Bisakah Menjadikan Kegiatan Pertambangan Lebih Ramah Lingkungan?

Pertambangan menjadi satu dari sekian aktivitas manusia yang termasuk ke dalam faktor yang dapat mempengaruhi kondisi iklim dan mengganggu lingkungan alam. Baca juga: Ancaman Kerusakan Lingkungan dari Aktivitas Pertambangan

Pertambangan dilakukan untuk mendapatkan sumber daya alam yang berharga seperti mineral, logam, batu bara, dan bahan tambang lainnya. Industri ini masih diperlukan untuk mendukung berbagai sektor ekonomi juga memenuhi kebutuhan manusia.

Meski begitu, aktivitas pertambangan memiliki dampak yang signifikan bagi lingkungan dan sosial. Pertambangan masih sering kali berjalan tanpa berorientasi pada alam sehingga menimbulkan sisa berupa pencemaran lingkungan dan berdampak negatif pada kesehatan manusia. Baca Juga: Jejak Karbon di Industri Pangan

Lalu mungkinkah aktivitas pertambangan berjalan lebih ramah lingkungan dan baik bagi bumi?

Dampak Aktivitas Pertambangan

Industri ekstraktif atau pertambangan menyebabkan dampak paling dramatis terhadap lingkungan alam dan kesehatan manusia.

Jejak operasinya sering kali berbekas dan tidak akan hilang dalam waktu yang lama. Bahkan para pekerja di industri ini tidak seluruhnya memikirkan dampak yang bisa timbul setelahnya. 

Beberapa dampak utama aktivitas pertambangan di antaranya:

  1. Menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen dioksida (NO2) yang seluruhnya berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim.
  2. Memerlukan pembukaan lahan sehingga berpotensi dilakukannya deforestasi dan penghancuran ekosistem alami. Akibatnya, emisi CO2 meningkat disebabkan oleh pengurangan vegetasi yang berperan menyerap karbon dari atmosfer.
  3. Mencemari sistem air bawah tanah dan permukaan serta menimbulkan dampak negatif di hilir.
  4. Mencemari udara yang berdampak pada kondisi kesehatan yang buruk.
  5. Menyebabkan degradasi tanah akibat dari penggunaan bahan kimia dalam proses ekstraksi mineral.
  6. Meningkatkan ketergantungan akan kebutuhan energi fosil yang berdampak pada sulitnya mengendalikan emisi gas rumah kaca.

Praktik pertambangan yang bertanggung jawab, berkelanjutan, dan berbasis pada prinsip-prinsip keberlanjutan sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan serta kesejahteraan masyarakat.

Penting juga untuk menggabungkan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dalam aktivitas pertambangan. Bertujuan agar dapat mencapai keseimbangan antara kebutuhan sumber daya dan pelestarian lingkungan serta memperhitungkan dampaknya terhadap perubahan iklim global.

Menerapkan Sustainable Mining

International Energy Forum terus berupaya mendorong dunia untuk segera menyadari perlunya perubahan dalam industri ini untuk menuju kerangka kerja yang lebih ramah lingkungan dan beretika.

Sustainable Mining

Pentingnya pertambangan berkelanjutan telah diakui di tingkat tertinggi pemerintahan , termasuk dalam KTT Bumi tahun 1992 di Rio de Janeiro dan KTT Dunia tentang Pembangunan Berkelanjutan tahun 2002.

Beberapa hal yang dapat industri pertambangan lakukan adalah

1. Pengelolaan Limbah yang Efektif

Praktik yang tepat bertujuan mengurangi pencemaran lingkungan. Metode pemrosesan seperti pengolahan limbah padat dan cair, daur ulang, dan penggunaan teknologi hijau untuk mengurangi dampak limbah adalah bagian dari praktik berkelanjutan.

2. Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang

Praktiknya termasuk rehabilitasi dan reklamasi lahan bekas tambang untuk mengembalikan fungsi ekosistem asli, meningkatkan kualitas tanah, dan mendukung keanekaragaman hayati.

3. Beralih Ke Sumber Energi Terbarukan

Peralihan menuju sumber energi yang lebih ramah lingkungan meminimalisasi kegiatan dan dampak yang bisa dihasilkan dari kegiatan tambang

4. Konservasi Air dan Energi

Pertambangan dapat mengadopsi teknologi dan praktik yang mengurangi penggunaan air dan energi, serta mempromosikan konservasi sumber daya alam. Misalnya, menggunakan sistem pengolahan air yang efisien, mengoptimalkan penggunaan energi, dan mengadopsi energi terbarukan di operasi pertambangan.

5. Transparansi dan Pelaporan

Pertambangan berkelanjutan menerapkan transparansi dan pelaporan yang jelas terkait dengan dampak lingkungan dan sosial dari operasi mereka. Ini termasuk pemantauan dan pelaporan secara rutin terhadap emisi, penggunaan air, kesehatan masyarakat, dan upaya rehabilitasi.

Dengan menerapkan praktik berkelanjutan dalam operasi pertambangan, industri ini dapat berkontribusi positif terhadap lingkungan, masyarakat, dan ekonomi secara keseluruhan, sambil memastikan keberlanjutan sumber daya alam untuk generasi mendatang.

Anda pun dapat turut ikut serta dalam keberlanjutan dengan berkomitmen terhadap prinsip ESG dan mencatat serta melaporkan emisi karbon sebagai bagian dari upaya transparansi dan tanggung jawab sosial. Dapatkan simulasi pengukuran yang komprehensif dengan memanfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform. Coba DEMO GRATIS nya!

Similar Article

5 Brand Kosmetik yang Dukung ESG

Berbagai jenis dan varian dari produk kosmetik yang tersebar luas, menimbulkan potensi sampah kemasan yang menumpuk di landfill. Tidak hanya…