Uni Emirat Arab (UEA) dilanda kondisi cuaca ekstrem yang memprihatinkan pada pertengahan 2024 lalu. Banjir parah sampai dengan suhu panas tinggi, sempat menciptakan keadaan yang sulit bagi masyarakat setempat. Tepatnya pada bulan April, beberapa daerah di Kota Dubai mengalami lebih dari 250 mm hujan dalam waktu kurang dari 24 jam. Kondisi ini melampaui semua rekor curah hujan harian yang pernah terjadi dalam 75 tahun terakhir.
Beberapa bulan setelahnya, fenomena gelombang panas tinggi juga menghampiri kota tersebut dan sejumlah daerah lain. Laporan cuaca menyebut, suhu yang tercatat melonjak hingga 62 derajat Celcius. Kombinasi mematikan antara kelembaban tinggi dan suhu udara intens mendorong indeks panas ke tingkat yang berbahaya.
Dua kejadian tersebut menimbulkan dampak yang cukup membebani aktivitas masyarakat. Hujan badai dan panas ekstrem menimbulkan gangguan terhadap mobilitas darat, ratusan jadwal penerbangan udara, aktivitas di kantor, sekolah, dan pertokoan, hingga menyebabkan kematian.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?
Baca juga artikel lainnya : Cuaca Panas Landa Sumatera, Apa Penyebabnya?
Table of Contents
ToggleApa Kata Para Ilmuwan tentang Cuaca Ekstrem yang Melanda Dubai?

Sebagai negara dengan iklim gurun kering yang sangat dominan, UEA tentu tidak asing dengan suhu cuaca yang sangat tinggi. Kondisi ini umumnya berlangsung sepanjang waktu, dapat meningkat terutama selama musim panas.
Negara di tengah Jazirah Arab ini seringnya didominasi oleh panas matahari. Temperatur kotanya berkisar di angka 26 hingga 33,5 derajat Celcius, bisa juga menyentuh 50 derajat Celcius di waktu dan wilayah tertentu.
Sementara itu, UEA biasanya menerima sangat sedikit hujan, antara 100 mm dan 120 mm per tahun. Curah hujan bersifat sporadis dan rata-rata terkonsentrasi selama bulan-bulan musim dingin saja.
Namun, terjadinya cuaca ekstrem dan suhu tinggi di UEA kemarin disebut-sebut sangat tidak biasa. Menimbulkan pernyataan tentang latar belakang dan penyebabnya.
Dilansir dari Reuters, menurut para ahli, curah hujan yang tinggi kemungkinan besar disebabkan oleh sistem cuaca normal. Namun, kondisi ini diperburuk dengan adanya perubahan iklim.
Sistem tekanan rendah di atmosfer atas dan di permukaan menekan udara diperkuat oleh kontras antara suhu yang lebih hangat di permukaan tanah dan suhu yang lebih dingin di tempat yang lebih tinggi.
Kondisi ini meningkatkan potensi hujan badai. Perubahan iklim juga berkontribusi memperparah cuaca ekstrem, termasuk curah hujan yang tinggi.
Sementara itu, intensitas gelombang panas yang juga meningkat, dengan tingkat kelembapan yang tinggi terjadi karena kedekatannya dengan Teluk Persia dan tren perubahan iklim global yang turut menjadi faktor penyebabnya.
Peran Perubahan Iklim terhadap Cuaca Ekstrem
Perubahan iklim secara signifikan mempengaruhi peningkatan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem di seluruh dunia, termasuk Dubai dan sekitarnya.
Peningkatan suhu global akibat akumulasi gas rumah kaca menyebabkan frekuensi dan intensitas gelombang panas meningkat. Menyebabkan masalah seperti heatstroke dan kekeringan.
Pemanasan atmosfer juga meningkatkan kemampuan udara untuk menahan lebih banyak uap udara yang menyebabkan intensitas hujan lebat yang lebih tinggi.
Perubahan iklim mendukung pola cuaca yang biasa terjadi dan meningkatkan kesehatan di banyak wilayah, mempengaruhi ketahanan pangan, kebersihan udara, dan kesejahteraan manusia secara keseluruhan.
Mewaspadai Kondisi Cuaca di Masa Mendatang
Meningkatnya dampak perubahan iklim tentu berpengaruh pada kondisi cuaca di masa mendatang.
Seiring dengan kenaikan suhu global, gelombang panas mungkin akan terjadi lebih sering dan intens dibanding sebelumnya. Hal ini diikuti oleh fenomena lainnya, termasuk curah hujan tinggi, kekeringan, badai ekstrem, hingga kebakaran hutan.
Melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi kunci untuk menghadapi kondisi ini. Penting bagi masyarakat untuk menyiapkan rencana tanggap darurat, memperkuat pengelolaan lingkungan dan strategi lainnya, juga membangun kesadaran dalam masyarakat.
—-
Referensi:
– What caused Dubai floods? Experts cite climate change, not cloud seeding
– Deadly Dubai floods made worse by climate change
– Dubai heatwave: Temperature feels like 62°C as scientists explain extreme conditions
Similar Article
5 Negara yang Terancam Tenggelam akibat Pemanasan Global
Pemanasan global nampaknya tidak lagi bisa dianggap sepele sebab pengaruhnya saat ini sudah semakin mengancam keberlangsungan hidup masyarakat dan makhluk…
Budaya Bersepeda di Belanda yang Sukses Kurangi Emisi Karbon
Belanda dikenal sebagai negara dengan budaya bersepeda yang sangat kuat. Budaya bersepeda di negeri ini sepertinya telah menjadi sebuah keunikan…
Waspada Produksi Jejak Karbon dari Limbah Rumah Tangga
Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi limbah telah menjadi dampak dari kegiatan sehari-hari manusia yang tak terhindarkan, dapat bersumber dari aktivitas…
Peran Lahan Basah dalam Mitigasi Perubahan Iklim
Lahan basah merupakan salah satu ekosistem bumi yang punya peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, salah satunya mendukung upaya mitigasi…
5 Cara Jadikan Kafe dan Restoran Ramah Lingkungan
Kafe dan restoran dengan konsep ramah lingkungan tidak lagi sekadar tren di zaman sekarang. Lebih dari itu, konsep ini semakin…
Cara Sederhana Melindungi Lingkungan dari Rumah
Jika bukan manusia sebagai penghuni bumi yang melindungi kelestarian lingkungan, siapa lagi yang bisa melakukan. Melindungi lingkungan bukan hanya tanggung…