7

Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab

Prinsip hirarki atau tingkatan pengelolaan sampah menjadi salah satu pengetahuan yang penting kita ketahui untuk dapat menangani sampah dengan cara yang bertanggung jawab. Pengelolaan sampah bertanggung jawab memiliki banyak manfaat. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah potensi pencemaran akibat kandungan dari limbah yang mungkin dapat mengkontaminasi dan membahayakan kesehatan. Baca Juga: Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia Pada artikel ini, kita akan mengenal lebih dalam mengenai prinsip hirarki pengelolaan sampah bertanggung jawab sehingga dapat dipraktikkan dalam kehidupan nyata. Apa Itu Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah? Menurut wastemission.com, hirarki atau tingkatan pengelolaan sampah merupakan panduan praktis untuk mengelola sampah dengan cara yang paling berkelanjutan, dengan memprioritaskan metode yang paling direkomendasikan (pencegahan) sampai yang paling dihindari (pembuangan). Sesuai namanya, tingkatan ini dibayangkan seperti sebuah piramida dengan puncaknya memiliki peranan penting dalam mengurangi atau mencegah timbulnya sampah. Setiap langkah yang ditetapkan pada piramida tersebut menunjukkan prioritas berdasarkan keefisienan dan dampak lingkungan yang mungkin terjadi. Implementasi hirarki ini dapat memberikan beragam manfaat, utamanya meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, masyarakat biasanya disarankan mengikuti langkah yang ada untuk meminimalkan dampak dari timbulan sampah yang dihasilkan. Apa Saja Langkah dalam Hirarki Pengelolaan Sampah? Terdapat berbagai langkah dalam prinsip hirarki pengelolaan sampah yang umumnya dibagi ke dalam konsep Reduce, Reuse, Recycle (3R). Konsep 3R juga dapat berkembang menjadi 5R, 7R, dan bahkan lebih tergantung pada aspek yang diperhitungkan, ketersediaan teknologi, serta pendekatan terhadap ekonomi sirkular. Konsep 3R: Reduce, Reuse, Recycle 3R menjadi konsep dasar yang paling dikenal dalam pengelolaan sampah bertanggung jawab. Dalam konsep 3R, terdapat upaya Reduce berupa mengurangi produksi sampah sejak awal, Reuse dengan memanfaatkan kembali barang dan material sisa sebelum menjadi sampah, dan Recycle atau daur ulang untuk mengolah kembali sampah menjadi bahan baku baru. Konsep 5R: Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Recover Konsep 5R berkembang dengan menambahkan pendekatan yang lebih proaktif demi menghindari konsumsi berlebih dan memaksimalkan pemanfaatan limbah. Terdapat upaya Refuse atau menolak dan menghindari produk atau barang sekali pakai yang berpotensi menjadi limbah. Kemudian ada Recover atau memanfaatkan kembali sampah untuk menjadikannya sumber energi, seperti waste-to-energy atau biogas dari limbah organik. Konsep 7R: Refuse, Reduce, Reuse, Repair, Recycle, Recover, Replant Lebih lanjut, konsep 7R hadir untuk semakin menekankan tanggung jawab individu dan industri dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Terdapat dua aspek tambah, yakni upaya Repair atau memperbaiki produk untuk memperpanjang usia pakainya serta Replant atau merestorasi ekosistem untuk mengembalikan keseimbangan alam. Apa Manfaat dari Mematuhi Hirarki Pengelolaan Sampah? Hirarki pengelolaan sampah adalah panduan yang baik untuk membantu kita menemukan langkah yang pas dalam mengolah sampah. Dengan mengikuti urutan yang ada, kita turut serta menghemat sumber daya,, mencegah terbuangnya bahan baku secara sia-sia, meminimalisir dampak dari penumpukan sampah yang tidak terkendali, serta menjaga kesehatan makhluk hidup. Seiring dengan meningkatnya kesadaran manusia akan pentingnya kelestarian lingkungan, strategi pengolahan sampah juga akan turut berkembang ke cara yang lebih sesuai dan komprehensif. Untuk saat ini, mari kita mematuhi panduan yang ada dan senantiasa mengelola sampah yang kita hasilkan dengan cara yang baik bagi alam. Similar Article 3 Ragam Standar Kerangka Sustainability Report Kehadiran Sustainability Report atau Laporan Keberlanjutan semakin penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. Sustainability report merupakan sebuah praktik yang dilakukan untuk mengukur, mengungkap, serta menunjukkan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Laporan keberlanjutan memuat segala hal dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG di dalam kegiatan organisasi. Disebut juga sebagai bukti atas kontribusi mereka dalam mengelola dampak operasional demi mendukung pembangunan berkelanjutan. Sustainability report tidak lagi hanya sekedar dokumen tambahan, melainkan menjadi suatu kewajiban yang didukung dengan strategi organisasi dalam mewujudkan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Saat ini, terdapat beberapa contoh standar kerangka… Tips Mengelola Sampah Secara Bertanggung Jawab di Lingkungan Pedesaan Indonesia sampai saat ini masih terus berupaya menyelesaikan masalah persampahan dari hulu ke hilir dengan berbagai metode dan teknologi dengan cara mengelola nya. Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi sampah masih mungkin terus terjadi di tengah ramainya kehidupan masyarakat, terlebih bagi daerah dengan populasi penduduk yang tinggi salah satunya di wilayah pedesaan. Masalah sampah yang umum terjadi di lingkungan pedesaan bisa berupa keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah, kurangnya dukungan pemerintah, sampai dengan minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara bertanggung jawab. Jika kita melihat banyaknya inovasi teknologi persampahan di lingkup perkotaan, hal ini tidak serupa terjadi di wilayah desa atau… Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia Inovasi pengolahan sampah menjadi sebuah hal yang dibutuhkan untuk dapat mengatasi masalah terkait persampahan di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan, pengelolaan sampah memerlukan penanganan yang lebih maju dari sebelumnya.  Baca Juga: Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab Dalam beberapa tahun ke belakang, terhitung telah banyak ide dan inovasi yang dihasilkan anak bangsa untuk mengolah sampah-sampah yang setiap hari dihasilkan masyarakat. Ketahui 5 contoh inovasi pengelolaan sampah di Indonesia selengkapnya dalam paparan di bawah ini. 1. Pengolahan Sampah Organik Guna Biofertilizer oleh Fakultas Biologi UGM Mahasiswa di Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta,… Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab Prinsip hirarki atau tingkatan pengelolaan sampah menjadi salah satu pengetahuan yang penting kita ketahui untuk dapat menangani sampah dengan cara yang bertanggung jawab. Pengelolaan sampah bertanggung jawab memiliki banyak manfaat. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah potensi pencemaran akibat kandungan dari limbah yang mungkin dapat mengkontaminasi dan membahayakan kesehatan. Baca Juga: Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia Pada artikel ini, kita akan mengenal lebih dalam mengenai prinsip hirarki pengelolaan sampah bertanggung jawab sehingga dapat dipraktikkan dalam kehidupan nyata. Apa Itu Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah? Menurut wastemission.com, hirarki atau tingkatan pengelolaan sampah merupakan panduan praktis untuk mengelola sampah dengan cara yang paling… Pro Kontra Metode Insinerasi sebagai Solusi Pengelolaan Sampah Insinerasi atau pembakaran sampah merupakan salah satu metode pengolahan limbah yang memanfaatkan proses termal pada suhu tinggi untuk menghancurkan limbah. Metode ini seringkali digunakan untuk menangani timbulan sampah di wilayah perkotaan, sebab dapat mengurangi volume sampah sampai dengan 90 persen sehingga meminimalisir terjadinya penumpukan sampah. Meskipun insinerasi dianggap solusi praktis dan cepat dalam ‘menghilangkan’ sampah, metode ini juga masih menimbulkan perdebatan dan penolakan di kalangan ahli dan masyarakat. Pembakaran sampah dianggap tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah, …

