Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan, Indonesia telah menjalin berbagai kerjasama bilateral dengan negara-negara mitra guna mempercepat transisi menuju pembangunan berkelanjutan. Kerjasama ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengelolaan hutan dan energi terbarukan hingga pengurangan emisi karbon serta pendanaan hijau.
Artikel ini akan membahas berbagai bentuk kerjasama bilateral Indonesia dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dengan data dan analisis terkini.
Table of Contents
ToggleKerja sama Bilateral Program REDD+ dengan Norwegia
Indonesia dan Norwegia telah menjalin kerjasama bilateral dalam program REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) sejak 2010. Melalui skema ini, Norwegia berkomitmen memberikan insentif keuangan kepada Indonesia berdasarkan pencapaian dalam pengurangan deforestasi. Seperti pada tahun 2021, Indonesia menerima US$56 juta dari Norwegia sebagai pembayaran berbasis hasil atas keberhasilannya menurunkan emisi karbon dari deforestasi.
Program REDD+ telah berkontribusi pada pengurangan deforestasi hingga 75% di beberapa wilayah seperti Kalimantan dan Sumatra. Di samping itu, skema ini mendukung inisiatif restorasi ekosistem gambut dan hutan mangrove yang berperan penting dalam menyerap karbon.
Kerja sama Bilateral Transisi Energi Bersih dengan Jepang
Baca juga artikel lainnya : Apa itu Laporan Keberlanjutan? Berikut Pengertian dan Contohnya
Jepang merupakan salah satu mitra utama Indonesia dalam pengembangan energi terbarukan dan efisiensi energi. Melalui program seperti Asia Energy Transition Initiative (AETI), Jepang membantu Indonesia dalam meningkatkan investasi pada sektor energi hijau. Pemerintah Jepang memberikan dukungan finansial untuk proyek energi terbarukan di Indonesia, termasuk tenaga surya dan angin.
Selain itu, kolaborasi dalam Joint Crediting Mechanism (JCM) memungkinkan transfer teknologi ramah lingkungan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca di sektor industri dan transportasi.
Ekonomi Sirkular dan Pengurangan Sampah Plastik dengan UE
Uni Eropa (UE) telah berkontribusi secara signifikan dalam mendorong implementasi ekonomi sirkular di Indonesia, terutama dalam pengelolaan limbah plastik dan pencemaran laut. Sebagai mitra Indonesia, Uni Eropa memberikan dukungan finansial untuk program pengurangan sampah plastik di beberapa kota besar di Indonesia.
Melalui inisiatif EU SWITCH-Asia, Indonesia mendapatkan dukungan teknis dalam meningkatkan sistem daur ulang dan mengembangkan solusi inovatif untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Kemitraan ini juga berfokus pada penguatan kebijakan Extended Producer Responsibility (EPR), yang mewajibkan produsen bertanggung jawab terhadap pengelolaan limbah produk mereka.
Pembiayaan Hijau dari USAID
Amerika Serikat dan Indonesia memiliki kemitraan bilateral yang kuat. Salah satunya adalah dalam sektor pembiayaan hijau melalui skema investasi yang mendukung proyek ramah lingkungan. Amerika, melalui U.S. Agency for International Development (USAID) bukan hanya memberikan dukungan finansial, namun juga memberikan bantuan teknis untuk mengembangkan green bond dan sustainability-linked loans yang mendukung proyek-proyek infrastruktur hijau.
Infrastruktur Berkelanjutan dengan China
China telah menjadi salah satu mitra strategis Indonesia dalam membangun infrastruktur yang lebih ramah lingkungan. Melalui kerangka kerja Belt and Road Initiative (BRI), banyak proyek infrastruktur hijau telah dikembangkan di Indonesia.
Kolaborasi ini juga mencakup pembangunan sistem transportasi berkelanjutan, seperti proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi. Selain itu, China membantu Indonesia dalam penelitian dan implementasi teknologi carbon capture and storage (CCS) guna mengurangi emisi dari industri berat.
Kerjasama bilateral memainkan peran penting dalam mempercepat upaya Indonesia menuju keberlanjutan lingkungan. Dukungan dari negara mitra tidak hanya berupa pendanaan, tetapi juga transfer teknologi, peningkatan kapasitas, serta penguatan kebijakan. Dengan terus mengembangkan dan mengoptimalkan berbagai bentuk kemitraan ini, Indonesia dapat mempercepat pencapaian target Net-Zero Emission dan memperkuat posisinya dalam pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia.
Terutama untuk pelaku bisnis dan industri di Indonesia, saat ini, telah hadir Satuplatform yang dapat membantu inisiatif lingkungan perusahaan. Sebagai all-in-one climate management solutions, Satuplatform menyediakan berbagai layanan dan konsultasi bagi perusahaan dari berbagai sektor industri. Mari coba FREE DEMO nya sekarang!
Similar Article
Bagaimana Peran Perang dan Militer sebagai Kontributor Jejak Karbon Global
Konflik dan perang menciptakan kontributor jejak karbon baru dengan dampak signifikan dan sayangnya, sebagian besar tidak dihitung. Emisi ini jarang…
Why Product Lifespan Is the Next Frontier for Sustainable Business
Embracing product longevity and extending product lifespan emerges as a current and indispensable strategic priority for cultivating sustainable business growth…
Green Building sebagai Cara Mengurangi Jejak Karbon, Ini yang Perlu Dilakukan!
Di tengah isu perubahan iklim yang semakin mendesak, bisnis dan masyarakat global mulai sadar pentingnya pembangunan yang lebih ramah lingkungan.…
Unveiling the Environmental Impact of Children’s Toys Industry
The global toy industry plays a significant role in early childhood development, creativity, and education. Toys bring joy, imagination, and…
ESG as Sustainability Initiatives for Modern Industry
In today’s world, sustainability is no longer just a “nice-to-have”, but it’s a must. With rising concerns about climate change,…
ESG Strategies for Business Growth in Developing Countries
In today’s fast-changing world, businesses are no longer only measured by profits. Companies are now expected to be responsible for…