Table of Contents
Toggle“All Eyes On Papua” dan Keanekaragaman Hayati
Munculnya tagar “All Eyes On Papua” sebagai upaya penolakan atas isu pembabatan hutan adat Papua yang memiliki beragam keanekaragaman hayati, memunculkan beragam respon dari berbagai pihak. Ramai masyarakat dengan suaranya mendesak pemerintah untuk mulai memikirkan ulang rencana, sebab dikhawatirkan akan banyak dampak yang bisa terjadi dari dijalankannya proyek tersebut.
Isu bermula dari rencana pembabatan hutan Papua, tepatnya di Boven Digeol, yang akan dilakukan untuk membangun perkebunan kelapa sawit oleh PT Indo Asiana Lestari. Rencana tersebut kemudian mendapat penolakan keras dari masyarakat adat suku Awyu dari Boven Digoel dan Suku Moi dari Sorong.
Baca Juga: 3 Ancaman Terbesar terhadap Ketahanan Pangan Global Di Masa Sekarang
Penolakan Pembabatan Hutan yang Mengganggu Keanekaragaman Hayati
Penolakan oleh masyarakat adat dilakukan karena hutan adat merupakan sumber penghidupan yang penting dan utama bagi masyarakat setempat. Hutan seluas 36 ribu hektar tersebut, yang luasnya setara dengan separuh wilayah DKI Jakarta, telah secara turun temurun mendukung kehidupan mereka dan hilangnya hutan berpotensi menghilangkan hak hidup masyarakat adat.
Setelah berbagai upaya yang dilakukan, dikutip dari Antara, per Juni 2024, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah mengerjakan pengembalian status hutan adat wilayah yang masuk dalam hutan primer. Setelahnya KLHK menyebut status tersebut tidak dapat dibuka lagi oleh perusahaan swasta, termasuk di Kabupaten Boven Digoel.
Lalu, apa saja keanekaragaman hayati yang ada di balik hutan Papua yang disebut salah satu surganya beragam flora dan fauna di dunia?
Keanekaragaman Hayati di Hutan Papua
Dikutip dari situs Lestari Papua, Kabupaten Boven Digoel memiliki keanekaragaman ekosistem yang bervariasi dan masuk ke dalam Daerah Burung Endemik (DBE). Hutan di bagian utara memiliki vegetasi yang lebih kompleks seperti rawa, danau, mangrove, hingga hutan hujan tropis. Sedangkan di bagian selatan lebih banyak variasi jenis burung, seperti beragam spesies cendrawasih, kaswari, dan lainnya.
Keanekaragaman kupu-kupu juga cukup tinggi di sini. Kupu-kupu dianggap merupakan hewan peka terhadap perubahan habitat dan dapat dijadikan indikator keseimbangan atau kerusakan ekosistem. Selain itu, ada
Kemudian dikutip dari Econusa, kawasan ini juga diketahui memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Pada area hutan rawa gambut, terdapat bermacam flora seperti sagu, gaharu, gambir, masohi, dan bus, bahan-bahan alami yang dibutuhkan masyarakat lokal. Terdapat juga beragam fauna seperti ikan, babi, rusa, hingga hewan bertubuh besar lain yang menjadi sumber penghidupan masyarakat.
Keanekaragaman hayati di hutan Papua sangat penting untuk ekologi global dan juga memiliki nilai budaya yang tinggi bagi masyarakat adat setempat. Pembabatan hutan ini mengancam keberlangsungan berbagai spesies dan ekosistem yang unik, serta kehidupan masyarakat adat yang bergantung pada hutan untuk mata pencaharian dan budaya mereka.
Similar Article
Low GHG Emission, High Impact: Everyday Materials That Could Reshape Green Manufacturing
The shift toward sustainable production practices has spurred growing interest in low-carbon materials that support greener industrial processes. Emerging materials,…
Does “Eco-friendly” Labels Mean Green Product in Green Industry?
Businesses and consumers alike are navigating a flood of products claiming to be “eco-friendly” or “green.” These labels, often used…
Dilema Biomassa: Transisi Energi Berkelanjutan atau Perusakan Lingkungan?
Dalam upaya mencapai target net-zero emission pada 2060, Indonesia mendorong transisi energi dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan.…
Energi Terbarukan di Indonesia: Mengapa Surya dan Hidro Menjadi Pilihan Utama?
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energinya. Di tengah komitmen untuk mencapai net…
Emisi Karbon Penerbangan Meningkat: Tantangan Baru bagi Industri Aviasi
Emisi Karbon Sektor Penerbangan Setelah mengalami penurunan drastis selama pandemi COVID-19, industri penerbangan global kini menunjukkan pemulihan yang signifikan. Namun,…
Adaptasi Bisnis di Era Krisis Energi
Pasokan bahan bakar menjadi semakin terbatas, dengan harga yang melambung tinggi, merupakan salah satu bukti bahwa dunia sedang mengalami krisis…