8

Pro Kontra Metode Insinerasi sebagai Solusi Pengelolaan Sampah

Insinerasi atau pembakaran sampah merupakan salah satu metode pengolahan limbah yang memanfaatkan proses termal pada suhu tinggi untuk menghancurkan limbah. Metode ini seringkali digunakan untuk menangani timbulan sampah di wilayah perkotaan, sebab dapat mengurangi volume sampah sampai dengan 90 persen sehingga meminimalisir terjadinya penumpukan sampah. Meskipun insinerasi dianggap solusi praktis dan cepat dalam ‘menghilangkan’ sampah, metode ini juga masih menimbulkan perdebatan dan penolakan di kalangan ahli dan masyarakat. Pembakaran sampah dianggap tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah, akan tetapi menambah masalah baru berupa pencemaran yang dapat berdampak bagi lingkungan dan kesehatan. Baca Juga: Insinerasi Sampah: Pengertian, Cara Kerja, Serta Dampaknya Ketahui tentang anggapan pro dan kontra terkait metode insinerasi sebagai solusi pengolahan sampah dalam penjelasan berikut ini. 1. #Pro – Insinerasi Mencegah Penumpukan Sampah  Penumpukan sampah sampai saat ini masih menjadi salah satu masalah yang merugikan lingkungan. Timbunan limbah bercampur aduk di TPA, menimbulkan kekhawatiran terkait bahaya yang terkandung di dalamnya.  Penggunaan teknologi insinerasi dalam pengolahan sampah diketahui mampu mengurangi volume sampah dalam jumlah besar, sehingga membantu mencegah penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Melalui insinerasi, kandungan air di dalam limbah akan diuapkan sehingga limbah bersifat kering untuk kemudian diubah menjadi abu, gas, dan panas. Metode ini secara signifikan membantu mengurangi jumlah sampah yang harus ditimbun. 2. #Pro – Insinerasi Mendukung Waste-to-Energy (WtE)  Insinerasi dalam Waste-to-Energy (WtE) merupakan proses pembakaran sampah pada suhu tinggi untuk menghasilkan energi dalam bentuk listrik atau pun panas. Metode ini memungkinkan untuk mengurangi volume sampah sekaligus menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan kembali. Pemanfaatan energi panas yang dihasilkan dari pembakaran sampah digunakan sebagai sumber listrik untuk mengoperasikan pembangkit listrik yang berguna bagi keperluan industri dan rumah tangga.  Beberapa negara di dunia, seperti Jepang dan Singapura, merupakan contoh sukses dalam menerapkan insinerasi WTE sebagai sumber energi baru juga mengatasi keterbatasan lahan TPA. 3. #Kontra – Insinerasi Menimbulkan Polutan Berbahaya  Dibalik solusi ‘kilat’ yang ditawarkan metode insinerasi dalam mengurangi volume sampah, ada banyak hal lain yang perlu diperhatikan terlebih terkait dampak buruk yang bisa dihasilkan dari insinerasi sampah. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut bahwa proses pembakaran sampah menggunakan insinerator dapat menghasilkan ‘limbah’ baru yang sangat berbahaya yang dapat mencemari udara dan lingkungan. Senyawa beracun seperti dioksin, furan, nitrogen oksida, sulfur dioksida, karbon monoksida, hingga hidrogen klorida, dapat menimbulkan masalah terhadap kesehatan manusia jika terpapar. Belum lagi dengan partikulat halus yang sulit tersaring, serta abu dan sisa logam berat dari limbah-limbah berbahaya yang perlu diolah secara khusus sebelum dibuang. Seluruh polutan tersebut merupakan masalah yang timbul akibat pembakaran sampah dan diperlukan teknologi yang lebih baik untuk dapat mengendalikan emisi sesuai standar regulasi. 4. #Kontra – Insinerasi Memerlukan Sumber Daya yang Besar  Dilansir dari Aliansi Zero Waste Indonesia, teknologi insinerator juga membutuhkan sumber daya yang besar. Dalam hal tersebut, termasuk di antaranya adalah gas alam atau minyak untuk membakar seluruh sampah secara maksimal sampai pada suhu lebih dari 850 derajat Celcius. Pembangunan dan pengoperasian insinerator juga membutuhkan biaya besar. Dana yang seharusnya bisa dialokasikan untuk program daur ulang dan pengurangan sampah justru bisa terbuang untuk fasilitas pembakaran. Kegiatan ini cenderung kurang efisien jika melihat dampak yang dihasilkan. Emisi karbon dari pembakaran sampah pun lebih tinggi dibandingkan energi terbarukan lain yang lebih ramah lingkungan. 5. #Kontra – Insinerasi Merusak Upaya Pemulihan Limbah dan Daur Ulang  Dalam hirarki pengelolaan sampah bertanggung jawab, material sampah umumnya dapat melalui beragam proses untuk diolah menjadi bentuk baru. Diketahui terdapat 7 tingkatan dalam kegiatan pengolahan sampah, mencakup reduction atau pengurangan, reuse atau penggunaan kembali, recycle atau daur ulang, kompos,dan pembuangan hingga pada akhirnya material tersebut benar-benar rusak dan tidak lagi memiliki nilai. Melihat kondisi di atas, insinerasi dapat merusak hierarki pengelolaan sampah apabila menjadi solusi utama tanpa mendukung upaya pemulihan sampah dan daur ulang. Meskipun insinerasi dapat mengurangi volume sampah dan menghasilkan energi, penggunaannya perlu diposisikan pada urutan terakhir dalam hierarki pengelolaan sampah untuk mendukung solusi yang lebih ramah lingkungan. Similar Article Satuplatform, Masuk Top 10 NextDev Academy Mewujudkan Keberlanjutan melalui Teknologi Telkomsel, melalui program CSR-nya yang dikenal sebagai NextDev, telah memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan startup digital di Indonesia. Tahun ini, pada NextDev 10th Anniversary, Satuplatform menjadi salah satu startup yang berhasil mencuri perhatian, sehingga terpilih sebagai salah satu dari 10 besar pada kategori Emerging Technology, berkat solusi inovatif dan kecanggihan dalam penggunaan AI (Artificial Intelligence) dan machine learning dalam bidang keberlanjutan dan manajemen ESG (Environmental, Social, and Governance). Ikut Serta dalam Mewujudkan Inovasi Startup Digital Indonesia Sejak pertama kali diluncurkan, NextDev telah menjadi platform yang sangat mendukung bagi startup digital di Indonesia. Program ini bertujuan untuk mencari startup terbaik… 3 Ragam Standar Kerangka Sustainability Report Kehadiran Sustainability Report atau Laporan Keberlanjutan semakin penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. Sustainability report merupakan sebuah praktik yang dilakukan untuk mengukur, mengungkap, serta menunjukkan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Laporan keberlanjutan memuat segala hal dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG di dalam kegiatan organisasi. Disebut juga sebagai bukti atas kontribusi mereka dalam mengelola dampak operasional demi mendukung pembangunan berkelanjutan. Sustainability report tidak lagi hanya sekedar dokumen tambahan, melainkan menjadi suatu kewajiban yang didukung dengan strategi organisasi dalam mewujudkan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Saat ini, terdapat beberapa contoh standar kerangka… Tips Mengelola Sampah Secara Bertanggung Jawab di Lingkungan Pedesaan Indonesia sampai saat ini masih terus berupaya menyelesaikan masalah persampahan dari hulu ke hilir dengan berbagai metode dan teknologi dengan cara mengelola nya. Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi sampah masih mungkin terus terjadi di tengah ramainya kehidupan masyarakat, terlebih bagi daerah dengan populasi penduduk yang tinggi salah satunya di wilayah pedesaan. Masalah sampah yang umum terjadi di lingkungan pedesaan bisa berupa keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah, kurangnya dukungan pemerintah, sampai dengan minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara bertanggung jawab. Jika kita melihat banyaknya inovasi teknologi persampahan di lingkup perkotaan, hal ini tidak serupa terjadi di wilayah desa atau… Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia Inovasi pengolahan sampah menjadi sebuah hal yang dibutuhkan untuk dapat mengatasi masalah terkait persampahan di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan, pengelolaan sampah memerlukan penanganan yang …

1

Biochar: Turning Waste into Climate Solutions

Nowadays, the environment is facing big challenges due to waste production especially in the industrial countries. In the quest to mitigate waste production and create sustainable business opportunities, biochar has emerged as a compelling solution. Derived from organic waste, biochar represents a fusion of traditional practices and modern technology with far-reaching environmental and economic implications.  This article delves into what biochar is, and its role as a catalyst for environmental sustainability and innovative business models. You can also read other articles : Carbon Capture and Storage For Mitigating the Climate Change Understanding Biochar Biochar might not be a new term known in developed countries. For Indonesia, biochar gradually became well known along with the effort to mitigate the waste in landfill. Biochar itself is a form of charcoal created by pyrolysis—a process of heating organic material, such as agricultural or forestry waste, in an oxygen-limited environment.  Unlike conventional charcoal, that is known of its usage as fuel, biochar is engineered to enhance soil health and sequester carbon. Biochar porous structure enables it to retain water, nutrients, and microorganisms, making it an effective soil amendment.  From Waste to Resource One of the most striking aspects of biochar is its ability to turn waste streams into valuable resources in our lives. From agricultural residues, forest byproducts, to municipal green waste, all of them can be converted into biochar. Then it will surely reduce the burden on landfills and prevent methane emissions associated with organic decomposition.  For businesses, this creates an opportunity to address waste management challenges while producing a marketable product. Industries such as agriculture, forestry, and waste management stand to benefit significantly from biochar production. By integrating biochar into their operations, companies can achieve multiple objectives: reducing waste, enhancing soil fertility, and contributing to climate goals through carbon sequestration. Climate Mitigation and Carbon Sequestration After knowing what biochar is and how it is related to the effort of combating the waste problem, it is also important to us to know that Biochar has a role in climate mitigation. One of biochar’s most significant environmental benefits lies in its ability to sequester carbon. During the pyrolysis process, the carbon present in organic material is locked into a stable form that can remain in the soil for centuries. This effectively removes CO2 from the atmosphere, creating a long-term carbon sink. This has profound implications for businesses aiming to meet net-zero emissions targets. By incorporating biochar into their sustainability strategies, companies can offset their carbon footprint, enhance their corporate social responsibility (CSR) profile, and comply with evolving regulatory frameworks focused on climate action. Water Management and Pollution Control Beyond agriculture, biochar has applications in water management and pollution control. Its porous structure allows it to act as a filter, capturing heavy metals and other contaminants from water. This property has been utilized in wastewater treatment, stormwater management, and even in mitigating the effects of agricultural runoff on water bodies. For businesses in the environmental services sector, biochar presents a versatile tool for addressing water quality challenges. By incorporating biochar-based filtration systems, companies can enhance their service offerings while contributing to environmental restoration efforts. A Circular Economy Approach Another interesting fact about Biochar is its alignment with the initiative of circular economy. Biochar aligns seamlessly with the principles of the circular economy, which emphasizes resource efficiency and waste minimization. By converting organic waste into biochar, businesses can close the loop on resource use, creating value from materials that would otherwise be discarded. This circular approach also fosters innovation in business models. For instance, companies can establish partnerships with agricultural producers, municipalities, and forestry operations to source feedstock for biochar production. Additionally, the byproducts of pyrolysis, such as bio-oil and syngas, can be utilized as renewable energy sources, further enhancing the economic viability of biochar enterprises. After all, Biochar exemplifies the transformative power of aligning environmental and business objectives. By turning waste into a climate solution, it addresses some of the most pressing challenges of our time, from carbon sequestration to soil health and waste management.  Take lessons from Biochar, companies are surely possible to make their own environmental initiatives. Moreover, now we have Satuplatform.com as all-in-one solution who provides you with carbon consultancy. Try our FREE DEMO now! Similar Articles Biochar: Turning Waste into Climate Solutions Nowadays, the environment is facing big challenges due to waste production especially in the industrial countries. In the quest to mitigate waste production and create sustainable business opportunities, biochar has emerged as a compelling solution. Derived from organic waste, biochar represents a fusion of traditional practices and modern technology with far-reaching environmental and economic implications.  This article delves into what biochar is, and its role as a catalyst for environmental sustainability and innovative business models. Understanding Biochar Biochar might not be a new term known in developed countries. For Indonesia, biochar gradually became well known along with the effort to… Belajar Melestarikan Alam di Museum Kehutanan Ir. Djamaludin Suryohadikusumo Untuk meningkatkan kesadaran untuk menjaga alam, saat ini ada banyak cara yang dapat ditempuh. Mulai dari menonton film, membaca novel, sampai dengan berkunjung ke museum yang bertema lingkungan. Museum Kehutanan Ir. Djamaludin Suryohadikusumo adalah salah satu contoh destinasi yang menginspirasi kesadaran lingkungan yang dapat Anda kunjungi. Museum yang terletak di Jakarta ini menjadi pusat edukasi dan refleksi tentang peran manusia dalam melestarikan hutan sebagai paru-paru dunia.  Artikel ini akan membahas bagaimana museum Ir. Djamaludin Suryohadikusumo menjadi tempat belajar yang menarik, serta bagaimana nilai-nilai yang diajarkan di dalamnya dapat diterapkan dalam kehidupan dan bisnis. Sejarah dan Peran Museum Kehutanan Museum Kehutanan… 5 Brand Sepatu Ini Dukung Penurunan Emisi Karbon Di tengah pesatnya industri di seluruh dunia yang mulai memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan, industri fashion termasuk sepatu, kini juga mulai menunjukkan kepeduliannya terhadap isu lingkungan. Berbagai merek sepatu ternama kini ikut berkontribusi dalam upaya menekan emisi karbon. Mulai dari pemilihan bahan, hingga ke proses produksi, brand-brand sepatu mulai mempertimbangkan aspek yang lebih ramah lingkungan. Mari simak, berikut adalah lima contoh brand sepatu yang aktif mendukung penurunan emisi karbon melalui inovasi …

