Table of Contents
TogglePengertian
Jejak karbon adalah ukuran total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu aktivitas, baik individu maupun organisasi. Emisi gas rumah kaca ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti konsumsi energi, transportasi, produksi makanan, dan pengelolaan limbah. Baca Juga: Dampak Peningkatan Gas Rumah Kaca Terhadap Dunia
Jejak karbon
Cara Menghitung Jejak Karbon dalam Sebuah Perusahaan
Ada beberapa cara untuk menghitung jejak karbon dalam sebuah perusahaan. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). LCA adalah metode yang digunakan untuk menganalisis dampak lingkungan dari suatu produk atau aktivitas sepanjang siklus hidupnya, mulai dari bahan baku, produksi, konsumsi, hingga pembuangan. Baca Juga: Memahami Jejak Karbon
Dalam melakukan perhitungan dengan metode LCA, perusahaan perlu mengumpulkan data tentang berbagai sumber emisi di dalam perusahaan, seperti:
- Konsumsi energi
- Transportasi
- Produksi makanan
- Pengelolaan limbah
Data-data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus LCA untuk menghitung total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh perusahaan.
Contoh Rumus LCA
Berikut adalah contoh rumus LCA untuk menghitung jejak karbon dari konsumsi energi:
Jejak Karbon = Konsumsi Energi * Faktor Emisi
Dimana:
- Konsumsi Energi adalah jumlah energi yang dikonsumsi oleh perusahaan dalam satuan metrik ton ekuivalen CO2 (MTCO2e)
- Faktor Emisi adalah koefisien yang menunjukkan jumlah emisi CO2 yang dihasilkan dari setiap satuan energi yang dikonsumsi
Misalnya, jika sebuah perusahaan menggunakan 10.000 MWh listrik dalam setahun, dan faktor emisi untuk listrik adalah 0,67 MTCO2e/MWh, maka jejak karbon dari konsumsi energi perusahaan tersebut adalah:
Jejak Karbon = 10.000 MWh * 0,67 MTCO2e/MWh = 6.700 MTCO2e
Metode Perhitungan Lainnya
Selain metode LCA, ada beberapa metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung jejak karbon dalam sebuah perusahaan. Beberapa metode tersebut antara lain:
- Metode Emission Inventory: Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data tentang sumber-sumber emisi di dalam perusahaan, kemudian menghitung total emisi dari masing-masing sumber.
- Metode Carbon Footprint Calculation Tool: Metode ini menggunakan alat bantu untuk menghitung jejak karbon. Alat bantu ini biasanya tersedia secara online dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Pilihan metode yang digunakan untuk perhitungan tergantung pada berbagai faktor, seperti kompleksitas aktivitas perusahaan, ketersediaan data, dan anggaran.
Dengan mengetahui jejak karbonnya, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi emisi dan berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran akan dampak lingkungan, menemukan peluang untuk mengurangi emisi, dan meningkatkan kredibilitas perusahaan.
Your All-in-One Sustainability Platform
Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting.
Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:
- Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
- Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
- Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional
Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.
Similar Article
Low GHG Emission, High Impact: Everyday Materials That Could Reshape Green Manufacturing
The shift toward sustainable production practices has spurred growing interest in low-carbon materials that support greener industrial processes. Emerging materials,…
Does “Eco-friendly” Labels Mean Green Product in Green Industry?
Businesses and consumers alike are navigating a flood of products claiming to be “eco-friendly” or “green.” These labels, often used…
Dilema Biomassa: Transisi Energi Berkelanjutan atau Perusakan Lingkungan?
Dalam upaya mencapai target net-zero emission pada 2060, Indonesia mendorong transisi energi dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan.…
Energi Terbarukan di Indonesia: Mengapa Surya dan Hidro Menjadi Pilihan Utama?
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energinya. Di tengah komitmen untuk mencapai net…
Emisi Karbon Penerbangan Meningkat: Tantangan Baru bagi Industri Aviasi
Emisi Karbon Sektor Penerbangan Setelah mengalami penurunan drastis selama pandemi COVID-19, industri penerbangan global kini menunjukkan pemulihan yang signifikan. Namun,…
Adaptasi Bisnis di Era Krisis Energi
Pasokan bahan bakar menjadi semakin terbatas, dengan harga yang melambung tinggi, merupakan salah satu bukti bahwa dunia sedang mengalami krisis…