Mewujudkan Program CSR Perusahaan yang Berkelanjutan dan Berdampak

Program CSR perusahaan kini tidak bisa lagi hanya sebatas memberi atau sesuatu yang sifatnya charity. Namun, poin berdampak dan berkelanjutan dari after program-nya yang juga perlu diperhatikan. 

Lantas, bagaimana cara mewujudkan CSR yang berdampak dan berkelanjutan? Simak ulasan selengkapnya!

Baca Juga: Memitigasi Perubahan Iklim Melalui Program CSR (Corporate Social Responsibility)

Apa itu Program CSR Perusahaan?

Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang mencakup kewajiban terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan dalam berbagai aspek operasionalnya.

Tanggung jawab ini umumnya berhubungan dengan dampak lingkungan, seperti polusi, limbah produksi, keamanan produk, dan kesejahteraan tenaga kerja.

Jadi, CSR adalah bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap keadaan sosial dan lingkungannya yang ditujukan kepada masyarakat di sekitar perusahaan maupun masyarakat secara luas.

Dasar hukum pelaksanaan program CSR perusahaan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 74. Dalam peraturan tersebut, pemerintah mewajibkan perusahaan yang memanfaatkan sumber daya alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Penerapan inisiatif program CSR perusahaan tidak hanya menjadi kewajiban hukum, tetapi juga berfungsi sebagai alat marketing yang efektif. Dengan menjalankan bisnis yang lebih berkelanjutan, perusahaan dapat menarik perhatian konsumen yang makin peduli terhadap isu lingkungan.

Dari sudut pandang bisnis, perusahaan yang secara terbuka melaporkan kegiatan CSR mereka menunjukkan komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Transparansi ini sangat dihargai oleh pemangku kepentingan seperti konsumen, investor, dan regulator, yang pada akhirnya dapat meningkatkan reputasi perusahaan.

Mengapa Program CSR Perusahaan Mesti Berkelanjutan?

CSR Perusahaan kini menjadi strategi penting yang berfokus pada keberlanjutan jangka panjang untuk memastikan kelangsungan bisnis perusahaan. 

Melalui program CSR, perusahaan tidak hanya berupaya untuk meningkatkan profitabilitas, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan dampak positif di bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dengan demikian, CSR berfungsi sebagai pilar yang membantu perusahaan membangun hubungan yang lebih kuat dengan masyarakat dan lingkungan sekitar.

“CSR sebuah konsep yang memiliki banyak tanggung jawab yang diperuntukkan bagi stakeholder, konsumen, karyawan, shareholder, komunitas, dan keseluruhan aspek di perusahaan. Secara keseluruhan CSR tidak hanya untuk memenuhi ekspektasi secara sosial saja tetapi penting untuk membina hubungan positif dengan stakeholders dan memastikan keberhasilan bisnis jangka panjang,” jelas Nor Qomariyah, S.Hi., MM., CSR Specialist dalam gelaran acara Webinar Green Skillng LindungiHutan.

Selain itu, pentingnya keberlanjutan dalam implementasi CSR tidak bisa diabaikan. CSR yang berkelanjutan menekankan pelibatan elemen sosial dan lingkungan dalam setiap tahap pelaksanaannya, memastikan bahwa inisiatif tersebut memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi komunitas dan ekosistem.

Nor juga menegaskan bahwa integrasi aspek sosial dan lingkungan dalam program CSR adalah kunci untuk menciptakan perubahan positif yang bertahan lama, sekaligus memperkuat posisi perusahaan di mata konsumen, investor, dan pemangku kepentingan lainnya.

Melalui pendekatan ini, perusahaan dapat menjalankan tanggung jawab sosialnya dengan lebih efektif, membangun citra yang lebih baik, dan pada akhirnya meningkatkan daya saing di pasar yang semakin peduli terhadap isu-isu keberlanjutan.

“Ngapain capek-capek CSR mesti berkelanjutan, kalau CSR ya CSR aja, kalau dulu gitu kan ya, ngasih-ngasih aja gitu selesai, tapi sekarang enggak, ada perubahan yang cukup signifikan dan didorong untuk menyeimbangkan antara lingkungan dan juga sosial, jadi tidak bisa dipisahkan sosial dan lingkungan itu sendiri,” sambung Nor.