MS000022 2

Belajar Melestarikan Alam di Museum Kehutanan Ir. Djamaludin Suryohadikusumo

Untuk meningkatkan kesadaran untuk menjaga alam, saat ini ada banyak cara yang dapat ditempuh. Mulai dari menonton film, membaca novel, sampai dengan berkunjung ke museum yang bertema lingkungan. Museum Kehutanan Ir. Djamaludin Suryohadikusumo adalah salah satu contoh destinasi yang menginspirasi kesadaran lingkungan yang dapat Anda kunjungi. Museum yang terletak di Jakarta ini menjadi pusat edukasi dan refleksi tentang peran manusia dalam melestarikan hutan sebagai paru-paru dunia.  Artikel ini akan membahas bagaimana museum Ir. Djamaludin Suryohadikusumo menjadi tempat belajar yang menarik, serta bagaimana nilai-nilai yang diajarkan di dalamnya dapat diterapkan dalam kehidupan dan bisnis. Sejarah dan Peran Museum Kehutanan Baca juga artikel lainnya : Mengenal Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Sekolah Adiwiyata Museum Kehutanan Ir. Djamaludin Suryohadikusumo adalah satu-satunya museum di Provinsi DKI Jakarta dengan tema kehutanan. Museum ini awalnya diberi nama Museum Kehutanan Manggala Wanabakti saat diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 24 Agustus 1983. Namun, sejak 5 Juni 2015, pengelolaannya beralih ke Kementerian Lingkungan Hidup, dan namanya secara resmi diubah menjadi Museum Kehutanan Ir. Djamaludin Suryohadikusumo. Didirikan untuk menghormati jasa salah satu tokoh penting dalam dunia kehutanan Indonesia yaitu Ir. Djamaludin Suryohadikusumo. Beliau dikenal sebagai pelopor pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan memiliki visi jauh ke depan mengenai pentingnya melindungi hutan dari kerusakan. Saat ini, Museum Kehutanan Ir. Djamaludin Suryohadikusumo berfungsi sebagai pusat dokumentasi dan edukasi yang memamerkan sejarah kehutanan Indonesia. Edukasi Lingkungan di Museum Kehutanan Para pengunjung Museum Kehutanan Ir. Djamaludin Suryohadikusumo tidak akan merasa bosan karena museum ini menawarkan berbagai program edukasi lingkungan yang menarik. Dengan dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya hutan dan konservasi, beberapa program edukasi yang dapat pengunjung ikuti tersedua mulai dari film edukasi, tur edukatif, arboretum, sampai dengan perpustakaan. Untuk pemutaran film edukasi, pengunjung dapat menonton film bertema kehutanan di Teater Jati 1 sebelum menjelajahi koleksi museum. Kemudian, pengunjung dapat mengikuti tur yang dipandu untuk menjelaskan berbagai koleksi dan informasi terkait kehutanan Indonesia. Selain mengunjungi museum, pengunjung juga diajak ke Arboretum untuk mempelajari berbagai jenis tanaman dan pentingnya konservasi tumbuhan. Setelah itu, pengunjung dapat pula mengunjungi perpustakaan kehutanan yang menyediakan berbagai referensi dan literatur tentang kehutanan yang dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan. Koleksi Museum Berbicara mengenai koleksi yang dimiliki oleh Museum Kehutanan “Ir. Djamaludin Suryohadikusumo”, sudah terbilang lengkap. Sebab museum ini memiliki berbagai koleksi yang berkaitan dengan kehutanan Indonesia. Beberapa koleksi yang dipamerkan antara lain: Selain itu, museum ini juga menampilkan diorama “Pohon Jati Berbicara” yang memberikan informasi edukatif mengenai pohon jati dan peranannya dalam kehutanan Indonesia. Jadwal Kunjungan Museum Untuk pengunjung yang ingin merasakan pengalaman edukasi alam dan kehutanan di Museum Kehutanan “Ir. Djamaludin Suryohadikusumo”, dapat memilih waktu kehadiran yang jadwalnya berbeda-beda di weekday dan weekend. Selama hari Senin sampai dengan Jumat, museum dibuka mulai pukul 9 pagi sampai dengan 15 sore. Sementara untuk hari Sabtu dan Minggu, museum dibuka mulai pukul 7 pagi dan tutup di pukul 7 malam.  Manfaat bagi Bisnis yang Melestarikan Hutan Selain dampak positif terhadap lingkungan, pelestarian hutan juga memiliki manfaat bisnis yang signifikan. Bagi para perusahaan yang berkomitmen untuk menjaga kelestarian hutan, maka bisnis akan memperoleh reputasi yang baik. Konsumen cenderung memilih merek yang peduli terhadap lingkungan, di tengah kekacauan lingkungan dan aksi deforestasi hutan yang banyak terjadi saat ini. Di samping itu, bisnis yang ramah lingkungan juga akan lebih mudah memenuhi persyaratan hukum. Sehingga ketika bisnis akan memperluas daerah operasionalnya akan lebih minim hambatan dari komunitas lokal atau masyarakat sekitar. Memetik pelajaran akan kelestarian hutan dan alam di Museum Kehutanan Ir. Djamaludin Suryohadikusumo, maka bisnis dapat lebih ‘aware’ untuk segera mengambil langkah konkret agar dapat berkontribusi bagi lingkungan yang lebih berkelanjutan.  Terutama saat ini, telah hadir Satuplatform yang dapat membantu inisiatif lingkungan perusahaan. Sebagai all-in-one solution, Satuplatform.com menyediakan berbagai layanan dan konsultasi bagi perusahaan dari berbagai sektor industri. Mari coba FREE DEMO nya sekarang! Similar Articles 3 Ragam Standar Kerangka Sustainability Report Kehadiran Sustainability Report atau Laporan Keberlanjutan semakin penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. Sustainability report merupakan sebuah praktik yang dilakukan untuk mengukur, mengungkap, serta menunjukkan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Laporan keberlanjutan memuat segala hal dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG di dalam kegiatan organisasi. Disebut juga sebagai bukti atas kontribusi mereka dalam mengelola dampak operasional demi mendukung pembangunan berkelanjutan. Sustainability report tidak lagi hanya sekedar dokumen tambahan, melainkan menjadi suatu kewajiban yang didukung dengan strategi organisasi dalam mewujudkan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Saat ini, terdapat beberapa contoh standar kerangka… Tips Mengelola Sampah Secara Bertanggung Jawab di Lingkungan Pedesaan Indonesia sampai saat ini masih terus berupaya menyelesaikan masalah persampahan dari hulu ke hilir dengan berbagai metode dan teknologi dengan cara mengelola nya. Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi sampah masih mungkin terus terjadi di tengah ramainya kehidupan masyarakat, terlebih bagi daerah dengan populasi penduduk yang tinggi salah satunya di wilayah pedesaan. Masalah sampah yang umum terjadi di lingkungan pedesaan bisa berupa keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah, kurangnya dukungan pemerintah, sampai dengan minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara bertanggung jawab. Jika kita melihat banyaknya inovasi teknologi persampahan di lingkup perkotaan, hal ini tidak serupa terjadi di wilayah desa atau… Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia Inovasi pengolahan sampah menjadi sebuah hal yang dibutuhkan untuk dapat mengatasi masalah terkait persampahan di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan, pengelolaan sampah memerlukan penanganan yang lebih maju dari sebelumnya.  Baca Juga: Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab Dalam beberapa tahun ke belakang, terhitung telah banyak ide dan inovasi yang dihasilkan anak bangsa untuk mengolah sampah-sampah yang setiap hari dihasilkan masyarakat. Ketahui 5 contoh inovasi pengelolaan sampah di Indonesia selengkapnya dalam paparan di bawah ini. 1. Pengolahan Sampah Organik Guna Biofertilizer oleh Fakultas Biologi UGM Mahasiswa di Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta,… Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab Prinsip hirarki atau tingkatan pengelolaan sampah menjadi salah satu pengetahuan yang penting kita ketahui untuk dapat menangani sampah dengan cara yang bertanggung jawab. Pengelolaan sampah bertanggung jawab memiliki banyak manfaat. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah potensi pencemaran akibat kandungan dari limbah yang mungkin dapat mengkontaminasi dan membahayakan kesehatan. Baca …

