Beralihnya penggunaan dari mobil konvensional bertenaga bensin ke mobil listrik (electric vehicle) oleh masyarakat telah ramai terjadi dalam beberapa tahun ke belakang.
Di Indonesia sendiri, populasi mobil bertenaga listrik terus meningkat setiap tahunnya, terutama di dua tahun terakhir. Menurut data dari Listrik Indonesia, penggunaan mobil listrik masih berada di angka 1.473 unit saja. Akan tetapi, jumlah orang yang menggunakan mobil listrik kemudian terus meningkat menjadi 41.743 unit pada 2022 dan meroket sampai dengan 133.225 unit pada pertengahan 2024.
Baca Juga: Transportasi Berkelanjutan sebagai Fasilitas Kendaraan Umum
Selain karena tawaran penjualan mobil listrik sangat menarik ditambah fiturnya yang juga semakin beragam, para konsumen mobil listrik mengungkap bahwa biayanya lebih irit karena tidak lagi perlu mengisi bensin.
Lalu, di antara mobil listrik dan mobil bensin siapa ya yang lebih ramah lingkungan?
Table of Contents
ToggleJejak Karbon Proses Pembakaran Bahan Bakar
Dilansir dari DW, mobil bensin dan kendaraan listrik punya catatan jejak karbon yang berbeda secara signifikan.
Karena masih mengandalkan bahan bakar fosil, mobil bensin mungkin dapat menyebabkan eksploitasi minyak bumi untuk mendukung operasionalnya. Mobil bensin juga melepaskan CO2 dan polutan lain, termasuk NO yang berkontribusi terhadap perubahan iklim dan berdampak buruk terhadap kesehatan.
Mobil berbahan bakar fosil memungkinkan untuk mengeluarkan 48 ton karbon dioksida (CO2), di mana jumlahnya lebih banyak 40 persen daripada kendaraan listrik sebab tidak ada proses pembakaran dalam mengoperasikan kendaraan ini.
Oleh karena mobil listrik menghasilkan nol emisi saat digunakan, artinya tidak menghasilkan gas buang yang menyebabkan polusi udara. Ini adalah suatu kelebihan di antara keduanya.
Pengisian Daya Menghasilkan Emisi Tidak Langsung
Mobil listrik dikenal tidak menghasilkan jejak karbon selama digunakan dan pengoperasiannya lebih bersih karena mengandalkan listrik. Akan tetapi, dampak lingkungan dari penggunaan mobil listrik masih tidak dapat dihindari, terutama dari hal pengisian dayanya.
Menghadirkan mobil listrik dalam kehidupan berarti menambah satu lagi beban yang perlu ditanggung pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan. Jika listrik berasal dari bahan bakar fosil, pengisian daya kendaraan listrik menyebabkan emisi tidak langsung.
Akan lebih baik jika jika listrik untuk mengisi daya electric vehicle berasal dari sumber hijau atau energi terbarukan seperti tenaga surya atau angin. Menjadikannya lebih ramah lingkungan dan hemat biaya operasional.
Butuh Dukungan Infrastruktur yang Memadai
Jika kita sudah sering melihat dan bisa menemukan stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU di berbagai lokasi tanpa kerepotan, sayangnya stasiun pengisian daya mobil listrik masih sangatlah terbatas. Di luar kota besar, belum bisa terjamin bahwa kita bisa menemukan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di banyak titik. Terlebih SPKLU yang memiliki fitur pengisian cepat (fast charging).
Oleh karena itu, dibutuhkan adaptasi infrastruktur yang memungkinkan dibangunnya lebih banyak stasiun pengisian daya agar lebih praktis bagi pengguna. Mobil listrik bisa dibilang lebih minim polusi udara dan hemat biaya operasional, cocok untuk yang ingin berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon.
Meskipun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, jangan lupa mempertimbangkan penggunaan transportasi umum sebagai pilihan moda transportasi yang lebih ramah lingkungan lainnya!
Anda juga bisa memulai langkah lainnya dengan menerapkan konsep sustainability management dalam kegiatan operasional perusahaan atau organisasi? Jalankan rencana tersebut dengan lebih mudah bersama Satuplatform!
Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.
Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:
- Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
- Menghitung & mengelola emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
- Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional
Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!
Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.
Similar Article
The Future of Eco-Conscious Consumerism and What It Means for Your Business
The rise of eco-conscious consumerism is one of the most significant shifts in the marketplace today. Consumers are increasingly aware…
Sustainability as a Competitive Advantage: An Investment in Your Business’s Future
What Is Sustainability in Business? Sustainability in business refers to operating in a way that meets current needs without compromising…
5 Negara yang Terancam Tenggelam akibat Pemanasan Global
Pemanasan global nampaknya tidak lagi bisa dianggap sepele sebab pengaruhnya saat ini sudah semakin mengancam keberlangsungan hidup masyarakat dan makhluk…
Budaya Bersepeda di Belanda yang Sukses Kurangi Emisi Karbon
Belanda dikenal sebagai negara dengan budaya bersepeda yang sangat kuat. Budaya bersepeda di negeri ini sepertinya telah menjadi sebuah keunikan…
Waspada Produksi Jejak Karbon dari Limbah Rumah Tangga
Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi limbah telah menjadi dampak dari kegiatan sehari-hari manusia yang tak terhindarkan, dapat bersumber dari aktivitas…
Peran Lahan Basah dalam Mitigasi Perubahan Iklim
Lahan basah merupakan salah satu ekosistem bumi yang punya peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, salah satunya mendukung upaya mitigasi…