Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang punya kualitas udara paling tidak sehat. Dibuktikan dengan laporan Indeks Kualitas Udara Kehidupan (AQLI) yang menyebut Indonesia sebagai satu dari enam negara yang paling berkontribusi terhadap polusi udara global.
BBC melaporkan bahwa bersamaan dengan China, India, Pakistan, Bangladesh, dan Nigeria, Indonesia menyumbang 75 persen dari total beban polusi udara global. Hal ini disebabkan oleh dua faktor, yakni karena tingkat polusi udara yang tinggi serta jumlah populasi masyarakatnya yang besar.
Baca Juga: Ancaman Polusi Udara dari Asap Industri
Polusi udara yang terjadi membuat langit Indonesia diselimuti penampakan kabut asap tebal yang dapat terlihat jelas ketika berada di ketinggian. Kabut pencemar udara ini tidak hanya membuat langit menjadi kelabu, tapi juga dapat memengaruhi jarang pandang, serta yang paling penting mengandung zat kimia dan partikel berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan.
Dengan kondisi yang ada, beberapa kota di Indonesia pasti menjadi salah satu yang menyumbang kualitas udara terburuk. Berdasarkan laporan World Air Quality Report 2023 dari IQAir, berikut adalah lima kota dengan kualitas udara terburuk atau paling berpolusi berdasarkan konsentrasi PM2.5 di Indonesia.
Table of Contents
Toggle1. Kualitas Udara Tangerang Selatan: 71,1 µg/m3
Tangerang Selatan atau Tangsel di Provinsi Banten, menjadi kota dengan polusi udara terburuk, bahkan lebih buruk dari Jakarta. Berada di posisi ke 41 kota paling berpolusi secara global.
Berdasarkan pengukuran yang dilakukan, kadar PM2.5 di kota ini berada di angka 71,1 mikrogram per meter kubik. Angka ini hampir lima kali lipat ambang batas aman paparan PM2.5 yang ditetapkan WHO.
Menurut berbagai sumber, polusi udara di sini dapat disebabkan dari emisi knalpot kendaraan bermotor, aktivitas industri, PLTU, dan pembakaran bahan bakar fosil lainnya. Sebagai daerah penyangga Jakarta, kota ini hadir dengan berbagai fasilitas dan kegiatannya yang memungkinkan untuk menyumbang polusi.
2. Kualitas Udara Tangerang: 54,1 µg/m3
Lagi-lagi kota di Provinsi Banten, Tangerang, menempati posisi kedua sebagai kota dengan kualitas udara paling buruk di Indonesia.
Menurut pemantauan yang dilakukan, serta telah dianalisis secara resmi oleh para ilmuwan, kadar PM2.5 di Tangerang rata-rata mencapai 54,1 mikrogram per meter kubik. Angka ini tiga kali lipat lebih tinggi dari yang ditetapkan WHO.
Selain karena faktor pembakaran bahan bakar fosil, buruknya kualitas udara di Tangerang maupun Tangsel disebut karena meningkatnya aktivitas pembangunan di sini. Menurut pantauan CNBC Indonesia, wilayah Gading Serpong, BSD, dan Cisauk tengah banyak kegiatan pembangunan yang membuat banyak truk berlalu-lalang. Belum lagi dengan minimnya ruang terbuka hijau yang tersedia.
3. Kualitas Udara Bekasi: 49,4 µg/m3
Bekasi menjadi kota di Indonesia selanjutnya yang memiliki polusi udara terburuk.
Terpantau bahwa kadar PM2.5 yang ada di sini mencapai 49,9 mikrogram per meter kubik, tiga kali lipat lebih tinggi dari ambang batas PM2.5 yang ditetapkan WHO, yaitu sebesar 15 mikrogram per meter kubik. Secara global, peringkatnya berada di angka 133.
Menurut studi oleh NAFAS, penyebabnya dapat berasal dari aktivitas industri, pembakaran sampah, serta karena polusi lintas batas dari daerah-daerah di sekitar. Pada jam tertentu, risiko terpapar polusi udara sangat tinggi juga bisa terjadi dan menjadikan udara berada di kategori Tidak Sehat untuk kelompok sensitif.
4. Kualitas Udara Jakarta: 43,8 µg/m3
Kota Jakarta berada di posisi empat di tahun 2023 sebagai kota dengan kondisi udara terburuk di Indonesia.
Permasalahan terkait buruknya udara di Jakarta telah banyak diperbincangkan. Faktor penyebabnya ialah dapat berasal dari emisi knalpot kendaraan, kegiatan industri, PLTU sekitar, dan lainnya.
Kadar PM2.5 di sini tercatat di angka 43,8 mikrogram per meter kubik yang cukup tinggi dan masuk kategori Tidak Sehat dan berisiko bagi kelompok sensitif.
5. Kualitas Udara Bandung: 39,6 µg/m3
Meskipun dikenal dengan wilayahnya yang sejuk di beberapa tempat, berdasarkan pemantauan, Bandung menempati urutan kelima sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia.
Jumlah PM2.5 yang tercatat mencapai 39,6 mikrogram per meter kubik. Tumpukan sampah, tingginya mobilitas kendaraan, serta dengan banyak aktivitas industri dan PLTU yang dijalankan dapat memperparah polusi udara di sini.
Turut Serta dalam Keberlanjutan
Kota yang memiliki tingkat partikulat halus (PM2.5) yang tinggi, merupakan indikator utama kualitas udara yang buruk. Kualitas udara yang buruk dapat berdampak signifikan pada kesehatan masyarakat, terutama pada kelompok rentan.
Saatnya pelaku usaha, bisnis, dan perusahaan juga dapat turut serta dalam keberlanjutan! Bantu ciptakan perubahan salah satunya dengan melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik.
Aktivitas ini juga dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi.
Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform!
Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.
Dengan fitur-fitur Satuplatform mulai dari Carbon & ESG Management, Supplier Sustainability Management, Carbon Economy Service, Anda dapat:
- Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
- Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
- Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional
Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!
Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.
Similar Article
5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim
Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan…
Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini
Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi…
Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya
Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri…
Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri?
Carbon Accounting – Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui…
Memahami Istilah Global Stocktake dalam Aksi Iklim Internasional
Di berbagai belahan dunia, negara-negara terus berlomba mencapai ambisi iklim sebagai respons terhadap peningkatan dampak perubahan iklim sekaligus komitmen sesuai…
Bahaya Bakar Sampah Hasilkan Zat Beracun dan Perparah Krisis Iklim
Kegiatan membakar sampah nampaknya masih menjadi salah satu opsi penanganan sampah yang paling banyak dilakukan masyarakat saat ini. Hal ini…