7

Mengenal Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Sekolah Adiwiyata

Kesadaran untuk menjaga lingkungan perlu untuk diterapkan dan diimplementasikan oleh setiap orang. Salah satu langkah penting dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menanamkan kesadaran cinta lingkungan adalah dengan mengusung Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di sekolah-sekolah Adiwiyata. Melalui program ini, KLHK berupaya untuk memperluas gerakan lingkungan untuk membangun masa depan bumi yang lebih hijau. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dapat menjadi langkah awal suatu individu memahami perannya untuk kelestarian bumi dan alam sekitar. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai Pendidikan Lingkungan Hidup, Sekolah Adiwiyata, dan manfaat yang dapat diperoleh dari program tersebut. Baca Juga: Belajar Melestarikan Alam di Museum Kehutanan Ir. Djamaludin Suryohadikusumo Apa Itu Sekolah Adiwiyata? Mungkin belum banyak yang mengetahui apa yang dimaksud dengan Sekolah Adiwiyata. Namun sebetulnya Sekolah Adiwiyata memiliki peran yang penting dalam membangun lingkungan yang berkelanjutan. Sekolah Adiwiyata adalah program yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia. Program ini bertujuan untuk menciptakan sekolah yang memiliki komitmen terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.  Sekolah Adiwiyata bukan hanya mengajarkan pendidikan lingkungan hidup kepada peserta didik, tetapi juga mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam semua aspek kehidupan sekolah, mulai dari kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, hingga pengelolaan sumber daya alam yang ada di sekolah itu sendiri. Sekolah Adiwiyata mengedepankan prinsip pendidikan lingkungan hidup yang berbasis pada 4 pilar, yaitu: (1) pengelolaan lingkungan berbasis partisipatif, (2) pengelolaan limbah dan sampah, (3) pengelolaan energi dan air, dan (4) peningkatan kesadaran serta kepedulian masyarakat sekolah terhadap isu lingkungan.  Apa Itu Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)? Ciri khas dari Sekolah Adiwiyata adalah memiliki mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Tujuan utama dari PLH di Sekolah Adiwiyata adalah untuk menanamkan kesadaran kepada siswa mengenai pentingnya menjaga lingkungan. Melalui berbagai kegiatan yang melibatkan siswa, sekolah, dan masyarakat sekitar, pendidikan ini mengajarkan nilai-nilai keberlanjutan yang sangat penting untuk masa depan. Siswa diajarkan untuk memahami konsep-konsep dasar mengenai lingkungan hidup, seperti keberagaman hayati, pengelolaan sampah, konservasi air, hingga perubahan iklim. Selain itu, siswa juga dilatih untuk bisa menerapkan pengetahuan lingkungan yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Mereka diberi kesempatan untuk berkontribusi dalam aksi nyata, seperti ikut serta dalam kegiatan penghijauan, pengelolaan sampah, serta kampanye hemat energi. Dengan begitu, mereka tidak hanya belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan tetapi juga memahami bagaimana cara melakukannya secara langsung. Bagaimana Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah Adiwiyata? Untuk mencapai tujuan program, Sekolah Adiwiyata perlu menerapkan beberapa komponen utama yang harus ada dalam pendidikan lingkungan hidup (PLH) di Sekolah Adiwiyata. Mulai dari kurikulum, partisipasi peserta didik, kegiatan pengelolaan sampah, hingga efisiensi energi. Secara kurikulum, mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) perlu diberikan pada siswa sesuai jenjang pendidikannya. Kemudian, siswa juga dapat diajak untuk terlibat dalam kegiatan lingkungan secara nyata dan kontinyu. Seperti manajemen sampah dalam hal menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah yang dihasilkan oleh kegiatan di sekolah. Siswa terlibat dalam proses memilah sampah, mengelola sampah organik, serta memanfaatkan sampah plastik untuk kegiatan kreatif dan produktif.Beriringan dengan hal tersebut, siswa juga diajarkan untuk menggunakan energi secara efisien dengan mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan dan menghemat penggunaan air. Siswa diajarkan untuk memahami betapa pentingnya konservasi sumber daya alam ini untuk kelangsungan hidup masa depan. Bagaimana Dampak PLH dalam Kehidupan Sehari-hari di Sekolah? Dalam jangka pendek, penerapan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di sekolah diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa, guru, dan seluruh warga sekolah terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini dapat terlihat dari perubahan sederhana namun bermakna, seperti kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, serta partisipasi aktif dalam kegiatan penghijauan di lingkungan sekolah.  Secara jangka panjang, diharapkan kesadaran untuk mencintai lingkungan juga dapat berdampak bagi kehidupan siswa, guru, dan seluruh petugas sekolah sampai ke kehidupan sehari-hari di luar sekolah, atau di tempat tinggal masing-masing. Kebiasaan seperti memilah sampah, hemat energi, dan menanam pohon di lingkungan sekitar dapat menjadi fondasi gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Dengan demikian, sekolah dapat menjadi pusat pembentukan budaya lingkungan yang berkelanjutan, di mana nilai-nilai kelestarian alam tidak hanya dipelajari, tetapi juga dipraktikkan dalam setiap aspek kehidupan. Bagaimana PLH Berkontribusi pada Pengurangan Karbon? Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) memiliki peran strategis dalam mengurangi emisi karbon melalui pembentukan pola pikir dan perilaku yang ramah lingkungan. Dengan memberikan pemahaman tentang dampak gas rumah kaca, siswa diajarkan untuk mengidentifikasi aktivitas yang menyumbang emisi karbon, seperti penggunaan kendaraan bermotor secara berlebihan, konsumsi energi yang tidak efisien, dan pemborosan sumber daya. PLH mendorong praktik-praktik yang dapat mengurangi jejak karbon, seperti menggunakan transportasi ramah lingkungan, memanfaatkan energi terbarukan, serta menerapkan prinsip reduce, reuse, recycle (3R). Di sekolah, program seperti penghijauan, pembuatan taman vertikal, dan pengelolaan sampah organik menjadi contoh nyata yang dapat menyerap karbon dan mengurangi polusi udara. Dengan membekali siswa dengan kesadaran ini, PLH tidak hanya mengedukasi generasi muda tentang krisis iklim, tetapi juga melahirkan individu yang berkontribusi aktif dalam upaya mitigasi perubahan iklim secara global. Sebagaimana Sekolah Adiwiyata yang mendukung kelestarian lingkungan termasuk untuk menurunkan emisi karbon, pihak lain seperti perusahaan dan bisnis juga memiliki tanggung jawab besar untuk turut ambil bagian. Terutama saat ini, telah hadir Satuplatform.com yang dapat membantu inisiatif lingkungan perusahaan. Sebagai all-in-one solution, Satuplatform.com menyediakan berbagai layanan dan konsultasi bagi perusahaan dari berbagai sektor industri. Mari coba FREE DEMO nya sekarang! Similar Articles 3 Ragam Standar Kerangka Sustainability Report Kehadiran Sustainability Report atau Laporan Keberlanjutan semakin penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. Sustainability report merupakan sebuah praktik yang dilakukan untuk mengukur, mengungkap, serta menunjukkan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Laporan keberlanjutan memuat segala hal dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG di dalam kegiatan organisasi. Disebut juga sebagai bukti atas kontribusi mereka dalam mengelola dampak operasional demi mendukung pembangunan berkelanjutan. Sustainability report tidak lagi hanya sekedar dokumen tambahan, melainkan menjadi suatu kewajiban yang didukung dengan strategi organisasi dalam mewujudkan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Saat ini, terdapat beberapa contoh standar kerangka… Tips Mengelola Sampah Secara Bertanggung Jawab di Lingkungan Pedesaan Indonesia sampai saat ini masih terus berupaya menyelesaikan masalah persampahan dari hulu ke hilir dengan berbagai metode dan teknologi dengan cara mengelola nya. Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi sampah masih mungkin terus terjadi di tengah ramainya kehidupan masyarakat, terlebih bagi daerah …

