Data Integration for Effortless Carbon Emission Monitoring and Reporting

Data Integration for Effortless Carbon Emission Monitoring and Reporting

Data silos are some of the key reasons for the slow pace of emission measurement in every company. Accessing data for calculations of carbon emission is a challenge since data is stored and managed in isolated systems. This often leads to information being inaccessible and difficult to integrate effectively. This fragmentation not only complicates the process of collecting and analyzing carbon-related data, but also obstructs the creation of a comprehensive view and accuracy of an organization’s carbon emissions. This challenge can be overcome by having the right data integration strategy. Carbon accounting needs the seamless integration of data from various sources such as energy consumption, transportation, supply chain, purchased goods, and services data. Data integration helps with this process of combining data from disparate sources into a unified and coherent structure. Visit: ESG Excellence: A Digital Handbook for Monitoring and Enhancing Corporate Sustainability carbon emission Data Integration Benefits to Handle Carbon Emission Complete Analysis Integrated data enables organizations to conduct comprehensive analyses, identifying hidden relationships between processes and emissions sources. This leads to a more accurate assessment of the carbon impact of various activities. Monitoring Carbon Emission Integrated systems allow tracking of emissions, helping organizations respond promptly to deviations and make informed decisions to reduce their carbon footprint. Efficiency Improvements Integrated data systems can reveal inefficiencies and opportunities for optimisation across operations. For example, by analyzing the entire supply chain, organizations can find ways to reduce transportation-related emissions. Improved Reporting and Transparency Integrated data simplifies the process of generating accurate and detailed emissions reports. These reports are crucial for internal tracking, compliance with regulations, and transparency in sustainability reporting to stakeholders. Satuplatform Carbon Accounting Solution for Industries Satuplatform is a data integration platform that can help companies to streamline their carbon emissions monitoring and reporting processes. Satuplatform offers a variety of features that make it easy to integrate data from disparate sources, including: Calculating scope 1, 2, and 3 carbon footprints across various industries Comparing emissions generated with government-set upper limits/baseline targets Establishing emission reduction targets Automating Greenhouse Gas (GHG) reports Managing sustainability performance & generating sustainability reports Automate your data collection process with bulk upload capabilities and templates that help steer exactly what data is required to start your journey Unify all your sustainability documents in one digital and digestible format. Storing and searching for paper documents is a thing of the past Visualize Your Carbon Emission in One Dashboard Visualizing carbon emission data is an effective way to understand and analyze it. Dashboards are one of the data visualization tools that can be used for this purpose. Dashboards offer several advantages that make them a perfect choice for carbon emission data visualization, including: Presenting data in various formats: Dashboards can present data in various formats, such as graphs, tables, and maps. This allows users to view data from different perspectives and gain a better understanding of it. Customization to user needs: Dashboards can be customized to suit user needs. Users can add or remove visualization elements, change their size and color, and set filters and markers. This allows users to tailor the dashboard to their specific analysis requirements. Ease of data interpretation: Dashboards can make data interpretation easier. Data presented in an appealing and readily understandable visual format can help users grasp it faster and more efficiently. Supporting decision-making: Data presented in an easily understandable visual format can aid in better decision-making. Users can utilize the data to identify trends, patterns, and relationships that are not readily apparent in raw data. Contact Satuplatform and get a FREE DEMO now! Create a sustainable, competitive, and responsible business with Satuplatform.

Kredit Karbon: Solusi Perusahaan Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan

Kredit Karbon: Solusi Perusahaan Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan

Pentingnya Kredit Karbon Perubahan iklim telah menjadi salah satu isu global yang paling mendesak saat ini. Emisi karbon yang terus meningkat dari berbagai aktivitas manusia menjadi salah satu penyebab utama perubahan iklim. Untuk mengatasinya, diperlukan upaya penurunan emisi karbon secara signifikan. Upaya ini tidak hanya dapat dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga oleh sektor swasta, termasuk perusahaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengurangi emisi karbon adalah dengan membeli kredit karbon (carbon credit). Baca Juga: Jejak Karbon : Cara Perhitungan dalam Perusahaan kredit karbon Kredit karbon adalah sertifikat yang mewakili penurunan emisi karbon dioksida (CO2) atau gas rumah kaca lainnya sebesar satu ton. Kredit karbon dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti proyek-proyek konservasi hutan, energi terbarukan, dan efisiensi energi. Perusahaan dapat membeli kredit karbon untuk memenuhi komitmennya dalam mengurangi emisi karbon. Manfaat Kredit Karbon bagi Perusahaan Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dari pembelian kredit karbon, antara lain: Membantu perusahaan untuk mengurangi emisi karbon. Pembelian kredit karbon dapat membantu perusahaan untuk mengurangi emisi karbonnya tanpa perlu melakukan perubahan signifikan pada proses produksinya. Meningkatkan reputasi perusahaan. Perusahaan yang berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon akan mendapatkan reputasi yang baik di mata konsumen dan masyarakat. Membuka peluang bisnis baru. Perusahaan yang memiliki kredibilitas dalam hal lingkungan dapat membuka peluang bisnis baru, seperti penyediaan jasa konsultasi lingkungan atau penjualan produk-produk ramah lingkungan. Cara Membeli Kredit Karbon Kredit karbon dapat dibeli dari berbagai lembaga yang menawarkan perdagangan karbon. Lembaga-lembaga ini biasanya bermitra dengan proyek-proyek pengurangan emisi karbon untuk menerbitkan kredit karbon. Dalam memilih lembaga perdagangan karbon, perusahaan perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain: Kepercayaan: Lembaga perdagangan karbon harus memiliki kredibilitas dan dapat dipercaya dalam memberikan kredit karbon yang valid. Transparansi: Lembaga perdagangan karbon harus transparan dalam hal proses penerbitan kredit karbon. Keterjangkauan: Harga kredit karbon harus terjangkau bagi perusahaan. Kredit karbon merupakan salah satu solusi bagi perusahaan untuk mewujudkan komitmennya dalam mengurangi emisi karbon. Dengan membeli kredit karbon, perusahaan dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim dan meningkatkan reputasinya di mata konsumen dan masyarakat. Baca Juga: Emisi Gas Rumah Kaca Scope 1, 2 dan 3 Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Kredit Karbon: Solusi Perusahaan Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Pentingnya Kredit Karbon Perubahan iklim telah menjadi salah satu isu global yang paling mendesak saat ini. Emisi karbon yang terus meningkat dari berbagai aktivitas manusia menjadi salah satu penyebab utama perubahan iklim. Untuk mengatasinya, diperlukan upaya penurunan emisi karbon secara signifikan. Upaya ini tidak hanya dapat dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga oleh sektor swasta, termasuk perusahaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengurangi emisi karbon adalah dengan membeli kredit karbon (carbon credit). Baca Juga: Jejak Karbon : Cara Perhitungan dalam Perusahaan kredit karbon Kredit karbon adalah sertifikat yang mewakili penurunan emisi karbon dioksida (CO2) atau gas rumah kaca… ESG: 3 Kriteria yang Harus Perusahaan Penuhi Pengertian ESG merupakan singkatan dari Environmental, Social, and Governance. ESG adalah konsep yang mengedepankan kegiatan pembangunan, investasi maupun bisnis yang berkelanjutan sesuai dengan tiga kriteria tersebut yaitu lingkungan, sosial serta tata kelola. Baca Juga: ESG Ratings: Kriteria dan Investasi Beberapa waktu ini, ESG menjadi perhatian semua masyarakat karena potensi jangka panjang yang diberikan kepada investasi pada pemangku kepentingan, tidak terbatas dengan pemegang saham saja. Konsep ESG ini merupakan praktik untuk mengukur, mengungkapkan, serta mempertanggung jawabkan kepada semua pemangku kepentingan baik di dalam maupun luar perusahaan.  esg Kriteria ESG Kriteria Lingkungan Hidup  Pada kriteria ini, terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi… Energi Baru Terbarukan yang Diterapkan di Indonesia Pengertian Energi baru terbarukan (EBT) merupakan sumber daya energi yang diperoleh dari sumber-sumber alam yang terbarukan dan dapat diperbaharui secara berkelanjutan. Sumber energi ini melibatkan proses alam yang terus menerus tersedia, diantaranya: Matahari Angin Air Panas bumi Biomassa energi baru terbarukan Potensi Energi Baru Terbarukan Pada COP26 tahun 2021, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM),  mengatakan bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk melakukan penurunan emisi gas rumah kaca yang dipertegas bahwa Indonesia akan mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat. Baca Juga: Konservasi Energi: Pengertian, Tujuan, dan Langkah untuk Mewujudkannya Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan atau… Emisi Gas Rumah Kaca Scope 1, 2 dan 3 Pengetian Emisi gas rumah kaca (GHG) mengacu pada pelepasan gas-gas tertentu ke atmosfer yang dapat berperan dalam fenomena perubahan iklim. Gas-gas ini menyebabkan efek rumah kaca, yang mempertahankan panas matahari di atmosfer dan berkontribusi pada peningkatan suhu global. Baca Juga: Upaya Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Beberapa gas rumah kaca yang dimaksud antara lain: Karbon dioksida (CO2) Metana (CH4) Nitro oksida (N2O) Gas-gas lainnya (HFCs, PFCs, SF6) emisi gas rumah kaca Protokol Gas Rumah Kaca (GHG Protocol) GHG Protocol diciptakan pada tahun 1998. Protokol ini memiliki tujuan sebagai berikut: Mengembangkan dan Memfasilitasi Standar Pelaporan Emisi Menyediakan panduan dan standar untuk… Sustainability Report: Transparansi Membangun Kepercayaan Sustainability Report – Transparansi terutama dalam bidang akuntansi karbon, memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan dengan pemangku kepentingan. Seiring dengan mulai tingginya kesadaran terhadap lingkungan, upaya perusahaan dalam menunjukkan komitmen dan tanggung jawab terhadap lingkungan, memiliki data yang jelas dan akurat menjadi suatu penilaian penting dalam membangun kepercayaan dan kredibilitas. Sustainability report Transparansi dalam Sustainability Report Transparansi merupakan komitmen terhadap keterbukaan dan kejujuran dalam praktik bisnis. Di dalam sustainability report, hal ini memiliki beberapa manfaat seperti memberikan kesempatan kepada pemangku kepentingan termasuk pelanggan, investor, dan masyarakat umum untuk dapat memahami dampak lingkungan dari sebuah perusahaan. Hal ini termasuk kemampuan suatu… Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Perusahaan Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan …

Emisi Gas Rumah Kaca Scope 1, 2 dan 3

Emisi Gas Rumah Kaca Scope 1, 2 dan 3

Pengetian Emisi gas rumah kaca (GHG) mengacu pada pelepasan gas-gas tertentu ke atmosfer yang dapat berperan dalam fenomena perubahan iklim. Gas-gas ini menyebabkan efek rumah kaca, yang mempertahankan panas matahari di atmosfer dan berkontribusi pada peningkatan suhu global. Baca Juga: Upaya Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Beberapa gas rumah kaca yang dimaksud antara lain: Karbon dioksida (CO2) Metana (CH4) Nitro oksida (N2O) Gas-gas lainnya (HFCs, PFCs, SF6) emisi gas rumah kaca Protokol Gas Rumah Kaca (GHG Protocol) GHG Protocol diciptakan pada tahun 1998. Protokol ini memiliki tujuan sebagai berikut: Mengembangkan dan Memfasilitasi Standar Pelaporan Emisi Menyediakan panduan dan standar untuk perhitungan, pelaporan, dan verifikasi emisi gas rumah kaca. Dengan menyediakan kerangka kerja yang konsisten, perusahaan dan organisasi dapat mengukur serta melaporkan emisi dengan cara yang dapat dibandingkan dan diverifikasi. Standar ini membantu dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca. Mendorong Praktik Manajemen Emisi yang Berkelanjutan GHG Protocol berusaha untuk mendorong perusahaan dan organisasi untuk mengelola emisi gas rumah kaca secara berkelanjutan. Dengan memberikan panduan tentang pengukuran emisi yang komprehensif, GHG Protocol membantu perusahaan dan organisasi memahami sumber emisi dan mengidentifikasi peluang untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan. Ini berkontribusi pada upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dengan mengarahkan perhatian pada mitigasi emisi. GHG Protocol: Scope 1, 2 dan 3 GHG Protocol membagi emisi gas rumah kaca menjadi tiga scope atau lingkup dalam membantu perusahaan dan organisasi dalam mengkategorikan dan mengelola emisi dengan lebih terperinci. Baca Juga: Dampak Peningkatan Gas Rumah Kaca Terhadap Dunia Scope 1 Emisi scope 1 merupakan emisi yang berasal dari sumber atau dikendalikan oleh perusahaan dan organisasi, yaitu: Stationery combustion: Pembakaran dan boiler Mobile combustion: Emisi dari kendaraan yang merupakan milik perusahaan Fugitive combustion: Kebocoran emisi gas rumah kaca dari sumber tertentu seperti AC dan lemari pendingin Process emission: Emisi yang berasal dari proses produksi Industri dari peralatan yang dikendalikan oleh perusahaan Scope 2 Lingkup 2 ini merupakan emisi gas rumah kaca secara tidak langsung yang berasal dari listrik. Dengan kata lain, emisi scope ini bersumber dari konsumsi energi listrik perusahaan. Scope 3 Scope 3 merupakan emisi tidak langsung yang terkait dengan kegiatan perusahaan, tetapi tidak dimiliki atau dikendalikan secara langsung oleh perusahaan tersebut, diantaranya: Rantai pasokan Distribusi produk Penggunaan produk Perjalanan bisnis Pengelolaan sampah Dan lain sebagainya Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Emisi Gas Rumah Kaca Scope 1, 2 dan 3 Pengetian Emisi gas rumah kaca (GHG) mengacu pada pelepasan gas-gas tertentu ke atmosfer yang dapat berperan dalam fenomena perubahan iklim. Gas-gas ini menyebabkan efek rumah kaca, yang mempertahankan panas matahari di atmosfer dan berkontribusi pada peningkatan suhu global. Baca Juga: Upaya Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Beberapa gas rumah kaca yang dimaksud antara lain: Karbon dioksida (CO2) Metana (CH4) Nitro oksida (N2O) Gas-gas lainnya (HFCs, PFCs, SF6) emisi gas rumah kaca Protokol Gas Rumah Kaca (GHG Protocol) GHG Protocol diciptakan pada tahun 1998. Protokol ini memiliki tujuan sebagai berikut: Mengembangkan dan Memfasilitasi Standar Pelaporan Emisi Menyediakan panduan dan standar untuk… Sustainability Report: Transparansi Membangun Kepercayaan Sustainability Report – Transparansi terutama dalam bidang akuntansi karbon, memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan dengan pemangku kepentingan. Seiring dengan mulai tingginya kesadaran terhadap lingkungan, upaya perusahaan dalam menunjukkan komitmen dan tanggung jawab terhadap lingkungan, memiliki data yang jelas dan akurat menjadi suatu penilaian penting dalam membangun kepercayaan dan kredibilitas. Sustainability report Transparansi dalam Sustainability Report Transparansi merupakan komitmen terhadap keterbukaan dan kejujuran dalam praktik bisnis. Di dalam sustainability report, hal ini memiliki beberapa manfaat seperti memberikan kesempatan kepada pemangku kepentingan termasuk pelanggan, investor, dan masyarakat umum untuk dapat memahami dampak lingkungan dari sebuah perusahaan. Hal ini termasuk kemampuan suatu… Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Perusahaan Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Menurut PP Nomor 50 Tahun 2012, K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sedangkan berdasarkan OHSAS 18001:2007, K3 didefinisikan sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja, tamu atau orang lain di tempat kerja. Baca Juga: Dampak Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Peraturan yang mengatur terkait pelaksanaan K3 antara lain: Undang-Undang Nomor… Company Culture Suatu Perusahaan Company Culture  Company culture adalah nilai, tujuan, sikap, dan praktik bersama yang menjadi nilai dan ciri perusahaan atau organisasi. Aspek-aspek yang dapat dilihat seperti lingkungan kerja, kebijakan perusahaan, dan perilaku karyawan. Budaya perusahaan seringkali hanya tersirat, tidak difefinisikan secara tertulis dan tegas, mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan Company Culture Faktor yang Mempengaruhi  Company culture tidak terlepas dari beberapa faktor berikut:  Nilai perusahaan Sejarah perusahaan Visi dan misi perusahaan Praktik nilai-nilai perusahaan Sumber daya manusia  Tempat kerja  Jenis Budaya Perusahaan Kebudayaan Klan (Clan Culture) Budaya perusahaan klan biasanya terjadi di perusahaan dimana anggota staf… Hak Asasi Manusia Bagi Setiap Individu Pengertian Hak Asasi Manusia Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia (HAM) atau human rights merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Setiap orang wajib untuk menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi haknya setiap individu manusia serta tidak dapat dirampas oleh siapapun karena dilindungi secara nasional (Undang-Undang) maupun internasional (PBB). Baca Juga: Hak Pekerja yang Dilindungi UU Ketenagakerjaan Hak Asasi Manusia Hal yang perlu diperhatikan terkait HAM antara lain: Tidak dapat dicabut …

