Gaya Hidup Ramah Lingkungan – Di era digital seperti saat ini, penggunaan gadget telah menjadi bagian esensial di kehidupan sehari-hari. Kini, hampir setiap aktivitas melibatkan penggunaan gadget. Dengan kondisi ketergantungan hidup terhadap gadget, ternyata ada potensi emisi jejak karbon yang dihasilkan.
Oleh karena itu, penting untuk kita semua menjadi lebih bijak dalam menggunakan gadget. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai bagaimana dampak lingkungan yang dihasilkan dari penggunaan gadget, serta apa cara yang dapat ditempuh untuk menggunakan gadget dengan lebih ramah lingkungan.
Baca Juga: Panduan Memulai Kebiasaan Ramah Lingkungan dalam Keseharian
Table of Contents
ToggleGadget Sumber Emisi Karbon

Penelitian berjudul ‘Journal of Cleaner Production’, menguak bahwa terdapat kontribusi dari ICT (Information and Communication Technology) dalam bentuk produk PC, laptop, smarthphone atau tablet terhadap total jejak karbon yang ada di dunia. Dari penelitian tersebut juga diketahui bahwa jejak karbon yang dihasilkan dari gadget diperkirakan akan tumbuh mencapai 14% pada tahun 2040.
Bagian terbesar dari jejak karbon yang dihasilkan oleh gadget adalah berasal dari proses produksinya. Dalam membuat gadget, suatu industri akan memerlukan banyak energi manufaktur seperti untuk penambangan material yttrium, lanthanium, atau material emas pada beberapa gadget tertentu. Sehingga, penggunaan energi untuk memproduksi gadget tersebutlah yang menimbulkan jejak karbon dalam jumlah yang signifikan. Belum lagi, desain dan fungsi ponsel dewasa ini memang dirancang untuk cepat diperbaharui setidaknya 2 tahun sekali, maka masyarakat akan terdorong untuk membeli ponsel baru dan proses produksi yang menghabiskan banyak energi akan lebih sering dilakukan.
Permasalahan Lingkungan dari Gadget
Kebanyakan diskursus lingkungan saat ini baru berfokus pada produk generik seperti produk-produk rumah tangga maupun kemasan makanan agar limbah tidak dibuang ke sungai atau menumpuk di landfill. Namun sebetulnya perhatian terhadap produk-produk gadget juga sangat penting karena era digital saat ini sudah terjadi secara masif.
Adapun permasalahan lingkungan yang ditimbulkan dari kemunculan benda modern berupa gadget selain dari jejak karbon yang dihasilkan, adalah dari segi limbah gadget itu sendiri. Belum lagi material penyusun gadget yang beragam dan membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk dapat terurai.
Bijak Membeli Gadget
Menyadari bahwa gadget juga memiliki dampak terhadap lingkungan, maka sebagai pengguna (user) kita dapat berusaha membangun gaya hidup ramah lingkungan melalui produk gadget tersebut. Cara yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan bijak dalam membeli gadget. Akan lebih baik juga apabila gadget yang dibeli adalah berasal dari brand yang sudah menggunakan material ramah lingkungan.
Selain itu, pastikan bahwa nilai guna adalah pertimbangan utama untuk meng-upgrade gadget terbaru. Sebab, setiap habit membeli gadget terlalu sering dapat mendorong laju produksi gadget secara lebih cepat sementara limbah gadget pun belum seluruhnya masuk ke mekanisme daur ulang yang tepat.
Optimalisasi Fungsi Perangkat
Selain memilih produk gadget dari bahan ramah lingkungan dan mempertimbangkan nilai guna saat hendak meng-upgrade ke gadget yang baru, mengoptimalkan fungsi perangkat juga perlu untuk dipertimbangkan.
Bahwasanya, tidak semua brand dan jenis gadget dibekali dengan charger saat baru dibeli, atau aksesoris lainnya seperti wired-earphone atau pun earbuds. Dalam hal ini, tidak perlu memberi perangkat aksesoris baru setiap memiliki gadget baru, jika memang aksesoris tersebut belum terlalu dibutuhkan atau dapat menggunakan aksesoris dari gadget yang lama. Sebab hal tersebut dapat memicu lebih banyak lagi limbah elektronik yang menumpuk di lingkungan.
Daur Ulang Gadget
Berikutnya, gaya hidup ramah lingkungan juga dapat diterapkan pada gadget yaitu dengan melakukan daur ulang gadget atau smartphone. Proses pendaur ulangan gadget bisanya dilakukan oleh badan amal ataupun vendor smartphone. Limbah-limbah gadget tersebut pada saat didaur ulang akan dipisahkan sparepart-nya lalu dihancurkan dengan mesin ataupun dileburkan.
Pada akhirnya, untuk menciptakan gaya hidup ramah lingkungan dapat dilakukan melalui banyak cara seperti melalui gadget yang dimiliki. Di samping itu, tidak dapat dipungkiri bahwa para perusahaan gadget juga perlu untuk mengkonsiderasikan pemilihan material yang ramah lingkungan agar tidak menambah gas emisi yang dihasilkan. Untuk perusahaan yang ingin mengkalkulasi emisi untuk dapat memproyeksikan rencana produk ramah lingkungan, saat ini telah hadir Satuplatform sebagai all-in-one solution, coba FREE DEMO nya sekarang!
Similar Article
Memahami Dampak Jejak Karbon Tersembunyi di Balik Jejak Air
Dalam upaya menerapkan strategi keberlanjutan, jejak karbon dan jejak air (water footprint) merupakan dua metrik penting untuk mengukur dampak ekologis.…
Good Agricultural Practices (GAP): Fondasi Pertanian Modern yang Aman dan Berkelanjutan
Isu terkait ketahanan pangan kian menyita perhatian masyarakat global. Konsumen makin memperhatikan kualitas dan keamanan produk pertanian hingga praktik bertani…
Low GHG Emission, High Impact: Everyday Materials That Could Reshape Green Manufacturing
The shift toward sustainable production practices has spurred growing interest in low-carbon materials that support greener industrial processes. Emerging materials,…
Does “Eco-friendly” Labels Mean Green Product in Green Industry?
Businesses and consumers alike are navigating a flood of products claiming to be “eco-friendly” or “green.” These labels, often used…
Dilema Biomassa: Transisi Energi Berkelanjutan atau Perusakan Lingkungan?
Dalam upaya mencapai target net-zero emission pada 2060, Indonesia mendorong transisi energi dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan.…
Energi Terbarukan di Indonesia: Mengapa Surya dan Hidro Menjadi Pilihan Utama?
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energinya. Di tengah komitmen untuk mencapai net…