Sustainable Aviation Fuel untuk Penerbangan Ramah Lingkungan

Sustainable Aviation Fuel untuk Penerbangan Ramah Lingkungan

Sustainable Aviation Fuel – Kemajuan teknologi, salah satunya di bidang transportasi, memberikan kemudahan bagi manusia dalam hal mobilisasi. Tidak hanya itu, inovasi pada sektor transportasi juga diperlukan untuk menjadikannya ramah lingkungan. Baca Juga: Inovasi Berkelanjutan untuk Emisi Karbon Sektor Penerbangan Meningkatnya kesadaran akan isu pemanasan global mendorong banyak pihak untuk berpartisipasi dalam menciptakan inisiatif hijau di berbagai hal. Sustainable Aviation Fuel adalah salah satu contohnya. Bahan bakar aviasi berkelanjutan tersebut dianggap mampu menjadi solusi bahan bakar pesawat yang lebih ramah lingkungan karena bersumber dari bahan non-minyak bumi, termasuk minyak nabati, limbah biomassa, minyak kotoran, atau gas sintetis yang dihasilkan dari proses kimia atau termokimia. Emisi di Sektor Penerbangan tanpa Sustainable Aviation Fuel Sama seperti jenis transportasi lainnya, sektor penerbangan masih menjadi penyumbang total emisi gas rumah kaca di dunia. Baca Juga: Emisi Karbon dari Industri Penerbangan Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA), penerbangan disebut menyumbang lebih dari 2% emisi gas rumah kaca dunia serta 12% emisi dari total emisi di bidang transportasi. Angka ini diperkirakan akan terus tumbuh dan meningkat lebih cepat dalam beberapa dekade terakhir dibandingkan emisi yang disumbang kendaraan di darat juga laut. Polutan yang dihasilkan oleh mesin-mesin pesawat udara atau exhaust gas pollution, seperti emisi karbon, oksida sulfur, uap air, jejak kondensasi, dan lainnya dapat memberikan pengaruh terhadap pemanasan global.  Dampak Emisi dari Kegiatan Penerbangan Berdasarkan jurnal teknologi lingkungan berjudul Profil Emisi Gas Buang dari Pesawat Udara tahun 2015, emisi hasil pembuangan pesawat udara dapat merusak lapisan ozon lebih parah dari CFC. Avtur, sebagai bahan bakar utama pesawat terbang, dinilai berperan besar dalam menghasilkan CO2 yang efektif menyerap panas dan berdampak pada global warming. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi yang lebih berkelanjutan di sektor penerbangan untuk menjadikan operasionalnya lebih ramah lingkungan dan aman bagi alam. Hadirnya Inovasi Sustainable Aviation Fuel Sebagai bagian dari langkah mengurangi emisi gas rumah kaca (dekarbonisasi), beberapa tahun ke belakang maskapai penerbangan di seluruh dunia sudah mulai memanfaatkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) sebagai bahan alternatif pengganti bahan bakar jet fosil. SAF terbuat dari salah satu jenis biofuel –limbah dari tumbuhan atau hewan dan residu– serta memiliki potensi mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 80% dibandingkan bahan bakar jet konvensional. SAF sudah banyak digunakan oleh maskapai penerbangan berbagai negara, bahkan oleh lebih dari 360.000 penerbangan komersial di AS dan Eropa. Oleh karena sudah digunakan secara luas, SAF secara penuh telah sesuai dengan standar bahan bakar penerbangan dan tersertifikasi berdasarkan spesifikasi ASTM D7566. Kompatibel dengan mesin pesawat tanpa perlu adanya modifikasi tambahan. Manfaat Sustainable Aviation Fuel Tidak hanya mendukung dekarbonisasi, SAF juga punya manfaat lain bagi penerbangan udara, diantaranya. Dengan terus berkembangnya teknologi dan dukungan dari industri dan pemerintah, SAF diharapkan akan menjadi bagian integral dari masa depan penerbangan yang lebih berkelanjutan. Penggunaan Sustainable Aviation Fuel Di wilayah Asia, ada banyak negara dan maskapai penerbangan yang telah memanfaatkan SAF dalam kegiatan penerbangan. Informasi dari Strait Times menyebut bahwa Singapura berencana mewajibkan semua penerbangan yang berangkat dari negara tersebut untuk menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) mulai tahun 2026. Hal ini dilakukan seiring dengan bergabungnya negara tersebut dalam upaya industri penerbangan global untuk beralih ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Hal yang sama juga berupaya dilakukan oleh negara Asia lainnya, salah satunya Malaysia. Dimulai dengan menetapkan mandat pencampuran SAF yang dimulai dengan 1 persen, menurut Peta Jalan Transisi Energi Nasional yang diterbitkan oleh pemerintah pada tahun 2023. Malaysia menargetkan mandat campuran SAF sebesar 47 persen pada tahun 2050.  Industri dan entitas penghasil emisi juga dapat berkontribusi dalam upaya mitigasi ancaman lingkungan dan perubahan iklim dengan melakukan pengukuran emisi yang dihasilkan dan menciptakan solusi dari data-data tersebut. Miliki pencatatan dan pelacakan yang layak dan komprehensif dengan memanfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform. Dapatkan DEMO GRATIS nya di sini! Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Carbon Accounting – Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca …

Begini Etika Bisnis Bertanggungjawab Terhadap Lingkungan

Kendala Penerapan ESG oleh Perusahaan

Menerapkan ESG dalam praktik bisnis menjadi salah satu kegiatan yang krusial untuk dilakukan organisasi dan perusahaan. Baca Juga: Siapa Saja yang Seharusnya Terlibat dalam Penerapan ESG di Indonesia? Evaluasi terhadap faktor-faktor ESG menjadi semakin penting sebab publik, salah satunya adalah investor juga konsumen, kini kian ketat dalam mencari perusahaan yang operasionalnya turut serta mempertimbangkan dampak jangka pendek dan jangka panjang. Penerapannya pun semakin intensif. Di Indonesia sendiri ada banyak perusahaan besar yang menerapkan prinsip tersebut dalam kegiatan mereka, bahkan beberapa di antaranya sukses membawa perubahan. Baca Juga: Terapkan Dekarbonisasi, 3 Perusahaan Ini Serius Tangani ESG Lalu, berapa banyak perusahaan di dunia yang menerapkan ESG? Penerapan ESG oleh Perusahaan Lokal di Setiap Negara Dikutip dari Center for Risk Management and Sustainability Indonesia, PWC Singapura dan CGS pada Mei 2022 melakukan survei terhadap total 650 responden perusahaan di dunia. Berdasarkan survei tersebut, ditemukan data bahwa di masing-masing negara, belum ada negara yang mencapai 50% perusahaan telah menerapkan ESG. Di Australia, baru sekitar 16% saja yang memberlakukan konsep ini.  Kemudian, ada sekitar 30% perusahaan di Taiwan yang telah menerapkan ESG, diikuti oleh 25% di Thailand, 20% di Singapura dan Jepang, serta kurang dari 10% perusahaan di Filipina, Indonesia, India, dan Malaysia. Lalu, kenapa hal ini bisa terjadi? Kendala yang Menghambat Perusahaan Menerapkan ESG Dikutip dari Katadata, berdasarkan survei oleh Mandiri Institute terhadap 190 perusahaan terbuka (listed companies) dalam negeri, baru sekitar 52% saja perusahaan yang menyertakan pengukuran emisi karbon ke dalam aktivitas bisnisnya. Kemudian, ada sekitar 15% perusahaan yang telah menetapkan target pengurangan emisi. Meskipun hal ini merupakan salah satu standar penting dalam konsep tersebut. Hal ini disebut-sebut dilatar belakangi oleh beberapa kendala. Berdasarkan survei yang sama, perusahaan-perusahaan tersebut mengungkapkan beberapa kendala yang mereka hadapi dalam proses penerapan. Di antaranya adalah: Tidak hanya itu, dikutip dari situs Hukum Online, saat ini belum ada satu pun peraturan yang secara khusus mengatur dan menegaskan hal-hal terkait ESG. Meskipun prinsipnya sudah diadopsi, namun regulasi terkait masih tersebar luas di berbagai peraturan. Alasan tersebut bisa jadi salah satu hal yang membuat perusahaan belum merasa perlu patuh akan penerapan ESG dalam aktivitas mereka. Akan tetapi, ada banyak juga perusahaan yang telah melaksanakan ESG secara konsisten. Kendala-kendala di atas dapat di atasi dengan membutuhkan komitmen yang kuat dari manajemen perusahaan, keterlibatan semua pemangku kepentingan, pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, serta pengembangan kapasitas internal dan dukungan eksternal yang tepat. Satuplatform dapat membantu menjadikan proses pembuatan laporan ESG lebih mudah dilakukan! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Kendala Penerapan ESG oleh Perusahaan Menerapkan ESG dalam praktik bisnis menjadi salah satu kegiatan yang krusial untuk dilakukan organisasi dan perusahaan. Baca Juga: Siapa Saja yang Seharusnya Terlibat dalam Penerapan ESG di Indonesia? Evaluasi terhadap faktor-faktor ESG menjadi semakin penting sebab publik, salah satunya adalah investor juga konsumen, kini kian ketat dalam mencari perusahaan yang operasionalnya turut serta mempertimbangkan dampak jangka pendek dan jangka panjang. Penerapannya pun semakin intensif. Di Indonesia sendiri ada banyak perusahaan besar yang menerapkan prinsip tersebut dalam kegiatan mereka, bahkan beberapa di antaranya sukses membawa perubahan. Baca Juga: Terapkan Dekarbonisasi, 3 Perusahaan Ini Serius Tangani ESG Lalu, berapa banyak perusahaan di… Begini Cara Cermat Siapkan Laporan ESG Perusahaan Secara Efektif! Environmental, Social, and Governance atau biasa disingkat ESG merupakan kerangka kerja yang menjadi acuan untuk mengevaluasi, menilai, dan melaporkan kinerja berkelanjutan dan praktik bisnis yang etis dari sebuah organisasi atau perusahaan dalam sebuah laporan ESG. Baca Juga: Pentingnya Transparansi dalam Laporan ESG dan Keberlanjutan Penerapan ESG merupakan bentuk usaha perusahaan untuk berkontribusi dalam isu-isu lingkungan, sosial, dan tata kelola. Dan menulis laporan ESG menjadi cara terbaik yang efektif sebagai bukti komprehensif kepada pemangku kepentingan tertentu. Sebagian besar perusahaan di seluruh belahan dunia telah menyadari pentingnya penerapan ESG dalam kegiatan bisnis. Oleh karena itu, sistem pelaporannya perlu dilakukan secara transparan dan… Pemanfaatan Energi Surya: Ketahui Keuntungan dan Kekurangannya! Pemanfaatan energi terbarukan (seperti surya) saat ini semakin banyak dilakukan negara-negara di seluruh dunia di tengah dorongan untuk mencapai target terkait Net Zero Emission. Baca Juga: 3 Negara dengan Sistem Energi Surya Paling Maju di Dunia Untuk mencapai target tersebut, seluruh pihak diharapkan dapat secara pasti melakukan transisi ke energi yang lebih ramah lingkungan. Juga secara perlahan menekan ketergantungan akan bahan bakar fosil yang telah diketahui berkontribusi menimbulkan polusi dan memperburuk perubahan iklim.  Salah satunya adalah tenaga surya atau energi surya yang menjadi salah satu dari sekian energi terbarukan yang dinilai punya potensi besar sebagai sumber energi bersih dan berkelanjutan.  Pemanfaatan… Berbagai Sumber Energi Biomassa dan Proses Konversinya Biomassa merupakan salah satu wujud dari energi alternatif yang hadir untuk dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap energi konvensional. Baca juga: Energi Biomassa: Keuntungan dan Kerugian Tingginya penggunaan energi konvensional, termasuk bahan bakar fosil, dalam kegiatan sehari-hari, dapat berdampak pada ketersediaannya yang semakin menipis karena cenderung tidak terbarukan. Penggunaannya yang berlebih pun juga berkontribusi pada perubahan iklim dan dampak lingkungan lainnya. Oleh karena itu, para ilmuwan terus berupaya mengembangkan sumber energi alternatif untuk dapat mengatasi isu-isu tersebut. Biomassa menjadi salah satunya. Apa Itu Energi Biomassa?  Biomassa merupakan energi yang bersumber dari berbagai jenis bahan-bahan organik seperti limbah pertanian, sampah organik, kayu, alga,… Energi Biomassa: Keuntungan dan Kekurangan Biomassa menjadi salah satu bentuk dari sumber energi alternatif yang diyakini dapat membantu mengurangi ketergantungan manusia terhadap energi konvensional. Namun, sama seperti energi lainnya, terdapat keuntungan dan kerugian dari penggunaan biomassa. Baca Juga: Potensi Energi Surya bagi Kesejahteraan di Indonesia Sebagaimana yang telah diketahui, energi konvensional termasuk bahan bakar fosil yang menjadi sumber utama energi di dunia berkontribusi terhadap perubahan iklim. Penggunaannya yang masif juga menjadikan energi tersebut semakin terbatas.  Sifatnya yang tidak terbarukan menjadikan bahan bakar fosil menurun ketersediaannya. Berdasarkan penelitian oleh The Millennium …

Begini Cara Cermat Siapkan Laporan ESG Perusahaan Secara Efektif!

Begini Cara Cermat Siapkan Laporan ESG Perusahaan Secara Efektif!

Environmental, Social, and Governance atau biasa disingkat ESG merupakan kerangka kerja yang menjadi acuan untuk mengevaluasi, menilai, dan melaporkan kinerja berkelanjutan dan praktik bisnis yang etis dari sebuah organisasi atau perusahaan dalam sebuah laporan ESG. Baca Juga: Pentingnya Transparansi dalam Laporan ESG dan Keberlanjutan Penerapan ESG merupakan bentuk usaha perusahaan untuk berkontribusi dalam isu-isu lingkungan, sosial, dan tata kelola. Dan menulis laporan ESG menjadi cara terbaik yang efektif sebagai bukti komprehensif kepada pemangku kepentingan tertentu. Sebagian besar perusahaan di seluruh belahan dunia telah menyadari pentingnya penerapan ESG dalam kegiatan bisnis. Oleh karena itu, sistem pelaporannya perlu dilakukan secara transparan dan terstruktur agar kegiatan dan pencapaian mereka dapat terinformasikan dengan baik. Baca Juga: Daftar Kebijakan dan Peraturan terkait ESG di Indonesia Mengapa Laporan ESG Penting? Saat ini, penerapan ESG tidak hanya merupakan sebuah inisiatif namun telah menjadi kewajiban bagi perusahaan, di samping CSR dan kegiatan sejenisnya. Melalui hadirnya laporan ESG, perusahaan dapat memberikan gambaran beserta detailnya kepada investor dan pemangku kepentingan lain tentang seberapa bertanggung jawab dan berkelanjutannya perusahaan yang dikelola. Laporan ESG menjadi alat untuk membangun kepercayaan antara pelaku bisnis dan dunia di sekitarnya. Membantu dalam peningkatan visibilitas dan reputasi merek. Selain itu, laporan ESG juga menjadi instrumen penting yang dapat membantu meningkatkan potensi kesempatan investasi. Melalui laporan yang efektif, investor dapat menganalisis operasi perusahaan dengan lebih baik dan menentukan apakah investasi yang dilakukan aman dan tepat.  Tips Mempersiapkan Laporan ESG Perusahaan Mempersiapkan laporan ESG tentu memerlukan waktu dan proses yang panjang. Sebagaimana laporan perusahaan lainnya, unsur keakuratan dan ketelitian adalah hal yang dibutuhkan agar dapat mencakup semua aspek dalam laporan. Namun, semua proses pembuatan laporan ESG dapat lebih mudah dilakukan bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Selain itu, beberapa tips yang dapat Anda praktikan dalam mewujudkan laporan ESG yang efektif di antaranya adalah.  Laporan ESG yang informatif, transparan, dan efektif adalah kunci penting dalam mengkomunikasikan komitmen dan kinerja perusahaan Anda dalam hal tanggung jawab sosial dan lingkungan. Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Carbon Accounting – Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global. Kegiatan industri diketahui menyumbang paling banyak emisi karbon ke atmosfer. Di Indonesia saja, sekitar 70 persen penyumbang emisi karbon adalah industri, sehingga sektor ini diharapkan mampu terlibat untuk mengurangi emisi karbon dan membantu mencapai Net Zero Emission yang direncanakan. Oleh karena itu, untuk dapat berkontribusi dalam upaya… Memahami Istilah Global Stocktake dalam Aksi Iklim Internasional Di berbagai belahan dunia, negara-negara terus berlomba mencapai ambisi iklim sebagai respons terhadap peningkatan dampak perubahan iklim sekaligus komitmen sesuai kesepakatan Paris. Perjanjian Paris menjadi poin penting dalam kebijakan iklim internasional yang mendorong banyak pemerintahan berkontribusi memitigasi kondisi iklim melalui masing-masing rencana aksi iklim. Untuk dapat memastikan setiap rencana dan target terpenuhi sesuai yang disepakati, perlu adanya evaluasi dan pencatatan yang disebut juga sebagai Global Stocktake dalam Perjanjian Paris. Menurut Grantham Research Institute on Climate Change, istilah Global Stocktake (GST) dalam Perjanjian Paris mengacu pada kegiatan memantau dan mengevaluasi secara komprehensif kemajuan dunia dalam upaya mengatasi perubahan iklim. Melalui GST,… Bahaya Bakar Sampah Hasilkan Zat Beracun dan Perparah Krisis Iklim Kegiatan membakar sampah nampaknya masih menjadi salah satu opsi penanganan sampah yang paling banyak dilakukan masyarakat saat ini. Hal ini didukung oleh hasil survei Lembaga Jakpat tahun 2023 terhadap 2.768 responden masyarakat, sebagaimana dilansir dari Good Stats. Survei dilakukan dengan menggunakan pola multiple answer yang memungkinkan responden memilih lebih dari satu …

Downloader.la 65ccc6e1edd1b

Satuplatform Bersama DLH Jabar Gelar Webinar Perhitungan Emisi Karbon 

Jakarta, 14 Maret 2024 – Untuk dukung Implementasi menuju Net Zero Emission 2060, Satuplatform gandeng DLH Jawa Barat untuk bersama tingkatkan kesadaran pentingnya menghitung besaran produksi emisi karbon dengan memanfaatkan peran teknologi dalam perhitungan dan pengelolaan emisi industri. Pelaksanaan webinar bertemakan “Perhitungan Emisi Karbon Industri & Peran Teknologi dalam Era Pengelolaan Karbon” ini turut dihadiri oleh berbagai perusahaan di Jawa Barat dan sekitarnya dengan total peserta sebanyak 1.009. Pemaparan materi disampaikan oleh Carbon Expert, Randy Ismail dan CEO Satuplatform, Bobby Simon.  Atas tujuan dukung implementasi Net Zero Emission 2060, webinar ini diharapkan mampu memberikan aksi nyata dari para pemegang keputusan mulai dari perusahaan yang tersebar di Jawa Barat untuk mulai menghitung produksi emisi karbon dari semua hasil aktivitas industri. Selain itu, melalui kemudahan teknologi, perhitungan karbon dapat dengan mudah dikalkulasikan dan menghasilkan laporan berupa Sustainability Report dan Greenhouse Gas Report yang sesuai dengan standar Internasional. “Kita harus mengidentifikasi kira-kira kegiatan apa saja yang mengemisikan Gas Rumah Kaca. Kebanyakan perusahaan sudah familiar, bahwa kalau kita menggunakan bahan bakar fosil maka akan ada Gas Rumah Kaca,” ujar Carbon Expert, Randy Ismail dalam pemaparannya. Baca Juga: Upaya Uni Eropa Melawan Perubahan Iklim Selanjutnya, Randy memaparkan terkait Greenhouse Gas Inventory dilanjutkan dengan pemaparannya yang menekankan agar perusahaan dapat mengidentifikasi aktivitas mana saja yang menghasilkan emisi karbon. Selanjutnya, Randy memberikan penjelasan terkait  tata cara menghitung timbulan emisi karbon dengan mengkategorikan sesuai dengan concept of scope (scope 1, scope 2, dan scope 3).  “Sebetulnya kenapa perusahaan-perusahaan melakukan inventarisasi gas rumah kaca, ternyata kalau dilihat di sini ada banyak faktor. Terutama, untuk perusahaan-perusahaan yang masuk kategori terbuka, maka Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia meminta perusahaan2 terbuka itu untuk melaporkan laporan keberlanjutan, dan di dalamnya ada item terkait Gas Rumah Kaca,” lanjut Randy. Baca Juga:  Emisi Karbon dari Industri Fashion Peran Teknologi dalam Memudahkan Perhitungan Emisi Karbon Dalam pengelolaan dan perhitungan karbon, ada berbagai tantangan untuk dapat dikonversi menjadi Sustainability Report atau Greenhouse Gas Report, beberapa di antaranya: identifikasi sumber emisi, pengumpulan data, pengukuran & pemantauan, dan kekurangan SDM berpengalaman dalam pengelolaannya.  Untuk memberikan solusi yang tepat untuk berbagai tantangan tersebut, CEO Satuplatform, Bobby Simon menjelaskan adanya platform yang mampu membantu perusahaan menghitung besaran emisi karbon yang dihasilkan sekaligus memberikan pelaporan berupa Sustainability Report atau Greenhouse Gas Report yang berstandar ISO 14064. “Kalau laporan pemerintah kan kita harus submit inventory juga, kita masukin ke dalam sign smart atau inventory pemerintahan (KLHK) itu nanti bisa kami sediakan layanan, jadi begitu isi data di platform kami, nanti kami bisa bantu input kan di sign smart juga, untuk laporan di KLHK,” Jelas CEO Satuplatform, Bobby Simon terkait laporan yang dihasilkan Satuplatform untuk bisa sampai ke pemerintah. Tentang Satuplatform Satuplatform membantu bisnis mengelola jejak karbon mereka & mencapai tujuan ESG perusahaan.  Platform all-in-one untuk tujuan keberlanjutan perusahaan:  Similar Article CollaborAction Satuplatform dalam Langkah Membumi Festival Satuplatform, platform yang mendukung inisiatif keberlanjutan khususnya pada Carbon & ESG Management, dengan bangga mengumumkan keterlibatannya sebagai Ecopreneur Partner dalam acara Langkah Membumi Festival, yang diselenggarakan oleh Ecoxyztem dan Blibli Tiket Action pada 2-3 November 2024 di Senayan Park, Jakarta. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan dan menginspirasi tindakan positif untuk bumi melalui berbagai kegiatan, diskusi, dan aksi nyata. Dalam festival yang penuh semangat ini, untuk itu Satuplatform berkomitmen dalam memperkenalkan dan mendukung berbagai produk serta inisiatif ramah lingkungan yang berfokus pada perhitungan reduksi emisi karbon dan arah keberlanjutan. Tak hanya itu, Satuplatform juga mengkampanyekan aksi… 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Carbon Accounting – Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global. Kegiatan industri diketahui menyumbang paling banyak emisi karbon ke atmosfer. Di Indonesia saja, sekitar 70 persen penyumbang emisi karbon adalah industri, sehingga sektor ini diharapkan mampu terlibat untuk mengurangi emisi karbon dan membantu mencapai Net Zero Emission yang direncanakan. Oleh karena itu, untuk dapat berkontribusi dalam upaya… …

5 Alasan Wujudkan Laporan Keberlanjutan yang Terintegrasi bersama Satuplatform

5 Alasan Wujudkan Laporan Keberlanjutan yang Terintegrasi bersama Satuplatform

Sudahkah Anda mempersiapkan pelaporan ESG dan laporan keberlanjutan serta inisiatif berkelanjutan secara tepat dan berkualitas? Baca Juga: Keberlanjutan Bisnis : Bagaimana kita memulainya? Laporan ESG (Environmental, Social, and Governance) dan laporan keberlanjutan saat ini memainkan peran yang semakin krusial dalam dunia bisnis dan keuangan. Oleh karena itu, dokumen ini perlu dibuat dengan memberikan informasi yang terbuka dan dapat dipercaya guna mendorong perubahan positif menuju bisnis yang lebih berkelanjutan. Keberlanjutan  Semua itu dapat diwujudkan dengan mudah bersama Satuplatform sebagai platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Baca Juga: Tantangan Utama dalam Menyiapkan Laporan Keberlanjutan Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform lahir dari visi untuk merevolusi cara bisnis dalam melakukan pendekatan pada tanggung jawab lingkungan dan sosial.  Kami melihat dengan semakin pentingnya implementasi faktor-faktor ESG dalam lanskap perusahaan, diperlukan adanya solusi perangkat lunak yang komprehensif yang dapat menyederhanakan pengelolaan data ESG dan perhitungan karbon.  Lalu, mengapa harus memilih Satuplatform? Keberlanjutan dalam Menghadirkan Analisis Tingkat Lanjut Melalui kegiatan analisis yang cermat dan mendalam, kami membantu Anda mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.  Implementasikan pendekatan holistik terhadap manajemen keberlanjutan dengan menggabungkan analisis tingkat lanjut, pemahaman data ESG dan karbon, serta upaya untuk mendukung kesuksesan jangka panjang dan pengambilan keputusan yang tepat. Laporan yang Terintegrasi yang Mendukung Keberlanjutan Hadirkan laporan yang lebih andal, akurat, dan mampu memberikan pemahaman yang komprehensif terkait dengan berbagai aspek bisnis atau keberlanjutan. Kami membantu Anda menyederhanakan dan meningkatkan efisiensi dalam proses pelaporan dengan mengumpulkan dan mengintegrasikan data dengan lancar dari sumber-sumber yang berbeda. Real-time Dashboard Dapatkan visibilitas real-time mengenai jejak karbon dan kinerja ESG Anda dan kelola dampaknya secara lebih efektif dan berkontribusi pada upaya keberlanjutan. Kami menyediakan akses informasi real-time, pemantauan proaktif, dan pengambilan keputusan berbasis data untuk mencapai perubahan positif terkait dengan jejak karbon dan kinerja ESG Anda. Alat untuk Lembaga Keuangan Pahami & kelola jejak karbon di seluruh portofolio Anda secara mendalam terhadap dampak lingkungan dari investasi  atau aset yang dimiliki. Mencakup kelas aset, dana, atau industri. Dukungan Para Ahli untuk Mencapai Keberlanjutan Pakar keberlanjutan kami senantiasa siap membantu Anda mendapatkan hasil pelaporan yang berdampak. Mencakup tahap perencanaan, implementasi, pemantauan, dan evaluasi pelaporan, kami dapat membantu menyediakan panduan, penilaian, dan saran terkait dengan aspek-aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) bagi Anda. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Berbagai Sumber Energi Biomassa dan Proses Konversinya Biomassa merupakan salah satu wujud dari energi alternatif yang hadir untuk dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap energi konvensional. Baca juga: Energi Biomassa: Keuntungan dan Kerugian Tingginya penggunaan energi konvensional, termasuk bahan bakar fosil, dalam kegiatan sehari-hari, dapat berdampak pada ketersediaannya yang semakin menipis karena cenderung tidak terbarukan. Penggunaannya yang berlebih pun juga berkontribusi pada perubahan iklim dan dampak lingkungan lainnya. Oleh karena itu, para ilmuwan terus berupaya mengembangkan sumber energi alternatif untuk dapat mengatasi isu-isu tersebut. Biomassa menjadi salah satunya. Apa Itu Energi Biomassa?  Biomassa merupakan energi yang bersumber dari berbagai jenis bahan-bahan organik seperti limbah pertanian, sampah organik, kayu, alga,… Energi Biomassa: Keuntungan dan Kekurangan Biomassa menjadi salah satu bentuk dari sumber energi alternatif yang diyakini dapat membantu mengurangi ketergantungan manusia terhadap energi konvensional. Namun, sama seperti energi lainnya, terdapat keuntungan dan kerugian dari penggunaan biomassa. Sebagaimana yang telah diketahui, energi konvensional termasuk bahan bakar fosil yang menjadi sumber utama energi di dunia berkontribusi terhadap perubahan iklim. Penggunaannya yang masif juga menjadikan energi tersebut semakin terbatas.  Sifatnya yang tidak terbarukan menjadikan bahan bakar fosil menurun ketersediannya. Berdasarkan penelitian oleh The Millennium Alliance for Humanity and the Biosphere (MAHB) Universitas Stanford, dengan tingkat konsumsi sekarang, persediaan bahan bakar fosil akan habis dalam waktu 51 tahun. Bisa… Potensi Energi Surya bagi Kesejahteraan di Indonesia Energi surya atau tenaga surya menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan banyak negara dalam melakukan transisi energi sebagai upaya mengatasi krisis energi yang mengancam dunia. Indonesia adalah salah satunya yang berupaya mengembangkan solusi ini. Terletak di garis khatulistiwa, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki iklim tropis. Sebagai negara tropis, Indonesia bisa dibilang beruntung sebab memperoleh limpahan sinar matahari yang besar setiap tahunnya sehingga kaya akan sumber energi surya dan angin. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, Indonesia saat ini memiliki potensi akan pemanfaatan energi terbarukan sebesar lebih dari 3.600 Giga Watt (GW). Energi surya disebut-sebut mendominasi… 3 Negara dengan Sistem Tenaga Surya Paling Maju di Dunia Ancaman krisis energi yang kian meningkat, mendorong berbagai negara untuk segera beradaptasi dan mencari solusi mengatasi isu ini. Selain menghindari konsumsi energi fosil berlebih, pemanfaatan energi terbarukan juga menjadi pilihan sebagai opsi energi alternatif yang berkelanjutan. Salah satu jenis energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan ialah energi surya. Energi surya diyakini memiliki potensi yang besar untuk dipertimbangkan penggunaannya. Sebuah sumber energi bersih yang tidak hanya ramah lingkungan, namun juga bersifat tidak terbatas. Saat ini, energi surya semakin berkembang pesat dan banyak di terapkan oleh banyak negara di seluruh dunia. Bahkan, China sebagai salah satu negara yang memanfaatkan tenaga surya, telah memiliki… Inovasi Green Product sebagai Strategi Berkelanjutan Green Product – Ide menuju masa depan yang berkelanjutan merupakan suatu diskursus yang banyak muncul di seluruh dunia. Tidak dapat dipungkiri, untuk mencapai kondisi lingkungan yang lebih lestari diperlukan berbagai usaha yang diiringi oleh komitmen. Baca Juga: Walkable City untuk Transformasi Menuju Nol Emisi Komitmen untuk lingkungan yang lebih baik salah satunya tertuang dalam Paris Agreement melalui penahanan laju kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2°C. Di samping itu, komitmen juga perlu didukung oleh berbagai strategi berkelanjutan yang feasible untuk diimplementasikan oleh para perusahaan, pelaku bisnis, maupun entitas lainnya. Strategi Berkelanjutan Gagasan mengenai sustainability atau konsep berkelanjutan secara umum terdiri… Begini Etika Bisnis Bertanggungjawab Terhadap Lingkungan Menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab bagi setiap elemen individu, masyarakat, maupun pelaku bisnis. Dalam hal ini, setiap perusahaan dan pelaku bisnis memiliki etika dan peran yang signifikan terutama …

