Kebakaran TPA: Dampak Lingkungan dan Kesehatan yang Tak Terhindarkan

Kebakaran TPA sampah menjadi sebuah isu lingkungan yang masih selalu terjadi dari tahun ke tahun. Jumlah kejadiannya bahkan meningkat pada tahun 2023 lalu, dan sepertinya belum tertangani dengan baik sampai saat ini.

Belum lama ini, kasus terbakarnya TPA sampah kembali terulang di salah satu wilayah di Indonesia. Tepatnya di Kota Cilegon, Banten, tragedi kebakaran melanda TPSA Bagendung, pada Senin malam (16/9/2024), yang merupakan kali kedua tempat ini mengalami hal serupa. Pernah terjadi pada tahun 2019 lalu.

Kebakaran TPA merupakan kejadian yang sangat merugikan dari segala sisi. Kondisi ini dapat menimbulkan masalah serius dengan dampak yang luas bagi lingkungan, kesehatan masyarakat, juga ekonomi. Bahkan, dikutip dari Jurnal Ilmu Lingkungan di situs Science Direct, kebakaran tempat pembuangan sampah juga memiliki pengaruh terhadap kualitas udara. Berikut adalah penjelasannya.

Apa Dampak dari Terbakarnya TPA Sampah?

Baca juga artikel lainnya : Kebakaran TPA Sampah di Indonesia Sering Terjadi, Apa Penyebab dan Solusinya?

Berkaca dari apa yang terjadi, terbakarnya tumpukan sampah di areal TPA akan menimbulkan kabut asap yang seiring waktu bertambah pekat. Bau bakar yang menusuk juga semakin kuat, terlebih dalam jarak yang dekat.

Ketika TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat terbakar tahun lalu, masyarakat sekitar terpaksa harus diungsikan karena kondisi lingkungan yang tercemar parah. Banyak orang mengalami sesak napas dan batuk, terkena Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), pandangan menjadi lebih buram, hingga mual. 

Akibat dari asap kebakaran yang terus menebal, terbakarnya sampah bisa melepaskan bahan kimia beracun yang berpotensi menyebabkan kanker dan gangguan reproduksi. Terutama terjadi ketika bahan plastik atau kimia berbahaya ikut terbakar.

Kebakaran TPA juga dapat menghasilkan abu dan residu yang memungkinnya mencemari air tanah dan sumber air di sekitar. Mempengaruhi ekosistem lokal dan mengancam keberlangsungan makhluk hidup.

Kebakaran TPA juga berdampak signifikan terhadap ekonomi, terlebih dalam memadamkan kebakaran. Memadamkan kebakaran di TPA memerlukan waktu, tenaga, dan sumber daya yang besar. Hal ini juga yang terjadi saat TPA Sarimukti terbakar, sekitar Rp 5,8 miliar dana dialokasikan untuk menangani kebakaran di sana.

Bagaimana Kebakaran TPA Berkontribusi Terhadap Emisi Gas Rumah Kaca?  

Pengelolaan sampah yang buruk, termasuk kebakaran TPA, juga berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca. 

Selain metana, kebakaran juga melepaskan karbon dioksida (CO2), yang memperparah pemanasan global. Kebakaran TPA melepaskan berbagai polutan berbahaya seperti dioksin, furan, karbon monoksida (CO), serta partikel halus (PM2.5 dan PM10).

Dilansir dari jurnal berjudul “Air quality impacts of landfill fires: A case study from the Brahmapuram Municipal Solid Waste Treatment Plant in Kochi, India”, kebakaran TPA di sana menghasilkan gas rumah kaca dengan potensi pemanasan global sebesar 147,88 Gg CO2-e. Perlu mendapat perhatian kritis sebab dapat turut melepaskan berbagai macam polutan udara berbahaya.

Emisi PM 2,5 dari pembakaran limbah disebut bertanggung jawab atas 10 persen dari total kematian PM 2,5 ambien global. Selain dampak kesehatan yang sudah disebutkan sebelumnya, kanker paru-paru hingga penyakit paru obstruktif kronik dan penyakit jantung iskemik menjadi yang terparah terkait dengan peningkatan paparan PM 2,5.

Bagaimana Cara Bertanggung Jawab Mengelola Sampah? 

Pengelolaan sampah bertanggung jawab dapat menjadi sebuah langkah awal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran TPA sampah.

Dengan menerapkan metode pengelolaan sampah yang sistematis dan tepat, risiko sampah terbakar akibat cuaca panas, penumpukan gas metana, atau human error dapat lebih diminimalisir. Hal ini mencakup pemilahan sampah di sumber, daur ulang, dan pengomposan sampah organik.

Pengelolaan sampah yang tepat juga tidak hanya akan mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga meminimalkan risiko kebakaran TPA dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat. 

Turut Serta dalam Keberlanjutan

Siapapun dapat turut serta ciptakan perubahan. Salah satunya ialah dengan melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik.

Aktivitas ini juga dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi.

Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform!

Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. 

Dengan fitur-fitur Satuplatform mulai dari Carbon & ESG Management, Supplier Sustainability Management, Carbon Economy Service, Anda dapat:

  1. Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
  2. Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
  3. Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional

Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! 

Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.

Similar Article