Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya

Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan.

Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi.

Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan.

Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya?

Apa Itu Industri Hijau?

Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.

Sektor-sektor industri yang menerapkan konsep ini biasanya mengadopsi praktik yang lebih ramah lingkungan, termasuk mengurangi konsumsi energi dan air, meningkatkan efisiensi sumber daya, serta mengurangi emisi karbon dan limbah industri.

Jika dibandingkan dengan bisnis berkelanjutan, industri hijau lebih berfokus pada aspek operasional dan teknis untuk menciptakan dampak lingkungan yang lebih rendah. 

Bisnis berkelanjutan umumnya mengintegrasikan konsep keberlanjutan ke dalam ruang lingkup yang lebih luas yang mencakup aspek sosial dan ekonomi.

Apa Tujuan dari Implementasi Industri Hijau?

Tujuan utama dari penyelenggaraan industri hijau adalah mendorong aktivitas operasional berjalan secara efisien dan ramah lingkungan.

Melalui upaya efisiensi sumber daya, industri diharapkan dapat menggunakan bahan baku, air, dan sumber daya lainnya secara efisien untuk mengurangi pemborosan dan dampak lingkungan.

Ini berarti juga mendorong perusahaan untuk mendukung konsep ekonomi sirkular dengan mengutamakan daur ulang dan penggunaan kembali bahan sehingga limbah yang dihasilkan lebih sedikit.

Apa Manfaat dari Industri Hijau?

Industri hijau bukan hanya mendukung keberlanjutan. Konsep ini juga dapat meningkatkan efisiensi dan nilai ekonomi serta diharapkan menciptakan situasi yang menguntungkan bagi banyak pihak, salah satunya lingkungan.

Manfaat dari penerapan industri hijau mencakup di antaranya:

  1. Penggunaan sumber daya yang efisien, mengurangi pemborosan dan biaya produksi, serta meminimalkan dampak lingkungan.
  2. Mendorong ekonomi sirkular dengan mengutamakan daur ulang, penggunaan kembali bahan, dan pengurangan limbah, yang membantu menjaga ketersediaan sumber daya alam dan mengurangi ketergantungan pada bahan tidak terbarukan.
  3. Mengurangi emisi gas rumah kaca dan polutan berbahaya lainnya melalui teknis operasional yang ramah lingkungan.
  4. Mendorong inovasi teknologi baru, seperti energi terbarukan dan metode produksi ramah lingkungan, yang dapat berkontribusi pada kemajuan sektor industri lainnya.
  5. meningkatkan reputasi perusahaan di mata konsumen dan investor yang peduli terhadap keberlanjutan.

Melalui penerapan industri hijau, perusahaan juga mendukung tersedianya lingkungan yang sehat dan berkualitas bagi masyarakat sekitar, membantu meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas hidup. 

Contoh Penerapan Industri Hijau di Indonesia

Contoh Penerapan Industri Hijau di Indonesia

Baca juga artikel lainnya : 5 Sertifikasi Keberlanjutan atau Label Hijau bagi Bisnis Anda

Contoh penerapan industri hijau ialah seperti industri yang mulai beralih ke energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dalam menjalankan operasionalnya.

Di Indonesia sendiri, sejumlah perusahaan dan bisnis telah didorong untuk mengadopsi praktik industri hijau melalui berbagai sektor ekonomi.

Pembuktian ini ditandai dengan pemberian penghargaan dan sertifikasi melalui program apresiasi Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau oleh Kementerian Perindustrian dan diberikan kepada industri yang konsisten berkomitmen menjalankan prinsip hijau dalam operasionalnya.

Sampai dengan tahun 2021, setidaknya terdapat lebih dari 170 perusahaan yang telah dianugerahi penghargaan dan sertifikat industri hijau atas dukungannya dalam konsep green economy, green technology dan green product.

“Saatnya kita semua bersama-sama menjadi bagian dari transformasi menuju pembangunan industri berkelanjutan dengan mendukung penciptaan industri yang ramah lingkungan. Melalui upaya tersebut diharapkan daya saing industri nasional di kancah global terus meningkat,” ujar Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian RI.

Turut Serta dalam Keberlanjutan

Upaya lainnya yang dapat pelaku usaha, bisnis, dan perusahaan turut lakukan dalam hal keberlanjutan adalah dengan melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik.

Aktivitas ini juga dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi.

Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform!

Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. 

Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:

  1. Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
  2. Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
  3. Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional

Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! 

Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.

—-

Referensi:

Terapkan Industri Hijau, Sektor Manufaktur Hemat Energi Hingga Rp3,2 Triliun

 

Similar Article