Inisiatif Brand Minyak Goreng untuk Keberlanjutan Lingkungan

Industri minyak goreng yang berbahan dasar kelapa sawit, memiliki hubungan erat dengan isu keberlanjutan lingkungan. Ancaman kerusakan lingkungan, limbah, sampai dengan perubahan iklim menjadi diskursus tersendiri yang penting. Seiring meningkatnya kesadaran konsumen dan tuntutan global terhadap praktik ramah lingkungan, berbagai brand minyak goreng di Indonesia mulai mengambil langkah konkret untuk memastikan bahwa produk mereka tidak hanya aman dikonsumsi, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Dalam artikel ini akan dibahas mengenai contoh brand minyak goreng yang telah melakukan inisiatif untuk produksi yang lebih memperhatikan keberlanjutan lingkungan.

1

Minyak Goreng Bimoli

Bimoli merupakan salah satu merek minyak goreng ternama yang banyak digunakan di Indonesia. Bimoli diproduksi oleh PT Salim Ivomas Pratama Tbk, yang tergabung dalam Grup Indofood. Perusahaan ini merupakan salah satu pelaku utama dalam industri kelapa sawit di Indonesia yang kini mulai menunjukkan kepeduliannya terhadap keberlanjutan lingkungan. Sebagai bagian dari tanggung jawabnya terhadap lingkungan dan sosial, PT Salim Ivomas Pratama telah mengadopsi berbagai kebijakan dan inisiatif keberlanjutan untuk memastikan operasionalnya tidak merugikan lingkungan maupun masyarakat sekitar.

Salah satu inisiatif utama yang diterapkan adalah kebijakan NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation). Kebijakan ini bertujuan untuk mencegah pembukaan hutan primer, pengembangan lahan gambut, serta segala bentuk eksploitasi terhadap pekerja dan komunitas lokal. Selain itu, perusahaan juga telah memperoleh Sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) sebagai bentuk kepatuhan terhadap standar keberlanjutan nasional. Dalam hal pemberdayaan, perusahaan membangun kemitraan dengan petani plasma guna meningkatkan produktivitas tanpa perlu melakukan ekspansi lahan.

Baca juga artikel lainnya : Benarkah Produksi Minyak Goreng Berdampak Buruk bagi Keberlanjutan Lingkungan?

Dari segi produksi minyak goreng, Bimoli telah menerapkan sistem traceability to mill, yaitu sistem pelacakan tandan buah segar (TBS) dari kebun ke pabrik pengolahan. Upaya ini dilakukan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam rantai pasoknya. Saat ini, perusahaan juga sedang mengembangkan sistem traceability to plantation yang memungkinkan pelacakan hingga ke tingkat perkebunan, guna memperkuat komitmen terhadap praktik pertanian yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Minyak Goreng Tropical

Brand minyak goreng berikutnya yang juga telah mengambil inisiatif pada keberlanjutan lingkungan adalah Tropical. Produk minyak goreng dari Wilmar International ini mengadopsi berbagai kebijakan untuk memastikan bahwa seluruh rantai pasoknya berjalan secara bertanggung jawab, baik terhadap lingkungan maupun masyarakat.

Sama halnya seperti brand Bimoli, minyak goreng Tropical dari Wilmar juga telah menerapkan rantai pasok yang 100% sesuai dengan prinsip NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation). Di samping itu, Wilmar juga telah mengambil langkah lebih konkret dengan menyediakan grievance procedure sebagai mekanisme pengaduan terbuka atau sarana bagi pihak-pihak yang ingin melaporkan pelanggaran lingkungan atau sosial. Dari hal ini, Wilmar secara serius ingin agar produksi minyak gorengnya tidak sampai mencederai lingkungan dan masyarakat.

Dari segi teknologi, Wilmar telah mengimplementasikan teknologi GIS (Geographic Information System) digunakan untuk memantau tutupan lahan dan mendeteksi risiko deforestasi dari para pemasok. Penggunaan teknologi ini membantu perusahaan dalam mengambil langkah preventif terhadap potensi kerusakan lingkungan.