Pernyataan Nor sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana dampak perubahan iklim semakin nyata dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Untuk merespons tantangan ini, perusahaan dapat menyelaraskan program CSR mereka dengan inisiatif konservasi lingkungan. Misalnya, perusahaan dapat mengembangkan program yang berfokus pada pelestarian ekosistem, pengurangan emisi karbon, atau penggunaan energi terbarukan.

Dengan mengintegrasikan kegiatan konservasi lingkungan ke dalam program CSR, perusahaan tidak hanya berkontribusi pada pelestarian alam tetapi juga menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan. Pendekatan ini tidak hanya membantu dalam mengatasi isu-isu lingkungan yang mendesak, tetapi juga memperkuat posisi perusahaan di mata konsumen dan mitra bisnis yang semakin peduli terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Dengan demikian, CSR yang berorientasi pada lingkungan dapat menjadi elemen kunci dalam strategi bisnis yang lebih luas, membantu perusahaan mencapai tujuan sosial dan lingkungan sambil tetap menjaga keberlanjutan bisnis jangka panjang.

“CSR mencakup praktik bisnis yang bertujuan untuk menjaga bisnis tetap berjalan dan berkelanjutan salah satunya melaksanakan konservasi lingkungan dengan menerapkan praktik ramah lingkungan, mengurangi emisi karbon, meminimalkan limbah, menghemat air, dan menggunakan sumber energi terbarukan sehingga memberikan dampak ekologis yang signifikan pada suatu bisnis,” Ucap Nor dalam webinar “Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Lingkungan sebagai Salah Satu Solusi Bisnis Berkelanjutan,” ucap Nor.

Baca Juga: Mengetahui Perbedaan ESG dan CSR

Manfaat Program CSR Penanaman Mangrove bagi Masyarakat Setempat

Penanaman mangrove membawa manfaat yang luas, tidak hanya dari segi ekologi tetapi juga dari aspek ekonomi, sosial, dan edukasi. Salah satu contoh nyata adalah bagaimana inisiatif ini memberikan manfaat langsung kepada para petani lapangan.

Penanaman mangrove tidak hanya membantu memperbaiki kondisi lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal. Dengan adanya program ini, petani lapangan dan masyarakat setempat dapat memperoleh penghasilan tambahan melalui pengembangan usaha kecil dan menengah (UMKM) yang memanfaatkan produk olahan mangrove serta melalui kegiatan pembibitan mangrove.

Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga memperkuat keterlibatan komunitas dalam upaya konservasi lingkungan, menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat di sekitar lokasi penanaman.

Penanaman dan pelestarian mangrove sepenuhnya melibatkan masyarakat setempat, mulai dari hulu hingga hilir. Proses ini mencakup pembibitan, penanaman, hingga perawatan dan monitoring pohon mangrove secara berkelanjutan. 

Dengan pelibatan langsung ini, masyarakat mampu meningkatkan taraf hidupnya, misal dengan peningkatan omset yang signifikan (mencapai ratusan rupiah per tahun) melalui pembibitan mangrove. 

Dalam hal pembibitan, berbagai jenis mangrove dikembangkan, dan pesanan bibit mangrove dapat menghasilkan omset yang signifikan, mencapai ratusan juta rupiah per tahun.

Hal ini membuktikan bahwa mangrove tidak hanya memberikan manfaat lingkungan yang besar, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang nyata bagi komunitas setempat. Melalui keterlibatan langsung masyarakat dalam upaya ini, perusahaan dapat memastikan bahwa program CSR mereka benar-benar memberdayakan komunitas lokal.

Dengan mendukung aktivitas pembibitan dan pelestarian mangrove, perusahaan tidak hanya berkontribusi pada konservasi lingkungan tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Ini adalah contoh bagaimana program CSR yang dirancang dengan baik dapat menciptakan dampak ganda yang positif—baik bagi lingkungan maupun kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Similar Article