Indonesia saat ini masih menjadi salah satu kontributor emisi karbon atau gas rumah kaca (CO2) terbesar di dunia.
Menurut data Statistical Review of World Energy 2024 oleh Energy Institute, di tahun 2023 Indonesia menempati urutan keenam dalam jajaran 10 negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia. Jumlahnya mencapai 704,4 juta metrik ton CO2e, meningkat 13.14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Di atas Indonesia ada negara Jepang yang menempati urutan kelima penghasil emisi karbon terbesar di dunia, dengan jumlah emisi sekitar 1.012,8 juta metrik ton CO2e. Diikuti Rusia di urutan keempat dengan jumlah emisi 1.614,7 juta metrik ton CO2e.
Baca Juga: 3 Negara dengan Emisi Karbon Terendah di Dunia
Lalu, siapa top three atau tiga teratas negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia? Mari simak pembahasan di bawah ini!
Table of Contents
Toggle1. Tiongkok: 11.218 juta metrik ton CO2e
Republik Rakyat Tiongkok telah sejak beberapa tahun ke belakang konsisten berada di urutan pertama sebagai negara penghasil emisi gas rumah kaca tahunan terbesar di dunia.
Data menunjukkan bahwa emisi CO2 di Tiongkok adalah sebesar 11.218 juta metrik ton CO2e pada 2023. Jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 12.667 juta metrik ton.
Sumber emisi karbon di Tiongkok berasal dari sektor listrik, industri, transportasi, dan bangunan. Didominasi emisi dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam.
Dilansir dari Carbon Brief, pada tahun 2006 Tiongkok menyalip Amerika Serikat dalam urutan negara yang menyumbang emisi GRK terbesar di dunia. Warganya pun kini memiliki jejak karbon jauh di atas rata-rata global.
Meski begitu, emisi kumulatif dan per kapitanya masih sekitar setengah lebih rendah dari Amerika Serikat saat ini. Artinya, Amerika Serikat masih merupakan negara yang memiliki jejak karbon historis yang lebih besar dan warga AS rata-rata lebih banyak menghasilkan karbon dibanding warga Tiongkok.
2. Amerika Serikat: 4.639 juta metrik ton CO2e
Negara adidaya Amerika Serikat adalah negara berikutnya yang melepaskan emisi gas rumah kaca terbesar ke atmosfer.
Pada tahun 2023, jumlah emisi GRK yang dihasilkan negara tersebut mencapai 4.629 juta metrik ton CO2e. Jumlah ini menurun nilainya jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berada di angka 4.853 juta ton.
Di Amerika Serikat, sumber utama emisi GRK umumnya berasal dari pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi. Sektor lain yang turut berkontribusi menyumbang emisi ialah industri, komersial dan perumahan, serta pertanian.
Amerika Serikat diketahui bertanggung jawab atas sekitar 15 persen emisi global. Negara dengan julukan Negeri Paman Sam ini juga masih bertanggung jawab atas emisi karbon kumulatif lebih besar karena sudah menjadi negara industri lebih lama.
3. India: 2.595 juta metrik ton CO2e
Negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, India, melengkapi urutan tiga teratas dalam daftar negara penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.
Data Statistical Review of World Energy 2024 mencatat, di tahun 2023, India melepaskan sebanyak 2.595 juta metrik ton CO2 ke atmosfer, meningkat hampir 1 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya.
Dilansir dari Earthorg, emisi karbon India diproyeksikan meningkat hingga 50 persen pada tahun 2030. Hal ini mungkin terjadi seiring dengan meningkatnya permintaan akan listrik dan transportasi.
Sama seperti negara lainnya, sebagian besar emisi CO2 di India berasal dari sektor energi seperti pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik juga bahan bakar kendaraan dan mesin.
Lalu, bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda mulai menerapkan konsep sustainability manajemen dalam kegiatan operasional perusahaan atau organisasi?
Jalankan rencana tersebut dengan lebih mudah bersama Satuplatform!
Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.
Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:
- Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
- Menghitung & mengelola emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
- Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional
Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!
Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.
Similar Article
The Next Era of Sustainable Business: Going from Circular to Regenerative Models
In 2024, companies started to elevate sustainable business through more future-fit models. Global challenges, from resource scarcity to social and…
Sertifikasi Industri Hijau (SIH), Pilar Transformasi Bisnis Berkelanjutan di Indonesia
Pemerintah Indonesia telah menegaskan komitmen untuk mencapai Net Zero Emission 2060 melalui transformasi ekonomi hijau. Tiga krisis planet, kerentanan pasokan…
Strategi Konservasi Air di Sektor Bisnis untuk Mengurangi Dampak Jejak Karbon
Sadarkah Anda bahwa konservasi air dan manajemen air dapat membantu menekan biaya operasional sekaligus membawa perubahan signifikan pada dampak lingkungan…
This Is How Energy Crisis Should Not Get Ignored
The global energy landscape is undergoing significant shifts, driven by escalating demand, geopolitical tensions, and the urgent call for sustainable…
BMKG: Fase Kritis Dunia, Apa yang Dapat Kita Lakukan?
Setiap hari, kita merasakan cuaca yang semakin sulit diprediksi. Pada pagi atau siang hari, cuaca sangat panas namun kemudian menjelang…
Memahami Dampak Jejak Karbon Tersembunyi di Balik Jejak Air
Dalam upaya menerapkan strategi keberlanjutan, jejak karbon dan jejak air (water footprint) merupakan dua metrik penting untuk mengukur dampak ekologis.…