Jejak Karbon : Cara Perhitungan dalam Perusahaan

Jejak Karbon : Cara Perhitungan dalam Perusahaan

Pengertian Jejak karbon adalah ukuran total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu aktivitas, baik individu maupun organisasi. Emisi gas rumah kaca ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti konsumsi energi, transportasi, produksi makanan, dan pengelolaan limbah. Baca Juga: Dampak Peningkatan Gas Rumah Kaca Terhadap Dunia Jejak karbon Cara Menghitung Jejak Karbon dalam Sebuah Perusahaan Ada beberapa cara untuk menghitung jejak karbon dalam sebuah perusahaan. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). LCA adalah metode yang digunakan untuk menganalisis dampak lingkungan dari suatu produk atau aktivitas sepanjang siklus hidupnya, mulai dari bahan baku, produksi, konsumsi, hingga pembuangan. Baca Juga: Memahami Jejak Karbon Dalam melakukan perhitungan dengan metode LCA, perusahaan perlu mengumpulkan data tentang berbagai sumber emisi di dalam perusahaan, seperti: Konsumsi energi Transportasi Produksi makanan Pengelolaan limbah Data-data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus LCA untuk menghitung total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh perusahaan. Contoh Rumus LCA Berikut adalah contoh rumus LCA untuk menghitung jejak karbon dari konsumsi energi: Jejak Karbon = Konsumsi Energi * Faktor Emisi Dimana: Konsumsi Energi adalah jumlah energi yang dikonsumsi oleh perusahaan dalam satuan metrik ton ekuivalen CO2 (MTCO2e) Faktor Emisi adalah koefisien yang menunjukkan jumlah emisi CO2 yang dihasilkan dari setiap satuan energi yang dikonsumsi Misalnya, jika sebuah perusahaan menggunakan 10.000 MWh listrik dalam setahun, dan faktor emisi untuk listrik adalah 0,67 MTCO2e/MWh, maka jejak karbon dari konsumsi energi perusahaan tersebut adalah: Jejak Karbon = 10.000 MWh * 0,67 MTCO2e/MWh = 6.700 MTCO2e Metode Perhitungan Lainnya Selain metode LCA, ada beberapa metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung jejak karbon dalam sebuah perusahaan. Beberapa metode tersebut antara lain: Metode Emission Inventory: Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data tentang sumber-sumber emisi di dalam perusahaan, kemudian menghitung total emisi dari masing-masing sumber. Metode Carbon Footprint Calculation Tool: Metode ini menggunakan alat bantu untuk menghitung jejak karbon. Alat bantu ini biasanya tersedia secara online dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Pilihan metode yang digunakan untuk perhitungan tergantung pada berbagai faktor, seperti kompleksitas aktivitas perusahaan, ketersediaan data, dan anggaran. Dengan mengetahui jejak karbonnya, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi emisi dan berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran akan dampak lingkungan, menemukan peluang untuk mengurangi emisi, dan meningkatkan kredibilitas perusahaan. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article CollaborAction Satuplatform dalam Langkah Membumi Festival Satuplatform, platform yang mendukung inisiatif keberlanjutan khususnya pada Carbon & ESG Management, dengan bangga mengumumkan keterlibatannya sebagai Ecopreneur Partner dalam acara Langkah Membumi Festival, yang diselenggarakan oleh Ecoxyztem dan Blibli Tiket Action pada 2-3 November 2024 di Senayan Park, Jakarta. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan dan menginspirasi tindakan positif untuk bumi melalui berbagai kegiatan, diskusi, dan aksi nyata. Dalam festival yang penuh semangat ini, untuk itu Satuplatform berkomitmen dalam memperkenalkan dan mendukung berbagai produk serta inisiatif ramah lingkungan yang berfokus pada perhitungan reduksi emisi karbon dan arah keberlanjutan. Tak hanya itu, Satuplatform juga mengkampanyekan aksi… 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Carbon Accounting – Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global. Kegiatan industri diketahui menyumbang paling banyak emisi karbon ke atmosfer. Di Indonesia saja, sekitar 70 persen penyumbang emisi karbon …

Financed Emission: Mendukung Transisi Emisi Nol Bersih

Financed Emission: Mendukung Transisi Emisi Nol Bersih

Bank memiliki peran penting dalam mendukung transisi emisi nol bersih. Hal ini karena bank memberikan kredit dan investasi kepada berbagai sektor ekonomi, termasuk sektor-sektor yang menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK). Dengan mengelola financed emission, bank dapat membantu nasabahnya untuk mengurangi emisi GRK dan berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi perubahan iklim. Baca Juga: Mengenal Green Accounting Financed Emissison Apa itu Financed Emission? Financed emission adalah emisi GRK yang dihasilkan oleh nasabah bank. Emisi ini dapat berasal dari berbagai kegiatan, seperti produksi, konsumsi, dan transportasi. Bank dapat mengelola financed emission dengan menerapkan berbagai strategi, seperti: Mengukur dan melaporkan financed emission nasabahnya. Hal ini penting untuk memahami dampak lingkungan dari kegiatan usaha nasabah. Mengembangkan kebijakan dan praktik yang mendorong nasabah untuk mengurangi emisi GRK. Kebijakan ini dapat mencakup, misalnya, persyaratan untuk nasabah untuk melaporkan emisi GRK mereka dan untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi emisi. Menawarkan produk dan layanan yang mendukung transisi emisi nol bersih, seperti kredit untuk proyek energi terbarukan dan investasi dalam proyek-proyek yang bertujuan untuk mengurangi emisi GRK. Financed Emission Bank Dapat Mendukung Transisi Emisi Nol Bersih Ada beberapa cara yang dapat dilakukan bank untuk mendukung transisi emisi nol bersih, antara lain: Menerapkan kebijakan dan praktik yang mendorong nasabah untuk mengurangi emisi GRK, seperti persyaratan untuk nasabah untuk melaporkan emisi GRK mereka dan untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi emisi. Menawarkan produk dan layanan yang mendukung transisi emisi nol bersih, seperti kredit untuk proyek energi terbarukan dan investasi dalam proyek-proyek yang bertujuan untuk mengurangi emisi GRK. Mendukung pengembangan teknologi rendah karbon, seperti energi terbarukan dan penyimpanan energi. Bermitra dengan pemangku kepentingan lain, seperti pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan perusahaan, untuk mendukung transisi emisi nol bersih. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Baca Juga: Prinsip-Prinsip Etika Keuangan dan Akuntansi dalam Perusahaan Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Sustainability Report dan Fungsinya Apa Itu Sustainability Report?  Sustainability report atau laporan keberlanjutan merupakan sebuah praktik terkait pengukuran, pengungkapan, dan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang ditujukan kepada pemangku kepentingan secara internal maupun eksternal. Singkatnya, sustainability report merupakan laporan yang didasarkan pada konsep sustainability development. Baca Juga: Sustainability dan Sustainable Business Sustainability Report Untuk implementasinya, laporan ini didukung oleh UU Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007. Secara global mengacu pada Global Reporting Initiative (GRI), sementara di Indonesia mengacu pada National Center for Corporate Reporting (NCSR) yang merupakan organisasi pertama yang mengembangkan sustainability report di Indonesia. Baca Juga:… Jejak Karbon : Cara Perhitungan dalam Perusahaan Pengertian Jejak karbon adalah ukuran total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu aktivitas, baik individu maupun organisasi. Emisi gas rumah kaca ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti konsumsi energi, transportasi, produksi makanan, dan pengelolaan limbah. Baca Juga: Dampak Peningkatan Gas Rumah Kaca Terhadap Dunia Jejak karbon Cara Menghitung Jejak Karbon dalam Sebuah Perusahaan Ada beberapa cara untuk menghitung jejak karbon dalam sebuah perusahaan. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). LCA adalah metode yang digunakan untuk menganalisis dampak lingkungan dari suatu produk atau aktivitas sepanjang siklus hidupnya, mulai dari bahan… Financed Emission: Mendukung Transisi Emisi Nol Bersih Bank memiliki peran penting dalam mendukung transisi emisi nol bersih. Hal ini karena bank memberikan kredit dan investasi kepada berbagai sektor ekonomi, termasuk sektor-sektor yang menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK). Dengan mengelola financed emission, bank dapat membantu nasabahnya untuk mengurangi emisi GRK dan berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi perubahan iklim. Financed Emissison   Apa itu Financed Emission? Financed emission adalah emisi GRK yang dihasilkan oleh nasabah bank. Emisi ini dapat berasal dari berbagai kegiatan, seperti produksi, konsumsi, dan transportasi. Bank dapat mengelola financed emission dengan menerapkan berbagai strategi, seperti: Mengukur dan melaporkan financed emission nasabahnya. Hal ini penting untuk memahami dampak… Green Supply Chain Dalam Perusahaan Definisi dan Konsep Green supply chain adalah salah satu pendekatan strategis dalam bidang supply chain yang berfokus pada praktek berkelanjutan dalam setiap aspek rantai pasok dalam perusahaan. Tujuan utamanya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mempromosikan penggunaan sumber daya yang lebih efisien. Green supply chain selalu mempertimbangkan serta menyisipkan prinsip-prinsip keberlanjutan dan keberlangsungan lingkungan hidup dalam proses pengadaan, produksi, transportasi, penyimpanan, hingga distribusi produk. Hal ini mencakup pemilihan bahan baku yang ramah lingkungan, penggunakan energi terbarukan, pengurangan limbah, pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, dan pengoptimalan logistik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Dalam hal ini merupakan pengintegrasian perspektif lingkungan… Green Marketing dan Penerapannya Di Indonesia Pengertian Green marketing adalah sebuah konsep yang meliputi pengembangan seluruh kegiatan pemasaran untuk merangsang dan mempertahankan perilaku konsumen yang ramah lingkungan. Proses marketing ini harus memiliki keuntungan bagi lingkungan dan alam. Produk yang dipromosikan dengan green marketing adalah produk yang ramah lingkungan. Proses produksinya pun harus tidak merusak lingkungan. Misalnya produk yang bebas dari materi yang bersifat beracun dan berbahaya bagi lingkungan. Bisa juga produk yang terbuat dari bahan yang bisa didaur ulang atau produk yang didesain supaya bisa dipakai kembali. Baca Juga : Mengenal Green Accounting Tujuan Perusahaan Melakukan Investasi di Green Marketing? Tujuan green marketing dapat merujuk pada… Dampak Peningkatan Gas Rumah Kaca Terhadap Dunia Pengertian Gas Rumah Kaca Gas rumah kaca adalah gas alami yang terdapat di atmosfer bumi dan memiliki kemampuan menyerap radiasi inframerah dari matahari dan bumi. Gas rumah kaca menyebabkan efek rumah kaca, yaitu kemampuan untuk mempertahankan sebagian panas yang terpancar dari bumi. Hal ini membuat suhu di permukaan bumi menjadi hangat dan menjadi layak dihuni. Gas rumah kaca umumnya terdiri dari: Penyebab Peningkatan Gas Rumah Kaca Beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan gas rumah …

Dampak Peningkatan Gas Rumah Kaca Terhadap Dunia

Dampak Peningkatan Gas Rumah Kaca Terhadap Dunia

Pengertian Gas Rumah Kaca Gas rumah kaca adalah gas alami yang terdapat di atmosfer bumi dan memiliki kemampuan menyerap radiasi inframerah dari matahari dan bumi. Gas rumah kaca menyebabkan efek rumah kaca, yaitu kemampuan untuk mempertahankan sebagian panas yang terpancar dari bumi. Hal ini membuat suhu di permukaan bumi menjadi hangat dan menjadi layak dihuni. Gas rumah kaca umumnya terdiri dari: Penyebab Peningkatan Gas Rumah Kaca Beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan gas rumah kaca adalah sebagai berikut: Dampak Negatif Gas Rumah Kaca Terhadap Bumi Tanpa disadari, peningkatan gas rumah kaca yang tidak tekontrol dapat meningkatkan efek rumah kaca dan memberikan dampak negatif terhadap bumi, diantaranya: Gas Rumah Kaca dan Kenaikan Suhu Global Kenaikan suhu global atau dikenal sebagai pemanasan global (global warming) merupakan fenomena peningkatan suhu global yang terjadi di atmosfer dan permukaan bumi. Jika lingkungan mengalami perubahan suhu akan mengubah bentuk tatanan ekosistem, diantaranya: Menurut BBC News Indonesia, Ilmuwan telah memprediksi bahwa suhu di bumi akan melewati ambang batas yang telah ditetapkan yaitu 1,5 derajat Celcius antara saat ini sampai dengan tahun 2027. Tetapi para ilmuwan menekankan bahwa kemungkinan hanya terjadi sementara, walaupun situasi tersebut tetap mengkhawatirkan. Maksud dari prediksi di atas adalah bahwa bumi akan menjadi 1,5 derajat Celcius lebih hangat dibandingkan dengan paruh kedua abad ke-19. Jika hal ini terjadi, maka akan memberikan dampak seperti gelombang panas yang akan terjadi lebih lama, fenomena badai yang lebih intens sampai dengan kebakaran hutan. Fenomena ini disebabkan oleh peningkatan efek rumah kaca. Baca Juga : Upaya Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Gas Rumah Kaca dan Perubahan Iklim Global Perubahan iklim yang signifikan seperti suhu udara dan curah hujan. Dampak dari fenomena pemanasan global yang disebabkan oleh efek rumah kaca. Iklim berubah karena beberapa faktor yang disebabkan oleh alam dan aktivitas manusia, diantaranya: Jika iklim mengalami perubahan secara terus menerus akan memberikan dampak sebagai berikut: Peningkatan Intensitas Cuaca Ekstrem Perubahan iklim berdampak pada cuaca ekstrem seperti curah hujan yang tinggi dan musim kemarau yang berkepanjangan. Cuaca ekstrem sendiri diartikan sebagai keadaan iklim yang berubah cepat dan menimbulkan bencana alam di mana penyebab utamanya adalah efek rumah kaca. Baca Juga : Memahami Jejak Karbon Indonesia menjadi salah satu negara yang merasakan hal ini seperti: Dampak dari fenomena cuaca ekstrem ini diantaranya: Gas Rumah Kaca dan Kenaikan Permukaan Air Laut Kenaikan permukaan air laut adalah fenomena naiknya kenaikan air laut di mana penyebab utamanya adalah efek rumah kaca. Fenomena ini terjadi karena dua hal, yaitu: Menurut Kompas, sekitar 900 juta orang yang tinggal di pesisir di seluruh dunia akan menjadi korban dari kenaikan permukaan air laut ini yang berjalan lebih cepat sejak tahun 1900. Dampak dari kenaikan permukaan air laut adalah sebagai berikut: Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Perusahaan Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Menurut PP Nomor 50 Tahun 2012, K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sedangkan berdasarkan OHSAS 18001:2007, K3 didefinisikan sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja, tamu atau orang lain di tempat kerja. Baca Juga: Dampak Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Peraturan yang mengatur terkait pelaksanaan K3 antara lain: Undang-Undang Nomor… Company Culture Suatu Perusahaan Company Culture  Company culture adalah nilai, tujuan, sikap, dan praktik bersama yang menjadi nilai dan ciri perusahaan atau organisasi. Aspek-aspek yang dapat dilihat seperti lingkungan kerja, kebijakan perusahaan, dan perilaku karyawan. Budaya perusahaan seringkali hanya tersirat, tidak difefinisikan secara tertulis dan tegas, mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan Company Culture Faktor yang Mempengaruhi  Company culture tidak terlepas dari beberapa faktor berikut:  Nilai perusahaan Sejarah perusahaan Visi dan misi perusahaan Praktik nilai-nilai perusahaan Sumber daya manusia  Tempat kerja  Jenis Budaya Perusahaan Kebudayaan Klan (Clan Culture) Budaya perusahaan klan biasanya terjadi di perusahaan dimana anggota staf… Hak Asasi Manusia Bagi Setiap Individu Pengertian Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia (HAM) atau human rights merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Setiap orang wajib untuk menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi haknya setiap individu manusia serta tidak dapat dirampas oleh siapapun karena dilindungi secara nasional (Undang-Undang) maupun internasional (PBB). Baca Juga: Hak Pekerja yang Dilindungi UU Ketenagakerjaan Hak Asasi Manusia Hal yang perlu diperhatikan terkait HAM antara lain: Tidak dapat dicabut Tidak dapat dipisahkan Semua hak saling bergantung Cerminan dari kebutuhan hidup Selain hak, setiap orang juga memiliki tanggung jawab untuk menghormati… Supply Chain Management Apa Itu Supply Chain Management? Supply chain management adalah proses mengelola flow barang dan jasa suatu bisnis, termasuk setiap langkah yang terlibat dalam mengubah bahan baku dan komponen menjadi produk akhir serta mengirimkannya kepada pelanggan utama. Supply chain management dikatakan efektif apabila dapat membantu menyederhanakan aktivitas perusahaan agar dapat menghilangkan pemborosan, memaksimalkan nilai pelanggan, dan memperoleh keunggulan kompetitif di market. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan supply chain management Bagaimana Fase Supply Chain Management?  Perencanaan (Planning) Pada tahap ini, meliputi proses menyusun perencanaan agar dapat membantu flow Supply Chain agar lebih efisien. Proses ini umumnya berkaitan dengan pengumpulan data dan… Sustainability Report dan Fungsinya Apa Itu Sustainability Report?  Sustainability report atau laporan keberlanjutan merupakan sebuah praktik terkait pengukuran, pengungkapan, dan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan …

Standar Emisi Euro – Euro 2, 3, 4, 5, dan 6

Standar Emisi Euro – Euro 2, 3, 4, 5, dan 6

Apa Itu Standar Emisi Euro? Standar emisi euro merupakan standar yang digunakan negara eropa untuk kualitas udara di negara eropa. Semakin tinggi standar euro yang ditetapkan maka semakin kecil batas kandungan yang didalamnya. Seperti gas karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, volatil hidrokarbon, dan partikel lain yang berdampak negatif kepada manusia dan lingkungan. Baca Juga : Persetujuan Teknis (Pertek) Pembuangan Emisi Sesuai dengan Baku Mutu Standar Emisi Euro 2 Dimulai pada tahun 1996, euro 2 memperkenalkan batas emisi yang berbeda untuk mesin bensin dan diesel pada parameter emisi. Standar Emisi Euro 3 Dimulai pada tahun 2000, memperkenalkan batas terpisah untuk emisi hidrokarbon dan nitrogen oksida untuk mesin bensin dan mesin diesel. Standar Emisi Euro 4 Kemudian pada tahun 2005, euro 4 mulai diperkenalkan. Euro 4 mengurangi secara signifikan ambang batas untuk partikulat dan nitrogen oksida di dalam mesin diesel. Beberapa mobil bermesin diesel baru memperoleh saringan partikel diesel yang dapat menangkap 99% partikulat. Standar Emisi Euro 5 Pada tahun 2009, euro 5 mengenalkan diesel particulate filters untuk semua mobil diesel. Batas partikulat dapat juga diperkenalkan untuk mesin bensin direct injection. Standar Emisi Euro 6 Kemudian pada tahun 2014, mengenalkan penurunan hingga 67% tingkat nitrogen oksida yang diizinkan pada bahan bakar diesel dan pengenalan batas jumlah partikel untuk bensin. Produsen menggunakan dua metode untuk memenuhi batas-batas diesel pada Euro 6. Metode pertama melalui reduksi katalitik selektif yang melibatkan cairan pengubah nitrogen oksida menjadi air dan nitrogen yang disemprotkan ke dalam knalpot mobil. Metode kedua sistem resirkulasi gas buang dipasang menggantikan sebagian gas buang untuk mengurangi jumlah nitrogen yang dapat diubah menjadi NOx. Batas Emisi di Indonesia Batas emisi kendaraan bermotor di Eropa juga diadopsi di beberapa negara dengan berbagai modifikasi tidak terkecuali di Indonesia. Indonesia saat ini memberlakukan batas emisi euro 4 melalui peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017 dan berlaku dua tahun setelahnya untuk kendaraan bermotor tipe M, N, dan O. Kendaraan bermotor tipe M yaitu mobil angkutan orang, tipe N mobil angkutan barang, dan tipe O untuk kendaraan bermotor gandengan atau tempel. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral bersama Pertamina bertugas mengembangkan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi euro 4. Namun saat ini Indonesia belum bisa memberlakukan batas emisi euro 5 ataupun euro 6 karena bahan bakarnya yang belum tersedia. Baca Juga : Baku Mutu Emisi dan Penerapannya Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Perusahaan Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Menurut PP Nomor 50 Tahun 2012, K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sedangkan berdasarkan OHSAS 18001:2007, K3 didefinisikan sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja, tamu atau orang lain di tempat kerja. Baca Juga: Dampak Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Peraturan yang mengatur terkait pelaksanaan K3 antara lain: Undang-Undang Nomor… Company Culture Suatu Perusahaan Company Culture  Company culture adalah nilai, tujuan, sikap, dan praktik bersama yang menjadi nilai dan ciri perusahaan atau organisasi. Aspek-aspek yang dapat dilihat seperti lingkungan kerja, kebijakan perusahaan, dan perilaku karyawan. Budaya perusahaan seringkali hanya tersirat, tidak difefinisikan secara tertulis dan tegas, mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan Company Culture Faktor yang Mempengaruhi  Company culture tidak terlepas dari beberapa faktor berikut:  Nilai perusahaan Sejarah perusahaan Visi dan misi perusahaan Praktik nilai-nilai perusahaan Sumber daya manusia  Tempat kerja  Jenis Budaya Perusahaan Kebudayaan Klan (Clan Culture) Budaya perusahaan klan biasanya terjadi di perusahaan dimana anggota staf… Hak Asasi Manusia Bagi Setiap Individu Pengertian Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia (HAM) atau human rights merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Setiap orang wajib untuk menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi haknya setiap individu manusia serta tidak dapat dirampas oleh siapapun karena dilindungi secara nasional (Undang-Undang) maupun internasional (PBB). Baca Juga: Hak Pekerja yang Dilindungi UU Ketenagakerjaan Hak Asasi Manusia Hal yang perlu diperhatikan terkait HAM antara lain: Tidak dapat dicabut Tidak dapat dipisahkan Semua hak saling bergantung Cerminan dari kebutuhan hidup Selain hak, setiap orang juga memiliki tanggung jawab untuk menghormati… Supply Chain Management Apa Itu Supply Chain Management? Supply chain management adalah proses mengelola flow barang dan jasa suatu bisnis, termasuk setiap langkah yang terlibat dalam mengubah bahan baku dan komponen menjadi produk akhir serta mengirimkannya kepada pelanggan utama. Supply chain management dikatakan efektif apabila dapat membantu menyederhanakan aktivitas perusahaan agar dapat menghilangkan pemborosan, memaksimalkan nilai pelanggan, dan memperoleh keunggulan kompetitif di market. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan supply chain management Bagaimana Fase Supply Chain Management?  Perencanaan (Planning) Pada tahap ini, meliputi proses menyusun perencanaan agar dapat membantu flow Supply Chain agar lebih efisien. Proses ini umumnya berkaitan dengan pengumpulan data dan… Sustainability Report dan Fungsinya Apa Itu Sustainability Report?  Sustainability report atau laporan keberlanjutan merupakan sebuah praktik terkait pengukuran, pengungkapan, dan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang ditujukan kepada pemangku kepentingan secara internal maupun eksternal. Singkatnya, sustainability report merupakan laporan yang didasarkan pada konsep sustainability development. Baca Juga: Sustainability dan Sustainable Business Sustainability Report Untuk implementasinya, laporan ini didukung oleh UU Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007. Secara global mengacu pada Global Reporting Initiative (GRI), sementara di Indonesia mengacu pada …

