Selain menghasilkan timbulan sampah, aktivitas manusia sehari-hari juga berpotensi menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) yang memiliki dampak bagi bumi. Disebut juga jejak karbon. Baca Juga: Alasan Perusahaan Perlu Menghitung Jejak Karbon
Jejak karbon mengacu pada jumlah total emisi GRK yang dihasilkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh individu, organisasi, atau kegiatan tertentu. Emisi tersebut dapat berupa di antaranya karbon dioksida (CO2), metana (CH4), gas nitrous oksida (N2O), dan partikel lainnya.
Terdapat beragam sumber gas-gas rumah kaca dapat dihasilkan, umumnya berasal dari kegiatan industri, pertanian, dan pembakaran bahan bakar fosil. Tanpa disadari, aktivitas manusia sehari-hari juga dapat berkontribusi pada jejak karbon individu.
Berikut ini adalah beberapa contoh aktivitas sederhana yang turut menyumbang jejak karbon ke atmosfer. Baca Juga: Jejak Karbon : Cara Perhitungan dalam Perusahaan
Jejak Karbon
Table of Contents
Toggle1. Penggunaan Transportasi Pribadi Menghasilkan Jejak Karbon
Masyarakat Indonesia umumnya masih mengandalkan kendaraan pribadi untuk bepergian. Mobil pribadi yang menggunakan bahan bakar fosil dapat menghasilkan emisi karbon.
Menurut data dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), sekitar 81,17 juta kg CO2e emisi karbon dihasilkan dari penggunaan kendaraan bermotor di Jakarta pada 2022. Menunjukkan bahwa masih tingginya ketergantungan masyarakat akan penggunaan kendaraan pribadi.
Sebagai salah satu negara yang meratifikasi Paris Agreement 2015, Indonesia perlu untuk melakukan pengendalian konsentrasi emisi, salah satunya dari sektor transportasi, dengan mendorong masyarakat mulai beralih ke transportasi umum dan memanfaatkan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Kita juga bisa mulai berkontribusi pada perubahan dengan mulai menggunakan transportasi publik untuk bepergian, atau berjalan kaki dan bersepeda untuk membantu mengurangi jejak karbon mulai dari diri sendiri.
2. Pemakaian Energi Rumah Tangga Menjadi Jejak Karbon
Penggunaan energi dari listrik dan gas untuk pemanasan atau pendinginan rumah juga dapat menghasilkan emisi karbon.
Salah satunya AC yang menggunakan gas rumah kaca Chlorofluorocarbon (CFC), dapat merusak lapisan ozon bumi dan meningkatkan pemanasan global. Ozon yang rusak akan kesulitan menyerap radiasi sinar matahari yang berakibat pada naiknya suhu permukaan bumi.
Oleh karena itu, kita bisa mulai beralih ke jenis pendingin udara yang tidak menggunakan zat kimia yang merusak lapisan ozon. Serta jangan lupa mematikan peralatan yang tidak digunakan, menggunakan lampu hemat energi, dan meningkatkan isolasi rumah untuk membantu mengurangi konsumsi energi.
3. Pengelolaan Sampah Tidak Bertanggung Jawab Tentu Menghasilkan Jejak Karbon
Mengelola sampah secara tidak tepat dan bertanggung jawab, seperti membakar sampah dan tidak mengompos sampah organik memiliki dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan.
Membakar sampah sendiri dapat menghasilkan emisi gas beracun yang berpotensi menimbulkan masalah pernapasan, iritasi mata, dan dampak pada kesehatan lainnya. Sampah organik yang tertumpuk di TPA dan tidak kunjung dikelola juga bisa menghasilkan gas metana yang berbahaya bagi bumi.
Untuk itu, penting bagi masyarakat mengurangi dampak negatif dari pengelolaan sampah tidak bertanggung jawab dengan mengadopsi praktik-praktik manajemen sampah yang lebih berkelanjutan.
Meskipun aktivitas-aktivitas di atas bersifat sederhana, mengubah kebiasaan sehari-hari dapat memiliki dampak positif terhadap lingkungan dan membantu mengurangi jejak karbon pribadi kita.
Memahami jejak karbon dan berupaya untuk menguranginya merupakan langkah penting dalam mendukung upaya mitigasi perubahan iklim dan menciptakan pola konsumsi yang lebih berkelanjutan.
Jejak Karbon – Your All-in-One Sustainability Platform
Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting.
Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:
- Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
- Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
- Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional
Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.
Similar Article
Low GHG Emission, High Impact: Everyday Materials That Could Reshape Green Manufacturing
The shift toward sustainable production practices has spurred growing interest in low-carbon materials that support greener industrial processes. Emerging materials,…
Does “Eco-friendly” Labels Mean Green Product in Green Industry?
Businesses and consumers alike are navigating a flood of products claiming to be “eco-friendly” or “green.” These labels, often used…
Dilema Biomassa: Transisi Energi Berkelanjutan atau Perusakan Lingkungan?
Dalam upaya mencapai target net-zero emission pada 2060, Indonesia mendorong transisi energi dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan.…
Energi Terbarukan di Indonesia: Mengapa Surya dan Hidro Menjadi Pilihan Utama?
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energinya. Di tengah komitmen untuk mencapai net…
Emisi Karbon Penerbangan Meningkat: Tantangan Baru bagi Industri Aviasi
Emisi Karbon Sektor Penerbangan Setelah mengalami penurunan drastis selama pandemi COVID-19, industri penerbangan global kini menunjukkan pemulihan yang signifikan. Namun,…
Adaptasi Bisnis di Era Krisis Energi
Pasokan bahan bakar menjadi semakin terbatas, dengan harga yang melambung tinggi, merupakan salah satu bukti bahwa dunia sedang mengalami krisis…