, menurut laporan penilaian terbaru yang diterbitkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), perubahan iklim terbukti telah menambah dan meningkatkan risiko terhadap ketahanan pangan bagi negara-negara dan populasi yang paling rentan. IPCC menemukan adanya empat risiko utama yang bisa terjadi akibat perubahan iklim yang mempunyai konsekuensi langsung terhadap ketahanan pangan: Perubahan iklim… 3 Ancaman …