Upaya Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Upaya Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Gas rumah kaca (GRK) merupakan gas di atmosfer (terbentuk secara alami maupun antropogenik) yang menyerap dan memancarkan radiasi inframerah. Berbagai aktivitas manusia, khususnya sejak masa pra-industrialisasi, mendorong bertambahnya emisi GRK di atmosfer. Baca Juga : Mengenal Gas Rumah Kaca Pemerintah juga berupaya mengurangi emisi GRK sebesar 314-398 juta ton CO2 pada 2030 mendatang. Dalam upaya mengurangi emisi yang dihasilkan gas rumah kaca, terdapat beberapa yang dapat dilakukan seperti berikut ini Pengurangan Penggunaan Bahan Bakar Fosil Aspermigas menyebut ada dua bentuk energi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk listrik dan Bahan Bakar Minyak (BBM) ataupun Bahan Bakar Gas (BBG). Energi listrik sangat dibutuhkan untuk industri dan perumahan. Energi dalam bentuk listrik tersebut juga menggunakan sumber-sumber energi seperti fosil (batubara, minyak bumi, gas bumi), dan non fosil atau Energi Baru dan Terbarukan (EBT) seperi (Air, Geothermal, Angin, Matahari, Nuklir, Biofuel), yang akan didistribusikan melalui jaringan tegangan tinggi. Sementara, energi BBM/BBG sangat dibutuhkan untuk industri transportasi, rumah tangga, minyak bumi, gas bumi, syntectic fuel, batubara (coal gasification dan coal liquidfaction), Biofuel, Biogas, Hidrogen yang akan didistribusikan melalui pipa/pengangkutan. Di sektor kelistrikan, Indonesia berupaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (CO2) serta harus meningkatkan, di antaranya : Peningkatan Efisiensi Energi Efisiensi energi atau first fuel merupakan inti dan tumpuan untuk transisi menuju energi bersih oleh hampir seluruh negara di dunia. Efisiensi energi merupakan sumber daya energi yang melimpah, tidak memerlukan penggunaan bahan bakar, dan murah untuk diekstraksi. Pemerintah Indonesia mendorong implementasi efisiensi energi dalam memenuhi target reduksi emisi sesuai Nationally Determined Contributions (NDC) dan mencapai Net-Zero Emissions (NZE) di tahun 2060. Baca Juga : Konservasi Energi – Pengertian, Tujuan, dan Langkah untuk Mewujudkannya Pengembangan Proyek Efisiensi Energi Pemanfaatan Energi Terbarukan Energi terbarukan adalah sumber energi yang asalnya dari sumber daya alam dan tidak akan habis. Di Indonesia, pemanfaatan sumber daya terbarukan terus mengalami peningkatkan sejak 2015 silam. Menurut Badan Pusat Statistik yang menyebutkan bahwa bauran energi terbarukan Indonesia meningkat dari 4,4,% di 2015 menjadi 11,5% di 2020. Kementerian ESDM menargetkan bauran energi terbarukan mencapai 15% pada tahun 2021 dan 23% di tahun 2025. Memprediksi potensi energi terbarukan Indonesia mencapai 417,8 gigawatt (GW). Potensi energi terbarukan sebagai berikut : Penggunaan Teknologi Hijau Teknologi hijau adalah teknik untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak mencemari lingkungan hidup. Teknologi hijau bertujuan menghasilkan berbagai produk dan jasa dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan. Ada 6 prinsip yang diterapkan pada konsep teknologi hijau, yaitu: Contoh Teknologi Hijau Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Perusahaan Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Menurut PP Nomor 50 Tahun 2012, K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sedangkan berdasarkan OHSAS 18001:2007, K3 didefinisikan sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja, tamu atau orang lain di tempat kerja. Baca Juga: Dampak Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Peraturan yang mengatur terkait pelaksanaan K3 antara lain: Undang-Undang Nomor… Company Culture Suatu Perusahaan Company Culture  Company culture adalah nilai, tujuan, sikap, dan praktik bersama yang menjadi nilai dan ciri perusahaan atau organisasi. Aspek-aspek yang dapat dilihat seperti lingkungan kerja, kebijakan perusahaan, dan perilaku karyawan. Budaya perusahaan seringkali hanya tersirat, tidak difefinisikan secara tertulis dan tegas, mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan Company Culture Faktor yang Mempengaruhi  Company culture tidak terlepas dari beberapa faktor berikut:  Nilai perusahaan Sejarah perusahaan Visi dan misi perusahaan Praktik nilai-nilai perusahaan Sumber daya manusia  Tempat kerja  Jenis Budaya Perusahaan Kebudayaan Klan (Clan Culture) Budaya perusahaan klan biasanya terjadi di perusahaan dimana anggota staf… Hak Asasi Manusia Bagi Setiap Individu Pengertian Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia (HAM) atau human rights merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Setiap orang wajib untuk menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi haknya setiap individu manusia serta tidak dapat dirampas oleh siapapun karena dilindungi secara nasional (Undang-Undang) maupun internasional (PBB). Baca Juga: Hak Pekerja yang Dilindungi UU Ketenagakerjaan Hak Asasi Manusia Hal yang perlu diperhatikan terkait HAM antara lain: Tidak dapat dicabut Tidak dapat dipisahkan Semua hak saling bergantung Cerminan dari kebutuhan hidup Selain hak, setiap orang juga memiliki tanggung jawab untuk menghormati… Supply Chain Management Apa Itu Supply Chain Management? Supply chain management adalah proses mengelola flow barang dan jasa suatu bisnis, termasuk setiap langkah yang terlibat dalam mengubah bahan baku dan komponen menjadi produk akhir serta mengirimkannya kepada pelanggan utama. Supply chain management dikatakan efektif apabila dapat membantu menyederhanakan aktivitas perusahaan agar dapat menghilangkan pemborosan, memaksimalkan nilai pelanggan, dan memperoleh keunggulan kompetitif di market. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan supply chain management Bagaimana Fase Supply Chain Management?  Perencanaan (Planning) Pada tahap ini, meliputi proses menyusun perencanaan agar dapat membantu flow Supply Chain agar lebih efisien. Proses ini umumnya berkaitan dengan pengumpulan data dan… Sustainability Report dan Fungsinya Apa Itu Sustainability Report?  Sustainability report atau laporan keberlanjutan merupakan sebuah praktik terkait pengukuran, pengungkapan, dan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang ditujukan kepada pemangku kepentingan secara internal maupun eksternal. Singkatnya, sustainability report merupakan laporan yang didasarkan pada konsep sustainability development. Baca Juga: Sustainability dan Sustainable Business Sustainability Report Untuk …

