Aktivitas mendaki gunung merupakan salah satu kegiatan alam yang menyenangkan sekaligus memacu adrenaline. Namun terkadang, sering kali ditemui sampah yang ditinggalkan dari para pendaki gunung dan menjadi beban bagi lingkungan. Dari kondisi ini, mulai bermunculan aksi peduli lingkungan dari para pendaki gunung untuk menjaga kelestarian alam.
Mari simak beberapa aksi cinta alam dari para pendaki gunung yang menginspirasi, berikut ini!
Table of Contents
Toggle7 Jurnalis Palu di Gunung Nokilalaki
Aksi cinta alam yang dilakukan para pendaki gunung menjadi salah satu bentuk nyata kepedulian dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Tidak dapat dipungkiri, alam yang lestari memang perlu dijaga sampai ke generasi mendatang. Hal inilah yang dilakukan oleh tujuh jurnalis di Palu, yakni Amar Sakti (Mercusuar), Abdul Faiz M Sengka (Metrosulawesi), Mitha Mainansi (Metro TV), Mohammad Arief (Truestory.id), Rian Saputra (TVRI), Yardin Hasan (Ketua AJI Palu) melalui kegiatan membersihkan gunung Nokilalaki.
Baca juga artikel lainnya : Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia
Mereka awalnya berencana menaklukkan puncak Gunung Nokilalaki pada 28-30 April 2023, tetapi menemukan pemandangan memilukan berupa sampah berserakan di shelter II dan III. Dengan plastik sampah seadanya, mereka segera membersihkan jejak kotor yang ditinggalkan pendaki sebelumnya. Dari aksi tersebut, terkumpul sekitar tiga kilogram sampah plastik, termasuk bungkus makanan, botol plastik, hingga sepatu dan sandal rusak.
Pembersihan Sampah Gunung oleh Kemenko PMK
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) pada tahun 2024 menggelar aksi membersihkan gunung di Gunung Prau dan Kawasan Wisata Alam Dieng. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini berhasil mengumpulkan 934 kg sampah. Berbagai pihak dilibatkan dalam kegiatan ini, termasuk instansi pemerintah, komunitas peduli lingkungan, dan mitra swasta. Aksi ini merupakan gerakan nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan. Kegiatan ini mencakup pembersihan di jalur pendakian Gunung Prau, Sunrise Camp, Sunset Area, serta kawasan wisata Sikidang dan Candi Arjuna.
Dari kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas serta mendorong pemerintah daerah untuk mengadopsi kebijakan perlindungan lingkungan yang lebih ketat. Sementara itu, Koordinator Aksi Nyata Revolusi Mental Bersih Gunung Prau, Panca Yudha Dirgantara, mengungkapkan bahwa masih ditemukan sampah “purba” dari tahun 2003 dan 2005, menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran pendaki akan kelestarian alam.
Kepedulian Lingkungan Waradipa Unilak
Organisasi Kemahasiswaan Waradipa Unilak dari Universitas Lancang Kuning juga memiliki kegiatan kebersihan lingkungan di Gunung Talang, Solok, Sumatra Barat. Mahasiswa yang tergabung dalam kegiatan ini mendaki Gunung Talang setinggi 2.567 MDPL sekaligus melakukan aksi konservasi dengan membersihkan sampah di jalur pendakian. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan di kawasan alam.
Kegiatan kepedulian lingkungan Waradipa Unilak mendapat dukungan penuh dari Wakil Rektor III Unilak, Dr. Bagio Kadaryanto, yang mengapresiasi inisiatif Waradipa Unilak dalam menggabungkan pendakian dengan aksi sosial. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh edukasi bagi mahasiswa dan masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan.
Aksi Bersih-Bersih Gunung Forkompala
Kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan juga dilakukan oleh Forum Komunitas Pecinta Alam (Forkompala) dengan aksi bersih-bersih di Gunung Butak pada Juni 2023. Kegiatan ini melibatkan sekitar 147 pendaki dari 25 komunitas, termasuk enam anggota Difabel Pecinta Alam (Difpala) yang memiliki disabilitas netra dan mental. Aksi bersih-bersih gunung ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap sampah yang berserakan akibat ulah pendaki yang tidak bertanggung jawab, terutama di kawasan sabana yang menjadi habitat bunga edelweiss yang langka dan dilindungi.
Anggota Forkompala dari Komunitas Suro Badog, menegaskan bahwa aksi ini bertujuan untuk pelestarian alam dan akan dilakukan secara berkala. Selain membersihkan jalur pendakian dari Pos I hingga puncak, mereka juga merenovasi mushola di Pos I dengan dana yang berasal dari iuran para pendaki. Ia berharap para pendaki tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga ikut menjaganya dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Keberlanjutan Lingkungan Penting dalam Mendukung Kehidupan
Setelah menyimak beberapa aksi cinta alam dari para pendaki gunung di atas, dapat disadari bahwa membersihkan sampah di gunung bukan hanya tentang menjaga keindahan alam, tetapi juga merupakan investasi dalam keberlanjutan ekosistem yang mendukung kehidupan.
Sampah plastik dan bahan non-organik lainnya dapat mencemari tanah serta sumber air yang menjadi penopang bagi ekosistem dan masyarakat sekitar. Jika dibiarkan, pencemaran ini dapat mengganggu keseimbangan lingkungan dan merusak daya dukung alam. Gunung yang bersih akan menjaga keanekaragaman hayati, menciptakan udara yang lebih sehat, serta memastikan kelangsungan ekosistem yang menjadi aset berharga bagi generasi mendatang.
Selain aspek lingkungan, kebersihan gunung juga berdampak pada sektor ekonomi dan bisnis ekowisata. Destinasi alam yang terjaga kelestariannya memiliki daya tarik lebih tinggi bagi wisatawan, menciptakan peluang bisnis yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal hingga produk-produk berbasis konservasi. Dengan menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan, ekowisata yang bertanggung jawab dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi tanpa merusak lingkungan, memastikan bahwa alam tetap menjadi aset berharga yang memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pihak.
Bisnis dan industri juga dapat ikut serta dalam mendukung kelestarian alam dan ekosistem di daerah gunung. Terutama saat ini, telah hadir Satuplatform yang dapat membantu inisiatif lingkungan perusahaan. Sebagai all-in-one solution, Satuplatform menyediakan berbagai layanan dan konsultasi bagi perusahaan dari berbagai sektor industri. Mari coba FREE DEMO nya sekarang!
Similar Article
Food Loss dan Dampaknya terhadap Iklim dan Lingkungan
Food loss atau kehilangan pangan adalah salah satu masalah besar yang sering luput dari perhatian. Food loss mengacu pada makanan…
YONO: Tren Gaya Hidup Ala Gen Z Tahun 2025
Di tahun 2025, tren gaya hidup terus berkembang, terutama di kalangan Gen Z yang dikenal adaptif terhadap perubahan sosial dan…
Penyerap Karbon Luar Biasa: Pohon Mangrove, Petai, dan Durian
Dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatnya kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer, peran pohon sebagai penyerap karbon alami menjadi semakin…
Waste to Energy (WTE) : Negara Swedia Lakukan Impor Sampah
Di tengah kondisi bumi yang semakin ‘overwhelmed’ dengan limbah di lingkungan, impor sampah menjadi suatu mekanisme yang kini mulai semakin…
Bagaimana Kerjasama Sister-City untuk Dukung Fasilitas Kota yang Ramah Lingkungan?
Dalam menghadapi tantangan lingkungan perkotaan, banyak kota di dunia menjalin hubungan sister-city guna bertukar pengalaman dan teknologi dalam membangun fasilitas…
Gen Z’s Initiatives Towards A Better Environment
As environmental concerns continue to escalate, Generation Z (Gen Z) has emerged as a driving force in the movement toward…