UMKM – Kekhawatiran akan kondisi bumi telah menjadi suatu hal yang menjadi perhatian khusus. Sebab, berbagai aktivitas manusia dan industri telah banyak berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan berkontribusi pada pemanasan global. Jika kondisi seperti ini terus dibiarkan, maka dampak akan kerusakan lingkungan akan terus terjadi dan semakin memburuk. Baca Juga: Begini Etika Bisnis Bertanggungjawab Terhadap Lingkungan
Di tengah kondisi ini, mulai bermunculan perusahaan yang sadar akan pentingnya etika bisnis ramah lingkungan. Di samping itu, banyak pula Usaha Kecil Menengah (UMKM) yang mulai ikut menerapkan wawasan lingkungan sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian alam.

Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai bagaimana UMKM menerapkan etika bisnis ramah lingkungan beserta contoh bisnis yang dijalankannya. Baca Juga: Tantangan dan Peluang Etika Bisnis Ramah Lingkungan
Table of Contents
ToggleUMKM Berwawasan Lingkungan
Untuk menerapkan prinsip ramah lingkungan, para pelaku usaha perlu melakukan penyesuaian baik itu dari segi bahan baku maupun proses produksinya. Berikut adalah beberapa poin yang secara umum dapat mendukung bisnis UMKM lebih berwawasan lingkungan:
– Gunakan Bahan Baku yang Ramah Lingkungan
Bahan baku merupakan komponen penting bagi setiap bisnis baik itu di bidang kuliner, fesyen, skincare dan perawatan, serta lain sebagainya. Agar dapat menjadi UMKM berwawasan lingkungan, bisnis perlu menghindari bahan baku yang berpotensi merusak ekosistem alam, seperti; pewarna tekstil, plastik, atau kain sintetis.
– Hindari Penggunaan Kemasan Plastik
Sebagaimana yang telah diketahui bersama, plastik merupakan penyumbang sampah terbesar. Plastik juga memerlukan waktu ribuan tahun untuk pada akhirnya dapat terurai. Namun demikian, plastik justru masih menjadi kemasan yang banyak digunakan oleh berbagai produk. UMKM dengan wawasan ramah lingkungan dapat menghindari penggunaan kemasan plastik dan menggantinya dengan re-usable bag, daun, atau anyaman rotan/bambu.
– Kurangi Penggunaan Produk Sekali Pakai
Produk-produk sekali pakai masih sangat banyak dijumpai di sekitar kita. Seperti contohnya sedotan minuman yang dipakai oleh para pengusaha makanan. Mengganti sedotan plastik sekali pakai dengan sedotan berbahan bambu dapat menjadi salah satu alternatif untuk menjaga lingkungan.
Poin-poin tersebut penting untuk diterapkan bagi UMKM yang peduli terhadap lingkungan, seperti beberapa UMKM berikut ini.
UMKM Bukanplastik
Bukanplastik merupakan suatu UMKM lokal dari Semarang. Sejak 2020, brand ini telah menghadirkan sedotan dan kantong belanja yang ramah lingkungan.
Produk yang umumnya dibuat dari bahan plastik oleh brand Bukanplastik diganti dengan material yang berasal dari alam. Seperti material saripati ketela untuk membuat produk kantong belanja. Lalu material bambu untuk membuat sedotan.
UMKM Pavettia
UMKM saat ini tidak terbatas pada kerajinan tangan semata, namun juga telah berkembang ke area perawatan kulit atau skincare. Inilah yang dilakukan oleh Erika Simangunsong yang menghadirkan brand Pavettia sebagai skincare ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah industri oleh-oleh khas Dieng.
Sekilas, hampir tidak mungkin dibuat produk skincare dari limbah. Namun ternyata limbah berbahan biji pepaya gunung (carica) ternyata memiliki manfaat dan baik digunakan untuk produk kecantikan. Biji carica tersebut dikeringkan kemudian diambil minyaknya untuk diolah menjadi skincare seperti lip colour maupun cleanding oil.
UMKM Perca Ayu
Menanggapi masih banyak ditemuinya limbah tekstil akibat industri fast-fashion, maka muncul UMKM Perca Ayu yang memanfaatkan kain perca. Melalui UMKM ini, berbagai jenis kain perca diolah menjadi barang-barang cantik yang bernilai ekonomis.
Produk seperti tas, bros, keset, taplak meja, tempat pensil, dan lain sebagainya diproduksi dengan memanfaatkan limbah kain yang banyak dijumpai. Selain berkontribusi untuk menyelesaikan masalah sampah tekstil, UMKM Perca Ayu juga hadir sebagai sentra pekerja di masyarakat yang harapannya dapat berjalan secara berkelanjutan.
Dukungan Terhadap UMKM Ramah Lingkungan
Ide keberlanjutan lingkungan pada UMKM bukan lagi menjadi hal yang perlu dikhawatirkan kelangsungannya, sebab saat ini telah banyak pihak yang mendukung etika bisnis ramah lingkungan tersebut.
Seperti contohnya dari sektor Bank, BNI melalui program BUMI. Kemudian dari market place Tokopedia dan Tiktok melalui program ’Kartini Jaga Bumi’ bagi para perempuan pelaku UMKM. Juga dukungan dari pemerintah melalui Kemenparekraf, Kemenkop UKM, juga pemerintah daerah.
Di samping itu, telah hadir pula Satuplatform sebagai all-in-one solution yang memberikan layanan bagi perusahaan untuk mencapai tujuan berkelanjutan. Cek FREE DEMO untuk layanan Satuplatform!
Similar Article
Pemanfaatan AI dalam Upaya Pelestarian Lingkungan
Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi kecerdasan buatan atau Artficial Intelligence (AI) telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan menjadi bagian…
Mengenal Agbogbloshie ‘Tempat Penampungan’ Sampah Elektronik Dunia
Pernahkah kamu mendengar tentang tempat pembuangan sampah Agbogbloshie? Tempat ini pernah menjadi salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di dunia…
Air Minum Kemasan Plastik Dilarang di Bali, Apa yang Terjadi?
Pemerintah Provinsi Bali baru saja melakukan langkah yang besar dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, yakni dengan melakukan pelarangan penjualan air…
Masa Depan Bisnis Adalah Bertanggung Jawab, Benarkah?
Sustainability atau Keberlanjutan bukan hanya sekadar tren musiman di era sekarang ini, melainkan telah menjadi suatu kewajiban yang dapat mendorong…
Berbagai Inovasi dalam Pengelolaan Sampah yang Bisa Dimanfaatkan
Indonesia bisa dibilang masih sangat memerlukan berbagai inovasi dan kemajuan dalam kegiatan pengelolaan sampah untuk membantu sampah ditangani dengan cara…
Indonesia Siap Pensiunkan Dini PLTU Batu Bara
Pemerintah Indonesia bersiap untuk melakukan langkah besar dalam upaya mencapai netralitas karbon atau Carbon Neutral pada 2060 dengan menerapkan pensiun…