Green Building: Pengertian, Konsep, Kriteria, dan Manfaat

Pengertian

Green Building atau Bangunan Hijau adalah konsep pembangunan yang berfokus pada penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Tujuannya mengurangi dampak negatif yang dihasilkan dari pembangunan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Green Building mencakup seluruh tahap pembangunan, mulai dari perencanaan hingga operasional.

Konsep Green Building ini pertama kali dicetuskan oleh arsitek Amerika Serikat, Victor Olgyay pada tahun 1950-an. Olgyay menulis sebuah buku berjudul “Design with Climate” yang membahas tentang bagaimana perancangan bangunan dapat mempertimbangkan faktor iklim dan lingkungan sekitar.

Green Building - Satuplatform

 

Green Building – Satuplatform

Kriteria Green Building

Berikut adalah beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah bangunan agar dapat dianggap sebagai green building:

      1. Efisiensi energi: Green Building harus dirancang agar dapat mengurangi konsumsi energi. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan teknologi hijau, seperti pencahayaan LED, penggunaan energi terbarukan, dan sistem ventilasi dan pendingin yang efisien.
      2. Penggunaan sumber daya terbarukan: Green building harus menggunakan sumber daya terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, atau energi hidrolik.
      3. Manajemen air: Green Building memiliki sistem pengumpulan air hujan, pengolahan air limbah, dan penggunaan air yang efisien.
      4. Penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan: Green Building menggunakan material yang dapat didaur ulang dan tidak mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
      5. Kualitas udara dalam ruangan: Green Building dirancang agar memiliki sirkulasi udara yang baik dan tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
      6. Pengurangan limbah: Dalam beroperasi, Green building memiliki sistem untuk mengurangi produksi limbah dan pengelolaan sampah yang efektif untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
      7. Penggunaan lahan yang berkelanjutan: Green building harus memperhatikan penggunaan lahan yang berkelanjutan dengan meminimalkan penggundulan hutan, ikut serta dalam menyediakan ruang terbuka hijau.

    Apa Manfaat Penerapan Green Building?

    Secara langsung maupun tidak langsung, penerapan Green Building memiliki beberapa manfaat yang dapat seperti mengurangi dampak lingkungan. Penerapan Green Building bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam dan energi yang ramah lingkungan. Konsep ini juga dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh bangunan.

    Selain itu, Green Building juga memiliki biaya operasional yang cenderung lebih murah dibandingkan gedung konvesional. Bukan tanpa alasan, penggunaan teknologi yang ramah lingkungan seperti lampu LED dan panel surya dapat membantu menekan biaya operasional gedung.


    Dengan berfokus pada lingkungan dan keberlanjutan, Green Building juga meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penggunanya. Hal ini disebabkan karena Green building berfokus pada sirkulasi udara yang baik, pencahayaan alami yang cukup, dan penggunaan bahan-bahan material yang aman bagi kesehatan.

    Material / Bahan Bangunan yang Biasa Dipakai pada Green Building

    Pada umumnya, material yang digunakan dalam green building harus ramah lingkungan dan berkelanjutan, yaitu memiliki siklus hidup yang lebih panjang, tidak mengandung bahan berbahaya, serta dapat didaur ulang atau diuraikan secara alami. Beberapa material yang umumnya dipakai dalam green building antara lain:
    •  Bambu: Bambu adalah bahan alami yang cepat tumbuh dan memiliki kekuatan yang cukup tinggi. Bambu juga dapat didaur ulang atau diuraikan secara alami.
    • Batu bata ramah lingkungan: Batu bata ramah lingkungan terbuat dari bahan-bahan seperti tanah liat, pasir, dan abu terbang, dan dapat dihasilkan dengan lebih sedikit emisi karbon.
    • Cat ramah lingkungan: Cat ramah lingkungan biasanya terbuat dari bahan-bahan alami seperti tepung, minyak, dan lilin lebah, dan tidak mengandung senyawa organik volatile (VOC) yang dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia.
    • Kaca low-e: Kaca low-e memiliki lapisan tipis yang dapat membantu mengurangi radiasi panas dan meningkatkan efisiensi energi.
    • Bahan daur ulang: Bahan daur ulang seperti kayu daur ulang, besi tua, dan kaca daur ulang dapat digunakan kembali dalam pembangunan dan mengurangi penggunaan sumber daya baru.

