Mengukur & Mengurangi Kontributor Jejak Karbon Digital Bisnis di Sektor IT

Digitalisasi menawarkan efisiensi dan inovasi yang luar biasa. Namun, kemajuan ini juga datang sebagai kontributor jejak karbon digital yang tersembunyi melalui emisi GRK dari produksi, penggunaan, dan transmisi data teknologi.

Menurut studi The Shift Project  yang diterbitkan pada tahun 2021, porsi emisi dari teknologi digital diperkirakan dapat berlipat ganda dan melebihi 7% pada tahun 2025. Angka ini bahkan dapat melampaui emisi sektor-sektor lain, seperti penerbangan sipil. 

Artinya, pemahaman dan pengelolaan jejak karbon digital perusahaan sangat krusial bagi bisnis IT di era keberlanjutan ini.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengurangi Jejak Karbon Digital

Mengapa Bisnis IT Perlu Fokus pada Jejak Karbon Digital? 

Secara khusus, kluster perusahaan di sektor IT menghasilkan emisi besar, sekitar 350-400 megaton CO2e global per tahun dengan dampak besar pada iklim. 

Faktor tersebut membuat peraturan sustainability secara global terus memperketat aturan dan metrik laporan yang lebih rinci bagi industri IT, seperti EU Corporate Sustainability Reporting Directive. Perusahaan yang tidak mematuhi aturan tersebut berpotensi terkena denda yang substansial. 

Bagi konsumen, karyawan, dan investor, praktik bisnis yang bertanggung jawab pada lingkungan secara transparan juga makin penting. 

Seluruh faktor di atas menunjukan bahwa kepedulian dan investasi perusahaan di sektor IT pada pengurangan jejak karbon digital sangat vital. Pendekatan ini juga diharapkan dapat mengangkat reputasi merek untuk menarik talenta terbaik dan mendukung pertumbuhan bisnis berkelanjutan.

Kontributor Utama Jejak Karbon Digital di Sektor ICT 

Identifikasi kontributor utama jejak karbon digital berikut ini adalah kunci pengelolaan efektif.

1. Pusat Data (Data Centers) 

Mengonsumsi sekitar 1-3% dari total konsumsi listrik global untuk mengoperasikan server (backbone era digital) dan sistem pendingin yang canggih. Ketergantungan mereka pada bahan bakar fosil untuk listrik memperparah emisi GRK. 

2. Perangkat Pengguna Akhir (End-user Devices)

Sebagian besar emisi dari perangkat ini (laptop, tablet, smartphone, printer) berasal dari proses manufaktur yang intensif energi  yang menyumbang 1,5 – 2x lebih banyak jejak karbon dari pusat data.

3. Infrastruktur Internet & Jaringan

Ekosistem pendukung perangkat (router Wi-Fi, sakelar, jaringan kabel), dan peralatan transmisi data membutuhkan listrik untuk beroperasi dan memindahkan data.

4. Penggunaan Layanan Digital (Aktivitas Digital)

Setiap aktivitas digital, seperti streaming video, pengiriman email, penggunaan cloud computing, dan menjalankan aplikasi, mengonsumsi energi yang besar. Emisi pelatihan satu model AI bahkan setara emisi seumur hidup lima mobil.

5. Manufaktur & Rantai Pasok Perangkat Elektronik

Proses di balik pembuatan perangkat elektronik, dari penambangan bahan baku hingga perakitan komponen dan transportasi, merupakan tahapan yang padat energi dan menghasilkan emisi CO2 signifikan.

6. Limbah Elektronik (E-waste)

Dunia menghasilkan lebih dari 53 juta metrik ton e-waste setiap tahunnya, dengan kurang dari 20% yang didaur ulang dengan benar. Pembuangan e-waste yang tidak tepat dapat melepaskan zat beracun yang merusak tanah dan lingkungan, seperti merkuri dan timbal, serta gas rumah kaca seperti metana dan CO2 saat dibakar.

Strategi Bisnis untuk Menekan Potensi Jejak Karbon Digital 

Terapkan pendekatan komprehensif berikut untuk menekan jejak karbon dan memastikan operasional yang lebih ramah lingkungan. 

1. Implementasi Hardware Hemat Energi

Prioritaskan penggunaan server, perangkat jaringan, dan perangkat pengguna akhir yang bersertifikasi hemat energi.

2. Optimasi Software

Kembangkan dan gunakan aplikasi yang dioptimalkan untuk efisiensi sumber daya dan fitur manajemen daya (misalnya, dark mode).

3. Transisi ke Sumber Energi Terbarukan

Mengalihkan sumber energi operasional IT (terutama untuk pusat data) ke sumber energi terbarukan,  seperti tenaga surya, angin, atau hidro.

4. Manajemen Perangkat Berkelanjutan & Ekonomi Sirkular

Mengusahakan produksi perangkat dengan masa pakai lebih panjang. Fokuskan strategi produksi pada perbaikan, penggunaan kembali, dan daur ulang yang bertanggung jawab untuk meminimalkan e-waste dan emisi dari manufaktur.

5. Optimasi Operasi Pusat Data & Cloud

Terapkan sistem pendingin canggih, virtualisasi server, dan praktik cloud cost management, seperti menghapus sumber daya idle atau right-sizing komputasi.

6. Adopsi Kerangka Kerja GreenOps

Integrasikan pertimbangan dampak lingkungan ke dalam operasional IT dan cloud Anda di samping praktik ITFM dan FinOps.

7. Menjamin Pengukuran dan Pelaporan Akurat

Kumpulkan data emisi (Scope 1, 2, dan terutama Scope 3 yang kompleks dari pihak ketiga seperti penyedia cloud) secara komprehensif untuk pelaporan yang transparan dan penetapan target perbaikan sebagai langkah fundamental untuk efektivitas setiap strategi.

Satuplatform: Solusi Anda untuk Mengelola Kontributor Jejak Karbon Digital

Pengelolaan jejak karbon digital dan tuntutan pelaporan makin kompleks sehingga perusahaan memerlukan alat yang solid dan terintegrasi. Carbon & ESG Management dari Satuplatform hadir sebagai solusi komprehensif untuk bisnis ICT ingin secara aktif mengukur dan mengurangi dampak lingkungannya.

Platform kami memungkinkan Anda memantau emisi secara real-time dan akurat, memberikan visibilitas penuh atas jejak karbon bisnis. 

Fitur GHG Report dan Sustainability Report kami memastikan Anda memenuhi standar pelaporan global dan nasional, dengan otomatisasi dan data-driven insights yang mempermudah kepatuhan dan pelaporan yang transparan.

Akses  demo gratis kami segera dan mulai perjalanan Anda menuju bisnis IT yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan!