Sumber energi biomassa berperan penting sebagai alternatif energi terbarukan dalam upaya dekarbonisasi global dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Meskipun memiliki potensi baik untuk sustainability, tetapi dampak jejak karbon dari energi biomassa di sepanjang siklus hidupnya masih terus diperdebatkan.
Kondisi ini menunjukkan pentingnya strategi untuk membantu perusahaan yang menggunakan energi alternatif ini untuk mengoptimalkan potensi sumber daya ini sekaligus menurunkan emisi GHG. Langkah pertama untuk menindaklanjuti isu tersebut adalah dengan fokus pada strategi pengurangan emisi karbon.
Baca Juga: Energi Biomassa: Keuntungan dan Kekurangan
Table of Contents
TogglePotensi Sumber Energi Biomassa dalam Mengurangi Dampak Jejak Karbon
Meskipun menghasilkan emisi karbon, National Renewable Energy Laboratory (NREL) menjelaskan bahwa penggunaan energi biomassa berpotensi besar mengurangi emisi gas rumah kaca karena siklus karbonnya yang berbeda dengan bahan bakar fosil.
Bahan bakar fosil yang melepas CO₂ ‘baru’ dari perut bumi, sedangkan biomassa berpotensi netral karbon karena CO₂ yang dilepaskan saat pembakaran setara dengan yang diserap tanaman selama fotosintesis.
Siklus karbon bioenergi yang lebih pendek inilah yang membedakannya dan memungkinkannya berkontribusi pada pengurangan emisi.
Selain itu, keberagaman sumber bioenergi terbarukan (residu pertanian, limbah hutan, alga, etanol selulosa dari tongkol jagung dan jerami) dan potensi biaya yang lebih rendah mendorong adopsi dan inovasi juga peningkatan produksinya lebih besar sehingga patut dipertimbangkan mengingat kebutuhan energi terus meningkat.
Namun, potensi optimal ini sangat bergantung pada pengelolaan bioenergi yang tepat, seperti penanaman kembali, pemanfaatan lahan bekas, dan penghitungan emisi karbon yang menyeluruh.
Mengelola Dampak Jejak Karbon dalam Siklus Hidup Sumber Energi Biomassa
Energi biomassa memiliki potensi untuk netralitas karbon tetapi tidak sepenuhnya nol karbon. Pada setiap rantai pasok biomassa, ada potensi munculnya emisi karbon, mulai dari produksi hingga penggunaan. Perusahaan perlu melakukan upaya pengelolaan terstruktur dan dimulai dengan identifikasi sumber emisi pada sejumlah faktor, meliputi:
- pengelolaan pertanian,
- kondisi biofisik lokasi,
- desain rantai pasok,
- teknologi konversi,
- jenis energi yang digunakan dalam proses (bahan bakar fosil atau energi terbarukan).
Penting pula untuk mempertimbangkan emisi dari transportasi pengangkutan biomassa, terutama jarak jauh, pilihan energi untuk pengolahan, yang bahkan berpotensi meningkatkan emisi dibandingkan bahan bakar fosil jika menggunakan sumber yang kotor seperti batu bara.
Jejak karbon dengan ukuran paling rendah umumnya ditemukan pada sistem yang menggunakan limbah organik atau residu sebagai bahan baku, diikuti oleh tanaman energi lignoselulosa.
Perhitungan emisi karbon yang akurat di seluruh rantai pasok tetap esensial untuk memastikan strategi sustainability bioenergi yang lebih tangguh.
Peran Carbon & ESG Management Satuplatform dalam Sektor Energi Biomassa
Memahami tantangan pengelolaan jejak karbon dalam siklus hidup energi biomassa, Satuplatform menghadirkan layanan Carbon & ESG Management untuk membantu perusahaan di sektor ini mengoptimalkan potensi dan operasional yang berkelanjutan. Layanan ini menawarkan sejumlah solusi terintegrasi dan menyeluruh.
- Carbon Accounting & Reduction (Scope 1, 2, 3) memungkinkan pengukuran emisi secara komprehensif, mulai dari operasional langsung hingga penggunaan energi dan seluruh rantai pasok biomassa, termasuk sumber bahan baku dan transportasi.
- ESG Data Management memfasilitasi pengelolaan data lingkungan yang relevan (seperti penggunaan lahan dan dampak terhadap keanekaragaman hayati), aspek sosial (misalnya, dampak terhadap masyarakat lokal), dan tata kelola dalam produksi biomassa.
