Industri dan Jejak Karbon: Cara Perusahaan Besar Kelola Emisi

Jejak karbon merupakan jumlah karbon atau gas emisi rumah kaca yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia pada kurun waktu tertentu. Operasional sebuah bisnis atau industri tidak terlepas dari memproduksi jejak karbon yang berdampak terhadap kondisi iklim saat ini.

Baca Juga: Bagaimana Pelaku Industri Melawan Perubahan Iklim?

Dilansir dari Our World in Data, sektor industri telah menjadi penyumbang emisi global terbesar setiap tahunnya sejak era Revolusi Industri dimulai. Kondisi ini tentu berbeda di setiap negara, terutama wilayah yang termasuk penghasil komoditas pertanian.

Jejak karbon dari sektor energi, pada tahun lalu, mencapai rekor tertingginya dan meningkat 6 persen dari tahun 2020. Pasca pandemi COVID-19, emisi sektor ini melonjak menjadi 36,3 gigaton dengan industri listrik panas menghasilkan emisi terbanyak dan menyumbang 46% dari peningkatan emisi global.

Belum lagi dengan emisi batu bara yang meningkat menjadi 15,3 gigaton di tengah seruan untuk mengurangi penggunaan batu bara. Data tersebut mencatat adanya lebih dari 40% peningkatan emisi karbon pada tahun 2021 berasal dari batu bara.

Dilihat dari kondisi ini, bisnis, industri, dan perusahaan memiliki peran yang signifikan dalam mengurangi jejak karbon dan berkontribusi pada upaya global melawan perubahan iklim. Menetapkan target pengurangan emisi yang tepat, seperti target net-zero dan pengurangan emisi tahunan.

Sebagaimana yang dilakukan oleh perusahaan berikut ini yang turut berkontribusi dalam menerapkan pengelolaan emisi dan skema kompensasi karbon. Dilansir dari Sustainability Magazine, mari kita ketahui langkah-langkah perusahaan global mengurangi jejak karbon dan berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim.

1. jetBlue dalam Mengurangi Jejak Karbon

Salah satu maskapai penerbangan besar asal Amerika Serikat, JetBlue Airways Corporation atau jetBlue, menjadi salah satu perusahaan yang mengumumkan rencananya untuk terlibat dalam upaya solusi rendah karbon.

Dalam siaran persnya pada 2020, jetBlue berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai netralitas karbon pada penerbangan domestiknya. Dan baru-baru ini, komitmen tersebut berhasil dicapai dan menjadikan jetBlue maskapai pertama di AS yang sukses menjalankan rencana keberlanjutannya.

jetBlue menyampaikan bahwa kompensasi karbon berfungsi sebagai jembatan menuju perubahan lingkungan lain di seluruh industri, seperti bahan bakar rendah emisi. Hasilnya, mereka turut serta berinvestasi dalam bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF), dimulai dengan penerbangan dari Bandara Internasional San Francisco (SFO).

2. Microsoft dalam Mengurangi Jejak Karbon

Microsoft diketahui telah menetapkan komitmennya untuk mencapai nol emisi karbon pada tahun 2030, mencapai produksi tanpa limbah dan penggunaan air bijak, serta mengimbangi semua emisi gas rumah kaca yang dihasilkan sejak didirikan pada tahun 2050. Ini merupakan target ambisius yang diharapkan dapat terlaksana demi mencapai netralitas karbon sektor industri.

Pada pertengahan dekade ini, Microsoft juga berencana mengurangi emisi lingkup 1 dan 2 ke tingkat mendekati nol dengan beralih ke 100 persen energi terbarukan. Kemudian berinvestasi pada kendaraan listrik khusus kampus global pada tahun 2030, dan mengejar sertifikasi International Living Future Institute Zero Carbon dan LEED Platinum

Mereka juga menetapkan skema carbon pricing di internal dengan harga $15 per metrik karbon untuk semua lingkup 1 dan 2, serta emisi perjalanan lingkup 3. Hasil tersebut nantinya akan digunakan untuk mendanai inisiatif berkelanjutan lainnya.

3. Shell dalam Mengurangi Jejak Karbon

Sebagai salah satu pemasok bahan bakar dan pelumas terbesar di dunia, Shell menetapkan target nol emisi bersih untuk tahun 2050 dan memperkenalkan skema pengurangan karbon yang akan mereka lakukan. 

Beberapa di antaranya adalah dengan mengurangi emisi dengan mengoptimalkan efisiensi proses produksi dan desain produk, meningkatkan efisiensi energi dari fasilitas, dan memperluas ke sektor energi bersih.

Solusi Berbasis Alam, juga menjadi upaya Shell yang ditujukan untuk meregenerasi ekosistem seperti hutan, padang rumput, dan sistem lahan basah. Ini dapat mencakup pencegahan atau pengurangan emisi gas rumah kaca, serta membantu penyerapan karbon dalam apa yang disebut ‘penyerap karbon’. 

Menjadi Bagian dari Keberlanjutan dalam Mengurangi Jejak Karbon

Baca juga artikel lainnya : Peran Konsultan Karbon dalam Mendukung Keberlanjutan dan Manajemen ESG

Pelaku usaha, bisnis, perusahaan juga dapat turut serta dalam melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik untuk dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi.

Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform!

Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. 

Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:

1. Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien

2. Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi

3. Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional

Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! 

Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.

Similar Article

1

Fun Run dan Aksi Cinta Lingkungan

Kondisi lingkungan perkotaan banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang bermukim di wilayah tersebut. Mulai dari penurunan kualitas udara sampai dengan polusi…