Listrik Hijau, Energi Terbarukan yang Gencar Diperbanyak di Indonesia

Latar Belakang Listrik Hijau

Sejak beberapa tahun lalu, pemerintah tengah menggencarkan pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik hijau untuk menambah pasokan listrik serta sebagai upaya transformasi menuju energi terbarukan.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN menyampaikan, “saat ini semua industri bergerak pada energi berbasis ramah lingkungan. Melalui Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) hijau yang dicanangkan pada tahun 2021, PLN siap mendukung industri di Kawasan Industri Hijau melalui pembangkit EBT,”

Saat ini, telah terpasang pembangkit listrik berbasis energi terbarukan (EBT) dengan kapasitas mencapai 9 gigawatt (GW). Kapasitas ini akan terus ditambah hingga 29 GW pada 2030.

Namun, apa itu listrik hijau? Apa perbedaan dengan listrik yang digunakan selama ini? Mari simak penjelasannya.

Apa Itu Listrik Hijau?

Listrik hijau disebut juga listrik ramah lingkungan adalah bagian dari inovasi energi terbarukan atau energi bersih.

Menurut European Environment Agency (EEA), listrik hijau merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan listrik yang dihasilkan dari sumber daya seperti tenaga surya, angin, panas bumi, biomassa, dan fasilitas pembangkit listrik tenaga air berdampak rendah.

Berbeda dengan listrik yang bersumber dari energi fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, listrik hijau disebut memiliki dampak lingkungan yang jauh lebih rendah atau hampir tidak ada. Selain itu, sumbernya juga tidak terbatas sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal.

Baca Juga: Energi Baru Terbarukan yang Diterapkan di Indonesia

Sumber-Sumber Listrik Hijau

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, listrik hijau bersumber dari energi bersih dan terbarukan yang ada di alam. Sumber listrik hijau di antaranya adalah:

1. Energi Matahari (Solar Energy)

Teknologi ini menggunakan panel surya untuk mengubah sinar matahari langsung menjadi listrik. Biasanya, pemanfaatan matahari sebagai energi listrik sangat cocok untuk lokasi dengan paparan sinar matahari yang tinggi.

2. Energi Angin (Wind Energy)

Teknologi ini memanfaatkan turbin angin untuk mengubah energi kinetik dari angin menjadi listrik. Operasinya akan efektif untuk dilakukan di daerah yang memiliki kecepatan angin yang konsisten.

3. Energi Air (Hydropower)

Teknologi ini menggunakan aliran air, seperti sungai atau bendungan dengan debit air tinggi, untuk menggerakkan turbin yang menghasilkan listrik. Sumber energi ini telah digunakan secara luas di banyak negara.

4. Energi Biomassa (Biomass Energy)

Teknologi ini menghasilkan listrik dari bahan organik, seperti kayu, limbah pertanian, atau sampah organik. Melalui pengelolaan energi biomassa, dapat membantu mengurangi limbah sambil menghasilkan energi yang ramah lingkungan.

5. Energi Panas Bumi (Geothermal Energy)

Teknologi ini menggunakan panas yang berasal dari dalam bumi untuk menghasilkan listrik. Inovasi yang satu ini cocok untuk daerah yang memiliki aktivitas geotermal tinggi, seperti daerah vulkanik.

Manfaat Hadirnya Listrik Hijau

Di tengah meningkatnya kondisi krisis iklim dan lingkungan, banyak ilmuwan dan peneliti yang berupaya mencari solusi berkelanjutan yang dapat dimanfaatkan sebagai pilihan energi alternatif di kehidupan sehari-hari. 

Hadirnya listrik hijau merupakan salah satu upaya manusia dalam berkontribusi untuk pencegahan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Sebuah langkah penting menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ketahui lebih lanjut manfaat dari listrik hijau.

1. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Berdasarkan sumbernya, listrik hijau berasal dari sumber energi yang menghasilkan sedikit bahkan tidak sama sekali emisi gas rumah kaca selama proses produksi. Oleh karena itu, listrik hijau dapat membantu mengurangi emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya yang berkontribusi pada pemanasan global. 

2. Upaya Konservasi Ekosistem

Dengan mengurangi ekstraksi dan pembakaran bahan bakar fosil, pemanfaatan listrik hijau turut membantu melindungi ekosistem alami dari kerusakan. Hal ini juga membantu melestarikan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan berkelanjutan, serta mengurangi tekanan pada sumber daya alam yang terbatas.

3. Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

Dengan mengurangi potensi pencemaran udara dan lingkungan yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, pemanfaatan energi bersih untuk listrik hijau juga membantu mengurangi penyakit pernapasan dan kondisi kesehatan lain. Lingkungan bersih dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.

4. Meningkatkan Keamanan Energi

Listrik hijau umumnya dapat dihasilkan secara lokal di setiap negara, mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil. Hal ini berperan meningkatkan keamanan energi nasional sebab energi terbarukan dapat mengurangi volatilitas harga energi yang sering terjadi terhadap bahan bakar fosil karena fluktuasi pasar global.

5. Mendorong Kesadaran Tindakan Lingkungan

Secara tidak langsung, kondisi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan energi bersih dan dampaknya terhadap lingkungan. Mendorong perubahan perilaku individu dan bisnis untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Melalui listrik hijau, kita tidak hanya dapat berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan pelestarian lingkungan, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan yang dapat memenuhi kebutuhan energi saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Similar Article

5 Brand Kosmetik yang Dukung ESG

Berbagai jenis dan varian dari produk kosmetik yang tersebar luas, menimbulkan potensi sampah kemasan yang menumpuk di landfill. Tidak hanya…