Green Supply Chain Dalam Perusahaan

Definisi dan Konsep

Green supply chain adalah salah satu pendekatan strategis dalam bidang supply chain yang berfokus pada praktek berkelanjutan dalam setiap aspek rantai pasok dalam perusahaan. Tujuan utamanya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mempromosikan penggunaan sumber daya yang lebih efisien.

Green supply chain selalu mempertimbangkan serta menyisipkan prinsip-prinsip keberlanjutan dan keberlangsungan lingkungan hidup dalam proses pengadaan, produksi, transportasi, penyimpanan, hingga distribusi produk. Hal ini mencakup pemilihan bahan baku yang ramah lingkungan, penggunakan energi terbarukan, pengurangan limbah, pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, dan pengoptimalan logistik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Dalam hal ini merupakan pengintegrasian perspektif lingkungan ke dalam manajemen rantai pasok mencakup desain produk, pemilihan dan seleksi sumber baku, proses manufaktur, pengiriman produk akhir kepada konsumen serta pengelolaan produk setelah habis masa pakai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa didasarkan pada perspektif lingkungan, bagaimana mengurangi limbah dan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan rantai pasok perusahaan industri. Baca Juga : Green Marketing dan Penerapannya Di Indonesia

Green Supply Chain - Satuplatform

 

Green Supply Chain – Satuplatform

Keuntungan Green Supply Chain

Terdapat beberapa keuntungan yang bisa diperoleh seperti berikut:

    1. Keunggulan kompetitif dari pesaing
    2. Efisiensi operasional
    3. Mitigasi resiko lingkungan
    4. Kepatuhan peraturan
    5. Tanggung jawab sosial dan lingkungan

    Implementasi Green Supply Chain

    Ada berbagai implementasi yang bisa dilakukan seperti:

      1. Desain Produk Ramah Lingkungan. Perusahaan didorong untuk mendesain produk yang mengakomodasi nilai-nilai ramah lingkungan. Misalnya desain produk yang minim penggunaan sumber daya, umur pakai yang optimal, pemilihan bahan baku yang ramah lingkungan, dapat didaur ulang dengan mudah, hingga proses produksi yang hemat energi.
      2. Pemilihan Pemasok yang Berkelanjutan. Beberapa aspek dari pemasok yang dapat dijadikan evaluasi yaitu praktik lingkungan, kepatuhan mereka terhadap regulasi lingkungan, dan upaya yang mereka lakukan untuk mengurangi dampak negatif bagi lingkungan.
      3. Transportasi dan Logistik yang Efisien. Implementasi yang dilakukan berfokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan pemanfaatan teknologi tranportasi yang ramah lingkungan.
      4. Pengelolaan limbah dan daur ulang. Mengimplementasikan sistem pengelolaan limbah yang efektif, memprioritaskan pengurangan limbah yang efektif, dan mendaur ulang produk yang tidak terpakai.
      5. Pengukuran dan pelaporan kinerja lingkungan. Melalui pengukuran yang akurat, perusahaan dapat mengidentifikasi area-area perbaikan dan menetapkan target kinerja lingkungan.

      Strategi Green Supply Chain

      Strategi dalam hal ini mengacu pada usaha-usaha untuk meminimalkan dampak negatif dari suatu organisasi dan rantai pasoknya terhadap lingkungan yang berkaitan dengan perubahan iklim, polusi dan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Baca Juga : Mengenal Green Accounting

      Green supply chain akan mengintegrasikan supply chain management dengan tujuan untuk mengurangi dampak lingkungan yang diakibatkan siklus hidup produk yang menunjang proses bisnis yang berwawasan lingkungan. Untuk mewujudkan hal ini maka diperlukan aktivitas-aktivitas yang terkait didalamnya seperti kerjasama supplier dan customer, analisa proses dan operasi secara internal, pertimbangan faktor-faktor lingkungan dalam proses pengembangan produk, dan pengawasan berkelanjutan antar siklus hidup produk.

      Tantangan Green Supply Chain

      Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi saat menerapkan green supply chain seperti berikut:

      1. Biaya. Dalam penerapannya memerlukan biaya tinggi terutama untuk penggunaan teknologi yang lebih efisien dalam pengelolaan limbah yang lebih baik. Namun biaya ini dapat diimbangi dengan adanya minimalisir biaya operasional yang lebih besar di masa depan.
      2. Keterbatasan Teknologi. Beberapa teknologi yang diperlukan masih belum banyak tersedia sehingga harganya pun mahal. Hal ini membuat tidak semua bisnis bisa menerapkannya terutama bagi perusahaan kecil dan menengah.
      3. Kesulitan Mengukur Dampak Lingkungan. Memastikan dampak setiap tahap rantai pasokan terhadap lingkungan tidaklah mudah. Apalagi jika perusahaan memiliki rantai pasok yang kompleks dan melibatkan banyak pihak. Namun teknologi digital dan alat pengukuran baru dapat membantu bisnis perusahaan mengukur dampak lingkungan dengan lebih baik.
      4. Merubah Aktivitas Bisnis. Perusahaan harus mengubah kebiasaan dalam setiap tahapan rantai pasok untuk menerapkan green supply chain. Hal ini bisa menjadi sulit dan membutuhkan waktu lama karena perlu merubah budaya perusahaan di bisnis tersebut terlebih dahulu.

      Your All-in-One Sustainability Platform

      Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting.

      Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:

      1. Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
      2. Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
      3. Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional

      Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.

      Similar Article

      5 Brand Kosmetik yang Dukung ESG

      Berbagai jenis dan varian dari produk kosmetik yang tersebar luas, menimbulkan potensi sampah kemasan yang menumpuk di landfill. Tidak hanya…