5 Perusahaan Ini Sukses Melakukan Investasi Karbon

Dalam era di mana aspek keberlanjutan menjadi faktor utama dalam strategi bisnis global, investasi karbon telah menjadi bagian penting dalam upaya perusahaan mengurangi dampak lingkungan mereka. Investasi karbon tidak hanya berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim, tetapi juga dapat meningkatkan efisiensi operasional dan reputasi perusahaan. 

Beberapa perusahaan telah menunjukkan upaya mereka dengan mengadopsi strategi inovatif dan menanamkan modal besar dalam teknologi rendah karbon serta proyek kompensasi emisi. Berikut adalah contoh lima perusahaan yang sukses melakukan investasi karbon, mari simak ulasannya! 

Microsoft: Pengurangan Jejak Karbon

Salah satu perusahaan yang berinvestasi pada pengurangan karbon adalah Microsoft. Perusahaan ini telah menetapkan target ambisius untuk menjadi carbon negative pada tahun 2030 dan bahkan berencana menghapus seluruh emisi karbon yang telah dihasilkan sejak didirikan pada tahun 1975. Untuk mencapai tujuan ini, Microsoft telah mengalokasikan lebih dari US$1 miliar melalui Climate Innovation Fund guna mendukung teknologi energi bersih dan proyek pengurangan karbon. Selain itu, pada tahun 2021, Microsoft membeli lebih dari 1,3 juta metrik ton karbon offset dari proyek-proyek yang melibatkan penyerapan karbon alami dan teknologi Direct Air Capture (DAC).

Perusahaan ini juga meningkatkan efisiensi operasionalnya dengan menerapkan kecerdasan buatan (AI) untuk mengoptimalkan konsumsi energi di pusat data mereka. Dengan strategi ini, Microsoft tidak hanya mengurangi jejak karbonnya, tetapi juga mendorong inovasi dalam teknologi ramah lingkungan. 

Tesla: Transportasi Rendah Karbon

Perusahaan berikutnya yang juga berinvestasi dalam inisiatif karbon adalah Tesla, yang telah menjadi pelopor dalam transisi menuju kendaraan rendah karbon. Dengan inovasi di sektor kendaraan listrik dan energi bersih, Tesla berhasil menciptakan dampak besar dalam pengurangan emisi global. Sejak 2012, kendaraan Tesla telah menghindarkan lebih dari 20 juta metrik ton CO₂ dari atmosfer dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil. Selain itu, Tesla berinvestasi dalam penyimpanan energi berskala besar, seperti proyek Tesla Megapack, yang membantu meningkatkan keandalan jaringan listrik berbasis energi terbarukan.

Perusahaan ini juga memperoleh miliaran dolar dari penjualan kredit karbon kepada perusahaan lain, yang kemudian digunakan kembali untuk mengembangkan teknologi energi bersih lebih lanjut. Dengan strategi ini, Tesla membuktikan bahwa investasi dalam teknologi rendah karbon tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga dapat menjadi model bisnis yang menguntungkan.

Shell: Energi Bersih

6

Shell telah berinvestasi secara signifikan dalam pasar karbon sebagai bagian dari strategi dekarbonisasinya. Perusahaan ini terlibat dalam berbagai proyek kredit karbon, termasuk reforestasi, perlindungan hutan, dan teknologi penangkapan serta penyimpanan karbon (CCS). Salah satu proyek unggulannya, Quest CCS Project di Kanada, telah berhasil menangkap lebih dari 7 juta ton CO₂ sejak beroperasi. 

Baca juga artikel lainnya : 3 Negara Penghasil Emisi Karbon Terbesar di Dunia

Di kawasan ASEAN, Shell melihat peluang besar untuk memperluas investasi karbonnya dengan mendukung mekanisme perdagangan karbon dan proyek energi bersih. Perusahaan ini bekerja sama dengan pemerintah dan sektor swasta untuk mendanai proyek restorasi alam, seperti rehabilitasi hutan mangrove yang dapat menyerap karbon dalam jumlah besar.

Unilever: Rantai Pasok Berkelanjutan

Sebagai salah satu perusahaan konsumen terbesar di dunia, Unilever telah mengintegrasikan investasi karbon ke dalam strategi rantai pasoknya. Perusahaan ini berinvestasi dalam proyek pertanian regeneratif yang bertujuan untuk mengurangi emisi dari rantai pasok bahan bakunya. 

Melalui inisiatif seperti Clean Future, Unilever telah berhasil mengurangi emisi dari produk pembersihnya hingga 20% dengan mengganti bahan baku berbasis fosil dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Langkah-langkah ini menunjukkan bagaimana investasi karbon dapat diterapkan dalam skala besar di industri barang konsumsi, sekaligus mendorong inovasi dan keberlanjutan di seluruh rantai pasok global.

Apple: Net-Zero di Seluruh Ekosistem

Perusahaan berikutnya yang juga sukses berinvestasi karbon adalah Apple. Sebagai perusahaan ternama di dunia, Apple telah menetapkan target ambisius untuk mencapai carbon neutrality di seluruh rantai pasok dan produknya pada tahun 2030. Langkah ini sejalan dengan komitmennya terhadap energi bersih, yang telah dibuktikan sejak tahun 2020 ketika Apple mengumumkan bahwa seluruh operasional globalnya telah sepenuhnya berbasis energi terbarukan. Untuk mendukung transisi ini, Apple telah menginvestasikan lebih dari US$4,7 miliar dalam obligasi hijau, yang digunakan untuk mendanai berbagai proyek energi bersih dan pengurangan karbon.

Lima perusahaan di atas telah membuktikan bahwa dengan komitmen yang kuat, alokasi dana yang tepat, dan inovasi teknologi, investasi karbon dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan dan industri. Investasi karbon bukan lagi sekadar tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga menjadi strategi bisnis yang cerdas dan menguntungkan. 

Terutama untuk pelaku bisnis dan industri, saat ini, telah hadir Satuplatform yang dapat membantu inisiatif lingkungan perusahaan. Sebagai all-in-one climate management solution, Satuplatform menyediakan berbagai layanan dan konsultasi mengenai karbon dan ESG bagi perusahaan dari berbagai sektor industri. Mari coba FREE DEMO nya sekarang!

Similar Article