Table of Contents
ToggleMetode CCS dan Blue Carbon
Dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan mengurangi emisi karbon dioksida (CO₂), Indonesia tengah mengembangkan berbagai strategi, salah satunya melalui teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) dan pendekatan alami berbasis Blue Carbon.
Baca Juga: Melihat Potensi Blue Carbon Indonesia dari Kawasan Hutan Mangrove
Kedua metode ini memiliki keunggulan masing-masing dalam menekan emisi karbon, tetapi pertanyaannya: mana yang lebih efektif dan berkelanjutan bagi Indonesia? Dan apa sebenarnya CCS dan Blue Carbon ini?
Carbon Capture and Storage (CCS)
CCS adalah teknologi yang menangkap CO₂ dari sumber emisi industri, seperti pembangkit listrik dan kilang minyak, lalu menyimpannya di bawah tanah agar tidak terlepas ke atmosfer. CCS terdiri dari tiga tahap utama:
- Penangkapan Karbon – CO₂ diambil dari gas buang industri.
- Transportasi Karbon – CO₂ yang sudah ditangkap dipindahkan ke lokasi penyimpanan.
- Penyimpanan Geologis – CO₂ disuntikkan ke dalam formasi batuan yang aman.
Blue Carbon
Blue Carbon merujuk pada karbon yang diserap dan disimpan oleh ekosistem laut seperti mangrove, padang lamun, dan rawa pesisir. Ekosistem ini mampu menyerap CO₂ dari atmosfer dan menyimpannya dalam biomassa serta sedimen laut untuk jangka panjang.
Perbandingan CCS dan Blue Carbon
1. Efektivitas dalam Menangkap Karbon
- CCS: Dapat menangkap hingga 90% CO₂ dari sumber industri, namun hanya efektif untuk sektor tertentu.
- Blue Carbon: Ekosistem mangrove dan lamun menyerap karbon hingga 10 kali lebih banyak dibandingkan hutan daratan, dan penyimpanannya bisa bertahan selama ribuan tahun di sedimen laut.
2. Biaya dan Investasi
- CCS: Membutuhkan investasi besar hingga miliaran dolar untuk infrastruktur, penelitian, dan pemantauan jangka panjang.
- Blue Carbon: Restorasi mangrove dan lamun jauh lebih murah dan alami, serta bisa memberikan manfaat tambahan bagi keanekaragaman hayati dan ekonomi lokal.
3. Dampak Lingkungan
- CCS: Berisiko mengalami kebocoran karbon jika penyimpanan geologi tidak dikelola dengan baik.
- Blue Carbon: Tidak hanya menangkap karbon, tetapi juga melindungi ekosistem pesisir, meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim, serta mendukung perikanan dan kehidupan masyarakat pesisir.
4. Keberlanjutan Jangka Panjang
- CCS: Bergantung pada keberlanjutan industri bahan bakar fosil, yang pada akhirnya harus ditinggalkan untuk mencapai net zero emission.
- Blue Carbon: Berkontribusi pada restorasi ekosistem alami, yang terus menyerap karbon tanpa ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Mana yang Lebih Efektif untuk Indonesia CCS atau Blue Carbon?
Indonesia memiliki garis pantai yang luas dan ekosistem laut yang kaya, menjadikan Blue Carbon sebagai solusi yang lebih alami, berkelanjutan, dan murah dibandingkan CCS. Namun, CCS tetap dapat berperan dalam menangkap emisi industri yang sulit dihindari. Kombinasi kedua strategi ini bisa menjadi solusi terbaik untuk mencapai target Net Zero Emission 2060.
Blue Carbon memiliki keunggulan dalam hal efektivitas karbon, keberlanjutan, dan dampak lingkungan positif. Sementara CCS berguna dalam sektor industri yang tidak dapat segera beralih ke energi bersih, investasi dalam restorasi ekosistem pesisir seharusnya menjadi prioritas utama bagi Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim.
Tentang Satuplatform
Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.
Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:
- Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
- Menghitung & mengelola emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
- Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional
Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!
Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.
Similar Article
CCS vs Blue Carbon: Mana yang Lebih Efektif untuk Indonesia?
Metode CCS dan Blue Carbon Dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan mengurangi emisi karbon dioksida (CO₂), Indonesia tengah mengembangkan berbagai…
BRIN Fokus pada Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) untuk Mitigasi Emisi Karbon
Perubahan iklim akibat tingginya emisi karbon dioksida (CO₂) menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Indonesia, sebagai…
Bakteri Pesisir: Kunci Daur Ulang Karbon untuk Menyelamatkan Bumi
Perubahan iklim yang semakin parah akibat meningkatnya emisi karbon dioksida (CO₂) menuntut solusi inovatif dalam mitigasi dampaknya. Salah satu temuan…
Benarkah Produksi Minyak Goreng Berdampak Buruk bagi Keberlanjutan Lingkungan?
Minyak goreng merupakan salah satu produk kebutuhan pokok yang penting. Dalam kegiatan memasak sehari-hari, minyak goreng (disebut juga cooking oil)…
Manajemen Sampah Perusahaan sebagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Salah satu isu lingkungan yang masih banyak ditemukan adalah terkait sampah. Kumpulan sampah yang berakhir di lingkungan berasal dari sumber…
Simak, Bagaimana Implementasi SDGs Dapat Tingkatkan Daya Saing Perusahaan!
Di tengah isu lingkungan dan perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan, kepedulian untuk menjaga bumi sebagai satu-satunya tempat hidup menjadi concern…