Memahami Jejak Karbon

Memahami Jejak Karbon

Pengertian Jejak Karbon Jejak karbon atau Carbon footprint adalah jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia pada kurun waktu tertentu. Menjadi suatu instrumen penting dalam mengukur kontribusi individu, komunitas, industri, produk, dan lainnya terhadap perubahan iklim. Dengan menghitung jejak karbon, suatu industri dapat mengetahui sumber emisinya dan dapat meminimalkan penggunaannya sejak dini. Baca Juga : Dekarbonisasi: Menuju Emisi Nol Karbon Dampak Jejak Karbon Cuaca Ekstrim dan Bencana Alam Semakin tinggi jejak karbon yang dihasilkan, semakin tinggi pula dampak negatif yang berikan terhadap bumi. Dapat menyebabkan kenaikan suhu bumi yang sangat ekstrim Peningkatan suhu 0,45-0,75°C yang dapat menimbulkan badai tropis (siklon) serta berbagai bencana alam seperti banjir atau kekeringan. Terdapat perubahan curah hujan ± 2,5 mm/hari Perubahan Produksi Rantai Makanan Perubahan iklim yang disebabkan oleh jejak karbon juga menimbulkan perubahan produksi rantai makanan. Beberapa tanaman sulit untuk tumbuh dengan baik. Daerah yang memproduksi padi (beras) jadi kehilangan kemampuan karena iklim semakin panas. Penyebaran Penyakit Jejak Karbon juga berpengaruh terhadap kesehatan tubuh, misalnya penyebaran penyakit menular seperti malaria. Hal ini disebabkan oleh semakin luasnya pergeseran wilayah tropis ke wilayah sub-tropis, berbagai penyakit tropis juga akan menyebar di berbagai daerah. Rusaknya Ekosistem Laut Semakin banyak gas emisi yang diserapkan oleh laut, akan menyebabkan kadar asam semakin tinggi dan merusak berbagai ekosistem laut. Berbagai hewan laut akan sulit untuk bertahan hidup. Selain itu menimbulkan pula kenaikan air muka laut dan kenaikan suhu di 5,8 juta km2 wilayah perairan Indonesia. Hal ini berbahaya bagi kapal nelayan <10GT. Es di Kutub Mencair Kenaikan suhu bumi yang disebabkan oleh semakin tingginya jejak karbon, juga mengakibatkan lapisan es di kutub semakin menipis. Hal ini menyebabkan ekosistem di kutub menjadi terganggu dan naiknya permukaan laut. Berkurangnya Air Bersih Semakin tingginya jejak karbon dan berpotensi membuat suhu bumi meningkat dan naiknya permukaan air laut. Dampak lain yang biasa kita rasakan yaitu kekeringan. Penyebab Jejak Karbon Carbon footprint berasal dari berbagai sektor-sektor kehidupan yang mana setiap sektor menghasilkan carbon footprint yang berbeda-beda, berikut adalah penyebab yang menghasilkan Carbon footprint Penggunaan transportasi Berbagai aktivitas yang dilakukan sehari-hari menggunakan aneka transportasi, seperti sepeda motor, mobil, bus, hingga pesawat. Kendaraan ini menghasilkan polusi dan emisi yang memperburuk kualitas udara. Berdasarkan data dari International Energy Agency pada tahun 2015, 30% dari total emisi CO2 yang dihasilkan di Indonesia berasal dari sektor transportasi. Dari jumlah itu, 88%-nya berasal dari transportasi darat.   Untuk dapat mengurangi emisi di sektor transportasi adalah memakai angkutan umum jika jarak yang dituju cukup jauh, dan memakai sepeda jika tempat tujuan dekat. Apabila perjalanan mengharuskan membawa kendaraan pribadi gunakanlah kendaraan yang kecil dan konsumsi bahan bakarnya tidak boros. Penggunaan energi listrik Semakin banyak listrik yang digunakan, maka semakin banyak pula emisi karbon yang dihasilkan dari  pembakaran bahan bakar fosil di pembangkit tenaga listrik. Menggunakan listrik secara bijak dengan mematikannya saat tidak digunakan sangat membantu mengurangi jejak karbon. Terlebih jika hal tersebut dilakukan secara berkala Produksi, konsumsi, dan sampah makanan Jejak karbon makanan ialah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan selama proses tersebut, mulai dari penghasilan bahan baku, pengolahannya, hingga pembuangannya. Kemudian, saat sisa makanan menumpuk dan membusuk di tempat pembuangan akhir menghasilkan emisi gas rumah kaca. Data dari Badan Pangan Dunia  (FAO) menunjukkan bahwa setiap tahunnya sampah makanan menghasilkan sekitar 3,3 miliar ton gas rumah kaca yang kemudian terlepas ke atmosfer. Cara mengurangi jejak karbon untuk masalah ini adalah dengan mengurangi konsumsi daging dan produk susu. Memilih konsumsi makanan lokal dan mengurangi konsumsi pangan impor juga dapat memangkas emisi karbon. Baca Juga : Persetujuan Teknis (Pertek) Pembuangan Emisi Sesuai dengan Baku Mutu Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Perusahaan Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Menurut PP Nomor 50 Tahun 2012, K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sedangkan berdasarkan OHSAS 18001:2007, K3 didefinisikan sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja, tamu atau orang lain di tempat kerja. Baca Juga: Dampak Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Peraturan yang mengatur terkait pelaksanaan K3 antara lain: Undang-Undang Nomor… Company Culture Suatu Perusahaan Company Culture  Company culture adalah nilai, tujuan, sikap, dan praktik bersama yang menjadi nilai dan ciri perusahaan atau organisasi. Aspek-aspek yang dapat dilihat seperti lingkungan kerja, kebijakan perusahaan, dan perilaku karyawan. Budaya perusahaan seringkali hanya tersirat, tidak difefinisikan secara tertulis dan tegas, mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan Company Culture Faktor yang Mempengaruhi  Company culture tidak terlepas dari beberapa faktor berikut:  Nilai perusahaan Sejarah perusahaan Visi dan misi perusahaan Praktik nilai-nilai perusahaan Sumber daya manusia  Tempat kerja  Jenis Budaya Perusahaan Kebudayaan Klan (Clan Culture) Budaya perusahaan klan biasanya terjadi di perusahaan dimana anggota staf… Hak Asasi Manusia Bagi Setiap Individu Pengertian Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia (HAM) atau human rights merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Setiap orang wajib untuk menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi haknya setiap individu manusia serta tidak dapat dirampas oleh siapapun karena dilindungi secara nasional (Undang-Undang) maupun internasional (PBB). Baca Juga: Hak Pekerja yang Dilindungi UU Ketenagakerjaan Hak Asasi Manusia Hal yang perlu diperhatikan terkait HAM antara lain: Tidak dapat dicabut Tidak dapat dipisahkan Semua hak saling bergantung Cerminan dari kebutuhan …

Dekarbonisasi: Menuju Emisi Nol Karbon (Zero Emisi)

Dekarbonisasi: Menuju Emisi Nol Karbon (Zero Emisi)

