Sektor pertanian merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian suatu negara. Meski begitu, sektor pertanian juga menjadi salah satu kontributor yang ikut menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) bagi bumi. Baca Juga: Jejak Karbon di Industri Pangan
Telah sejak lama, sektor pertanian mengalami perkembangan pesat di mana hadir pertanian modern yang menggabungkan antara prinsip agronomi modern, pemuliaan tanaman, agrochemicals, dan perkembangan teknologi. Sayangnya, perkembangan ini belum sejalan dengan upaya perlindungan terhadap lingkungan.
Dikutip dari Low Carbon Development Indonesia, terdapat beberapa isu lingkungan ekologi yang dihadapi sektor pertanian.
- Degradasi lingkungan karena penggunaan bahan kimia yang masif,
- Hilangnya biodiversitas karena budidaya pertanian monokultur,
- Deforestasi karena pembukaan lahan pertanian pada lahan hutan dan gambut, dan
- Desertification karena penggunaan lahan yang tidak direstorasi kembali.
Isu-isu ini ikut memperparah kondisi pemanasan global yang saat ini semakin sering diperbincangkan. Baca Juga: Bursa Karbon Indonesia: Peluang dan Tantangan dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
Oleh karena itu, sektor pertanian didorong untuk dapat mengurangi emisi GRK dengan melibatkan praktik-praktik berkelanjutan, inovasi teknologi, dan menerapkan pengelolaan pertanian yang efisien untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik.
Emisi GRK
Table of Contents
ToggleSumber Emisi GRK Sektor Pertanian
Emisi Metana
Hewan ruminansia seperti sapi, domba, dan kambing menghasilkan gas metana (CH4) selama proses pencernaan mereka. Metana ini kemudian dilepaskan ke atmosfer melalui eructation (pengeluaran gas dari lambung) dan pernapasan.
Produksi dan Penggunaan Pupuk
Pemakaian pupuk kimia, terutama pupuk nitrogen, dapat menyebabkan pelepasan gas nitrous oksida (N2O), yang merupakan gas rumah kaca yang memiliki potensi pemanasan global yang tinggi.
Pertanian Rawa Padi
Pertanian padi di sawah dapat menghasilkan emisi metana karena anaerobiosis (ketiadaan oksigen) di dalam tanah yang tergenang air.
Perubahan Penggunaan Lahan
Penggundulan hutan untuk menciptakan lahan pertanian baru dapat menyebabkan pelepasa karbon dioksida (CO2) yang tersimpan dalam biomassa pohon.
Produksi dan Penggunaan Energi
Penggunaan energi dalam kegiatan pertanian, seperti traktor, penggilingan padi, dan irigasi dapat menghasilkan emisi CO2 jika energi berasal dari bahan bakar fosil.
Pengelolaan Limbah Tanaman
Dekomposisi sisa-sisa tanaman setelah panen dapat menghasilkan emisi N2O dan C2O.
Upaya Menurunkan Emisi GRK dari Sektor Pertanian
Sektor pertanian di Indonesia sendiri tercatat berkontribusi atas 13% emisi gas rumah kaca dari total keseluruhan emisi gas rumah kaca yang ada.
Untuk mewujudkan komitmen dalam upaya mengurangi jejak karbon, Pemerintah Indonesia meluncurkan Platform Pembangunan Rendah Karbon (Low Carbon Development) yang bertujuan salah satunya untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam dan mewujudkan sektor pertanian yang berkelanjutan.
Sementara itu, masyarakat dan organisasi bisa turut serta menjalankan praktik pertanian yang lebih berorientasi terhadap lingkungan. Termasuk di antaranya seperti penggunaan pupuk hijau, teknologi pengelolaan limbah yang lebih baik, pertanian konservasi, dan pengelolaan air yang efisien. Pengembangan varietas tanaman yang tahan terhadap kondisi iklim yang berubah juga dapat membantu mengurangi kerentanan terhadap dampak perubahan iklim di sektor pertanian.
Melakukan pencatatan emisi GRK dalam sektor pertanian merupakan langkah penting untuk memahami dan mengelola dampak lingkungan dari kegiatan pertanian. Memungkinkan para pelaku pertanian untuk mengembangkan strategi pengurangan emisi dan berkontribusi pada keberlanjutan sektor pertanian secara keseluruhan.
Manfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dapatkan FREE DEMO sekarang!
Similar Article
Bagaimana Peran Perang dan Militer sebagai Kontributor Jejak Karbon Global
Konflik dan perang menciptakan kontributor jejak karbon baru dengan dampak signifikan dan sayangnya, sebagian besar tidak dihitung. Emisi ini jarang…
Why Product Lifespan Is the Next Frontier for Sustainable Business
Embracing product longevity and extending product lifespan emerges as a current and indispensable strategic priority for cultivating sustainable business growth…
Green Building sebagai Cara Mengurangi Jejak Karbon, Ini yang Perlu Dilakukan!
Di tengah isu perubahan iklim yang semakin mendesak, bisnis dan masyarakat global mulai sadar pentingnya pembangunan yang lebih ramah lingkungan.…
Unveiling the Environmental Impact of Children’s Toys Industry
The global toy industry plays a significant role in early childhood development, creativity, and education. Toys bring joy, imagination, and…
ESG as Sustainability Initiatives for Modern Industry
In today’s world, sustainability is no longer just a “nice-to-have”, but it’s a must. With rising concerns about climate change,…
ESG Strategies for Business Growth in Developing Countries
In today’s fast-changing world, businesses are no longer only measured by profits. Companies are now expected to be responsible for…