Polusi Udara – Memiliki kehidupan layak yang didukung dengan jiwa raga serta lingkungan yang sehat tentu merupakan hidup yang didambakan setiap orang.
Baca juga artikel lainnya : Ancaman Polusi Udara dalam Ruangan yang Sering Diabaikan
Namun, apa jadinya jika kita hidup dengan menghirup udara bercampur polusi setiap hari? Tentu sangat berbahaya dan dapat berdampak bagi kesehatan baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Aktivitas luar ruangan menjadi suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh masyarakat Indonesia. Setiap harinya, sekitar 281 juta warga Indonesia bepergian melewati ruang terbuka yang tanpa disadari beberapa di antaranya menghirup udara yang mungkin tercemar.
Pencemaran udara merupakan satu dari sekian bentuk kerusakan lingkungan yang menyebabkan penurunan kualitas udara akibat masuknya partikel berbahaya ke dalam udara.
Kondisi ini membuat udara di suatu wilayah tidak layak konsumsi karena dapat berdampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan.
Table of Contents
TogglePolusi Udara di Indonesia
Indonesia hingga sekarang merupakan salah satu negara di dunia yang masih berusaha mengatasi masalah pencemaran polusi udara.
Menurut laporan dari World Air Quality Report IQAir tahun 2023, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan kualitas udara terburuk di Asia Tenggara.
Kemudian, Laporan Indeks Kualitas Udara Kehidupan AQLI tahun 2023 juga memasukkan Indonesia ke dalam enam negara paling berkontribusi terhadap polusi udara global. Lima negara lainnya yakni China, India, Pakistan, Bangladesh, dan Nigeria.
IQAir juga menemukan bahwa konsentrasi PM2,5 di Indonesia mencapai rata-rata 37,1 μg per meter kubik. Angka tersebut meningkat 20 persen dibandingkan pantauan tahun 2022.
Di wilayah Jakarta
Laporan IQAir menjelaskan, sebagian besar polutan udara di Indonesia berasal dari pembangkit listrik tenaga batu bara, kebakaran hutan, serta pembukaan lahan di Sumatera dan Kalimantan.
Seiring dengan terjadinya musim kemarau, kondisi ini bisa jadi meningkat sebab curah hujan rendah, udara menjadi lebih kering, yang ditambah dengan tiupan angin yang kencang.
Polusi udara yang tinggi sangatlah berbahaya bagi lingkungan juga kesehatan. Selain dapat menimbulkan berbagai penyakit, khususnya infeksi pernapasan, menghirup udara juga berpengaruh terhadap harapan hidup masyarakat.
Polusi Udara Berdampak terhadap Usia Harapan Hidup
Kita sering mendengar bahwa menghirup udara yang kotor dapat berbahaya bagi saluran pernafasan dan membahayakan kesehatan.
Lebih dari itu, polusi udara nyatanya dapat berdampak pada usia harapan hidup masyarakat.
Dilansir dari BBC, menurut laporan AQLI, orang-orang dapat kehilangan satu hingga lebih dari enam tahun Usia Harapan Hidup (UHH) mereka karena udara yang mereka hirup.
Riset lainnya juga menemukan bahwa seseorang yang terpapar polutan halus dalam udara sebanyak 10 μg/m3 (PM 2,5) dapat kehilangan UHH mereka sampai dengan 0,98 tahun.
Material product STA 5[/caption]
Badan Riset Ilmiah dan Inovasi Nasional (BRIN) juga menyebut bahwa akibat polusi udara, penduduk Indonesia diperkirakan akan kehilangan 2,5 tahun UHH mereka. Ini juga menjadi dampak yang timbul dari terjadinya infeksi pernapasan.
Polusi Udara Menimbulkan Masalah Kesehatan
Pencemaran udara sangat merugikan lingkungan dan masyarakat serta turut merusak kualitas hidup.
Menghirup udara yang buruk dan tidak sehat bisa menimbulkan berbagai masalah iritasi bahkan infeksi, seperti mata kering, mata merah, gangguan pernafasan, asma, sesak napas, batuk, hingga pneumonia.
Zat-zat berbahaya dalam udara tercemar juga bisa menyebabkan penyakit pada jantung dan paru-paru. Tentunya kita perlu sebisa mungkin menghindari kondisi ini dengan senantiasa menjaga diri menggunakan masker dan menerapkan pola hidup sehat.
Sambil menjaga diri, mari kita turut serta mengurangi potensi polusi udara dengan tidak membakar sampah di ruang terbuka, memanfaatkan transportasi umum ketika bepergian, juga mengurangi jejak karbon di lingkungan.
Polusi udara dan kerusakan lingkungan yang terus meningkat mempengaruhi kualitas hidup kita. Satuplatform hadir sebagai penyedia solusi all in one dalam carbon & ESG management, membantu perusahaan dalam mengelola emisi karbon, menciptakan kebijakan lingkungan yang bertanggung jawab, dan merancang strategi bisnis berkelanjutan untuk masa depan yang lebih sehat.
Dengan Satuplatform, Anda bisa mengambil langkah nyata dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup. Dapatkan Akses FREE DEMO khusus dan bersama-sama kita dapat menciptakan dunia yang lebih bersih, sehat, dan penuh harapan!
Similar Article
Low GHG Emission, High Impact: Everyday Materials That Could Reshape Green Manufacturing
The shift toward sustainable production practices has spurred growing interest in low-carbon materials that support greener industrial processes. Emerging materials,…
Does “Eco-friendly” Labels Mean Green Product in Green Industry?
Businesses and consumers alike are navigating a flood of products claiming to be “eco-friendly” or “green.” These labels, often used…
Dilema Biomassa: Transisi Energi Berkelanjutan atau Perusakan Lingkungan?
Dalam upaya mencapai target net-zero emission pada 2060, Indonesia mendorong transisi energi dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan.…
Energi Terbarukan di Indonesia: Mengapa Surya dan Hidro Menjadi Pilihan Utama?
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energinya. Di tengah komitmen untuk mencapai net…
Emisi Karbon Penerbangan Meningkat: Tantangan Baru bagi Industri Aviasi
Emisi Karbon Sektor Penerbangan Setelah mengalami penurunan drastis selama pandemi COVID-19, industri penerbangan global kini menunjukkan pemulihan yang signifikan. Namun,…
Adaptasi Bisnis di Era Krisis Energi
Pasokan bahan bakar menjadi semakin terbatas, dengan harga yang melambung tinggi, merupakan salah satu bukti bahwa dunia sedang mengalami krisis…