2

5 Gerakan Inisiatif Perempuan untuk Menjaga Lingkungan

Menjaga kelestarian lingkungan adalah tanggungjawab setiap pihak. Mulai dari pemerintah, perusahaan dan bisnis, serta masyarakat secara luas. Mengingat hal tersebut, saat ini mulai banyak gerakan inisiatif untuk membangun bumi yang lebih hijau. Gerakan sosial tersebut datang dari berbagai kalangan di masyarakat. Mulai dari mahasiswa, komunitas lingkungan, bahkan dari komunitas perempuan. Baca Juga: 5 Musisi yang Aktif pada Gerakan Lingkungan Jika pada umumnya komunitas atau gerakan yang diinisiasi oleh perempuan adalah seputar komunitas kecantikan, fashion, atau pendidikan, dalam artikel ini akan dibahas mengenai gerakan perempuan dalam bidang lingkungan. Mari simak ulasannya! Gerakan Inisiatif Lingkungan #1 Green Belt Movement oleh Wangari Maathai Salah satu bentuk inisiatif gerakan lingkungan yang digagas oleh perempuan adalah Green Belt Movement atau gerakan sabuk hijau, di Kenya. Gerakan ini menjadi contoh gerakan yang paling ikonik pada tahun 1977. Sebab, pada saat itu Professor Wangari Maathai sebagai penggagas bermaksud untuk melawan rezim pembangunan yang tidak memihak rakyat. Green Belt Movement dilakukan oleh Maathai dan komunitasnya melalui penanaman pohon. Manfaat dari gerakan ini bukan hanya sebatas menanam pohon untuk melawan deforestasi, namun juga berpengaruh terhadap progress perbaikan kualitas tanah, dan memberdayakan perempuan secara ekonomi. Melalui gerakan ini, perempuan dilatih untuk merawat lingkungan sambil menciptakan mata pencaharian dengan memproduksi bibit dan menanam pohon. Selain membantu melestarikan alam, gerakan ini juga meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan di pedesaan Kenya. Wangari Maathai pun menjadi simbol perjuangan perempuan untuk lingkungan dan hak asasi manusia, yang akhirnya meraih Penghargaan Nobel Perdamaian pada 2004. Green Belt Movement kini menginspirasi banyak komunitas global untuk menggabungkan isu lingkungan dan pemberdayaan sosial. Gerakan Inisiatif Lingkungan #2 Gerakan Chipko oleh Devi Bishnoi Gerakan perempuan untuk menjaga lingkungan juga ditemui di India, yaitu gerakan Chipko. Gerakan ini menjadi simbol perlawanan perempuan India dalam melindungi lingkungan dari eksploitasi. Bermula pada abad ke-18 dengan perjuangan seorang perempuan bernama Amrita Devi Bishnoi, gerakan ini menolak penebangan pohon oleh kerajaan yang mengancam kelestarian hutan di Rajasthan. Amrita dan tiga putrinya mengorbankan nyawa mereka demi melindungi pohon Khejri, inspirasi bagi perjuangan serupa di abad-20. Pada 1973, Gaura Devi dari desa Reni memimpin perempuan desa memeluk pohon untuk mencegah penebangan di Himalaya Garhwal. Dengan prinsip tanpa kekerasan, mereka berhasil menghentikan perusakan lingkungan yang menjadi sumber penghidupan masyarakat lokal. Gerakan Chipko dan perjuangan para tokoh ini menegaskan pentingnya peran perempuan dalam melindungi lingkungan. Dari memeluk pohon hingga advokasi global, mereka menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya soal alam, tetapi juga keadilan sosial, keseimbangan ekologi, dan masa depan generasi mendatang. Gerakan Inisiatif Lingkungan #3 Gerakan Menjaga Hutan Amazon oleh Nemonte Nenquimo Gerakan perempuan untuk menjaga lingkungan yang berikutnya dapat dilihat di Amazon. Nemonte Nenquimo seorang pemimpin masyarakat adat Waorani di Amazon, berdiri sebagai pelindung tanah leluhur dan penjaga hutan hujan yang vital bagi kehidupan dunia. Nenquimo memiliki tekad untuk melindungi 500.000 hektare hutan Amazon dari pengeboran minyak, yang kemudian memberinya penghargaan Goldman Environmental Prize 2020. Sebagai pemimpin komunitas Waorani, Nenquimo memimpin perjuangan hukum melawan pemerintah Ekuador yang berencana melelang tanah adat kepada perusahaan minyak. Dengan tekad kuat, ia meluncurkan kampanye global “Hutan Hujan Kami Tidak untuk Dijual,” mengumpulkan ratusan ribu dukungan dari seluruh dunia. Pada 2019, ia memenangkan gugatan, menciptakan preseden hukum penting yang mengukuhkan hak masyarakat adat atas tanah mereka. Bagi Nenquimo, perjuangan ini lebih dari sekadar melindungi hutan; ia mempertahankan warisan leluhur dan ekosistem berharga dunia. Inspirasi dari masa kecilnya, mendengar cerita kakek tentang melindungi tanah Waorani dari penyusup, menjadi pendorong tekadnya. “Kami tidak hanya menjaga tanah kami; kami menjaga planet ini,” tegasnya. Gerakan Inisiatif Lingkungan #4 Aksi Peduli Iklim oleh Greta Thunberg Gerakan perempuan untuk menjaga lingkungan yang berikutnya adalah datang dari seorang aktivis lingkungan bernama Greta Thunberg, seorang perempuan muda asal Swedia. Aksinya dimulai pada 2018, ketika Greta, yang saat itu berusia 15 tahun, melakukan aksi mogok sekolah setiap hari Jumat di depan gedung parlemen Swedia. Ia membawa papan bertuliskan “Skolstrejk för klimatet” (Mogok Sekolah untuk Iklim), menyerukan perhatian pemerintah terhadap krisis iklim yang semakin genting. Aksi kecil ini mendapat perhatian dunia dan berkembang menjadi gerakan Fridays for Future (FFF), yang menginspirasi jutaan pemuda untuk mengambil sikap serupa di berbagai negara. Fridays for Future kemudian tidak hanya menjadi gerakan lokal, tetapi menjelma menjadi aksi global melibatkan pelajar dari berbagai belahan dunia. Melalui protes damai, Greta dan para pendukungnya menuntut pemerintah serta perusahaan besar untuk bertanggung jawab atas emisi karbon dan kerusakan lingkungan. Kampanye ini mendorong kesadaran akan perlunya langkah konkret dalam menurunkan suhu global mengingatkan bahwa masa depan planet ini ada di tangan setiap individu. Gerakan Inisiatif Lingkungan #5 Bank Sampah Gunung Emas oleh Vera Novita Indonesia juga memiliki gerakan menjaga lingkungan yang diinisiasi oleh perempuan. Gerakan ini bernama Bank Sampah Gunung Emas yang  diinisiasi oleh Vera Novita. Pada tahun 2014, Vera membangun gerakan ini untuk memberdayakan ibu rumah tangga melalui konsep menabung dengan sampah. Kegiatan bank sampah berkembang mencakup edukasi pengelolaan sampah, pelatihan hidroponik, dan pembuatan karya daur ulang. Saat pandemi, mereka meluncurkan program pelatihan hidroponik bekerja sama dengan Sandiaga Uno, menciptakan sumber pendapatan baru bagi anggota. Selain itu, Bank Sampah ini juga kolaborasi dengan PT Trilion Multiplastindo untuk memungkinkan pengelolaan sampah multilayer.  Gerakan lingkungan ini sekarang telah mendapat pengakuan nasional, termasuk penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup, sehingga menjadi banyak orang untuk menggabungkan kepedulian lingkungan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Semua Pihak Dapat Berkontribusi Pada Lingkungan! Gerakan inisiatif perempuan untuk menjaga lingkungan bukan hanya menunjukkan kekuatan mereka dalam memelihara alam, tetapi juga mengingatkan kita bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, sudah saatnya setiap pihak untuk terus menginspirasi dan terlibat dalam memastikan bahwa dunia yang kita tinggali tetap lestari dan dapat dinikmati oleh semua makhluk hidup.  Terutama untuk perusahaan dan bisnis, saat ini telah hadir Satuplatform.com yang dapat membantu inisiatif lingkungan perusahaan. Sebagai all-in-one solution, Satuplatform.com menyediakan berbagai layanan dan konsultasi bagi perusahaan dari berbagai sektor industri. Mari coba FREE DEMO nya sekarang! Similar Articles 3 Ragam Standar Kerangka Sustainability Report Kehadiran Sustainability Report atau Laporan Keberlanjutan semakin penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. Sustainability report merupakan sebuah praktik yang dilakukan untuk mengukur, mengungkap, serta menunjukkan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Laporan keberlanjutan memuat segala hal …

