Pemerintah Indonesia bersiap untuk melakukan langkah besar dalam upaya mencapai netralitas karbon atau Carbon Neutral pada 2060 dengan menerapkan pensiun dini terhadap beberapa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.
Rencana untuk mengakhiri operasional pembangkit listrik tersebut tertuang dalam hasil kajian yang dilaksanakan Institute for Essential Services Reform (IESR) dengan University of Maryland, sebagaimana dilansir dari laman Kontan.
Setidaknya ada 12 PLTU batu bara yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia yang memungkinkan untuk diakhiri dan akan segera ditutup dalam waktu dekat.
Table of Contents
ToggleTujuan Melaksanakan Pensiun Dini PLTU Batu Bara
Bisa dibilang bahwa rencana menerapkan pensiun terhadap PLTU batu bara di Indonesia dilakukan sebagai bagian untuk mewujudkan transisi energi dari bahan bakar fosil ke sumber yang lebih bersih dan terbarukan.
Baca juga artikel lainnya : 100% Energi Hijau, Finlandia Tak Lagi Pakai PLTU Batu Bara
Menurut Portal Informasi Indonesia, ini merupakan langkah signifikan yang diambil pemerintah dalam mencapai target netralitas karbon. Melalui langkah ini, diharapkan dapat tercipta pengurangan emisi karbon yang lebih cepat dan berdampak untuk mendukung target penurunan emisi sebesar 29 sampai 41 persen dari tingkat yang diproyeksikan.
Selain itu, rencana penutupan PLTU ini juga dilakukan karena diidentifikasi sebagai low hanging fruits (LHF) karena secara teknis, ekonomi, dan dampak lingkungan sangatlah buruk.
PLTU Batu Bara yang Dalam Rencana Dipensiunkan
Masih berdasarkan hasil kajian yang sama, terdapat 12 PLTU batu bara yang berencana untuk ditutup permanen dalam waktu dekat ini.
12 PLTU yang akan ditutup itu terdiri dari 30 unit pembangkit dan komponen yang saling terkait, dengan total kapasitas listrik mencapai 4,5 gigawatt (GW). Sejumlah PLTU yang dimaksud di antaranya:
- Bangka Baru di Bangka-Belitung dengan kapasitas 60 MW (subcritical)
- Banten Suralaya di Banten dengan kapasitas 1.600 MW (subcritical)
- Merak di Banten dengan Kapasitas 120 MW (subcritical)
- Cilacap Sumber di Jawa Tengah dengan kapasitas 600 MW (subcritical)
- PLN Paiton di Jawa Timur dengan kapasitas 800 MW (subcritical)
- Tarahan di Lampung dengan kapasitas 100 MW (subcritical)
- Asam-Asam di Kalimantan Selatan dengan kapasitas 260 MW (subcritical)
- Tabalong di Kalimantan Selatan dengan kapasitas 200 MW (subcritical)
- Tabalong Wisesa di Kalimantan Selatan dengan kapasitas 60 MW (circulating fluidized bed (CFB)
- Bukit Asam Muara Enim di Sumatera Selatan dengan kapasitas 260 MW (subcritical)
- Cikarang Babelan di Jawa Barat dengan kapasitas 280 MW (subcritical)
- Ombilin di Sumatra Barat dengan kapasitas 200 MW (subcritical)
Diperkirakan, akan dibutuhkan biaya mencapai US$ 4,6 miliar hingga 2030 dan US$ 27,5 miliar hingga 2050 untuk melaksanakan langkah pensiun bagi 12 PLTU yang direncanakan. Sekitar 2/3 bagian dari biaya akan berkaitan dengan pembangkit IPP dan 1/3 bagian lagi dengan pembangkit PLN.
Dibutuhkan dukungan internasional untuk mendukung biaya yang cukup besar tersebut, namun manfaatnya diyakini akan berlangsung signifikan dalam jangka panjang.
Potensi Manfaat dari Mengakhiri Operasional PLTU
Meskipun estimasi biayanya cukup tinggi, namun mengakhiri operasional PLTU, terutama yang berbahan bakar batu bara, dapat memberikan beragam manfaat bagi lingkungan, kesehatan masyarakat, dan ekonomi jangka panjang.
Sebagai salah satu penyumbang terbesar karbon dioksida (CO2), penghentian PLTU akan sangat membantu mengurangi kontribusi terhadap perubahan iklim global. Langkah ini juga dapat mengurangi polusi udara beserta polutan lain yang biasa dihasilkan dari aktivitas PLTU seperti partikulat halus (PM2.5), membantu meningkatkan kualitas udara.
Penutupan PLTU juga memberim ruang dan anggaran untuk berinvestasi dalam energi terbarukan seperti surya, angin, dan panas bumi. Meningkatkan ketahanan energi dan membuka peluang kerja baru di sektor energi hijau.
Tentang Satuplatform
Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.
Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:
- Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
- Menghitung & mengelola emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
- Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional
Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!
Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.
Similar Article
Pemanfaatan AI dalam Upaya Pelestarian Lingkungan
Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi kecerdasan buatan atau Artficial Intelligence (AI) telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan menjadi bagian…
Mengenal Agbogbloshie ‘Tempat Penampungan’ Sampah Elektronik Dunia
Pernahkah kamu mendengar tentang tempat pembuangan sampah Agbogbloshie? Tempat ini pernah menjadi salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di dunia…
Air Minum Kemasan Plastik Dilarang di Bali, Apa yang Terjadi?
Pemerintah Provinsi Bali baru saja melakukan langkah yang besar dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, yakni dengan melakukan pelarangan penjualan air…
Masa Depan Bisnis Adalah Bertanggung Jawab, Benarkah?
Sustainability atau Keberlanjutan bukan hanya sekadar tren musiman di era sekarang ini, melainkan telah menjadi suatu kewajiban yang dapat mendorong…
Berbagai Inovasi dalam Pengelolaan Sampah yang Bisa Dimanfaatkan
Indonesia bisa dibilang masih sangat memerlukan berbagai inovasi dan kemajuan dalam kegiatan pengelolaan sampah untuk membantu sampah ditangani dengan cara…
Indonesia Siap Pensiunkan Dini PLTU Batu Bara
Pemerintah Indonesia bersiap untuk melakukan langkah besar dalam upaya mencapai netralitas karbon atau Carbon Neutral pada 2060 dengan menerapkan pensiun…