    Contoh Green Building di Indonesia

        1. Wisma 46. Gedung ini menggunakan sistem penghematan energi dengan teknologi otomatisasi yang canggih, seperti sistem kontrol otomatis yang membantu dalam pengendalian cahaya dan pendingin ruangan.
        2. Green Office Park BSD, Tangerang. Kompleks perkantoran ini memiliki bangunan dengan desain modern yang dilengkapi dengan teknologi hemat energi. Contohnya penggunaan sistem pendingin udara yang efisien, penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan, dan penggunaan panel surya.
        3. The Edge. Gedung The Edge di kawasan Sudirman, Jakarta, juga menerapkan konsep Green Building. Gedung ini dilengkapi dengan berbagai teknologi hemat energi, seperti penggunaan sistem air hujan untuk irigasi tanaman, penggunaan lampu hemat energi, dan sistem pemanas air tenaga surya.
        4. Sampoerna Strategic Square. Gedung ini menggunakan sistem efisiensi energi, seperti sistem pemanas air tenaga surya, sistem pendingin udara yang efisien, dan bahan bangunan ramah lingkungan.
        5. Green School Bali. Sekolah ini menggunakan energi terbarukan seperti panel surya dan turbin angin untuk memenuhi kebutuhan energinya.
        6. The Singapore Embassy. Gedung ini menggunakan sistem penghematan energi dan air, seperti sistem pendingin udara dan pemanas air tenaga surya.
        7. Menara Astra, Jakarta: Menara Astra adalah gedung perkantoran berlantai 42 yang menjadi contoh green building di Indonesia. Menara Astra ini menggunakan teknologi hijau dan material ramah lingkungan seperti panel surya, sistem HVAC efisien energi, sistem pengolahan air limbah, dan material dinding hijau.
        8. Foresta Business Loft 1, BSD City: Foresta Business Loft 1 adalah kompleks perkantoran ramah lingkungan yang memiliki atap hijau dan sistem pendingin berbasis air. 

      Sertifikasi Green Building di Indonesia

      Di Indonesia, sertifikasi green building dapat diperoleh melalui program Sertifikasi Bangunan Hijau Indonesia (SBHI) yang dikelola oleh Green Building Council Indonesia (GBCI). Sertifikasi ini dirancang untuk mempromosikan bangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia. Dalam menjalankan program sertifikasi green building, GBCI bekerja sama dengan PT. Sertifikasi Bangunan Hijau dan PT. Sucofindo sebagai organisasi yang melakukan audit / inspeksi, pengujian, verifikasi, dan sertifikasi. 
       
      Green Building Council Indonesia (GBCI) sendiri adalah organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2009 dan bertujuan untuk mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia. GBCI juga merupakan anggota dari World Green Building Council, organisasi global yang bergerak dalam promosi pembangunan bangunan yang berkelanjutan.
       
      Sertifikasi SBHI memiliki beberapa keuntungan, seperti meningkatkan nilai properti dan reputasi perusahaan. Banyak proyek pembangunan di Indonesia, baik yang dibiayai oleh pemerintah maupun swasta, telah mendapatkan sertifikasi SBHI untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap pembangunan yang berkelanjutan.

      Your All-in-One Sustainability Platform

      Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting.

      Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:

      1. Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
      2. Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
      3. Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional

      Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.

      Similar Article

      5 Brand Kosmetik yang Dukung ESG

      Berbagai jenis dan varian dari produk kosmetik yang tersebar luas, menimbulkan potensi sampah kemasan yang menumpuk di landfill. Tidak hanya…