Sustainability atau Keberlanjutan bukan hanya sekadar tren musiman di era sekarang ini, melainkan telah menjadi suatu kewajiban yang dapat mendorong kemajuan dan perkembangan bisnis secara signifikan.
Tren global menunjukkan bahwa masa depan bisnis adalah dengan menjadi lebih bertanggung jawab, baik secara sosial dan lingkungan. Sementara bisnis yang tidak melibatkan sustainability ke dalam aktivitas bisnis mereka berpotensi semakin ditinggalkan oleh konsumen juga investor.
Table of Contents
ToggleTren Konsumen yang Peduli Keberlanjutan
Pernyataan di atas bukanlah omong kosong belaka. Hal ini selaras dan sesuai dengan hasil Survei Suara Konsumen 2024 yang diterbitkan PwC pada 15 Mei 2024 lalu.
Berdasarkan survei tersebut, sekitar 80 persen konsumen, atau lebih dari 4/5 responden pengisi survei, bersedia membayar lebih untuk barang-barang yang diproduksi atau bersumber dari material yang berkelanjutan.
Sebagian besar konsumen umumnya bersedia mengeluarkan biaya rata-rata 9,7 persen lebih banyak untuk barang yang memenuhi kriteria lingkungan tertentu, di antaranya bersumber secara lokal, terbuat dari bahan daur ulang atau ramah lingkungan, diproduksi dalam rantai pasokan dengan jejak karbon yang lebih rendah, dan kriteria lainnya.
Bahkan mereka tidak khawatir jika biaya hidup dan inflasi akan membebani keuangan dan komitmen mereka untuk peduli terhadap lingkungan.
Pengamatan lainnya dilakukan oleh Morgan Stanley terhadap minat investor terhadap penerapan keberlanjutan dalam suatu perusahaan, yang dimuat dalam laporan berjudul “Sustainable Signals”.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa ada sekitar 77 persen investor individu di seluruh dunia yang tertarik untuk berinvestasi di perusahaan yang mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan ke dalam bisnis mereka.
Lebih dari setengah investor bahkan berencana untuk meningkatkan investasi berkelanjutan mereka dalam 12 bulan ke depan sebagai komitmen mereka dalam membantu menyelesaikan masalah lingkungan dan sosial yang ada.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ide keberlanjutan sudah menjadi pembahasan yang menarik secara global.
Alasan Mengapa Bisnis Harus Menjadi Bertanggung Jawab
Ada banyak alasan penting yang menjadikan bisnis perlu untuk melibatkan prinsip keberlanjutan ke dalam model bisnis mereka.
Salah satunya ialah karena tuntutan konsumen modern yang kini berubah, terutama Gen Z dan milenial, di mana mereka semakin peduli pada asal-usul produk, keadilan sosial, dan praktik lingkungan. Brand atau merek yang bertanggung jawab, kini lebih banyak dipilih, diminati, dan dipercaya oleh konsumen untuk digunakan.
Seperti penjelasan pada bab sebelumnya, investor juga kini menggunakan pendekatan ESG (Environmental, Social, and Governance) untuk menilai risiko dan potensi bisnis yang hendak didukung.
Perusahaan yang ramah lingkungan, adil terhadap pekerja, dan transparan dalam tata kelola umumnya akan lebih menarik untuk investasi jangka panjang.
Belum lagi dengan regulasi yang semakin ketat dan luas sekarang di mana banyak negara semakin peduli tentang aturan pengurangan emisi, pelarangan plastik sekali pakai, bahkan sampai dengan kewajiban laporan keberlanjutan.
Perusahaan yang tidak patuh bisa berpotensi terkena sanksi, denda, atau kehilangan izin usaha mereka. Dan hal ini justru meningkatkan daya saing antar perusahaan untuk mulai memilih bahan baku yang lebih berkelanjutan, efisiensi energi, dan pengelolaan limbah yang dapat memberi keuntungan ekonomi jangka panjang.
Skandal atau kelalaian sosial-lingkungan yang terjadi bisa merusak reputasi perusahaan dalam hitungan jam. Sebaliknya, bisnis yang bertanggung jawab punya loyalitas pelanggan yang kuat.
Implementasi Nyata Bisnis Bertanggung Jawab
Implementasi bisnis bertanggung jawab sudah mulai banyak diterapkan oleh perusahaan di seluruh dunia, salah satunya oleh brand bernama Patagonia.
Baca juga artikel lainnya : MEMBANGUN BISNIS BERKELANJUTAN MENUJU KEBERHASILAN JANGKA PANJANG
Patagonia dikenal sebagai merek yang bertanggung jawab karena komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dan tanggung jawab sosial. Mereka tidak hanya membuat produk yang berkualitas, tetapi juga berusaha mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mendukung berbagai inisiatif sosial.
Patagonia diketahui menyumbangkan sebagian labanya, menerapkan praktik keberlanjutan dalam internal perusahaan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu lingkungan.
Di Indonesia, perusahaan The Body Shop Indonesia juga turut memberikan komitmen mereka terhadap keberlanjutan lingkungan, dibuktikan melalui kegiatan pengelolaan sampah.
The Body Shop Indonesia membuat program “Bring Back Our Bottles” (BBOB) yang mengajak pelanggan untuk mengembalikan kemasan kosong produk ke toko terdekat agar dapat didaur ulang.
The Body Shop Indonesia juga mendorong penggunaan kemasan refill dan menjalankan kampanye #KerenTanpaNyampah untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Tentang Satuplatform
Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.
Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:
- Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
- Menghitung & mengelola emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
- Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional
Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!
Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.
Similar Article
Pemanfaatan AI dalam Upaya Pelestarian Lingkungan
Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi kecerdasan buatan atau Artficial Intelligence (AI) telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan menjadi bagian…
Mengenal Agbogbloshie ‘Tempat Penampungan’ Sampah Elektronik Dunia
Pernahkah kamu mendengar tentang tempat pembuangan sampah Agbogbloshie? Tempat ini pernah menjadi salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di dunia…
Air Minum Kemasan Plastik Dilarang di Bali, Apa yang Terjadi?
Pemerintah Provinsi Bali baru saja melakukan langkah yang besar dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, yakni dengan melakukan pelarangan penjualan air…
Masa Depan Bisnis Adalah Bertanggung Jawab, Benarkah?
Sustainability atau Keberlanjutan bukan hanya sekadar tren musiman di era sekarang ini, melainkan telah menjadi suatu kewajiban yang dapat mendorong…
Berbagai Inovasi dalam Pengelolaan Sampah yang Bisa Dimanfaatkan
Indonesia bisa dibilang masih sangat memerlukan berbagai inovasi dan kemajuan dalam kegiatan pengelolaan sampah untuk membantu sampah ditangani dengan cara…
Indonesia Siap Pensiunkan Dini PLTU Batu Bara
Pemerintah Indonesia bersiap untuk melakukan langkah besar dalam upaya mencapai netralitas karbon atau Carbon Neutral pada 2060 dengan menerapkan pensiun…