Green Product – Ide menuju masa depan yang berkelanjutan merupakan suatu diskursus yang banyak muncul di seluruh dunia. Tidak dapat dipungkiri, untuk mencapai kondisi lingkungan yang lebih lestari diperlukan berbagai usaha yang diiringi oleh komitmen. Baca Juga: Walkable City untuk Transformasi Menuju Nol Emisi
Komitmen untuk lingkungan yang lebih baik salah satunya tertuang dalam Paris Agreement melalui penahanan laju kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2°C. Di samping itu, komitmen juga perlu didukung oleh berbagai strategi berkelanjutan yang feasible untuk diimplementasikan oleh para perusahaan, pelaku bisnis, maupun entitas lainnya.

Table of Contents
ToggleStrategi Berkelanjutan
Gagasan mengenai sustainability atau konsep berkelanjutan secara umum terdiri dari tiga pilar, yaitu; ekonomi, lingkungan, dan sosial. Juga dikenal dengan sebutan 3P (profit, people, and planet). Semakin perusahaan membuat komitmen publik untuk keberlanjutan melalui tindakan seperti mengurangi limbah, berinvestasi dalam energi terbarukan, semakin baik komitmen perusahaan dalam mendukung masa depan yang lebih berkelanjutan.
Agar dapat menjaga komitmen tersebut, perusahaan-perusahaan berupaya untuk menanamkan konsep keberlanjutan melalui berbagai strategi yang dijalankan. Strategi keberlanjutan perusahaan di antaranya dilakukan melalui pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan, penggunaan energi bersih, atau melalui inovasi produk yang dihasilkan. Baca Juga: Transportasi Berkelanjutan sebagai Fasilitas Kendaraan Umum
Inovasi Green Product
Inovasi yang dijalankan sebagai salah satu strategi perusahaan adalah menciptakan produk yang berwawasan ‘hijau’, atau lebih dikenal dengan istilah green product. Menurut Feedough, green product merupakan produk berkelanjutan yang meminimalkan dampak lingkungan di seluruh life-cycle product hingga produk sudah tidak lagi bisa digunakan. Sehingga, tujuannya adalah untuk mengurangi limbah dan memaksimalkan efisiensi sumber daya.
Produk yang dikatakan sebagai green product dibuat dari bahan daur ulang yang bisa digunakan kembali, bersifat biodegradable, dan terbebas racun dan bahan berbahaya, serta berbahan baku sumber daya terbarukan yang ramah lingkungan. Untuk green product terdapat sertifikasi yang bisa diperoleh dari organisasi/lembaga independen yang bergerak pada isu keberlanjutan, seperti Energy Star dan The Forest Stewardship Council.
Perusahaan umumnya memasarkan green product melalui strategi green marketing agar dapat mengkomunikasikan nilai produk yang tepat sasaran. Contoh dari green product yang dapat ditemui secara umum adalah mobil listrik, TV hemat energi, sustainable fashion, plastik daur ulang, serta bamboo straw.

Manfaat Green Product
Produksi dari green product sebagai salah satu strategi berkelanjutan memiliki berbagai manfaat baik itu dari segi bisnis maupun dari segi lingkungan. Green product memiliki segmen pasarnya sendiri, yaitu konsumen ramah lingkungan. Sehingga, bisnis green product dapat meningkatkan nilai competitive advantage dan membangun citra serta reputasi terutama kepada konsumen yang peduli lingkungan.
Kehadiran green product sebetulnya juga memiliki manfaat baik bagi konsumen yang menggunakannya, karena green product terbuat dari bahan yang bebas dari bahan kimia dan berbahaya. Sementara terhadap lingkungan, green product merupakan ide yang bernilai jangka panjang ketika berbicara mengenai dampaknya terhadap perubahan iklim. Dikarenakan bahan organik dari green product mudah terurai maka akan mengurangi jumlah polusi penyebab perubahan iklim dan gas rumah kaca. Untuk mengoptimalkan strategi keberlanjutan perusahaan, kini Satuplatform hadir sebagai all-in-one solution yang memberikan simulasi perhitungan emisi bagi perusahaan. Coba FREE DEMO dari Satuplatform sekarang juga, untuk dukung etika bisnis berkelanjutan perusahaan Anda!
Similar Article
Memahami Dampak Jejak Karbon Tersembunyi di Balik Jejak Air
Dalam upaya menerapkan strategi keberlanjutan, jejak karbon dan jejak air (water footprint) merupakan dua metrik penting untuk mengukur dampak ekologis.…
Good Agricultural Practices (GAP): Fondasi Pertanian Modern yang Aman dan Berkelanjutan
Isu terkait ketahanan pangan kian menyita perhatian masyarakat global. Konsumen makin memperhatikan kualitas dan keamanan produk pertanian hingga praktik bertani…
Low GHG Emission, High Impact: Everyday Materials That Could Reshape Green Manufacturing
The shift toward sustainable production practices has spurred growing interest in low-carbon materials that support greener industrial processes. Emerging materials,…
Does “Eco-friendly” Labels Mean Green Product in Green Industry?
Businesses and consumers alike are navigating a flood of products claiming to be “eco-friendly” or “green.” These labels, often used…
Dilema Biomassa: Transisi Energi Berkelanjutan atau Perusakan Lingkungan?
Dalam upaya mencapai target net-zero emission pada 2060, Indonesia mendorong transisi energi dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan.…
Energi Terbarukan di Indonesia: Mengapa Surya dan Hidro Menjadi Pilihan Utama?
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energinya. Di tengah komitmen untuk mencapai net…