Pengertian Dekarbonisasi Dekarbonisasi adalah suatu proses pengurangan emisi karbon dioksida dan gas-gas rumah kaca lainnya dari aktivitas manusia. Proses ini bertujuan untuk mengurangi kontribusi manusia terhadap perubahan iklim global yang semakin memprihatinkan. Mengapa Dekarbonisasi itu Penting? Perubahan iklim global yang semakin terasa dampaknya seperti kenaikan suhu bumi, peningkatan intensitas bencana alam, serta ancaman terhadap keberlangsungan ekosistem, menjadi bukti bahwa tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca harus dilakukan secepatnya. Dekarbonisasi merupakan salah satu cara untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yang berasal dari berbagai sektor, seperti industri, transportasi, dan sektor energi. Bagaimana Kontribusi Emisi Karbon Terhadap Perubahan Iklim? Emisi karbon berasal dari deforestasi dan penggunaan bahan bakar fosil. Sedangkan emisi gas rumah kaca berasal dari berbagai sektor, seperti industri, transportasi, dan sektor energi. Semakin tinggi tingkat emisi karbon, semakin besar dampaknya terhadap perubahan iklim global.  Perubahan iklim global menyebabkan kenaikan suhu bumi dan perubahan pola cuaca yang tidak terduga, yang berakibat pada terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan naiknya permukaan air laut.  Dampak dari perubahan iklim juga meliputi berkurangnya jumlah air bersih, berkurangnya lahan pertanian, dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati. Roadmap Dekarbonisasi atau Tahapan Menuju Emisi Nol Karbon (Zero Emisi) Berikut adalah beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk mencapai Emisi Nol Karbon, kondisi di mana tidak ada lagi emisi karbon atau gas rumah kaca lainnya dari aktivitas manusia. Terwujudnya Emisi Nol Karbon memerlukan kerjasama dan komitmen dari berbagai pihak. Evaluasi Emisi untuk Dekarbonisasi Pertama-tama, kita perlu mengevaluasi emisi dari berbagai sektor, seperti industri, transportasi, dan sektor energi. Hal ini akan memberikan gambaran mengenai sumber emisi dan tingkat emisi dari masing-masing sektor, sehingga bisa dilakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi emisi. Meningkatkan Efisiensi Energi Meningkatkan efisiensi energi adalah langkah penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Ini bisa dilakukan dengan cara menggunakan teknologi yang lebih efisien, melakukan perawatan secara teratur pada mesin dan peralatan, serta mengadopsi praktik ramah lingkungan dalam aktivitas sehari-hari. Beralih ke Energi Terbarukan untuk Dekarbonisasi Beralih ke energi terbarukan seperti energi matahari, angin, dan air dapat mengurangi emisi karbon dioksida. Energi terbarukan merupakan sumber energi yang tidak terbatas dan tidak menghasilkan emisi karbon dioksida atau gas rumah kaca lainnya. Mengadopsi Teknologi Hijau dalam Menerapkan Dekarbonisasi Mengadopsi teknologi hijau seperti kendaraan listrik, baterai yang dapat didaur ulang, dan teknologi pengolahan limbah yang lebih efektif dapat membantu mengurangi emisi karbon dioksida. Mengubah Perilaku Konsumen Mengubah perilaku konsumen dalam penggunaan energi dan sumber daya juga sangat penting. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengedukasi konsumen tentang praktik yang ramah lingkungan, seperti penggunaan kantong belanja yang dapat digunakan kembali, mematikan peralatan listrik ketika tidak digunakan, dan mengurangi konsumsi daging. Kolaborasi Global Kolaborasi global dalam mencapai zero emisi sangat penting. Semua negara harus bekerja sama dalam mengurangi emisi karbon dan memperkenalkan kebijakan yang mendukung penggunaan energi terbarukan dan teknologi hijau. Kolaborasi global juga dapat mendorong investasi dalam teknologi hijau dan mempercepat proses dekarbonisasi secara global. Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca Terakhir, pengendalian emisi gas rumah kaca juga merupakan langkah penting untuk mencapai zero emisi. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menangkap dan menyimpan gas-gas tersebut agar tidak masuk ke atmosfer, atau dengan cara memperkenalkan teknologi baru yang mengurangi emisi gas rumah kaca.   Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Mewujudkan Dekarbonisasi Apa saja peran pemerintah dalam mewujudkan Emisi Nol Karbon? Pemerintah sebagai Pengatur. Pemerintah dapat mengambil peran sebagai pengatur dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Pemerintah dapat memperkenalkan peraturan dan kebijakan yang mendukung dekarbonisasi, seperti peraturan tentang penggunaan energi terbarukan, teknologi hijau, dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Pemerintah sebagai Investor. Pemerintah juga dapat berperan sebagai investor dalam membiayai inovasi teknologi hijau dan infrastruktur yang mendukung dekarbonisasi. Investasi ini dapat membantu mempercepat proses dekarbonisasi dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor hijau. Pemerintah sebagai Penggerak. Pemerintah dapat berperan sebagai penggerak dalam mempercepat proses dekarbonisasi dengan memperkenalkan program yang mendukung penggunaan energi terbarukan dan beralih dari sumber energi fosil ke sumber energi terbarukan. Apa saja peran masyarakat dalam mewujudkan Emisi Nol Karbon? Masyarakat sebagai Konsumen. Masyarakat dapat berperan dalam dekarbonisasi dengan mengubah perilaku konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memilih produk yang lebih berkelanjutan, mengadopsi praktik yang ramah lingkungan, dan mengurangi penggunaan energi. Masyarakat sebagai Investor. Masyarakat juga dapat berperan sebagai investor dalam membiayai teknologi hijau dan infrastruktur yang mendukung dekarbonisasi. Investasi ini dapat membantu mempercepat proses dekarbonisasi dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor hijau. Masyarakat sebagai Penggerak. Masyarakat dapat menjadi penggerak dalam dekarbonisasi dengan memperjuangkan kebijakan dan peraturan yang mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca, serta mengedukasi orang lain tentang cara mengurangi emisi karbon dan gas rumah kaca. Hal ini dapat dilakukan melalui gerakan sosial, kampanye, dan aksi lingkungan. Tantangan Dekarbonasi Dalam rangka mewujudkan Emisi Nol Karbon, kita memiliki banyak tantangan, mulai dari masalah teknis hingga politik dan sosial. Teknologi dan Infrastruktur. Dekarbonisasi memerlukan teknologi dan infrastruktur yang tepat dan terintegrasi untuk beralih dari sumber energi fosil. Biaya. Dekarbonisasi memerlukan biaya yang besar, baik untuk investasi dalam teknologi terbarukan dan infrastruktur, maupun untuk biaya operasional dan pemeliharaan. Kebijakan dan Regulasi. Kebijakan dan regulasi yang mendukung dekarbonisasi sangat penting untuk mempercepat proses dekarbonisasi. Diperlukan kebijakan dan regulasi yang tepat dan memastikan bahwa mereka diterapkan secara konsisten, agar praktik emisi nol karbon terwujud diterapkan di seluruh sektor. Perilaku Konsumen. Perilaku konsumen dapat menjadi penghalang dalam dekarbonisasi, terutama jika konsumen kurang peduli dengan lingkungan dan tidak memiliki kesadaran tentang pentingnya pengurangan emisi gas rumah kaca. Peran Negara Berkembang. Negara-negara berkembang seringkali mengalami tantangan dalam mengadopsi teknologi terbarukan dan mendapatkan akses ke dana dan sumber daya yang diperlukan untuk dekarbonisasi.  Resistensi Politik. Tantangan politik juga dapat menjadi penghalang dalam dekarbonisasi, terutama jika ada kelompok yang dirugikan dari gerakan dekarbonisasi.  Penerapan Dekarbonasi Bagi Perusahaan Dekarbonisasi berarti pengurangan total emisi karbon, pada semua lingkup emisi karbon. Setiap perusahaan harus menetapkan strategi dekarbonisasi yang sejalan dengan industrinya. Penting bagi perusahaan untuk mengevaluasi jumlah emisi yang secara langsung atau tidak langsung dihasilkan dari operasi bisnisnya, lalu mengidentifikasi opsi untuk menguranginya. Banyak perusahaan yang menghasilkan produk pasti menghasilkan karbon dan mengidentifikasi sumber dan cara mengurangi karbon. Suatu perusahaan memiliki konsultan untuk mengukur dan mengatur karbon yang dikeluarkan. Melalui konsultasi tersebut, suatu perusahaan dapat membangun jalur dekarbonisasi. Baca Juga : Mengenal …