Pentingnya Transparansi dalam Laporan ESG dan Keberlanjutan

Pentingnya Transparansi dalam Laporan ESG dan Keberlanjutan

Laporan ESG (Environmental, Social, and Governance) dan laporan keberlanjutan (Sustainability Report) saat ini memainkan peran yang semakin krusial dalam dunia bisnis dan keuangan. Fungsinya lebih dari sekadar memberikan visibilitas dan informasi terhadap praktik berkelanjutan dalam bisnis. Baca Juga: Daftar Kebijakan dan Peraturan terkait ESG di Indonesia Laporan ESG Hal ini didukung oleh semakin meningkatnya kesadaran konsumen akan perusahaan yang yang senantiasa memikirkan dampak aktivitas mereka dan komitmen mereka terhadap lingkungan. Termasuk juga dorongan dari investor, karyawan, mitra, dan pemangku kepetingan lainnya yang peduli akan isu keberlanjutan. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan informasi ESG, pelaporan yang lebih baik, yang dibagikan secara luas, dapat menghasilkan pasar yang efisien, alokasi sumber daya yang efisien, dan meningkatkan peluang bagi perusahaan. Dengan demikian, transparansi menjadi elemen penting dan merupakan bagian integral yang diperlukan dalam menyusun laporan ESG dan keberlanjutan. Manfaat Transparansi dalam Laporan ESG dan Keberlanjutan Transparansi dalam laporan ESG (Environmental, Social, and Governance) dan keberlanjutan memainkan peran kunci dalam membangun kepercayaan, meningkatkan akuntabilitas, dan memotivasi perubahan positif di berbagai sektor. Kredibilitas dan efektivitas pelaporan pun bergantung pada tingkat transparansi yang dihadirkan perusahaan. Baca Juga: Siapa Saja yang Seharusnya Terlibat dalam Penerapan ESG di Indonesia? Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa transparansi sangat penting dalam konteks laporan ESG dan keberlanjutan. 1. Menciptakan Kepercayaan dan Kredibilitas Melalui informasi yang komprehensif dan akurat, perusahaan menunjukkan komitmen mereka terhadap bisnis yang bertanggung jawab. Hal ini secara tepat membantu para pemangku kepentingan untuk menilai kinerja perusahaan dan menjaga akuntabilitasnya terhadap tujuan ESG. 2.  Faktor Pengambilan Keputusan yang Informasional Pemangku kepentingan, termasuk investor, membutuhkan informasi yang jelas dan akurat untuk membuat keputusan yang informasional. Laporan ESG yang transparan memberikan gambaran yang lebih lengkap bagi mereka tentang risiko dan peluang yang mungkin dihadapi perusahaan. 3. Mengurangi Risiko Reputasi Menyediakan informasi yang terbuka dan jujur tentang praktik ESG, berarti membantu perusahaan mengurangi potensi risiko yang dapat berdampak terhadap reputasi. Transparansi memungkinkan perusahaan untuk mengatasi masalah secara proaktif dan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pemangku kepentingan tentang upaya keberlanjutan. 4. Sarana Inovasi dan Perbaikan Secara tidak langsung, transparansi membuka ruang untuk kritik dan umpan balik yang konstruktif. Melalui laporan yang terbuka, perusahaan dapat menerima umpan balik dari pemangku kepentingan dan menggunakan informasi tersebut untuk inovasi dan perbaikan berkelanjutan. 5. Menunjukkan Kepatuhan Regulasi Saat ini, sudah mulai banyak yurisdiksi yang mewajibkan perusahaan untuk melaporkan informasi ESG tertentu. Transparansi dalam laporan ESG membantu perusahaan memenuhi persyaratan regulasi dan memastikan kepatuhan hukum. Transparansi dalam laporan ESG dan keberlanjutan tidak hanya menguntungkan perusahaan, namun juga sudah menjadi tanggung jawab sosial perusahaan. Berbagi informasi yang jelas dan akurat menunjukkan bahwa perusahaan terbuka dan peduli terhadap dampak mereka terhadap lingkungan dan masyarakat. Dan semua itu dapat diwujudkan dengan mudah bersama Satuplatform sebagai platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Pentingnya Transparansi dalam Laporan ESG dan Keberlanjutan Memahami Istilah Tobat Ekologis Istilah tobat ekologis menjadi pembahasan populer pasca calon wakil presiden nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyebutkannya dalam sesi debat cawapres beberapa waktu lalu. Baca Juga: Greenhushing: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghindarinya Dalam pernyataannya, Cak Imin menyampaikan bahwa tobat ekologis perlu dilakukan sebab bencana ekologis sedang marak terjadi saat ini. Kerusakan lingkungan perlu dihentikan dan masyarakat diharapkan dapat hidup secara berkelanjutan. Namun, apa itu tobat ekologis? Apa hubungannya terhadap keberlanjutan alam? Tobat Ekologis Apa Itu Tobat Ekologis? Tobat ekologis atau pertobatan ekologis (ecological conversion) merupakan istilah populer oleh Paus Fransiskus yang secara khusus dimuat dalam Ensiklik Laudato Si.… Kenapa CEO Perlu Jadikan Greenwashing dan Greenhushing jadi Isu Prioritas? Tanpa disadari, meningkatnya penerapan inisiatif berkelanjutan oleh organisasi atau perusahaan dapat menyebabkan peningkatan pada praktik greenwashing atau greenhushing. Baca Juga: Greenhushing: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghindarinya Kedua hal tersebut merupakan tantangan dalam aktivitas keberlanjutan dan tanggung jawab sosial yang dapat berdampak kurang baik bagi citra perusahaan. Lebih dari itu, greenwashing maupun greenhuhing turut berpotensi mengurangi kepercayaan konsumen dan menimbulkan hal buruk lainnya.  Lalu, mengapa organisasi atau perusahaan perlu memprioritaskan penanganan praktik greenwashing dan greenhushing? Greenwashing dan Greenhushing Masalah yang Timbul Akibat dari Praktik Greenwashing dan Greenhushing Greenwashing dan greenhushing merupakan dua fenomena yang berkaitan dengan upaya organisasi atau perusahaan untuk… Greenhushing: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghindarinya Seiring dengan meningkatnya pembahasan terkait topik lingkungan dan penerapan praktik ramah lingkungan dalam aktivitas bisnis, muncul kekhawatiran terkait tindakan mengelabui sebagai upaya mempermudah klaim keberlanjutan. Selain greenwashing, kini terdapat istilah greenhushing yang perlu untuk diketahui mendalam. Baca Juga: Green Marketing dan Penerapannya Di Indonesia Greenwashing merujuk pada praktik di mana organisasi atau perusahaan mencoba melakukan klaim menyesatkan, berlebih, hingga tidak berdasar atas tindakan berkelanjutan atau ramah lingkungan yang dilakukan. Umumnya bertujuan untuk meningkatkan penjualan melalui penggunaan simbol keberlanjutan tanpa adanya substansi.  Namun, lain halnya dengan istilah greenhushing yang mengacu pada upaya perusahaan menyembunyikan kegiatan berkelanjutan. Greenhushing Apa Itu Greenhushing? Greenhushing… Daftar Negara yang Menerapkan Inisiatif Bursa Karbon Sudah terhitung 7 bulan sejak ide Bursa Karbon Indonesia diluncurkan pertama kalinya oleh Presiden Joko Widodo pada September 2023 lalu. Langkah ini membuktikan komitmen Indonesia dalam upaya menekan emisi gas rumah kaca (GRK) dan mendorong transisi energi. Baca Juga: Bursa Karbon: Pengertian, Cara Kerja, dan Dampaknya Berdasarkan rencana, Indonesia memiliki target untuk dapat menurunkan emisi GRK sebesar 31,89 persen secara mandiri dan 43,2 persen dengan dukungan internasional pada 2030. Hal ini sebagaimana tercantum dalam ratifikasi Paris Agreement yang mengajak dunia untuk bekerja sama melawan krisis akibat perubahan iklim melalui pengurangan emisi karbon. Jika Indonesia baru akan mulai memfungsikan perdagangan karbon… Daftar Kebijakan dan Peraturan terkait ESG di Indonesia Indonesia terus bersiap dalam mendorong industri usaha memandang penting prinsip berkelanjutan dalam aktivitas mereka. Untuk dapat mengoptimalkan praktik Environment, Social, and Governance (ESG) oleh organisasi atau perusahaan, Pemerintah pun menerbitkan sejumlah kebijakan untuk mendukung hal tersebut. Baca Juga: Siapa Saja yang Seharusnya Terlibat dalam Penerapan ESG di Indonesia? Sebab jika dilihat berdasarkan …