- GHG Report menghasilkan laporan emisi sesuai standar nasional dan internasional.
- Sustainability Report menyusun laporan keberlanjutan yang komprehensif (termasuk GRI, ISSB.)
Struktur dan hasil layanan ini membantu perusahaan biomassa mengidentifikasi tahap-tahap rantai pasok dengan dampak jejak karbon terbesar dan melakukan pengembangan strategi pengurangan emisi yang terukur dan efektif di berbagai tahap siklus hidup biomassa.
Melalui GHG and Sustainability Report, Satuplatform memfasilitasi transparansi dan kepatuhan, membangun kepercayaan stakeholder sehingga perusahaan dapat melakukan langkah ESG management secara proaktif dan tepat sasaran.
Mengintegrasikan Data Karbon & ESG untuk Sustainability Optimal
Integrasi data emisi dengan data ESG pada Satuplatform memberdayakan perusahaan di sektor energi biomassa untuk melangkah lebih jauh dari sekadar pengukuran jejak karbon.
1. Integrasi Data Holistik
Mengintegrasikan data emisi “GHG emissions” dengan data ESG (penggunaan lahan, keanekaragaman hayati, keterlibatan masyarakat) dalam satu platform terpusat.
2. Visibilitas Menyeluruh
Memberikan pemahaman menyeluruh tentang dampak operasional perusahaan terhadap planet.
3. Analisis Data Mendalam
- Agregasi, penyortiran, dan pemfilteran data emisi lintas lingkup dan fasilitas.
- Perbandingan dengan benchmark industri.
- Identifikasi tren, pola, dan hotspot emisi secara real-time.
4. Data-Driven Insights
Menyediakan landasan informasi untuk tindakan pengurangan jejak karbon yang tepat dan terukur.
5. Operasionalisasi Strategi ESG
Mempermudah tim mengoperasionalkan strategi ESG melalui fitur kolaborasi real-time dan alur kerja terstruktur.
6. Fondasi Dekarbonisasi
Membantu membangun pondasi jalur dekarbonisasi yang efektif.
7. Optimalisasi Terarah
Membuat optimalisasi keberlanjutan dan pengurangan dampak jejak karbon menjadi proses yang lebih terarah, efisien, dan berdampak.Carbon & ESG Management Satuplatform adalah mitra strategis bagi perusahaan di sektor sumber energi biomassa untuk mengoptimalkan potensi sumber daya ini secara bertanggung jawab dan mengurangi dampak lingkungan. Dapatkan visibilitas menyeluruh dan data-driven insights untuk mencapai praktik bisnis yang berkelanjutan. Pelajari lebih lanjut melalui FREE DEMO kami segera.
Similar Article
Perkembangan Laporan Keberlanjutan di Indonesia: Pilar Strategis Menuju Industri Hijau
Isu perubahan iklim mendorong perubahan paradigma global di kalangan masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha untuk mengadopsi praktik sustainability. Pergeseran ini…
Mengubah Strategi Pengelolaan Karbon Menjadi Laporan Keberlanjutan yang Berdampak
Meningkatnya kesadaran global terhadap isu perubahan lingkungan dan evolusi legislatif mendorong perusahaan untuk mengintegrasikan strategi pengelolaan karbon sebagai langkah awal…
Eksekusi Dekarbonisasi dengan Strategi Pengelolaan Karbon Secara Portofolio
Meningkatnya kesadaran akan pentingnya sustainability, munculnya teknologi energi terbarukan, dan dampak perubahan iklim menjadikan dekarbonisasi sebagai langkah strategis yang tak…
Membangun Bisnis Berkelanjutan dengan Penerapan Strategi Pengelolaan Karbon
Evolusi bisnis menuju sustainability bukan lagi sekadar pilihan, melainkan mengarah pada kepatuhan strategis untuk pertumbuhan jangka panjang dan daya saing…
Optimasi Potensi Sumber Energi Biomassa dengan Carbon & ESG Management Satuplatform
Sumber energi biomassa berperan penting sebagai alternatif energi terbarukan dalam upaya dekarbonisasi global dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.…
Solusi Manajemen Rantai Pasok Tangguh di Era Krisis Energi
Benarkah krisis energi mengancam ketahanan manajemen rantai pasok modern? Sebuah studi di sektor Ekonomi Energi menunjukkan bahwa gejolak geopolitik dan…