Agroforestri: Solusi Pemanfaatan Lahan yang Menggabungkan Pertanian dan Kehutanan

Pengertian

Agroforestri atau wanatani adalah sistem pengelolaan lahan pertanian yang menggabungkan kegiatan kehutanan di dalamnya. Dalam sistem agroforestri, tanaman hutan seperti pepohonan akan ditanam secara sengaja bersama-sama dengan tanaman pertanian seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.

Istilah wanatani merujuk pada sistem agroforestri yang lebih berfokus pada penggunaan atau penanaman tanaman asli kawasan tersebut.

Baca Juga : Deforestasi dan Pencegahannya

Konsep agroforestri memberikan manfaat secara ekologi dan ekonomi bagi petani dan masyarakat setempat.

Istilah wanatani sendiri merujuk pada sistem agroforestri yang lebih berfokus pada penggunaan tanaman asli atau alami yang tumbuh di kawasan tersebut.

Agroforestri - Satuplatform

 

Agroforestri – Satuplatform

Jenis / Pola Agroforestri

Beberapa jenis pola agroforestri yang umum ditemukan adalah sebagai berikut:

    1. Alley Cropping (petak-petak)
      Pada Alley Cropping petak tanaman pertanian dipisahkan oleh barisan tanaman hutan
      Pada Alley Cropping petak tanaman pertanian dipisahkan oleh barisan tanaman hutan. Credits: https://www.akkerwijzer.nl/

      Alley Cropping merupakan salah satu jenis pola atau sistem agroforestri dimana barisan pepohonan atau tanaman hutan ditanam di antara barisan-barisan tanaman pertanian. Pepohonan atau tanaman hutan ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak, produksi kayu, produksi buah dan juga kacang.

      Pepohonan yang ditanam diantara tanaman pertanian memberikan beberapa manfaat seperti mengurangi erosi dan meningkatkan kesuburan tanah. Alley cropping adalah salah satu pola agroforestri yang banyak kita jumpai di daerah tropis. Pola ini efektif dalam meningkatkan ketahanan sistem pertanian sekaligus meningkatkan produktivitas dan manfaat lingkungan.

    2. Buffer Strips
      Rumput pada Buffer Strips yang ditanam bersebelahan dengan sumber air
      Rumput pada Buffer Strips yang ditanam bersebelahan dengan sumber air. Credits: https://www.cfeonline.org.uk/

      Dalam agroforestri, buffer strips merupakan penanaman tanaman hutan pada pinggir lahan pertanian atau saluran irigasi / sumber air.

      Pola buffer strips berfungsi sebagai penahan atau “”tameng”” bagi tanaman pertanian dalam hal mengurangi erosi tanah, mempertahankan nutrisi di dalam tanah, dan mengurangi erosi akibat angin yang dapat terjadi pada lahan pertanian yang terbuka.

    3. Mix (Pola Kombinasi)

      Pola Mix pada agroforestri merujuk pada penanaman tanaman hutan dan tanaman pertanian secara bersamaan tanpa pola atau alur khusus.

    Penerapan jenis tertentu akan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti iklim, topografi, sumber daya, dan kebutuhan masyarakat setempat. Oleh karena itu, setiap daerah memiliki jenis yang berbeda-beda yang sesuai dengan kondisinya.

    Bagaimana dengan agroforestri di Indonesia? Kebanyakan teknik agroforestri yang diterapkan memiliki keterkaitan dengan budaya dan tradisi masyarakat setempat. Misalnya, ada sistem agroforestri yang menggabungkan tanaman pertanian dengan pohon pisang untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.

    Peran Pohon dalam Agroforestri

    Pohon atau tanaman hutan yang tumbuh bersama-sama dengan tanaman pertanian atau bahkan ternak, memiliki peran yang sangat penting dalam sistem agroforestri secara ekonomi dan ekologi.
     