Insinerasi adalah

Insinerasi Sampah: Pengertian, Cara Kerja, Serta Dampaknya

Pernahkah Anda mendengar tentang insinerasi sebagai salah satu metode pengelolaan sampah? Pengelolaan sampah atau limbah merupakan metode yang dilakukan manusia untuk menangani sisa-sisa barang bekas pakai yang dianggap tidak lagi memiliki nilai. Tujuan utama dari mengelola sampah ialah agar dapat meminimalisir pencemaran lingkungan akibat dari sampah atau limbah.  Lebih dari itu, pengelolaan sampah diharapkan juga dapat sekaligus membantu menghemat sumber daya alam serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.  Terdapat beragam metode pengelolaan sampah yang umum digunakan untuk mendukung pengolahan limbah yang dihasilkan masyarakat, salah satunya adalah metode insinerasi. Baca Juga: Pro Kontra Metode Insinerasi sebagai Solusi Pengelolaan Sampah Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai insinerasi atau pembakaran sampah. Apa Itu Insinerasi? Dilansir dari artikel Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), insinerasi adalah suatu metode pengolahan sampah dengan cara membakar sampah atau limbah secara termal pada suhu 850 hingga 1.400 derajat Celcius.  Melalui metode insinerasi, kandungan air dalam sampah akan diuapkan untuk mengubahnya menjadi sampah atau limbah kering. Sampah kemudian dibakar dalam suhu tinggi, menghasilkan abu sebagai hasil akhir dari proses pembakaran. Bagaimana Proses Insinerasi? Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjelaskan bahwa tujuan utama dari pembakaran sampah adalah untuk mengolah limbah sehingga berkurang volume dan potensi bahayanya. Aktivitas yang terjadi selama proses pengolahan sampah guna metode insinerasi mencakup di antaranya: pengiriman limbah, penyimpanan, pretreatment, pemulihan insinerasi/energi, pengendalian emisi gas buang, pengelolaan residu pada, dan pengolahan air limbah. Pembakaran sampah diyakini dapat membantu menangani sampah yang diproduksi masyarakat dalam jumlah besar. Metode pembakaran sampah sangatlah cepat untuk menghilangkan limbah yang ada. Meskipun begitu, diperlukan teknologi yang lebih canggih untuk dapat menangkapn atau menghancurkan zat berbahaya yang mungkin dilepaskan selama proses pembakaran. Insinerasi disebut dapat melepas polutan organik yang sangat berbahaya bagi tubuh. Apakah Dampak dari Proses Insinerasi Sampah? Sebuah penelitian oleh Rachmasari menemukan bahwa metode insinerasi mampu mereduksi sampah sampai dengan 90 persen jumlahnya. Insinerasi juga merupakan metode praktis yang dapat mengurangi volume limbah, meminimalisir potensi sifat infeksius dari limbah, terutama limbah berbahaya, seperti limbah medis, kimia, biologis, dan jenis lainnya. Menurut ClientEarth, pembakaran sampah juga disebut-sebut akan menjadi alternatif yang ‘mudah’ dalam menangani sampah plastik. Penggunaan yang masif menjadikan sampah plastik semakin menumpuk hingga akan lebih banyak yang masuk ke insinerator dibanding yang dapat didaur ulang. Meskipun sangat berperan mengurangi kuantitas sampah dalam jumlah besar, metode insinerasi atau pembakaran sampah sampai saat ini masih menjadi perdebatan karena dianggap mempengaruhimemengaruhi kesehatan lingkungan melalui polutan yang dihasilkan. Proses pembakaran sampah dapat menghasilkan polutan dan emisi gas berbahaya, yang di dalamnya termasuk gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan oksida nitrogen. Metode ini juga secara tidak sengaja membentuk dan melepaskan polutan organik bersifat persisten berupa Polychlorinated dibenzo-p-dioxin (PCDD), polychlorinated dibenzofurans (PCDF), polychlorinated biphenyls (PCB), dan heksaklorobenzena (HCB). Menurut Aliansi Zero Waste Indonesia, insinerator juga membuang emisi berupa dioksin, senyawa paling beracun yang dapat menimbulkan penyakit kanker, gangguan reproduksi dan perkembangan, gangguan hormon, dan merusak sistem imun. Belum lagi dengan merkuri dan partikel halus lainnya yang mungkin dapat masuk melalui udara. Paparan merkuri berdampak buruk pada sistem saraf dan perkembangan otak anak. Sedangkan, partikel halus bisa menurunkan fungsi paru, menyebabkan kanker, serangan jantung, dan kematian dini. Abu sisa pembakaran sampah, sayangnya, merupakan limbah yang masuk kategori bahan berbahaya dan beracun (limbah B3). Penanganannya disebut lebih sulit dan mahal sebab ancaman pencemarannya sangat tidak baik bagi kesehatan manusia juga lingkungan. Berdasarkan paparan di atas, bagaimana menurutmu tentang insinerasi sampah? Similar Articles 3 Ragam Standar Kerangka Sustainability Report Kehadiran Sustainability Report atau Laporan Keberlanjutan semakin penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. Sustainability report merupakan sebuah praktik yang dilakukan untuk mengukur, mengungkap, serta menunjukkan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Laporan keberlanjutan memuat segala hal dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG di dalam kegiatan organisasi. Disebut juga sebagai bukti atas kontribusi mereka dalam mengelola dampak operasional demi mendukung pembangunan berkelanjutan. Sustainability report tidak lagi hanya sekedar dokumen tambahan, melainkan menjadi suatu kewajiban yang didukung dengan strategi organisasi dalam mewujudkan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Saat ini, terdapat beberapa contoh standar kerangka… Tips Mengelola Sampah Secara Bertanggung Jawab di Lingkungan Pedesaan Indonesia sampai saat ini masih terus berupaya menyelesaikan masalah persampahan dari hulu ke hilir dengan berbagai metode dan teknologi dengan cara mengelola nya. Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi sampah masih mungkin terus terjadi di tengah ramainya kehidupan masyarakat, terlebih bagi daerah dengan populasi penduduk yang tinggi salah satunya di wilayah pedesaan. Masalah sampah yang umum terjadi di lingkungan pedesaan bisa berupa keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah, kurangnya dukungan pemerintah, sampai dengan minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara bertanggung jawab. Jika kita melihat banyaknya inovasi teknologi persampahan di lingkup perkotaan, hal ini tidak serupa terjadi di wilayah desa atau… Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia Inovasi pengolahan sampah menjadi sebuah hal yang dibutuhkan untuk dapat mengatasi masalah terkait persampahan di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan, pengelolaan sampah memerlukan penanganan yang lebih maju dari sebelumnya.  Baca Juga: Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab Dalam beberapa tahun ke belakang, terhitung telah banyak ide dan inovasi yang dihasilkan anak bangsa untuk mengolah sampah-sampah yang setiap hari dihasilkan masyarakat. Ketahui 5 contoh inovasi pengelolaan sampah di Indonesia selengkapnya dalam paparan di bawah ini. 1. Pengolahan Sampah Organik Guna Biofertilizer oleh Fakultas Biologi UGM Mahasiswa di Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta,… Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab Prinsip hirarki atau tingkatan pengelolaan sampah menjadi salah satu pengetahuan yang penting kita ketahui untuk dapat menangani sampah dengan cara yang bertanggung jawab. Pengelolaan sampah bertanggung jawab memiliki banyak manfaat. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah potensi pencemaran akibat kandungan dari limbah yang mungkin dapat mengkontaminasi dan membahayakan kesehatan. Baca Juga: Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia Pada artikel ini, kita akan mengenal lebih dalam mengenai prinsip hirarki pengelolaan sampah bertanggung jawab sehingga dapat dipraktikkan dalam kehidupan nyata. Apa Itu Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah? Menurut wastemission.com, hirarki atau tingkatan pengelolaan sampah merupakan panduan praktis untuk mengelola sampah dengan cara yang paling… Pro Kontra Metode Insinerasi sebagai Solusi Pengelolaan Sampah Insinerasi atau pembakaran sampah merupakan salah satu metode pengolahan …

Material product STA 3

5 Novel Bertema Lingkungan yang Menginspirasi untuk Lebih Cintai Bumi

Isu lingkungan saat ini tengah menjadi perhatian global yang semakin mendesak. Salah satu cara yang menarik untuk dapat lebih memahami dan meresapi pentingnya menjaga lingkungan adalah melalui karya seni. Di samping mengenal lingkungan melalui film, karya seni novel juga dapat menjadi pilihan untuk para penikmat karya sastra. Baca Juga: 5 Film Bertema Lingkungan Supaya Makin Sadar Alam Sekitar Novel bertema lingkungan tidak hanya menawarkan cerita yang menghibur, tetapi juga menggugah kesadaran tentang hubungan manusia dengan alam. Berikut adalah lima novel bertema lingkungan yang dapat menginspirasi untuk lebih peduli terhadap bumi: 1. The Overstory, by Richard Powers Salah satu judul novel yang bercerita dan bertema mengenai lingkungan adalah novel The Overstory, by Richard Powers. Novel ini merupakan peraih penghargaan Pulitzer Prize for Fiction 2019 yang mengangkat kisah sembilan karakter unik, semuanya terhubung melalui pohon dan hutan. Richard Powers dengan indah menggambarkan hubungan mendalam antara manusia dan alam, serta dampak destruktif eksploitasi lingkungan. Dengan narasi yang kuat, novel ini mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan ekosistem yang menjadi rumah bagi kehidupan. 2. Flight Behavior, by Barbara Kingsolver Novel berikutnya yang juga mengangkat kisah tentang lingkungan adalah novel yang ditulis oleh Barbara Kingsolver dengan judul Flight Behaviour. Melalui novel ini, Kingsolver menyampaikan kisah seorang wanita bernama Dellarobia yang menemukan kawanan besar kupu-kupu raja bermigrasi ke hutan dekat rumahnya, sebuah fenomena yang seharusnya tidak terjadi.  Novel ini membahas perubahan iklim secara mendalam dengan alur yang menyentuh dan penuh makna, memberikan perspektif manusiawi tentang bagaimana krisis lingkungan memengaruhi kehidupan sehari-hari. Dengan membaca novel ini, para pembaca akan lebih empati dengan keadaan lingkungan yang diceritakan pada setiap halaman novel. 3. Silent Spring, by Rachel Carson Meskipun lebih dikenal sebagai buku non-fiksi ilmiah, Silent Spring menggunakan gaya narasi seperti novel yang menjadikannya bacaan menarik. Rachel Carson menulis buku ini untuk mengungkapkan bahaya pestisida terhadap ekosistem dan menjadi salah satu katalisator gerakan lingkungan modern.  Dengan pesan yang relevan hingga saat ini, SIlent Spring karya Rachel Carson adalah bacaan yang cukup direkomendasikan bagi siapa saja yang peduli pada inisiatif keberlanjutan. 4. The Road, by Cormac McCarthy Meskipun berfokus pada perjalanan seorang ayah dan anak di dunia pasca-apokaliptik, novel ini menyisipkan pesan kuat tentang kehancuran lingkungan. Hal inilah yang membuat novel dengan judul The Road karya McCarthy sangat direkomendasikan untuk dibaca.  Dalam novel ini, McCarthy menggambarkan dunia yang telah kehilangan keindahan dan sumber dayanya akibat ulah manusia. Novel ini memberikan refleksi mendalam tentang konsekuensi dari pengabaian kita terhadap alam. 5. Moby-Dick, by Herman Melville Novel Moby-Dick yang ditulis oleh Herman Melville adalah novel bertema lingkungan yang dapat dibaca untuk lebih menghayati hubungan antara manusia dengan alam. Dalam novel ini dapat dilihat hubungan rumit antara manusia dan alam, terutama lautan dan makhluk-makhluk yang hidup di dalamnya. Dalam konteks lingkungan, novel ini menggambarkan eksploitasi alam yang berlebihan dan ketidakpedulian terhadap keberlanjutan ekosistem. Perburuan paus adalah inti dari cerita, di mana kapal Pequod melintasi lautan untuk menangkap paus demi minyak paus, yang saat itu menjadi komoditas berharga. Melville menunjukkan bagaimana manusia, melalui obsesi dan ambisi mereka, merusak keseimbangan alam demi keuntungan jangka pendek. Novel ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan. Novel ini mengingatkan kita akan bahaya eksploitasi alam yang berlebihan, serta pentingnya menjaga keseimbangan ekologis demi kelangsungan hidup spesies dan ekosistem di bumi. Kelima novel ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan dan kesadaran mendalam tentang pentingnya menjaga lingkungan. Melalui cerita-cerita yang menggugah, pembaca diajak untuk merefleksikan peran mereka dalam menjaga keseimbangan alam dan menjadi bagian dari solusi atas krisis lingkungan. Karena memang, tanggungjawab lingkungan adalah tanggungjawab bersama, baik individu, perusahaan/industri, maupun pemerintah. Untuk mendukung inisiatif lingkungan, terutama yang dilakukan oleh perusahaan, saat ini telah hadir Satuplatform.com yang dapat dengan mudah diakses. Sebagai all-in-one solution, Satuplatform.com menyediakan berbagai layanan dan konsultasi bagi perusahaan dari berbagai sektor industri. Mari coba FREE DEMO nya sekarang! Similar Articles 3 Ragam Standar Kerangka Sustainability Report Kehadiran Sustainability Report atau Laporan Keberlanjutan semakin penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. Sustainability report merupakan sebuah praktik yang dilakukan untuk mengukur, mengungkap, serta menunjukkan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Laporan keberlanjutan memuat segala hal dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG di dalam kegiatan organisasi. Disebut juga sebagai bukti atas kontribusi mereka dalam mengelola dampak operasional demi mendukung pembangunan berkelanjutan. Sustainability report tidak lagi hanya sekedar dokumen tambahan, melainkan menjadi suatu kewajiban yang didukung dengan strategi organisasi dalam mewujudkan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Saat ini, terdapat beberapa contoh standar kerangka… Tips Mengelola Sampah Secara Bertanggung Jawab di Lingkungan Pedesaan Indonesia sampai saat ini masih terus berupaya menyelesaikan masalah persampahan dari hulu ke hilir dengan berbagai metode dan teknologi dengan cara mengelola nya. Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi sampah masih mungkin terus terjadi di tengah ramainya kehidupan masyarakat, terlebih bagi daerah dengan populasi penduduk yang tinggi salah satunya di wilayah pedesaan. Masalah sampah yang umum terjadi di lingkungan pedesaan bisa berupa keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah, kurangnya dukungan pemerintah, sampai dengan minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara bertanggung jawab. Jika kita melihat banyaknya inovasi teknologi persampahan di lingkup perkotaan, hal ini tidak serupa terjadi di wilayah desa atau… Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia Inovasi pengolahan sampah menjadi sebuah hal yang dibutuhkan untuk dapat mengatasi masalah terkait persampahan di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan, pengelolaan sampah memerlukan penanganan yang lebih maju dari sebelumnya.  Baca Juga: Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab Dalam beberapa tahun ke belakang, terhitung telah banyak ide dan inovasi yang dihasilkan anak bangsa untuk mengolah sampah-sampah yang setiap hari dihasilkan masyarakat. Ketahui 5 contoh inovasi pengelolaan sampah di Indonesia selengkapnya dalam paparan di bawah ini. 1. Pengolahan Sampah Organik Guna Biofertilizer oleh Fakultas Biologi UGM Mahasiswa di Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta,… Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab Prinsip hirarki atau tingkatan pengelolaan sampah menjadi salah satu pengetahuan yang penting kita ketahui untuk dapat menangani sampah dengan cara yang bertanggung jawab. Pengelolaan sampah bertanggung jawab memiliki banyak manfaat. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah potensi pencemaran akibat kandungan dari limbah yang mungkin dapat mengkontaminasi …

