Water sustainability atau keberlanjutan air merupakan salah satu aspek krusial dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada tujuan ke-6, yaitu “memastikan akses air bersih dan sanitasi bagi semua”.
Air merupakan sumber daya fundamental yang mendukung kehidupan, kesehatan, serta pertumbuhan ekonomi. Namun, dengan meningkatnya populasi dan perubahan iklim, tantangan dalam pengelolaan sumber daya air semakin kompleks. Menurut laporan UNESCO, lebih dari 2 miliar orang di dunia mengalami kesulitan dalam mengakses air bersih, dan krisis air diperkirakan akan semakin memburuk jika tidak ada langkah mitigasi yang tepat. Oleh karena itu, penerapan strategi keberlanjutan air sangat penting bagi lingkungan dan sektor bisnis guna memastikan ketersediaan air di masa depan.
Table of Contents
ToggleTantangan Keberlanjutan Air di Dunia
Tantangan utama dalam keberlanjutan air meliputi polusi, eksploitasi berlebihan, serta perubahan iklim yang mempengaruhi siklus hidrologi. Menurut World Resources Institute (WRI), sekitar 25% populasi dunia menghadapi kelangkaan air ekstrem. Polusi air akibat limbah industri dan domestik juga memperburuk kondisi sumber daya air, di mana hanya 56% limbah domestik yang diolah dengan aman secara global.
Di samping itu, perubahan iklim juga berdampak besar pada ketidakpastian ketersediaan air, dengan peningkatan frekuensi kekeringan dan banjir yang mengancam ekosistem serta mata pencaharian masyarakat.
Strategi Bisnis dalam Mendukung Keberlanjutan Air
Dalam dunia bisnis, keberlanjutan air tidak hanya menjadi tanggung jawab sosial bagi perusahaan dan industri, tetapi juga merupakan faktor strategis dalam operasional dan efisiensi biaya.
Banyak perusahaan mulai mengadopsi praktik water stewardship untuk mengelola sumber daya air dengan lebih efektif. Contohnya, Coca-Cola telah mengembalikan 100% air yang digunakan dalam produksi mereka melalui program konservasi air. Perusahaan juga dapat menerapkan teknologi hemat air seperti sistem daur ulang dan efisiensi penggunaan air dalam rantai produksi mereka.
Menyusun Kebijakan dalam Pengelolaan Air
Pemerintah memiliki peran penting dalam memastikan kebijakan yang mendukung keberlanjutan air. Regulasi yang ketat terhadap limbah industri, insentif bagi perusahaan yang menerapkan teknologi hemat air, serta investasi dalam infrastruktur air bersih adalah langkah-langkah yang dapat memperbaiki situasi.
Sebagai contoh, Uni Eropa telah menerapkan Water Framework Directive yang bertujuan untuk mencapai kualitas air yang lebih baik pada tahun 2027. Di Indonesia, program revitalisasi sungai dan pembangunan infrastruktur sanitasi menjadi bagian dari strategi nasional dalam menghadapi tantangan air bersih.
Inovasi Teknologi untuk Keberlanjutan Air
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin masif, pada keberlanjutan air teknologi juga memainkan peran kunci yang krusial. Beberapa inovasi yang sedang berkembang termasuk desalinasi air laut, penggunaan sensor IoT untuk pemantauan konsumsi air, serta teknologi pengolahan limbah yang lebih efisien.
Menurut laporan Global Water Intelligence, pasar teknologi pengolahan air diperkirakan akan tumbuh sebesar 6% per tahun hingga 2030. Salah satu contoh inovasi adalah penggunaan membran filtrasi nanoteknologi yang dapat menyaring kontaminan mikroplastik dan logam berat dari air limbah industri.
Kesadaran untuk Konservasi Air
Selain peran pemerintah dan bisnis, masyarakat juga memiliki kontribusi besar dalam mendukung keberlanjutan air. Kampanye kesadaran lingkungan, pendidikan tentang pentingnya konservasi air, serta kebiasaan sederhana seperti mengurangi pemborosan air di rumah dapat memberikan dampak signifikan.
Menurut Environmental Protection Agency (EPA), jika setiap rumah tangga di AS menghemat 10% konsumsi air, maka lebih dari 1 triliun galon air dapat diselamatkan setiap tahunnya. Oleh karena itu, meningkatkan keterlibatan publik dalam praktik konservasi air menjadi kunci dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Pada akhirnya, kesatuan strategi yang meliputi implementasi kebijakan yang tepat, adopsi teknologi inovatif, serta peningkatan kesadaran publik menjadi faktor kunci dalam menjaga sumber daya air bagi generasi mendatang. Oleh karena itu, upaya bersama sangat diperlukan untuk memastikan bahwa air tetap tersedia sebagai sumber daya yang berkelanjutan dan dapat dinikmati oleh semua pihak.
Khusus untuk industri dan pelaku bisnis, saat ini, telah hadir Satuplatform yang dapat membantu inisiatif lingkungan perusahaan. Sebagai all-in-one solution, Satuplatform menyediakan berbagai layanan dan konsultasi bagi perusahaan dari berbagai sektor industri. Mari coba FREE DEMO nya sekarang!
Similar Article
Low GHG Emission, High Impact: Everyday Materials That Could Reshape Green Manufacturing
The shift toward sustainable production practices has spurred growing interest in low-carbon materials that support greener industrial processes. Emerging materials,…
Does “Eco-friendly” Labels Mean Green Product in Green Industry?
Businesses and consumers alike are navigating a flood of products claiming to be “eco-friendly” or “green.” These labels, often used…
Dilema Biomassa: Transisi Energi Berkelanjutan atau Perusakan Lingkungan?
Dalam upaya mencapai target net-zero emission pada 2060, Indonesia mendorong transisi energi dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan.…
Energi Terbarukan di Indonesia: Mengapa Surya dan Hidro Menjadi Pilihan Utama?
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energinya. Di tengah komitmen untuk mencapai net…
Emisi Karbon Penerbangan Meningkat: Tantangan Baru bagi Industri Aviasi
Emisi Karbon Sektor Penerbangan Setelah mengalami penurunan drastis selama pandemi COVID-19, industri penerbangan global kini menunjukkan pemulihan yang signifikan. Namun,…
Adaptasi Bisnis di Era Krisis Energi
Pasokan bahan bakar menjadi semakin terbatas, dengan harga yang melambung tinggi, merupakan salah satu bukti bahwa dunia sedang mengalami krisis…