Minyak Goreng Filma

Minyak goreng Filma yang diproduksi dari PT SMART Tbk (bagian dari Sinar Mas Agribusiness and Food), juga telah mengambil langkah inisiatif untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial. Perusahaan ini mengimplementasikan berbagai kebijakan keberlanjutan yang tertuang dalam GSEP (Golden Agri-Resources Social and Environmental Policy). Kebijakan ini mencakup perlindungan hutan, penerapan praktek agronomi yang ramah lingkungan, serta penghormatan terhadap hak-hak masyarakat adat di sekitar wilayah operasional.

Dalam pelaksanaan kebijakan keberlanjutan tersebut, PT SMART Tbk menggunakan pendekatan High Carbon Stock (HCS) untuk menentukan lahan yang layak dikembangkan. Pendekatan ini membantu perusahaan dalam mengidentifikasi kawasan bernilai konservasi tinggi yang harus dijaga dan dilindungi dari pembukaan lahan. Selain itu, perusahaan telah memperoleh sertifikasi dari dua skema keberlanjutan penting, yaitu RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) dan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil), sebagai bukti komitmen produksi minyak goreng kelapa sawit yang lebih berwawasan berkelanjutan lingkungan.

Minyak Goreng Sunco

Salah satu brand minyak goreng ternama di Indonesia adalah Sunco. Brand keluaran PT Tunas Baru Lampung Tbk, yang merupakan bagian dari Grup Sungai Budi, kini menunjukkan inisiatif keberlanjutan lingkungan. Sebagai produsen minyak sawit, perusahaan ini berupaya untuk menerapkan praktik operasional yang lebih ‘hijau’, terutama di sektor hilir melalui efisiensi proses produksi dan pengelolaan limbah.

Perusahaan ini memanfaatkan limbah cair kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) untuk menghasilkan biogas, yang kemudian dapat digunakan kembali sebagai sumber energi terbarukan. Komitmen terhadap keberlanjutan ini juga ditunjukkan melalui perolehan sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) untuk perkebunan inti milik perusahaan, sebagai bukti kepatuhan terhadap standar nasional dalam pengelolaan lingkungan dan sosial.

Perusahaan minyak goreng Sunco juga mengembangkan sistem Closed-Loop Water Recycling yang memungkinkan air limbah dari proses produksi diolah dan digunakan kembali secara berulang. Sistem ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi air bersih sekaligus menekan jumlah limbah cair yang dibuang ke lingkungan. 

Minyak Goreng Sawit Merek 365 Ekolabel

Mungkin belum banyak yang mengetahui minyak goreng sawit Merek 365 Ekolable yang diluncurkan oleh SuperIndo. Minyak goreng ini merupakan salah satu produk ramah lingkungan yang didedikasikan oleh perusahaan Superindo (bagian dari grup ritel internasional Ahold Delhaize). Dalam upaya memastikan bahwa produk ini memenuhi standar keberlanjutan, Super Indo mengambil langkah utama dengan mengadopsi penggunaan minyak sawit bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) berbasis skema Mass Balance. Dari skema ini, minyak goreng yang dihasilkan adalah pencampuran antara minyak sawit berkelanjutan dan non-berkelanjutan secara proporsional, namun tetap terverifikasi. 

Di samping itu, SuperIndo juga mengimplementasikan sistem Responsible Sourcing, yang mencakup prosedur pemilihan dan pengawasan bahan baku secara etis dan berkelanjutan. Semua upaya ini dilaporkan secara transparan melalui laporan keberlanjutan grup Ahold Delhaize, yang memuat informasi mengenai kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan secara menyeluruh.

Dari berbagai brand minyak goreng tersebut, memperlihatkan bahwa industri minyak goreng juga dapat bergerak ke arah yang lebih berkelanjutan melalui pendekatan yang beragam. Untuk perusahaan yang ingin mengambil langkah inisiatif untuk komitmen keberlanjutan lingkungan, kini telah hadir Satuplatform yang dapat membantu perhitungan emisi karbon dan membantu menerapkan inisiatif keberlanjutan lingkungan perusahaan. Sebagai all-in-one climate management solutions, Satuplatform menyediakan berbagai layanan pengelolaan karbon, penyusunan sustainability report dan konsultasi bagi perusahaan dari berbagai sektor industri. Mari coba FREE DEMO nya sekarang!

Similar Article