Daftar Kebijakan dan Peraturan terkait ESG di Indonesia

Daftar Kebijakan dan Peraturan terkait ESG di Indonesia

Indonesia terus bersiap dalam mendorong industri usaha memandang penting prinsip berkelanjutan dalam aktivitas mereka. Untuk dapat mengoptimalkan praktik Environment, Social, and Governance (ESG) oleh organisasi atau perusahaan, Pemerintah pun menerbitkan sejumlah kebijakan untuk mendukung hal tersebut. Baca Juga: Siapa Saja yang Seharusnya Terlibat dalam Penerapan ESG di Indonesia? Sebab jika dilihat berdasarkan survei APINDO, baru sekitar 35% pelaku usaha yang paham dan mau menerapkan ESG. Padahal isu ESG akan menjadi kewajiban di masa depan dalam berbagai hal. Berikut ini beberapa kebijakan dan peraturan terkait ESG di Indonesia yang perlu diketahui untuk dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya penerapan ESG. ESG ESG: UU No.16/2016 Pengesahan Paris Agreement Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to the United Nations Fremwork Convention on Climate Change (Persetujuan Paris Atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Perubahan Iklim) ini ditetapkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 2016 lalu. Baca Juga: Mengetahui Perbedaan ESG dan CSR Peraturan ini dibentuk sebagai respon dan bentuk keseriusan Indonesia dalam upaya mengendalikan berlanjutnya perubahan iklim. Bersama dengan anggota masyarakat internasional lainnya, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk dapat berkontribusi aktif dalam aksi terkait iklim, mencakup aspek mitigasi dan adaptasi.  Environmental, Social, and Government (ESG) sebagai kerangka kerja untuk menerapkan prinsip keberlanjutan dalam praktik bisnis dan investasi, sejalan dengan tujuan perubahan iklim yang diusung oleh Paris Agreement.  Perusahaan diharapkan dapat mengimplementasikan pendekatan berkelanjutan atau ESG dalam kegiatan bisnis dengan salah satu tujuannya adalah mengatasi perubahan iklim dengan membatasi pemanasan global  Perpres 59/2017 Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Ditetapkannya peraturan ini, pada 4 Juli 2017 lalu, adalah salah satunya untuk memenuhi komitmen pemerintah dalam upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs.  Peraturan Presiden ini juga dimaksudkan untuk menindaklanjuti kesepakatan dalam Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable Development guna mengakhiri kemiskinan, meningkatkan kesehatan masyarakat, mempromosikan pendidikan, dan memerangi perubahan iklim. Perpres 59/2017 mencerminkan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengintegrasikan dan mencapai SDGs dalam pembangunan nasional. Diharapkan, Perpres ini dapat memberikan arah dan koordinasi dalam pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran yang terkait dengan pencapaian SDGs. Peraturan OJK Nomor 57/POJK.03/2017 tentang Penerapan Prinsip-Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Emiten atau Perusahaan Publik Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 51/POJK.03/2017 adalah Peraturan OJK yang mengatur tentang tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik di Indonesia.  Kebijakan ini mulai diterapkan sejak 27 Juli 2017, dibuat bagi sektor perbankan, berfokus pada penerapan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan dan taksonomi hijau dalam industri keuangan. Terdapat dua poin perbaikan untuk kebijakan keuangan berkelanjutan, yakni prosedural dan kualitas. Secara prosedural, perbankan telah memenuhi kewajibannya dalam mengimplementasikan keuangan berkelanjutan sesuai POJK 51/2017. Akan tetapi, dari segi kualitas pengungkapannya masih kurang baik. Penerapan keuangan berkelanjutan perlu dilakukan dengan menggunakan prinsip investasi bertanggung jawab; strategi dan praktik bisnis berkelanjutan; pengelolaan risiko sosial dan lingkungan hidup. ESG: Roadmap Transisi Energi & RUPTL PLN Roadmap Transisi Energi dan RUPTL (Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik) PLN (Perusahaan Listrik Negara) adalah dua dokumen strategis yang berkaitan dengan transformasi sektor energi dan penyediaan tenaga listrik di Indonesia. Keduanya merupakan instrumen penting dalam membimbing Indonesia menuju transformasi energi yang lebih berkelanjutan. Bertujuan mencapai tujuan keberlanjutan dan ketahanan energi di masa depan. Salah satu rencana PLN adalah melakukan pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dan telah tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030. Rencananya, akan ada penambahan pembangkit listrik berbasis EBT sekitar 51,6 persen hingga 2030. ESG: Percepatan Program KBLBB (Electric Vehicle) Program KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) atau Electric Vehicle (EV) merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia.  Percepatan Program KBLBB (Electric Vehicle) termasuk ke dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Nomor 8 Tahun 2020 tentang Tata Kerja Tim Koordinasi Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan dan Kelompok Kerja. Program ini berfokus untuk mendukung transisi menuju mobilitas yang lebih berkelanjutan yang memiliki beberapa tujuan. Mulai dari mereduksi emisi gas rumah kaca, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, memperkuat kemandirian energi Indonesia terhadap sumber energi lokal terbarukan. Tidak hanya itu, hadirnya program ini adalah untuk dapat meningkatkan kesadaran publik akan potensi kendaraan listrik terhadap lingkungan, ekonomi, dan kepraktisan penggunaannya. ESG: POJK No. 14 Tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon Peraturan yang dikeluarkan oleh OJK ini merupakan bagian dari amanat UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang mengamanatkan pengaturan lebih lanjut Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon. POJK Bursa Karbon dibentuk bertujuan sebagai pedoman dan acuan Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon yang dilaksanakan oleh penyelenggara pasar. Kehadirannya adalh untuk mendukung pemerintah dalam melaksanakan program pengendalian perubahan iklim, sejalan dengan komitmen Paris Agreement. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Daftar Kebijakan dan Peraturan terkait ESG di Indonesia Indonesia terus bersiap dalam mendorong industri usaha memandang penting prinsip berkelanjutan dalam aktivitas mereka. Untuk dapat mengoptimalkan praktik Environment, Social, and Governance (ESG) oleh organisasi atau perusahaan, Pemerintah pun menerbitkan sejumlah kebijakan untuk mendukung hal tersebut. Baca Juga: Siapa Saja yang Seharusnya Terlibat dalam Penerapan ESG di Indonesia? Sebab jika dilihat berdasarkan survei APINDO, baru sekitar 35% pelaku usaha yang paham dan mau menerapkan ESG. Padahal isu ESG akan menjadi kewajiban di masa depan dalam berbagai hal. Berikut ini beberapa kebijakan dan peraturan terkait ESG di Indonesia yang perlu diketahui untuk dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya penerapan ESG.… Bursa Karbon: Pengertian, Cara Kerja, dan Dampaknya Indonesia resmi melakukan peluncuran dan pembukaan perdagangan Bursa Karbon Indonesia atau IDX Carbon yang …

