Sertifikasi Ramah Lingkungan: Apa yang Harus Diperhatikan Konsumen?
Semakin marak kita jumpai penggunaan label-label hijau atau klaim sertifikasi ramah lingkungan pada sebuah produk, layanan, atau kegiatan operasional. Digunakan sebagai bentuk pemasaran oleh perusahaan atau produsen mengenai upaya mereka berkontribusi positif terhadap lingkungan. Baca juga artikel lainnya : Standar Sertifikasi Bangunan Hijau Melakukan Validasi Label Hijau untuk Sertifikasi Ramah Lingkungan Konsumen perlu memahami tentang label-label hijau mana yang sejatinya terpercaya dan penggunaannya sulit untuk dipalsukan. Perhatikan dengan seksama produk yang memiliki sertifikasi lingkungan yang diakui, seperti EU Ecolabel, Energy Star, atau Forest Stewardship Council (FSC). Sertifikasi tersebut menunjukkan bahwa produk telah melalui proses verifikasi oleh pihak ketiga yang independen. Sulit untuk dicatut secara asal. Hindari produk hingga layanan yang menggunakan klaim yang tidak dapat diverifikasi. Jika klaim lingkungan tidak didukung oleh sertifikasi atau bukti yang jelas, konsumen sebaiknya berhati-hati dan mempertanyakan keabsahan klaim tersebut. Perhatikan Klaim yang Disampaikan dalam Sertifikasi Ramah Lingkungan Penggunaan sertifikasi ramah lingkungan umumnya melibatkan klaim-klaim tertentu yang berkaitan dengan keberlanjutan. Salah satu praktik greenwashing yang disebutkan oleh Badan Iklim PBB, salah satunya adalah dengan sengaja menyampaikan informasi yang samar tentang keberlanjutan yang dimaksud oleh perusahaan atau sebuah produk. Konsumen perlu waspada apabila menemukan penggunaan klaim yang sangat umum seperti ramah lingkungan, hijau, atau berkelanjutan tanpa adanya penjelasan atau informasi lebih lanjut. Periksa dengan detail klaim hijau yang ditemukan dengan mencari tahu informasi tentang bagaimana produk bisa ramah lingkungan, apa bahan baku yang digunakan, juga bagaimana produk akan dibuang atau didaur ulang. Periksa Informasi Produk Coba untuk membaca label secara cermat dan teliti serta menyesuaikannya dengan informasi produk yang tersedia, untuk memahami klaim yang dibuat. Umumnya, perusahaan atau produk yang benar-benar terlibat dalam kelestarian alam akan dapat menunjukkan detail lebih lanjut tentang klaimnya sebagai bahan verifikasi. Informasi tambahan, seperti apa arti simbol atau logo tertentu, bisa sangat penting untuk memastikan klaim tersebut benar. Melihat Transparansi Perusahaan Biasanya melalui laporan keberlanjutan perusahaan, konsumen dapat memeriksa apakah perusahaan secara transparan menyediakan informasi terkait upaya keberlanjutan yang mereka lakukan. Menentukan klaim produk konsisten dengan komitmen lingkungan perusahaan secara keseluruhan. Perusahaan yang benar-benar berkomitmen pada keberlanjutan biasanya memiliki target jangka panjang dan strategi yang jelas untuk mencapai tujuan tersebut, bukan hanya klaim individual untuk produk tertentu. Baca Juga: 5 Sertifikasi Keberlanjutan atau Label Hijau bagi Bisnis Anda Pertimbangkan Siklus Hidup Produk Produk yang benar-benar ramah lingkungan biasanya mempertimbangkan seluruh siklus hidupnya. Dimulai dari pemilihan bahan baku, aktivitas produksi, penggunaan, hingga bagaimana penanganan pasca pakainya. Cari tahu informasi tentang bagaimana produk atau layanan akan berdampak pada lingkungan selama penggunaannya. Kemudian, apakah produk tersebut dapat didaur ulang untuk meminimalisir dampaknya di alam. Untuk menjadi konsumen yang lebih cerdas dalam hal keberlanjutan, diperlukan beberapa upaya salah satunya adalah dengan lebih kritis terhadap penggunaan klaim sertifikasi ramah lingkungan. Ini dapat membantu kita terhindar dari potensi greenwashing, menjadi lebih bijak dalam memilih produk yang benar-benar ramah lingkungan, serta mendorong perusahaan untuk lebih jujur dalam berkontribusi terhadap lingkungan. Turut Serta dalam Keberlanjutan Selain menghindari praktik greenwashing, pelaku usaha, bisnis, dan perusahaan juga dapat turut serta dalam keberlanjutan dengan melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik. Aktivitas ini juga dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform Similar Article Pengelolaan Limbah Industri: Upaya Mengurangi Emisi Karbon Limbah industri menjadi satu dari sekian jenis limbah yang bisa berupa bahan padat, cair, juga gas. Limbah industri juga mencakup bahan berbahaya dan beracun atau limbah B3. Seluruhnya memerlukan pengelolaan yang tepat dan aman. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan sekitar 81,87 juta ton limbah B3 dari berbagai sektor. Pertambangan, energi, minyak dan gas, industri manufaktur, agroindustri, sampai dengan medis. Berbeda dari limbah rumah tangga, limbah industri punya karakteristik yang cukup berbeda. Pengelolaannya pun perlu dilakukan dengan aman sebab beberapa material bisa membahayakan jika mencemari lingkungan dan terkontaminasi manusia. Apa Saja yang Termasuk Limbah Industri? Limbah… Waste to Energy : Kelebihan dan Kekurangan Mengubah sampah menjadi energi atau dikenal juga dengan Waste to Energy (WtE) merupakan sebuah inovasi dalam pengelolaan sampah untuk menjadikannya lebih bermanfaat. Kita tahu bahwa sampah, limbah, dan segala barang sisa penggunaan dari aktivitas manusia seringkali dianggap sebagai produk ‘habis’ yang tidak lagi dibutuhkan. Dibuang begitu saja, masih jarang dipilah, sampai pada akhirnya saling bercampur di Tempat Pembuangan Akhir sampah. Kondisi ini menjadikan sampah tercemar satu sama lain. Jika kegiatan daur ulang berfungsi untuk mengolah kembali suatu material berharga menjadi produk baru lainnya, kegiatan mengolah sampah menjadi energi adalah pilihan lain yang bisa dilakukan untuk mengolah material yang berdasarkan kondisinya… 3 Contoh Program Corporate Social Responsibility untuk Dukung Kelestarian Lingkungan Corporate Social Responsibility atau CSR merupakan istilah yang tidak asing. Ini menjadi sebuah program yang dilakukan perusahaan dalam rangka memenuhi tanggung jawab sosial dan lingkungan. Baca juga artikel lainnya : Memitigasi Perubahan Iklim Melalui Program CSR (Corporate Social Responsibility) Menurut situs Hukum Online, kegiatan CSR menunjukkan komitmen pelaku usaha, bisnis, dan organisasi untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat. Berlaku baik bagi perusahaan itu sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat umum. Selain berfokus menghasilkan keuntungan, perusahaan juga dapat berkontribusi terhadap keberlanjutan melalui penyelenggaran program CSR. Menunjukkan kepedulian dan akuntabilitas perusahaan terhadap masyarakat dan… Memitigasi Perubahan Iklim Melalui Program CSR (Corporate Social Responsibility) Sesuai namanya, Program CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sebuah inisiatif yang dilakukan perusahaan, bisnis, dan organisasi untuk berkontribusi …
Read more “Sertifikasi Ramah Lingkungan: Apa yang Harus Diperhatikan Konsumen?”