1

Benarkah Polusi Udara Berdampak terhadap Tingkat Depresi?

Masyarakat umumnya tahu bahwa polusi udara dapat berdampak buruk terhadap kesehatan tubuh. Lebih dari itu, tanpa kita sadari pencemaran udara juga punya andil mempengaruhimemengaruhi kesehatan mental kita. Polusi udara seringkali dikaitkan dengan penyakit pernapasan juga kardiovaskular. Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa menghirup udara yang tercemar polutan berbahaya juga dapat meningkatkan potensi gangguan kecemasan dan depresi pada masyarakat. Polusi Udara Mempengaruhi Usia Harapan Hidup Pencemaran udara menjadi satu dari sekian banyak isu lingkungan yang patut dibahas sebab kondisinya bisa dibilang sangat mengancam kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat di Indonesia. Baca juga artikel lainnya : Solusi Digital untuk Bisnis Berkelanjutan: Transformasi Layanan yang Meningkatkan Efisiensi Berdasarkan laporan Kualitas Udara Dunia IQAir tahun 2022, Indonesia menjadi negara di urutan ke-17 yang memiliki tingkat polusi udara tertinggi di dunia. Tercatat konsentrasi PM2,5 sering mencapai 34,3 μg per meter kubik. Angka ini juga turut menjadikan Indonesia negara dengan tingkat polusi tertinggi di Asia Tenggara. Dengan kondisi kualitas udara yang buruk, masyarakat Indonesia dihadapkan pada ancaman kesehatan yang memengaruhi kualitas hidup. Penduduk Indonesia disebut-sebut terancam kehilangan 2,5 tahun dari usia harapan hidup mereka karena menghirup udara yang tidak sehat, menurut Air Quality Life Index (AQLI). Polusi Udara Mengancam Kesehatan Mental Tidak hanya berdampak pada kesehatan tubuh, menghirup udara yang tercemar polutan juga dapat membahayakan kesehatan mental. Dimulai sejak masa kanak-kanak. Dilansir dari IQAir, beberapa penelitian semakin banyak menunjukkan adanya keterkaitan antara dampak udara kotor terhadap meningkatnya risiko gangguan mental seperti depresi dan skizofrenia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan ada lebih dari 90 persen anak-anak di seluruh dunia yang berada dalam kondisi memprihatinkan akibat terpapar zat berbahaya dari menghirup udara tercemar. Sebuah studi tahun 2019 yang terbit di laman Environmental Health Perspectives, mempelajari paparan jangka pendek PM2,5 terhadap 6.800 anak-anak sampai remaja usia 18 tahun yang dikirim ke UGD di Cincinnati Children’s Hospital Medical Center, di Cincinnati, Ohio, karena gejala seperti keadaan darurat psikiatris.  Studi tersebut mendapati bahwa peningkatan kecil dan jangka pendek pada PM2,5 sebesar 10 µg/m3 dapat menyebabkan peningkatan signifikan jumlah anak yang dibawa ke rumah sakit karena mengalami stress berat, kesedihan, atau kecemasan.  Partikulat halus PM2,5 yang merupakan polusi berukuran sangat kecil dan sulit diamati oleh mata telanjang, disebut menjadi salah satu polutan yang dapat sangat berbahaya jika masuk dan menumpuk di dalam tubuh.  Stres Oksidatif Akibat Polusi Udara Kemudian, pembahasan tentang masalah ini juga turut diteliti dan telah dipublikasikan dalam Jurnal Ilmu Lingkungan terbitan peneliti Universitas Diponegoro berjudul “Pengaruh Paparan Pencemar Udara Terhadap Stres Oksidatif: Sistematik Review”. Stres oksidatif merupakan kondisi terjadinya ketidakseimbangan antara jumlah molekul radikal bebas dan antioksidan yang dapat berdampak pada kerusakan lipid, protein, dan DNA.  Akibat dari kondisi ini adalah berkurangnya kemampuan tubuh dalam melawan radikal bebas dan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit. Menurut jurnal di atas, ada banyak jenis pencemar udara yang berperan dalam meningkatkan stres oksidatif. Paparan polutan udara terhadap tubuh ditandai dengan adanya peningkatan produksi spesies oksigen reaktif, penurunan antioksidan, dan 8-OHDG yang merupakan penanda kerusakan basa DNA oksidatif yang mendeteksi dini penyakit dan penuaan dini. Dengan hadirnya beragam penelitianpenelitan yang dilakukan, pencemaran udara perlu ditangani segera untuk dapat mendukung terciptanya lingkungan yang aman dan sehat bagi manusia.  Similar Article Hal-hal yang Perlu Dipertimbangkan dalam Menerapkan Sustainability Management Sudahkah Anda mengenal tentang praktik sustainability management dan menerapkannya dalam operasional bisnis Anda? Sustainability management merupakan konsep yang menggabungkan antara sustainability (keberlanjutan) dan management (pengelolaan). Pengertian dari sustainability management ialah suatu upaya strategis yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk senantiasa mempertimbangkan keseimbangan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi, dalam kegiatan operasional dan pengambilan keputusan. Sustainability management menjadi sebuah inisiatif yang penting di tengah meningkatnya berbagai tantangan lingkungan yang kian mendesak. Dalam prinsipnya, sustainability management melibatkan pengurangan dampak lingkungan dari bisnis melalui pelestarian sumber daya peminimalan limbah. Konsep ini juga berfokus pada keadilan dan inklusi sosial, juga turut memperhatikan kelayakan ekonomi yang… Apa Itu Sustainability Management: Definisi, Tujuan, Hingga Dampaknya Sudahkah Anda memahami pengertian dari sustainability management? Konsep manajemen berkelanjutan ini semakin marak diimplementasikan di berbagai lingkup bisnis, baik lokal sampai global. Penerapan sustainability management dianggap menjadi sebuah solusi efektif yang bisa dilakukan pelaku usaha untuk turut serta mengatasi peningkatan tantangan lingkungan. Lebih dari itu, konsep ini juga dapat mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Melalui perencanaan hingga implementasi yang tepat, manajemen berkelanjutan juga memiliki dampak yang bisa menguntungkan perusahaan. Bagaimana konsep ini berjalan? Apa Itu Sustainability Management? Sustainability management merupakan konsep yang menggabungkan antara sustainability dan management. Pengertian dari sustainability management ialah suatu upaya strategis yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk… Benarkah Polusi Udara Berdampak terhadap Tingkat Depresi? Masyarakat umumnya tahu bahwa polusi udara dapat berdampak buruk terhadap kesehatan tubuh. Lebih dari itu, tanpa kita sadari pencemaran udara juga punya andil mempengaruhimemengaruhi kesehatan mental kita. Polusi udara seringkali dikaitkan dengan penyakit pernapasan juga kardiovaskular. Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa menghirup udara yang tercemar polutan berbahaya juga dapat meningkatkan potensi gangguan kecemasan dan depresi pada masyarakat. Polusi Udara MempengaruhiMemengaruhi Usia Harapan Hidup Pencemaran udara menjadi satu dari sekian banyak isu lingkungan yang patut dibahas sebab kondisinya bisa dibilang sangat mengancam kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan laporan Kualitas Udara Dunia IQAir tahun 2022, Indonesia menjadi negara di… Maksimalkan Bisnis Berkelanjutan dengan Layanan Platform Digital Dalam era digital yang terus berkembang, pemanfaatan platform digital telah menjadi kunci bagi bisnis untuk mencapai keberlanjutan dan efisiensi operasional. Platform digital menawarkan berbagai manfaat yang dapat membantu perusahaan meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan memperluas jangkauan pasar.  Platform Digital Dalam Mendukung Bisnis Berkelanjutan Menurut Next Digital, platform digital mempercepat proses bisnis dan meningkatkan efisiensi, misalnya melalui e-commerce yang memungkinkan penjualan tanpa harus memiliki toko fisik. Salah satu manfaat utama dari platform digital adalah kemampuannya dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas.  Dengan mengotomatisasi proses bisnis, perusahaan dapat mengurangi kesalahan manusia, mengoptimalkan alur kerja, dan meningkatkan output. Selain itu, platform digital memungkinkan manajemen… Solusi Digital untuk Bisnis Berkelanjutan: Transformasi Layanan yang Meningkatkan Efisiensi Bisnis Berkelanjutan – Dalam era digital yang terus berkembang, bisnis tidak hanya dituntut untuk berinovasi dalam strategi pemasaran dan operasional, tetapi juga untuk menerapkan prinsip keberlanjutan. Teknologi digital telah menjadi faktor krusial dalam meningkatkan efisiensi bisnis, mengurangi limbah, dan mengoptimalkan sumber daya.  Transformasi digital …

