Sebagian besar negara-negara di wilayah Asia, terutama Asia Tenggara dan Asia Selatan, terus dilanda gelombang panas belakangan ini. Beberapa daerah bahkan telah memecahkan rekor suhu tertinggi atau ekstrem yang berdampak pada banyak aktivitas masyarakat dan kondisi kehidupan.
Menurut Organisasi Meteorologi Dunia PBB, Asia memanas lebih cepat daripada rata-rata global. Panas ekstrem telah menyebabkan ratusan juta jiwa kepanasan dalam suhu di atas 40 derajat Celcius. Kondisi ini bahkan berlangsung dalam beberapa minggu di sebagian besar wilayah Asia.
Baca Juga: 5 Hewan yang Paling Terdampak dan Terancam Punah Akibat Perubahan Iklim
Di salah satu daerah di India, suhu sempat mencapai hampir 46 derajat Celcius, dikutip dari CBS News. Kondisi tersebut membuat pemerintah India mengeluarkan peringatan siaga merah akan panas ekstrem dan menghimbau masyarakat untuk waspada akan kemungkinan penyakit yang bisa terjadi.

Berikut ini adalah rekor suhu panas tertinggi akibat gelombang panas yang tercatat sepanjang tahun 2024 di beberapa negara Asia, dikumpulkan dari berbagai sumber.
Table of Contents
Toggle1. Gelombang Panas di Tiongkok
Negara matahari terbit, Tiongkok, mengalami gelombang panas ekstrem di banyak wilayah di negaranya, sebagian besar terjadi di wilayah Tiongkok Utara.
Berdasarkan informasi dari Pusat Meteorologi Nasional Tiongkok, pada Juni lalu terjadi lonjakan suhu hingga 40 derajat Celcius di provinsi pesisir Shandong, provinsi utara Hebei, dan wilayah barat Xinjiang.
Beijing yang juga mengalami kenaikan suhu tinggi di musim panas kemarin, membuat pemerintah setempat mengeluarkan peringatan akan suhu ekstrem dan memperingatkan warganya agar menghindari keluar rumah selama waktu tersebut jika tidak ada keperluan mendesak.
Dari kondisi tersebut, badan pemerintahan terkait iklim di Tiongkok mengklaim bahwa tahun 2024 menjadi musim semi dengan suhu terpanas yang pernah tercatat. Suhu rata-rata nasional antara Maret dan Mei mencapai 12,3 derajat Celcius, tertinggi sejak dimulainya pencatatan pada 1961.
Baca Juga: Perubahan Iklim Dan Ketahanan Pangan
2. Gelombang Panas di Myanmar
Bersumber dari Associated Press, departemen meteorologi Myanmar menyatakan bahwa pada April lalu, tujuh kota di wilayah Magway, Mandalay, Sagaing dan Bago mengalami suhu tertinggi yang pernah tercatat. Beberapa kota di Myanmar minggu lalu masuk dalam daftar tempat terpanas di seluruh dunia.
Daerah Chauk di Magway, yang secara historis merupakan daerah terpanas di negara itu, mencatat suhu tertinggi di Myanmar sebesar 48,2 derajat Celsius. Angka tersebut memecahkan rekor yang pernah ditetapkan sebelumnya pada tahun 1968, yakni sebesar 47,4 derajat Celsius.
Cuaca panas yang melanda Myanmar mendorong masyarakat untuk mengurangi aktivitas di bawah sinar matahari, menghambat kegiatan sehari-hari karena panas dapat meningkatkan potensi kelelahan.
3. Gelombang Panas di Filipina
Filipina juga dihadapkan pada kondisi panas ekstrem yang mendorong pemerintah setempat menutup sementara sekolah umum untuk aktivitas pembelajaran tatap muka.
Menurut badan iklim setempat, pada April lalu terjadi lonjakan suhu hingga mencapai 38,8 derajat Celcius di wilayah ibukota Filipina, Manila. Angka tersebut melampaui rekor yang pernah dicapai sebelumnya, yaitu 38,6 derajat Celcius.
Sementara itu, wilayah Tarlac juga mencatat suhu terpanas pada tahun 2024 sebesar 40,3 derajat Celcius. Begitu pun di beberapa daerah lainnya dan menimbulkan dampak yang beragam terhadap banyak sektor.
Akibat dari terjadinya panas ekstrem, Departemen Pendidikan Filipina memerintahkan siswa di lebih dari 47 ribu sekolah negeri untuk menerapkan pembelajaran daring atau online untuk menghindari terik matahari yang dinilai dapat membahayakan kesehatan.
4. Gelombang Panas di India
India sebagai negara dengan penduduk terbanyak di dunia turut dilanda panas ekstrem di beberapa wilayah.
CBS News melaporkan bahwa Ibu kota New Delhi mencatat suhu tertinggi sepanjang masa di negara itu yang mencapai 52,9 derajat Celsius pada Mei lalu. Belum lagi di beberapa wilayah lain yang mencatatkan suhu antara 47-50 derajat Celcius.
Terjadinya musim panas dengan suhu udara yang sangat tinggi ini menyebabkan banyak sekali dampak bagi masyarakat. Kondisi panas ekstrem ini menyebabkan sungai-sungai kering, krisis air, menghancurkan ratusan ribu hektar tanaman, bahkan menyebabkan kematian akibat sengatan panas.
Similar Article
Food Loss dan Dampaknya terhadap Iklim dan Lingkungan
Food loss atau kehilangan pangan adalah salah satu masalah besar yang sering luput dari perhatian. Food loss mengacu pada makanan…
YONO: Tren Gaya Hidup Ala Gen Z Tahun 2025
Di tahun 2025, tren gaya hidup terus berkembang, terutama di kalangan Gen Z yang dikenal adaptif terhadap perubahan sosial dan…
Penyerap Karbon Luar Biasa: Pohon Mangrove, Petai, dan Durian
Dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatnya kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer, peran pohon sebagai penyerap karbon alami menjadi semakin…
Waste to Energy (WTE) : Negara Swedia Lakukan Impor Sampah
Di tengah kondisi bumi yang semakin ‘overwhelmed’ dengan limbah di lingkungan, impor sampah menjadi suatu mekanisme yang kini mulai semakin…
Bagaimana Kerjasama Sister-City untuk Dukung Fasilitas Kota yang Ramah Lingkungan?
Dalam menghadapi tantangan lingkungan perkotaan, banyak kota di dunia menjalin hubungan sister-city guna bertukar pengalaman dan teknologi dalam membangun fasilitas…
Gen Z’s Initiatives Towards A Better Environment
As environmental concerns continue to escalate, Generation Z (Gen Z) has emerged as a driving force in the movement toward…