Tantangan Utama dalam Menyiapkan Laporan Keberlanjutan

Tantangan Utama dalam Menyiapkan Laporan Keberlanjutan

Sustainability report atau laporan keberlanjutan merupakan salah satu instrumen pelaporan khusus yang kehadirannya saat ini begitu dibutuhkan, terutama bagi perusahaan. Hal ini selaras dengan meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap praktik berkelanjutan, hadirnya laporan ini dapat menciptakan beragam citra positif bagi mereka. Laporan ini membahas praktik bisnis berkelanjutan, pencapaian tujuan keberlanjutan, serta langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi tantangan dan memperbaiki dampak negatif yang mungkin terjadi pada lingkungan, ekonomi, dan sosial dari kegiatan operasional mereka. Baca Juga: Sustainability Report: Transparansi Membangun Kepercayaan Sustainability report penting bukan hanya karena memungkinkan perusahaan mengidentifikasi risiko dan peluang yang mungkin berdampak pada kinerja jangka panjang, namun juga karena dapat membantu meningkatkan transparansi dan meningkatkan citra merek. Sustainability report yang transparan dan kredibel juga dapat membantu menarik minat investor untuk berinvestasi. Laporan Keberlanjutan Tantangan dalam Menyiapkan Sustainability Report Menyiapkan laporan keberlanjutan bisa menjadi tantangan, mengingat terdapat berbagai aspek yang perlu dipersiapkan. Beberapa tantangan umum yang dihadapi dalam proses penyusunan laporan keberlanjutan melibatkan kompleksitas, transparasi, hingga pengukuran dampak. Baca Juga: Menilik Sejarah Sustainability Report 1. Kerumitan Data dan Pengukuran Merupakan tugas yang kompleks untuk dapat mengumpulkan data yang akurat dan relevan mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk dimasukkan ke dalam laporan. Perusahaan perlu mengembangkan metode pengukuran yang efektif untuk dapat mengatasi indikator yang sulit diukur secara kuantitatif. 2. Konsistensi dan Standardisasi Saat ini terdapat beberapa kerangka kerja yang telah menjadi standar dalam menyusun laporan keberlanjutan, salah satunya yang dikembangkan oleh The Global Reporting Initiative (GRI). Namun, inkonsistensi seringkali menjadi tantangan dalam mengimplementasikan data ke dalam laporan. 3. Kompleksitas dan Keterbatasan Dibutuhkan investasi, waktu, tenaga, dan sumber daya keuangan untuk dapat mengumpulkan, mengelola, dan melaporkan dampak keberlanjutan dari seluruh data rantai pasokan yang kompleks sehingga dapat diterjemahkan dan dimengerti dengan baik. 4. Pengukuran Dampak Sosial Mengukur dampak sosial yang dilakukan perusahaan, seperti kontribusi terhadap masyarakat sekitar atau kesejahteraan karyawan bisa menjadi sulit dilakukan mengingat perlu dilakukan secara objektif. 5. Tuntutan Peraturan yang Berubah Peraturan pelaporan keberlanjutan bisa saja mengalami perubahan atau pembaharuan. Menyebabkan perusahaan perlu beradaptasi dan memastikan kepatuhan mereka dengan standar dan persyaratan yang berlaku. Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, menyusun laporan keberlanjutan juga memberikan peluang untuk meningkatkan praktik bisnis dan membangun hubungan yang lebih baik dengan pemangku kepentingan. Mulai Menyiapkan Laporan Keberlanjutan Menyiapkan laporan keberlanjutan melibatkan serangkaian langkah dan proses yang sistematis. Penyusunan laporan keberlanjutan memerlukan kerja sama antara berbagai departemen dalam organisasi dan memerlukan pendekatan yang terstruktur serta komitmen pada transparansi dan tanggung jawab keberlanjutan. Anda bisa mulai dengan menentukan tujuan dan sasaran yang jelas dan selaras dengan strategi keberlanjutan perusahaan, mengidentifikasi dan melibatkan pemangku kepentingan yang relevan, memilih pedoman pelaporan yang sesuai di antara GRI, SASB, atau ISO 26000 untuk perusahaan anda, mulai mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan dalam laporan, memperkuat statement dari pemangku kepentingan, dan seterusnya hingga akhirnya laporan siap diterbitkan dengan percaya diri. Namun, semua itu dapat Anda lakukan dengan lebih mudah bersama Satuplatform, sebuah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Carbon Capture and Storage For Mitigating the Climate Change Climate change continues to be such a pressing global issue. The effects of climate change are inevitable for every country. This includes the phenomenon of water scarcity, increasing risk of agricultural drought, massive heat waves, and so on.  There have been several initiatives to tackle climate change, such as the Paris Agreement and the Agenda of Sustainable Development Goals (SDGs), which also concern zero-carbon initiatives. The United Nations Economic Commission for Europe (UNECE), as a multilateral platform that facilitates greater economic integration and promotes sustainable development, has set the target for its member countries to deploy zero-carbon and negative-carbon technologies… Sejarah Penerapan Pajak Karbon Penerapan pajak karbon dilakukan sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan pengurangan emisi karbon dan menekan perubahan iklim Pajak Karbon: Pengertian, Manfaat, hingga Contoh Penerapannya Berbagai manfaat bisa diperoleh dari pajak karbon dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan mendorong transisi menuju ekonomi berkelanjutan 3 Isu Lingkungan Berikut Ini Didorong untuk Segera Ditangani Isu lingkungan masih menjadi salah satu topik permasalahan yang didorong untuk segera diselesaikan pemerintah 5 Cara Mengurangi Jejak Karbon dari Aktivitas Perkantoran Jejak karbon salah satunya dapat bersumber dari aktivitas kantor/perkantoran dan disebabkan oleh banyak faktor. Sejauh Mana Upaya Indonesia Melawan Krisis Perubahan Iklim? Perubahan iklim menjadi ancaman serius yang dapat membahayakan keberlanjutan bumi, lingkungan, juga masa depan manusia. Hal ini perlu dihadapi dengan serius oleh seluruh negara yang ada, termasuk Indonesia. Baca Juga: 3 Fakta Terbaru Kondisi Perubahan Iklim  Menurut Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI, pada acara The 11th Indonesia EBTKE Conference and Exhibition 2023, menyampaikan bahwa perubahan iklim bisa sangat berisiko signifikan bagi keberlangsungan dunia. Terutama negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang.  Di Indonesia sendiri, menurut data BMKG, suhu udara rata-rata di Indonesia per Oktober 2023 mencapai 27,7 derajat Celcius. Mengalami kenaikan sebanyak 0,7 derajat Celcius dibandingkan periode rata-rata kurun 1991-2020…

Siapa Saja yang Seharusnya Terlibat dalam Penerapan ESG di Indonesia?