2

Revolusi Kantor Ramah Lingkungan: Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

Revolusi Kantor – Perubahan iklim dan krisis lingkungan yang saat ini terjadi membuat setiap pihak harus bersama-sama untuk membangun kontribusi positif terhadap alam. Salah satunya dapat dimulai dari tempat bekerja. Di kota-kota besar tertentu, seperti Jakarta, lingkungan perkantoran adalah lokasi bekerja yang banyak ditempati oleh karyawan. Dalam hal ini, perkantoran dapat mengambil peran besar dalam mendukung kondisi lingkungan alam yang lebih hijau. Ada berbagai cara untuk perusahaan dan perkantoran dapat menerapkan kondisi yang ramah lingkungan. Hal ini tentunya perlu dilakukan secara berkesinambungan dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Mari simak, apa saja langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh perkantoran untuk membangun kondisi masa depan yang berkelanjutan.  Efisiensi Energi di Gedung Kantor Mendukung Revolusi Kantor Salah satu langkah fundamental yang dapat diterapkan oleh perusahaan pada gedung kantor untuk mendukung revolusi ramah lingkungan adalah dengan melakukan efisiensi energi. Langkah ini dapat diterapkan dari berbagai segi seperti penerangan, pendingin dan pemanasan, serta peralatan elektronik lainnya. Untuk penerangan, efisiensi energi salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan lampu LED hemat energi. Kemudian untuk mengatur suhu ruangan, perkantoran dapat mempertimbangkan penggunaan sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) yang efisien. Langkah ini juga perlu didukung oleh habit atau kebiasaan baik untuk mematikan peralatan elektronik yang tidak digunakan.  BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA : Mewujudkan Program CSR Perusahaan yang Berkelanjutan dan Berdampak Pengelolaan Limbah Kantor Langkah lainnya yang dapat dilakukan untuk membangun kondisi kantor yang ramah lingkungan adalah dari segi pengelolaan limbah kantor. Sebisa mungkin, perusahaan harus sudah mulai memisahkan jenis sampah untuk kemudian dapat mengimplementasikan program daur ulang untuk kertas, plastik, dan bahan organik. Selaras dengan hal tersebut, jika dimungkinkan, perusahaan dapat mengadopsi sistem digitalisasi dokumen agar penggunaan kertas di kantor dapat diminimalisir.  Manajemen Penggunaan Air Dalam Mendukung Revolusi Kantor Penggunaan air juga menjadi aspek yang penting untuk dipertimbangkan dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Di perkantoran, dapat mulai diterapkan efisiensi penggunaan air. Hal ini dapat dilakukan dengan instalasi kran yang otomatis mati apabila telah selesai digunakan, Jika belum memungkinkan, maka dapat dimulai dengan pemasangan notice berupa tulisan di sekitar kran.  Optimalisasi Kualitas Udara dalam Ruangan Langkah berikutnya yang juga perlu dipertimbangkan oleh perusahaan di gedung perkantorannya adalah dengan meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan. Pastikan bahwa ventilasi ruangan dapat mengakomodasi sirkulasi udara yang cukup agar udara yang dihirup tetap segar. Selain itu, ruangan juga dapat dilengkapi dengan tanaman hias agar lebih meningkatkan kelembaban.  Penerapan Konsep Green Building sebagai Penerapan Revolusi Kantor Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan oleh perusahaan apabila ingin lebih serius dalam mendukung gedung perkantoran yang ramah lingkungan adalah mengimplementasikan konsep Green Building. Konsep ini berarti bahwa bangunan disusun atas bahan-bahan yang berasal dari sumber daya yang berkelanjutan dan mudah didaur ulang, seperti kayu bersertifikat ramah lingkungan dan bahan daur ulang.Di samping itu, pada tahapan pengecatan, gedung dapat dicat dengan bahan-bahan cat yang bersifat watery atau dari bahan air yang rendah VOC (Volatile Organic Compounds). Hal ini bertujuan untuk mengurangi polusi udara dalam ruangan. Capai Revolusi Ramah Lingkungan bagi Perusahaan bersama Satuplatform.com Revolusi kantor ramah lingkungan adalah langkah penting menuju masa depan yang berkelanjutan. Dengan menerapkan berbagai langkah yang telah disebutkan di atas, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat, produktif, dan ramah lingkungan. Saat ini, telah hadir Satuplatform.com yang dapat membantu inisiatif lingkungan perusahaan. Sebagai all-in-one solution, Satuplatform.com menyediakan berbagai layanan dan konsultasi bagi perusahaan dari berbagai sektor industri. Mari coba FREE DEMO nya sekarang! Similar Article Revolusi Kantor Ramah Lingkungan: Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan Perubahan iklim dan krisis lingkungan yang saat ini terjadi membuat setiap pihak harus bersama-sama untuk membangun kontribusi positif terhadap alam. Salah satunya dapat dimulai dari tempat bekerja. Di kota-kota besar tertentu, seperti Jakarta, lingkungan perkantoran adalah lokasi bekerja yang banyak ditempati oleh karyawan. Dalam hal ini, perkantoran dapat mengambil peran besar dalam mendukung kondisi lingkungan alam yang lebih hijau. Ada berbagai cara untuk perusahaan dan perkantoran dapat menerapkan kondisi yang ramah lingkungan. Hal ini tentunya perlu dilakukan secara berkesinambungan dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Mari simak, apa saja langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh perkantoran untuk membangun kondisi masa depan… Tren Work From Home (WFH) dan Dampaknya Terhadap Lingkungan Terjadinya pandemi Covid-19 membawa berbagai perubahan pada cara hidup dan aktivitas manusia. Salah satunya adalah kemunculan konsep Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah. Banyak perusahaan yang menerapkan WFH dikarenakan urgensi untuk melakukan pembatasan sosial (social distancing).  Bahkan setelah pandemi pun, hingga saat ini WFH masih menjadi tren yang diterapkan perusahaan dan perkantoran. Tidak dapat dipungkiri, memang penerapan WFH memiliki berbagai dampak positif baik untuk pegawai, yaitu dari segi fleksibilitas dan produktivitas, dan juga dampak positif bagi lingkungan. Mari simak, bagaimana dampak terhadap lingkungan yang dapat dihasilkan dari penerapan WFH.  Mendukung Pengurangan Emisi Salah satu dampak positif dari WFH… Urban Water Management: Sustainable Solutions for Growing Cities Water is an essential resource for everyday life. The need for adequate water availability needs to be supported by sustainable infrastructure, especially in urban areas. Sustainable water management in growing cities is essential to ensure a resilient and healthy urban environment.  Read other articles : How Business Contribute to SDG 13: Climate Action Effective urban water management addresses challenges such as water scarcity, pollution, and flooding, while promoting efficient use, equitable distribution, and environmental conservation. To address these challenges, cities need innovative and sustainable solutions that combine technological advances, community engagement, and nature-based strategies. Here are some key approaches: 1.… Apa Itu Hari Menanam Pohon Indonesia, Tujuan, dan Dampaknya? Hari Menanam Pohon – Kegiatan menanam pohon menjadi salah satu langkah yang seringkali dilakukan banyak pihak dalam upaya pelestarian lingkungan. Fungsi pohon yang beragam, diyakini dapat memberi banyak manfaat bagi alam juga manusia.  Menanam pohon juga turut dibuat menjadi sebuah peringatan yang disebut Hari Menanam Pohon Indonesia. Momentum ini rutin diperingati setiap tanggal 28 November. Bagaimana peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dilaksanakan dan apa latar belakangnya? Sejarah Hari Menanam Pohon Indonesia Hari Menanam Pohon Indonesia ditetapkan pada tanggal 28 November 2007 dan mulai rutin diperingati setiap tahun setelahnya. Peringatan nasional ini berawal dari Aksi Penanaman Serentak Indonesia dan Pekan Pemeliharaan… Bisnis Modern Harus Lakukan Perhitungan Karbon? Sepenting Apa, Ya? Perubahan iklim adalah tantangan …