Daur ulang sampah merupakan metode pengelolaan sampah yang paling sering direkomendasikan dalam upaya penanganan sampah berkelanjutan.
Kegiatan daur ulang sampah merujuk pada upaya mengolah kembali produk sisa pakai manusia yang masih layak, menjadi barang baru yang berharga dan siap guna. Material yang bisa didaur ulang mencakup di antaranya sampah plastik, kertas, kaca, logam, hingga barang elektronik.
Berdasarkan material yang disebutkan di atas, sampah yang bisa didaur ulang umumnya merupakan sampah anorganik. Lalu, bagaimana dengan sampah organik utamanya makanan dan sisa dapur?
Kemudian, apakah mendaur ulang sampah dapat menjadi solusi efektif menangani penumpukan sampah yang banyak terjadi di Indonesia saat ini?
Table of Contents
ToggleKeuntungan dari Daur Ulang Sampah
Daur ulang sampah pada dasarnya memiliki banyak manfaat, terutama bagi alam sekitar dan lingkungan tempat tinggal kita.
Melalui kegiatan mendaur ulang sampah, kita dapat mengurangi jumlah limbah yang berpotensi mencemari lingkungan. Sampah-sampah plastik biasanya menjadi jenis yang paling banyak ditemukan mengisi ruang-ruang ekosistem.
Daur ulang sampah juga membantu menghindari penumpukan sampah di TPA. Berdasarkan data dari berbagai sumber, tempat penampungan akhir atau TPA sampah di Indonesia berada dalam status yang mengkhawatirkan.
Banyak sekali TPA di berbagai wilayah mengalami overload akibat menerima ribuan ton sampah setiap harinya. Tumpukan sampah tersebut lama kelamaan akan menggunung dan semakin sulit dikelola sehingga daur ulang sampah dapat membantu membebaskan lahan dan ruang di TPA melalui pengelolaan yang bertanggung jawab
Dengan melaksanakan aktivitas daur ulang sampah, kita membantu menghemat sekaligus mengoptimalkan sumber daya alam yang ada. Sekaligus juga mengurangi emisi dari pembuangan sampah terbuka.
Selain itu, daur ulang sampah juga menjadi kegiatan yang dapat memberikan pemahaman yang baik dalam mengelola sampah, membuka peluang lapangan pekerjaan bagi banyak orang, hingga sumber pendapatan yang menguntungkan.
Baca juga artikel lainnya : Daur Ulang Sampah: Pengertian, Cara, hingga Manfaatnya
Potensi Tantangan Daur Ulang Sampah
Meskipun manfaatnya beragam, daur ulang sampah juga memiliki tantangan yang perlu dihadapi.
Tidak hanya sekedar mengolah kembali sampah, daur ulang sampah juga perlu didukung oleh infrastruktur, teknologi, dan biaya operasional yang memadai. Belum semua daerah dapat memenuhi kebutuhan tersebut sehingga menjadi kendala mewujudkan daur ulang sampah yang merata.
Kemudian, material yang mengalami daur ulang cenderung akan mengalami penurunan kualitas. Beberapa bahan biasanya hanya bisa didaur ulang beberapa kali sebelum akhirnya harus dibuang.
Plastik contohnya, hanya dapat didaur ulang maksimal 7 kali sampai tidak layak lagi digunakan. Sementara kertas, memiliki ketahanan yang lebih rendah dibandingkan plastik.
Belum lagi dengan kontaminasi material dalam aliran daur ulang yang dapat merusak dan mencemari material satu sama lain. Seperti sampah plastik yang tercampur dengan bahan non-daur ulang atau bahan berbahaya, bisa merusak kualitas produk akhir.
Bahan kertas yang juga dikenal mudah rusak jika terkena air atau lem, membuatnya lebih sulit untuk diolah dan kurang diminati oleh para pelaku daur ulang. Bahan yang kurang bernilai mungkin harus dibuang ke TPA.
Selain itu, produk daur ulang kadang lebih mahal dari produk baru yang dibuat dari bahan mentah. Kondisi ini memungkinkan konsumen atau industri enggan menggunakannya jika tidak ada insentif atau regulasi yang mendorong.
Efektivitas Daur Ulang Sampah
Lalu, apakah daur ulang adalah kegiatan yang efektif dalam mengatasi masalah sampah?
Dalam hal mengatasi keterbatasan lahan, daur ulang sampah merupakan kegiatan yang efektif mewujudkan hal ini. Sampah yang diolah dengan cara tepat dapat menghindarkan lingkungan dari pencemaran.
Dilansir dari Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA). daur ulang juga membantu menghemat lebih dari 193 juta metrik ton emisi gas rumah kaca yang dapat memperparah perubahan iklim.
Mendaur ulang 10 botol plastik saja disebut juga dapat turut menghemat energi yang setara menyalakan laptop selama lebih dari 25 jam.
Meski begitu, menurut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), daur ulang sampah masih perlu didukung dengan upaya mengurangi sampah dari sumber untuk memaksimalkan tujuan pengelolaan sampah bertanggung jawab.
Bagaimana Turut Serta Mengatasi Permasalahan Sampah?
Pengelolaan sampah bertanggung jawab pada dasarnya merupakan tugas bersama, industri dan masyarakat perlu mematuhi aturan yang ada.
Selain daur ulang sampah, hal yang bisa kita lakukan adalah dengan mengurangi sampah sejak awal dengan menggunakan barang-barang yang dapat digunakan ulang dan menghindari produk sekali pakai.
Mengimplementasikan prinsip ekonomi sirkular juga membantu untuk mengatasi masalah ini. Ekonomi sirkular berfokus pada penggunaan material berulang kali, memperpanjang umur produk, dan menghindari limbah.
Dengan sistem ini, perusahaan didorong untuk membuat produk yang dapat didaur ulang dan memiliki umur yang lebih panjang.
—-
Referensi:
– Recycling Basics and Benefits
Similar Article
Food Loss dan Dampaknya terhadap Iklim dan Lingkungan
Food loss atau kehilangan pangan adalah salah satu masalah besar yang sering luput dari perhatian. Food loss mengacu pada makanan…
YONO: Tren Gaya Hidup Ala Gen Z Tahun 2025
Di tahun 2025, tren gaya hidup terus berkembang, terutama di kalangan Gen Z yang dikenal adaptif terhadap perubahan sosial dan…
Penyerap Karbon Luar Biasa: Pohon Mangrove, Petai, dan Durian
Dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatnya kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer, peran pohon sebagai penyerap karbon alami menjadi semakin…
Waste to Energy (WTE) : Negara Swedia Lakukan Impor Sampah
Di tengah kondisi bumi yang semakin ‘overwhelmed’ dengan limbah di lingkungan, impor sampah menjadi suatu mekanisme yang kini mulai semakin…
Bagaimana Kerjasama Sister-City untuk Dukung Fasilitas Kota yang Ramah Lingkungan?
Dalam menghadapi tantangan lingkungan perkotaan, banyak kota di dunia menjalin hubungan sister-city guna bertukar pengalaman dan teknologi dalam membangun fasilitas…
Gen Z’s Initiatives Towards A Better Environment
As environmental concerns continue to escalate, Generation Z (Gen Z) has emerged as a driving force in the movement toward…