Siapa Saja yang Seharusnya Terlibat dalam Penerapan ESG di Indonesia?

Pengertian ESG Environmental, Social, and Governance (ESG) adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mengukur dan menilai kinerja keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan. Mencakup tiga dimensi utama yang digunakan untuk mengevaluasi dampak bisnis pada lingkungan, masyarakat, dan tata kelola perusahaan. Peran Environmental, Social, and Governance semakin penting di masa kini. Hal ini dipengaruhi juga oleh berbagai faktor, termasuk meningkatnya kesadaran masyarakat, tuntutan pemangku kepentingan, dan perubahan dinamika bisnis global. Baca Juga: ESG Ratings: Kriteria dan Investasi Tidak hanya itu, dalam beberapa tahun terakhir, investor menjadi lebih sadar akan pentingnya kriteria ESG dalam keputusan investasi mereka. Hasilnya, banyak perusahaan mulai mengintegrasikan ESG ke dalam operasi dan strategi bisnis mereka. ESG Peran ESG di Masa Kini Konsep ini tidak lagi hanya menjadi sebuah tren, tetapi semakin menjadi landasan bagi keberlanjutan bisnis jangka panjang.  Peran hal ini dapat menciptakan dampak signifikan pada bagaimana perusahaan beroperasi, diukur, dan dinilai di tengah dinamika bisnis dan sosial yang berkembang pesat. Konsep ini berfungsi sebagai sistem penilaian yang mempertimbangkan permasalahan terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola. Kerangka kerja ESG penting bagi investasi berkelanjutan karena dapat membantu organisasi menentukan nilai-nilai keberlanjutan dan memastikan berjalan sesuai garis untuk mencapai tujuan mereka. Dengan melihat kondisi sekarang, penting bagi organisasi dunia mulai melakukan peralihan dan beradaptasi dengan inisiatif-inisiatif ESG. Baca Juga: ESG: 3 Kriteria yang Harus Perusahaan Penuhi Penerapan ESG di Indonesia Di Indonesia sendiri, penerapan ESG masih menghadapi tantangan dan belum diimplementasikan secara optimal. Menurut survei IBCSD, 40% perusahaan di Indonesia belum sadar terhadap pentingnya penerapan konsep ini dalam kegiatan bisnis. Selain itu juga, berdasarkan survei IBCSD tahun 2021, Indeks ESG Indonesia berada pada peringkat 36 dari 47 pasar modal di dunia. Tantangan di berbagai aspek dalam penerapannya menjadi hal yang perlu diperhatikan dan diatasi, di antaranya: Tidak mempunyai keahlian Merasa belum siap dan terus menunda Tidak mempunyai resources yang cukup  Biaya konsultan yang cukup mahal Konsep ini sangat kompleks dan tidak tahu untuk memulai dari mana Meski begitu, penerapan ESG di Indonesia didukung dengan keseriusan pemerintah melalui dikeluarkannya berbagai kebijakan terkait hal ini untuk semakin menguatkan implementasi ESG. Kebijakan tersebut di antaranya: UU No.16/2016 Pengesahan Paris Agreement Perpres 59/2017 Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan POJK 51/2017 Keuangan Berkelanjutan & Taksonomi Hijau Roadmap Transisi Energi & RUPTL PLN Percepatan Program KBLBB (Electric Vehicle) UU No.7/2021 & RUU PPSK: Carbon Tax & Carbon Trading Pihak-Pihak yang Seharusnya Terlibat dalam Penerapan ESG Meskipun terdapat sejumlah tantangan, kolaborasi, kesadaran, dan langkah-langkah konkret diyakini dapat mendukung penerapan secara efektif dan berkelanjutan di Indonesia.  Oleh karena itu, penerapan Environmental, Social, and Governance di Indonesia perlu melibatkan kontribusi dari berbagai pemangku kepentingan. Bertujuan memastikan adopsi yang holistik dan mendalam dari prinsip-prinsip keberlanjutan dalam kegiatan bisnis dan investasi. Perusahaan dan Organisasi Bisnis Mereka merupakan aktor kunci dalam implementasi, melalui kebijakan dan praktik berkelanjutan. Pemerintah dan Regulator Pemerintah dan regulator memiliki peran dalam menciptakan lingkungan regulasi yang mendukung dan mendorong penerapannya.  Lembaga Keuangan Lembaga keuangan, seperti bank dan lembaga pembiayaan, memiliki pengaruh besar dalam mendukung atau menahan perusahaan berdasarkan prinsip utamanya konsep ini. Media Media memiliki peran penting dalam memberikan informasi dan menciptakan kesadaran publik terkait keberlanjutan dan praktik-praktiknya di perusahaan.  Institusi Pendidikan Institusi pendidikan dan penelitian dapat berkontribusi dalam peningkatan pemahaman dan pengetahuan.  Masyarakat Masyarakat dan organisasi non-pemerintah (LSM) memainkan peran kritis dalam mengawasi dan mendorong keberlanjutan perusahaan. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Sejarah Penerapan Pajak Karbon Penerapan pajak karbon dilakukan sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan pengurangan emisi karbon dan menekan perubahan iklim Pajak Karbon: Pengertian, Manfaat, hingga Contoh Penerapannya Berbagai manfaat bisa diperoleh dari pajak karbon dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan mendorong transisi menuju ekonomi berkelanjutan 3 Isu Lingkungan Berikut Ini Didorong untuk Segera Ditangani Isu lingkungan masih menjadi salah satu topik permasalahan yang didorong untuk segera diselesaikan pemerintah 5 Cara Mengurangi Jejak Karbon dari Aktivitas Perkantoran Jejak karbon salah satunya dapat bersumber dari aktivitas kantor/perkantoran dan disebabkan oleh banyak faktor. Sejauh Mana Upaya Indonesia Melawan Krisis Perubahan Iklim? Perubahan iklim menjadi ancaman serius yang dapat membahayakan keberlanjutan bumi, lingkungan, juga masa depan manusia. Hal ini perlu dihadapi dengan serius oleh seluruh negara yang ada, termasuk Indonesia. Baca Juga: 3 Fakta Terbaru Kondisi Perubahan Iklim  Menurut Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI, pada acara The 11th Indonesia EBTKE Conference and Exhibition 2023, menyampaikan bahwa perubahan iklim bisa sangat berisiko signifikan bagi keberlangsungan dunia. Terutama negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang.  Di Indonesia sendiri, menurut data BMKG, suhu udara rata-rata di Indonesia per Oktober 2023 mencapai 27,7 derajat Celcius. Mengalami kenaikan sebanyak 0,7 derajat Celcius dibandingkan periode rata-rata kurun 1991-2020… Penerapan Energi Bersih di Indonesia Ditengah ketergantungan dunia terhadap energi konvensional yang semakin terbatas, diperlukan sebuah perubahan yang mendorong masyarakat beralih ke penggunaan energi yang berkelanjutan. Transisi menuju energi bersih adalah salah satu yang bisa dilakukan. Baca Juga: Energi Baru Terbarukan yang Diterapkan di Indonesia Energi bersih merupakan sumber energi dan teknologi yang mengandung gas rumah kaca lebih rendah bahkan nol dibandingkan sumber energi konvensional. Energi bersih umumnya memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah, berbeda dengan energi dari bahan bakar fosil. Energi Bersih Penggunaan energi bersih bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan keberlanjutan, dan meminimalisir dampak negatif penggunaannya terhadap lingkungan. Beberapa jenis energi bersih…