    1. Kesuburan tanah. Adanya pohon dalam agroforestri dapat mengurangi erosi tanah dan meningkatkan kesuburan tanah melalui fiksasi nitrogen.
    2. Keberagaman Hayati. Pohon pada sistem agroforestri dapat menjadi habitat untuk berbagai macam fauna, seperti burung, serangga, dan bahkan mamalia. Hal ini dapat menciptakan keanekaragaman hayati dan mendorong siklus ekologi pada kawasan agroforestri.
    3. Manajemen Air. Dalam agroforestri, akar pohon dapat membantu menyimpan air hujan yang jatuh ke tanah dan mengurangi limpasan (air yang mengalir begitu saja di atas tanah karena kapasitas infiltrasi tanah yang penuh sehingga air tidak bisa tertampung di dalam tanah).
    4. Produktivitas. Pohon dapat menghasilkan berbagai produk bersifat ekonomis, seperti kayu, kayu bakar, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Dedaunan yang jatuh dari pohon juga dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak dan pupuk kompos.

    Dampak Positif Bagi Lingkungan

        1. Pengendalian Erosi: dapat membantu mengurangi erosi tanah dengan mempertahankan vegetasi yang ada, sehingga memperkuat dasar tanah dan meminimalkan risiko longsor.
        2. Konservasi Tanah dan Air: dapat membantu menjaga kualitas tanah dan air. Dengan meminimalkan pengaruh buruk dari erosi, pembuangan limbah, dan pengelolaan tanah yang tidak baik.
        3. Penyimpanan Karbon: Pohon dan tanaman lain yang ditanam dalam sistem dapat menyimpan sejumlah besar karbon. Sehingga membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperkuat lingkungan.
        4. Perlindungan Habitat dan Biodiversitas: dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan habitat dan biodiversitas alami. Dengan menyediakan lingkungan hidup yang seimbang bagi spesies tanaman dan hewan.
        5. Peningkatan Kualitas Lingkungan: dapat membantu memperbaiki kualitas udara dan air dengan mengurangi polusi dan meminimalkan dampak buruk dari aktivitas pertanian.
        6. Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat: dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. Dengan memberikan sumber daya yang lebih banyak dan berkelanjutan, seperti air bersih, makanan, dan bahan baku.

      Dampak Negatif Agroforestri

      Kerusakan Habitat dan Biodiversitas, dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kerusakan habitat dan biodiversitas alami. Karena penggunaan lahan yang berlebihan, penggunaan pestisida dan bahan kimia, dan degradasi lingkungan.

          1. Pertumbuhan Tanaman Terbatas: Dalam beberapa kasus, sistem agroforestri dan wanatani dapat membatasi pertumbuhan tanaman karena keterbatasan sumber daya, seperti air dan nutrisi.
          2. Konflik Masyarakat: Dalam beberapa kasus, agroforestri dan wanatani dapat menyebabkan konflik antar masyarakat karena pembagian sumber daya yang tidak adil, seperti air dan tanah.
          3. Ketergantungan Terhadap Teknologi: Agroforestri dan wanatani yang terlalu bergantung pada teknologi dan bahan kimia dapat membahayakan lingkungan dan mempengaruhi kesehatan masyarakat setempat.
          4. Ketergantungan Terhadap Pasar: Agroforestri dan wanatani yang terlalu bergantung pada pasar dapat membahayakan stabilitas ekonomi masyarakat setempat dan memperburuk kualitas hidup mereka jika terjadi fluktuasi harga.

        Dengan mempertimbangkan dampak negatif ini, penting untuk mengimplementasikan sistem agroforestri dan wanatani yang berkelanjutan dan mempertimbangkan kepentingan lingkungan dan masyarakat setempat. Baca Juga : Advokasi Lingkungan: Perlindungan Keberlanjutan

        Your All-in-One Sustainability Platform

        Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting.

        Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:

        1. Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
        2. Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
        3. Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional

        Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.

        Similar Article

        5 Brand Kosmetik yang Dukung ESG

        Berbagai jenis dan varian dari produk kosmetik yang tersebar luas, menimbulkan potensi sampah kemasan yang menumpuk di landfill. Tidak hanya…